DISUSUN OLEH :
HENDI AMSON SAGALA (5183520011)
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena berkat rahmatnya
penulis dapat menyusun dan menyelesaikan CRITICAL JURNAL REVIEW dengan baik dan
sesuai dengan prosedur.CRITICAL JURNAL REVIEW ini disusun sebagai salah satu syarat
penilaian dalam mata kuliah MatematikaDasar, dengan makalah ini kami harus mencari
teori tentang PERSAMAAN KUADRAT, DIFFERENSIALTURUNAN FUNGSI IMPLISIT, dan
menulisnya dalam bentuk makalah sebagai referensi. Dengan harapan agar makalah ini bisa
dijadikan acuan bagi pembaca untuk menambah pengetahuan teknik, khususnya mahasiswa
teknik mesin.Penulis mengakui adanya kekurangan dalam penulisan CRITICAL JURNAL
REVIEW ini, untuk itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari para pembaca agar
penulis dapat menyempurnakan penulisan CRITICAL JURNAL REVIEW ini.
1.4 Diskriminan...................................................................................
Bab II Differensial……………….....................................................……..
PERSAMAAN KUADRAT
Persamaan kuadrat adalah persamaan yang pangkat tertingginya dua. Bentuk umun
persamaan kuadrat dengan variabel X adalah sebagai berikut.
Bentuk umum persamaan kuadrat diatas disebut juga persamaan kuadrat bentuk
real. Dari bentuk umum diatas dapat diperoleh bentuk-bentuk yang lain,yaitu:
sempurna.
.
2. MENYELESAIKAN PERSAMAAN KUADRAT
a. Memfaktorkan ,
b. Melengkapkan bentuk kuadrat.
Menggunakan Rumus abc (Rumus Kuadrat).
x2 + 2x – 15 = 0
(x + 5)(x - 3) = 0 x
= -5 atau x = 3
Jadi, himpunan penyelesaian nya adalah {-5, 3}.
b. 4x2 + 5x – 21 = 0
(4x + 12)(4x - 7) = 0
(x + 3)(4x - 7) = 0 x = -
3 atau x =
mengubah bentuk ax2 + bx + c kebentuk (x+p)2 = q. Hal yang mendasari penggunaan cara ini
adalah dengan mengubah ruas kiri persamaan ax2 + x + c, menjadi bentuk kuadrat
sempurna.
Contoh :
Dengan cara melengkapkan kuadrat, tentukan penyelesaian dari persamaan
berikut! a. x2 – 2x – 4 = 0 Jawab :
a. .x2 – 2x – 4 = 0
Contoh :
Dengan menggunakan rumus kuadrat tentukan penyelesaian dari persamaan
kuadrat berikut !
a. x2 + 3x – 4 = 0 Jawab
:
a. x2 + 3x – 4 = 0, koefisien dari x2 adalah a = 1, koefisien dari x adalah b = 3 dan
suku tetap c = -4.
= =
=
X1 = 1 atau x2 = = -4 jadi penyelesaian adalah 1 dan -4.
akar persamaan kuadrat.Jika D = 0,maka persamaan kuadrat mempunyai dua akar real atau
akar-akar kembar. Jika D>0,maka merupakan bilangan real sehingga persamaan kuadrat
mempunyai dua akar yang berlainan. Jika D < 0 maka merupakan bilangan imajiner
(khayal) atau tidak real. Dapat dikatakan bahwa,jika D < 0,maka persamaan kuadrat tidak
mempunyai akar real atau kedua akarnya merupakan bilangan imajiner (khayal).
berikut.
1. D > 0 Kedua akar nyata dan berbeda. Jika D merupakan suatu kuadrat sempurna
maka kedua akar adalah rasional,jika tidak maka kedua akar
tersebut adalah bilangan irasional.
0
4. D Kedua akarnya nyata
D = 0 maka persamaan kuadrat tersebut mempunyai dua akar real yang sama atau
akar-akar kembar.
c.
D = b2- 4ac
= 42- 4(3)(6)
= 16 - 72
= -56
D < 0 maka persamaan kuadrat tersebut mempunyai dua akar yang merupakan
bilangan imajiner (khayal).
4. DISKRIMINAN
k bilangan bulat.
Berdasarkan rumus di atas, kita dapat mengembangkan rumus jumlah akar-akar (x1 + x2)
dan hasil kali akar-akar (x1 . x2) persamaan kuadrat ax2+b2+c=0 yang dinyatakan dalam
koefisien-koefisien a, b, dan c.
