Anda di halaman 1dari 20

Bahan Ajar Geometri Analitik

Bagian III
Bidang Rata

Drs. Mukhni, M.Pd

Jurusan Matematika
FMIPA UNP
2020

Jurusan Matematika FMIPA UNP, 2019 1


Bahan Renungan!!
Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah
utusan Allah kepadamu semua, yaitu
Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi;
tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia,
Yang menghidupkan dan mematikan, maka
berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya,
Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan
kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan i
kutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk."
(Surat Al A’rafayat 158).

Jurusan Matematika FMIPA UNP, 2019 2


A. Persamaan Bidang Rata

• Suatu bidang rata V akan tertentu bila diketahui tiga buah titik (tidak segaris) yang
terletak pada bidang rata V tersebut. Untuk menentukan bentuk umum persamaan
bidang rata V tersebut, maka misalkan tiga buah titik P( ), Q(
), dan R( ) tidak segaris dan terletak pada bidang rata V. Perhatikan gambar
berikut!

Vektor-vektor: PQ = [ ], PR = [
], OX = [x, y, z], dan OP = [ ]

Untuk setiap sebarang titik X(x,y,z) pada bidang rata V berlaku:


Vektor PX = 𝛌PQ + μPR , dengan - ∞ < 𝛌 < ∞, dan - ∞ < μ < ∞
OX = OP + PX
= OP + 𝛌PQ + μPR
Atau:

[x, y, z] = [ ] + [ ] + [
],

dengan - ∞ < 𝛌 < ∞, dan - ∞ < μ < ∞

Persamaan ini dinamakan Persamaan Vektoris Bidang Rata melalui tiga buah titik
P( ), Q( ), dan R( ).

Kedua vektor PQ dan PR disebut vektor-vektor arah bidang rata.

• Secara umum setiap dua vektor yang tidak segaris, pada suatu bidang rata merupakan
vektor-vektor arah bidang rata tersebut. Jadi persamaan vektoris bidang rata V
melalui satu titik P( ) dengan vektor-vektor arah a = [ ] dan b =
[ ] adalah:

V ≡ [x,y,z] = [ ]+ [ ]+ [ ]
dengan - ∞ < 𝛌 < ∞, - ∞ < μ < ∞ )

Jurusan Matematika FMIPA UNP, 2019 3


Persamaan ini dapat pula ditulis menjadi tiga persamaan:

yang disebut persamaan parameter bidang rata.


• Jika dieliminir λ dan μ dari persamaan parameter, maka diperoleh:

𝛌= dan =
dan misalkan C = ≠ 0.

Kemudian subsitusikan 𝛌 dan μ ke persamaan,

diperoleh:

C( )

Atau
( +(

Selanjutnya misalkan: = , = ,

dan C = = , maka

+( atau

Atau
V≡ +

Persamaan bidang yang ditulis dalam bentuk V ≡ + ini sering


disebut bentuk standar persamaan bidang rata (standard form for the equation of a
plane) atau disebut juga persamaan linier (umum) dari suatu bidang rata.

• Dari persamaan bidang rata V ≡ Ax + By + Cz + D = 0, dengan ,


, dan C = , dengan vektor-vektor arah a = [ ]
dan b = [ ] maka komponen-komponen A, B, dan C dapat ditulis dalam bentuk
vektor yaitu:

[A,B,C] = [ (
[A,B,C] = [ (

Jurusan Matematika FMIPA UNP, 2019 4


= + +

= axb
= n, dengan a = [ ] dan b = [ ]

Jadi vektor a x b = n merupakan sebuah vektor yang tegak lurus terhadap vektor a
dan b yang terletak pada bidang rata V ≡ Ax + By + Cz +D = 0. n = [A, B, C] disebut
vektor normal dari bidang rata V ≡ Ax + By + Cz +D = 0 tersebut. Vektor normal ini
akan memegang peranan penting dalam pembahasan suatu bidang rata.

• Suatu bidang rata V yang melalui satu titik P( ) dengan vektor normal
n = [A, B, C] mempunyai persamaan:

V +( …………………… 5)

• Misalkan suatu bidang V ≡ Ax + By + Cz + D = 0, dengan vektor normal n = [A,B,C],


Perhatikan Gambar 3.2 berikut !

Gambar 3.2
Misalkan α = Sudut antara n dengan sumbu x (vektor i)
β = Sudut antara n dengan sumbu y (vektor j)
γ = Sudut antara n dengan sumbu z (vektor k)
Maka:
n.i = | n | | i |cos α

Cos α =
= = ,
Cos β =

Jurusan Matematika FMIPA UNP, 2019 5


= = ,
Cos γ =
= =
[cos α, cos β, Cos γ ] = [ , ]= [A, B,
C] = n/|n| merupakan vektor satuan. Karena cos² α, cos² β, cos² γ = 1 maka [cos α,
cos β, Cos γ ] = n yang disebut vektor kosinus arah bidang rata V.

