Anda di halaman 1dari 22

17/10/2018

CRITICAL JURNAL REVIEW


(PERSAMAAN KUADRAT, DIFFERENSIAL)

MATA KULIAH : MATEMATIKA DASAR


DOSEN PENGAMPU : Drs. BONARAJA PURBA, M.Si.

DISUSUN OLEH :
HENDI AMSON SAGALA (5183520011)

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN (UNIMED)


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK MESIN D-3
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena berkat rahmatnya
penulis dapat menyusun dan menyelesaikan CRITICAL JURNAL REVIEW dengan baik dan
sesuai dengan prosedur.CRITICAL JURNAL REVIEW ini disusun sebagai salah satu syarat
penilaian dalam mata kuliah MatematikaDasar, dengan makalah ini kami harus mencari
teori tentang PERSAMAAN KUADRAT, DIFFERENSIALTURUNAN FUNGSI IMPLISIT, dan
menulisnya dalam bentuk makalah sebagai referensi. Dengan harapan agar makalah ini bisa
dijadikan acuan bagi pembaca untuk menambah pengetahuan teknik, khususnya mahasiswa
teknik mesin.Penulis mengakui adanya kekurangan dalam penulisan CRITICAL JURNAL
REVIEW ini, untuk itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari para pembaca agar
penulis dapat menyempurnakan penulisan CRITICAL JURNAL REVIEW ini.

Medan, September 2018


Daftar Isi

Kata Pengantar …………………………….............…………………………………….

Daftar Isi …………………………………………………………………….……….....……..

Bab I Persamaan kuadrat ……………………………………………………………....

1.1 Bentuk umum persamaan kuadrat …………………………………………..

1.2 Menyelesaikan persamaan kuadrat…………………………...........……..

1.3 Jenis - jenis akar persamaan kuadrat............................................

1.4 Diskriminan...................................................................................

1.5 Jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat...........

1.6 Menyusun persamaan kuadrat

Bab II Differensial……………….....................................................……..

2.1 Definisi Turunan………………….………………………………….................

2.2Aturan menentukan turunan fungsi…………………….....................


BAB I

PERSAMAAN KUADRAT

1. BENTUK UMUM PERSAMAAN KUADRAT

Persamaan kuadrat adalah persamaan yang pangkat tertingginya dua. Bentuk umun
persamaan kuadrat dengan variabel X adalah sebagai berikut.

Dengan a,b,c bilangan real dan a ≠ 0

Bentuk umum persamaan kuadrat diatas disebut juga persamaan kuadrat bentuk
real. Dari bentuk umum diatas dapat diperoleh bentuk-bentuk yang lain,yaitu:

1. Jika a,b,dan c bilangan rasional,maka diperoleh persamaan yang

disebut persamaan kuadrat rasional.

2. Jika a = 1,maka diperoleh persamaan yang dimaksut dengan

persamaan kuadrat biasa.

3. Jika b = 0,maka diperoleh persamaan a yang disebut persamaan kuadrat

sempurna.

4. Jika c = 0,maka diperoleh persamaan yang dimaksud dengan

persamaan kuadrat tak lengkap

.
2. MENYELESAIKAN PERSAMAAN KUADRAT

Untuk menyelesaikan Persamaan kuadrat dapat digunakan beberapa cara sebagai


berikut:

a. Memfaktorkan ,
b. Melengkapkan bentuk kuadrat.
Menggunakan Rumus abc (Rumus Kuadrat).

a. Menyelesaikan Persamaan Kuadrat dengan Cara Memfaktorkan


1. Memfaktorkan bentuk ax2 + bx + c dengan a = 1

Untuk memfaktorkan bentuk ax2 + bx + c, diperlukan nilai m dan n yang memenuhi


m+n = b dan mn = c. Secara umum dapat ditulis sebagai berikut.

ax2 + bx + c = ( x + m)(x + n) dengan


m + n = b dan mn = c

2. Menggunakan Jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan

Untuk memfaktorkan bentuk ax2 + bx + c, perlukan nilai m dan n yang memenuhi


m+n = b dan mn = c. Secara umum dapat ditulis sebagai berikut :

ax2 + bx + c = ( ax + m)(ax + n) dengan m + n = b dan mn = ac


Contoh :

