Anda di halaman 1dari 10

KALKULUS VEKTOR

VEKTOR DIMENSI 3 (R3)

Dosen Pengampu : Revi Lestari Pasaribu, M.Pd

Kelompok 2 :
Rena Juniyarti (F1042201006)
Panni (F1042201012)
Tri Yuli Islami (F1042201019)

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2023
A. Pengertian Vektor
Vektor dapat diartikan berbagai besaran yang memiliki nilai dan arah. Hal ini
juga berlaku pada dimensi tiga dimana pada satu buah vektor terdiri suatu besaran dan
arah yang menyatakan pangkal menuju ujungnya. Istilah vektor digunakan oleh para
ilmuwan untuk menunjukkan kuantitas (seperti perpindahan atau kecepatan atau
kekuatan) yang memiliki baik besar dan arah, yang mana menunjukkan seberapa jauh
suatu obyek berpindah (jarak) dan ke arah mana perpindahannya. Panjang panah
menunjukkan besar vektor dan panah menunjukkan arah vektor. Notasi vektor
dinyatakan dengan huruf kecil dengan tanda anak panah diatasnya atau dengan
menyatakan titik awal dan akhirnya disertai dengan tanda panah.
Misalnya, sebuah partikel bergerak sepanjang ruas garis dari titik 𝐴 ke titik 𝐵.
Perpindahan sesuai vektor 𝑣, ditunjukkan:

Pada gambar diatas, vektor ini dapat dinotasikan dengan 𝑣⃗ atau 𝐴𝐵dan 𝑢⃗⃗
atau 𝐶𝐷. Titik 𝐴 dan 𝐶 adalah titik pangkal vektor dan berujung di titik 𝐵 dan 𝐷.
Sehingga dapat dikatakan bahwa 𝑣⃗ dan 𝑢 adalah setara, dapat ditulis 𝑣⃗ = 𝑢⃗.

B. Kesamaan Dua Vektor


1. a⃗ dan ⃗v dikatakan sebagai dua vektor yang sama apabila keduanya segaris dan
mempunyai panjang dan arah yang sama. Apabila a⃗ dan ⃗v adalah dua vektor
yang sama, maka hubungan kedua vektor ini dapat ditulis dengan a⃗ =⃗v .

2. Panjang dua buah vektor yang arahnya sama, tetapi panjangnya berlainan.
Dalam kasus ini, salah satu vektor dapat dinyatakan vektor lain, yang mana
1
terlihat pada tabel bahwa ⃗ ⃗
AB=2 C D atau ⃗
CD= ⃗ AB.
2
3. Panjang dua buah vektor sama, tetapi arahnya berlainan. Dapat dilihat pada
tabel ⃗
AB=−⃗EF atau ⃗
EF=−⃗ AB .

4. Panjang dua buah vektor yang arahnya berlawanan dan panjangnya tidak
sama, maka dalam kasus ini, vektor yang satu dapat dikatakan dengan yang
1
lain, yang mana terlihat pada tabel dibawah ⃗
AB=−3 ⃗
EF atau ⃗
EF = ⃗AB.
3

C. Vektor Posisi
Notasi vektor lebih mudah dipahami dengan sistem koordinat. Dengan
meletakkan titik pangkal vektor a⃗ pada titik awal sistem koordinat, kemudian titik
ujungnya berada pada titik yang memiliki koordinat (a 1 , a2 , a3 ) maka vektor a⃗ dapat
dituliskan menjadi a⃗ =[a 1 , a2 , a3 ]. Vektor a⃗ =⃗
OP inilah yang disebut vektor posisi dari
titik P(a 1 , a 2 , a3 ).
Pada representasi lain jika vector ⃗ AB memiliki titik pangkal A(x 1 , y 1 , z 1 ) dan
titik ujung B( x 2 , y 2 , z 2), maka dapat diketahui bahwa
x 2=x 1+ a1 , y 2 = y 1+ a2 , z 2=z 1 +a3 . Sehingga diperoleh vektor posisi untuk vector ⃗ AB
adalah :
a⃗ =[a 1 , a2 , a3 ]=[ x 2−x 1 , y 2− y 1 , z 2−z 1 ]

