Dosen Pengampu:
Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga
saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga penulis diberi
kesempatan untuk menyelesaikan makalah tentang "Sistem Koordinat Kartesius dan Sistem
Koordinat Kutub". Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Kakulus Variabel
Banyak.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna serta
kesalahan yang penulis yakini di luar batas kemampuan penulis. Maka dari itu penulis dengan
senang hati menerima kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Penulis berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang...................................................................................................................................................................... 1
PENUTUP ...................................................................................................................................................................................... 12
A. Kesimpulan .......................................................................................................................................................................... 12
B. Saran ....................................................................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan peta dalam kehidupan sehari-hari sudah sangat lumrah dilakukan oleh
masyarakat, hal tersebut dikarenakan peta sangat memudahkan kita untuk menemukan
lokasi atau alamat yang di kehendaki. Peta yang baik juga dilengkapi garis lintang dan garis
bujur. Dalam ilmu Matematika garis tersebut disebut sistem koordinat. Agar kita
menemukan tempat tersebut dan tidak tersesat, maka dari itu sangat penting bagi orang-
orang pendidikan untuk mempelajari tentang sistem koordinat.
Sistem koordinat adalah suatu cara/metode untuk menentukan letak suatu titik pada
bidang (R2) atau ruang (R3). Ada beberapa macam sistem koordinat: Sistem Koordinat
Cartesius, Sistem Koordinat Kutub, Sistem Koordinat Tabung, dan Sistem Koordinat Bola.
Pada makalah ini penulis akan membahas sistem koordinat kartesius dan sistem koordinat
kutub.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan sistem koordinat kartesius?
2. Apakah yang dimaksud dengan sistem koordinat kutub?
3. Bagaimana bentuk grafik persamaan kutub?
4. Bagaimana menghitung luas daerah grafik persamaan kutub
1
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem koordinat kartesius digunakan untuk menentukan tiap titik dalam bidang
dengan menggunakan dua bilangan yang biasa disebut koordinat x (absis) dan koordinat y
(ordinat). Untuk mendefenisikan koordinat kartesius di perlukan dua garis berarah yang
saling tegak lurus (sumbu x dan sumbu y), dan panjang unit yang dibuat dengan tanda-tanda
pada kedua sumbu tersebut.
Setiap titik pada bidang koordinat posisinya dapat dinyatakan oleh sepasang
bilangan yang disebut pasangan terurut (ordered pair). Bilangan-bilangan dalam pasangan
terurut yang berhubungan dengan titik pada bidang koordinat disebut koordinat
(coordinates) dari titik.
2
sehingga terdapat 4 kuadran, yaitu kuadran I (𝑥 > 0, 𝑦 > 0), kuadran II (𝑥 < 0, 𝑦 > 0),
kuadran III (𝑥 < 0, 𝑦 < 0), dan kuadran IV (𝑥 > 0, 𝑦 < 0).
Gambar II
Pada gambar II posisi titik P (2,3) terhadap sumbu x dan sumbu y, dengan nilai x =
2 dan nilai y = 3 berada pada kuadran I.
Gambar III
Pada gambar III terdapat 2 titik yang dihubungkan oleh sebuah garis lurus. Ketika
dua titik dihubungkan dengan garis lurus, bagian garis antara dua titik disebut ruas garis (a
3
line segment). Panjang ruas garis tersebut menunjukkan jarak antara dua titik dikedua ujung
ruas garis tersebut. Teorema Pythagoras dapat digunakan untuk menentukan panjang ruas
garis yang tidak sejajar dengan sumbu koordinat. Yang dapat kita hitung menggunakan
rumus:
Titik P adalah titik sembrang pada bidang koordinat kutub. Dalam bidang koordinat
kutub, titik P terletak pada jarak r satuan dari titik asal/kutub, dan sinar garis OP membentuk
4
sudut ϴ terhadap sumbu kutub. Sinar garis OP dibuat dengan menarik garis dari kutub
hingga titik P seperti pada gambar sistem koordinat kutub. Letak titik pada bidang koordinat
kutub dapat diketahui jika nilai jarak r dan sudut ϴ diketahui dan letak titik tersebut ditandai
dengan (r,ϴ).
Titik-titik yang dilukiskan oleh koordinat kutub paling mudah digambar apabila
kita menggunakan kertas grafik kutub. Pada kertas demikian telah tergambar lingkaran-
lingkaran yang sepusat dan sinar-sinar yang memancar dari pusat itu. Kita dapat melihatnya
pada Gambar V, pada gambar ini telah terlukis beberapa titik.
Gambar V
Perhatikan sebuah sifat berikut yang tidak ada pada sebuah system koordinat
Cartesius. Tiap titik memiliki banyak koordinat kutub. Ini adalah akibat sifat bahwa sudut-
sudut θ + 2πn, n = 0, ±1, ±2,…memiliki kaki-kaki yang sama. Misalnya, titik dengan
koordinat kutub (4, π/2) juga memiliki koordinat (4, 5π/2), (4, 9π/2), (-4, 3π/2), dan
seterusnya. Bahkan hal ini berlaku juga jika r diperbolehkan memiliki nilai yang negatif.