• Selanjutnya perhatikan berikut ini.

Misalkan: p = jarak O(0,0,0) ke bidang rata V, (p ≥ 0) dan X (x,y,z) sembarang titik


pada V, maka p = proyeksi vektor OX pada n.
Jadi : p = OX . n
p = [x,y,z] . [cos α, cos β, cos γ]
p = xcos α + ycos β + zcos γ

Maka:
V xcos α + ycos β + zcos γ = p…………………. 6)

disebut persamaan normal (normal Hess) bidang rata V

• Persamaan linear bidang rata V ≡ Ax + By + Cz + D = 0, dapat diubah dalam bentuk


normal yaitu :
V ≡ |n| cos α .x + |n| cos β .y + |n| cos γ . z = -D
V ≡ |n|{cos α . x + cos β . y + cos γ . z } = -D

Jadi
V ≡ x cos α + y cos β + z cos γ =

dengan p = (harus bernilai positif), dengan p = jarak O(0,0,0) ke bidang rata


V.

Jurusan Matematika FMIPA UNP, 2019 6


Contoh Soal:

1. Nyataan dalam bentuk normal dari :


a. V ≡ 3x + 5y + 4z - 12 = 0
b. V ≡ 6x + 10y + 8z + 20 = 0
c. V ≡ 3x + 6y - 2z + 6 = 0
Jawab:

a. V ≡ 3x + 5y + 4z - 12 = 0, D = -12
n = [A,B,C] = [3,5,4], |n| = √(3²+5²+4²) = √(9+25+16) = √50 = 5√2
Cos α = A/|n| = 3/5√2, Cos β = B/|n| = 5/5√2, dan Cos γ = C/|n| = 4/5√2

Bentuk Normalnya : V ≡ x Cos α + y Cos β + z Cos γ = - D/n = p


V ≡ (3/5√2)x + (5/5√2)y + (4/5√2)z = 12/5√2

b. selanjutnya cobakan sendiri

• Hal-hal khusus dari bidang rata V ≡ Ax + By + Cz + D = 0.

1. Bila D = 0 maka bidang rata V akan melalui titik asal O(0,0,0) dan sebaliknya,
setiap bidang rata V yang melalui titik asal persamaannya akan mempunyai harga
D = 0. Jadi V ≡ Ax + By + Cz = 0

2. Apabila D ≠ 0 persamaan V ≡ Ax + By + Cz + D = 0 dapat ditulis menjadi


V ≡ Ax/-D + By/-D + Cz/-D = 1 dan misalkan A/-D = p, B/-D = q, C/-D = r,
sehingga didapat persamaan:
V ≡ x/p + y/q + z/r = 1
yang berarti bidang rata V (Gambar 2.2) memotong sumbu x di titik P(p,0,0),
sumbu y di titik Q(0,q,0), dan sumbu z di titik R(0,0,r).

3. Bila A = 0, maka bidang rata V sejajar sumbu x, sehingga V = By + Cz + D = 0.


Bila B = 0, maka bidang rata V sejajar sumbu y, sehingga V = Ax + Cz + D = 0.
Bila C = 0, maka bidang rata V sejajar sumbu z, sehingga V = Ax + By + D = 0.

Jurusan Matematika FMIPA UNP, 2019 7


4. Bila A = B = 0, maka bidang rata V sejajar bidang xoy, sehingga V ≡ Cz + D =
0
Bila A = C = 0, maka bidang rata V sejajar bidang xoz, sehngga V ≡ By + D =
0.
Bila B = C = 0, maka bidang rata V sejajar bidang yoz, sehingga V ≡ Ax + D =
0.

Sudut Antara Dua Bidang Rata


• Sudut antara dua buah bidang rata adalah sudut yang dibentuk antara vektor-vektor
normalnya. Misalkan dua buah bidang rata adalah:

V1 ≡ A1x + B1y + C1 z +D1 = 0, dengan n1 = [A1, B1, C1] dan


V2 ≡ A2x + B2y + C2z +D2 = 0, dengan n2 = [A2 , B2, C2].

Misalkan sudut antara V1 dan V2 adalah θ seperti tertera pada berikut ini.

Contoh Soal :
Tentukan besar sudut antara dua buah bidang rata V1 ≡ x + y + z +3 = 0 dan V2 ≡ 2x
+ y + 2z + 11 = 0.
Jawab:
Misalkan sudut antara V1 dan V2 adalah θ.
Maka:

Kedudukan Dua Bidang Rata


• Misalkan dua buah bidang rata V1 ≡ A1x + B1y + C1z + D1 = 0 dengan n1 = [A1,B1,C1]
dan V2 ≡ A2x + B2y + C2z + D2 = 0 dengan n2 = [A2,B2,C2]. Kemngkinan kedudukan
antara dua buah bidang rata adalah sejajar, berimpit, berpotongan. Dua buah bidang
yang berpotongan, kemungkinannya berpotogan tegak lurus atau berpotongan tidak
saling tegak lurus.

Jurusan Matematika FMIPA UNP, 2019 8


a. Dua Buah Bidang Rata Sejajar
Dua buah bidang rata V1 dan V2 sejajar (V1 ∕∕ V2) jika n1 = α n2

Jadi: V1 ∕∕ V2 ↔ A1/A2 = B1/B2 = C1/C2


Contoh Soal :
Dua bidang V1 ≡ 2x + 3y - 4z - 12 = 0 dan V2 ≡ 4x + 6y - 8z + 20 = 0 adalah
saling sejajar, karena A1/A2 = B1/B2 = C1/C2 → 2/4 = 3/6 = -4/-8

b. Dua Buah Bidang Rata Berimpit

Dua buah bidang rata V1 dan V2 berimpit jika A1/A2 = B1/B2 = C1/C2 = D1/D2.
Contoh Soal :
Dua bidang rata V1 ≡ 2x + 3y - 4z - 12 = 0 dan V2 ≡ 4x + 6y - 8z - 24 = 0 adalah
berimpit, karena A1/A2 = B1/B2 = C1/C2 = D1/D2. → 2/4 = 3/6 = -4/-8 = -12/-24.

c. Dua Buah Bidang Rata Berpotongan


Dua buah bidang rata V1 dan V2 berpotongan jika A1/A2 ≠ B1/B2 ≠ C1/C2
Contoh Soal :
Dua bidang rata V1 ≡ 2x + 3y - 4z - 12 = 0 dan V2 ≡ 3x + 5y - 3z - 24 = 0 adalah
berpotongan karena A1/A2 ≠ B1/B2 ≠ C1/C2 → 2/3 ≠ 3/5 ≠ -4/-3.

d. Dua Buah Bidang Rata Berpotongan Tegak Lurus

Dua buah bidang rata V1 dan V2 berpotongan tegak lurus jika n1 tegak lurus n2

Jadi: V1 ┴V 2 n1.n2 = 0 atau


A1.A2 + B1.B2 + C1.C2 = 0
Contoh Soal :

1. Tentukan persamaan bidang rata W yang tegak lurus bidang rata V ≡ x + y + z =


1 serta melalui titik-titik (0,0,0) dan (1,1,0).
Jawab:

Jurusan Matematika FMIPA UNP, 2019 9


Misalkan persamaan bidang rata yang dicari W ≡ Ax + By + Cz + D = 0. Karena
W tegak lurus V berarti:
A(1) + B(1) + C(1) = 0 atau A + B + C = 0 …………. (1)
Biadang rata W melalui titik (0,0,0) berarti D = 0 …………………………(2)
dan W melalui titik (1,1,0) berarti A + B = 0 ………………...………… (3)
Dari (1) dan (3) diperoleh:
A = - B dan A+ B + C = 0 → (- B) + B + C = 0 → C = 0
Jadi persamaan bdang rata yang dicari W ≡ Ax + By + Cz + D = 0 atau W = (-
B) x + By + (0)z + 0 = 0 atau W ≡ –x + y = 0.

2. Tentkanlah persamaan bidang rata W yang sejajar dengan bidang rata V≡ x + 4y


– 5z -20 = 0 dan melalui titik (3, 4, 1).
Jawab:
Misalkan persamaan bidang rata yang dicari adalah: W ≡ Ax + By + Cz + D = 0.
Karena W sejajar dengan V berarti: A = 1, B = 4, C = - 5. Titik (3, 4, 1) pada W,
persamaan bidang rata yang dicari:
W ≡ Ax + By + Cz + D = 0
≡ (1)x + 4y – 5z + D = 0 → (1)(3) + 4(4) – 5(1) + D = 0 atau D = -14.
Jadi: W ≡ x + 4y – 5z - 14 = 0