Contoh 1:

Tentukan vektor posisi dari titik pangkal ( A) ke titik ujung (B) berikut:
1) A(3,4,7) dan B (−2,5,1)
2) A(2,0,3) dan B (0 ,−2,2)

Penyelesaian:
1) ⃗
AB= [ x 2−x 1 , y 2− y 1 , z 2−z 1 ]=[ −2−3 , 5−4 , 1−7 ] =−5,1 ,−6 ¿
2) ⃗
AB= [ x 2−x 1 , y 2− y 1 , z 2−z 1 ]=[ 0−2 ,−2−0,2−3 ] =[−2 ,−2,−1]

D. Operasional Penjumlahan dan Pengurangan pada Vektor


Untuk menjumlahkan vektor maka haruslah menambahkan komponen-
komponennya. Misal jika diketahui a⃗ =[a 1 , a2 ] dan b=[b ⃗
1 , b2 ] , dan komponen
ca=[ca 1 , ca 2] , yang mana perkalian sebuah vektor dengan sebuah scalar adalah

dengan mengalikan tiap komponennya dengan scalar, maka:
 a⃗ + ⃗b= [ a1 ,a 2 ] + [ b1 ,b 2 ]=[a 1+ b1 , a 2+ b2 ]
 a⃗ −b= ⃗ [ a , a ] −[ b , b ] =[a −b , a −b ]
1 2 1 2 1 1 2 2

 ⃗ ca=c [ a1 , a2 ]=[ca1 ,ca 2 ]


Adapun untuk panjang vektor, dinotasikan dengan |𝑎⃗| dapat dihitung dengan:
|⃗a|= √a 21+ a22 +a23
Contoh 2:
Jika vektor a⃗ =[3,4 ,−5] dan b=[0,3,4 ⃗ ⃗ . Kemudian
], tentukan ¿ ⃗a ∨¿ dan ¿ b∨¿
tentukan a⃗ + ⃗b , ⃗a− ⃗b ,3 a⃗ + 2 b⃗ .
Penyelesaian :
|⃗a|= √ a 21+ a22 +a23 =√3 2+ 42 + (−5 )2=√ 9+16+25=√ 49=7
|b⃗|= √a 21+ a22 +a23 =√0 2+ 32+ 4 2=√ 0+9+16=√ 25=5
a⃗ + ⃗b= [ 3,4 ,−5 ] + [ 0,3,4 ]= [ 3+0,4+3 , (−5 ) + 4 ] =[ 3,7 ,−1]
a⃗ −b=⃗ [ 3,4 ,−5 ] −[ 0,3,4 ]= [3−0,4−3 , (−5 )−4 ] =[3,1 ,−9 ]

3 ⃗a +2 b=3 [ 3,4 ,−5 ] −2 [ 0,3,4 ] =[ 9,12 ,−15 ] + [ 0,6,8 ] =[ 9+ 0,12+6 , (−15 ) +8 ] =[9,18 ,−7 ]

E. Hukum Aljabar
Jika diketahui 𝑎⃗, 𝑏⃗dan 𝑐⃗ adalah vektor dan 𝑐 dan 𝑑 adalah scalar
maka:
⃗ b+⃗
 a⃗ + b= ⃗ a
 a⃗ + ( ⃗b+ c⃗ ) =( ⃗a + ⃗b ) + c⃗
 a⃗ + 0=⃗a
 a⃗ +(−⃗a )=0
 c ( ⃗a + b⃗ )=c b+
⃗ c a⃗
 (c +d ) ⃗a=c a⃗ + d ⃗a
 ( cd ) ⃗a =c (d ⃗a )
 1 ⃗a=⃗a

F. Vektor dan Sistem Koordinat


Suatu vektor disebut vektor satuan bila panjangnya satu satuan. Bila a⃗ dengan
⃗a
panjang |⃗a|≠0 , maka adalah veektor satuan yang searah dengan a⃗ .
¿ a⃗ ∨¿ ¿

Yang mana hal yang perlu diketahui bahwa :


