Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

FUNGSI PADA KOORDINAT KUTUB

DISUSUN OLEH:
MEILENI IBAN 2240301070
RAHMA NINA 2240301003
MUHAMMAD IQBAL 2240301071
MUHAMMAD ROJA`UL FUAD 2240301076
RISKI AKBAR FEBRIANSYAH 2240301017

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2022/2023
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan
rahmat-Nya, penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini
guna memenuhi tugas mata kuliah matematika.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan
yang kami hadapi. Namun menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan dan kerjasam
rekan-rekan kelompok.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu
tentang koordinat kutub guna untuk dipakai pada pengaplikasian
kehidupan sehari- hari. Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran
kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Borneo
Tarakan. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen
pembimbing penyusun meminta masukannya demi perbaikan
pembuatan makalah di masa yang akan datang dan mengharapkan
kritik dan sarannya dari para pembaca.

TARAKAN, 4 FEBRUARI 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
1.1 LatarBelakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 1
1.3 Tujuan ............................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................... 2
2.1 Sistem Koordinat Kutub ............................................................. 2
2.2 Perpotongan Kurva-Kurva Dengan Koordinat Kutub ........... 10
2.3 Kalkulus Dengan Koordinat Kutub ......................................... 11
BAB III PENUTUP ........................................................................... 12
3.1 Kesimpulan .................................................................................. 12
3.2 Saran............................................................................................. 12
Daftar isi ............................................................................................. 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai gambar peta.
Peta sangat memudahkan kita dalam mencari suatu tempat atau
wilayah. Di peta juga terdapat garis lintang dan bujur. Dalam ilmu
matematika itu disebut system koordinat. Pada makalah ini akan
membahas tentang koordinat kutub.

1.2 Rumusan Masalah


Hal-hal yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
a. Sistem koordinat kutub
b. Kardiod Limason
c. Perpotongan kurva-kurva dengan koordinat kutub
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui suatu system koordinat 2-dimensi
2. Menentukan koordinat kartesius yang berasal dari koordinat
kutub, dan sebaliknya
3. Menentukan persamaan ellips untuk koordinat kutub
4. Menentukan titik potong untuk dua grafik koordinat kutub
5. Menghitung garis singgung dan menghitung luas grafik
koordinat kutub
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Koordinat Kutub
Dua orang Perancis yaitu Pierre Fermat dan Rene Descartes, telah
memperkenalkan sistem koordinat yang sekarang kita kenal dengan
sebutan sistem koordinat Cartesius atau siku-siku. Dasar pemikiran
mereka ialah untuk menunjukkan kedudukan titik P pada bidang
dengan dua bilangan yang ditulis dengan lambing (x,y) setiap bilangan
menggambarkan jarak berarah dari dua sumbu yang tegak lurus
sesamanya (gambar 2.1). sistem koordinat ini adalah dasar dari
geometri analitik, dan sangat bantu pengembangan kalkulus differensial
dan kalkulus integral yang kita capai hingga saat ini.
Dengan memberikan jarak berarah dari dua sumbu yang tegak
lurus bukanlah satu-satunya jalan untuk menunjukkan kedudukan suatu
titik pada bidang. Cara lain adalah menggunakan apa yang disebut
koordinat dengan kutub.

2.1.1 Koordinat Kutub


Kita mulai dengan menggambar sebuah setengah-garis tetap yang
dinamakan sumbu kutub yang berpangkal pada sebuah titik 0. Titik ini
disebut kutub atau titik asal. Biasanya sumbu kutub ini kita gambar
mendatar dan mengarah ke kanan dan oleh sebab itu sumbu ini
dapat disamakan dengan sumbu x positif pada sebuah sistem koordinat
siku-siku. Setiap titik P (selain dari kutub) adalah perpotongan antara
sebuah lingkaran tunggal yang berpusat di 0 dan sebuah sinar tunggal
yang memancar dari 0. Jika r adalah jari-jari lingkaran dan Ɵ adalah
salah satu sudut antara sinar dan sumbu kutub, maka (r, Ɵ) dinamakan
sepasang koordinat kutub dan titik P (Gambar 2.2).
Titik-titik yang dilukiskan oleh koordinat kutub paling mudah
Digambar apabila kita menggunakan kertas grafik kutub. Pada kertas
demikian telah tergambar lingkaran-lingkaran yang sepusat dan sinar-
sinar yang memancar dari pusat itu. Kita dapat melihatnya pada gambar
2.3, pada gambar ini telah terlukis beberapa titik.

