Anda di halaman 1dari 15

VEKTOR

A.

Tujuan
-

Mengetahui pengetahuan dasar vektor


Mengetahui konsep-konsep tentang vektor
Jarak antara dua vektor
Operasi-operasi pada vektor
B.
Objek, Besaran, Satuan
Objek : Suatu yang menjadi objek pembicaraan, baik itu berupa benda mati
(motor, mobil, baju, dll) ataupun benda hidup (hewan, tumbuhan,
manusia)
Besaran : merupakan atribut atau ciri kas dari objek yang dapat diukur.
Informasi tentang besaran objek bisa dinyatakan dalam bentuk lambang
matematik
Contoh : atribut yang bisa diukur pada sebuah motor adalah :
Kecepatan dilambangkan dengan huruf v
Satuan : ukuran dari suatu besaran, contoh panjang dg meter, berat dengan gram,
waktu dengan detik
C.

Vektor
Dalam ilmu fisika terdapat dua buah besaran yaitu :
1.
Besaran skalar : yaitu besaran yang mempunyai nilai dan
dinyatakan dengan bilangan tunggal
Contoh : Harga motor 15.000 rupiah, berat motor 50 kg
2.
Besaran Vektor : yaitu besaran yang mempunyai nilai dan
arah
Contoh : motor melaju kearah selatan dengan kecepatan motor 100 km/jam
Notasi Vektor
Secara geometris, vektor dapat dinyatakan sebagai segmen-segmen garis
terarah ataupun panah-panah di ruang 2 dimensi atau ruang 3 dimensi.
Arah panah menentukan arah vektor dan panjang panah menyatakan
besarnya.
Contoh :
AB
A

AB : notasi vektor AB
A : titik pangkal vektor
B : titik ujung vektor
Arah vektor : dari A menuju ke B
Besar vektor : panjang garis AB
Selain cara diatas, vektor juga bisa dilambangkan dengan huruf kecil
Contoh : vektor a

Elemen ke-i dari vektor a dilambangkan dengan ai


Vektor a dengan cacah elemen n buah ditulis lengkap sebagai deretan nilai ai
dengan i=1,2,3n yang membentuk satu kolom disebut vektor kolom, jika
elemen-elemen tersebut membentuk satu baris maka disebut vektor baris.
Contoh :
Vektor kolom

a1
a
2
a3

a .
.

a
n
a a1 , a 2 , a3 ...a n

Vektor baris

Kecuali disebutkan dengan jelas, umumnya vektor menggunakan vektor kolom


Contoh :
Ada empat motor yang sedang diamati berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya
yaitu harga, kecepatan, berat, panjang dan dapat dilihat di tabel sbb :
Motor ke Harga
Kecepatan
Berat
Panjang
(juta)
(km/jam)
(kg)
(meter)
1
10
90
60
2
2
12
100
63
2
3
15
110
70
2
4
18
135
100
2.5
Dari data tersebut diatas, maka jika dinyatakan sebagai vektor baris hasilnya adl :
m1
m2
m3
m4

=[
=[
=[
=[

10
12
15
18

,
,
,
,

90
100
110
135

,
,
,
,

60
63
70
100

,
,
,
,

2 ]
2 ]
2 ]
2.5 ]

urutan elemen dan bentuk vektor tidak berpengaruh terhadap analisisnya


sehingga urutan ataupun bentuk vektor dapat dipilih secara bebas.
D.

Vektor di Ruang R2
Contoh :
y
2

masing-masing vektor mempunyai panjang = 1


Vektor tsb dinamakan vektor satuan di ruang R2
j=(0,1)
Vektor basis di ruang R2 pd sumbu x dinyatakan i
pd sumbu y dinyatakan j
i=(1,0)

Dari contoh diatas maka bisa ditulis :


e1 = (1,0) , e2 = (0,1) vektor baris

e1 =

1
0

e2 =

0
1

Karena i dan j sebagai basis di ruang R2 maka setiap vektor v=(v1 , v2) di ruang R2
dapat dinyatakan dengan i dan j sbb :
v = v1 (1,0) + v2 (0,1)
= v1 i + v 2 j

= v1

1
0

+ v2

1
0

Jika Vektor a = 2i + 5j maka artinya sama dengan :

a=2

1
0

+5

0
1

Hasil dari vektor a=2i + 5j


5

a
3

Vektor di Ruang R3

E.