1. Vektor satuan i⃗ memiliki titik awal (0,0,0) dan arahnya searah dengan sumbu x
positif.
2. Vektor satuan ⃗j memiliki titik awal (0,0,0) dan arahnya searah dengan sumbu y
positif.
3. Vektor satuan k⃗ memiliki titik awal (0,0,0) dan arahnya searah dengan sumbu z
positif.
Ketiga vektor satuan tersebut dapat dituliskan:
i⃗ =1 ⃗i + 0 ⃗j+0 ⃗k atau i⃗ =[1,0,0]
⃗j =0 ⃗i +1 ⃗j+ 0 ⃗k atau ⃗j=[0,1,0]
k⃗ =0 i⃗ + 0 ⃗j+1 ⃗k atau ⃗k=[0,0,1]

Contoh 3:
Tuliskan vektor-vektor berikut kedalam bentuk linearnya:
1. a⃗ =[ 3,1,4 ]=3 i⃗ + ⃗j + 4 k⃗
⃗ [ 4,0 ,−1 ] =4 i⃗ −⃗k
2. b=

G. Hasil kali Titik


Jika dua buah vektor dilakukan operasi perkalian, maka operasional vektor tersebut
akan memenuhi suatu aturan tertentu. Diantaranya adalah aturan perkalian titik (Dot
Product). Aturan ini didefinisikan sebagai:
Definisi.

Jika a⃗ =[a 1 , a2 , a3 ] dan b=[b ⃗ dan b⃗
1 , b2 , b3 ] , selanjutnya hasil kali titik dari vektor a

adalah sebuah bilangan skalar yang dinyatakan dengan:


a⃗ ∙ ⃗b=a1 b1 +a2 b2 +a 3 b 3
Teorema 1:
2
 a⃗ ∙ ⃗a =|⃗a|
 a⃗ ∙ ⃗b=⃗b ∙ ⃗a
 a⃗ ( b⃗ +⃗c )=⃗a ∙ b+
⃗ ⃗a ∙ ⃗c
 (⃗ ⃗ c (⃗
ca ) b=⃗ ab )=⃗a ( ⃗ cb)
 0 ∙ ⃗a=0

Teorema 2:
Jika θ adalah sudut antara vektor a dan b maka;
a ∙ b=|a||b|cos θ
Contoh 4:
⃗ [ 3,2,4 ]
1. Tentukan hasil kali titik dari a⃗ =[ 1,2 ,−1 ] dan b=
2. Tentukan sudut antara vektor a⃗ =[ 2 ,−3,3 ] dan b= ⃗ [ 3 ,−2 ,−4 ]

Penyelesaian:
1. a⃗ ∙ ⃗b=a1 b1 +a2 b2 +a 3 b 3=1∙ 3+2 ∙ 2+ (−1 ) ∙ 4=3+ 4+ (−4 )=3
2. a⃗ ∙ ⃗b=a b +a b +a b =2 ∙3+ (−3 ∙−2 )+ 3∙ (−4 ) =6+6−12=0
1 1 2 2 3 3

|⃗a|= √ a 21+ a22 +a23 =√ 22 +(−3)2+3 2=√ 4+ 9+9=√ 22


|b⃗|= √b 21+ b22+ b23= √32 +(−2)2+ (−4 )2 =√ 9+4 +16= √29
Sehingga diperoleh :
a ∙ b=|a||b|cos θ
a⃗ ∙ b⃗ 6+6−12
cos θ= = =0
|⃗a||⃗b| √ 22 √ 29
cos θ=0=90 °

H. Hasil Kali Silang (Cross Product)


Hasil kali silang adalah operasi perkalian dua buah vektor yang menghasilkan vektor
kembali. Perlu diingat bahwa a × b didefinisikan hanya jika a dan b adalah vektor 3
dimensi.

Definisi.

