Dibiayai oleh Dana DIPA Universitas Hasanuddin sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor : 469/H4.23/PM.05/2008 Tanggal 04 Februari 2008
HALAMAN PENGESAHAN
Judul
: PEMBELAJARAN MATEMATIKA III BERBASIS SCL : Drs. Daeng Idris, M.Si : 130 937 332 : Lektor Kepala / IV b : Matematika : MIPA HASANUDDIN : 1 (satu) bulan Mulai 04 Januari 2008 s/d 04 Februari 2008 : Rp 4.000.000,- (empat juta rupiah) Dibiayai oleh Dana DIPA Universitas Hasanuddin sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor : 469/H4.23/PM.05/2008, tanggal 04 Februari 2008.
Makassar, Mengetahui : Fakultas MIPA Universitas Hasanuddin Dekan, U.b: Pembantu Dekan I
04 Februari 2008
Pembuat Modul
KATA PENGANTAR
Dalam rangka melaksanakan citra unhas 2006-2010 utamanya pada proses pembelajaran berbasis pada SCL maka dilakukanlah pelatihan dosen UNHAS dalam rangka tranformasi dari Teaching ke Facilitating dan hasil dari pelatihan tersebut, dosen ditugaskan untuk membuat rancangan pembelajaran berbasis SCL dalam hal ini penulis mengajukan Proposal Hibah Modul Pembelajaran Matematika III berbasis SCL. Tujuannya adalah untuk mengembangkan modul-modul pembelajaran berbasis SCL agar berdampak pada proses pembelajaran mahasiswa secara aktif dan reflektif sehingga sesuai dengan misi Program Studi berdasarkan kemajuan Sains dan teknologi.
ii 3
RINGKASAN
Mata kuliah ini membahas tentang : Vektor, Fungsi Vektor, Turunan Fungsi Vektor, Turunan Parsial, Integral Lipat, Integral Fungsi Vektor (Integral Garis dan Integral Permukaan) pada tahap akhir dilakukan Uji Kompetensi dan Remedial,
sedangkan sasaran pembelajarannya antara lain : a) Mampu menemukan contoh-contoh aplikasi vektor pada bidang Sains b) Mampu menyusun langkah-langkah penggunaan turunan pada fungsi vektor c) Mampu menggali informasi tentang konsep turunan parsial dan menggunakannya untuk pemecahan masalah ke-ekstriman. d) Mampu menggali informasi tentang konsep integral lipat dan menggunakannya untuk penyelesaian masalah dalam bidang dan ruang. e) Mampu menyusun Portfolio tentang Integral Fungsi Vektor (integral garis dan integral permukaan) dan penyelesaian masalahnya. f) Mampu menyusun langkah-langkah pemecahan kasus disertai alasannya. Kemampuan-kemampuan di atas untuk mencapai sasaran pembelajaran yakni : (i) (ii) Kemampuan memahami Sains dasar dan aplikasinya Kemampuan dalam dasar-dasar Matematika/ Statistika dan aplikasinya
(iii) Kemampuan membuat laporan tertulis dan presentasi (iv) Kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dalam suatu tim kerja Kemampuan-kemampuan untuk mencapai sasaran pembelajaran merupakan sebagian dari misi Program Studi Modul-modul Pembelajaran 1. Vektor Metode : Kuliah interaktif dipadu dengan Experential Learning untuk menggali kembali materi-materi pembelajaran pada tingkat sekolah lanjutan dan tingkat pertama bersama dilakukan secara individual 2. Fungsi Vektor dan Turunan Fungsi Vektor Metode : Kuliah interaktif dipadu dengan Cooperative Learning untuk membahas topik-topik tertentu yang menuntut mahasiswa menyelesaikan tugas kelompok
3. Turunan Parsial
iii 4
Metode : Kuliah interaktif dipadu dengan Cooperative Learning untuk membahas topik-topik tertentu yang menuntut mahasiswa menyelesaikan tugas kelompok dilanjutkan dengan presentasi 4. Integral Lipat Metode : Kuliah interaktif dipadu dengan Case Study untuk membahas kasuskasus tertentu yang menuntut mahasiswa menyelesaikan tugas kelompok dilanjutkan dengan presentasi 5. Integral Fungsi Vektor Metode : Kuliah interaktif dipadu Problem Based Learning untuk membahas topik-topik tertentu yang menuntut mahasiswa kerja individual dan dilanjutkan dengan presentasi Indikator Keberhasilan Indikator kebehasilan mahasiswa dalam proses pembelajaran berbasis SCL, bila dapat memenuhi persyaratan minimum yang harus dicapai (55 %), meliputi : 1. Ketepatan pemakaian konsep 2. Kesesuaian sistematik 3. Kemampuan pembahasan masalah 4. Kejelasan alasan 5. Ketelitian 6. Kerja sama tim
iv
Vektor
Turunan Parsial
Integral Lipat
v 6
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..
MODUL I . MODUL II .
1 8
vi 7
MODUL I Judul : Vektor BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Modul I ini merupakan awal dari materi pembelajaran Matematika III, yang meliputi pembahasan tentang pengertian vektor di ruang. perkalian titik, perkalian silang, perkalian tripel skalar, persamaan garis dan persamaan bidang. Integral fungsi vektor ini merupakan intisari pembelajaran matematika III. B. Ruang Lingkup Isi Vektor meliputi : - Pengertian vektor - Vektor di ruang - Perkalian titik - Perkalian silang - Perkalian tripel skalar - Persamaan garis dan persamaan bidang C. Kaitan Modul Modul ini merupakan modul pertama yang merupakan modul awal dari pembelajaran Matematika III sebagai dasar untuk pembelajaran modul-modul selanjutnya. D. Sasaran Pembelajaran Modul Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat : Memahami pengertian vektor Membedakan antara perkalian titik dan perkalian silang Menerapkan dalam persamaan garis dan persamaan bidang Menggunakan perkalian tripel skalar
A. VEKTOR Pengertian Vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah dinyatakan oleh sepenggal garis yang berarah, mempunyai titik pangkal dan titik ujung yang berpanah.misal titik pangkal A dan titik ujung B, maka vektor dinyatakan oleh AB = a
Vektor Di Ruang
a = (a1 , a 2 , a3 )
a1 = a2 a 3
= a1 i + a 2 j + a3 k
dengan
i = (1,0,0)
j = (0,1,0)
k = (0,0,1)
1. a + b = b + a 2. a + b + c = a + b + c
) (
3. a + 0 = 0 + a = a 4. a + a = 0 5.
