Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
‘’ Letak Garis Lurus Dan Kedudukan Dua Garis Pada Ruang Tiga Dimensi’’ ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Geometri Analitik Ruang selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang letak garis lurus dan kedudukan dua
garis pada ruang tiga dimensi bagi penulis dan juga pembaca.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mohammad Ridho'i,
S.Pd., M.Pd selaku dosen mata kuliah Geometri Analitik Ruang yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR ...................................................................................... 2
DAFTAR ISI ...................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 5
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Letak Garis Lurus Pada Ruang Tiga Dimensi .............................................. 6
2.2 Kedudukan Dua Garis Pada Ruang Tiga Dimensi ..................................... 11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 16
3.2 Saran ............................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 18
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Matematika berasal dari perkataan latin mathematica
yang berasal dari bahasa Yunani mathema yang berarti ilmu
pengetahuan. Elea Tinggih (Erman Suherman, 2001: 18) mengatakan
bahwa berdasarkan etimologis, perkataan matematika berarti ” Ilmu
pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar”. Herman Hudojo
(2003: 40) menyatakan bahwa “matematika tidak hanya berhubungan
dengan bilangan-bilangan serta operasi- operasinya, melainkan juga
unsur ruang sebagai sasarannya”, dan lebih lanjut dikatakan Elea
Tinggih (Herman Hudojo, 2003: 40) bahwa objek penelaahan
matematika tidak hanya sekedar kuantitas melainkan lebih
menitikberatkan pada hubungan, pola, bentuk, dan struktur, sehingga
dapat diartikan bahwa matematika memiliki titik berat pada
penalaran deduktif terhadap konsep- konsep abstrak. Matematika
berkaitan dengan ide-ide yang berurutan logis melalui cara berpikir
deduktif dan abstrak. Perbedaan mencolok antara matematika dan
ilmu lain yaitu pada bagian penalaran. Matematika begitu
menekankan penalaran sebagai kunci sedangkan ilmu lain lebih
mengarah kepada hasil observasi atau eksperimen.
4
Geometri analitik ruang merupakan bagian dari matematika yang
memainkan peranan penting dalam penataan nalar dan menciptakan
kedisiplinan. Geometri analitik ruang pada hakekatnya mempelajari
geometri dengan menggunakan simbol-simbol dan perhitungan
aljabar sehingga menuntut mahasiswa menggunakan penalaran dan
kedisiplinan.
1.3 Tujuan
1. Mengidentifikasi Letak Garis Lurus Pada Ruang Tiga Dimensi
2. Menganalisis Kedudukan Dua Garis Pada Ruang Tiga Dimensi
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Letak Garis Lurus Terhadap Ruang
Ada tiga kemungkinan letak garis lurus terhadap bidang datar. Garis
itu mungkin memotong bidang datar, sejajar dengan bidang datar atau
Jika suatu garis memotong bidang datar maka titik potong keduanya
x x1 a
y y1 z z1
Misalkan x x1 = λ atau y y1 b Cari λ
=
z z1 c
a b c
dapat ditentukan.
6
2. Jika Ax1 + By1 + Cz1 + D = 0 dan (Aa + Bb + Cc) ≠ 0 maka λ = 0
dan titik potong garis dan bidang ialah titik (x1,y1,z1) sendiri.
atau garis sejajar bidang datar. Hal ini berarti garis sejajar bidang
7
☞Contoh:
1. Carilah persamaan garis melalui titik (2,-3,4) dan tegak lurus bidang
5x+3y+4z +1= 0.
Penyelesaian:
x2 y3 z 4
.
a b c
normal bidang.
a b c
Karena garis sejajar normal bidang maka berlaku
5 3 4
a b c
Misalkan = λ . Maka a = 5λ, b = 3 λ dan c = 4 λ.
5 3 4
x2 y3 z 4
.
5 3 4
8
2. Tunjukkan bahwa garis x = 0, y = t, z = t terletak pada bidang
6x + 4y – 4z = 0.
Penyelesaian:
bidang.
