Anda di halaman 1dari 30

MODUL MATEMATIKA

VEKTOR

Peta Konsep

Vektor dalam Ruang Dimensi Dua

Pengertian Vektor Operasi Vektor Sudut Antar Vektor Proyeksi Vektor

1. Pengertian Vektor
Vektor adalah Besaran yang mempunyai nilai dan arah.sebagai contoh, kecepatan
dan percepatan.Adapun notasi vektor adalah sebagai berikut :
a. Vektor dapat ditulis menggunakan huruf kecil dan tebal.Misalnya, a, b, dan c
b. anak Vektor dapat ditulis menggunakan huruf kecil menggunakan panah di
⃗⃗ ⃗⃗b, dan c.
atasnya.Misalnya, a,
c. anak Vektor dapat ditulis menggunakan huruf kapital menggunakan panah di
atasnya.Misalnya, ⃗⃗⃗⃗⃗⃗
AB, ⃗⃗⃗⃗⃗⃗
CD, dan ⃗⃗⃗⃗
EF.
Contoh :
B
a

A
⃗⃗⃗⃗⃗
Vektor a atau vector AB
2. Pengertian Vektor Dalam Ruang Dimensi Dua
Pengertian vektor dalam ruang dimensi dua adalah suatu vektor yang hanya memuat
dua komponen yaitu komponen mendatar( horizontal ) dan komponen tegak ( vertikal
).Dalam hal ini vektor dimensi dua berada pada bidang datar.Nilai x menyatakan
komponen mendatar dan nilai y menyatakan komponen tegak. Vektor Dalam Ruang
Dimensi Dua dapat disajikan dalam bentuk vektor baris ( x,y ), vektor kolom atau
vector basis xi +yj.
Contoh :
a = ( 2,3 ) Vektor dalam ruang dimensi dua disajikan dalam bentuk vektor posisi baris
⃗b = (2) Vektor dalam ruang dimensi dua disajikan dalam bentuk vektor posisi kolom
3
⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵 = 2i + 3j Vektor dalam ruang dimensi dua disajikan dalam bentuk vektor basis
3. Macam Macam Vektor
1. Vektor Posisi
𝐱
Vektor yang disajikan dalam bentuk vector baris ( x, y) atau vektor kolom (𝐲).

Contoh :
⃗ = (−2)
a = ( -3,4 ) atau b
−3
Jika dalam soal diketahui dua titik maka cara mencari vektor posisinya adalah
sebagai berikut :
Misal diketahui titik A( xa,ya ) dan titik B( xb,yb ) maka vektor posisi ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐀𝐁 = 𝐁 − 𝐀.
𝒙 − 𝒙𝒂
⃗⃗⃗⃗⃗ = (𝒙𝒃 − 𝒙𝒂 , 𝒚𝒃 − 𝒚𝒂 ) 𝒂𝒕𝒂𝒖 ( 𝒃
Jadi vector 𝐀𝐁 𝒚 𝒃 − 𝒚𝒂 )
Contoh :
Diketahui koordinat titik A( 3.4 ) dan B( -2,-3 ).Tentukan vektor ⃗⃗⃗⃗⃗
AB !
Jawab :
Diketahui : A( 3.4 ) dan B( -2,-3 )
Ditanya : ⃗⃗⃗⃗⃗
AB ?
Alternatif penyelesaian :
⃗⃗⃗⃗⃗
AB = (𝑥𝑏 − 𝑥𝑎 , 𝑦𝑏 − 𝑦𝑎 )
⃗⃗⃗⃗⃗
AB = (−2 − 3, −3 − 4)
⃗⃗⃗⃗⃗
AB = (−5, −7)
⃗⃗⃗⃗⃗ = (−5, −7).
Jadi vector posisi adalah AB
2. Vektor Basis
Vektor yang disajikan dalam bentuk x𝐢 +y𝐣.Dimana I dan j membangun vektor
vektor pada ruang dimensi dua, i( 1,0 ) dan J( 0,1 ) dengan |i| = |j| = 1.
Contoh :
Vektor a = ( 5,7 ) dapat ditulis sebagai vektor basis a = 5i +7j
Vektor b = ( 2,-3 ) dapat ditulis sebagai vektor basis b = 2I - 3j
Vektor c = ( -1,4 ) dapat ditulis sebagai vektor basis c = −I +4j
Vektor d = ( -2,-1 ) dapat ditulis sebagai vektor basis d = −2i -j
3. Vektor Nol
Vektor nol adalah suatu vector yang panjangnya sama dengan nol dan arahnya
0
sembarang.Vektor nol dapat dinyatakan dengan 0 = ( )
0
Contoh :
Vektor a = ( 0,0 )
0
Vektor 𝐛 = ( )
0
4. Vektor Negatif/Vektor Invers
Vektor negatif dari a adalah vektor yang besarnya sama dengan vektor a tetapi
arahnya berlawanan.Vektor negatif dari vektor a ditulis – a.
Contoh :
Vektor a = ( 2,4 ) vektor negatif a adalah – a = ( - 2,- 4 )
Vektor a = ( - 2,3 ) vektor negatif a adalah – a = ( 2,- 3 )
Vektor a = ( 6,- 5 ) vektor negatif a adalah – a = ( - 6, 5 )
Vektor a = ( - 2,- 1 ) vektor negatif a adalah – a = ( 2,1 )
5. Vektor Satuan
Vektor satuan adalah vector yang besarnya atau panjangnya satu satuan.vektor
satuan dapat ditentukan dengan cara membagi vector tersebut dengan panjang
vector semula.Misalnya e adalah vektor satuan dari vektor a.maka vector
satuannya dinyatakan dengan :
𝐚
𝐞=
|𝐚|
Contoh :
Tentukan vector satuan dari a = 2I - 3j
Alternatif Penyelesaian :
𝐚
𝐞=
|𝐚|
2I − 3j
𝐞=
√𝟐𝟐 + (−𝟑)𝟐