2. Tentukan persamaan bidang rata melalui titik P(-1, 3, 2) serta tegak lurus bidang-
bidang V  x +2 y + 2z – 5 = 0 dan W ≡ 3 x + 5 y + 2z - 8 = 0!
Jawab:
Misalkan persamaan bidang rata yang dicari adalah W  A(x - x1) + B(y - y1) +
C(z -z1) = 0.
Karena titik P(-1, 3, 2) pada W, maka A(x + 1) + B(y - 3) + C(z - 2) = 0 …….(1)
W⊥V  nw.nv= 0 atau A, B, C . 1, 2, 3= 0  A + 2B + 2C = 0 ....(2)
W⊥V  nw.nv = 0 atau A, B, C 
. 3, 5, 2= 0  3A + 5B + 2C = 0 ....(3)
Eliminasi (2) dan (3)
3 A + 5B + 2C = 0
A + 2 B + 2C = 0
2 A + 3B = 0
−3
A= B ......(4)
2
Kemudian subtitusikan (4) ke (2)
A + 2B + 2C = 0
−3
B + 2 B + 2C = 0
2
−1 −1
2C = BC = B ....(5)
2 4
−3
B (x + 1) + B ( y − 3) − B (Z − 2) = 0
1
2 4
−3 1
B x + By − Bz − 4B = 0
2 4
Jadi diperoleh persamaan bidang rata yang dicari adalah W ≡ 6x – 4y + z + 16 = 0

Jurusan Matematika FMIPA UNP, 2019 10


Dua Buah Bidang Rata Berpotongan Membentuk Garis Lurus
• Dua buah bidang rata V1 ≡ A1x + B1y + C1z + D1 = 0, dan V2 ≡ A2x + B2y + C2z + D2
= 0, berpotongan, akan terbentuk garis lurus. Persaman garis lurus itu ditulis dalam
bentuk:

g ≡ V1 = 0 = V2 atau:
g≡ atau g≡

. Untuk menentukan vektor arah dari garis lurus perpotongan dua buah bidang rata,
perhatikan langkah-langkah berikut.

• Persamaan garis lurus adalah:

V = A1 x = B1 y + C1 z + D1 = 0
g 1
V2 = A2 x = B2 y + C 2 z + D2 = 0

dengan n1 = [A1, B1, C1] dan n2 = [A2, B2, C2] dapat diubah ke bentuk persamaan
vektoris, parameter, atau umum
Jelas bahwa n1 x n2 = a adalah vektor arah dari garis lurus g

Jadi:
a = n1 x n2 = [a,b,c] =

Jurusan Matematika FMIPA UNP, 2019 11


 B1 C1 C1 A1 A1 B1 
 , , 
B C2 C2 A2 A2 B2 
=  2

Untuk memudahkan menghitung vektor arah garis lurus tersebut, perhatikan pola
berikut.

A1 B1 C1 A1 B1
A2 B2 C2 A2 B2

B1 C1 C1 A1 A1 B1
B2 C2 C2 A2 A2 B2
Dengan a = b= dan c = → a = [ a, b, c]

Untuk mengubah bentuk persamaan garis lurus g ≡ V1 = 0 = V2 menjadi


( x − x1 ) ( y − y1 ) ( z − z1 )
= =
bentuk g ≡ a b c , maka perlu dicari sebuah titik (x1,y1,z1) yang
terletak pada garis lurus g tersebut. Untuk mencari titik tersebut, ambil titik
potong/tembus garis lurus g tersebut dengan salah satu bidang koordinat.

Misalnya titik tembus garis lurus g tersebut dengan:

• Bdang yoz, berarti x = 0, sehingga diperoleh B1y + C1z + D1 = 0


B2y + C2z + D2 = 0

Kemudian dengan cara eliminasi, atau subtitusi, atau determinasi cari nilai y dan z.

• Bidang xoz, berarti y = 0, sehingga diperoleh A1x + C1z + D1 = 0


A2x + C2z + D2 = 0

Kemudian dengan cara eliminasi, atau subtitusi, atau determinasi cari nilai x dan z.

• Bidang xoy, berarti z = 0, sehingga diperoleh


A1x + B1y + D1 = 0
A2x + B2y + D2 = 0
Kemudian dengan cara eliminasi, atau subtitusi, atau determinasi cari nilai x dan y.