6. (k + m )a = k a + ma
( ) (a + b)k = k a + k b
Perkalian Titik
Dua vektor a dan b ortogonal (tegak lurus) jika dan hanya jika a . b = 0 Perkalian titik dari a = (a1 , a 2 , a3 ) = a1 i + a 2 j + a3 k dan
b = (b1 , b2 , b3 ) = b1 i + b2 j + b3 k adalah
a . b = a1b1 + a 2 b2 + a3b3 Sifat-sifat perkalian titik Jika a, b, c vektor-vektor di ruang dan m skalar, maka: 1. a . b = b . a
2. a . a = a
2
3. a b + c = a .b + a .c 4. a + b c = a .c + b .c 5. a . 0 = 0 6. a . 1 = a 7. m .a b = m a .b
( )
( )
a.b a
a .b a . b a = 2 . a a a a
10
Perkalian Silang
Definisi : Jika a dan b vektor tak nol di ruang, perkalian silang a dan b adalah vektor : a b = a . b sin n
i j=k jk =i k i = j
Sifat-sifat perkalian silang
j i = k k j = i ik = j
ii=0 j j=0 kk =0
Jika a, b dan c vektor-vektor di ruang dan m skalar, maka : 1. a b = b a 2. ma b = m a b = a mb 3. a (b + c ) = a b + a c 4. (a + b ) c = a c + b c Panjang perkalian silang a b menyatakan luas jajaran genjang yang terbentuk oleh a dan b yang tidak segaris. Jika a = (a1 , a 2 , a3 ) dan b = (b1 , b2 , b3 ) , maka :
a b = (a 2 b3 a3 b2 , a3 b1 a1b3 , a1b 2 a 2 b1 )
i = a1 b1
j a2 b2
k a3 b3
11
b2 c2
b3 c3
Panjang dari perkalian tripel skalar menyatakan isi benda paralelepipedum yang terbentuk oleh a, b dan c yang tidak sebidang : a. b c
y = y0 + t a2 z = z 0 + t a3
Persamaan Bidang Persamaan bidang w Bidang w Titik P (x,y,z) dan P0 (x0,y0,z0) pada bidang w Vektor r r 0 ada pada bidang w
Persamaan bidang w =
(r r ) n = 0
0
12
(a + b)c = a .c + b .c
b = (b1 , b2 , b3 ) ,
c = (c1 , c 2 , c3 ) tunjukkan
4. Jika a = 3i + 2 j 4k , b = 2i 3 j + 5k Tentukan : Skalar proyeksi b pada a (i) (ii) Vektor proyeksi b pada a 5. Tentukan luas ABC bila A (2,3,1), B (3,2,0 ), C (3,1,1)
b = b1 i + b2 j + b3 k dan c = c1 i + c 2 j + c3 k ,
a . b c = b1 c1
( )
a1
a2 b2 c2
a3 b3 c3
c = i + 4 j 7k sebidang .
8. Periksa apakah garis l1 : x = 1 + t , y = 2 t , z = 3t dengan garis l 2 : x = 2 t , y = 1 + 2t , z = 4 + t sejajar atau tidak. 9. Tentukan persamaan bidang melalui A (3,1,1) , B (2,-1,3) dan C (2,4,5) 10. (i) Tentukan sudut antara bidang x + y + 2 z = 3 dan bidang 3x y z = 5 (ii) Tentukan persamaan garis perpotongan kedua bidang di atas
13
C.
INDIKATOR PENILAIAN
Kompetensi akhir sesi pembelajaran modul I yakni menemukan contoh-contoh aplikasi vektor pada bidang sains dan indikator penilaian meliputi : Ketepatan pemakaian konsep dengan contoh-contoh dan Kesesuaian sistematiknya.
Ketepatan pemakaian konsep Kriteria Tidak tepat Kurang tepat Cukup tepat Sangat tepat Kriteria Tidak sesuai Kurang sesuai Cukup sesuai Sangat sesuai Nilai 1 3 4 5 Nilai 1 3 4 5
Kesesuaian sistematik
Setelah mempelajari modul vektor mahasiswa dapat membedakan antara perkalian titik dan perkalian silang serta dapat mempergunakannya dalam menentukan persamaan garis dan persamaan bidang.
DAFTAR PUSTAKA
(i) Erwin Kreyszig : Advanced Engineering Mathematics John Wiley & Sons, Inc. 1988. (ii) James Stewart : Multivariable Calculus Concept And Contexts: An International Thomson Publishing Company, 1990.
(iii) Murray Spiegel : Advanced Calculus Schaums Outline Series, 1974. (iv) Referensi yang lain yang mutakhir.
14
MODUL II Judul : Fungsi Vektor dan Turunan Fungsi Vektor BAB I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Modul II ini membahas tentang fungsi vektor dan turunan fungsi vektor sebagai dasar pembahasan kalkulus vektor.
Ruang Lingkup Isi
a. Fungsi Vektor meliputi : Fungsi vektor dari kurva ruang Limit fungsi vektor Kekontinuan fungsi vektor
b. Turunan fungsi vektor meliputi : Turunan fungsi vektor Kurvatur Vektor normal dan binormal
Kaitan Modul
Modul ini merupakan modul kedua yang membahas tentang fungsi vektor dan turunan fungsi vektor sebagai dasar pembahasan kalkulus vektor yang diperlukan dalam pembahasan integral fungsi vektor.
Sasaran Pembelajaran Modul
Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat : Membedakan antara vektor dan fungsi vektor Memahami pengertian limit dan kekontinuan fungsi vektor Menggunakan turunan fungsi vektor dalam menentukan vektor normal, binormal, kurvatur.
15
r (t ) = f (t )i + g (t ) j + h(t )k = ( f (t ), g (t ), h(t )) Persamaan parameternya dinyatakan oleh : x = f (t ) , y = g (t ) , z = h(t ) Fungsi vektor dengan persamaan parameternya dapat dinyatakan dalam bentuk Euclides F (x, y, z ) = c
( f (t ), g (t ), h(t )),
maka
lim r (t ) = r (a )
t a
r ' (t ) =
dr = dt
lim
h 0
r (t + h ) r (t ) h
Teorema Jika u dan v fungsi vektor yang dapat diturunkan , f fungsi bernilai riil dan c skalar, maka : (i) u (t ) + v(t ) ' = u ' (t ) + v' (t ) (ii) (iii)
( ) (cu(t ))' = c u' (t ) (u(t ). v(t ))' = u' (t )v(t ) + u(t )v' (t )
16
r (t ) adalah K (t ) =
T (t ) =
N (t ) =
r ' (t ) r ' (t )
T ' (t ) T ' (t )
B(t ) = T (t ) N (t )
(r (t ) r (t )).
