1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmatNya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun
berdasarkan materi yang ada di RPS dan sumber yang kami dapatkan. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas dari bapak dosen Olnes Hosefa Hutajulu,S.Spd. M.Eng
dalam mata kuliah Kalkulus Integral.
Dalam makalah ini penulis memaparkan materi berdasarkan sumber yang kami
miliki. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, oleh sebab itu
penulis memohon kepada ibu dosen dan para literatur yang membaca makalah ini dapat
memberikan saran dan kritiknya untuk bisa memperbaiki kesalahan dan dapat membuat
lebih baik lagi.
Medan, 30 April
2020
Kelompok 9
2
BAB I
PERSAMAAN GARIS LURUS
B. GRADIEN
2.1 Pengerian Gradien
Salah satu komponen yang penting dalam garis lurus adalah kemiringan garis atau
biasa disebut gradien. Gradien merupakan perbandingan antara jarak vertikal dengan
jarak horizontal dari dua buah titik yang dilalui garis lurus. Menghitung gradien akan
lebih mudah dilakukan jika garis diletakkan pada koordinat cartesius.
2.2 Perhitungan gradien
a) Menghitung gradien pada persamaan garis y = mx
Gradien suatu garis dapat ditentukan melalui perbandingan antara ordinat dan
absis sehingga dapat ditulis sebagai berikut :
3
Contoh soal :
Tentukanlah gradient dari persamaan berikut :
a. y = 2x
b. x = 2y
c. 2x + 3y = 0
Jawab :
a. Persamaan garis y = 2x sudah memenuhi bentuk y = mx. Jadi diperoleh m = 2
b. Persamaan garis x = 2y diubah terlebih dahulu menjadi bentuk y = mx sehingga
4
b. Persamaan 2 + 4y = 3x + 5 terlebih dahulu diubah menjadi bentuk y = mx + c
sehingga
5
Grafik 1
Perhatikan grafik 1. Garis l melalui dua titik yaitu titik A (x1, y1) dan titk B (x2, y2).
gradien dinotasikan dengan m garis l dihitung dengan rumus
Contoh soal :
Tentukanlah gradient garis yang melalui titik koordinat A (2, 2) dan B (4, 4)
Jawab :
Untuk titik A (2, 2) maka x 1=2, y 1=2
Untuk titik B (4, 4) maka x 2=4, y 2=4
y 2− y 1 4−2 2
m= = = =¿1
x 2−x 1 4−2 2
Jadi, gradiennya adalah 1.
2.3 Sifat-sifat Gradien
a) Gradient garis yang sejajar dengan sumbu x
Pada gambar 3.7 garis k melalui titik A (-1, 2) dan B (3, 2). Garis tersebut sejajar dengan
sumbu x. Gradient garis k dapat dihitung dengan cara sebagai berikut
6
Jadi, gradiennya adalah 0
Perhitungan tersebut memperjelas tentang gradien garis yang sejajar dengan sumbu x
nilai gradiennya adalah nol.
b) Gradien garis yang sejajar dengan sumbu y
Pada gambar 3.8 garis l yang melalui titik C (1, 3) dan D (1, -1) letaknya sejajar dengan
sumbu y. gradien l dapat dihitung dengan cara sebagai berikut
Untuk titik C (1, 3) maka x 1=1, y 1=3
Untuk titik D (1, -1) maka x 2=1, y 2=−1
y 2− y 1 −1−3 −4
m=
x 2−x 1
=
1−1
=
0
=¿ ~
Jadi, gradiennya adalah tak terhingga
Perhitungan tersebut memperjelas tentang gradien garis yang sejajar dengan sumbu y
tidak memiliki gradient.
c) Gradient dua garis yang sejajar
7
y 2− y 1 2−0 2
m= = = =¿
x 2−x 1 0−(−2) 2
1
Jadi, gradiennya adalah 1
- Garis l melalui titik C (0, -1) dan D (1, 0) gradient l dapat dihitung dengan cara
sebagai berikut
Untuk titik C (0, -1) maka x 1=0, y 1=−1
Untuk titik D (1, 0) maka x 2=1, y 2=0
y 2− y 1 0−(−1) 1
m= = = =1
x 2−x 1 1−0 1
Jadi, gradiennya adalah 1
Perhitungan tersebut memperjelas tentang gradient garis yang sejajar memiliki gradient
yang sama.
d) Gradient dua garis yang tegak lurus
Pada gambar 3.10 garis k dan l adalah garis yang tegak lurus.
- Garis k melalui titik C (3, 0) dan D (0, 3) gradient k dapat dihitung dengan cara
sebagai berikut
Untuk titik C (3, 0) maka x 1=3, y 1=0
Untuk titik D (0, 3) maka x 2=0, y 2=3
y 2− y 1 3−0 3
mCD = = = =−1
x 2−x 1 0−3 −3
Jadi, gradiennya adalah –1
- Garis l melalui titik A (-1, 0) dan B (0, 1) gradient l dapat dihitung dengan cara
sebagai berikut
8
Jadi, gradiennya adalah 1
Hasil kali dua gradient tersebut adalah m AB x m CD = 1 x -1 = -1
Perhitungan tersebut memperjelas tentang hasil kali antara dua gradient dari garis yang
saling tegak lurus adalah -1
Pada gambar 3.11 menunjukkan sebuah garis k pada bidang koordinat cartesius. Garis tersebut
memulai titik A ( x 1 , y 1) dan tidak melalui titik pusat koordinat sehingga persamaan garis pada
gambar 3.11 dapat ditulis y 1=¿¿ m x 1 +c …(1) Adapun bentuk umum persamaan garis yang tidak
melalui titik pusat koordinat diitulis y = mx + c…(2)
Jadi ditentukan selisih dari persamaan (2) dan persamaan (1) maka diperoleh :
Selanjutnya diperoleh rumus umum untuk menentukan persamaan garis jika diketahui gradient
dan titik koordinat yaitu
Contoh soal :
9
Tentukan persamaan garis yang melalui titik P(3, 5) dan memiliki gradien –2.
Jawab :
Untuk titik P(3, 5) maka x1 = 3, y1 = 5.
Dengan menggunakan rumus umum, diperoleh persamaan garis:
y – y1 = m (x – x1)
y – 5 = –2 (x – 3)
y – 5 = –2x + 6
y = –2x + 6 + 5
y = –2x + 11 atau 2x + y – 11 = 0
3.2 Menentukan persamaan garis yang melalui dua titik
Cara untuk menentukan persamaan garis yang melalui dua titik hampir sama dengan
rumus umum yang telah dipelajari sebelumnya. Perhatikan uraian berikut :
y - y 1=¿¿ m (x- x 1) adalah rumus umum persamaan garis dari gradient dan titik
koordinat
Jadi, rumus untuk menentukan persamaan garis yang melalui dua titik koordinat adalah
Contoh soal
Tentukan persamaan garis yang melalui titik-titik koordinat berikut.
a. A (3, 3) dan B (2, 1)
b. C (–1, 4) dan D (1, 3)
c. E (6, 10) dan F (–5, 2)
Jawab :
a. Untuk titik A (3, 3) maka x1 = 3 dan y1 = 3.
Untuk titik B (2, 1) maka x2 = 2 dan y2 =1.
10
–1 (y – 3) = –2 (x – 3)
–y + 3 = –2x + 6
2x – y + 3 – 6 = 0
2x – y – 3 = 0
Jadi, persamaan garisnya adalah 2x – y – 3 = 0.
3.3 Menentukan koordinat titik potong dari dua garis lurus
Pada gambar 3.12 terdapat dua garis dalam dalam bidang koordinat yaitu garis k dan l.
dalam gambar 3.12 (a) kedua garis tersebut sejajar. Adapun pada gambar 3.12 (b) kedua
garis tersebut tidak sejajar sehingga keduanya berpotongan pada suatu titik yaitu titik A (
x 1 , y 1) jadi titk potong dapat dicari dari dua garis yang tidak sejajar. Cara menentukan
koordinat titik potong dari dua persamaan garis dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
cara menggambar (cara grafik) dan cara subsitusi.
a) Cara grafik
Dengan cara ini, dua persamaan garis digambar kedalam bidang koordinat
cartesius sehingga koordinat titik potong kedua garis tersebut dapat dilihat dari gambar.
Contoh soal
11
b) Cara subsitusi
Dengan cara subsitusi, salah satu variabel dari persamaan garis yang diketahui
dimasukkan (disubsitusikan) kedalam variabel yang sama dari persamaan garis yang lain.
Contoh soal
Dengan cara substitusi, tentukan koordinat titik potong antara garis 3x + y = 5 dan
garis 2x – 3y = 7
Jawab :
Ikuti langkah-langkah berikut.
• Ambil salah satu persamaan garis, misalnya 3x + y = 5.
• Tentukan salah satu variabel dari garis tersebut, misalnya y.
3x + y = 5 maka y = 5 – 3x.
• Substitusikan nilai y tersebut ke dalam persamaan garis yang lain.
2x – 3y = 7
2x – 3(5 – 3x) = 7
2x – 15 + 9x = 7
2x + 9x = 7 + 15
11x = 22
x = 2
• Substitusikan nilai x ke dalam salah satu persamaan garis.
3x + y = 5
3 (2) + y = 5
6 + y = 5
y = 5 – 6
y = –1
• Diperoleh x = 2 dan y = –1. Jadi, koordinat titik potong kedua garis itu adalah (2, –1)
12
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
- Garis adalah salah satu objek elementer dalam matematika, khususnya geometri.
Karena merupakan objek elementer, garis biasanya tidak didefinisikan. Garis lurus
adalah garis yang menghubungkan dua titik dengan jarak yang terdekat.
- Segitiga adalah bangun datar yang dibatasi oleh tiga garis dan memiliki 3 titik sudut.
- Bangun datar adalah bagian dari bidang datar yang dibatasi oleh garis-garis lurus atau
lengkung.
- Bangun ruang adalah suatu bangun yang memiliki isi (volume). Bangun ruang
terbentuk oleh perpotongan ruas garis-ruas garis yang mempunyai bagian-bagian sisi,
rusuk, dan titik sudut atau pojok.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa geometri adalah ilmu yang membahas tentang hubungan
antara titik, garis, sudut, bidang ataupun bangun, dan rumus-rumus yang digunakan untuk
pemecahan masalah dimana setiap pembahasannya mempunyai rumus tersendiri.
13
DAFTAR PUSTAKA
14