Anda di halaman 1dari 13

BAB II

BIDANG DATAR

A. Persamaan Bidang Datar


Pada gambar berikut dilukiskan sebuah bidang datar V. Dari pusat O
dibuat garis OO yang tegak lurus terhadap bidang V (lihat gambar 14).

O
P
O V
y
R
P

x
Gambar 14

Jika , ,  adalah sudut-sudut arah dari OO = d, maka kedudukan bidang


datar V sudah tertentu oleh , ,  dan d. Untuk sebarang titik P(x, y, z) pada
bidang V, maka proyeksi OP pada garis OO adalah sama dengan d. Sedangkan
proyeksi garis patah ORP1P pada garis OO adalah sama dengan :
x cos  + y cos  + z cos 
Karena panjang kedua proyeksi ini harus sama, maka untuk setiap titik
dari bidang datar ini berlaku hubungan :
x cos  + y cos  + z cos  = d di mana bentuk terakhir menyatakan
persamaan bidang datar V dalam bentuk persamaan normal dari Hesse.

15
Jika bidang datar V melalui O, maka d = 0 dan persamaan tersebut
menjadi :
x cos  + y cos  + z cos  = 0
Catatan :
Jika tidak ada keterangan, yang dimaksud bidang adalah bidang datar.

B. Merubah Persamaan Ax + By + Cz + D = 0 Menjadi Bentuk Normal dari


Hesse
Jika ditentukan persamaan derajat satu : Ax + By + Cz + D = 0 dan jika
kita akan mengubahnya dalam bentuk :
x cos  + y cos  + z cos   d = 0
maka haruslah :

=

Jika kita umpamakan nilai perbandingan-perbandingan yang sama ini


dengan , maka :
cos  =  A, cos  =  B, cos  =  C, d =  D
Sekarang haruslah dipilih sehingga :
cos2  + cos2  + cos2  = 1
( A)2 + ( B)2 +( C)2 =1
jadi : 2 (A2 + B2 + C2) = 1 atau

=

Dari sini kita temukan :

cos  = cos  =

cos  = d =

Untuk jarak dari pusat suatu O ke bidang Ax + By + Cz + D = 0 maka kita


temukan :

d=

16
C. Sudut Arah, Cosinus Arah dan Bilangan Arah dari Sebuah Bidang Datar
Yang dimaksudkan dengan sudut arah sebuah bidang datar adalah sudut-
sudut arah garis tegak lurus pada bidang datar itu, cosinus-cosinusnya dinamakan
cosinus-cosinus arah bidang datar itu.
Dalam persamaan-persamaan dari Hesse :
x cos  + y cos  + z cos   d = 0 dari sebuah bidang datar, maka
koefisien-koefisien dari x, y dan z adalah cosinus-cosinus arah bidang datar itu.
Jika persamaan sebuah bidang datar ditunjukkan dalam bentuk :
Ax + By + Cz + D = 0 maka cosinus-cosinus arahnya adalah :

cos  = cos  =

cos  =

di mana harus diambil ketiga tanda yang di atas atau ketiga tanda yang di bawah.
Bilangan-bilangan A, B, dan C yang sebanding dengan cosinus-cosinus
arah dinamakan bilangan-bilangan arah bidang datar. Jadi ini juga menjadi
bilangan-bilangan arah normal pada bidang itu.

D. Sudut Antara Dua Buah Bidang Datar


Sudut yang dibuat oleh dua bidang datar adalah sama dengan sudut yang
diapit oleh dua normal pada bidang datar itu. Jika bidangnya ditentukan dalam
bentuk normal :
x cos 1 + y cos 1 + z cos 1 – d1 = 0 dan
x cos 2 + y cos 2 + z cos 2 – d2 = 0
maka berlaku untuk sudut antara bidang datar-bidang datar itu :
cos  = cos 1 . cos 2 + cos 1 . cos 2 + cos 1 . cos 2
Jika bidang datar-bidang datarnya ditentukan oleh persamaan-persamaan :
A1x + B1y + C1z + D1 = 0
dan : A2x + B2y + C2z + D2 = 0

maka : cos  = +

17
Jika dua bidang datar sejajar, maka normal-normal dari 0 padanya harus
berimpit, jadi haruslah :
cos 1 = + cos 2 cos 1 = + cos 2 cos 1 = + cos 2
Jika sebaliknya pada kesamaan-kesamaan ini dipenuhi dan d1  d2, maka
dua bidang datar itu sejajar.
Jika d1 dan d2 sama, maka dua bidang datar itu berimpit.
Jika persamaan-persamaan dua bidang datar ditentukan dalam bentuk :
A1x + B1y + C1z + D1 = 0
A2x + B2y + C2z + D2 = 0
maka syarat untuk sejajar adalah :