Perhatikan sebuah sifat berikut yang tidak ada pada sebuah sistem
koordinat Cartesius. Tiap titik memiliki banyak koordinat kutub. Ini
adalah akibat sifat bahwa sudut-sudut θ + 2 𝜋n, n = 0, ±1, ±2,…
memiliki kaki-kaki yang sama. Misalnya, titik dengan koordinat kutub
(4, 𝜋/2) juga memiliki koordinat (4, 5𝜋/2), (4, 9𝜋/2), (-4, 3𝜋/2), dan
seterusnya. Bahkan hal ini berlaku juga jika r diperbolehkan memiliki
nilai yang negatif. Dalam hal ini (r, θ) terletak pada sinar yang
berlawanan arah dengan sinar yang dibentuk oleh θ dan yang terletak r
satuan dari titik asal. Dengan demikian, titik dengan koordinat kutub (-
3, 𝜋/6) dapat kita lihat pada Gambar 4.4, sedangkan (-4, 3) adalah
koordinat lain untuk (4, /2). Titik asal mempunyai koordinat (0, θ),
dimana sudut θ sembarang.
2.1.2 Persamaan Kutub

Contoh persamaan kutub adalah:


2
r = 8 sin θ dan r =
1−cos θ

Seperti halnya dengan system koordinat siku-siku, kita juga dapat


menggambarkan grafik sebuah persamaan kutub. Grafik Persamaan
Kutub adalah himpunan titik-titik yang mempunyai paling sedikit
sepasang koordinat kutub yang memenuhi persamaan yang
bersangkutan. Salah satu cara untuk menggambar grafik itu adalah
dengan Menyusun daftar nilai-nilai koordinat, kemudian menggambar
titik dengan koordinat-koordinat yang bersangkutan dan akhirnya
menghubungkan titik itu dengan sebuah kurva yang sangat mulus.

Contoh 2.1.:Gambar grafik persamaan kutub r = 8 sin θ


Penyelesaian :
Kita ganti kelipatan π/6 untuk θ dan menghitung nilai r yang
bersangkutan. Apabila θ naik dari 0 hingga 2π, grafik dilintasi dua kali.
Contoh 2.1

2
Gambar grafik dari 𝑟 =
1−cos θ

Penyelesaian:

Lihat Gambar 4.6. Perhatikan gejala yang tidak akan terjadi dengan
system koordinat siku-siku. Koordinat (-2, 3π/2) tidak memenuhi
persamaan. Walaupun demikian titik P (-2, 3π/2) terletak pada grafik,
sebab(2,π/2) merupakan koordinat P dan memang memenuhi
persamaan tersebut. Kita dapat menarik kesimpulan bahwa dalam
system koordinat kutub, walaupun ada sepasang koordinat tertentu
yang tidak memenuhi suatu persamaan, tetapi ini tidak perlu
mengakibatkan bahwa titik yang bersangkutan tidak terletak pada
grafik persamaan itu. Kenyataan ini mengakibatkan banyak kesulitan;
kita harus belajar terbiasa dengan kenyataan tersebut.
2.1.3 Hubungan dengan Koordinat Cartesius

Andaikan sumbu kutub berimpit dengan sumbu x positif system


koordinat Cartesius. Maka koordinat kutub (r, θ) sebuah titik P dan
koordinat Cartesius (x, y) titik itu dihubungkan oleh persamaan :
x = r cos θ r2=x2+y2
y
y = r sin θ tanθ=
x

Hubungan tersebut jelas berlaku untuk sebuah titik P yang berada di


dalam kuadran pertama, yang dapat kita lihat pada Gambar 4.7. mudah
dibuktikan untuk titik-titik dalam kuadran lain.