Contoh :
y
masing-masing vektor mempunyai panjang = 1
Vektor tsb dinamakan vektor satuan di ruang R3
j=(0,1,0)
i=(1,0,0)

Vektor basis di ruang R3 pd sumbu x dinyatakan i


pd sumbu y dinyatakan j
pd sumbu z dinyatakan k

k=(0,0,1)
z

Dari contoh diatas maka bisa ditulis :


e1 = (1,0,0) , e2 = (0,1,0) , e3 = (0,0,1)

1

e = 0

0
1

0

e = 1

0
2

vektor baris

0

e = 0

1
3

Karena i , j dan k sebagai basis di ruang R3 maka setiap vektor v=(v1 , v2, v3) di
ruang R3 dapat dinyatakan dengan i , j dan k sbb :
v = v1 (1,0,0) + v2 (0,1,0) + v3 (0,0,1)
= v1i + v2 j + v3 k

= v1

0
1

1
0

0

+ v2

0
0

+ v3

Jika Vektor a = 5i + 6j + 2k maka artinya sama dengan :

1

a=5 0

0

0

+6 1

0

0

+2 0

1

y
6

F.

Vektor di Ruang Rn
Vektor a di ruang Rn dinyatakan sebagai
a = [ a1 , a2 , a3 , . , an ]
Panjang vektor a

|| a || a12 a 22 a32 ..... a n2

Vektor satuan dalam arah a ea

[ a1 , a 2 , a3 ,......, a n ]
|| a ||

Contoh :
Diketahui : vektor a= i + 2j 3k
a. Tentukan panjang vektor a
5

b. Tentukan vektor satuan dalam arah a


Jawab :
a. Panjang vektor a=i + 2j -3k
|| a || a12 a 22 a32

12 2 2 ( 3) 2

1 4 9

14

b. Vektor satuan dalam arah a adalah :


ea

[ a1 , a 2 , a3 ]
|| a ||

[1 ,2 ,3]
14

14

G.

2
14

14

Jarak Euclidean antara dua Vektor


Jarak vektor a = [a1 , a2 , a3 , , an]
||ab|| =

dan vektor b = [b1 , b2 , b3 , , bn]

(a1 b1 ) 2 ( a 2 b2 ) 2 (a 3 b3 ) 2 ..... (a n bn ) 2

Contoh :
Tentukan jarak vektor
|| ab ||

a=1i + 2j -3k dan vektor b=2i + 5j + 4k

(1 2) 2 ( 2 5) 2 ( 3 4) 2

( 1) 2 ( 3) 2 ( 7) 2

1 9 49

59

Contoh penerapan jarak euclidean untuk pengenalan pola wajah


Diketahui tiga buah pencitraan wajah yaitu citra 1 ( Agus) , citra 2 (Rio) , citra 3
(Deni). Beberapa ciri tersebut adalah warna kulit (w), gen (g) dan golongan
darah (d). Setelah dihitung diperoleh data berikut :
Citra 1 = w=0.15
Citra 2 = w=0.05
Citra 3 = w=0.24

g=40
g=60
g=53

d=1.25
d=2.35
d=0.85

Kemudian ada citra ke-4 diperoleh data sbb :


Citra 4 = w=0.23 g=55 d=0.82 ?

a. Tentukan bagaimana computer bisa mengenali citra ke-4..?


b. Siapakah nama citra ke-4 ..?
Jawab :
a. Komputer mengenali citra ke-4 dengan metode jarak Euclidean.
1.
Masing-masing basis data dari ciri-ciri citra di uji dijadikan vektor

w
c g
d

0.15 0.05 0.24 0.23


c1 40 c2 60 c3 53 c4 55
1.25 2.35 0.85 0.82
2.

Hitung jarak Euclidean citra 1-4, citra 2-4, citra 3-4


|| c14 ||

(0.15 0.23) 2 ( 40 55) 2 (1.25 0.82) 2 15.0063

|| c 24 ||

(0.05 0.23) 2 (60 55) 2 (2.35 0.82) 2 15.0072

|| c34 ||

(0.24 0.23) 2 (53 55) 2 (0.85 0.82) 2 2.0002

b. Nama citra ke-4 adalah :


Citra ke-4 mendekati citra ke-3 karena jarak euclideannya paling kecil.
Sehingga nama citra ke-4 adalah Deni

H.

OPERASI-OPERASI PADA VEKTOR


1.
Kesamaan dua vektor
Dua buah vektor dikatakan sama jika keduanya mempunyai panjang dan arah
yang sama, dengan tidak memperhatiakn titik pangkal
a

a=b
2.