Contoh-contoh:

1. Nyatakan garis lurus g ≡ x – 2y + z - 1= 0 = 3x – y + 5z dalam bentuk persamaan


vektoris!
Jawab:
vektor arah garis lurus yang dicari adalah:

1 -2 1 1 -2
3 -1 5 3 -1

Jurusan Matematika FMIPA UNP, 2019 12


−2 1 1 1 1 −2
dimana, a = − 1 5 = - 9, b = 5 3 = -2, c = 3 − 1 = 5 atau a = [a,b,c] = [-
9,2,5]
1 −2
8 −1 1 1
1 − 2 15 3 8
ambil z = 0 → x= 3 − 1 = 5 = 3 dan y = 5 = 1.
Jadi titik yang diperoleh adalah (3,1,0), sehinga persamaan vektoris garis lurus g
tersebut adalah: g ≡ [x,y,z] = {3,1,0] +  [-9,-2,5]

2. Tentukan vektor arah, kemudian persamaan vektoris garis lurus perpotongan bidang-
bidang rata x – 2y + z = 0 dan, 3x + y + 2z = 7
Jawab:
Misalkan: V1  x – 2y + z = 0 → n1 = [1, -2,1]
V2  3x + y + 2z = 7 → n2 = [3,1,2]
vektor arah garis lurus yang dicari adalah: a = n1 x n2 = [1, -2,1] x [3,1,2] = [-5, 1, 7]
a c
1 -2 1 1 -2
3 1 2 3 1
b
Jadi vektor aah garis lurus g yang dicari adalah: a = [ - 5, 1, 7]
Untuk menentukan sebuah titik (x1,y1,z1) pada garis lurus g, misalnya ambil titik
tembus garis lurus g dengan bidang xoy → z = 0
V1  x – 2y = 0
V2  3x + y = 7
0 −2 1 0
7 1 3 7
1 − 2 14 1 −2 7
x = 3 1 = 7 = 2, y = 3 1 = 7 = 1. Jadi titik (x ,y ,z ) = (2,1,0)
1 1 1

maka persamaan vektoris garis lurus g  [x,y,z] = [2,1,0] +  [-5,1,7].

Jurusan Matematika FMIPA UNP, 2019 13


Jarak Titik dan Bidang Rata dan Jarak antara Dua Bidang
Rata yang Sejajar
• Misalkan sebuah bidang rata V ≡ x Cos α + y Cos β + z Cos γ = p dan sebuah titik
P(x1, y1, z1) seperti terlihat pada Gambar 2.15.

• Misalkan d adalah jarak antara titik P(x1, y1, z1) dengan bidang rata V. Untuk
menentukan jarak antara titik P(x1, y1, z1) dengan bidang rata V, maka buat bidang rata
W melalui titik P(x1, y1, z1) dan sejajar dengan bidang rata V. Maka persamaan
bidang rata W adalah:
W ≡ x Cos α + y Cos β + z Cos γ = p d
( tanda , tergantung letak bidang rata V dan W terhadap titik O).
Karena titik P(x1, y1, z1) terletak pada bidang rata W, maka berlaku:
x1Cos α + y1Cos β + z1Cos γ = p d, atau
d = | x1Cos α + y1Cos β + z1Cos γ - p |
yang merupakan rumus jarak titik P(x1, y1, z1) ke bidang rata V.

• Jika persamaan bidang rata berbentuk V ≡ Ax + By + Cz + D = 0, maka rumus jarak


(d) ke bidang rata V adalah:
d=

Contoh;
Tentukan jarak titik P(-2,2,3) ke bidang rata V ≡ 2x + y – 2z – 4 = 0.
Jawab:
Jarak P(-2,2,3) ke bidang rata V ≡ 2x + y – 2z – 4 = 0 adalah:
d=

= 12/3
d=4

• Jika dua bidang rata V1 dan V2 saling sejajar, maka mencari jaraknya dilakukan
dengan cara mengambil sebuah titik pada salah satu bidang (misalnya pada V1), lalu
hitung jarak titik itu ke bidang rata V2.

Jurusan Matematika FMIPA UNP, 2019 14


Berkas Bidang Rata
• Misalkan dua buah bidang rata V1≡ A1x + B1y + C1z + D1 = 0 dan V2≡ A2x + B2y +
C2z + D2 = 0 berpotongan menurut sebuah garis lurus. Setiap titik yang terletak pada
garis potong tersebut akan memenuhi persamaan V ≡ λ1V1 + λ2V2 = 0 (dengan λ1 dan
λ2 adalah parameter). Persamaan bidang rata V ≡ λ1V1 + λ2V2 = 0 merupakan
himpunan bidang-bidang yang melalui garis potong V1 dan V2. Bila λ1 ≠ 0, maka
persamaan V dapat ditulis menjadi:

V ≡ V1 +( λ1/ λ2V2) = 0 atau V ≡ V1 + λV2 = 0.