0
B(t 0 ) = 0
1. Tentukan persamaan parameter, persamaan vektor dari kurva berbentuk helix x 2 + y 2 = 4, z = 4t 2. Tentukan persamaan parameter, persamaan vektor dari kurva yang merupakan perpotongan antara selinder x 2 + y 2 = 1 dan selinder parabolik z = y 2 3. Tentukan persamaan parameter, persamaan vektor dari kurva perpotongan
z = x 2 + y 2 dan z = 1 + x sin t 4. Jika r (t ) = t 3 i + e t j + k , hitung : lim r (t ) t 0 t 5. Periksa apakah r (t ) = t cos t i + t sin t j + t k kontinu di t =
7. Tentukan kurvatur dan jari-jari kurvatur dari r (t ) = t 3 i + t 2 j + t k pada saat t = 0 8. Tentukan persamaan bidang oskulasi dari kurva r (t ) = 8 sin t i + 8 cos t j + 6t k pada titik (8, 0, 3 ) 9. Tentukan persamaan bidang singgung dari permukaan z = xy pada titik (2,3,6) 1 10. Tentukan persamaan bidang singgung dari permukaan z = x 2 y 2 pada 4 titik (3, 1, 2) 6. Buktikan u (t ). v(t ) ' = u ' (t )v(t ) + u (t )v' (t )
17
C.
INDIKATOR PENILAIAN
Kompetensi akhir sesi pembelajaran modul II yakni menyusun langkah-langkah penggunaan turunan pada fungsi vektor dan indikator penilaian meliputi : Ketepatan pemakaian konsep turunan dan Kesesuaian sistematiknya.
Kriteria Tidak tepat Kurang tepat Cukup tepat Sangat tepat Kriteria Tidak sesuai Kurang sesuai Cukup sesuai Sangat sesuai BAB III. PENUTUP
Nilai 1 3 4 5 Nilai 1 3 4 5
Kesesuaian sistematik
Setelah mempelajari modul fungsi vektor dan turunan fungsi vektor mahasiswa dapat memahami fungsi vektor limit, kekontinuan dan turunan fungsi vektor, serta dapat menggunakannya dalam menentukan persamaan bidang oskulasi.
DAFTAR PUSTAKA
(i) Erwin Kreyszig : Advanced Engineering Mathematics John Wiley & Sons, Inc. 1988. (ii) James Stewart : Multivariable Calculus Concept And Contexts: An International Thomson Publishing Company, 1990.
(iii) Murray Spiegel : Advanced Calculus Schaums Outline Series, 1974. (iv) Referensi yang lain yang mutakhir.
18
Modul III ini membahas tentang fungsi dengan beberapa peubah bebas, turunan parsial dan penggunaannya dalam menentukan masalah keekstriman.
B. Ruang Lingkup Isi
Turunan parsial meliputi : Fungsi dengan beberapa peubah bebas Limit dan kekontinuan fungsi Turunan parsial Ekstrim Ekstrim bersyarat
C.
Kaitan Modul
Modul ini merupakan modul ketiga yang membahas tentang turunan parsial dan mempergunakannya untuk masalah keekstriman.
D. Sasaran Pembelajaran Modul
Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat : 1. Menentukan domain dan range 2. Menentukan limit dan kekontinuan 3. Memahami pengertian turunan parsial 4. Menggunakan turunan parsial dalam masalah keekstriman
19
(x, y ) D}
Kurva ketinggian dari fungsi f dua variabel adalah kurva-kurva dengan persamaan f (x,y) = k (k konstanta dalam daerah nilai f).
lim
f ( x, y ) = L
( x a )2 + ( y b )2
<5
jika f ( x, y ) L1 bila ( x, y ) (a, b ) sepanjang lintasan L1 f ( x, y ) L2 bila ( x, y ) (a, b ) sepanjang lintasan L2 Dengan L1 L2 . Maka lim f (x, y ) tidak ada.
( x , y )( a ,b )
Turunan Parsial
Jika f adalah fungsi dua variabel, turunan parsialnya adalah fungsi f x dan f y didefinisikan sebagai :
f x (x, y ) = lim
h 0
f ( x + h, y ) f ( x, y ) h
20
f y (x, y ) = lim
h 0
f ( x, y + h ) f ( x , y ) h
( f x )x
= f xx =
( f x )y
= f xy = f yx
(f )
y x
f 2 f 2 z = = f 11 = x x x 2 x 2 2z f 2 f = = = = f 12 y x yx yx 2z f 2 f = = = f 21 = x y xy xy
(f )
y y
= f yy =
f 2 f 2 z = 2 = y 2 = f 22 y y y
Andaikan f terdefinisi pada cakram D yang memuat titik (a,b). Jika fungsi f xy dan f yx kontinu pada D1 maka :
f xy (a, b ) = f yx (a, b )
Bidang Singgung
Misalkan f mempunyai turunan parsial kontinu. Persamaan bidang singgung terhadap permukaan z = f (x, y ) di titik ( x0 , y 0 , z 0 ) adalah : z z 0 = f x ( x0 , y 0 )( x x0 ) + f y ( x0 , y 0 )( y y 0 )
Aturan Rantai, Turunan Fungsi Implisit
z = f ( x, y ) dz z dx z dy x = g (t ) = + dt x dt y dt y = h(t ) z = f ( x, y ) z z x z y x = g (s , t ) = + s x s y s y = h(s, t )
21
z z x z y + = t x t y t
F ( x, y , z ) = c F z = x F x z
Turunan Berarah dan Vektor Gradien
F z y = F y z
f (x 0 + ha, y 0 + hb ) f ( x0 , y 0 ) h
jika limit ada. Jika f adalah fungsi dari x dan y yang terdiferisasiasi maka f mempunyai turunan berarah dalam arah sembarang vektor satuan n = a, b dan Dn f ( x, y ) = f x (x, y )a + f y ( x, y )b Vektor Gradien Jika f fungsi dua variabel x dan y, maka gradien f adalah fungsi vektor f yang didefinisikan oleh : f f f ( x, y ) = f x (x, y ), f y (x, y ) = i + j x y Turunan berarah Dn f ( x, y ) = f (x, y ). n Nilai maksimum dari turunan berarah Dn f adalah f dan ini terjadi ketika
n mempunyai arah sama seperti vektor gradien f
Fungsi dua variabel mempunyai maksimum lokal di (a,b) bila f(x,y) f(a,b) untuk semua (x,y) di dalam cakram D dengan pusat (a,b). Bilangan f(a,b) disebut nilai maksimum lokal jika f ( x, y ) f (a, b ) untuk semua (x,y) di dalam cakram D bilangan f (a,b) disebut nilai minimum lokal. Jika f mempunyai maksimum atau minimum lokal di (a,b) maka f x (a, b ) = 0 dan f y (a, b ) = 0
22
Penggali Lagrange
Untuk menentukan nilai maksimum atau minimum f ( x, y, z ) terhadap kendala g ( x, y , z ) (a) carilah semua nilai x,y,z dan sedemikian sehingga f ( x , y , z ) = g ( x , y , z ) (b) Hitung f di semua titik (x,y,z) yang dihasilkan dari langkah (a) Yang tertinggi adalah nilai maksimum f Yang terendah adalah nilai minimum f
B. TUGAS INDIVIDUAL DAN DISKUSI KELOMPOK
lim
xy 2 x2 + y4
3.
3x 2 y f ( x, y ) = x 2 + y 2 0
4. Tunjukkan bahwa u = ln x 2 + y 2 memenuhi Teorema Clairnt 5. Tentukan persamaan bidang singgung dari permukaan z = 3 x 2 y 2 pada titik P (1, -1, 1) z z 6. Diketahui z = e x cos y, x = st , y = s 2 + t 2 tentukan : dan s t 7. Diketahui ln (x + yz ) = 1 + xy 2 z 3 tentukan :
z z dan x y
8. Misalkan suhu di titik (x,y,z) di ruang diberikan oleh 7 T ( x, y , z ) = dengan T diukur dalam derajat Celcius dan x,y,z 2 1+ x + y2 + z2 dalam meter. Dalam arah manakah suhu bertambah besar tercepat di titik P(1,1,-2) ? Berapa laju pertumbuhan maksimum ? 9. Tentukan jarak terpendek dari titik P(1,0,-2) ke bidang x + 2 y + z = 4 10. Kotak persegi panjang tanpa tutup dibuat dari 12 m2 papan. Tentukan ukuran kotak sehingga volume maksimum.
23
C.
INDIKATOR PENILAIAN
Kompetensi akhir sesi pembelajaran modul III yakni menggali informasi tentang konsep turunan parsial dan menggunakannya untuk pemecahan masalah keekstriman dan indikator penilaian meliputi : Ketepatan pemakaian konsep turunan parsial, Kesesuaian sistematiknya dan kerjasama tim dalam presentasi.
Ketepatan pemakaian konsep turunan parsial Kriteria Tidak tepat Kurang tepat Cukup tepat Sangat tepat Kriteria Tidak sesuai Kurang sesuai Cukup sesuai Sangat sesuai Kriteria Tidak ada kerjasama Kurang kerjasama Cukup kerjasama Kerjasama yang bagus Nilai 1 3 4 5 Nilai 1 3 4 5 Nilai 1 3 4 5
Kesesuaian sistematik
Setelah mempelajari modul turunan parsial mahasiswa dapat memahami tentang domain dan range, menentukan limit dan kekontinuan serta dapat menggunakan turunan parsial dalam pemecahan masalah keekstriman.
DAFTAR PUSTAKA
(i) Erwin Kreyszig : Advanced Engineering Mathematics John Wiley & Sons, Inc. 1988. (ii) James Stewart : Multivariable Calculus Concept And Contexts: An International Thomson Publishing Company, 1990.
(iii) Murray Spiegel : Advanced Calculus Schaums Outline Series, 1974. (iv) Referensi yang lain yang mutakhir.
24
Modul IV ini merupakan pendahuluan untuk integral fungsi vektor yang meliputi pembahasan tentang Integral lipat dua dan integral lipat tiga serta aplikasinya.
B. Ruang Lingkup Isi
- Integral lipat dua dan Mengubah urutan integrasi - Integral lipat dua dalam koordinat polar - Aplikasi integral lipat dua b. Integral lipat tiga : - Integral lipat tiga - Aplikasi integral lipat tiga - Integral lipat tiga dalam koordinat selinder - Integral lipat tiga dalam koordinat bola
C. Kaitan Modul
Modul ini merupakan modul keempat yang membahas tentang integral lipat sebagai dasar pembahasan integral fungsi vektor.
D. Sasaran Pembelajaran Modul
Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat : 1. 2. 3. 4. Menghitung integral lipat dua sebagai integral yang berulang Mengubah urutan integrasi dan menghitungnya Mengaplikasikan integral lipat dua dan integral lipat tiga Menggunakan integral lipat tiga dalam koordinat selinder maupun koordinat bola
25
A. INTEGRAL LIPAT
f ( x, y)dA =
D
b g1 ( x )
a g1 ( x )
f ( x, y ) dy dx =
f ( x, y) dx dy
c h1 ( y )
d h1 ( y )
( x, y) dA
D
x ( x, y) dA
D
y ( x, y) dA
D
x
D
( x, y ) dA
y
D
( x, y ) dA
26
( x
D
+ y 2 ) ( x, y ) dA
f ( x, y, z ) dV =
E
b g1 ( x ) f 1 ( x , y )
a g 2 ( x) f 2 ( x, y )
f ( x, y, z ) dz dy dx
Volume V = Massa = m =
dV
E
( x, y, z ) dV
E
m yz mxz mxy , , ) m m m
f ( x, y, z ) dV = f (r cos , r sin , z ) r dz dr d
E E1
sin d d d
1. Diketahui
1 x 2
dy dx
2 x+2
(a) Gambar dan arsir daerah integrasi (b) Ubah urutan integrasi (c) Hitung integral tersebut 2. Tentukan volume benda yang terletak di bawah paraboloida z = x 2 + y 2 di atas bidang xy dan di dalam selinder x 2 + y 2 = 2 y
27
3. Tentukan titik pusat massa benda lamira yang dibatasi oleh x 2 + y 2 = 4 di kwadran pertama bila kerapatan massa lamira konstan. 2 2 4. Hitung e (x + y ) dA . Bila D daerah x 2 + y 2 = 9 di kwadran pertama 5. Tentukan volume benda yang dibatasi x + 2 y + 3z = 6, x = 2 y, x = 0, z = 0 6. Tentukan volume benda yang dibatasi oleh x + 2 y + 3z = 6 dan bidangbidang koordinat 7. Hitung
D
x 2 + y 2 dV
(x e
E
+ y2 +z2
x2 + y2 + z 2 = 1
C. INDIKATOR PENILAIAN
Kompetensi akhir sesi pembelajaran modul IV yakni menggali informasi tentang konsep integral lipat dan menggunakannya untuk penyelesaian masalah dalam bidang dan ruang dan indikator penilaian meliputi : Ketepatan konsep, Kesesuaian sistematiknya, Kerjasama tim dan Kemampuan penyelesaian masalah
Ketepatan konsep Kriteria Tidak tepat Kurang tepat Cukup tepat Sangat tepat Kriteria Tidak sesuai Kurang sesuai Cukup sesuai Sangat sesuai Kriteria Tidak bekerjasama Kurang kerjasama Cukup kerjasama Kerjasama yang bagus Nilai 1 3 4 5 Nilai 1 3 4 5 Nilai 1 3 4 5
Kesesuaian sistematik
Kerjasama tim
28
Nilai 1 3 4 5
Setelah mempelajari modul integral lipat mahasiswa dapat menggunakan integral lipat dalam pembahasan integral fungsi vektor.