Negatif sebuah vektor


Vektor a merupakan negative vektor b jika dengan panjang yang sama tetapi
mempunyai arah yang berlawanan
a

b
a=-b

3.

Resultan dua buah vektor


Vektor c merupakan resultan vektor a dan b, yaitu dengan cara
menghubungkan ujung vektor a dengan pangkal vektor b, kemudian pangkal
vektor a dihubungkan dengan ujung vektor b merupakan vektor c
a

c=a+b

b
c
-b

c=a-b = a+ (-b)

c
a

4.

Penjumlahan vektor
Jika vektor a=[a1, a2, a3,,an] b=[b1, b2, b3, .., bn]

a+b = [a1+ b1, a2 + b2, a3 + b3,, an + bn ]


Contoh :
Diketahui dua buah vektor a=2i+5j-4k b=4i - 2j + 6k , maka
a+b = (2+4)i + (5-2)j + (-4+6)k
= 6i + 3j + 2k
5.
Perkalian vektor dengan skalar
Jika k scalar dan a sebuah vektor, maka perkalian scalar ka menghasilkan
vektor yang panjangnya k kali panjamng a dan arahnya searah dengan a jika k
positif atau berlawanan a jika k negative, jika k=0 maka ka=0 merupakan
vektor nol yaitu titik awal dan titik ujung berimpit/sama.
Contoh :
Vektor a=2i + 5j 4k dan
b=41 2j + 6k, maka

3a = 3(2i + 5j 4k )
= 6i + 15j 12k
24k)

3a + 4b = 3(2i + 5j 4k) + 4(4i 2j + 6k


= (6i + 15j 12k)+(16i 8j +

=22i + 7j + 12k
Jika vektor a=2i + 5j, mka gambarkan vektor 2a dan -1/2 a
Jawab :
y
y
a=2i + 5j
5
(2,5)
10

2a = 2(2i + 5j) = 4i + 10j


4

-1
-1/2a = -1/2(2i +5j)
= -i 2 j
-2
Beberapa dalil pada operasi vektor :
1.
a+b = b+a komutatif
2.
(a+b)+c = a+(b+c) asosiatif
3.
k (a+b) = ka + kb distributive
4.
a+0 = a
5.
a+(-a) = 0
6.
(k+m)a = ka + ma
7.
(km)a = k(ma)
8.
a.1 = a
I.

DOT PRODUCT / INNER PRODUCT / PERKALIAN TITIK


Jika vektor a=[a1, a2, a3,,an] b=[b1, b2, b3, .., bn] adalah vektor di Rn, dan
adalah sudut antara a dan b dan 0 180
a=[a1, a2, a3,,an]

b=[b1, b2, b3, .., bn]


a.b
(baca : a dot b)
Maka dot product / inner product dari a dan b adalah a.b suatu skalar sebesar :
a.b = [a1b1 + a2b2 + a3b3 +, anbn ]

Sudut antara dua vektor tersebut adalah


cos

a.b
|| a || . || b ||

Contoh :
vektor a=[2, -1, 1] dan vektor b=[1, 1, 2] tentukan sudut antara vektor a dan b
Jawab :
a.b = 2.1 + -1.1 + 1.2 = 2 1 + 2 = 3
|| a ||

2 2 ( 1) 2 12

4 11

|| b || 1 1 2 1 1 4
2

cos

a.b

|| a || . || b ||

3
6. 6

3 1

arcos ( ) = 60 o
6 2

Sifat-sifat perkalian titik / dot product


1. b.b = ||b||2 atau ||b|| = b.b
Bukti :
cos

a.b
|| a || . || b ||

cos

b.b
b.b = cos ||b||.||b||
|| b || . || b ||

karena yang dicari vektor sama b maka

Karena vektor b membentuk sudut 0o maka cos 0 = 1


b.b = ||b||2
2. jika a0 , b0 dan sudut antara dua vektor maka :
a.b > 0 cos > 0 = sudut lancip
contoh cos 80 = 0.17
a.b < 0 cos < 0 = sudut tumpul
contoh : cos 95 = -0.8
a.b = 0 = 900
contoh : cos 90 = 0

J.

