KOORDINAT KUTUB
TRIGONOMETRI
DISUSUN OLEH:
1. FATIMAH SITANGGANG
2. WINDA SRILESTARI
3. YASSIR ARHAFA
OLEH:
DARMINA EKA SARI RANGKUTI, M.Pd
U N I V E R S I TA S M U S L I M N U S A N TA RA A L -WA S H L I YA H
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan Rahmat dan karuniah-Nya kepada
kita semua terutama kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah
ini dibuat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah TRIGONOMETRI oleh Ibu Darmina Eka
Sari rangkuti, M.Pd selaku dosen Universitas Muslim Nusantara (UMN) di Medan. Tempat
dimana penulis melanjutkan jenjang pendidikan. Oleh karena itu tugas ini sangat bermutu
sebagai pemula seperti penulis untuk mengetahui dan memahami sistem koordinat.
Makalah ini ditulis dari hasil ungkapan pemikiran kami sendiri yang bersumber dari
internet dan buku sebagai referensi, tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada pengajar
mata kuliah Trigonometri atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga
kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya
makalah ini.
Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, semoga hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai sistem koordinat dan
semoga dapat di implementasikan dalam kehidupan kita sehari hari. Sebagai calon pengajar
dimasa mendatang yang memahami sistem koordinat, dan khususnya bagi penulis. Memang
makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Demikan makalah ini, semoga dapat bermanfaat bagi penulis dan yang membacanya,
sehingga menambah wawasan dan pengetahuan tentang bab ini. Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
Daftar Isi .. 2
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang . 3
B. Rumusan Masalah. 3
C. Tujuan .. 3
BAB II PEMBAHASAN
I.
KOORDINAT KARTESIUS
A. Pengertian sistem koordinat kartesius. 4
B. Cara menentukan titik pada sistem koordinat kartesius 5
I. KOORDINAT KUTUB
A. Pengertian sistem koordinat kutub.. 7
B. Cara menetukan titi pada sistem koordinat kutub.. 8
II. HUBUNGAN ANTARA KOORDINAT KARTESIUS DENGAN
KOORDINAT KUTUB
A. Mengkonversi koordinat kartesius kedalam koordinat kutub. 9
B. Mengkonversi koordinat kutub kedalam koordinat kartesius. 11
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem koordinat merupakan suatu cara yang digunakan untuk menentukan
letak suatu bidang (R2) maupun suatu ruang (R3). Terdapat beberapa sistem koordinat
yang dilakukan dalam Matematika yaiu sistem koordinat kartesian, system koordinat
2
polar, sistem koordinat silinder, dan sistem koordinat bola. Penggunaan pada masingmasing sistem koordinat tersebut disesuaikan pada bentuk geometri sistemnya. Pada
bidang (R2) biasanya digunakan sistem koordinat kartesian dan koordinat polar.
Sedangkan pada ruang (R3) biasanya digunakan sistem koordinat silinder dan
koordinat bola. Dalam nakalah ini akan dibahas tentang koordinat kartesius dan
koordinat kutub pada bidang.
Dalam kehidupan sehai-hari kita sering menjumpai gambar peta. Peta sangat
memudahkan kita dalam mencari suatu tempat atau wilayah. Di peta juga terdapat
garis lintang dan garis bujur. Dalam Ilmu Matematika itu disebut sistem
koordinat.Pada makalah ini penulis akan membahas lebih dalam tentang sistem
koordinat.
B. RUMUSAN MASALAH
Hal-hal yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
a. Bagaimana cara menetukan koordinat kartesius?
b. Bagaimana cara menetukan koordinat kutub?
c. Bagaimana cara merubah dari koordinat kartesius kedalam koordinat kutub ?
d. Bagaimana cara merubah dari koordinat kutub kedalam koordinat kartesius?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui sistem koordinat.
2. Untuk mengetahui cara menentukan titik koordinat kartesius dan koordinat kutub
3. Untuk mengetahui cara merubah/ mengkonversi koordinat kartesius kedalam
koordinat kutub.
4. Untuk mengetahui cara merubah/ mengkonversi koordinat kutub kedalam
koordinat kartesius.
BAB II PEMBAHASAN
I.