DAFTAR PUSTAKA
(i) Erwin Kreyszig : Advanced Engineering Mathematics John Wiley & Sons, Inc. 1988. (ii) James Stewart : Multivariable Calculus Concept And Contexts: An International Thomson Publishing Company, 1990.
(iii) Murray Spiegel : Advanced Calculus Schaums Outline Series, 1974. (iv) Referensi yang lain yang mutakhir.
29
Modul V ini merupakan terakhir dari materi pembelajaran Matematika III, yang meliputi pembahasan tentang Integral Garis dan Integral Permukaan. Integral fungsi vektor ini merupakan intisari pembelajaran matematika III.
B. Ruang Lingkup Isi
Integral Fungsi Vektor meliputi : a. Integral Garis : - Integral garis di bidang - Integral garis di ruang - Integral garis pada medan vektor - Teorema fundamental untuk integral garis - Bebas lintasan dan medan vektor konservatif - Teorema Green c. Integral Permukaan: - Integral permukaan - Integral permukaan dan medan vektor - Teorema Stokes - Teorema Divergensi Gauss
C. Kaitan Modul
Modul ini merupakan modul kelima yang merupakan modul terakhir dan merupakan intisari pembelajaran Matematika III
30
Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat : 1. 2. 3. Menjelaskan tentang Integral Garis dan Integral Permukaan Membedakan antara Integral Garis dan Integral Permukaan Mengetahui hubungan antara kebebasan lintasan dengan medan vektor konservatif 4. 5. 6. Menggunakan Teorema Green Menggunakan Teorema Divergensi Gauss Menggunakan Teorema Stokes
31
Jika C kurva pada bidang dinyatakan oleh persamaan parameter : x = x(t ) y = y (t ) atb kurva yang mulus.
(r (t ) kontinu dan r (t ) 0)
Definisi : Jika f terdefinisi pada kurva mulus C yang diberikan oleh x = x(t ), y = y (t ) maka integral garis dari f sepanjang kurva C adalah :
f ( x, y ) ds =
f (x(t ), y (t ))
dx dy + dt dt
dt
Jika v = P(x, y ) i + Q( x, y ) j dan r (t ) = x(t ) i + y (t ) j pada kurva C dari titik (x1 , y1 ) ke titik ( x 2 , y 2 ) maka integral garis dinyatakan oleh :
C
v. dr = P(x, y ) dx
C
+ Q(x, y ) dy
dan
t2
Jika
x = f (t )
y = g (t ) ,
maka :
P(x, y ) dx
+ Q(x, y ) dy =
P( f (t ), g (t )) f ' (t ) dt + Q( f (t ), g (t )) g ' (t ) dt
t1
atau oleh fungsi vektor r (t ) = x(t ) i + y (t ) j + z (t ) k , maka integral dari f sepanjang C dinyatakan oleh :
Jika C kurva mulus di ruang yang dinyatakan oleh persamaan parameter : x = x(t ) y = y (t ) z = z (t ) atb
f ( x, y , z ) ds =
dx dy dz + + dt dt dt dt
32
r (t ) = x(t ) i + y (t ) j + z (t ) k
C
Maka
Misalkan f suatu medan vektor yang kontinu pada kurva mulus C yang dinyatakan oleh fungsi vektor r (t ) a t b , maka integral garis dari f sepanjang C adalah : F . dr = F (r (t )) r ' (t ) dt = F . T ds
C C C
atb Misalkan C kurva mulus yang dinyatakan oleh fungsi vektor r (t ) dan misalkan f fungsi dengan dua peubah atau lebih yang dapat diturunkan dan vektor gradien f kontinu pada C, maka :
C
f . d r = f r (b ) f r (a )
( ) ( )
Jika F medan vektor yang kontinu pada domain D maka lintasan pada domain D jika dan hanya jika tertutup sederhana C pada D. Jika
F.
d r bebas
F.
F.
Jika F ( x, y ) = P( x, y ) i + Q( x, y ) j medan vektor yang konservatif dan P, Q P Q mempunyai turunan parsial pertama yang kontinu pada D, maka = y x
Teorema Green
Jika C lintasan bergerak positif, mulus bagian demi bagian, kurva tertutup sederhana pada bidang dan D daerah yang dibatasi oleh C.
33
Jika P , Q mempunyai turunan parsial yang kontinu pada daerah terbuka yang mengandung D, maka : Q P P dx + Q dy = dA x y C D
INTEGRAL PERMUKAAN Integral Permukaan
( )
f (x, y, z ) ds = f (r (u, v )) r
S D
ry dA
i rx ry = 1 0
j 0 1
k g x g y g j y 0 + k (1) j+k
2 2 2 2 2
g = i 0 x g g i = x y
2
rx ry
g g g g z z = + + 12 = + +1 = + +1 x y x y x y
z x + z y + 1 dA
2 2
34
F . d s = F . n ds
S S
F .
