Pada geometri analisis,suatu garis pada ruang berdimensi 2 dapat ditentukan jika kemiringan salah satu
titiknya diketahui demikian juga kita dapat menentukan suatu bidang pada ruang dimensi tiga , jika
kemiringan dan salah satu titiknya diketahui. suatu metode mudah untuk menggambarkan kemiringan
suatu bidang adalah dengan menentukan Suatu vektor tak nol, yang disebut vektor normal, yang
terletak lurus terhadap bidang tersebut.
Misalnya kita ingin mencari persamaan dari bidang yang melewati titik p 0 (x0, y0, z0) dan memiliki
vektor tak nol n = (a, b, c) sebagai normalnya. Terlihat pada Gambar 3.5.1 bahwa bidang tersebut dari
tepat titik-titik p(x,y,z) tersebut dimana vektor P0P adalah ortogonal terhadap n, yaitu
n.P0P =0.....(1)
Karena p0p = (x-x0, y-y0, z-z0)maka persamaan 1 dapat ditulis kembali sebagai
a(x-x0)+b(y-y0)+c(z-z0)=0.........(2)
Kita menyebut ini sebagai bentuk normal-titik (poin-normal) dari persamaan suatu bidang.
Tentukan persamaan suatu bidang melalui titik(3,-1,7) dengan tegak lurus terhadap vektor n =(4,2,-5).
Penyelesaian
Dengan mengendalikan dan kemudian mengeluarkan faktor-faktor yang sama 2 dapat ditulis kembali
dalam bentuk
ax + by + cz + d = 0
Di mana a b c dan d adalah konstanta dan a b dan c tidak semuanya nol. Sebagai contoh persamaan
pada contoh dapat di tulis kembali sebagai
4x + 2y - 5z + 25 = 0 sebagaimana ditunjukkan pada teorema berikut, bidang bidang pada ruang dimensi
tiga diwakili oleh persamaan bentuk ax + by + cz + d = 0.
Teorema 3.5.1
Jika a b c dan d adalah konstanta dan abc tidak semuanya nol maka grafik dari dari persamaan ax+ by +
cz+ b = 0 adalah suatu bidang yang memiliki vektor n = (a, b, c) sebagai normalnya
Buk titik-titik menurut hipotesis, koefisien-koefisien abc tidak semuanya nol. Asumsikan, untuk
sementara, bahwa a # nol. Maka persamaan ax + by + cz + d = 0 maka ditulis kembali dalam bentuk titik
tetapi ini adalah bentuk normaltitik dari suatu bidang yang melewati titik a(x + (d/a) + by + cz = 0. Tapi ini
adalah bentuk normal-titik Dari suatu bidang yang melewati titik (-d/a, 0, 0) dan memiliki n = (a, b, c)
sebagai normalnya.
Jika a=0 , maka kalau tidak b # 0 maka c # 0. Suatu modifikasi langsung dari argumen di atas akan berlaku
untuk kasus-kasus lain berikut ini.
ax + by = k1
cx + dy= k2
Bersesuaian dengan titik-titik Potongan garis-garis ax + by = k1 dan cx + by = k2 pada bidang bidang xy,
maka demikian juga solusi dari sistem
ax + by + cz = k1
dx + ey + fz = k2
gx + hy + iz = k3
Sesuai dengan titik-titik potongan dari titik 3 bidang ax + by + cz = k1, dx + ey + fz= k2 dan gx + hy + iz =
k3.
Contoh 2
persamaan suatu bidang yang melewati 3 titik tentukan persamaan suatu bidang yang melewati titik-
titik P1 (1, 2, -1), P2 (2, 3, 1) , dan P3 (3, -1, 2).
Penyelesaian
Karena ketiga titik terletak pada suatu bidang koma maka koordinat koordinat-koordinatnya harus
memenuhi persamaan umum ax + by + cz + d = 0 dari bidanh tersebut. Jadi,
a + 2b - c + d = 0
2a + 3a + c + d = 0
3a - b + 2c + d = 0
Memasukkan nilai tes = -16, sebagai contoh kita akan mempunyai persamaan 9x + y - 5z - 16 = 0
GAMBAR BANYAK NI
Kita ketahui bahwa untuk menilai teh yang lain akan diperoleh kelipatan dari persamaan ini, sehingga
berapapun nilai t