Dalam pasal ini akan dibahas cara menghitung koefisien persaman kuadrat yang
akarakarnya memiliki ciri-ciri tertentu tetapi dikaitkan dengan jumlah akar-akar (x1 + x2) dan
hasil kali akar-akar (x1. x2) dari persamaan kuadrat yang diketahui. Cirri-ciri tertenu yang
dimaksud itu, misalnya :
Jawab :
2 = p–3
p = 5
2x2 – (5)x + (5 – 3) = 0
2x2 + 5x + 2 = 0
x= atau x = 2
setelah mempelajari cara mencari akar-akar dari persamaan kuadrat ,selanjutnya kita akan
mempelajari proses kebalikannya, yaitu baaimna menyusun suatu persamaan kuadrat jika
akar-akarnya diketahui. Jika dan adlah kr-akar persaman kuadrat ,
maka untuk menyusun persamaan kuadrat baru dapat dilakukan dengan cara berikut.
1) Perkalian Faktor
Jika dan adalah akar-akar persamaan kuadrat , maka rumus persamaan kuadrat
tersebut adalah sebgai berikut.
Jika dan adalah akar-akar persamaan kuadrat , maka rumus persamaan kuadrat
tersebut adalah sebgai berikut.
Jika merupakan akar-akar persamaan kuadrat baru yang dicari, maka untuk
menyusun persamaan kuadrat dengan rumus jumlahdan hasil kaliakar-akarnyadigunakan
sebagai berikut.
Untuk mengetahui bahwa grafik dari fungsi f adalah parabola, kita dapat membuat
sketsa kurva y= ax2 + bx + c dengan cara sebagai berikut:
Gambar grafik fungsi kuadrat yang ditentukan oleh rumus f(x) = 5 + 4x – x2, jika asalnya
{x│-2 ≤ x ≤ 6, x R}
Jawab:
-1 2 5
c. Mengambil titik lain yang lebih mudah x = 5 maka y = 0; (5, 0) x = -1 maka y = 0; (-1, 0)
Titik P(2,9) disebut titik puncak parabola atau titik maksimum karena tidak ada titik lain
pada kurva yang koordinatnya lebih dari 9. Nilai f(x) yang bersesuain dengan titik
maksimum ialah 9, dan disebut nilai maksimum fungsi.
BAB II
DIFFERENSIAL
A. Definisi Turunan
Turunan fungsi ( diferensial ) adalah fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya,
misalnya fungsi f menjadi f' yang mempunyai nilai tidak beraturan. Konsep turunan sebagai
bagian utama dari kalkulus dipikirkan pada saat yang bersamaan oleh Sir Isaac Newton (
1642 – 1727 ), ahli matematika dan fisika bangsa Inggris dan Gottfried Wilhelm Leibniz (
1646 – 1716 ), ahli matematika bangsa Jerman. Turunan ( diferensial ) digunakan sebagai
suatu alat untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam geometri dan mekanika.
Turunan dasar
Aturan - aturan dalam turunan fungsi adalah :
1. f(x), maka f'(x) = 0
2. Jika f(x) = x, maka f’(x) = 1
3. Aturan pangkat : Jika f(x) = xn, maka f’(x) = n X n – 1
4. Aturan kelipatan konstanta : (kf) (x) = k. f’(x)
5. Aturan rantai : ( f o g ) (x) = f’ (g (x)). g’(x))
Turunan jumlah, selisih, hasil kali, dan hasil bagi dua fungsi
Misalkan fungsi f dan g terdiferensialkan pada selang I, maka fungsi f + g, f – g, fg, f/g, ( g (x)
≠ 0 pada I ) terdiferensialkan pada I dengan aturan :
1. ( f + g )’ (x) = f’ (x) + g’ (x)
2. ( f – g )’ (x) = f’ (x) - g’ (x)