S
ru rv ru rv
ds ru rv r u r v dA ru rv
F . d s = F (r
S D
F r (u , v ) D
) )
r v dA
F . d s
S
= = =
F . (r
S S
r y dA g g j + k dA
(Pi + Q j + R k ) x i y P
S
g g Q + R dA x y
Teorema Stokes
Misalkan S suatu permukaan yang mulus bagian demi bagian yang terbatas oleh kurva C yang tertutup sederhana mulus bagian demi bagian dengan arah positif. Misalkan F suatu medan vektor yang komponennya mempunyai turunan parsial yang kontinu pada daerah terbuka di R 3 terkandung S, maka :
F . dr
arc F . ds
35
Misalkan E daerah sederhana dan S batas permukaan dari E dalam arah positif. Misalkan F medan vektor yang fungsi dari komponennya mempunyai turunan parsial yang kontinu pada daerah terbuka yang terkandung E, maka : F . d s = div F . dv
S E
1. Hitung
xy ds x
2
berlawanan dengan gerak jarum jam 2. Hitung 3. Hitung 4. Hitung y dx + x dy bila C garis melalui (0,1) ke (1,2) kemudian ke (5,4)
xyz ds
C
zy dx xz dy + xy dz
6. Hitung
0 t 1 C melalui r (t ) = t 3 i + t 2 j 2 2 7. Tentukan titik pusat massa dari x + y = 4 x 0, y 0 bila kerapatan massa konstan 8. Tentukan momen inersia terhadap titik awal 0 dari daerah x 3 + y 2 = 9 , x 0, y 0 bila kerapatan massa konstan 9. Tentukan usaha dari medan vektor F ( x, y ) = xy i + y 2 j sepanjang garis 10. Tentukan usaha dari medan vektor F ( x, y, z ) = z i + x j + y k sepanjang gerak partikel pada r (t ) = t i t 2 j + t 3 k 0 t 1 partikel pada setengah lingkaran r (t ) = cos t i + sin t j 0t
F. d r
bila F ( x, y ) = y i + e x 1 j
36
11. Jika F ( x, y ) = ye x + sin y i + e x + x cos y j (a) Tunjukkan apakah F konservatif (b) Tentukan f sehingga f = F 12. Jika F ( x, y ) = 2 xy 3 i + 3 x 2 y 2 j dan C = r (t ) = sin t i + t 2 + 1 j (a) Tentukan f sehingga f = F (b) Hitung
C
0t
F. d r
0 t 2
13. Jika F ( x, y, z ) = (2 xz + sin y ) i + x cos y j + x 2 k dan C = r (t ) = cos t i + sin t j + t k (a) Tentukan f sehingga f = F (b) Hitung
C
F. d r
14. jika F ( x, y, z ) = P i + Q j + R k konservatif dan P,Q,R mempunyai turunan parsial yang kontinu tunjukkan bahwa : P Q P R Q R ; ; = = = y x z x z y 15. (a) Tunjukkan
2 x sin y dx + (x ( )
1, 0
(5,1)
(b) Hitunglah integral tersebut 16. Hitung luas permukaan x 2 + y 2 + z 2 = 1 17. Hitung
(x
S
F . d r dengan (2 x + 2 y + z ) ds
2
F ( x, y, z ) = x 2 z i + xy 2 j + z 2 k dan C kurva perpotongan selinder x 2 + y 2 = 9 dengan bidang x + y + z = 1 20. Gunakan Teorema Divergensi untuk menghitung bola x 2 + y 2 + z 2 = 9 dengan S
37
C. INDIKATOR PENILAIAN
Kompetensi akhir sesi pembelajaran modul V yakni menyusun portofolio tentang integral garis dan integral permukaan dan penyelesaian masalahnya dan indikator penilaian meliputi : Kelengkapan isi, Ketepatan konsep, Kesesuaian sistematiknya, Kemampuan penyelesaian masalah
Kelengkapan isi
Kriteria Tidak lengkap Kurang lengkap Cukup lengkap Sangat lengkap Kriteria Tidak tepat Kurang tepat Cukup tepat Sangat tepat Kriteria Tidak sesuai Kurang sesuai Cukup sesuai Sangat sesuai
Ketepatan konsep
Kesesuaian sistematik
Nilai 1 2 3 4
Setelah mempelajari modul integral fungsi vektor mahasiswa dapat membedakan antara integral garis dan integral permukaan dan dapat mempergunakannya dalam bidang sains lainnya.
38
DAFTAR PUSTAKA
(i) Erwin Kreyszig : Advanced Engineering Mathematics John Wiley & Sons, Inc. 1988. (ii) James Stewart : Multivariable Calculus Concept And Contexts: An International Thomson Publishing Company, 1990.
(iii) Murray Spiegel : Advanced Calculus Schaums Outline Series, 1974. (iv) Referensi yang lain yang mutakhir.
39
40
LAPORAN II. RANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS SCL MATA KULIAH : MATEMATIKA III
Program Studi Statistika Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin, Makassar 31 Agustus 2007
LEMBAR PENGESAHAN RANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS SCL Mata Kuliah : Matematika III
Angkatan II
Telah diperiksa dan disetujui Oleh Coach Clinic SCL Universitas Hasanuddin
Makassar
2007
Coach
Cochee,
Drs. H. Muhammad Hasbi, MSc NIP. 131 846 397 Mengetahui, Ketua LKKP-Unhas Ub. Kepala PKPAI-Unhas,
III.
Daftar Isi
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Sampul Halaman Pengesahan Daftar Isi Kompetensi Lulusan Kurikulum PS Rancangan Pembelajaran Mata Kuliah Tabel Rencana Penilaian Kinerja Mahasiswa Kontrak Pembelajaran Buku Panduan Kerja Ketrampilan Buku Pegangan Tutor (Modul) Buku Kerja Mahasiswa (Modul .) Lembar Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi Lembar Konsultasi
Halaman 1 2 3 4 5 7 9
15
IV. KOMPETENSI LULUSAN KURIKULUM BERDASARKAN KEPMEN 045/U/2002 V. PROGRAM STUDI STATISTIKA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS HASANUDDIN Elemen Kompetensi Rumusan Kompetensi Kelompok No a b c d kompetensi Kompetensi 1 Kemampuan memahami sains dasar dan aplikasinya. utama 2 Kemampuan dalam dasar-dasar matematika/ statistika dan aplikasinya. 3 Kemampuan mengkomunikasikan konsep-konsep statistika secara matematis 4 Kemampuan melakukan pengumpulan, pengelolaan, analisis dan interpretasi terhadap data berdasarkan konsep-konsep statistika. 5 Kemampuan menerapkan statistika dalam mengkontruksi model dari berbagai fenomena yang ada berdasarkan hukum-hukum probabilitas. 6 Kemampuan menerapkan statistika dalam bisnis dan industri. 7 Kemampuan menerapkan statistik dalam kependudukan dan kesehatan Kompetensi 8 Kemampuan terlibat dalam kegiatan lintas disiplin pendukung 9 Kemampuan membuat laporan tertulis dan presentasi 10 Kemampuan dalam penguasaan dasar-dasar pemograman dan pemanfaatan komputer dalam mendukung proses pembelajaran 11 Kemampuan dalam penggunaan bahasa Inggris Kompetensi 12 Kemampuan beradaptasi dalam masyarakat dan lingkungan kerja. lainnya 13 Kemampuan mengembangkan diri berdasarkan prinsip-prinsip budaya bahari 14 Kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dalam suatu tim kerja. 15 Kemampuan menjunjung norma, tata nilai, moral, agama, etika dan tanggung jawab sosial. Elemen Kompetensi : a. Landasan Kepribadian b. Penguasaan ilmu dan ketrampilan c. Kemampuan berkarya d. Sikap dan prilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan ketrampilan yang dikuasai e. Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan dalam berkarya.