Dalam hal ini (r, θ) terletak pada sinar yang berlawanan arah dengan sinar yang dibentuk
oleh θ dan yang terletak r satuan dari titik asal. Dengan demikian, titik dengan koordinat
kutub (-3, π/6) dapat kita lihat pada Gambar V, sedangkan (-4, 3π/2) adalah koordinat lain
untuk (4, π/2). Titik asal mempunyai koordinat (0, θ), di mana θ sudut sembarang.
Seperti halnya dengan system koordinat siku-siku, kita juga dapat menggambarkan
grafik sebuah persamaan kutub. Grafik persamaan kutub adalah himpunan titik-titik yang
mempunyai paling sedikit sepasang koordinat kutub yang memenuhi persamaan yang
bersangkutan. Salah satu cara untuk menggambar grafik itu adalah dengan menyusun daftar
5
nilai-nilai koordinat, kemudian menggambar titik dengan koordinat-koordinat yang
bersangkutan dan akhirnya menghubungkan titik itu dengan sebuah kurva yang mulus.
Satu contoh persamaan kutub adalah 𝑟 = 8 sin 𝜃, persasmaan ini dapat kita
gambarkan dengan cara Kita ganti θ kelipatan π/6 dan menghitung nilai r yang
bersangkutan. Apabila θ naik dari 0 hingga 2π, grafik dilintasi dua kali.
Gambar VI
a. Lingkaran
Grafik akan berbentuk lingkaran jika
a) berjari-jari a dengan pusat (0,0); r=a (gambar VIIa)
b) berjari-jari r dengan pusat (a,0); 𝑟 = 2𝑎 cos 𝜃 (gambar VIIb)
c) berjari-jari r dengan pusat (0,a); 𝑟 = 2𝑎 sin 𝜃 (gambar VIIc)
a b c
Gambar VII: Grafik koordinat kutub berbentuk lingkaran
6
b. Kardioida dan limacon
Grafik koordinat kutub akan berbentuk kardioida dan limacon jika
persamaannya dalam bentuk berikut:
𝑟 = 𝑎 + 𝑏 sin 𝜃
𝑟 = 𝑎 − 𝑏 sin 𝜃
𝑟 = 𝑎 + 𝑏 cos 𝜃
𝑟 = 𝑎 − 𝑏 cos 𝜃
Gambar VIII
Grafik akan berbentuk limacon jika a>b atau a<b, jika a=b maka grafik akan
berbentuk kardoida.
c. Lemniscate
Grafik kutub akan berbentuk lemniscate dalam bentuk persamaan berikut:
𝑟 2 = 𝑎2 cos 2𝜃
𝑟 2 = −𝑎2 cos 2𝜃
𝑟 2 = 𝑎2 sin 2𝜃
𝑟 2 = −𝑎2 sin 2𝜃
7
Gambar IX
e. Rose
Grafik kutub akan berbentuk rose dalam bentuk persamaan berikut:
𝑟 = 𝑎 sin 𝑛 𝜃
𝑟 = 𝑎 cos 𝑛 𝜃
Gambar X
𝛽 𝛽
1 1
𝐴 = ∫ [𝑓(𝜃)] 𝑑𝜃 = ∫ 𝑟 2 𝑑𝜃
2
𝛼 2 𝛼 2
Untuk menentukan batas-batas integrasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
8
1. Sketsalah daerah A yang luasnya akan ditentukan
2. Gambar sembarang garis radial dari titik asal kurva batas 𝑟 = 𝑓(𝜃)
3. Tentukan pada selang nilai manakah 𝜃 harus bergerak agar garis radial menutupi
seluruh daerah A
4. Jawaban pertanyaan 3 akan menentukan batas bawah dan batas atas integrasi.
Sebagai contoh: tentukan luas dareah yang dibentuk oleh kurva 𝑟 = 2 + 2 𝑐𝑜𝑠𝜃.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut kita harus membuat sketsa kurva dari persamaan.
