Anda di halaman 1dari 17

GARIS LURUS

Alfianawati Sholichah
A410180193
A. Persamaan Garis
Garis sebagai Perpotongan Dua Bidang
Dua bidang V1 : A1x + B1y + C1z + D1 = 0 dan V2 : A2x + B2y + C2z + D2 = 0 berpotongan
dengan garis g :
g : V1 = 0 dan V2 = 0, atau
g : V1 : A1x + B1y + C1z + D1 = 0 dan V2 : A2x + B2y + C2z + D2 = 0
Persamaan garis (g) sebagai perpotongan dua bidang V1 = 0 dan V2 = 0 adalah hubungan
fungsional antara x,y dan z dari dua persamaan V1 = 0 dan V2 = 0, garis g sering ditulis

𝑔ȁ V 1=0
V =0
2

Untuk pengertian kedua, bahwa suatu garis dapat ditentukan oleh titik beserta arahnya
B. Bidang yang Memproyeksikan Garis ke
Bidang Koordinat
V1 : A1x + B1y + C1z + D1 = 0
Dari persamaan garis 𝑔ȁ V : A x + B y + C z + D = 0
2 2 2 2 2

Bila kita lenyapkan salah satu x,y dan z dari kedua persamaan tersebut kita
dapatkan persamaan baru yang berbentuk f (y,z) = 0, g (x,z) = 0, atau h (x,y)
= 0, masing – masing merupakan bidang yang memproyeksikan garis g pada
bidang koordinat YOZ, XOZ dan XOY.
C. Arah Garis
1. Bilangan Arah Garis Sembarang
Bilangan garis g ditulis dengan persamaan
V1 : A1x + B1y + C1z + D1 = 0
𝑔ȁ
V2 : A2x + B2y + C2z + D2 = 0
Maka bilangan arah garis g adalah
B1 C1 C A1 A B1
𝑎= ,b= 1 ,c= 1
B2 C2 C2 A2 A2 B2
2. Bilangan Arah Garis Melalui Dua Titik
Bilangan arah garis yang melalui dua titik P(x1y1z1) dan Q(x2y2z2) adalah

( x2 – x1 ) , ( y2 – y1 ) . ( z2 – z1 )
D. Rumus Umum Persamaan
Garis
1. Persamaan Parameter Garis
Garis melalui titik P(x1y1z1) dengan bilangan arah a, b, c dapat ditulis
sebagai persamaan parameter :
x = x1 + at
y = y1 + bt
z = z1 + ct
t = parameter

Bila garisnya melalui titik asal O, maka persamaannya menjadi :


x = at
y = bt
z = ct
2. Garis Melalui Satu Titik A ( x1, y1, z1 ) Bilangan Arah a, b, c
Dengan melenyapkan parameter r dari persamaan tersebut, kita dapatkan persamaan :
x – x1 y – y1 z – z1
= = , atau
cos α cos β cos γ

x – x1 y – y1 z – z1
= =
𝑎 𝑏 𝑐

Bila garisnya melalui titik asal, bilangan arah a, b, c maka

x y z
= =
𝑎 𝑏 𝑐
3. Garis Melalui Dua Titik (x1 , y1 , z1) dan (x2 , y2 , z2)

x – x1 y – y1 z – z1
= =
𝑎 𝑏 𝑐

Rumus ini dengan mudah dapat kita peroleh


Contoh :
Garis melalui ( 1, 2, -1 ) dan ( 3, -1, 1 )

x – 11 y – 21 z – 11
= =
2 –3 –2
E. Garis dan Bidang
1. Letak Garis terhadap Bidang
Diketahui garis g : x – x1 y – y1 z – z1 dan
= =
𝑎 𝑏 𝑐

Bidang V : Ax + By + Cz + D = 0
Ada beberapa kemungkinan letak garis terhadap bidang, yaitu :
a. Garis sejajar bidang, bila garis tersebut tegak lurus normal, jadi
A𝑎 + 𝐵𝑏 + 𝐶𝑐 = 0
b. Garis tegak lurus bidang, bila garis tersebut sejajar normal, jadi
A B C
= =
𝑎 𝑏 𝑐
c. Garis terletak (berimpit) bidang, bila garis tersebut tegak lurus normal dan mempunyai satu (semua) titik
persekutuan, jadi
A𝑎 + 𝐵𝑏 + 𝐶𝑐 = 0 dan Ax1 + By1 + Cz1 + D = 0
2. Titik Potong antara Garis dan Bidang
Merubah persamaan garis menjadi
x – x1 y – y1 z – z1
𝑎
=
𝑏
=
𝑐
=t atau

x = x1 + at

y = y1 + bt

z = z1 + ct

Disubstitusikan ke persamaan bidang, akan terdapat nilai t. untuk selanjutnya nilai t ini
dimasukkan ke persamaan garis, akan terdapat nilai x, y, dan z.
3. Kemungkinan Dua Garis Sebidang
Dua garis akan sebidang bila kedua garis bepotongan atau sejajar.
Bagaimana menentukan persamaan bidang tersebut?
a. Diketahui dua garis
g1 : V1 + λV2 = 0
g2 : V3 + µV4 = 0
Kita bisa menemukan bidang W yang melalui g1 dan g2 bila kita
mendapatkan nilai λ atau µ dari kedua persamaan, yang berarti keduanya
harus identik : (V1 + λV2 = 0) ≡ (V3 + µV4 = 0)
b. Pembahasan Lain
Dua garis ditulis dengan persamaan
g1 : x = m1 z + p1 , y = n1 z + q1 m1– m2 p1– p2
=
g2 : x = m2 z + p2 , y = n2 z + q2 n1– n2 q1– q2
Bila syarat ini terpenuhi, akan mendapatkan sebuah bidang W yang melalui g1 dan g2
Berkas bidang melalui :
g1 : (x - m1 z - p1) + λ (y - n1 z - q1) = 0
g2 : (x - m2 z - p2) + µ (y - n2 z - q2) = 0
Kedua berkas harus berimpit (identik), hingga ditemukan:
m –m p –p
λ = µ = - n1– n 2 = - q1– q2 disubstitusikan pada persamaan bendel memberikan :
1 2 1 2

(n1– n2)(x - m1 z - p1) – (m1– m2) (y - n1 z - q1) = 0


F. Garis Lurus yang Memotong
Dua Garis Lain
Semua garis (g) yang memotong g1 dan g2 dapat disajikan dengan persamaan
V1 + λV2 = 0
𝑔ȁ
V3 + µV4 = 0
Tiap pasang nilai λ dan µ menentukan satu garis g yang memotong g1 dan g2.
Untuk menentukan nilai λ dan µ diperlukan dua ketentuan (persamaan bersyarat);
misalnya garis g harus memotong tegak lurus g1 dan g2, garis g harus melalui titik
tertentu (x1 , y1 , z1)
G. Jarak Dua Garis Bersilangan
Mencari jarak dua garis bersilangan g1 dan g2 dapat ditempuh sebagai berikut :
1. Buat bidang V melalui g1 sejajar g2
2. Pilih satu titik P (x1 , y1 , z1) pada g2
3. Hitung jarak titik P ke bidang v, tak lain jarak dua garis yang diminta
H. Jarak Titik ke Garis
Untuk menghitung jarak titik P (x1 , y1 , z1) ke garis g caranya sebagai berikut :
a. Buat bidang V melalui P tegak lurus g
b. Cari titik potong garis g dengan bidang V, misalkan titik T
c. Hitung panjang PT, adalah jarak yang diminta
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai