Anda di halaman 1dari 27

TUGAS MATEMATIKA MINAT

VEKTOR DI RUANG 2

ANGGOTA :
1. ‘Aliyatus Sholihah A. (04)
2. Maulin Nikmah (19)
3. Ricky Dwi Rudianto (23)
4. Shinta Putri P. (33)
5. Sri Lestari (34)
6. Triyono (35)

SMA NEGERI 1 JUWANA

TAHUN AJARAN 2019/2020


Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi

tugas guru pada bidang studi Matematika Peminatan. Selain itu, makalah ini juga

bertujuan untuk menambah wawasan tentang Vektor di Ruang 2 bagi para pembaca

dan juga bagi kami semua.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bu Fiki, selaku Guru mata pelajaran

Matematika Peminatan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah

pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.Saya juga

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian

pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan

makalah ini.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………………..i

Daftar Isi ………………………………………………………………………..ii

1. Penyajian Vektor ………………………………………………..……….1

a. Vektor posisi …………………………………………………............1

b. Vektor satuan ………………………………………………………...3

c. Vektor dalam bentuk kombinasi linear ……………………………....4

d. Operasi aljabar pada vektor di R2 …………………………………….6

e. Panjjang Vektor ……………………………………………………...9

2. 12 Contoh Soal …………………………………………………………12

3. Quiz …………………………………………………………………….21

4. Jawaban Quiz …………………………………………………………..22

5. Daftar Pustaka ……………………………………………………….…25

ii
VEKTOR R2

1. Penyajian Vektor

A.Vektor Posisi

Vektor Posisi adalah vektor yang berpangkal di titik O. Vektor posisi titik

A dapat dinyatakan sebagai berikut.

1. Vektor baris : oa
⃗ = (x1,y1).

2.

Vektor kolom:OA = y 1 ( x 1)
Y

Y2 B

Y1 A

O X1 X2 X

Jika A(x1,y2) dan B(x2,y2), ⃗


AB didefinisikan dengan :

x2 x1 x 2−¿ x 1
AB = ⃗
⃗ OB - O
⃗ A=
y2( ) ( ) (
– y 1 = y 2−¿ y 1 . )

1
Contoh Soal :

1. Jika koordinat titik A(4,6) dan B(-2,5) maka ⃗


AB adalah....

Jawab : ⃗
AB = ⃗
OB - ⃗
OA = (−2 ) ( 4)
3 - 6

(−6 )
= −3

= -6,-3.

2. Diketahui koordinat titik B(-4,1) dan Vektor ⃗


AB = (−6)
−5 maka koordinat

titik A adalah....

Jawab : ⃗
AB = ⃗
OB - ⃗
OA

OA = ⃗
⃗ OB - ⃗
AB

−4 −6
OA =

( ) ( )
1
- −5

(2 )
= 6.

Jadi, koordinat titik A adalah (2,6).

2
B.Vektor Satuan

Vektor satuan adalah vektor yang panjangnya satu satuan.

a. Vektor satuan dengan arah sumbu X dinotasikan dengan i⃗ .

1
()
i⃗ =
0 .

b. Vektor satuan dengan araah sumbu Y dinotasikan dengan ⃗j .

⃗j = 0 .
()
1

u⃗
Jadi dapat dirumuskan : = |u⃗| , |u⃗|=√ U 12  + U 22  .

Contoh Soal :

1. Diketahui a⃗ = 7 i⃗ - ⃗
2 j dan b⃗ = 3 i⃗ + 5 ⃗j Tentukan nilai a⃗ + b⃗

Jawab : a⃗ + b⃗ = (7 i⃗ - 2 ⃗j ) + ( 3 i⃗ + 5 ⃗j ).

= ( 7+3 ) i⃗ + ( -2+5 ) ⃗j .

= 10 i⃗ + 3 ⃗j .

2. Diketahui titik A(-4,7) dan B(-3,-1). Tentukan vektor :

AB dan ⃗
⃗ BA .

3
Jawab :

−3+ ¿ 4
AB =

(
−1+¿ 7 . )
= 6. (1 )
−4+¿ 3
BA =

(
7+¿ 1 . )
= 8 . (−1)

C.Vektor Dalam Bentuk Kombinasi Linear

r⃗ = x i⃗ + y ⃗j disebut kombinasi linear dari vektor satuan i⃗ dan ⃗j .