KOORDINAT KARTESIUS
A. PENGERTIAN SISTEM KOORDINAT KARTESIUS
Di dalam ilmu matematika, sistem koordinat kartesius dipergunakan untuk
menentukan posisi ataupun letak dari sebuah titip pada suatu bidang datar. posisi titik
tersebut ditentukan oleh dua buah garis yanng ditarik secara vertikal dan horizontal
dimana titik pusatnya berada pada titik 0 (titik asal). Garis horizontal disebut sebagai
sumbu X dimana X positif digambarkan mendatar ke kanan sedangkan X negatif
digambar mendatar ke kiri. Sementara itu garis vertikal disebut sebagai sumbu Y
3
dimana Y positif digambarkan kearah atas dan Y negatif digambarkan ke arah bawah.
Perhatikan gambar di bawah ini:
Secara singkat koordinat kartesius adalah suatu titik yang digambar pada sumbu x
dan sumbu y, terdiri dari absis (nilai x) dan ordinat (nilai y), ditulis P(x,y). Untuk
lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut.
Gambar diatas merupakan sebuah bidang koordinat yang dibentuk oleh dua
buah garis yaitu garis X(Sumbu X) yang mendatar serta garis Y (Sumbu Y) yang
Tegak. Kedua garis tersebut berpotongan pada satu titik yang disebut sebagai pusat
koordinat (titik 0).
Bidang koordinat di atas disebut sebagai bidang koordinat kartesius yang
digunakan untuk menentukan posisi dari sebuah titik yang dinyatakan dalam
pasangan angka/bilangan. Coba kalian perhatikan tiitk A,B,C, dan D yang ada di
dalam bidang tersebut. Untuk menentukan letak dari titik-titik tersebut kalian harus
memulainya dari pusat koordinat (titik 0). Lalu perhatikan angka yang ada pada
sumbu X barulah setelah itu perhatikan angka yang ada pada sumbu Y. Mengapa
demikian? Karena untuk menuliskan letak titik pada bidang koordinat kartesius, kita
menggunakan pasangan bilangan (X,Y).
Letak Koordinat titik A = A(1,0)
Letak Koordinat titik B = B(2,4)
Letak Koordinat titik C = C(5,7)
Letak Koordinat titik D = D(6,4)
Contoh Soal
1. Tentukan posisi titik koordinat pada bidang kartesius bila diketahui koordinat titik E
(2,2), F (-2,1), dan G(-3,-3).
Jawab:
Jawab:
a. Kota Janto
b. Kota Meulaboh
c. Kota Langsa
Penyelesaian:
a. Kota Janto terletak pada titik
(4,N)
b. Kota Meulaboh terletak pada
titik (5,J)
c. Kota Langsa terletak pada
titik (12,K)
II.
KOORDINAT KUTUB
A. PENGERTIAN SISTEM KOORDINAT KUTUB
Koordinat Kutub adalah letak suatu titik yang disajikan dalam koordinat yang
digambar pada sumbu x dan y, terdiri dari nilai r (
sudut yang dibentuk oleh garis OP dan OX , maka ditulis P(r, ). Jika r adalah jari-jari
lingkaran dan adalah salah satu sudut antara sinar dan sumbu kutub, maka (r, )
dinamakan sepasang koordinat kutub dari titik P.
B.
Gambar merupakan sebuah bidang koordinat yang dibentuk oleh dua buah garis
yaitu garis X(Sumbu X) yang mendatar serta garis Y (Sumbu Y) yang Tegak. Kedua
garis tersebut berpotongan pada satu titik yang disebut sebagai pusat koordinat (titik
0).
Bidang koordinat di atas disebut sebagai bidang koordinat kutub yang digunakan
untuk menentukan posisi dari sebuah titik yang dinyatakan dalam pasangan
angka/bilangan. Coba kalian perhatikan tiitk A,B,C, D, E, F dan G yang ada di dalam
bidang tersebut. Untuk menentukan letak dari titik-titik tersebut kalian harus
memulainya dari pusat koordinat (titik 0).
Misal kita akan menentukan titik koordinat kutub dari titik A. tariklah garis dari
titik 0 menuju titik A, kemudian ukurlah panjang garis tersebut. Setelah itu ukurlah
sudut yang dibentuk dari hasil tarikan garis.
