Anda di halaman 1dari 9

BIDANG DALAM RUANG

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Geometri Analitik

Dosen Pengampu :
Nurul Afni Sinaga, S.Pd.,M.Pd.

Oleh :
Kelompok 1
Sri Anggi Rezeky 220710039
Risna Yanti 220710046
Hafifah Aditia Sari 220710049
Siti Barokah Purba 220710055
Siti Rahmah 220710057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU TERAPAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2023
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan atas kehadiran ALLAH SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Geometri Analitik, dengan judul : “BIDANG DALAM
RUANG”. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kai miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
dunia Pendidikan.

Reuleut, 24 November 2023

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
2.1 Persamaan Bidang Datar Dalam Ruang...........................................................................2
2.2 Sudut Antara Dua Bidang.................................................................................................4
BAB III.......................................................................................................................................5
PENUTUP..................................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................6

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Geometri analitik adalah cabang matematika yang memungkinkan kita untuk
menggabungkan aljabar dengan geometri untuk memahami dan menganalisis properti
objek geometris dalam ruang tiga dimensi. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi, pemahaman terhadap konsep-konsep dasar dalam matematika menjadi
semakin penting. Salah satu konsep yang memiliki peran krusial dalam geometri adalah
persamaan bidang datar dan sudut antara dua bidang. Kajian ini tidak hanya mencakup
aspek teoretis, tetapi juga memberikan wawasan yang mendalam terhadap penerapannya
dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari.
Persamaan bidang datar adalah bentuk matematis yang menggambarkan posisi relatif
dari setiap titik dalam ruang terhadap bidang datar tersebut. Sebuah persamaan bidang
umumnya dinyatakan dalam bentuk umum (Ax + By + Cz + D = 0), di mana (A), (B), dan
(C) adalah koefisien dari variabel (x), (y), dan (z), sedangkan (D) adalah konstanta.
Persamaan ini mencerminkan sifat bahwa setiap titik (x, y, z) yang memenuhi persamaan
tersebut terletak pada bidang datar yang diwakili oleh persamaan tersebut. Pembahasan
lebih lanjut dapat mencakup cara mengonversi bentuk umum ke bentuk normal bidang
dan penerapannya dalam menyelesaikan masalah geometri.
Sudut antara dua bidang mengacu pada sudut yang terbentuk oleh dua bidang datar
yang saling bersilangan atau saling berpotongan. Untuk mengukur sudut antara dua
bidang, kita dapat menggunakan konsep vektor normal bidang.
Makalah ini bertujuan untuk menguraikan konsep persamaan bidang datar,
menjelaskan proses penentuan persamaan tersebut, dan mengeksplorasi relasi antarbidang
yang tercermin dalam sudut antara keduanya. Kita akan melangkah lebih jauh untuk
memahami bagaimana pemahaman terhadap persamaan bidang datar dapat diterapkan
dalam pemecahan masalah nyata dan perhitungan praktis. Penting untuk memahami dan
mengaplikasikan kedua konsep ini dalam studi geometri dan matematika terapan karena
mereka membantu dalam menganalisis dan memodelkan hubungan antar-ruang dalam
berbagai konteks. Penulisan makalah ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi
pada literatur ilmiah dan pemahaman konsep-konsep dasar geometri bagi pembaca.
Materi ini disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami, sehingga diharapkan dapat
menjadi referensi yang berguna bagi mahasiswa, pelajar, dan siapa pun yang tertarik
untuk mendalami bidang ini.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana cara menentukan Persamaan Bidang Datar Dalam Ruang?
b. Bagaimana cara menentukan Sudut Antara Dua Bidang?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui cara menentukan Persamaan Bidang Datar Dalam Ruang
b. Untuk mengetahui cara menentukan Sudut Antara Dua Bidang

iv
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Persamaan Bidang Datar Dalam Ruang

Persamaan bidang datar pada ruang adalah Ax+By+Cz+D = 0. A, B, dan C tidak


bersamaan, sama dengan nol. Untuk membuktikan bahwa bidang tersebut adalah bidang
datar maka perlu ditunjukkan bahwa jika dua titik terletak pada suatu bidang maka
semua titik pada garis yang melalui kedua titik itu terletak pada bidang tersebut.
Bukti:
 Titik P ( x 1 , y 1 , z 1) pada bidang α
 Bidang α tegak lurus vektor normal n a = ( a,b,c)
 Ambil sembarang titik Q (x,y,z)pada bidang α maka ⃗ PQ ⊥ n a sehingga :

PQ . n a = 0
(x,y,z) - ( x 1 , y 1 , z 1) . (a.b.c) = 0
(x - x 1 , y - y 1 , z - z 1) . (a,b,c) = 0
a (x - x 1) + b (y - y 1) + c ( z - z 1) = 0
jadi, persamaan bidang yang melewati titik ( x 1 , y 1 , z 1) dengan vektor normal n a =
(a,b,c) adalah a (x - x 1) + b (y - y 1) + c ( z - z 1) = 0
 Persaman bidang a (x - x 1) + b (y - y 1) + c ( z - z 1) = 0 dapat dituliskan dalam bentuk
:
ax + by + cz + (−ax 1−by1 −cz 1 ¿ = 0
ax + by + cz + + d = 0
sehingga, diperoleh Persamaan Bidang Dalam Bentuk umum dengan vektor normal
n a = ( a,b,c) adalah ax + by + cz + + d = 0

kemungkinan-kemungkinan bidang dengan persamaan Ax + By + Cz + D = 0. Jika


D = 0 maka persamaan menjadi Ax + By + Cz = 0. Bidang ini melalui titik asal O. Jika C
= 0 maka persamaan menjadi Ax + By + D = 0. Bidang ini sejajar sumbu Z. Lebih lanjut
dapat dibuat tabel sebagai berikut.