Jika m adalah skalar berlaku m r⃗ = m(x i⃗ + y ⃗j ) atau m r⃗ = mx i⃗ +

my ⃗j .

r⃗

⃗j

O i⃗ x X

4
Contoh Soal :

1. Diketahui vektor a⃗ = 2 dan b⃗ = −7 . (−5 ) (1)


Nyatakan vektor dalam bentuk kombinasi linear

Jawab :

a⃗ = (−52 ) = xi⃗ + y⃗j = -5i⃗ + 2⃗j .


b⃗ = (−71 ) = xi⃗ + y⃗j = 1i⃗ + -7⃗j.
2. Diketahui titik A(3,4) dan B(5,2). Tentukan vektor ⃗
AB dan ⃗
BA .

Jawab : ⃗
OA =
4
dan ⃗ ( 3)
OB =
−2
. (5)
5 5 5−¿ 3 −4 ¿ 2
AB = ⃗
⃗ OB - ⃗
OA =
−2 - 4( ) () (
= ¿ = ) ( )
−6 .

3 5 3−¿ 5 −2
BA = ⃗
⃗ OA - O
⃗ B=
4 () ( ) (
- −2 = 4−¿−2 = 6 . ) ( )

D.Operasi Aljabar Pada Vektor R2

( x 1) ( x 2)
Misalkan u⃗ = y 1 dan ⃗v = y 2 serta k suatu konstanta

a. Penjumlahan Vektor

u⃗ + ⃗v = ( xy 11) + ( xy 22) = ( yx 1+¿ x2


1+¿ y 2 )
.

5
1. Unsur identitas dalam operasi penjumlahan vektor di R2 adalah

(0 )
vektor 0⃗ = 0 yang bersifat 0⃗ + u⃗ = u⃗ + 0⃗ = u⃗

( x 1) (−x 1 )
2. Lawan dari vektor u⃗ = y 1 adalah vektor -u⃗ = − y 1 .

Dengan bentuk baris dapat dituliskan sebagai berikut.

u⃗ + v⃗ = ( x1,y1 ) + ( x2,y2 )

= ( x1+x2,y1+y2).

Contoh soal :

(5) (9)
1. Diketahui u⃗ = −1 , v⃗ = 11 hasil penjumlahan vektor u⃗ + ⃗v

adalah...

( 5 ) (9)
Jawab : u⃗ + ⃗v = −1 + 11

( 5+¿ 9 )
= −1+¿ 11

(14)
= 10 .

Maka penjumlahan vektor tersebut adalah (14,10).

(3 ) (−7 )
2. Diketahui vektor a⃗ = 5 , b⃗ = 2 , dan c⃗ = −9 (6)
Hitunglah a⃗ +b⃗ + c⃗

(3 ) (−7) ( 6 )
Jawab : a⃗ + b⃗ + c⃗ = 5 + 2 + −9 .

6
= (3+ ¿−7
5
6
¿ )
−9 ¿ .

(2)
= −2 .

b. Pengurangan Vektor

x1 x2
( ) ( )
u⃗ - ⃗v =
y1 – y2 .

( x 1−¿ x 2 )
= y 1−¿ y 2 .

Dengan bentuk baris dapat dituliskan sebagai berikut

u⃗ - ⃗v = (x1,y1) – (x2,y2) = (x1-x2,y1-y2).

Contoh Soal :

1. Diketahui a⃗ = 4i⃗ + 8 ⃗j dan b⃗ = -7i⃗ + 4 ⃗j .

Hasil pengurangan dari a⃗ - b⃗ adalah...

( 4) (−7 )
Jawab : a⃗ - b⃗ = 8 - 4 .

= 4−¿−7
¿( −4¿ . )
( 4+ ¿7 )
= 8−¿ 4 .

= 4 .(11)
Maka hasil pengurangannya adalah (11,4).

7
(2 ) ( 8)
2. Diketahui u⃗ = 1 dan ⃗v = 4 hasil pengurangan u⃗ - ⃗v adalah...

Jawab : u⃗ - ⃗v = 1 - 4 (2 ) ( 8 )
( 2−¿ 8)
= 1−¿ 4 .