Kompetensi utama
: Kemampuan memahami sains dasar dan aplikasinya (no. 1) Kemampuan dalam dasar-dasar matematika/ statistika dan aplikasinya. (no. 2)
Kompetensi pendukung : Kemampuan membuat laporan tertulis dan presentasi (no. 9) Kompetensi lainnya
MINGGU KE
: Kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dalam suatu tim kerja. (no. 14)
BENTUK PEMBELAJARAN (METODE SCL) KOMPETENSI AKHIR SESI PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN BOBOT NILAI (%)
MATERI PEMBELAJARAN
1 s.d 2
Vektor
Menemukan contoh-contoh aplikasi vektor pada bidang sains Menyusun langkah-langkah penggunaan turunan pada fungsi vektor
3 s.d 5
6 s.d 8
Turunan Parsial
-Ketepatan pemakaian konsep dengan contoh -Kesesuaian sistematiknya -Ketepatan pen ggu naa n kon sep turu nan -Kesesuaian sistematiknya -Ketepatan konsep
5 5 5 5 10 10
-Kesesuaian sistematiknya -Kerja sama tim dalam presentasi mengenai turunan parsial
15
9 s.d 11
Integral Lipat
11 s.d 14
Kalkulus Vektor
Menyusun portfolio tentang integral garis dan integral permukaan dan penyelesaian masalahnya
15 s.d 16
-Ketepatan konsep -Kesesuaian sistematiknya -Kerja sama tim dalam presentasi -Kemampuan dalam penyelesaian masalah integral lipat -Kelengkapan isi -Ketepatan konsep -Kesesuaian sist ema tikn ya -Kemampuan penyelesaian masalah integral garis dan integral permukaan -Ketepatan konsep -Kesesuaian sistematik -Kejelasan alasan -Ketelitian
5 5 5 5 5 5 5 20
20
5 5 5 5
25
Program Studi
Jurusan
: Statistika
: Matematika
(5 %)
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
H12106005 H12106006 H12106007 H12106008 H12106009 H12106010 H12106011 H12106012 H12106013 H12106014 H12106015
NOER FITRI SARTINA INDRAWATI EVISA R ABDULWAHID RAHMAWATI AKRAM AD EKAWATY EMIL JAYA NURHIMA TRISNADIA S Nama Mahasiswa
No NIM
Menyusun fortofolio tentang integral garis dan integral permukaan dan penyelesaian masalah (20 %)
Kemampuan Kerja Kemampuan Kelengkapan Ketepatan Kesesuaian konsep sistematiknya penyelesaian sama penyelesaian isi tim (5 %) (5 %) (5 %) (5 %) (5 %) (5 %)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
H12106001 H12106002 H12106003 H12106004 H12106005 H12106006 H12106007 H12106008 H12106009 H12106010 H12106011
SRIWAHYUNI HASTUTI HAERANI K M. FATH REZA NOER FITRI SARTINA INDRAWATI EVISA R ABDULWAHID RAHMAWATI AKRAM AD
12 13 14 15
VI.
KONTRAK PEMBELAJARAN
Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Pembelajar Semester Hari Pertemuan /jam Tempat Pertemuan
: : : : : :
Matematika III 201H113 Drs. Daeng Idris,M.Si. 3 Senin 13.50 15.30 ; Rabu 7.30 9.10 Senin PB 132 ; Rabu PB 132
1. Manfaat Mata Kuliah Mata kuliah ini merupakan kelanjutan dari Matematika Dasar 1 dan Matematika Dasar 2, turunan dan integral menjadi landasan mata kuliah ini yang diterapkan pada fungsi vektor. Awal kuliah dimulai dengan vektor, fungsi vektor, turunan parsial yang akan digunakan untuk membahas turunan fungsi vektor, sedangkan integral lipat digunakan untuk membahas integral fungsi vektor dan sebagai bekal untuk perkuliahan tingkat lanjut. 2. Diskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah ini membahas tentang Vektor, Fungsi Vektor, Turunan Parsial, Integral Lipat, Integral Garis, Integral Permukaan. Pada tahapan akhir dilakukan uji kompetensi dan remedial
3. Tujuan Pembelajaran
Mampu menemukan contoh-contoh aplikasi vektor pada bidang sains. Mampu menyusun langkah-langkah penggunaan turunan pada fungsi vektor. Mampu Menggali informasi tentang konsep turunan parsial dan menggunakannya untuk pemecahan masalah ke ekstriman Mampu menggali informasi tentang konsep integral lipat dan menggunakannya untuk penyelesaian masalah dalam bidang dan ruang e. Mampu menyusun portfolio tentang integral garis dan integral permukaan dan penyelesaian masalahnya f. Mampu menyusun langkah-langkah pemecahan kasus disertai dengan alasannya a. b. c. d.
4. Organisasi Materi
01. Vektor
5. Strategi Pembelajaran
Mata kuliah ini menggunakan kuliah interaktif dan dipadu dengan experential learning untuk menggali kembali materi-materi pembelajaran pada tingkat sekolah lanjutan dan tingkat pertama bersama, kemudian digunakan metode Cooperative Learning dan Collaborative Learning pada topik-topik yang menuntut mahasiswa menyelesaikan tugas kelompok, sedangkan untuk tugas individual dilakukan dengan menggunakan metode Problem Based Learning. Pada tahap akhir dilakukan uji kompetensi dengan pemecahan studi kasus (Problem Solving Learning).
6. Materi/ Bahan bacaan : Advanced Engineering Mathematics John Wiley & Sons, Inc. 1988. : Multivariable Calculus Concept And Contexts: An International Thomson Publishing Company, 1990. (iii) Murray Spiegel : Advanced Calculus Schaums Outline Series, 1974. (iv) Referensi yang lain yang mutakhir. (i) Erwin Kreyszig (ii) James Stewart
7. Tugas-tugas
1. Buku bacaan materi kuliah telah dibaca oleh mahasiswa sebelum mengikuti perkuliahan 2. Mahasiswa diwajibkan menyelesaikan tugas-tugas (tugas individual dan tugas kelompok) dan dikumpulkan pada waktu yang telah ditetapkan 3. Mahasiswa diwajibkan untuk terlibat secara aktif dalam presentasi dan diskusi
8. Kriteria Penilaian 1. 2. 3. 4. 5. Ketepatan pemakaian konsep dengan contoh dan kesesuaian sistematik dalam pembahasan vektor (10 %) Ketepatan penggunaan konsep dan kesesuaian sistematik pada turunan fungsi vektor (10 %) Ketepatan konsep, kesesuaian sistematik dan kerja sama tim dalam pembahasan turunan parsial (15 %) Ketepatan konsep, kesesuaian sistematik, kerja sama tim dan kemampuan dalam pembahasan masalah integral lipat (20 %) Kelengkapan isi, ketepatan konsep, kesesuaian sistematik, dan kemampuan pembahasan masalah integral garis dan integral permukaan (20 %) 6. Ketepatan konsep, kesesuaian sistematik, kejelasan alasan, ketelitian dan kemampuan dalam pemecahan kasus (25 %) Perolehan nilai akhir (A,B,C,D,E) berdasarkan atas Penilaian Acuan Patokan (PAP) sebagai berikut : Nilai Numerik 85 100 70 84 55 69 40 54 0 39 Nilai Huruf A B C D E
9. Norma Akademik
(i) Mahasiswa harus berpakaian rapi dan bersepatu (ii) Mahasiswa wajib membawa minimal satu buku tesis matematika (iii) Mahasiswa menghadiri kuliah tepat waktu (yang terlambat ada pengurangan nilai)
VII.