Tentukan Himpunan penyelesaian persamaan kuadrat berikut dengan cara


memfaktorkan!
a. x2 + 2x – 15 = 0 b. 4x2 + 5x – 21 = 0 Jawab :

a. x2 + 2x – 15 = 0 x2 + 2x – 15 = 0 = (x + m)( x + n), dengan m + n = 2, mn


= -15 Nilai m dan n yang mungkin adalah 5 dan -3, sehingga

x2 + 2x – 15 = 0
(x + 5)(x - 3) = 0 x
= -5 atau x = 3
Jadi, himpunan penyelesaian nya adalah {-5, 3}.

b. 4x2 + 5x – 21 = 0

(4x + m)(4x+ n) = 0, dengan m + n = 5 dan mn = (-21) = -84, maka nilai m

dan n yang mungkin adalah 12 dan -7, sehingga


4x2 + 5x – 21 = 0

(4x + 12)(4x - 7) = 0
(x + 3)(4x - 7) = 0 x = -

3 atau x =

Jadi, Himpunan penyelesaiannya adalah { -3,


b. Menyelesaikan Persamaan Kuadrat dengan Cara Melengkapkan Kuadrat

Penyelesaian dengan melengkapkan bentuk Kuadrat dilakukan dengan cara

mengubah bentuk ax2 + bx + c kebentuk (x+p)2 = q. Hal yang mendasari penggunaan cara ini
adalah dengan mengubah ruas kiri persamaan ax2 + x + c, menjadi bentuk kuadrat
sempurna.

Contoh :
Dengan cara melengkapkan kuadrat, tentukan penyelesaian dari persamaan
berikut! a. x2 – 2x – 4 = 0 Jawab :
a. .x2 – 2x – 4 = 0

Mula-mula pidahkan konstatnta (-4) ke ruas kanan, sehingga x2 – 2x – 4 = 0,

kemudian tambahkan kedua ruas dengan( )2 = 1, sehingga diperoleh:

. x2 – 2x + 1 = 4 + 1 (x – 1)2 = 5 x – 1 = x=1+ atau x = 1 -

c. Menyelesaikan Persamaan Kuadrat dengan Menggunakan Rumus Kuadrat

Jika x1 dan x2 adalah akar-akar persamaan kudarat ax2 + bx + c = 0, dengan a 0.


Maka nilai x1 dan x2 dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut.

Contoh :
Dengan menggunakan rumus kuadrat tentukan penyelesaian dari persamaan
kuadrat berikut !
a. x2 + 3x – 4 = 0 Jawab
:
a. x2 + 3x – 4 = 0, koefisien dari x2 adalah a = 1, koefisien dari x adalah b = 3 dan
suku tetap c = -4.

= =

=
X1 = 1 atau x2 = = -4 jadi penyelesaian adalah 1 dan -4.

3. JENIS-JENIS AKAR PERSAMAAN KUADRAT

Akar-akar persamaan kauadrat dengan a,b,c dan a ≠ 0 adalah

. Bilangan disebut diskriminan dari


persamaan

dilambangkan dengan D. Diskriminan akan memengaruhi jenis-jenis


akar-

akar persamaan kuadrat.Jika D = 0,maka persamaan kuadrat mempunyai dua akar real atau

akar-akar kembar. Jika D>0,maka merupakan bilangan real sehingga persamaan kuadrat

mempunyai dua akar yang berlainan. Jika D < 0 maka merupakan bilangan imajiner

(khayal) atau tidak real. Dapat dikatakan bahwa,jika D < 0,maka persamaan kuadrat tidak
mempunyai akar real atau kedua akarnya merupakan bilangan imajiner (khayal).

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk persamaan kuadrat

, dengan D = b2-4ac,berlaku sifat-sifat akar persamaan kuadrat


sebagai

berikut.