2I − 3j
𝐞=
√𝟒 + 𝟗
2I − 3j
𝐞=
√𝟏𝟑
2 3
e= √13𝑖 − √13𝑗
13 13
6. Besar/Modulus Vektor
Misal diketahui a = xi +yj modulus atau panjang vector a dirumuskan sebagai berikut

|𝐚| = √𝐱 𝟐 + 𝐲𝟐
Contoh 1:
Tentukan panjang vektor a = 4I +3j !
Alternatif penyelesaian :
|𝐚| = √𝐱 𝟐 + 𝐲𝟐

|𝐚| = √𝟒𝟐 + 𝟑𝟐
|𝐚| = √𝟏𝟔 + 𝟗
|𝐚| = √𝟐𝟓 = 𝟓

Contoh 2 :
Diketahui vektor a = 𝑥I +3j.Jika panjang a adalah 5.Tentukan nilai x !
Alternatif penyelesaian :
|𝐚| = √𝐱 𝟐 + 𝐲𝟐

5 = √𝐱 𝟐 + 𝟑𝟐
5 = √𝐱 𝟐 + 𝟗
𝟐5 = 𝒙𝟐 + 𝟗 kedua ruas dikuadratkan
x2 = 25 – 9
x2 = 16
x = √16 = 4

7. Kesamaan Dua Vektor


Dua buah vektor dikatakan sama jika besar dan arah kedua vector tersebut sama.
Contoh :
5 𝑥
Diketahui 𝐚 = ( ) dan 𝐛 = ( ) jika a = b tentukan nilai x
−4 −4
Alternatif penyelesaian :
a=b
5 𝑥
( )=( )
−4 −4
x=5
8. Operasi Vektor
1. Penjumlahan Vektor
Contoh 1:
3 4
Diketahui Diketahui 𝐚 = ( ) dan 𝐛 = ( ).Tentukan a + b !
2 −3
Alternatif penyelesaian :
3 4
a + b = ( ) + ( ).
2 −3
3+4
a+b=( )
2 + (−3)
7
a+b=( )
−1
Contoh 2:
−3 2 5
Diketahui Diketahui 𝐚 = ( ), 𝐛 = ( ) dan 𝐜 = ( ) .Tentukan a + b + c !
4 3 −2
Alternatif penyelesaian :
−3 2 5
a+b+c=( )+( )+( )
4 3 −2
−3 + 2 + 5
a+b+c=( )
4+3−2
4
a+b+c=( )
5
2. Pengurangan Vektor
Contoh 1:
−2 3
Diketahui Diketahui 𝐚 = ( ) dan 𝐛 = ( ).Tentukan a - b !
1 6
Alternatif penyelesaian :
−2 3
a-b=( ) − ( ).
1 6
−2 − 3
a+b=( )
1−6
−5
a+b=( )
−5
Contoh 2:
3 −2 −5
Diketahui Diketahui 𝐚 = ( ), 𝐛 = ( ) dan 𝐛 = ( ) .Tentukan a - b - c !
−4 3 2
Alternatif penyelesaian :
3 −2 −5
a-b-c=( )−( )- ( )
−4 3 2
3−2+5
a–b-c=( )
−4 − 3 − 2
6
a–b-c=( )
−9
3. Perkalian Vektor Dengan Dilangan Skalar
Contoh 1:
−2
Diketahui Diketahui 𝐚 = ( ) 2a dan -3a !
1
Alternatif penyelesaian :
−2
2a = 𝟐 ( )
1
−4
2a = ( )
2
−2
-3a = −3 ( )
1
6
-3a = ( )
−3
Contoh 2:
Diketahui Diketahui 𝐚 = 2i + 3j⃗ dan 𝐛 = 3i − 2j.Tentukan 3a - 2b !
Alternatif penyelesaian :
3a - 2b = 3(2i + 3j) − 2(3i − 2j)
3a - 2b = (6i + 9j) − (6i − 4j)
3a - 2b = 6i + 9j − 6i + 4j
3a - 2b = 6i − 6i + 9j + 4j
3a - 2b = 13j
4. Perkalian Vektor Dengan Vektor ( Dot )
Ada dua penyelesaian perkalian vektor dengan vektor ( Dot ), yaitu :
1. Jika soal tidak mengandung sudut.
Misal : a = 𝒙𝒂 𝐢 + 𝒚𝒂 𝐣 , b = 𝒙𝒃 𝐢 + 𝒚𝒃 𝐣 dan c = 𝒙𝒄 𝐢 + 𝒚𝒄 𝐣 maka a.b dirumuskan :

a.b = ( xa..xb + ya.yb )


a.b.c = ( xa..xb.xc + ya.yb.yc )

Contoh 1:
Diketahui Diketahui 𝐚 = 2i + 3j dan 𝐛 = 3i − 2j.Tentukan a.b !
Alternatif penyelesaian :
a.b = ( xa..xb + ya.yb )
a.b = 2(3) + 3(-2)
a.b = 6 – 6
a.b = 0
Contoh 2:
Diketahui Diketahui 𝐚 = 3i + 4j , 𝐛 = 3i − 2j dan 𝐜 = 5i + 3j.Tentukan a.b.c !
Alternatif penyelesaian :
a.b.c = ( xa..xb.xc + ya.yb.yc )
a.b.c = 3(3)(5) + 4(-2)(3)
a.b = 45 – 24
a.b = 21
2. Jika soal mengandung sudut.
Misal : a = 𝒙𝒂 𝐢 + 𝒚𝒂 𝐣 dan b = 𝒙𝒃 𝐢 + 𝒚𝒃 𝐣 dan sudut yang dibentuk a dan b adalah
𝛼 maka a.b dirumuskan :

𝒂. 𝒃 = |𝒂||𝒃| 𝐜𝐨𝐬 𝜶

Contoh 1:
Diketahui Diketahui 𝐚 = 2i + 3j , 𝐛 = 3i − 2j dan sudut yang dibentuk 600.
Tentukan a.b !
Alternatif penyelesaian :
a. b = |a||b| cos α

a. b = √22 + 32 . √32 + (−2)2 . cos 600


1
a. b = √4 + 9. √9 + 4. ( )
2
1
a. b = √13. √13. ( )
2
1
a. b = 13. ( )
2
13
a. b =
2