Dua bidang, yang satu tegak lurus pada yang lain, jika sudut antara
normal-normalnya  = + 900, jadi jika cos  = 0. Ini memberikan sebagai syarat
untuk kedudukan tegak lurus :
cos 1 . cos 2 + cos 1 . cos 2 + cos 1 . cos 2 = 0
atau, dinyatakan dengan bilangan-bilangan arah :
A1A2 + B1B2 + C1C2 = 0

E. Jarak dari Sebuah Titik ke Sebuah Bidang Datar


Misalkan sebuah bidang datar ditentukan oleh persamaan :
x . cos  + y . cos  + z . cos   d = 0
dan misalkan P(x1, y1, z1) adalah sebuah titik yang letaknya sebarang.
Diminta untuk menentukan jarak dari titik P ke bidang datar itu.
Kita misalkan melalui P dibuat bidang datar yang sejajar dengan
bidang datar yang ditentukan, normal-normal dari O akan mempunyai arah
yang sama untuk kedua bidang datar itu sedang panjangnya akan mempunyai
suatu selisih j, sama dengan jarak antara kedua bidang datar, ialah jarak dari titik
P ke bidang yang ditentukan.
Jadi persamaan bidang melalui P akan mempunyai bentuk :
x . cos  + y . cos  + z . cos   (d + j) = 0

18
karena bidang ini melalui titik P, maka koordinat-koordinat (x1, y1, z1) dari titik itu
harus memenuhi persamaan itu jadi :
x1 cos  + y1 cos  + z1 cos   (d + j) = 0
Sehingga dapat ditentukan :
j = | x1 cos  + y1 cos  + z1 cos   d |
Jika bidang datar ditentukan oleh persamaan :
Ax + By + Cz + D = 0
maka jarak dari titik P(x1, y1, z1) ke bidang datar itu :

j=

F. Bentuk Lain dari Persamaan Bidang Datar


1. Jika Ditentukan Persamaan Sebuah Bidang Datar
Ax + By + Cz + D = 0
maka kita temukan titik potong bidang itu dengan sumbu X dengan
mengambil y = z = 0, ini memberikan :
Ax + D = 0
jadi :

x= (A  0)

Demikian juga kita menemukan untuk titik pertama dengan sumbu y


(x = 0, z = 0) :

y= (B  0)

dan untuk titik potong dengan sumbu –z (x = 0, y = 0)

z= (C  0)

Jika kita menamakan bagian-bagian yang dipotong oleh bidang itu


berturut-turut dari sumbu x, sumbu y dn sumbu z adalah a, b, dan c maka :

a= b= c=

19
Sekarang kita menjabarkan persamaan yang ditentukan sebagai
berikut:
Ax + By + Cz = D
dan kita bagi kedua ruas dengan –D (D  0) :

=1

atau

=1

2. Bidang Datar Melalui Sebuah Titik Tertentu


Jika bidang datar: Ax + By + Cz + D = 0 akan melalui titik P(x1, y1, z1),
maka koefisien-koefisien A, B, C, dan D harus memenuhi pada :
Ax1 + By1 + Cz1 + D = 0
Jika D dinyatakan dengan A, B dan C kemudian kita masukkan dalam
persamaan di atas maka kita temukan persamaan :
Ax + By + Cz + (Ax1 – By1 – Cz1) = 0
Atau A (x – x1) + B (y – y1) + C (z – z1) = 0, yang merupakan persamaan
bidang datar melalui titik (x1, y1, z1) dengan bilangan-bilangan arah A, B,
dan C.

