Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH GEOMETRI ANALITIK BIDANG DAN RUANG

“SISTEM KOORDINAT KARTESIUS”


Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur dalam Mata Kuliah Geometri
Analitik Bidang dan Ruang

Dosen Pengampu : Vivi Ramdhani, M. Si

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1 :

JUNISAH AFRIANTI : 2420067


PUTRI INDAH FEBRIANI : 2420082
RIZALDI MUHARMANSYAH : 2418085

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BUKITTINGI

2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Sistem Koordinat Kartesius” dapat selesai tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
terstruktur dalam mata kuliah Geometri Analitik Bidang dan Ruang. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Sistem Koordinat Kartesius bagi pembaca
dan juga bagi penulis.

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran kepada pembaca untuk perbaikan dimasa
yang akan datang. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi pengetahuan
yang bermanfaat bagi kita semua.

Bukittinggi, 4 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................

A. Latar Belakang Masalah .........................................................................................


B. Rumusan Masalah ...................................................................................................
1. Apa yang dimaksud dengan sistem koordinat kartesius
pada bidang dan ruang? ..............................................................................
2. Apa yang dimaksud dengan jarak antara dua titik
pada bidang dan ruang? ..............................................................................
3. Apa yang dimaksud dengan koordinat titik yang membagi
ruas garis pada bidang dan ruang? ..............................................................
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................
1. Untuk mengetahui apa itu sistem koordinan kartesius
pada bidang dan ruang ................................................................................
2. Untuk mengetahui apa itu jarak antara dua titik
pada bidang dan ruang ................................................................................
3. Untuk mengetahui apa itu koordinat titik yang membagi
ruas garis pada bidang dan ruang ................................................................

BAB II. PEMBAHASAN ..................................................................................................

A. Sistem Koordinat Kartesius pada Bidang dan Ruang .............................................


B. Jarak Antara Dua Titik pada Bidang dan Ruang ....................................................
C. Koordinat Titik yang Membagi Ruas Garis pada Bidang dan Ruang ....................

BAB III. PENUTUP ..........................................................................................................

A. Kesimpulan .............................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Rene Descartes dikenal sebagai ahlli filsafat modern pertama. Ia juga penemu biologi
modern, ahli fisika, dan matematikawan. Ia lahir di Touraine, Prancis, putra dari seorang ahli
hukum. Ayahnya mengirimnya ke sekolah Jeswit pada umur 8 tahun. Karena kesehatannya
yang kurang baik, Descartes diizinkan menghabiskan waktu paginya belajar di tempat tidur,
suatu kebiasaan yang dipandangnya berguna sehingga dilanjutkannya sepanjang hidupnya.
Pada umur 20 tahun, ia mendapat gelar sarjana hukum dan selanjutnya menjalani kehidupan
seorang tuan yang terhormat, menjalani dinas militer beberapa tahun dan tinggal beberapa
waktu di Paris dan kemudian di Belanda. Ia pergi ke Swedia diundang untuk mengajari Ratu
Christina, di mana ia meninggal karena pneumonia pada tahun 1850.

Descartes menyelidiki suatu metode berfikir yang umum yang akan memberikan
perkalian pada pengetahuan dan menuju kebenaran dalam ilmu-ilmu. Penyelidikan itu
mengantarnya ke matemtika, yang ia simpulkan sebagai sarana pengembangan kebenaran di
segala bidang. Karya matematikanya yang paling berpengaruh adalah La Geometrie, yang
diterbitkan pada tahun 1637. Di dalamnya ia mencoba suatu penggabungan dari geometri tua
dan patut dimuliakan dengan Al Jabar yang masih bayi. Bersama dengan orang Prancis
lainnya, Pierre Fermat (1601-1665), ia diberi pujian dengan gabungan tersebut yang saat ini
kita sebut geometri analitik atau geometri koordinat. Didalam makalah ini kita akan
mempelajari Didalam makalah ini kita akan mempelajari sistem koordinat kartesius pada
bidang dan ruang, jarak antara dua titik pada bidang dan ruang, serta koordinat titik yang
membagi ruas garis pada bidang dan ruang.

B. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dijadikan fokus dalam makalah ini dirumuskan sebagai
berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan sistem koordinat kartesius pada bidang dan ruang?
2. Apa yang dimaksud dengan jarak antara dua titik pada bidang dan ruang?
3. Apa yang dimaksud dengan koordinat titik yang membagi ruas garis pada bidang dan
ruang?
C. Tujuan Penulisan

Untuk memperjelas arah makalah ini, dirumuskan tujuan penulisan antara lain sebagai
berikut :

1. Untuk mengetahui apa itu sistem koordinan kartesius pada bidang dan ruang.
2. Untuk mengetahui apa itu jarak antara dua titik pada bidang dan ruang.
3. Untuk mengetahui apa itu koordinat titik yang membagi ruas garis pada bidang dan
ruang.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Koordinat Kartesius

Sistem koordinat Kartesius adalah sistem koordinat yang menetapkan setiap titik
secara unik dalam bidang dengan serangkaian koordinat numerik, yang merupakan jarak yang
bertanda titik dari dua garis berorientasi tegak lurus tetap, diukur dalam satuan panjang yang
sama. Seperti gambar berikut.

Sistem koordinat kartesius menandai letak suatu objek dalam bidang dengan bantuan
dua garis saling tegak lurus. Garis terseut bisa dinamakan koordinat sumbu-x (absis) dan
koordinat sumbu-y (ordinat) dan seriap objek ditandai dengan titik. Selain pada bidang
terdapat juga sisitem koordinat kartesius dalam ruang yang fungsinya hampir sama dengan
bidang. Tapi pada ruang terdapat tambahan garis yakni koordinat sumbu-z seperti gambar
berikut.

Koordinat juga dapat didefinisikan sebagai posisi proyeksi tegak lurus titik ke dua
sumbu, dinyatakan sebagai jarak yang ditandatangani dari titik asal.
1. Sistem Koordinat Kartesius pada Bidang

Sistem koordinat Kartesius dalam dua dimensi umumnya didefinisikan dengan


dua garis sumbu yang saling tegak lurus dan terletak pada satu bidang (bidang xy).
Sumbu horizontal diberi label x dan sumbu vertikal diberi label y. Pada sistem
koordinat tiga dimensi ditambahkan sumbu yang lain yang sering diberi label z.
Sumbu-sumbu tersebut ortogonal antar satu dengan yang lain (satu sumbu tegak lurus
dengan sumbu yang lain).

Titik pertemuan antara kedua sumbu, titik asal, umumnya diberi label 0. Setiap
sumbu juga mempunyai besaran panjang unit, dan setiap panjang tersebut diberi tanda
dan ini membentuk semacam grid. Untuk mendeskripsikan suatu titik tertentu dalam
sistem koordinat dua dimensi, nilai x ditulis (absis), lalu diikuti dengan nilai y
(ordinat). Dengan demikian, format yang dipakai selalu (x,y) dan urutannya tidak
dibalik-balik.

Pilihan huruf-huruf didasari oleh konvensi, yaitu huruf-huruf yang dekat akhir
(seperti x dan y) digunakan untuk menandakan variabel dengan nilai yang tak
diketahui, sedangkan huruf-huruf yang lebih dekat awal digunakan untuk menandakan
nilai yang diketahui.

Sebagai contoh, pada Gambar 3, titik P berada pada koordinat (3,5).

Karena kedua sumbu bertegak lurus satu sama lain, bidang xy terbagi menjadi
empat bagian yang disebut kuadran, yang pada Gambar 3 ditandai dengan angka I, II,
III, dan IV. Menurut konvensi yang berlaku, keempat kuadran diurutkan mulai dari
yang kanan atas (kuadran I), melingkar melawan arah jarum jam (lihat Gambar 3).
Pada kuadran I, kedua koordinat (x dan y) bernilai positif. Pada kuadran II, koordinat
x bernilai negatif dan koordinat y bernilai positif. Pada kuadran III, kedua koordinat
bernilai negatif, dan pada kuadran IV, koordinat x bernilai positif dan y negatif seperti
tabel dibawah ini.

Kuadran Nilai x Nilai y


I >0 >0
II <0 >0
III <0 <0
IV >0 <0

2. Sistem Koordinat pada Ruang

Koordinat kartesius pada ruang adalah tiga garis lurus yang saling tegak lurus
yang dinamakan sumbu x, sumbu y, dan sumbu z. Dari ketiga sumbu tersebut dapat
ditentukan tiga bidang yaitu bidang xy, bidang xz dan bidang yz. Ketiga bidang
membagi ruang menjadi delapan oktan, yaitu oktan-oktan I, II, III, IV, V, VI, VII dan
VIII. Oktan-oktan I, II, III, dan IV berada diatas bidang xy. Sedangkan oktan-oktan V,
VI, VII dan VIII berada dibawah bidang xy.

Letak suatu titik ditentukan oleh jarak titik itu ke bidang-bidang koordinat yz,
xz, xy dan arah positif atau negative. Titik x disebut absis, titik y disebut koordinat
dan titik z disebut aplikat.

Oktan I : (x+ , y+, z+) Oktan V : (x+ , y+, z-)

Oktan II : (x+ , y-, z+) Oktan VI : (x+ , y-, z-)

Oktan III : (x- , y-, z+) Oktan VII : (x- , y-, z-)

Oktan IV : (x- , y+, z+) Oktan VIII : (x- , y+, z-)


B. Jarak Antara Dua Titik pada Bidang dan Ruang
1. Jarak Antara Dua Titik pada Bidang

Titik merupakan salah satu unsur tak terdefinisi dari geometri (Rawuh, 2009).
Pada geometri bidang Euclid setiap titik diperlakukan sama, sehingga tidak ada titik yang
diperlakukan istimewa (Budhi, 2011). Landasan dari geometri analitik adalah sistem
koordinat, sehingga pembahasan titik akan menjadi lebih mudah jika ditempatkan pada
sebuah sistem koordinat.

Perhatikan gambar berikut:

Dengan menggunakan sistem koordinat, kita dapat mengatakan bahwa titik A


berada pada koordinat (1,1) dan titik B berada pada koordinat (4,3).

Dua buah titik yang berlainan dapat dicari jaraknya dengan cara mengukur
panjang ruas garis yang melalui titik tersebut. Dengan sistem koordinat, kita dapat
menghitung jarak dua titik tersebut menggunakan teorema Phytagoras.

Jika diketahui dua titik yang berbeda misal titik A=(x1,y1) dan titik B=(x2,y2),
maka jarak antara dua titik tersebut merupakan panjang ruas garis AB yang dapat
dihitung dengan AB=√(x2−x1)2+(y2−y1)2.

Dengan menggunakan teorema Phytagoras, dapat kita hitung jarak antara titik A
dan titik B pada koordinat diatas, yaitu :

AB=√(x2−x1)2+(y2−y1)2

AB=√(4−1)2+(3−1)2

AB=√(3)2+(2)2

AB=√9+4

AB=√13

Maka diperoleh panjang AB adalah √13.


2. Jarak Antara Dua Titik pada Ruang

Bangun ruang atau dapat juga diistilahkan dengan bangun berdimensi tiga atau
juga lebih singkat disebut dimensi tiga, merupakan bangun yang memiliki panjang, lebar,
dan tinggi. Dengan adanya panjang, lebar, dan tinggi akan terbentuk sebuah ruang yang
dapat ditentukan volume atau isi dari ruang tersebut.

Konsep sederhana dari sebuah bangun adalah titik, demikian juga pada bangun
ruang atau dimensi tiga. Dalam sebuah bangun ruang dapat ditemukan beberapa titik yang
sengaja dibuat atau memang secara otomatis terbentuk. Perhatikan gambar berikut:

Titik A, B, C, D, E, F, G, H merupakan contoh titik yang otomatis terbentuk dari


bangun ruang yang dibuat, sedangkan titik K, dan J adalah contoh titik yang sengaja
dibuat pada bangun ruang yang telah dibuat tersebut. Titik yang sengaja dibuat,
mempunyai beragam tujuan sesuai dengan keperluan dari pembuatan titik tersebut.