𝑟 = 2 + 2 cos 𝜃
𝑟 = 2 + 2 cos 0
𝑟 = 2 + 2 .1
𝑟=4
Agar lebih mudah kita buatkan tabel sebagai berikut:
𝜃 r
0 4
60 3
90 2
120 1
180 0
240 1
270 2
300 3
360 4
Karena grafik yang dihasilkan bebentuk kardoida yang simetris maka luasnya dapat
kita hitung
1 2𝜋 2
𝐴= ∫ 𝑟 𝑑𝜃
2 0
1 𝜋
𝐴 = 2 [ ∫ 𝑟 2 𝑑𝜃]
2 0
𝜋
𝐴 = ∫ 𝑟 2 𝑑𝜃
0
𝜋
𝐴 = ∫ (2 + 2 cos 𝜃)2 𝑑𝜃
0
9
𝜋
𝐴 = ∫ 4 + 8𝑐𝑜𝑠𝜃 + 4𝑐𝑜𝑠 2 𝜃 𝑑𝜃
0
𝜋 𝜋 𝜋
𝐴 = ∫ 4 𝑑𝜃 + 8 ∫ cos 𝜃 𝑑𝜃 + 4 ∫ 𝑐𝑜𝑠 2 𝜃 𝑑𝜃
0 0 0
𝜋
𝜋 𝜋 1
𝐴 = 4𝜃| + 8 𝑠𝑖𝑛𝜃| + 4 ∫ (1 + cos 2𝜃) 𝑑𝜃
0 0 0 2
𝜋
𝜋 𝜋
𝐴 = 4𝜃| + 8 𝑠𝑖𝑛𝜃| + 2 ∫ (1 + cos 2𝜃) 𝑑𝜃
0 0 0
𝜋 𝜋 1 𝜋
𝐴 = 4𝜃| + 8 𝑠𝑖𝑛𝜃| + 2 (𝜃 + sin 2𝜃)|
0 0 2 0
𝐴 = [(4𝜋 − 0) + (0 − 0) + 2(𝜋 − 0)]
𝐴 = 6𝜋
x = r cos θ r2 = x2 + y2
y = r sin θ tan θ = y/x
Hubungan tersebut jelas berlaku untuk sebuah titik P yang berada di dalam kuadran
pertama, yang dapat kita lihat pada Gambar VII.
10
Pada kuadran II, nilai x negative dan nilai y positif sehingga
𝑦+
tan 𝜃 = 𝑥− , 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 tan 𝜃 𝑁𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓
𝑥 = 𝑟 cos 𝜃 𝑦 = 𝑟 sin 𝜃
𝑥 = 4 cos 300 𝑦 = 4 sin 300
1 1
𝑥 = 4 . √3 𝑦 = 4.
2 2
𝑥 = 2√3 𝑦=2
Dan sebaliknya tentukan koordinat kutub yang titik koordinat kartesiusnya (-3, √3),
soal ini dapat kita selesaikan dengan mencari r dan sudut 𝜃.
𝑦
𝑟2 = 𝑥2 + 𝑦2 tan 𝜃 = 𝑥
2 √3
𝑟 2 = (−3)2 + (√3) tan 𝜃 = −3
𝑟 2 = 12 𝜃 = 1500
𝑟 = √12
Jadi koordinat kutubnya adalah (√12, 1500 ).
11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan:
1. Sistem koordinat adalah suatu cara/metode untuk menentukan letak suatu titik pada
bidang (R2) atau ruang (R3). Ada beberapa macam sistem koordinat: Sistem Koordinat
Cartesius, Sistem Koordinat Kutub, Sistem Koordinat Tabung, dan Sistem Koordinat
Bola.
2. Sistem koordinat kartesius digunakan untuk menentukan tiap titik dalam bidang dengan
menggunakan dua bilangan yang biasa disebut koordinat x (absis) dan koordinat y
(ordinat). Untuk mendefenisikan koordinat kartesius di perlukan dua garis berarah yang
saling tegak lurus (sumbu x dan sumbu y), dan panjang unit yang dibuat dengan tanda-
tanda pada kedua sumbu tersebut.
3. Sistem koordinat kutub adalah suatu sistem koordinat 2 dimensi dimana setiap titik
pada bidang ditentukan dengan jarak dari suatu titik yang telah ditetapkan dan suatu
sudut dari suatu arah yang telah ditetapkan.
4. Ada beberapa bentuk dari grafik persamaan koordinat kutub diantaranya: Lingkaran,
kardioida, limacon, lemniscate, spiral dan rose.
5. Untuk luasan dalam koordinat kutub Jika 𝑓(𝜃) kontinue dan tak negative untuk 𝛼 ≤
𝜃 ≤ 𝛽 dan jika 0 ≤ 𝛽 − 𝛼 ≤ 2𝜋 maka luas A dibatasi oleh kurva kutub 𝑟 = 𝑓(𝜃) dan
garis-garis 𝜃 = 𝛼 dan 𝜃 = 𝛽 adalah:
𝛽 𝛽
1 2
1
𝐴=∫ [𝑓(𝜃)] 𝑑𝜃 = ∫ 𝑟 2 𝑑𝜃
𝛼 2 𝛼 2
6. Hubungan koordinat kutub dengan koordinat kartesius, jika koordinat kutub (r, θ)
sebuah titik P dan koordinat Cartesius (x, y) titik itu dihubungkan oleh persamaan :
x = r cos θ r2 = x2 + y2
y = r sin θ tan θ = y/x
B. Saran
Penulis sadar bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu, penulis sangat berharap masukan dan kritikan dari pembaca agar penulis bisa
memperbaiki kekurangan pada makalah ini agar menjadi lebih baik.
12
DAFTAR PUSTAKA
Edward & Penney, Multivariable Calculus Whit Analytic Geometry, Fifth Edition, The
university of Georgia, Athens: Prentice-Hall. Inc. 1998
Purcell, Edwin J (Penterjemah: Rawuh, Bana Kartasasmita), Kalkulus Dan Geometri Analitis
Jilid I, Jakarta: Erlangga, 1984.
Simmons, George F, Calculus Whit Analytic Geometry, Second Edition, Colorado Colage: The
McGraw-Hill Companies, Inc. 1996
13