(−6 )
= −3 .

c. Perkalian Skalar Dan Vektor

( x 1) ( kx 1)
K . u⃗ = k y 1 = ky 1 .

Dengan bentuk baris dapat dituliskan sebagai berikut.

k. u⃗ = k(x1,y1) = (kx1,ky1).

Sifat-Sifat Identitas Perkalian Vector:

1. (a⃗ +b⃗ ) x (a⃗ -b⃗ )= a⃗ x a⃗ – b⃗ x b⃗ .

(a⃗ +b⃗ ) x (a⃗ -b⃗ )= |a⃗|2 - |b⃗|2.

2. ( a⃗ + ⃗b)2 = (a⃗ +b⃗ ) x (a⃗ +b⃗ ) .

= a⃗ (a⃗ +b⃗ )+ b⃗ (a⃗ +b⃗ )

= a⃗ x ⃗a + a⃗ x b⃗ + b⃗ x a⃗ + b⃗ x b⃗ .
2 2
( a⃗ + ⃗b)2 =|a⃗| + 2a⃗ x b⃗ +|⃗b| .

Dengan cara yang sama seperti (2) diperoleh

3. ( a⃗ + ⃗b)2 =|a⃗|2 + 2a⃗ x b⃗ +|⃗b|2 .

8
Contoh Soal :

1
1. Diketahui k⃗ = (-8,4) hitunglah hasil dari 4 ⃗k .

1 1
Jawab : 4 ⃗k = 4 (-8,4)

= (-2,1).

Dapat dituliskan juga 1 . (−2 )

(2) (3)
2. Tentukan hasil operasi berikut 5 −1 + 2 −5 .

( 2 ) ( 3 ) ( 10 ) ( 6 )
Jawab : 5 −1 + 2 −5 = −5 + −10 .

= 10+¿
¿( 6−10 ¿
)
.

(16 )
= 15 .

d. Kesamaan Dua Vektor

Dua vektor u⃗ dan ⃗v dinyatakan sama jika dan hanya jika

x1 = x2 dan y1 = y2

E. Panjang vektor

9
a⃗ mewakili ruas garis berarah dari titik pangkal O(0,0) ke titik A (x1,y1).

b⃗ mewakili ruas garis berarah dari titik pangkal O(0,0) ke titik B (x2,y2 ).

Jadi :

Panjang a⃗ adalah |a⃗|= √   x 21 + y 21

Panjang b⃗ adalah |b⃗|= √ x 22 + y 22  

Jika P (x1,y1) dan Q (x2,y2 ), ⃗


PQ dapat didefinisikan dengan :

PQ
⃗ =⃗
OQ - ⃗
OP

x2 x1
( )( )
= y - y
2 1

x 2 −¿ x 1
(
= y −¿ y
2 1
)
Panjang ⃗
PQ yaitu :

PQ| =√ ( x 2 - x1 ¿2 +( y 2 - y 1 ¿2
|⃗

Jika terdapat dua vektor a⃗ dan b⃗ yang mengapit sudut α, besar atau

panjang vektor dapat ditentukan dengan rumus berikut:

|a⃗ + ⃗b| =√|a⃗|2+|⃗b|2 + 2|a⃗| |b⃗|cos α

Contoh soal :

1. Diketahui koordinnat titik A(-1,4) , B(3,1) , dan C(7,2). Tentukan |⃗


AB|!

Penyelesaian :

AB| =  √ (3-(-1))2 +(1-4) 2  .


|⃗

10
= √ 4 2 +(-3) 2  .

= √ 16+9 .

=√ 25.

= 5.

11
2. 12 CONTOH SOAL :

1. Jika |a⃗|=10 dan |b⃗|= 6 , dan ∠(a⃗ −⃗b) = 60 ° , maka nilai dari |a⃗ + ⃗b|

adalah ….

Penyelesaian :

|a⃗ + ⃗b| = √|a⃗|2+|⃗b|2 +2|a⃗||⃗b|cos ∠ ( ⃗a−b⃗ ).

= √ 102 +62 +2 ( 10 )( 6 ) cos 60° .

1

= 100+36+2(60) .
2

= √ 196.

= 14.

Jadi , |a⃗ + ⃗b| adalah 14.