Contoh 2:
13
Diketahui Diketahui 𝐚 = 2i + 3j , 𝐛 = 3i − yj , a.b = dan sudut yang dibentuk
2

600. Tentukan vektor b !


Alternatif penyelesaian :
a. b = |a||b| cos α
13
= √22 + 32 . √x 2 + y2 . cos 600
2
13 1
= √4 + 9. √32 + y 2 . ( )
2 2
13 2
. ( ) = √13. √9 + y2 .
2 1
13 = √13. √9 + y 2
169 = 13(9 + 𝑦 2 )
169
= (9 + 𝑦 2 )
13
13 = 9 + 𝑦 2
𝑦 2 = 13 − 9
y2 = 4
y = √4 = ±2 , Jadi vektor b adalah b = 3i − 2j atau b = 3i + 2j
Contoh 3:
Diketahui vektor a dan bTentukan
1. a.a
2. ( a + b ) ( a + b )
Alternatif penyelesaian :
1. a. a = |a||a| cos 00
a. a = |a||a|. 1
a. a = |a||a|
a. a = |𝑎|2
Jadi 𝐚. 𝐚 = |𝒂|𝟐
2. (𝑎 + 𝑏)𝑎 + (𝑎 + 𝑏) = 𝑎(𝑎 + 𝑏) + 𝑏(𝑎 + 𝑏)
= 𝑎. 𝑎 + 𝑎. 𝑏 + 𝑎. 𝑏 + 𝑏. 𝑏
= |𝑎|2 + 2. 𝑎. 𝑏 + |𝑏|2
9. Sudut Antara Vektor
Misal : a = 𝒙𝒂 𝐢 + 𝒚𝒂 𝐣 dan b = 𝒙𝒃 𝐢 + 𝒚𝒃 𝐣 dan sudut yang dibentuk a dan b adalah 𝛼
maka sudut antara dua vektor dirumuskan :

𝐚. 𝐛
𝐂𝐨𝐬 𝛂 =
|𝐚||𝐛|

Contoh 1 :
Diketahui Diketahui 𝐚 = 2i + 3j , dan 𝐛 = 3i − 2j.Tentukan besarnya sudut antara dua
vektor !
Alternatif penyelesaian :
a. b
Cos α =
|a||b|
2(3) + 3(−2)
Cos α =
√22 + 32 √32 + (−2)2
6−6
Cos α =
√4 + 9√9 + 4
0
Cos α =
√13√13
0
Cos α = =0
13
Cos α = 0
Cos α = cos 900
𝛼 = 900
Contoh 2:
Diketahui Diketahui 𝐚 = i + 2j , dan 𝐛 = −2i + 4j.Tentukan nilai sinus sudut antara
dua vektor !
Alternatif penyelesaian :
a. b
Cos α =
|a||b|
1(−2) + 2(4)
Cos α =
√12 + 22 √(−2)2 + 42
−2 + 8
Cos α =
√1 + 4√4 + 16
6
Cos α =
√5√20
6
Cos α =
√100
6
Cos α =
10
3
Cos α =
5

x 5

3
x2 = 52 – 32
x2 = 25 – 9
x2 = 16
𝑥 = √16
x=±4
sisi depan sudut
Sin 𝛼 =
sisi miring

4
sin 𝛼 = ±
5
4 4
Jadi nilai sin 𝛼 = 5 𝑎𝑡𝑎𝑢 − 5

10. Proyeksi Vektor


Proyeksi vektor ada dua jenis, yaitu :
1. Proyeksi skalar orthogonal.
Proyeksi skalar orthogonal dirumuskan :
a. Proyeksi skalar orthogonal a pada b
𝐚. 𝐛
|𝐜| =
|𝐛|

Contoh :
Diketahui Diketahui 𝐚 = 2i + j , dan 𝐛 = 3i − j.Tentukan proyeksi skalar
ortogonal vektor a pada vektor b !
Alternatif Penyelesaian :

a. b
|c| =
|b |
2(3) + 1(−1)
|c| =
√32 + (−1)2
6−1
|c| =
√9 + 1
5
|c| =
√10

5 √10
|c| = ×
√10 √10
5 1
|c| = √10 = √10
10 2
b. Proyeksi skalar orthogonal b pada a

𝐚. 𝐛
|𝐜| =
|𝐚|

Contoh :
Diketahui Diketahui 𝐚 = 2i + j , dan 𝐛 = 3i − j.Tentukan proyeksi skalar
ortogonal vektor b pada vektor a !
Alternatif Penyelesaian :

a. b
|c| =
|a|

2(3) + 1(−1)
|c| =
√22 + 12

6−1
|c| =
√4 + 1
5
|c| =
√5

5 √5
|c| = ×
√5 √5
5
|c| = √5 = √5
5

2. Proyeksi vektor orthogonal.


Proyeksi vektor orthogonal dirumuskan :
a. Proyeksi vektor orthogonal a pada b
𝐚. 𝐛
|𝐜| = .𝒃
|𝒃|𝟐

Contoh :
Diketahui Diketahui 𝐚 = 2i + j , dan 𝐛 = 3i − j.Tentukan proyeksi vektor
orthogonal vektor a pada vektor b !
Alternatif Penyelesaian :

a. b
|c| = .b
|b |2
2(3) + 1(−1)
|c| = 2 (3i − j)
(√32 + (−1)2 )
6−1
|c| = 2 (3i − j)
(√9 + 1)
5
|c| = 2 (3i − j)
(√10)

5
|c| = × (3i − j)
10

1 3 1
|c| = (3i − j) = i − j
2 2 2
b. Proyeksi vektor orthogonal a pada b
𝐚. 𝐛
|𝐜| = .𝒃
|𝒃|𝟐

Contoh :
Diketahui Diketahui 𝐚 = 2i + j , dan 𝐛 = 3i − j.Tentukan proyeksi vektor
orthogonal vektor b pada vektor a !
Alternatif Penyelesaian :

a. b
|c| = .b
|b |2
2(3) + 1(−1)
|c| = 2 (2i + j)
(√22 + 12 )
6−1
|c| = 2 (2i + j)
(√4 + 1)
5
|c| = 2 (2i + j)
(√5)