1. D > 0 Kedua akar nyata dan berbeda. Jika D merupakan suatu kuadrat sempurna
maka kedua akar adalah rasional,jika tidak maka kedua akar
tersebut adalah bilangan irasional.

2. D = 0 Kedua akar real sama ( kembar )

3. D < 0 Kedua akar tidak nyata ( khayal )

0
4. D Kedua akarnya nyata
D = 0 maka persamaan kuadrat tersebut mempunyai dua akar real yang sama atau
akar-akar kembar.

c.

D = b2- 4ac

= 42- 4(3)(6)

= 16 - 72

= -56

D < 0 maka persamaan kuadrat tersebut mempunyai dua akar yang merupakan
bilangan imajiner (khayal).

4. DISKRIMINAN

Jenis – jenis akar dari persamaan kuadrat dapat ditentukan

berdasarkan yang sering dinotasikan dengan huruf D dan disebut diskriminan.

Perhatikan skema sifat akar berikut

Jenis – jenis akar persamaan kuadrat berdasarkan nilai diskriminan ( D = )

a. Jika D ≥ 0 maka kedua akarnya nyata (real).


b. Jika D > 0 maka kedua akarnya nyata dan berbeda ( .
i. D= , maka kedua akarnya rasional (terukur).

ii. D , maka kedua akarnya irasional (tidak terukur).

k bilangan bulat.

c. Jika D = 0 maka kedua akarnya nyata dan sama/akar kembar ( , serta


rasional.
d. Jika D < maka kedua akarnya tidak nyata (tidak real), tidak real sering dosebut khayal
atau imajiner.

5. JUMLAH DAN HASIL KALI AKAR-AKAR PERSAMAAN KUADRAT

Kita ingat bahwa akar-akar persamaan kuadrat ax2+b2+c=0 (a ≠ 0) ditentukan dengan


rumus kuadrat atau rumus abc sebagai berikut

x1 = −b+ b2 −4ac atau x2 = −b− b2 −4ac


2a 2a

Berdasarkan rumus di atas, kita dapat mengembangkan rumus jumlah akar-akar (x1 + x2)
dan hasil kali akar-akar (x1 . x2) persamaan kuadrat ax2+b2+c=0 yang dinyatakan dalam
koefisien-koefisien a, b, dan c.

a. Menghitungkoefisienpersamaankuadrat yang akar-akarnya memiliki ciri-ciri


tertentu

Dalam pasal ini akan dibahas cara menghitung koefisien persaman kuadrat yang
akarakarnya memiliki ciri-ciri tertentu tetapi dikaitkan dengan jumlah akar-akar (x1 + x2) dan
hasil kali akar-akar (x1. x2) dari persamaan kuadrat yang diketahui. Cirri-ciri tertenu yang
dimaksud itu, misalnya :

• salah satu akarnya dua kali akar yang lain


• salah satu akarnya dua lebihnya adri akar yang lain
• salah satu akarnya lawan dari akar yang lain
• salah satu akarnya kebalikan dari akar yang lain, dan sebagainya.

Persamaan kuadrat 2x2 – px + (p – 3) = 0akar-akarnya berkebalikan. Hitunglah nilai p dan


akar-akar itu !

Jawab :

2x2 – px + (p – 3) = 0; koefisien-koefisiennya adalah a = 2, b = -p, dan c = p – 3. supaya akar-


akarnya berkebalikan, haruslah a = c

2 = p–3

p = 5

akar-akarnya dapat diperoleh dengan mensubtitusi nilai p = 5 ke persamaan 2x2 – px + (p –


3) = 0, sehingga :

2x2 – (5)x + (5 – 3) = 0

2x2 + 5x + 2 = 0

(2x – 1)(x -2) = 0

x= atau x = 2

jadi, akar-akar persamaan kuadrat 2x2 – px + (p – 3) = 0berkebalikan untuk nilai p = 5, dan

akar-akar itu adalah x = atau x = 2

6. MENYUSUN PERSAMAAN KUADRAT

a. Menyusun persamaan kuadrat yang akar-akanya diketahui

setelah mempelajari cara mencari akar-akar dari persamaan kuadrat ,selanjutnya kita akan
mempelajari proses kebalikannya, yaitu baaimna menyusun suatu persamaan kuadrat jika
akar-akarnya diketahui. Jika dan adlah kr-akar persaman kuadrat ,
maka untuk menyusun persamaan kuadrat baru dapat dilakukan dengan cara berikut.
1) Perkalian Faktor

Jika dan adalah akar-akar persamaan kuadrat , maka rumus persamaan kuadrat
tersebut adalah sebgai berikut.