2. Jika ⃗p , q⃗ , dan ⃗s berturut-turut adalah vector posisi titik-titik sudut

jajaran genjang PQRS dengan PQ sejajar RS , maka ⃗s adalah … (Soal

UM UGM).

Penyelesaian :

12
R S

P Q

PQRS jajargenjang dengan PQ sejajar RS maka berlaku :

PQ = ⃗
⃗ RS .

q⃗ - ⃗p = ⃗s - r⃗ .

- ⃗p + q⃗ +r⃗ = ⃗s .

Jadi, ⃗s = - ⃗p+ q⃗ +r⃗ .

3. Diketahui persegi panjang OABC dengan OA=12 dan AB = 5.

Jika ⃗
OA = u⃗ dan ⃗
OB = ⃗v, maka u⃗ x ⃗v = … (soal SPMB/SNMPTN) .

Penyelesaian :

OB = √ ⃗
⃗ AB.
OA +⃗

= √ 122+5 2 .

= √ 144+25 .

= √ 169 .

= 13 .

13
OB = ⃗v .

OA x ⃗
⃗ OB = u⃗ x ⃗v .

= 12 x 13 .

= 156 .

Jadi, nilai u⃗ . ⃗v adalah 156.

4. |a⃗|= √ 3 , |b⃗|= 1 dan |a⃗ −b⃗|= 1. Nilai dari |a⃗ + ⃗b|= …(EBTANAS 2001)

Penyelesaian :

|a⃗ −b⃗|2 = a⃗ 2+b⃗ 2- 2a⃗ b⃗ .

12 = ¿ + 12- 2a⃗ b⃗ .

1 = 3 + 1 - 2a⃗ b⃗ .

1 = 4 - 2a⃗ b⃗ .

2a⃗ b⃗ = 4 – 1.

2a⃗ b⃗ = 3.

|a⃗ + ⃗b|2 = a⃗ 2+b⃗ 2+2a⃗ b⃗ .

= ¿ + 12 + 3.
14
= 3 + 1 + 3.

= 7.

|a⃗ + ⃗b| = √ 7.

Jadi , nilai dari |a⃗ + ⃗b| = √ 7.

5. ABCDEF adalah seienam beraturan dengan pusat O . Bila ⃗


AB dan ⃗
BC

masing masing dinyatakan dengan u⃗ dan ⃗v , maka ⃗


CD sama dengan …

(SPMB 2002 Regional 1 Kode 121).

Penyelesaian :

CD + ⃗
⃗ AB = ⃗
BC .

CD + u⃗
⃗ = ⃗v.

CD = ⃗v - u⃗ .

Jadi , ⃗
CD = ⃗v - u⃗ .

6. Diketahui |a⃗|,|b⃗|,|a⃗ −b⃗|berturut turut adalah 4,6,dan 2√ 19. Nilai dari

|a⃗ + ⃗b|= …(EBTANAS 2001)

Penyelesaian :

|a⃗ −b⃗|2 = a⃗ 2+b⃗ 2- 2a⃗ b⃗ .

15
¿= 4 2 + 62 - 2a⃗ b⃗ .

76 = 16 + 36 - 2a⃗ b⃗ .

76 = 52 - 2a⃗ b⃗ .

76-52 = 52 - 52- 2a⃗ b⃗ .

24 = - 2a⃗ b⃗ .

24 −2 ⃗a ⃗b
=
−1 −1

-24 = 2a⃗ b⃗

|a⃗ + ⃗b|2 = a⃗ 2+b⃗ 2+2a⃗ b⃗ .

= 62 + 4 2 -24.

= 36 + 16 -24.

= 28.

|a⃗ + ⃗b| = √ 28.

|a⃗ + ⃗b| = 2 √7 .

Jadi , nilai dari |a⃗ + ⃗b|= 2 √ 7 .

7. Diketahui |a⃗|= 3 , |b⃗|= 5 dan |a⃗ + ⃗b|= 6. Nilai dari |a⃗ −b⃗|= …

(PREDIKSI UAN 2006).

16
Penyelesaian :

|a⃗ + ⃗b|2 = a⃗ 2+b⃗ 2+ 2a⃗ b⃗ .

62 = 32 + 52+ 2a⃗ b⃗ .

36 = 9 + 25 + 2a⃗ b⃗ .

36 = 34 + 2a⃗ b⃗ .