5
|c| = × (2i + j)
5

|c| = 2i + j
Peta Konsep

Vektor dalam Ruang Dimensi Tiga

Pengertian Vektor Operasi Vektor Sudut Antar Vektor Proyeksi Vektor

1. Pengertian Vektor Dalam Ruang Dimensi Dua


Pengertian Vektor Dalam Ruang Dimensi Dua adalah suatu vektor yang memuat tiga
komponen yaitu komponen depan belakang ( sumbu x ), komponen
mendatar/horizontal ( sumbu y ) dan komponen tegak / vertikal ( sumbu z )).Dalam
hal ini vektor dimensi tiga berada pada bidang ruang.. Vektor Dalam Ruang Dimensi
𝑥
tiga dapat disajikan dalam bentuk vektor baris ( x,y,z ), vektor kolom (𝑦)atau vektor
𝑧

basis xi +yj+zk
Contoh :
a = ( 2,3,4 ) Vektor dalam ruang dimensi tiga disajikan dalam bentuk vektor posisi
baris
2
⃗b = (3) Vektor dalam ruang dimensi tiga disajikan dalam bentuk vektor posisi kolom
4
⃗⃗⃗⃗⃗
AB = 2i + 3j Vektor dalam ruang dimensi tiga disajikan dalam bentuk vektor basis
2. Macam Macam Vektor
3. Vektor Posisi
𝒙
Vektor yang disajikan dalam bentuk vector baris ( x, y, z) atau vector kolom (𝒚).
𝒛
Contoh :
−3
⃗ = (−4)
a = ( -3,4,1 ) atau b
−1
Jika dalam soal diketahui dua titik maka cara mencari vektor posisinya adalah
sebagai berikut :
⃗⃗⃗⃗⃗ =
Misal diketahui titik A( xa,ya,za ) dan titik B( xb,yb,zb ) maka vektor posisi 𝐀𝐁
𝐁 − 𝐀.
𝒙𝒃 − 𝒙𝒂
⃗⃗⃗⃗⃗
Jadi vector 𝐀𝐁 = (𝒙𝒃 − 𝒙𝒂 , 𝒚𝒃 − 𝒚𝒂 , 𝒛𝒃 − 𝒛𝒂 ) 𝒂𝒕𝒂𝒖 (𝒚𝒃 − 𝒚𝒂 )
𝒛𝒃 − 𝒛𝒂
Contoh :
Diketahui koordinat titik A( 3.4,1 ) dan B( -2,-3,3 ).Tentukan vektor ⃗⃗⃗⃗⃗
AB !
Jawab :
Diketahui : A( 3.4,1) dan B( -2,-3,3 )
Ditanya : ⃗⃗⃗⃗⃗
AB ?
Alternatif penyelesaian :
⃗⃗⃗⃗⃗
AB = (xb − xa , yb − ya , zb − za )
⃗⃗⃗⃗⃗
AB = (−2 − 3, −3 − 4,3 − 1)
⃗⃗⃗⃗⃗
AB = (−5, −7,2)
⃗⃗⃗⃗⃗ = (−5, −7,2).
Jadi vector posisi adalah AB
4. Vektor Basis
Vektor yang disajikan dalam bentuk x𝐢 +y𝐣+z𝐤.Dimana I dan j membangun vektor
⃗ ( 0,0.1 ) dengan |i| =
vektor pada ruang dimensi dua, 𝑖( 1,0,0 ), 𝑗( 0,1.0 ) dan ), 𝑘
⃗ = 1.
| j| = 𝑘
Contoh :

Vektor a = ( 5,7,-2 ) dapat ditulis sebagai vektor basis a = 5i + 7𝑗 − 2𝑘

Vektor b = ( 2,-3 , 1) dapat ditulis sebagai vektor basis b = 2I - 3j + 𝑘
Vektor c = ( -1,4.5 ) dapat ditulis sebagai vektor basis c = −I + 4j + ⃗⃗⃗⃗
5𝑘
Vektor d = ( -2,-1,0 ) dapat ditulis sebagai vektor basis d = −2i - j
3. Vektor Nol
Vektor nol adalah suatu vektor yang panjangnya sama dengan nol dan arahnya
0
sembarang.Vektor nol dapat dinyatakan dengan 0 = (0)
0
Contoh :
Vektor a = ( 0,0,0 )
0
Vektor 𝐛 = 0)
(
0
3. Vektor Negatif/Vektor Invers
Vektor negatif dari a adalah vektor yang besarnya sama dengan vektor a tetapi
arahnya berlawanan.Vektor negatif dari vektor a ditulis – a.
Contoh :
Vektor a = ( 2,4,1 ) vektor negatif a adalah – a = ( - 2,- 4,-1 )
Vektor a = ( - 2,3,-1 ) vektor negatif a adalah – a = ( 2,- 3,1 )
Vektor a = ( 6,- 5,4 ) vektor negatif a adalah – a = ( - 6, 5,-4 )
Vektor a = ( - 2,- 1,5 ) vektor negatif a adalah – a = ( 2,1,-5 )
4. Vektor Satuan
Vektor satuan adalah vector yang besarnya atau panjangnya satu satuan.vektor
satuan dapat ditentukan dengan cara membagi vector tersebut dengan panjang
vector semula.Misalnya e adalah vektor satuan dari vektor a.maka vector
satuannya dinyatakan dengan :
𝐚
𝐞=
|𝐚|
Contoh :