2) Menggunakan Jumlah dan Hasil Kali Akar-Akar Persamaan

Jika dan adalah akar-akar persamaan kuadrat , maka rumus persamaan kuadrat
tersebut adalah sebgai berikut.

a. Menyusun Persamaan Kuadrat yang Akar-Akarnya Mempunyai Hubungan dengan


Akar-Akar Persamaan Kuadrat Lainnya

Jika suatu persamaan kuadrat akar-akarnya mempunyai hubungan dengan akar-akar


persamaan kuadrat lainnya, maka persamaan kuadrat tersebut dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus jumlah dan hasil kali akar-akarnya.

Jika merupakan akar-akar persamaan kuadrat baru yang dicari, maka untuk
menyusun persamaan kuadrat dengan rumus jumlahdan hasil kaliakar-akarnyadigunakan
sebagai berikut.
Untuk mengetahui bahwa grafik dari fungsi f adalah parabola, kita dapat membuat
sketsa kurva y= ax2 + bx + c dengan cara sebagai berikut:

a. Jika ax2 + bx + c dapat difaktorkan.

• Tentukan titik potong kurva dengan sumbu y


• Tentukan titik potong kurva dengan sumbu x
• Tentukan titik puncak
b. Jika ax2 + bx + c tidak dapat difaktorkan.

– Tentukan titik potong kurva dengan sumbu y.


– Tentukan titik puncak dengan memperhatikan sumbu simetri.
– Tentukan beberapa titik lain yang mudah.
Contoh Soal:

Gambar grafik fungsi kuadrat yang ditentukan oleh rumus f(x) = 5 + 4x – x2, jika asalnya
{x│-2 ≤ x ≤ 6, x R}

Jawab:

f(x) = 5 + 4x – x2 tidak dapat difaktorkan, maka:

a. Misal x = 0, maka y = 5. Jadi, (0, 5)

b. y = - =9;x=- = 2. Jadi (2, 9)

-1 2 5

c. Mengambil titik lain yang lebih mudah x = 5 maka y = 0; (5, 0) x = -1 maka y = 0; (-1, 0)
Titik P(2,9) disebut titik puncak parabola atau titik maksimum karena tidak ada titik lain
pada kurva yang koordinatnya lebih dari 9. Nilai f(x) yang bersesuain dengan titik
maksimum ialah 9, dan disebut nilai maksimum fungsi.
BAB II
DIFFERENSIAL

A. Definisi Turunan
Turunan fungsi ( diferensial ) adalah fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya,
misalnya fungsi f menjadi f' yang mempunyai nilai tidak beraturan. Konsep turunan sebagai
bagian utama dari kalkulus dipikirkan pada saat yang bersamaan oleh Sir Isaac Newton (
1642 – 1727 ), ahli matematika dan fisika bangsa Inggris dan Gottfried Wilhelm Leibniz (
1646 – 1716 ), ahli matematika bangsa Jerman. Turunan ( diferensial ) digunakan sebagai
suatu alat untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam geometri dan mekanika.

B. Aturan menentukan turunan fungsi


Turunan dapat ditentukan tanpa proses limit. Untuk keperluan ini
dirancang teorematentang turunan dasar, turunan dari operasi aljabar pada dua fungsi,
aturan rantai untuk turunan fungsi komposisi, dan turunan fungsi invers.