36-34 = 34 – 34+ 2a⃗ b⃗ .

2 = 2a⃗ b⃗ .

|a⃗ −b⃗|2 = a⃗ 2+b⃗ 2-2a⃗ b⃗ .

= 32 + 52 -2.

= 9 + 25 -2.

= 32.

|a⃗ −b⃗| = √ 32.

|a⃗ −b⃗| = 4 √2.

Jadi , nilai dari |a⃗ −b⃗|= 4 √2 .

1
8. Jika |a⃗|=4 , |b⃗|=2 , dan |a⃗ + ⃗b|=2√ 7 ,dengan nilai cos θ= 2 . Maka |a⃗ −b⃗|

adalah….

Penyelesaian :
17
|a⃗ −b⃗|2 = |a⃗|2 + |b⃗|2 + 2|a⃗||⃗b| cos (−θ) .

= 4 2+22 +2|a⃗||⃗b| cos (−θ)

( −1 )
= 4 2+22 +2|a⃗||⃗b| 2 .

−1
=16 + 4 + 2(4). (2) .( 2 ) .

= 20 – 8 .

|a⃗ −b⃗|2 = 12 .

|a⃗ −b⃗| = 2√ 3 .

Jadi, |a⃗ −b⃗| adalah 2√ 3 .

3 1 −5
( ) () ( )
9. Jika a⃗ ¿ −2 , b⃗ = 0 , dan c⃗ = 4 . Maka panjang vector d⃗ = a⃗ +b⃗ -c⃗

adalah …(PREDIKSI UAN 2006).

Penyelesaian :

d⃗ = a⃗ +b⃗ -c⃗

3 1 −5
( ) ( )( )
= −2 + 0 - 4 .

(3+1−(−5))
= −2+ 0−4 .

( 3+1+5 )
= −2+ 0−4 .

(9)
= −6 .

18
|d⃗|   =  √9 2 +(−6)2  .

= √ 81+36.

= √ 117

= 3√ 13.

Jadi, |d⃗|= 3√ 13.

10. Titik P adalah pusat segienam beraturan ABCDE. Jika ⃗


PA =a⃗ dan ⃗
CD =

b⃗ , maka ⃗
FD =…(BUKU SUKINO model soal UTS/UAS/UN/tes

PTN ).

Penyelesaian :

FD = ⃗
⃗ FE +⃗
ED .

= -a⃗ + (−⃗a - b⃗ ).

= -2a⃗ −⃗b.

Jadi, ⃗
FD = -2a⃗ −⃗b.

11.Hasil penjumlahan vector ⃗


PQ +⃗
QB +⃗
BA+⃗
AC +⃗
CR adalah …( BUKU

SUKINO model soal ulangan harian/UTS).

Penyelesaian :

PQ +⃗
⃗ QB +⃗
BA +⃗
AC +⃗
CR .

=⃗
PB +⃗
BA+⃗
AC +⃗
CR .

=⃗
PA +⃗
AC +⃗
CR .

=⃗
PC +⃗
CR .

=⃗
PR .

Jadi, hasil penjumlahan vector ⃗


PQ +⃗
QB +⃗
BA +⃗
AC +⃗
CR = ⃗
PR .

19
12. ⃗
PQ+⃗
PR +⃗
QR sama dengan ……( BUKU SUKINO model soal ulangan

harian/UTS).

Penyelesaian :

PQ+⃗
⃗ PR +⃗
QR =⃗
PQ+⃗
QR +⃗
PR .

=⃗
PR+ ⃗
PR .

= 2⃗
PR .

Jadi, ⃗
PQ+⃗
PR +⃗
QR sama dengan 2⃗
PR .

3. QUIZ

1. Diketahui segitiga ABC. Titik P di tengah AC dan Q pada BC

sehingga ⃗
BQ=⃗
QC . Jika ⃗
AB= c⃗ , ⃗
AC = b⃗ dan ⃗
BC =a⃗ , maka ⃗
PQ=…

(SNMPTN 2009).

2. Diketahui ABCDEF adalah segienam beraturan. Jika vector-vektor

CB dan ⃗
⃗ CD masing masing dinyatakan oleh u⃗ dan ⃗v , maka ⃗
DF =…

(SPMB 2002).