Tentukan vector satuan dari a = 2I - 3j + 𝑘
Alternatif Penyelesaian :
𝐚
𝐞=
|𝐚|

2I − 3j + 𝑘
𝐞=
√22 + (−3)2 + 12

2I − 3j + 𝑘
𝐞=
√4 + 9 + 1

2I − 3j + 𝑘
𝐞=
√14
2 3 1
e= √14𝑖 − √14𝑗 + √14𝑘 ⃗
14 14 14
1 3 1
e = √14𝑖 − √14𝑗 + ⃗
√14𝑘
7 14 14
5. Besar/Modulus Vektor
Misal diketahui a = xi +yj modulus atau panjang vector a dirumuskan sebagai berikut

|𝐚| = √𝐱 𝟐 + 𝐲𝟐 + 𝒛𝟐
Contoh 1:
⃗ !
Tentukan panjang vektor a = 4I +3j + 𝑘
Alternatif penyelesaian :
|𝐚| = √𝐱 𝟐 + 𝐲𝟐 + 𝒛𝟐

|𝐚| = √𝟒𝟐 + 𝟑𝟐 + 𝟏𝟐
|𝐚| = √𝟏𝟔 + 𝟗 + 𝟏
|𝐚| = √𝟐𝟔

Contoh 2 :
⃗ .Jika panjang a adalah √26.Tentukan nilai x !
Diketahui vektor a = 𝑥I +3j + 𝑘
Alternatif penyelesaian :
|𝐚| = √𝐱 𝟐 + 𝐲𝟐 + 𝒛𝟐

√26 = √𝐱 𝟐 + 𝟑𝟐 + 𝟏𝟐
√26 = √𝐱 𝟐 + 𝟗 + 𝟏
𝟐6 = 𝒙𝟐 + 𝟏𝟎 kedua ruas dikuadratkan
x2 = 26 – 10
x2 = 16
x = √16 = 4

6. Kesamaan Dua Vektor


Dua buah vektor dikatakan sama jika besar dan arah kedua vector tersebut sama.
Contoh :
5 𝑥
Diketahui 𝐚 = (−4) dan 𝐛 = (−4) jika a = b tentukan nilai x
1 1
Alternatif penyelesaian :
a=b
5 𝑥
−4
(−4) = ( )
1 1
x=5
7. Operasi Vektor
5. Penjumlahan Vektor
Contoh 1:
3 4
Diketahui Diketahui 𝐚 = (2) dan 𝐛 = (−3).Tentukan a + b !
1 0
Alternatif penyelesaian :
3 4
a + b = (2) + (−3).
1 0
3+4
a + b = (2 − 3)
1+0
7
a + b = (−1)
0
Contoh 2:
3 4 0
Diketahui Diketahui 𝐚 = (2), 𝐛 = (−3) dan 𝐜 = (−1) .Tentukan a + b + c !
1 0 1
Alternatif penyelesaian :
3 4 0
a + b + c = (2) + (−3) + (−1)
1 0 1
3+4+0
a + b + c = (2 − 3 − 1)
1+0+1
7
a + b + c = (−2)
2
6. Pengurangan Vektor
Contoh 1:
−2 3
Diketahui Diketahui 𝐚 = ( 1 ) dan 𝐛 = ( 6 ).Tentukan a - b !
0 −1
Alternatif penyelesaian :
−2 3
a - b = ( 1 ) − ( 6 ).
0 −1
−2 − 3
a+ b =( 1−6 )
0+1
−5
a + b = (−5)
1
Contoh 2:
−2 3 1
Diketahui Diketahui 𝐚 = ( 1 ), 𝐛 = ( 6 ) dan 𝐛 = (1) .Tentukan a - b - c !
0 −1 1
Alternatif penyelesaian :
−2 3 1
a - b - c = ( 1 ) − ( 6 ) - (1)
0 −1 1
−2 − 3 − 1
a – b - c =( 1−6−1 )
0+1−1
−6
a – b - c = (−6)
0
7. Perkalian Vektor Dengan Dilangan Skalar
Contoh 1:
−2
Diketahui Diketahui 𝐚 = ( 1 ) 2a dan -3a !
0
Alternatif penyelesaian :
−2
2a = 𝟐 ( 1 )
0
−4
2a = ( 2 )
0
−2
-3a = −3 ( 1 )
0
6
-3a = (−3)
0
Contoh 2:
⃗ dan 𝐛 = 3i − 2j + 𝑘
Diketahui Diketahui 𝐚 = 2i + 3j + 𝑘 ⃗ .Tentukan 3a - 2b !
Alternatif penyelesaian :
⃗ ) − 2(3i − 2j + 𝑘
3a - 2b = 3(2i + 3j + 𝑘 ⃗)

⃗ ) − (6i − 4j + 2𝑘
3a - 2b = (6i + 9j + 3𝑘 ⃗)

⃗ − 6i + 4j + 2𝑘
3a - 2b = 6i + 9j + 3𝑘 ⃗
⃗ + 2𝑘
3a - 2b = 6i − 6i + 9j + 4j + 3𝑘 ⃗

3a - 2b = 13j + 5𝑘
8. Perkalian Vektor Dengan Vektor ( Dot )
Ada dua penyelesaian perkalian vektor dengan vektor ( Dot ), yaitu :
2. Jika soal tidak mengandung sudut.
Misal : a = 𝒙𝒂 𝐢 + 𝒚𝒂 𝐣 + 𝒛𝒂 𝐤 , b = 𝒙𝒃 𝐢 + 𝒚𝒃 𝐣+𝒛𝒃 𝐤 dan c = 𝒙𝒄 𝐢 + 𝒚𝒄 𝐣 + 𝒛𝒄 𝐤 maka
a.b dirumuskan :

a.b = ( xa..xb + ya.yb + za.zb)


a.b.c = ( xa..xb.xc + ya.yb.yc ++ za.zb+ zc )

Contoh 1:
⃗ dan 𝐛 = 3i − 2j + 𝑘
Diketahui Diketahui 2i + 3j + 𝑘 ⃗ .Tentukan a.b !
Alternatif penyelesaian :
a.b = ( xa..xb + ya.yb )
a.b = 2(3)( 1)+ 3(-2)(1)
a.b = 6 – 6
a.b = 0
Contoh 2:
⃗ , 𝐛 = 3i − 2j + 𝑘
Diketahui Diketahui 𝐚 = 2i + 3j + 𝑘 ⃗ dan 𝐜 = 5i + 3j +
⃗ .Tentukan a.b.c !
2𝑘
Alternatif penyelesaian :
a.b.c = ( xa..xb.xc + ya.yb.yc )
a.b.c = 3(3)(5) + 4(-2)(3) + 1(1)(2)
a.b = 45 – 24 + 2
a.b = 23
2. Jika soal mengandung sudut.
Misal : a = 𝒙𝒂 𝐢 + 𝒚𝒂 𝐣 + 𝒛𝒂 𝐤 , b = 𝒙𝒃 𝐢 + 𝒚𝒃 𝐣+𝒛𝒃 𝐤 dan sudut yang dibentuk a dan
b adalah 𝛼 maka a.b dirumuskan :