CROSS PRODUCT / PERKALIAN SILANG

c
b

a
Jika vektor a=[a1, a2, a3] b=[b1, b2, b3] adalah vektor di R3 , maka hasil kali
silang a x b adalah vektor c yang tegak lurus terhadap a dan b
Didefinisikan dengan determinan

10

axb a1

a2

a3

b1

b2

b3

axb=

a 2 a3
b
2

b3

a1 a3
b1 b3

a1 a 2

b1 b2

atau
a x b = ( a2b3 a3b2 , a3b1 a1b3 , a1b2 a2b1 )
Contoh :
a= [1, 2, -2] dan b=[3,0,1], carilah a x b
jawab :
a x b = ( a2b3 a3b2 , a3b1 a1b3 , a1b2 a2b1 )
= (2.1 (-2).0 , (-2).3 1.1 , 1.0 2.3 )
= ( 2-0 , -6-1 , 0-6 )
= (2 , -7 , -6 )
Teorema / sifat-sifat Hasil Kali Silang
1.
a x b = - (b x a)
2.
a x (b+c) = (a x b) + (a x c)
3.
(a+b) x c = (a x c) + (b x c)
4.
k (a x b) = (k a) x b = a x (k b)
5.
ax0=0xa =0
6.
axa=0

11

K.

PROYEKSI

Jika a dan b adalah vektor-vektor di R2 atau R3 dan ||b|| 0, maka proyeksi a


sepanjang b ( komponen vektor a sepanjang b) adalah :
ab

a.b
b baca : proyeksi / komponen vektor a sepanjang b
|| b || 2

Contoh :
a = [2, -1, 3] b = [4, -1, 2] tentukan komponen vektor a sepanjang b
Jawab :
a.b = 2.4 + (-1).(-1) + 3.2
=8+1+6
= 15
2
||b|| = 42 + (-1)2 + 22 = 16 + 1 + 4 = 21
ab

a.b
b
|| b || 2

ab

15
(4,1,2)
21

5
20 5 10
,
,
( 4,1,2)
7
7 7 7

12

L.

PERSAMAAN GARIS LURUS


A

O (0,0,0)
Jika g adalah garis yang melewati titik A (a1, a2, a3) dan titik B (b1, b2, b3)
Dan k adalah scalar, maka dapat ditentukan persamaan sebagai berikut :
AX = k AB
AB adalah vektor arah dari garis lurus.
Persamaan vektor arah AB adalah :
AB = ( b1-a1, b2-a2, b3-a3 )
Jika melalui titik A (a1, a2, a3) dengan vektor arah AB (a, b, c) maka didapatkan
persamaan sebagai berikut :
[x, y, z ] = [a1, a2, a3 ] + k [ a, b, c ] dan dapat dipisahkan menjadi :
Persamaan titik
x = a1 + k a
y = a2 + k b
z = a3 + k c
Persamaan tersebut disebut dengan PERSAMAAN PARAMETER garis lurus
Jika a 0, b 0, c 0 maka k dapat diperoleh rumus sebagai berikut :
k

( x1 a1 ) ( x 2 a 2 ) ( x3 a3 )

a
b
c

Contoh 2
Carilah persamaan garis yang melalui titik A (1, 2, -3) dan sejajar dengan
vektor AB (4, 5, -7)
Jawab :
A (1, 2, -3) dan vektor AB (4, 5, -7 )
Persamaan parametriknya adalah :
x=1+4k
y=2+5k
z = -3 7k
13

Contoh 1 :
Carilah persamaan parametrik garis g yang melalui titik A(2, 4, -1) dan
B(5,0,7). Dimanakah garis tersebut memotong bidang x-y ?
Jawab :
Titik A (2, 4, -1) B(5,0,7)
Vektor arah AB = (5-2, 0-4, 7-(-1))
= (3, -4, 8 )
Karena titik A(2, 4, -1) terletak pada garis g maka persamaannya adalah :
x = a1 + k a
= 2 + k 3 = 2 + 3k
y = a2 + k b
= 4 + k-4 = 4 4k
z = a3 + k c
= -1 + k 8 = -1 + 8k
Karena garis tsb memotong sumbu xy, maka sumbu z=0, maka diperoleh :
z = -1 + 8k
0 = -1 + 8k
k=

1
8

karena nilai k=1/8 maka akan diperoleh nilai dari masing2 sumbu adalah
1

8
1
y = 4 4k 4 4.

x = 2 + 3k 2 + 3.

19
8
7
8

z = 0
19 7
, ,0
8 2

maka titik perpotongan sb bidang xy (x,y,z) adalah

Contoh 2
Carilah persamaan garis yang melalui titik A (1, 2, -3) dan sejajar dengan
vektor AB (4, 5, -7)
Jawab :
A (4, 5, -7) dan vektor AB (1, 2, -3)
Persamaan parametriknya adalah :
x=1+4k
y=2+5k
z = -3 7k

14

15

Anda mungkin juga menyukai