Persamaan bidang rata yang melalui garis potong V1 = 0 dan V2 = 0 ini diebut
persamaan berkas bidang rata, yaitu:

V ≡ V1 + λV2 = 0

• Jika V1= 0 dan V2 = 0 saling sejajar, maka berkas bidang rata V ≡ V1 + λV2 = 0
merupakan himpunan bidang-bidang rata yang sejajar dengan V1= 0 dan V2 = 0, dan
persamaan berkasnya dapat ditulis menjadi:

V ≡ A1x + B1y + C1z + D1 = k, dengan k adalah parameter.

Contoh:
Tentukan persamaan bidang rata yang melalui garis potong bidang-bidang rata V1≡ x
+ y + z – 6 = 0 dan V2 ≡ 2x + 3y + 4z + 5 = 0 serta titik K(1,1,1)!
Jawab:
Persamaan bidang rata yang dicari adalah: V ≡ V1 + λV2 = 0 atau
V ≡ (x + y + z – 6) + λ(2x + 3y + 4z + 5) = 0.
Karena V melalui titik K(1,1,1), maka: (1 + 1 + 1 – 6) + λ(2.1 + 3.1 + 4.1 + 5) = 0
atau diperoleh λ = 3/14. Jadi persamaan bidang rata V yang dicari adalah:
V ≡ (x + y + z – 6) + λ(2x + 3y + 4z + 5) = 0.
≡ (x + y + z – 6) + (3/14)(2x + 3y + 4z + 5) = 0.
≡ 20x + 23y + 26z – 69 = 0.

Jurusan Matematika FMIPA UNP, 2019 15


Jaringan Bidang Rata
• Misalkan tiga buah bidang rata V1≡ A1x + B1y + C1z + D1 = 0, V2≡ A2x + B2y + C2z
+ D2 = 0, dan V3 ≡ A3x + B3y + C3z + D3 = 0 yang tidak terletak dalam sebuah bidang
yang sama (tidak berpotongan pada satu garis ataupun sejajar satu sama lain). Maka
persamaan bidang rata
V ≡ V1 + λV2 + μV3 = 0,

merupakan himpunan bidang-bidang yang melalui titik potong ketiga bidang rata V1≡
A1x + B1y + C1z + D1 = 0, V2≡ A2x + B2y + C2z + D2 = 0, dan V3 ≡ A3x + B3y + C3z
+ D3 = 0. Bidang rata V inilah yang disebut jaringan bidang rata.

Contoh:
Tentukan persamaan bidang rata V yang sejajar bidang U ≡ x + y + z – 1 = 0, seta
melalui titik potong bidang rata V1 ≡ x – 3 = 0, V2 ≡ y – 4 = 0, dan V3 ≡ z = 0.
Jawab:
Persamaan bidang rata yang dicari berbentuk: V ≡ V1 + λV2 + μV3 = 0, atau
V ≡ (x – 3) + λ(y – 4) + μz = 0
≡ x + λy + μz – 3 - 4λ = 0.
Karena V sejajar dengan bidang rata U ≡ x + y + z – 1 = 0, maka vector norma V
sama dengan vector normal U, yaitu [1,1,1] = [1, λ, μ] atau λ = 1, dan μ = 1.
Jadi persamaan bidang rata V yang dicari adalah:
V ≡ x + λy + μz – 3 - 4λ = 0.
≡ x + y + z – 7 = 0.

Perpotongan Tiga Buah Bidang Rata


• Misalkan tiga buah bidang rata:
V1 ≡ A1x + B1y + C1z + D1 = 0,
V2 ≡ A2x + B2y + C2z + D2 = 0, dan
V3 ≡ A3x + B3y + C3z + D3 = 0,
tidak ada yang sejajar. Ada tiga kemungkinan kedudukan ketiga bidang rata tersebut,
yaitu:
a. Membentuk jaringan bidang rata (mempunyai 1 titik persekutuan atau titik
potong)

Jurusan Matematika FMIPA UNP, 2019 16


b. Membentuk berkas bidang rata (mempunyai garis persekutuan)
c. Membentuk prisma segitiga

• Andaikan V1 dan V2 tidak sejajar atau berpotongan pada sebuah garis lurus. Garis
potong V1 dan V2 yaitu garis g mempunyai vector arah n1 x n2 = [A1, B1, C1] x [A2, B2,
C2] dan melalui titik P, yaitu:

Ketiga bidang rata V1= 0, V2 = 0, dan V3 = 0 membentuk prisma sisi tiga jika g //
V3 (atau g tidak terletak pada V3)
Berarti: (n1 x n2) n3 = 0 atau bila
A3 B3 C3 A1 B1 C1
A1 B1 C1 A2 B2 C 2
A2 B2 C 2 A3 B3 C3
= = 0 ………………..(*)

dan misalkan titik P tidak terletak pada V3 = 0, maka berarti tidak terpenuhi hubungan:
_ D1 B1 A1 − D1
− D2 B A2 − D2
+ B3 + C 3 0 + D3 = 0
A1 B1 A1 B1
A2 B2 A2 B2
A3

atau tidak memenuhi


A1 B1 D1
As B2 D2
A3 B3 D3
= 0 …………………………..(**)