3. Bidang Datar yang Melalui Tiga Buah Titik


Jika tiga titik Pi (xi, yi, zi) dengan i = 1, 2, 3 ditentukan dan jika melalui
tiga titik itu harus dibuat sebuah bidang :
Ax + By + Cz + D = 0
Maka koefisien-koefisien A, B, C dan D harus memenuhi pada :
Ax1 + By1 + Cz1 + D = 0
Ax2 + By2 + Cz2 + D = 0
Ax3 + By3 + Cz3 + D = 0

20
Jika ketiga titik yang ditentukan ini tidak terletak pada suatu garis
lurus maka dari tiga persamaan ini dapat dihitung perbandingan dari
koefisien-koefisien A, B, C dan D satu sama lain dan dapat dimasukkan ke
dalam persamaan :
Ax + By + Cz + D = 0
Jadi ini pada dasarnya adalah pelenyapan A, B, C, dan D dari empat
persamaan (homogen) :
Ax + By + Cz + D = 0
Ax1 + By1 + Cz1 + D = 0
Ax2 + By2 + Cz2 + D = 0
Ax3 + By3 + Cz3 + D = 0
Dalam bentuk determinan persamaan bidang datar melalui tiga titik
yang ditentukan :

=0

Dari sini ternyata bahwa empat titik yang ditentukan Pi (xi, yi, zi), i =
1, 2, 3, 4 terletak pada sebuah bidang datar yang sama jika :

=0

Contoh 1.
a. Jarak titik (4, 7, 3) ke bidang 2x + 6y – 3z – 13 = 0 adalah :

j= =4

b. Untuk mencari jarak dua bidang sejajar V1 dan V2, kita ambil sebarang
titik pada V2, lalu menghitung jarak titik tersebut ke V1.
Misalkan V1 = x + y + z – 2 = 0 dan V2 = x + y + z – 5 = 0, pilih titik
R(0,0,5) pada V2, maka :

21
j= =

Contoh 2.
Tentukan persamaan bidang datar melalui titik P(2,3,5) dan sejajar
dengan bidang datar : 3x – 2y – 6z – 10 = 0.
Penyelesaian :
Semua bidang datar melalui titik (2,3,5) persamaannya adalah :
A(x – 2) + B(y – 3) + C(z – 5) = 0
Karena bidang yang ditanyakan harus sejajar dengan bidang yang
ditentukan maka bilangan-bilangan arahnya harus sebanding dengan bilangan-
bilangan arah bidang datar yang ditentukan, jadi sebagai 3 : 2 : 6; kita
mengambil :
A = 3, B = 2, C = 6
Jadi bidang datar ditanyakan persamaannya adalah :
3(x – 2) – 2(y – 3) + 6(z – 5) = 0
atau 3x – 2y + 6z – 30 = 0

Contoh 3.
Tentukan persamaan bidang datar yang melalui P(1,3,2) serta tegak
lurus bidang-bidang V1 = x + 2y + 2z = 5 dan V2 = 3x + 5y + 2z = 8.
Penyelesaian :
Bidang datar W yang diminta, melalui P(1,3,2) berbentuk :
A(x + 1) + B(y – 3) + C(z – 2) = 0
W  V1  A + 2B + 2C = 0 ....................................................... (i)
dan W  V2  3A + 5B + 2C = 0 ..................................................... (ii)

Dari persamaan (i) dan (ii) diperoleh A = B dan C = B,

sehingga persamaan bidang datar W :