3. (fg)’ (x) = f’(x) g(x) + g’(x) f(x)
4. ((f)/g )’ (x) = (g(x) f' (x)- f(x) g' (x))/((g(x)2)
Jika y = C dengan
Turunan Kedua
Turunan kedua y = f(x) terhadap x dinotasikan dengan .Turunan kedua diperoleh dengan
menurunkanturunan pertama
Penyelesaian :
y = 2x3 – 5x2 – x + 6 → x = 1
y’ = 6x2 – 10x – 1
y(1) = 2(1)3- 5(1)2 – 1 + 6
=2–5–1+6
= 2 → (1,2)
y’ = m = 6x2 – 10x – 1
= 6(1)2 – 10.1 – 1
= -5
Pgs : y – b = m (x – 1)
y – 2 = -5 (x – 1)
y – 2 = -5x + 1
5x + y +3 = 0
Jawaban : B
2. Turunan pertama fungsi F(x) = e-4x+5 adalah F’(x) = …
A. e-4 C. 4e-4x+5 E. ( -4x+5) e-3x+4
B. -4e-4x+5 D. (-4x+5) e-4
Penyelesaian :
F (x) = e-4x+5
F’(x) = -4e-4x+5
Jawaban : B
Penyelesaian :
F(x) = Cos5(4x-2)
u = Cos (4x-2) → u’ = -4Sin(4x-2)
n=5
F’(x) = nun-1.u’
= 5 Cos5-1 (4x-2) . -4 Sin (4x-2)
= 5 Cos4 (4x-2) . -4 Sin (4x-2)
= -20 Cos4 (4x-2)Sin (4x-2)
= -10.2 Cos (4x-2)sin (4x-2) . Cos3 (4x-2)
= -10 Sin 2(4x-2) Cos3 (4x-2)
= -10 Sin (8x-4) Cos3 (4x-2)
Jawaban : E
3
10x1/3
Penyelesaian :
f(x) = 9
10x2/3
f’(x)= 9 x2/3
10
Penyelesaian :
Stasioner : 6x2 + 6x = 0
3x (2x+2) = 0
3x = 0 → x = 0
2x+2 = 0 → x = -1
Penyelesaian :
f’(x) = nun-1 . u’
= 2. Cos2-1 (3x-1) . -3 Sin (3x-1)
= -6 Cos (3x-1) Sin (3x-1)
Jawaban : A
Penyelesaian :
Penyelesaian :
f(x) = 2x + 4
√x
= (2x + 4) . x -½
= 2x3/2 + 4x-½
f’(x) = 3x½ – 2x-3/2
= 3√x – 2
x√x
= 3√x – 2 √x
X2
Jawaban : A
4
Penyelesaian :
y = x3 + px2 + q
y’= 3x2 + 2px
y = -8x + 12
m = -8 → 12 + 4p = -8
p = -5
Jawaban : D
Penyelesaian :
f(x) = (x-8) ( x2 + 2x + 1)
= x3 + 2x2 + x – 8x2 – 16x – 8
= x3 – 6x2 – 15x – 8
f’(x) = 3x2 – 12x – 15
11. Fungsi f(x) = 4x3 – 18x2 + 15x + 1 mempunyai nilai maksimum untuk x = …
A. 4,5 C. 1 E. -11,5
B. 2,5 D. 0,5
Penyelesaian :
stasioner : f’(x) =0
12x – 36x + 15 = 0
3 (4x – 12x + 5) = 0
3 (2x-1) (2x-5) = 0
2x-1 = 0 → x = 0,5
2x-5 = 0 → x = 2,5
Jawaban : B
Penyelesaian :
f’(x) = nun-1 . u’
= 3.2 Cos2 (2x + 4) . -6 Sin (2x + 4)
= -36 Cos2 (2x + 4) Sin (2x + 4)
= -18.2 Cos (2x + 4) Sin (2x + 4) Cos (2x + 4)
= -18 Sin 2(2x + 4) Cos (2x + 4)
= -18 sin (4x + 8) Cos (2x + 4)
Jawaban : D
Penyelesaian :
f(x) = x3 – 6x2 + 9x
f’(x)= 3x2 – 12x + 9
stasioner : f’(x)
3x3 – 12x + 9
3(x2 – 4x + 3)
(x -1) (x - 3)
x=1,x=3
f(-1) = (-1)3 – 6(-1)2 + 9(-1)
= -1 – 6 – 9
= -16
f(4) = (4)3 – 6(4)2 + 9.4
= 64 – 96 – 36
=4
Jawaban : B
14. Pers. grs. Singgung kurva y = 1 - √x pada titik berabsis 1 adalah …
x2
A. 5x + 2y + 5 = 0 C. 5x + 2y – 5 = 0 E. 3x – 2y – 3 = 0
B. 5x – 2y – 5 = 0 D. 3x + 2y – 3 = 0
Penyelesaian :
y = 1 - √x
x2
= x -2 – x ½
y’= -2x -3– 1 x -½
2
y’= m = -2(1)-3 – 1 (1) -½
2
= -2 – 0,5 =2,5
Pgs : y – 0 = 2,5 (x – 1)
y – 0 = 2,5x – 2,5 x2
2y – 0 = 5x – 5
5x + 2y – 5 = 0
Jawaban : C
Penyelesaian :
LABCD = 6 .10 = 60
= 60 – ( 2.1/2 ΔPAS – 2.1/2 ΔPBQ)
= 60 – (x(10 – x ) – x(6 – x)
= 60 – 6x + x² – 10x + x²
= 60 – 16x + 2x²
L’ = 4x – 16
x =4>0
LPQRS Min = 60 – 16.4 + 32
= 28
Jawaban : C