 Turunan dasar
Aturan - aturan dalam turunan fungsi adalah :
1. f(x), maka f'(x) = 0
2. Jika f(x) = x, maka f’(x) = 1
3. Aturan pangkat : Jika f(x) = xn, maka f’(x) = n X n – 1
4. Aturan kelipatan konstanta : (kf) (x) = k. f’(x)
5. Aturan rantai : ( f o g ) (x) = f’ (g (x)). g’(x))

 Turunan jumlah, selisih, hasil kali, dan hasil bagi dua fungsi
Misalkan fungsi f dan g terdiferensialkan pada selang I, maka fungsi f + g, f – g, fg, f/g, ( g (x)
≠ 0 pada I ) terdiferensialkan pada I dengan aturan :
1. ( f + g )’ (x) = f’ (x) + g’ (x)
2. ( f – g )’ (x) = f’ (x) - g’ (x)
3. (fg)’ (x) = f’(x) g(x) + g’(x) f(x)
4. ((f)/g )’ (x) = (g(x) f' (x)- f(x) g' (x))/((g(x)2)

 Turunan fungsi trigonometri


1. d/dx ( sin x ) = cos x
2. d/dx ( cos x ) = - sin x
3. d/dx ( tan x ) = sec2 x
4. d/dx ( cot x ) = - csc2 x
5. d/dx ( sec x ) = sec x tan x
6. d/dx ( csc x ) = -csc x cot x
 Turunan fungsi invers
(f-1)(y) = 1/(f' (x)), atau dy/dx 1/(dx/dy)

 Turunan Matematika adalah


Misalkan y adalah fungsi dari x atau y = f(x). Turunan (atau diferensial) dari y terhadap x
dinotasikan dengan :
 Rumus Turunan dan contoh
Jikadengan C dan n konstanta real, maka :

Jika y = C dengan

Jika y = f(x) + g(x) maka

Jika y = f(x).g(x) maka

 Turunan Kedua
Turunan kedua y = f(x) terhadap x dinotasikan dengan .Turunan kedua diperoleh dengan
menurunkanturunan pertama

SOAL-SOAL TURUNAN FUNGSI

1. Persamaan garis singgung pada kurva y = 2x3-5x2-x+6 yang berabsis 1 adalah …


A. 5x + y + 7 = 0
B. 5x + y + 3 = 0
C. 5x + y – 7 = 0
D. 3x – y – 4 = 0
E. 3x – y – 5 = 0

Penyelesaian :
y = 2x3 – 5x2 – x + 6 → x = 1
y’ = 6x2 – 10x – 1
y(1) = 2(1)3- 5(1)2 – 1 + 6
=2–5–1+6
= 2 → (1,2)

y’ = m = 6x2 – 10x – 1
= 6(1)2 – 10.1 – 1
= -5

Pgs : y – b = m (x – 1)
y – 2 = -5 (x – 1)
y – 2 = -5x + 1
5x + y +3 = 0
Jawaban : B
2. Turunan pertama fungsi F(x) = e-4x+5 adalah F’(x) = …
A. e-4 C. 4e-4x+5 E. ( -4x+5) e-3x+4
B. -4e-4x+5 D. (-4x+5) e-4

Penyelesaian :
F (x) = e-4x+5
F’(x) = -4e-4x+5
Jawaban : B

3. Turunan pertama fungsi F(x) = Cos5(4x-2) adalah F’(x) = …


A. -5 Cos4 (4x-2) Sin (4x-2)
B. 5 Cos4 (4x-2) Sin (4x-2)
C. 20 Cos4 (4x-2) Sin (2x-2)
D. 10 Cos3 (4x-2) Sin (8x-4)
E. -10 Cos3 (4x-2) Sin (8x-4)

Penyelesaian :
F(x) = Cos5(4x-2)
u = Cos (4x-2) → u’ = -4Sin(4x-2)
n=5

F’(x) = nun-1.u’
= 5 Cos5-1 (4x-2) . -4 Sin (4x-2)
= 5 Cos4 (4x-2) . -4 Sin (4x-2)
= -20 Cos4 (4x-2)Sin (4x-2)
= -10.2 Cos (4x-2)sin (4x-2) . Cos3 (4x-2)
= -10 Sin 2(4x-2) Cos3 (4x-2)
= -10 Sin (8x-4) Cos3 (4x-2)
Jawaban : E