Jadi:
a. Ketiga bidang rata membentuk suatu berkas bidang rata jika terpenuhi persamaan
(*) dan (**),
b. Ketiga bidang rata membentuk suatu prisma sisi tiga jika terpenuhi persamaan (*)
tetapi persamaan (**) tidak terpenuhi,

Jurusan Matematika FMIPA UNP, 2019 17


c. Dalam hal selain dari syarat di atas, maka ketiga bidang rata itu membentuk
jaringan

Contoh:
1. Tunjukkan bahwa bidang-bidang V ≡ x + y + z + 3 = 0, W ≡ 3x + y – 2z + 2 = 0,
dan U ≡ 2x + 4y + 7z – 7 = 0 membentuk prisma sisi tiga.
Jawab:
Ketiga bidang rata itu membentuk suatu prisma sisi tiga jika terpenuhi persamaan
(*) tetapi persamaan (**) tidak terpenuhi,
Ternyata persamaan (*) terpenuhi dan persamaan (**) tdak terpenuhi, yaitu :
1 1 1
3 1 −2 =0
2 4 7
1 1 3
3 1 2 = 40  0,
2 4 −7
Jadi dapat disimpulkan bahwa ketiga V ≡ x + y + z + 3 = 0, W ≡ 3x + y – 2z + 2
= 0, dan U ≡ 2x + 4y + 7z – 7 = 0 membentuk prisma sisi tiga.

2. Tentukan bahwa ketiga bidang rata V1 ≡ 2x – y + z – 3 = 0, V2 ≡ 7 x + 5 y – 2z +


12 = 0 dan V3 ≡ x – 2y – 3z + 5 = 0 berpotongan hanya pada satu titik, kemudian
tentukan persamaan bidang rata W yang melalui titik potong tersebut dan sejajar
dengan bidang rata V4 ≡ y – 3z + 4 = 0.
Jawab:
Persamaan (*) tidak terpenuhi, yaitu;
A1 B1 C1 2 −1 1 2 −1 1 2 −1
A2 B2 C 2 7 5 −2 7 5 − 2 7 5 = − 30 + 2 −14 − 5 − 8 − 21 = 76  0
A3 B3 C3 1 −2 −3 1 −2 −3 1 −2
= =

Hal ini berarti ketiga bdang rata tesebut, berpotongan pada satu titik.
Persamaan bidang rata yang melalui titik potong ketiga bidang rata tersebut
adalah:
V  V1 +  V2 + V3 = 0

≡ 2 x − y + z − 3 +  (7 x + 5 y − 2 z +12) +  (x − 2 y − 3z + 5) = 0
≡ (2 + 7 +  ) x + (− 1 + 5 − 2 ) y + (1 − 2 − 3 ) z + (− 3 + 12 + 5 ) = 0
V // V4 = 0  2 + 7 + = 0.........(1)
− 1 + 5 − 2 1 − 2 − 3
=
1 −3
3 − 15  + 6  = 1 − 2 − 3
− 13 + 9 + 2 = 0 ..........(1)
7  + = − 2
− 13 + 9 = − 2

Jurusan Matematika FMIPA UNP, 2019 18


−2 1
−2 9 − 18 + 2 − 16 − 4
= = = =
7 1 63 + 13 76 19
− 13 9
7 −2
− 13 − 2 − 14 − 26 − 40 − 10
= = = =
7 1 76 76 19
− 13 9
  − 4   − 10    − 4   − 10    − 4   − 10   − 4   − 10    
V   2 + 7   +   x +  − 1 − 5   − 2  y + 1 − 2  − 3  z + 12   + 5  

  19   19    19   19    19   19   19   19    
155
0. x − y + 32 − =0
= 19
V  19 y − 57 z + 155 = 0

Soal Latihan

1. Tentukan persamaan vektoris, parameter, persamaan linear, dan persamaan normal


dari bidang rata yang melalai titik-titik berikut:

a. (-1, -2, -5), (1, 7, 1), dan (3, 4, 1)


b. (2, 1, 6), (3, 1, 4), dan (3, 2, 4)
c. (1, -2, 3), (1, 3, 2), dan (3, 2, 1).