Topik Bahasan Kontrak pembelajaran Vektor Fungsi vektor Turunan fungsi vektor Gerak partikel Turunan parsial Ke ekstriman Keekstriman bersyarat Integral lipat dua Integral lipat tiga Transformasi pada integral lipat dua dan tiga Kalkulus vektor Integral garis Integral permukaan Uji kompetensi
Metode SCL Kuliah, simulasi (Pre-test) Kuliah, Experential Learning Kuliah, Cooperative Learning Kuliah, kerja kelompok, Cooperative Learning Kuliah, kerja kelompok, Cooperative Learning Kuliah, kerja kelompok, Cooperative Learning Presentasi kelompok, Cooperative Learning Presentasi kelompok, Cooperative Learning Kuliah, kerja kelompok, Case Study Presentasi kelompok, Case Study Presentasi kelompok, Case Study Kuliah, kerja individual, Problem Based Learning Tutorial, Pre Tutorial, Problem Based Learning Presentasi Fortofolio individu, Problem Based Learning Problem solving
Dosen H12DI H12DI H12DI H12DI H12DI H12DI H12DI H12DI H12DI H12DI H12DI H12DI H12DI H12DI H12DI
XVI
Remedial
Problem solving
H12DI
LEMBAR KONSULTASI
No . 1 2 3 4 5 6
Tanggal
VIII.
Rekomendasi/ Catatan
TTD Coach
V.
Dibiayai oleh Dana DIPA Universitas Hasanuddin sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor : 469/H4.23/PM.05/2008 Tanggal 04 Februari 2008
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN PROGRAM TRANSFORMASI DARI TEACHING KE LEARNING UNIVERSITAS HASANUDDIN 2007
Judul
: PEMBELAJARAN MATEMATIKA III BERBASIS SCL : Drs. Daeng Idris, M.Si : 130 937 332 : Lektor Kepala / IV b : Matematika : MIPA HASANUDDIN : 1 (satu) bulan Mulai 04 Januari 2008 s/d 04 Februari 2008 : Rp 4.000.000,- (empat juta rupiah) Dibiayai oleh Dana DIPA Universitas Hasanuddin sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor : 469/H4.23/PM.05/2008, tanggal 04 Februari 2008.
Makassar, Mengetahui : Fakultas MIPA Universitas Hasanuddin Dekan, U.b: Pembantu Dekan I
04 Februari 2008
Pembuat Modul
KATA PENGANTAR
Dalam rangka melaksanakan citra unhas 2006-2010 utamanya pada proses pembelajaran berbasis pada SCL maka dilakukanlah pelatihan dosen UNHAS dalam rangka tranformasi dari Teaching ke Facilitating dan hasil dari pelatihan tersebut, dosen ditugaskan untuk membuat rancangan pembelajaran berbasis SCL dalam hal ini penulis mengajukan Proposal Hibah Modul Pembelajaran Matematika III berbasis SCL. Tujuannya adalah untuk mengembangkan modul-modul pembelajaran berbasis SCL agar berdampak pada proses pembelajaran mahasiswa secara aktif dan reflektif sehingga sesuai dengan misi Program Studi berdasarkan kemajuan Sains dan teknologi.
ii
RINGKASAN
Mata kuliah ini membahas tentang : Vektor, Fungsi Vektor, Turunan Fungsi Vektor, Turunan Parsial, Integral Lipat, Integral Fungsi Vektor (Integral Garis dan Integral Permukaan) pada tahap akhir dilakukan Uji Kompetensi dan Remedial,
sedangkan sasaran pembelajarannya antara lain : g) Mampu menemukan contoh-contoh aplikasi vektor pada bidang Sains h) Mampu menyusun langkah-langkah penggunaan turunan pada fungsi vektor i) Mampu menggali informasi tentang konsep turunan parsial dan menggunakannya untuk pemecahan masalah ke-ekstriman. j) Mampu menggali informasi tentang konsep integral lipat dan menggunakannya untuk penyelesaian masalah dalam bidang dan ruang. k) Mampu menyusun Portfolio tentang Integral Fungsi Vektor (integral garis dan integral permukaan) dan penyelesaian masalahnya. l) Mampu menyusun langkah-langkah pemecahan kasus disertai alasannya. Kemampuan-kemampuan di atas untuk mencapai sasaran pembelajaran yakni : (i) (ii) Kemampuan memahami Sains dasar dan aplikasinya Kemampuan dalam dasar-dasar Matematika/ Statistika dan aplikasinya
(iii) Kemampuan membuat laporan tertulis dan presentasi (iv) Kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dalam suatu tim kerja Kemampuan-kemampuan untuk mencapai sasaran pembelajaran merupakan sebagian dari misi Program Studi
Modul-modul Pembelajaran
6. Vektor Metode : Kuliah interaktif dipadu dengan Experential Learning untuk menggali kembali materi-materi pembelajaran pada tingkat sekolah lanjutan dan tingkat pertama bersama dilakukan secara individual 7. Fungsi Vektor dan Turunan Fungsi Vektor Metode : Kuliah interaktif dipadu dengan Cooperative Learning untuk membahas topik-topik tertentu yang menuntut mahasiswa menyelesaikan tugas kelompok
iii
8. Turunan Parsial Metode : Kuliah interaktif dipadu dengan Cooperative Learning untuk membahas topik-topik tertentu yang menuntut mahasiswa menyelesaikan tugas kelompok dilanjutkan dengan presentasi 9. Integral Lipat Metode : Kuliah interaktif dipadu dengan Case Study untuk membahas kasuskasus tertentu yang menuntut mahasiswa menyelesaikan tugas kelompok dilanjutkan dengan presentasi 10. Integral Fungsi Vektor Metode : Kuliah interaktif dipadu Problem Based Learning untuk membahas topik-topik tertentu yang menuntut mahasiswa kerja individual dan dilanjutkan dengan presentasi
Indikator Keberhasilan
Indikator kebehasilan mahasiswa dalam proses pembelajaran berbasis SCL, bila dapat memenuhi persyaratan minimum yang harus dicapai (55 %), meliputi : 7. Ketepatan pemakaian konsep 8. Kesesuaian sistematik 9. Kemampuan pembahasan masalah 10. Kejelasan alasan 11. Ketelitian 12. Kerja sama tim
iv
Vektor
Turunan Parsial
Integral Lipat
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..
1 8 12
vi