Contoh 2.2
Tentukan koordinat Cartesius dari titik yang koordinat kutubnya
adalah (4, π/6). Tentukan juga koordinat kutub titik yang koordinat
Cartesiusnya adalah (-3, √3).
Jika (r, θ)= (4,π/6, maka
2.1.4 . Persamaan Ku tu buntuk Garis, Lingkaran dan Konik
Jika sebuah garis melalui kutub, persamaannya adalah θ = θ0.
Apabila garis tidak melalui kutub, maka garis tersebut berjarak
misalnya d dari kutub (d>0). Andaikan θ0 sudut antara sumbu kutub dan
garis tegak lurus dari kutub pada garis itu (Gambar 2.9). Apabila P (r,
θ) sebuah titik pada garis, maka cos (θ – θ0) = d/r

Apabila sebuah lingkaran dengan jari-jari a berpusat di kutub,


pesamaannya adalah r = a. Apabila pusatnya di (r0, θ0), persamaannya
agak rumit,kecuali kalua kita pilih r0 = a (Gambar 2.10). Maka menurut
hukum kosinus ,a2 = r2 + a2 –2ra cos (θ – θ0) yang dapat
disederhanakan menjadi:
Lingkaran : r = 2a cos (θ – θ0)
Ada lagi kasus yang menarik, yaitu untuk θ0= 0 dan θ0 = π/2.
Perhatikan apa bila e= 1 dan = θ0 = 0 kita memperoleh persamaan dalam
contoh 7.2 hasil diatas kita ikhtisarkan dalam diagram berikut

2.2.5 Grafik Persamaan Kutub


Grafik persamaan kutub yang telah dibahas sebelumnya terdiri atas
garis, lingkaran dan konik. Sekarang kita akan membahas grafik-grafik
yang lebih rumit bentuknya, yaitu kardioid, limason, mawar dan spiral.
Walaupun bentu grafiknya rumit, namun persamaannya tetap sederhana
kalua digunakan persamaan kutub. Dituang kandengan koordinat siku-
siku, persamaannya tidak lagi sederhana. Jadi kita dapat
melihat keuntungan adanya system koordinat ini. Ada kurva-kurva
yang persamaannya sederhana dalam suatu system dan ada kurva yang
persamaannya sederhana dalam system lain. Sifat demikian akan kita
gunakan kelak untuk memecahkan suatu persoalan dengan memilih
suatu system koordinat yang tepat.
Sifat simetri dapat membantu kita menggambar sebuah grafik. Di
bawah ini ada beberapa pengujian kesimetrian yang cukup dalam
koordinat kutub. Kebenarannya dapat dilihat pada gambar yang
bersangkutan.
1. Grafik persamaan kutub simetri terhadap sumbu x (yaitu sumbu
kutub dan perpanjangannya ke kiri) apabila θ diganti dengan –θ
menghasilkanpersamaanyangsama(Gambar 2.13).
2. Grafik persamaan kutub simetri terhadap sumbu y (yaitu garis θ =
π/2)apabila θ diganti dengan π-θ menghasilkan persamaan yang sama
(Gambar 2.14).
3. Grafik persamaan kutub simetri terhadap titik asal, apabila r diganti
–r menghasilkan persamaan yang sama (Gambar 2.15).
Karena penggambaran banyak titik di dalam koordinat kutub, maka
kemungkinan adanya simetri tidak teridentifikasi oleh ketiga tes ini.