3. Pada persegi panjang OACB. D adalah titik tengah OA dan P titik

potong CD dengan diagonal AB. Jika a⃗ =⃗


OA dan b⃗ =⃗
OB , maka ⃗
CP

=…(UMPTN 1998).

4. Diberikan segienam beraturan ABCDEF. Jika ⃗


AB= u⃗ dan ⃗
AF = ⃗v,

maka ⃗
AB+⃗
AC +⃗
AD+⃗
AE+⃗
AF =…(MIPA SPMB 2002).

5. Diketahui a⃗ =3i⃗ -2 ⃗j , b⃗ = -i⃗ +4 ⃗j , dan r⃗ = 7i⃗ -8 ⃗j . Jika r⃗ = ka⃗ +mb⃗ , maka

k+m=…(MIPA UMPTN 1995).

20
4. JAWABAN SOAL QUIZ

1. ⃗
PQ = ⃗
PC - ⃗
CQ .
1⃗ 1
= b ⃗a
2 -2 .
1
= 2 (b⃗ −⃗a).

1
PQ= (b⃗ −⃗a).
Jadi, ⃗ 2

2. ⃗
DF =⃗DA + ⃗ AF .
= 2⃗DO+ ⃗ AF .
= 2⃗
CB+⃗ CD .
= 2u⃗ + ⃗v .

Jadi, ⃗
DF = 2u⃗ + ⃗v .

3. CD
⃗ CA - ⃗
= ⃗ AD.
−1
= -b⃗ +( 2 .
⃗a )

1
= -b⃗ − 2 ⃗a.

2
CP
⃗ CD .
= 3⃗

2 1
= 3 (-b⃗ − 2 ⃗a ¿.

21
2 1
= - 3 b⃗ − 3 ⃗a.
−1 2
= 3 a⃗ - 3 b⃗ .

−1 2 ⃗
CP =
Jadi,⃗ a⃗ - b .
3 3

AB
4. ⃗ = u⃗ .

AC
⃗ = u⃗ + ⃗
CD .

= u⃗ + u⃗ + ⃗v .

= 2u⃗ + ⃗v .

AD
⃗ =⃗
FE+⃗
FG .

= u⃗ + ⃗v + ⃗u +⃗v .

= 2u⃗ +2 ⃗v .

AE
⃗ =⃗
AF+ ⃗
FE .

= ⃗v + u⃗ + ⃗v .

= u⃗ +2 ⃗v .

AF
⃗ = = u⃗ +2 ⃗v

AB+ ⃗
⃗ AC + ⃗
AD + ⃗
AE+⃗
AF

= u⃗ + 2u⃗ + ⃗v + 2u⃗ +2 ⃗v + u⃗ +2 ⃗v + ⃗v .

= 6u⃗ +6 ⃗v .

= 6(u⃗ + ⃗v ).

Jadi, ⃗
AB+ ⃗
AC+ ⃗
AD + ⃗ AF = 6(u⃗ + ⃗v ).
AE+⃗

5. r⃗ = ka⃗ +mb⃗ .
7i⃗ -8 ⃗j = k(3i⃗ -2 ⃗j ) + m(-i⃗ +4 ⃗j ).

(−87 ) 3
= k(−2 )+m( 4 ).
−1

22
3k – m = 7.
3k-m+m-7= 7-7+m.
3k – 7 = m ….(1).
-2k+ 4m = -8….(2).
Substitusikan m dari pers. 1 ke pers. 2:
-2k + 4m = -8.
-2k + 4(3k-7)= -8.
-2k + 12k – 28 = -8.
10k - 28+ 28 = -8+ 28.
10k = 20.
k = 2.
Substitusi k = 2 ke pers 1:
3k - m = 7.
3(2) – m =7.
6 – m = 7.
6-7–m+m = 7-7+m.
-1 = m.
m = -1.

k +m = 2+(-1).
= 1.
Jadi, nlai k +m = 1.

23
DAFTAR PUSTAKA

Soal UM UGM , soal SPMB/SNMPTN , EBTANAS 2001 , SPMB

2002 Regional 1 Kode 121 , PREDIKSI UAN 2006 , BUKU SUKINO

model soal , SNMPTN 2009 , SPMB 2002 , UMPTN 1998 , MIPA

SPMB 2002 , MIPA UMPTN 1995.

25

Anda mungkin juga menyukai