B (x + 1) + B (y – 3) B (z – 2) = 0

22
atau 6x – 4y + z + 16 = 0

G. Berkas Bidang Datar


Andaikan diketahui dua bidang datar yang saling berpotongan, masing-
masing dengan persamaan :
V1  A1x + B1y + C1z + D1 = 0
dan V2  A2x + B2y + C2z + D2 = 0, maka persamaan :
V1 +  V2 = 0
di mana  adalah suatu parameter, akan menyatakan suatu himpunan bidang datar
yang melalui garis potong V1 = 0 dan V2 = 0.
Karena koordinat tiap-tiap titik dari garis potong ini memenuhi pada
persamaan ini dan dengan demikian juga untuk tiap-tiap nilai  daripada
persamaan V1 +  V2 = 0.
Sebaliknya tiap-tiap bidang datar melalui garis potong itu untuk suatu nilai
 yang tertentu akan dinyatakan oleh persamaan V1 +  V2 = 0; jika kita
mengambil sebuah bidang datar sebarang melalui garis potong dan padanya
sebuah titik yang tidak terletak pada garis potong itu dengan koordinat-koordinat
(x1, y1, z1) dan jika kita masukkan koordinat-koordinat itu dalam persamaan
V1 +  V2 = 0 maka tentu V1  0 dan V2  0, sehingga hanya satu nilai dari 
untuk mana dipenuhinya pada persamaan itu. Untuk nilai dari  itu maka
persamaan itu menyatakan bidang yang dipilih, sehingga tiap-tiap bidang datar
yang melalui garis potong dapat dinyatakan oleh persamaan itu.
Jadi persamaan : V1 +  V2 = 0
menyatakan semua bidang datar yang melalui garis potong V 1 = 0 dan V2 = 0.
Himpunan bidang datar-bidang datar ini kita namakan suatu berkas bidang.
Jika V1 = 0 dan V2 = 0 sejajar, maka persamaan V1 +  V2 = 0 menyatakan
semua bidang datar dalam ruang yang sejajar dengan kedua bidang datar ini.
Maka kita katakan, bahwa bidang V1 = 0 dan V2 = 0 berpotongan di tak
berhingga, semua bidang dari berkas itu akan melalui garis yang sama di tak
berhingga.

23
Jika V1 = 0 dan V2 = 0 berimpit, maka persamaan V 1 +  V2 = 0, untuk
semua nilai dari  selalu menyatakan bidang itu juga.
Nilai parameter  = 0 memberikan bidang V1 = 0, jika kita menuliskan
persamaan berkasnya dalam bentuk :

V1 + V2 = 0

maka bidang datar V2 = 0 sesuai dengan nilai  = ~.

H. Jaringan Bidang Datar


Andaikan diketahui V1 = 0, V2 = 0 dan V3 = 0 persamaan (simbolik) tiga
bidang datar, yang tidak terletak dalam suatu berkas yang sama, (jadi tidak
melalui suatu garis lurus yang sama atau tidak sejajar sesamanya). Maka
persamaan :
V1 +  V2 +  V3 = 0
menyatakan suatu himpunan bidang datar yang kita namakan jaringan bidang
datar.
Semua bidang datar dari jaringan ini melalui titik potong ketiga bidang
datar V1 = 0, V2 = 0 dan V3 = 0 (yang juga dapat terletak di tak berhingga), karena
koordinat-koordinatnya memenuhi pada persamaan itu bebas dari nilai-nilai dari 
dan . Sebaliknya tiap-tiap bidang yang melalui titik potong itu untuk nilai-nilai
dari  dan  yang tertentu akan dinyatakan oleh persamaan itu. Jika kita memilih
dua titik sebarang pada sebuah bidang datar sebarang melalui titik potong
tersebut, maka pemasukan koordinat-koordinatnya dalam persamaan jaringan
memberikan dua persamaan linier dalam  dan , dari mana dapat ditemukan
parameter-parameter ini.

Contoh 1.
Tentukan persamaan bidang datar W yang melalui garis potong bidang datar :
V1  x – 3y + z – 7 = 0 dan V2  2x – y + 3z – 5 = 0 serta tegak lurus
bidang datar V3  x – 2y + 3z + 7 = 0.
Penyelesaian :

24
W melalui perpotongan V1 dan V2 berarti berbentuk :
(x – 3y + z – 7) +  (2x – y + 3z – 5) = 0  (1 + 2) x + (-3 - ) y +
(1 + 3) z + (-7 - 5) = 0, dan karena tegak lurus V3, maka :
(1 + 2) . 1 + (-3 - ) . -2 + (1 + 3) . 3 = 0
1+2+6+2+3+9=0

=-

Jadi W  (1 + 2 . ) x + (-3 + ) y + (1 + 3 . ) z + (-7 + 5. )=

W( )x+( )y+( ) z + (- )=0

atau 7x + 29y + 17z +41 = 0.