Jika a⃗ =[a 1 , a2 , a3 ] dan b=[b ⃗ dan b⃗
1 , b2 , b3 ], maka hasil kali silang dari vektor a

adalah:
a⃗ × ⃗b=[a2 b3−a3 b2 ,a 3 b 1−a1 b3 , a1 b2−a2 b 1 ]
Untuk membuat definisi cross product lebih mudah diingat, kita gunakan notasi
determinan
Vector a=a1 i+ a2 j+a3 k dan 𝑏 = b 1𝑖+ b 2𝑗 + b 3𝑘 adalah
a a
| || || |a a
a x b= 2 3 i+ 1 3 j+ 1 2 k
b2 b3 b1 b 3
a b
b 1 b2
Mengingat kesamaan antara persamaan 2 dan 3, kita sering menulis

| |
i j k
a x b= a1 a2 a 3
b1 b 2 b 3

Contoh 5:
Tentukan vektor yang terbentuk dari 𝑎⃗ = [1,3,4] dan 𝑏⃗ = [2,7, −5]

| |
i j k
a × b= 1 3 4
2 7 −5

|37 −54 |i+|12 −54 | j+|12 37|


a⃗ × ⃗b=

a⃗ × ⃗b=¿−15−28∨i−¿−5−8∨ j +¿ 7−6∨k
a⃗ × ⃗b=[−43,13,1]

I. Persamaan Parametrik Vektor


1. Vector Basis Standar
Vektor basis standar pada R2 adalah i=(1 ,0), j=(0 , 1) dan vektor basis standar
pada R3 adalah i=(1 ,0 , 0) , j=(0 ,1 , 0), k=(0 , 0 ,1). Untuk setiap vektor pada R2
dan R3 dapat dinyatakan dalam vektor basis standar.

Contoh 6
( 2 ,−1 , 3 )=2 i – j+3 k

2. Persamaan Parametrik

Fungsi {
x=f ( t )
y=g ( t )
Untuk a ≤ t ≤ b adalah persamaan parametrik, untuk setiap (x , y )∈ R2 .

Contoh 7
Himpunan titik-titik (x , y ) yang mempunyai persamaan x=2 cos t dan y =2 sint
dengan 0 ≤ t ≤ 2 adalah kumpulan titik-titik yang berada pada lingkaran x 2+ y 2=4.
Persamaan parametrik dapat digunakan untuk menyajikan kurva di R 3. Ingat
bahwa persamaan y=4 di R3 berupa bidang datar yang sejajar dengan bidang xy ,
tetapi untuk menyajikan suatu kurva di R3 dapat menggunakan persamaan
parametrik.

Contoh 8
Persamaan parametrik x=t , y =3 t , z=3 adalah garis lurus di R3.

3. Persamaan Parametrik Vektor


Persamaan parametrik vektor untuk garis yang melalui titik P0 (b 1 , b2 , b3 ), dimana
vektor posisi

OP=b=b1 i +b 2 j + b3 k dan paralel vektor a=a1 i+ a2 j+a3 j adalah ...
r (t )=b+ ta
r ( t )=⃗
OP=(a1 t +b1 )i+(a2 t+b 2) j+(a3 t+b 3) k , sehingga apabila
r ( t )=xi+ yj+ zk maka persamaan parametriknya adalah

{
x=a1 t +b 1
y=a 2 t+ b2
z=a3 t+ b3

Bentuk simetris
x−b1 y−b 2 z−b 3
= =
a1 a2 a3

Contoh 9
Cari persamaan parametrik vektor dari cycloid. Cycloid adalah gerakan sebuah
titik pada roda berbentuk lingkaran yang menggelinding pada permukaan lantai
tanpa selip. Lihat gambar 1.1

Jawab. Misalkan roda menggelinding setelah t radian, sehingga posisi titik P


berada pada posisi seperti pada gambar 1.2.

Maka vektor posisi P adalah


→ → →
OP OA¿ + AP.

Misalkan jari-jari roda a satuan panjang, maka vektor OA=ati+aj . Andaikan titik
A diletakkan pada pusat seperti tampak pada gambar 1.3, maka vector

( 32π −t ) i+a sin( 32π −t ) j=−a sint i−a cos t j



¿ a cos
AP

Jadi,
¿a¿¿

Persamaan parametriknya adalah

{ x =a(t−sin t )
y=a (1−sin t)

Anda mungkin juga menyukai