4. Diketahui f(x) = 9 maka Lim f(x + p) – f(x) =. . .


10x2/3 p→0 p
A. – 3 C. – 3
10x5/3 5x5/3
B. – 2 D. 3
5x5/3 5x1/3

3
10x1/3

Penyelesaian :

f(x) = 9
10x2/3
f’(x)= 9 x2/3
10

5. Nilai minimum fungsi f (x) = 2x3 + 3x2 + 3 dalam interval -2 ≤ x ≤ 1 adalah …


A. -6 C. 3 E. 8
B. -1 D. 6

Penyelesaian :

f (x) = 2x3 + 3x2 + 3 pada -2 ≤ x ≤ 1


f’(x) = 6x2 + 6x

Stasioner : 6x2 + 6x = 0
3x (2x+2) = 0
3x = 0 → x = 0
2x+2 = 0 → x = -1

f(-2) = 2 (-2)3 + 3 (-2)2 + 3


= -16 + 12 + 3
= -1
f(1) = 2 (1)3 + 3 (1)2 + 3
=2+3+3
=8
Jawaban : E

6. Diketahui f(x) = Cos2 (3x-1) , maka f’(x) = ….


A. -6 Cos (3x-1) Sin (3x-1)
B. -3 Cos (3x-1) Sin (3x-1)
C. -2 Cos (3x-1) Sin (3x-1)
D. 2 Cos (3x-1) Sin (3x-1)
E. 6 Cos (3x-1) Sin (3x-1)

Penyelesaian :

f(x) = Cos2 (3x-1)


u = Cos (3x-1) → u’ = -3 Sin (3x-1)
n =2

f’(x) = nun-1 . u’
= 2. Cos2-1 (3x-1) . -3 Sin (3x-1)
= -6 Cos (3x-1) Sin (3x-1)
Jawaban : A

7. Turunan pertama fungsi f(x) = e + In (2x-1) adalah f’(x) = ….


A. e3x+2 + 1 C. 2e3x+2 – 1
2x-1 2x-1
B. 5e 3x+2 + 1 D. 3e 3x+2 + 2
2x-1 2x-1
E. 3e3x+2 – 2
2x-1

Penyelesaian :

f (x) = e3x+2 + In (2x-1)


f’(x) = 3e3x+2 + 2
2x-1
Jawaban : D

8. Diketahui fungsi f(x) = 2x2 + 4 , maka f’(x) = ...


√x
A. 3√x – 2 √x C. 3√x - 1 √x
X2 2x2
B. 5√x – 2 √x D. 5√x + 1 √x
X2 2x2
E. 3√x + -4 √x
X2

Penyelesaian :

f(x) = 2x + 4
√x
= (2x + 4) . x -½
= 2x3/2 + 4x-½
f’(x) = 3x½ – 2x-3/2
= 3√x – 2
x√x
= 3√x – 2 √x
X2
Jawaban : A

9. Ditentukan kurva dengan persamaan y = x3 + px2 + q garis y = -8x + 12


menyinggung kurva di titik dengan absis 2.nilai p = …
A. 5 C. -1 E. -83
B. τ D. -5

4
Penyelesaian :

y = x3 + px2 + q
y’= 3x2 + 2px

y = -8x + 12
m = -8 → 12 + 4p = -8
p = -5
Jawaban : D

10. Fungsi f(x) = (x-8) (x2 + 2x + 1) turun pada interval …


A. -5 < x < 1 C. -5 < x < 3 E. x < -5 atau x > 1
B. -1 < x < 5 D. x < -1 atau x >5

Penyelesaian :

f(x) = (x-8) ( x2 + 2x + 1)
= x3 + 2x2 + x – 8x2 – 16x – 8
= x3 – 6x2 – 15x – 8
f’(x) = 3x2 – 12x – 15

f turun : f’(x) <0


3x – 12x- 15 <0
(3x + 3) (x – 5) < 0
3x + 3 < 0 → x < -1
x – 5<0→x< 5
-1 < x < 5
Jawaban : B