Jika Persamaan Bidang

v
B=0 Ax + Cz + D = 0 sejajar sumbu Y

A=0 By + Cz + D = 0 0 sejajar sumbu X

C=D=0 Ax + By = 0 melalui sumbu Z

B=D=0 Ax + Cz = 0 melalui sumbu Y

A=D=0 By + Cz = 0 melalui sumbu X

B=C=0 Ax + D = 0 sejajar bidang YOZ

A=C=0 By + D = 0 sejajar bidang XOZ

A=B=0 Cz + D = 0 sejajar bidang XOY

D=B=C=0 Ax = 0 bidang YOZ

D=A=C=0 By = 0 bidang XOZ

D=A=B=0 Cz = 0 bidang XOY

CONTOH SOAL :
1. Tentukan persamaan bidang yang melewati titik A (2,1,3) dan sejajar dengan bidang
3x – y – z = 4.
Penyelesaian :
Vektor normal bidang α = 3x – y – z = 4 adalah n a = ( 3, -1, -1 )
Misalkan bidang β adalah bidang yang sejajar dengan bidang α maka n β = n a = ( 3, -1,
-1 ).
Jadi, persamaan bidang yang melewati titik A (2,1,3) dengan vektor normal n a = ( 3, -
1, -1 ) adalah :
3(x – 2) – 1(y – 1) – 1(z – 3) = 0
3x – 6 – y + 1 – z + 3 = 0
3x – y – z – 2 = 0
3x – y – z = 2

2. Tentukan persamaan bidang yang melalui titik A (-1, 2, 1) B (2,1,1) dan C (-2,-1, 3).
Penyelesaiannya :
Persamaan bidang yang melalui tiga titik tersebut adalah

AB = (2 – (- 1), 1 – 2, 1 – 1) = (3, - 1, 0)

BC = (- 2 – 2, -1 – 1, 3 – 1) = (-4, -2, 2)
Vektor normal bidang α yaitu :
na = ⃗
AB x ⃗
BC
= |
3 −1 0
−4 −2 2 |
vi
= |−1 0
−2 2|,−|
−4 2| |−4 −2|
3 0 3 −1
, z

= (-2 – 0, - (6 – 0), -6 + 4)
= (-2, -6, - 2)
Jadi, persamaan bidang yang melalui titik A (-1, 2, 1) dengan vektor normal n a = ( -2,
-6, - 2) adalah :
-2(x – (-1) - 6(y – 2) – 2(z – 1) = 0
-2x - 2 – 6y – 12 – 2z + 2 = 0
-2x – 6y – 2z – 12 = 0
-x + 3y – z – 3 = 0
-x + 3y – z = 3
x – 3y + z = - 3

2.2 Sudut Antara Dua Bidang


Misalkan α adalah bidang A1 x+ B1 y +C1 z=D1, maka vektor normalnya adalah n a = (
A1 , B1 , C1 ¿. Dan β adalah A2 x+ B2 y +C 2 z=D2 maka vektor normalnya adalah n β = (
A2 , B 2 , C2 ¿. Sudut antara bidang α dan β sama dengan sudut antara vektor – vektor
normal n a dan n β . jika θ adalah sudut antara bidang – bidang α dan β , maka :
nα .n β A1 A 2 + B1 B2 +C 1 C 2
Cos θ = |n ||n | =
α β √ A + B + C √ A + B +C
2
1
2
1
2
1
2
2
2
2
2
2

CONTOH SOAL
Vektor normal bidang 4x + 8y + 6z = 16 dan bidang 2x + 4y – 4z = 0
Penyelesaiannya :
Vektor normal bidang 4x + 8y + 6z = 16 adalah n a = (4, 8, 6). Vektor normal bidang 2x +
4y – 4z = 0 adalah n β = (2, 4, -4). Jika θ adalah sudut yang dibentuk oleh kedua bidang
itu, maka :
nα .n β A1 A 2 + B1 B2 +C 1 C 2
Cos θ = |n ||n | =
α β √ A + B + C √ A + B +C
2
1
2
1
2
1
2
2
2
2
2
2

nα .n β 4.2+ 8.4+6.(−4)
Cos θ = |n ||n | =
α β √4 2
+82 +62 √ 2 2 +4 2 +(−4)2
16
Cos θ = 348 √ 116

vii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
 Persamaan bidang datar pada ruang adalah Ax+By+Cz+D = 0. A, B, dan C tidak
bersamaan, sama dengan nol.
 kemungkinan-kemungkinan bidang dengan persamaan Ax + By + Cz + D = 0. Jika D
= 0 maka persamaan menjadi Ax + By + Cz = 0. Bidang ini melalui titik asal O. Jika
C = 0 maka persamaan menjadi Ax + By + D = 0. Bidang ini sejajar sumbu Z.
 jika θ adalah sudut antara bidang – bidang α dan β , maka :

nα .n β A1 A 2 + B1 B2 +C 1 C 2
Cos θ = |n ||n | =
α β √ A + B + C √ A + B +C
2
1
2
1
2
1
2
2
2
2
2
2

viii
DAFTAR PUSTAKA

Suarsana, I. M. (2014). GEOMETRI ANALITIK. Graha Ilmu.

Zana, F. (2021). GARIS DAN BIDANG PADA RUANG. You Tube.


https://youtu.be/siJciBjKW1w?si=8otplg_E-A2jgRjg

PANGGABEAN, E. M. (2020). GEOMETRI ANALITIK RUANG. MEDAN: Pustaka


Pemuda.

ix

Anda mungkin juga menyukai