2.2 Perpotongan Kurva-kurva Dengan koordinat Kutub


Dalam koordinat Cartesius, semua titik potong dua kurva dapat dicari
dengan jalan menyelesaikan persamaan kurva bersama-sama. Hal ini
tidak selalu mungkin jika kita menggunakan koordinat kutub. Ini
disebabkan sebuah titik P memiliki banyak koordinat kutub,
Satu pasang dapat memenuhi persamaan polar dari kurva yang lain.
Misalnya (lihatGambar 2.15), lingkaran r = 4 cosπ memotong garis θ =
π/3 di dua titik, yaitu kutub dan (2, π/3). Tetapi harga pasangan terakhir
inilah yang memenuhi kedua persamaan tersebut. Ini disebabkan
koordinat kutub yang memenuhi persamaan garis adalah (0, π/3) dan
yang memenuhi persamaan lingkaran adalah (0, π/2).
Kesimpulan kita adalah sebagai berikut: Untuk dapat memperoleh
semua perpotongan dua kurva dengan koordinat kutub, selesaikanlah
persamaan-persamaan bersama-sama; kemudian gambarlah grafiknya
secara seksama untuk memperoleh titik potong lain yang masih
mungkin.
2.3 Kalkulus Dengan Koordinat Kutub
Dua persoalan paling mendasar dalam kalkulus adalah menentukan
kemiringan garis singgung kurva dan menentukan luas suatu daerah
yang dibatasi oleh sebuah kurva. Dalam sub bab ini, kita akan
membahas kedua persoalan itu dengan menggunakan koordinat kutub.
Dengan koordinat Cartesius, unsur luas dasar adalah luas persegi
panjang. Dengan koordinat kutub unsure luas dasar ini adalah
luas suatu juring (sektor) lingkaran (Gambar 7.23). Oleh karena luas
lingkaran dengan jari-jari r adalah πr2, kita dapat menarik kesimpulan
bahwa luas sector lingkaran dengan sudut pusat θ radian adalah
(θ/2π)πr2 .
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Untuk menentukan letak suatu benda atau lokasi dapat dilakukan
denganmemperhatikan denah suatu benda atau lokasi. Titik koordinat
sangat berguna untuk mengetahui posisi suatu kota" gunung" danau dan
lain sebagainya dalam bidang datar yang disebut peta.alam koordinat
terdiri dari sumbu diagram yang terdiri dari dua garis yang berpotongan
tegak lurus. ;aris yang mendatar disebut sumbu C dan yang tegak
disebut sumbu y. Titik potong sumbu C dan y disebut titik asal. Titik
ini dinyatakansebagai titik nol. Setiap titik pada bidang kartesius
dihubungkan dengan jarak tertentuke sumbu C yang disebut absis"
sedangkan jarak tertentu ke sumbu y disebut ordinat.Absis dan ordinat
me+akili pasangan bilangan atau pasangan berurut yang
disebutkoordinat.
3.2 SARAN
Perlu pemahaman pada system koordinat kartesius dan koordinat
kutub" dikarenakan kemampuan eksakta permahasiswa berbeda dalam
memahami system koordinat serta system koordinat sangat banyak
kegunaanya didalam kehidupan sehari-hari.
Daftar Pustaka
[1] Bittinger, M.L., Ellenbogen, D. J., Surgent, S. A., (2012), Calculus
and Its Applications, 10th ed., Pearson Education, Inc., Boston.
[2] Guichard,D., (2022), Calculus, California: LibreTexts.
[3] Herman, E., Strang G., (2018), Calculus Volume 1, Houston:
OpenStax.
[4] Shatnawi, M.,Nasrudin,M.F.,Sahran,S.,(2017), A New Initialization
Technique in Polar Coordinates for Particle Swarm Optimization and
Polar PSO, IJASEIT, 7(1), 242-249.
[5]Stewart, J., (2008), Calculus Early Transcendentals, 6th ed.,
Belmont: Thomson Learning, Inc.
[6] Zhou, L., Wei, H., Li, H., Zhao, W., Zhang, Y., Zhang, Y., (2020),
ObjectDetection for Remote Sensing Images Based on Polar
Coordinates, IEEE Accesss, 8,223373-223384.

Anda mungkin juga menyukai