𝒂. 𝒃 = |𝒂||𝒃| 𝐜𝐨𝐬 𝜶

Contoh 1:
⃗ , 𝐛 = 3i − 2j + 𝑘
Diketahui Diketahui 𝐚 = 2i + 3j + 𝑘 ⃗ dan sudut yang dibentuk
600. Tentukan a.b !
Alternatif penyelesaian :
a. b = |a||b| cos α

a. b = √22 + 32 + 12 . √32 + (−2)2 + +12 . cos 600


1
a. b = √4 + 9 + 1. √9 + 4 + 1. ( )
2
1
a. b = √14. √14. ( )
2
1
a. b = 14. ( )
2
14
a. b = =7
2
Contoh 2:
⃗ , 𝐛 = 3i − yj + 𝑘
Diketahui Diketahui 𝐚 = 2i + 3j + 𝑘 ⃗ , a.b = 7 dan sudut yang
dibentuk 600. Tentukan vektor b !
Alternatif penyelesaian :
a. b = |a||b| cos α

7 = √22 + 32 + 12 . √x 2 + y2 + 12 . cos 600


1
7 = √4 + 9 + 1. √32 + y2 + 1. ( )
2
2
7. ( ) = √14. √9 + y2 + 1.
1
14 = √14. √10 + y 2
196 = 14(10 + 𝑦 2 )
196
= (10 + 𝑦 2 )
14
14 = 10 + 𝑦 2
𝑦 2 = 14 − 10
y2 = 4
⃗ atau b = 3i + 2j + 𝑘
y = ±√4 = ±2, Jadi vector b adalah b = 3i − 2j + 𝑘 ⃗
Contoh 3:
Buktikan bahwa |𝑎 + 𝑏| = √|𝑎|2 + |𝑏|2 + 2|𝑎||𝑏| cos 𝛼
Alternatif penyelesaian :

(𝑎 + 𝑏)(𝑎 + 𝑏) = |𝑎 + 𝑏||𝑎 + 𝑏| cos 00

a.a + a.b + a.b + b.b = |𝑎 + 𝑏|2 (1)

|𝑎|2 + 2. 𝑎. 𝑏 + |𝑏|2 = |𝑎 + 𝑏|2

|𝑎 + 𝑏|2 = |𝑎|2 + 2. 𝑎. 𝑏 + |𝑏|2

|𝑎 + 𝑏|2 = |𝑎|2 + |𝑏|2 + 2. 𝑎. 𝑏

|𝑎 + 𝑏| = √|𝑎|2 + |𝑏|2 + 2. 𝑎. 𝑏 terbukti


8. Sudut Antara Vektor
Misal : a = 𝒙𝒂 𝐢 + 𝒚𝒂 𝐣 + 𝒛𝒂 𝐤 , b = 𝒙𝒃 𝐢 + 𝒚𝒃 𝐣+𝒛𝒃 𝐤 dan sudut yang dibentuk a dan b
adalah 𝛼 maka sudut antara dua vektor dirumuskan :

𝐚. 𝐛
𝐂𝐨𝐬 𝛂 =
|𝐚||𝐛|

Contoh 1 :
⃗ , 𝐛 = 3i − yj + 𝑘
Diketahui Diketahui 𝐚 = 2i + 3j + 𝑘 ⃗ .Tentukan besarnya sudut antara
dua vektor !
Alternatif penyelesaian :
a. b
Cos α =
|a||b|
2(3) + 3(−2) + 1(1)
Cos α =
√22 + 32 + 12 √32 + (−2)2 12
6−6+1
Cos α =
√4 + +9 + 1√9 + 4 + 1
1
Cos α =
√14√14
1
Cos α =
14
1
𝛼 = 𝑎𝑟𝑐 cos
14
Contoh 2:
⃗ , dan 𝐛 = −2i + 4j + 𝑘
Diketahui Diketahui 𝐚 = i + 2j + 3𝑘 ⃗ .Tentukan nilai sinus sudut
antara dua vektor !
Alternatif penyelesaian :
a. b
Cos α =
|a||b|
1(−2) + 2(4) + 3(1)
Cos α =
√12 + 22 + 32 √(−2)2 + 42 + 12
−2 + 8 + 3
Cos α =
√1 + 4 + 3√4 + 16 + 1
9
Cos α =
√8√21
9
Cos α =
√168
x √168

9
2
x2 = (√168) – ( 9 )2
x2 = 168 – 81
x2 = 87
𝑥 = √87
sisi depan sudut
Sin 𝛼 =
sisi miring

√87
sin 𝛼 =
√168
√87
Jadi nilai sin 𝛼 =
√168

9. Proyeksi Vektor
Proyeksi vektor ada dua jenis, yaitu :
1. Proyeksi skalar orthogonal.
Proyeksi skalar orthogonal dirumuskan :
a. Proyeksi skalar orthogonal a pada b
𝐚. 𝐛
|𝐜| =
|𝐛|

Contoh :
Diketahui Diketahui 𝐚 = 2i + j + ⃗k, dan 𝐛 = 3i − j + ⃗k.Tentukan proyeksi
skalar ortogonal vector a pada vektor b !
Alternatif Penyelesaian :

a. b
|c| =
|b |
2(3) + 1(−1) + 1(1)
|c| =
√32 + (−1)2 + 12
6−1+1
|c| =
√9 + 1 + 1
6
|c| =
√11

5 √11
|c| = ×
√11 √11
5
|c| = √11
11

b. Proyeksi skalar orthogonal b pada a

𝐚. 𝐛
|𝐜| =
|𝐚|

Contoh :
⃗ , dan 𝐛 = 3i − j + k
Diketahui Diketahui 𝐚 = 2i + j − 2k ⃗ .Tentukan proyeksi
skalar ortogonal vector b pada vektor a !
Alternatif Penyelesaian :

a. b
|c| =
|a|

2(3) + 1(−1) + (−2)(1)


|c| =
√22 + 12 + (−2)2

6−1−2
|c| =
√4 + 1 + 4
3
|c| =
√9

3
|c| =
3

|c| = 1
2. Proyeksi vektor orthogonal.
Proyeksi vektor orthogonal dirumuskan :
a. Proyeksi vektor orthogonal a pada b
𝐚. 𝐛
|𝐜| = .𝒃
|𝒃|𝟐

Contoh :
⃗ , dan 𝐛 = 3i − j + k
⃗⃗⃗ + j + k
Diketahui Diketahui 𝐚 = 2i ⃗ .Tentukan proyeksi
vektor orthogonal vektor a pada vektor b !
Alternatif Penyelesaian :

a. b
|c| = .b
|b |2
2(3) + 1(−1) + 1(1)
|c| = ⃗)
2 (3i −j+k
(√32 + (−1)2 + 2
1 )
6−1+1
|c| = 2 (3i − j + ⃗k)
(√9 + 1 + 1)
6
|c| = ⃗)
2 (3i −j+k
(√11)

5
|c| = × (3i − j + ⃗k)
11

15 5 5
|c| = i − j + ⃗k
11 11 11
b. Proyeksi vektor orthogonal a pada b
𝐚. 𝐛
|𝐜| = .𝒃
|𝒃|𝟐

Contoh :
⃗ , dan 𝐛 = 3i − j + ⃗k.Tentukan proyeksi
Diketahui Diketahui 𝐚 = 2i + j − 2k
vektor orthogonal vektor b pada vektor a !
Alternatif Penyelesaian :

a. b
|c| = .b
|b |2
2(3) + 1(−1) + (−2)(1)
|c| = ⃗)
(2i + j − 2k
2
(√22 + 12 + (−2)2 )

6−1−2
|c| = ⃗)
2 (2i + j − 2k
(√4 + 1 + 4)
3
|c| = ⃗)
2 (2i + j − 2k
(√9)

3
|c| = ⃗)
× (2i + j − 2k
3


|c| = 2i + j − 2k
LATIHAN SOAL VEKTOR DAN PEMBAHASAN
I. Isilah titik titik di bawah ini dengan benar !
3
1. Diketahui 𝑎 = (−2) maka vektor basis dari 𝑎 adalah....
1
a. 3i − 2j + k
b. −3i − 2j
c. 3i + 2j
d. −3i + 2j
e. 2i − 3j
Pembahasan :
Vektor basis adalah : xi + yj + zk sehingga menajdi menjadi 3i – 2j + k ( A)
2. Diketahui ⃗b = i − j + k maka vector posisi dari 𝑏⃗ adalah….
1
a. b⃗ = (1)
1
1
b. ⃗b = (−1)
1
−1
c. b⃗ =(1)
1
1
d. b⃗ =(1)
−1
−1
e. ⃗b = (−1)
−1
Pembahasan :
1
Vektor posisi adalah vector basis dengan menghilangkan unsur i ; j ; k atau ( x, y, z ) ⃗b = (−1) (𝐁)
1
3. Diketahui P = ( 3,- 2,1 ) dan Q = ( 5,- 4.-1 ) maka ⃗⃗⃗⃗⃗
PQ adalah....
⃗⃗⃗⃗⃗ = (−7,6.2)
a. PQ
b. ⃗⃗⃗⃗⃗
PQ = (7, −6, −2)
c. ⃗⃗⃗⃗⃗
PQ = (2, −2, −2)
⃗⃗⃗⃗⃗ = (−2,2,2)
d. PQ
e. ⃗⃗⃗⃗⃗
PQ = (−2, −2,6)
Pembahasan :
Vektor diketahui tiga titik : PQ menjadi Q – P menjadi ( 5 – 3, - 4 – (-2),- 1 – 1 ) = ( 2,-2,-2 ) ( C )
⃗ = i − j + 𝑘 maka hasil dari 2 a⃗ + b
4. Diketahui a⃗ = 2i + j − k dan b ⃗ adalah ....
a. 5i − j + k
b. −5i + j + k
c. −5i − j + k
d. 5i + j – k
e. 5i − 5j – k

Pembahasan :

a⃗ = 2i + j − k

2a⃗ = 4i + 2j − 2k

⃗b = i − j + 𝑘

Maka 2a + b = 4i + 2j − 2k + i − j + 𝑘 = 5i + j – k ( D )

5. Diketahui a⃗ = 3i + 2j + k dan ⃗b = i + j + 𝑘 maka hasil dari a⃗ − 3b


⃗ adalah ....
a. i − j
b. −i − j
c. −i + j
d. i + j
e. −j − 2𝑘

Pembahasan :

a⃗ = 3i + 2j + k

⃗b = i + j + 𝑘

⃗ = 3i + 3j + 3𝑘
3b

Maka a – 3b = 3i + 2j + k − (3i + 3j + 3𝑘) = −𝑗 − 2𝑘 ( E )

⃗⃗⃗⃗ adalah....
6. Diketahui S = ( 4,- 1,2 ) dan T = ( -3,4,2 ) maka -2.TS
a. ( 7,- 5,0 )
b. ( - 7, 5 ,0 )
c. ( 14,10, 0 )
d. ( - 14, - 10, 0 )
e. ( - 14, 10, 0 )
Pembahasan :
Vektor TS = S – T = ( 4,- 1,2 ) - ( -3,4,2 ) = ( 4 - (-3), -1 – 4 , 2 – 2 ) = ( 7, - 5, 0 )
2TS = 2( 7,- 5, 0 ) = ( 14, - 10, 0 ) ( E )
7. Diketahui r = 2i + 3j + k maka vector satuan 𝑟 adalah….
2 3 1
a. √13i + √13j + √15𝑘
15 15 15
2 3 1
b. √13i − √13j + √15𝑘
15 15 15
2 3
c. − √13i + 13 √13j + 12k
13
2 3
d. − √13i − 13 √13j – 12k
13

e. √13i + √13j – 13k


Pembahasan :
𝑥𝑖+𝑦𝑗+𝑧𝑘
Vektor satuan c =
√𝑥 2 +𝑦 2 +𝑧 2

r = 2i + 3j + k
2𝑖+3𝑗+𝑘 2𝑖+3𝑗+𝑘 2𝑖+3𝑗+𝑘 2 3 1
c= = = = √13i + 15 √13j + 15 √15𝑘 ( A )
√22 +32 +12 √4+9+1 √15 15

8. Diketahui A = ( 1,- 2,1 ) , B = ( 4,- 5,-1 ) vektor satuan ⃗⃗⃗⃗⃗


AB adalah....
1 1
a. √2i + 2 √2j +k
2
3 3 2
b. 𝑖− 𝑗− 𝑘
√22 √22 √22
1 1
c. − √2i + √2j + 3k
2 2
1 1
d. − √2i − √2j – 4k
2 2

e. √2i + √2j - k
Pembahasan :
AB = B – A
AB = ( 4,- 5,-1 ) - ( 1,- 2,1 ) = ( 3, - 3, - 2 )
𝑥𝑖+𝑦𝑗+𝑧𝑘
Vektor satuan c =
√𝑥 2 +𝑦 2 +𝑧 2
3𝑖−3𝑗−2𝑘 3𝑖−3𝑗−2𝑘 3𝑖−3𝑗−2𝑘 3 3 2
AB = = = = i − j − k (B)
√32 +(−3)2 +(−2)1 √9+9+4 √22 √22 √22 √22

9. Diketahui a⃗ = 3i − 4j − 𝑘 maka |a⃗| adalah....


a. √23
b. √24
c. 5
d. √26
e. 7
Pembahasan :
|a⃗| = √𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2

|a⃗| = √32 + (−4)2 + (−1)2


|a⃗| = √9 + 16 + 1 = √26 ( D )
⃗ = 3i − j − 𝑘 maka hasil dari |2b
10. Diketahui a⃗ = 2i + 3j + k dan b ⃗⃗⃗⃗ − a⃗| adalah ....

a. 5√3
b. √42
c. 4√3
d. 4√2
e. 5
Pembahasan :
⃗b = 3i − j − 𝑘
⃗ = 6i − 2j − 2𝑘
2b
a⃗ = 2i + 3j + k
2b – a = 6i − 2j − 2𝑘 − ( 2i + 3j + k ) = 4i − 5j − k
⃗⃗⃗⃗ − a⃗| = √42 + (−5)2 + (−1)2 = √16 + 25 + 1 = √42 ( B )
|2b
11. Diketahui r = 2i + j + 2k dan s = i − j + 𝑘 maka hasil dari r. s adalah ...
a. 5
b. 4
c. 3
d. 2
e. 1
Pembahsan :
r. s = 2(1) + 1( −1) + 2(1) = 2 − 1 + 2 = 3 ( C )
12. Diketahui a⃗ = 2i − j + k dan ⃗b = 3i − 2j − 𝑘 sudut antara a⃗ dan ⃗b adalah 600 maka hasil dari a⃗. ⃗b adalah
....
1
a. √85
8
1
b. √85
4
1
c. √84
3
1
d. √84
2

e. √85
Pembahasan :
a⃗. ⃗b = |𝑎||𝑏| cos 𝛼

a⃗. ⃗b = √22 + (−1)2 + 12 √32 + (−2)2 + (−1)2 cos 600


1
⃗ = √4 + 1 + 1√9 + 4 + 1 ( )
a⃗. b
2
1 1
⃗ = √6√14 ( ) = ( ) √84 ( D )
a⃗. b
2 2

13. Diketahui p ⃗ = i − 2j maka besarnya sudut antara p


⃗ = 2i + j + k dan q ⃗ adalah ...
⃗ dan q
a. 00
b. 300
c. 450
d. 600
e. 900
Pembahasan :
𝑎.𝑏 2(1)+1(−2)+1(0) 2−2+0 0 0
𝐶𝑜𝑠 𝛼 = |𝑎||𝑏|= = = = = 0 = 900 ( E )
√2+1+1√1+2+0 √4√3 2√3
√22 +12 +12 √12 +(−2)2 +(0)2

14. Diketahui a⃗ = 3i + j + k dan ⃗b = i − 2j − 𝑘 maka proyeksi skalar ortogonal a⃗ pada ⃗b adalah ...
1
a. √5
4

b. 0
1
c. √5
6
1
d. √5
7
1
e. √5
8

Pembahasan :

a. b
c=
|b|

3(1)+1(−2)+1(−1) 3−2−1 0
𝑐= = = =0(B)
√12 +(−2)2 +(−1)2 √1+4+1 √6

15. Diketahui a⃗ = 2i + j + k dan ⃗b = i − j + 𝑘 maka proyeksi vektor ortogonal ⃗b pada a⃗ adalah ...
1 1
a. i − j + 4k
4 4
4 4 4
b. 𝑖 + 𝑗+ 𝑘
3 6 6
1 1
c. i − j + 2k
6 6
2 1
d. i − j – 3k
7 7
1 1
e. i − j – 5k
8 8
Pembahasan :
a. b
c= ×𝑎
|𝑎|2
2(1) + 1(−1) + 1(1)
c= 2 × 2i + j + k
(√22 + 12 + 12 )
2+1+1
c= 2 × 2i + j + k
(√4 + 1 + 1)
4 4 4 4 4
c= 2 × 2i + j + k = × 2i + j + k = 𝑖 + 𝑗 + 𝑘 ( B )
(√6) 6 3 6 6

𝜋
16. Vektor a mempunyai panjang 2√3.Jika a.( a + b ) = 15 sudut antara a dan b = , maka |𝑏| adalah….
6
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
Pembahasa :
a.( a + b ) = 15
a.a + a.b = 15
|a|2 + a. b = 15
𝜋
|a|2 + |𝑎||𝑏| cos = 15
6
2 1
(2√3) + 2√3|𝑏| √3 = 15
2
12 + 3.|𝑏| = 15
3.|𝑏| = 15 − 12

3.|𝑏| = 3
|𝑏| = 𝟏 ( A )

Anda mungkin juga menyukai