Contoh 2.
Tentukan persamaan bidang datar V yang sejajar bidang datar :
U  x + y + z = 1 serta melalui titik potong ketiga bidang datar :
V1  x – 3 = 0, V2  y – 4 = 0, V3  z = 0.
Penyelesaian :
Bidang datar V berbentuk V1 +  V2 +  V3 = 0  x – 3 +  (y – 4) + z =
0  x +  y +  z – 3 – 4  = 0 (*).
Karena sejajar dengan U maka,  =  = 1.
Disubstitusikan ke (*) menghasilkan V  x + y + z – 7 = 0 yang diminta.

Contoh 3.
Tunjukkan bahwa ketiga bidang datar :
V1  2x – y + z – 3 = 0, V2  7x + 5y – 2z + 12 = 0, dan
V3  x – 2y – 3z + 5 = 0

25
berpotongan hanya pada satu titik. Kemudian tentukan persamaan bidang W yang
melalui titik potong tersebut dan sejajar bidang datar V4  y – 3z + 4 = 0.
Penyelesaian :

= 76  0

Jadi berpotongan di suatu titik.


Persamaan bidang datar melalui titik potong ketiga bidang tersebut :
V1 +  V2 +  V3 = 0
atau 2x – y + z – 3 +  (7x + 5y – 2z + 12) +  (x – 2y – 3z + 5) = 0

(2 + 7 + ) x + (1 + 5   2 ) y + (1 – 2  3) z + (3 + 12  + 5) = 0
Karena // V4 berarti 2 + 7  +  = 0 serta

di mana diperoleh  = dan  = .

Jadi, W  y + 3z = 0 atau 19y – 57z + 155 = 0.

I. Soal-Soal Latihan
1. Apakah empat titik berikut sebidang, jika sebidang tentukan persamaan
bidang yang memuatnya :
(2,1,3) ; (4,2,1) ; (1, 2,4) ; (0,0,5).

2. Tentukan persamaan bidang :


a. Melalui (3, 2, 4) yang horizontal.
b. Sejajar sumbu Z memotong sumbu X positif sebesar 2, memotong sumbu
Y negatif sebesar 3.

3. Tentukan persamaan bidang yang :


a. Melalui (1,2,4) dan sejajar bidang datar 2x – 3y – 5z + 6 = 0.
b. Sejajar bidang datar 3x – 6y – 2z – 4 = 0 dan berjarak 3 dari titik asal
(0,0,0).

4. Tentukan persamaan bidang :


a. Yang tegak lurus bidang-bidang 3x – y + z = 0 dan x + 5y + 3z = 0 serta
berjarak dari titik asal.

26
b. Melalui titik (2,1,1) dan (3,2,2) serta tegak lurus bidang datar :
x + 2y – 5z – 3 = 0.

5. Tentukan titik potong ketiga bidang :


2x – y – 2z = 5, 4x + y + 3z = 1, 8x – y + z = 5

6. Suatu bidang memotong sumbu-sumbu koordinat di titik A, B dan C


sedemikian sehingga titik berat segitiga ABC adalah titik (a,b,c). Tunjukkan
bahwa persamaan bidang tersebut adalah = 3.

7. Tentukan persamaan bidang :


a. Melalui sumbu X dan tegak lurus bidang 2x – y – 3z = 5.
b. Bidang melalui garis potong bidang-bidang x + y + z = 6 dan 2x + 3y + 4z
+ 5 = 0 serta titik (1,1,1).

8. Tentukan jarak :
a. Titik (2,2,3) ke bidang 2x + y – 2z = 4.
b. Bidang-bidang : 2x – 2y + z + 3 = 0 dan
4x – 4y + 2z + 5 = 0

9. Buktikan bahwa bidang-bidang bagi (bisectors) dari bidang-bidang :


A1x + B1y + C1z + D1 = 0 dan A2x + B2y + C2z + D2 = 0 adalah :

= +

(tanda + menunjukkan bidang bagi dalam atau bidang bagi luar).


Tentukan bidang bagi dalam bidang-bidang :
x + 2y + 2z – 3 = 0 dan 3x + 4y + 12z + 1 = 0

10. Tentukan volume bidang empat yang dibatasi oleh bidang-bidang :


x + y = 0 , x + z = 0 , y + z = 0 dan x + y + z = 1

27

Anda mungkin juga menyukai