2. Selidikilah, apakah ke empat titik berikut terletak pada bidang yang sama, jika ya,
kemudian tentukan persamaan leinearnya.

a. (2, 1, 3), (4, 2, 1), (-1, -2, -4), dan (0, 0, 5)


b. (4, 2, 1), (-1, -2, 2), (0, 4, -5), dan (2, -1, 2)
c. (1, 2, 1), (1, 2, 4), (3, 1, 2), dan (4, -2, -1)

3. Perhatikan persamaan-persamaan bidang berikut. Kemudian selidiki hal-hal


istimewa dari masing-masing bidang tersebut!

a. V≡x–y+4=0
b. V ≡ 3x – z + 4 = 0
c. V ≡ – 4y + 5z + 6 = 0
d. V ≡ 2x – 3y + 4z = 0
e. V ≡ 4x – 6y + 3z + 12 = 0

4. Tentukan persamaan bidang rata yang melalu dua titik P(9, 3, 6) dan Q(2, 2, 1)
serta tegak lurus bidang rata V ≡ 2x + 6y + 6z – 9 = 0.

Jurusan Matematika FMIPA UNP, 2019 19


5. Tentukan persamaan bidang rata yang melalui sebuah titik K(-1, 3, 2) serta tegak
lurus bidang rata V ≡ x + 2y + 2z – 5 = 0 dan bidang rata W ≡ 3x + 5y + 2z – 8 =
0.

6. Sebuah bidang rata melalui garis potong bidang rata V ≡ x – 3y + - 7 = 0 dan W ≡


2x – y + 3z – 5 = 0 serta tegak lurus bidang rata U ≡ x + 2y + 3z + 7 = 0.
Tentukanlah persamaan bidang rata tersebut.

7. Tentukan persamaan bidang rata yang:

a. Melali titik P(-1, 2, 4) dan sejajar dengan bidang rata V ≡ 2x – 3y – 5z + 6 =


0
b. Sejajar bidang rata V ≡ 3x – 6y – 2z – 4 = 0 dan berjarak 3 satuan dari titik
pangkal O(0, 0, 0)
c. Sejajar bidang rata V ≡ 4x – 4y + 7z – 3 = 0 dan berjarak d = 4 satuan dari
titik P(4, 1, -2)
d. yang tegak lurus bidang rata V ≡ 3x – 3y + z = 0 dan W ≡ x + 5y + 3z = 0
serta berjaak satuan dari titik pangkal O(0, 0, 0)
e. Melalui titik P(2, 1, 1) dan Q(3, 2, 2) serta tegak lurus bidang rata V ≡ x + 2y
+z–1=0

8. Tentukan persamaan bidang rata yang:

a. Melalui smbu X dan tegak lurus bidang rata V ≡ 2x y – 3z – 5 = 0


b. Melalui garis potong bidang-bidang rata V ≡ x + y + z – 6 = 0 dan W ≡ 2x +
3y + 4z + 5 = 0 serta titik P(1, 1, 1).
c. Melalui garis potong bidang-bidang rata V ≡ 2x – y = 0 dan W ≡ 3z – y = 0,
serta tegak lurus bidang rata U ≡ 4x + 5y – 3z – 8 = 0.
d. Melalui garis potong bidang-bidang rata V ≡ ax + by + cz + d = 0 dan W ≡ px
+ qy + rz + s = 0, serta tegak lurus bidang XOY.

9. Tentukan jarak antara:

a. Titik P(3, -3, 2) dengan bidan rata V ≡ 3x – 4y + 4z – 10 = 0


b. Titik P(-2, 4, -1) dengan bidang rata V ≡ 4x – y + 5z + 12 = 0
c. Bidang rata V ≡ 3x + 4y – z + 2 = 0 dan bidang rata W ≡ 6x + 8y – 2z + 12 =
0
d. Bidang rata V ≡ x + 4y – 2z + 4 = 0 dan bidang rata W ≡ 2x + 8y – 4z - 8 = 0

10. Selidikilah bagaimana bentuk perpotonan ketiga bidang rata berikut:

a. U ≡ 4x – 5y – 2z – 2 = 0, V ≡ 5x – 4y + 2z + 2 = 0, dan W ≡ 2x + 2y + 8z – 1
= 0.
b. U ≡ 2x + 3y – z – 2 = 0, V ≡ 3x + 2y + z - 4 = 0, dan W ≡ x - y + 2z – 5 = 0.
c. U ≡ 5x + 3y +7z – 4 = 0, V ≡ 3x + 26y + 2z - 9 = 0, dan W ≡ 7x + 2y + 10z –
5 = 0.

Jurusan Matematika FMIPA UNP, 2019 20

Anda mungkin juga menyukai