Contoh :
1. Gambarlah koordinat titik:
8
a. P(6,300)
b. P(8,1350)
c. P(4,4500)
III.
tan =
Dengan demikian, apabila koordinat kartesius P(x,y) dinyatakan menjadi koordinat
kutub dapat dinyatakan dengan :
P=(
,arctan
Contoh:
1. Nyatakan titik-titik berikut ini kedalam koordinat kutub (sesuai dengan yang
diketahui).
A. P (4,4)
B. P ( 6,6
Penyelesaian no.1
A. P (4,4)
=4
tan =
=1
= arctan 1
= 450
450).
)
=
= 12
=-
tan =
= arctan = 1200
Penyelesaian no.2
A. P(4,-4
)
=
tan
=8
=-
= arctan = 3000
Jadi koordinat kutubnya adalah P (8 3000).
B. MENGKONVERSI
DARI
KUTUB
KARTESIUS
10
KARTESIUS
KE
KOORDINAT
Jika koordinat kutub titik P (r, ) diketahui maka koordinat kartesius titik (x,y)
dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
sin =
cos =
Dengan demikian, apabila koordinat kutub P (r, )
dinyatakan
menjadi
koordinat
kartesius
dapat
dinyatakan dengan
P(r cos
Contoh:
1. Nyatakan titik-titik berikut ini kedalam koordinat kartesius (sesuai dengan yang
diketahui).
A. P (6,1200)
B. P (8,450)
C. P(20,
Penyelesaian:
A. P (6,1200)
11
).
B. P (8,450)
).
).
2. Titik A jika dinyatakan dalam koordinat kartesius A(x,4) dan jika dinyatakan dalam
koordinat polar A(6,) , tentukan x sec ?
Penyelesaian:
Mencari nilai x
=
=
12
Untuk
Untuk
dan
dan
, maka
, maka
berada di kuadran I
berada di kuadran II
A. KESIMPULAN
Untuk menentukan letak suatu benda atau lokasi dapat dilakukan dengan
memperhatikan denah suatu benda atau lokasi. Titik koordinat sangat berguna untuk
mengetahui posisi suatu kota, gunung, danau dan lain sebagainya dalam bidang datar
yang disebut peta.
Dalam koordinat terdiri dari sumbu diagram yang terdiri dari dua garis yang
berpotongan tegak lurus. Garis yang mendatar disebut sumbu x dan yang tegak
disebut sumbu y. Titik potong sumbu x dan y disebut titik asal. Titik ini dinyatakan
sebagai titik nol. Setiap titik pada bidang kartesius dihubungkan dengan jarak tertentu
ke sumbu x yang disebut absis, sedangkan jarak tertentu ke sumbu y disebut ordinat.
Absis dan ordinat mewakili pasangan bilangan atau pasangan berurut yang disebut
koordinat.
B. SARAN
Perlu pemahaman pada system koordinat kartesius dan koordinat kutub, dikarenakan
kemampuan eksakta per mahasiswa berbeda dalam memahami system koordinat serta
system koordinat sangat banyak kegunaanya didalam kehidupan sehari-hari.
C. DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.aksiomaid.com/Matematika/PenyelesaianSoal/0105010700000000/Trigonometri/KOORDINAT-POLAR-ATAU-KOORDIN
2. http://slideplayer.info/slide/3292072/
3. http://www.slideshare.net/viperenz02/matematika-koordinat-kartesius-koordinatkutub
4. http://www.rumusmatematikadasar.com/2014/12/pengertian-rumus-dan-sistemkoordinat-kartesius-sd-kelas-6.html
5. Kanginan, Marthen dan Kustendi, T.2001. MATEMATIKA untuk SMU kelas II
jilid 2A. Bandung:Grafindo Media Pratama
6. Purcel, E.J. dan D. Verberg. 1986. Kalkulus dan Geometri Analitik I. Terjemahan
I.N. Susila, B. Kartasasmita dan rawuh. Jakarta: Erlangga.
7. Suherman, Erna dkk. 2003. Strategi Pembelajaran ontemporer. Bandung: JICAIMSTEP
8. Sembiring, Suwah. 1996. Kumpulan soal dan pembahasan UMPTN 1992-1996
Rayon A, B, C. Bandung: Ganesha Operation
9. Sri Kurnianingsih, dkk. Matematika SMA dan MA. Esis, Jakarta, 2006
14