Karena garis sejajar bidang dan mempunyai titik sekutu maka dapat
9
maka koordinat-koordinat titik potongnya dapat diselesaikan dengan cara
A1x B1 y C1z D1 0
A xB yC zD 0
2
A x B2 y C 2 z D 2 0
3 3 3 3
D1 B1C1 A1 D1C1 A1 B1 D1
D2 B2C2 A2 D2C2 A2 B2 D2
D3 B3C3 A3 D3C3 A3 B3 D3
x y dan z dengan
A1 B1C1
A 2 B 2 C2
A3 B3C3
Jika ∆ = 0 maka tidak terdapat titik potong yang berarti garis sejajar
bidang datar.
☞Contoh:
x y 1 0
Tentukan titik potong garislurus l : dan
2x 3y z 5
bidang 2x + y + 5z + 7 = 0
Penyelesaian:
10
Koordinat-koordinat titik potongnya dapat diselesaikan dengan cara
x y 1 0
2x 3y z 5
2x y 5z 7 0
1 1 0 1 1 0 1 1 1
5 3 1 2 5 1 2 3 5
7 1 5 2 7 5 2 1 7
x y dan z dengan
1 1 0
2 3 1
atau x = 2, y = -1 dan z = -2.
2 1 5
Jadi titik potong garis dan bidang adalah (2, -1, -2).
Kemungkinan letak dua buah garis lurus dalam ruang adalah berpotongan,
11
Pada bab sebelumnya telah diketahui bahwa 2 garis dengan bilangan-
a1 b c
Kedua garis akan sejajar jika 1 1
a2 b2 c2
☞Contoh:
x = 1 + 2t, y = 4 – t, z = 6 + 2t.
Penyelesaian:
x 2 2t
adalah y t
z 5 2t
12
x m1 z p1 dan x m 2 z p 2
g : g :
1 2
y n zq y n zq
1 1 2 2
(x m1 z p1 ) ( y n1 z q1 ) 0
m 1 n 1 p1 q1
1=
m2 n2 p 2 q2
m1 n1 m2 n2
, sehingga
p1 q1 p2 q2
m1 n1 m2 n2
atau
p1 q1 p2 q2
m1 m p1 p 2
Diperoleh 2
n2 n1 q2 q1
13
m1 m 2 p1 p2
n1 n2 q1 q2
x p1 y q1 x p2 y q2
z dan z
m1 n1 m2 n2
m1 n1
Kedua garis ini akan sejajar, apabila 1
m2 n2
atau m1 = m2 dan n1 = n2
☞Contoh:
1
x z 1
1 x 2 z
Tunjukkan bahwa garis g : y 3z 7 dan g2 :
y 2z 5
Penyelesaian:
m1 n
Kedua garis tidak sejajar karena dipenuhi 1
m2 n2
dipenuhi
14
1
x0 z0 1 dan x0 z 0
2
y0 3z0 7 y0 2z 0 5
berpotongan.
1
Dari persamaan 1) dan 3), diperoleh z0 z0 1 z0 2
2
y0 3z0 7 y0 1.
Jadi kedua garis berpotongan dan titik potongnya adalah (1, -1, 2).
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ada tiga kemungkinan letak garis lurus terhadap bidang datar. Garis itu
mungkin memotong bidang datar, sejajar dengan bidang datar atau terletak
seluruhnya pada bidang datar.
Kemungkinan letak dua buah garis lurus dalam ruang adalah berpotongan,
sejajar, berimpit atau bersilangan.
3.2 Saran
Saran dari tim penyusun adalah bagi para pembaca untuk dapat membaca
dengan seksama makalah ini dan memahami materi tentang bagaimana
mengidentifikasi dan mendefinisikan letak serta kedudukan garis pada ruang tiga
dimensi yang di bahas dalam makalah ini. Perbanyak latihan soal-soal adalah cara
memahami bagaimana mengidentifikasi dan mendefinisikan letak serta kedudukan
garis pada ruang tiga dimensi.
16
DAFTAR PUSTAKA
17