11. Fungsi f(x) = 4x3 – 18x2 + 15x + 1 mempunyai nilai maksimum untuk x = …
A. 4,5 C. 1 E. -11,5
B. 2,5 D. 0,5

Penyelesaian :

f(x) = 4x3 – 18x2 +15x + 1


f’(x)= 12x2– 36x + 15

stasioner : f’(x) =0
12x – 36x + 15 = 0
3 (4x – 12x + 5) = 0
3 (2x-1) (2x-5) = 0
2x-1 = 0 → x = 0,5
2x-5 = 0 → x = 2,5
Jawaban : B

12. Turunan pertama dari F(x) = 3 Cos3 (2x+4) adalah F’(x) = …


A. 18 Cos2 (2x + 4) Sin (2x + 4)
B. 9 Cos2 (2x + 4) Sin (2x + 4)
C. -18 Cos (2x + 4) Sin (2x + 4)
D. -18 Cos (2x + 4) Sin (4x + 8)
E. -9 Cos (2x + 4) Sin (4x + 8)

Penyelesaian :

f(x) = 3 Cos3 (2x + 4)


u = 3 Cos (2x + 4) → u’ = -6 Sin (2x + 4)
n =3

f’(x) = nun-1 . u’
= 3.2 Cos2 (2x + 4) . -6 Sin (2x + 4)
= -36 Cos2 (2x + 4) Sin (2x + 4)
= -18.2 Cos (2x + 4) Sin (2x + 4) Cos (2x + 4)
= -18 Sin 2(2x + 4) Cos (2x + 4)
= -18 sin (4x + 8) Cos (2x + 4)
Jawaban : D

13. Nilai maksimum dari f(x) = x3 – 6x2 + 9x pada interval -1 ≤ x ≤ 3 adalah ….


A. 16 C. 3 E. 0
B. 4 D. 1

Penyelesaian :

f(x) = x3 – 6x2 + 9x
f’(x)= 3x2 – 12x + 9

stasioner : f’(x)
3x3 – 12x + 9
3(x2 – 4x + 3)
(x -1) (x - 3)
x=1,x=3
f(-1) = (-1)3 – 6(-1)2 + 9(-1)
= -1 – 6 – 9
= -16
f(4) = (4)3 – 6(4)2 + 9.4
= 64 – 96 – 36
=4
Jawaban : B
14. Pers. grs. Singgung kurva y = 1 - √x pada titik berabsis 1 adalah …
x2

A. 5x + 2y + 5 = 0 C. 5x + 2y – 5 = 0 E. 3x – 2y – 3 = 0
B. 5x – 2y – 5 = 0 D. 3x + 2y – 3 = 0

Penyelesaian :

y = 1 - √x
x2
= x -2 – x ½
y’= -2x -3– 1 x -½
2
y’= m = -2(1)-3 – 1 (1) -½
2
= -2 – 0,5 =2,5

y(1) = 1(1)-2 – (1)½


= 1-1= 0

Pgs : y – 0 = 2,5 (x – 1)
y – 0 = 2,5x – 2,5 x2
2y – 0 = 5x – 5
5x + 2y – 5 = 0
Jawaban : C

15. Persegi panjang ABCD dengan AB = 10 cm dan BC = 6 cm serta PB = QC = RD = SA


= x cm. luas minimum PQRS =..
A. 4 C. 28 E. 60
B. 8 D. 38

Penyelesaian :
LABCD = 6 .10 = 60
= 60 – ( 2.1/2 ΔPAS – 2.1/2 ΔPBQ)
= 60 – (x(10 – x ) – x(6 – x)
= 60 – 6x + x² – 10x + x²
= 60 – 16x + 2x²
L’ = 4x – 16
x =4>0
LPQRS Min = 60 – 16.4 + 32
= 28
Jawaban : C

Anda mungkin juga menyukai