Konsep dasar jarak antara dua titik adalah pencarian jarak terdekat dari dua titik
tersebut. Sehingga bagaimanapun bentuk persoalan dari penentuan jarak antara dua titik
di bangun ruang, pada prinsipnya kita hanya mencari jarak terdekat dari kedua titik
tersebut. Karena penentuan jarak terdekat ini menyesuaikan dengan bentuk masalah dari
bangun ruang, maka tidak ada cara tunggal.
Sebagai contoh, untuk menentukan jarak antara titik C ke titik E terlebih
dahulu kita hitung jarak terdekat yang dilalui dari titk C menuju titik E. Untuk ke titik
E dari C, dapat dilalui dengan berbagai cara:

C-B-A-E

C-D-A-E

C-G-H-E

C-A-E

dan lainnya.

Dari berbagai jalur yang dilalui jarak terdekatnya adalah melalui ruas garis
CE. Selanjutnya untuk menentukan jarak dari C ke E atau menentukan ruas gari CE
dapat dilakukan dengan beragam cara. Misalnya dengan teorema phytagoras atau
dengan cara trigonometri atau cara lainnya.

Perhatikanlah contoh soal dibawah ini menentukan jarak titik menggunakan


teorema phytagoras.

Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 10 cm. Tentukan jarak titik A
ke C dan titik A ke G.
Jarak dari titik A ke C merupakan panjang diagonal bidang atau sisi pada kubus
ABCD.EFGH, panjang diagonal sisi atau bidang dapat dicari dengan dua cara yakni dengan
menggunakan teorema pythagoras dan dengan rumus. Untuk menggunakan teorema
Pythagoras yakni:

AC2 = AB2 + BC2

AC2 = 102 + 102

AC2 = 200

AC = √200

AC = 10√2 cm

C. Koordinat Titik yang Membagi Ruas Garis pada Bidang dan Ruang
1. Koordinat Titik yang Membagi Ruas Garis pada Bidang

Titik tengah ruas garis adalah titik yang terletak tepat di tengah-tengah dua titik
ujung. Dengan demikian, titik tengah adalah rata-rata dari dua titik-ujung, yang
merupakan rata-rata dari dua koordinat x dan dua koordinat y.

Rumus titik tengah dapat digunakan dengan menjumlahkan koordinat x dari dua
titik ujung dan membagi hasilnya dengan dua, dan kemudian menjumlahkan koordinat y
dari titik-titik ujungnya dan membaginya dengan dua. Seperti rumus dibawah ini.

[(x1 + x2)/2,( y1 + y2)/2]

Contoh :

Carilah titik tengah, titik O, yang berada di antara dua titik ujung M (5,4) dan N
(3,-4). Dengan demikian, (x1, y1) = (5, 4) dan (x2, y2) = (3, -4).

Maka dapat diselesaikan dengan menggunakan rumus diatas :


[(x1 + x2)/2,( y1 + y2)/2]

=[(5 + 3)/2, (4 + -4)/2]

=[(5 + 3)/2, (4 + -4)/2]

=[(8/2), (0/2)]

=(4, 0)

Titik tengah dari ujung-ujung titik (5,4) dan (3, -4) adalah (4,0).

2. Koordinat Titik yang Membagi Ruas Garis pada Ruang

Jika titik R(x,y,z) membagi garis PQ dengan perbandingan m : n dan P(x1,y1,z1)


dan Q(x2,y2,z2) maka koordinat R dapat ditentukan sebagai berikut :

Perhatikan gambar diatas, untuk PK, QN, dan RS tegak lurus bidang XOY,
dan KSN adalah garis potong bidang XOY dengan bidang PQNK. Garis LRM || KSN,
maka sudut LPR sebangun dengan sudut MQR sehingga :

Dengan cara yang sama, dan menarik garis-garis tegak lurus pada bidang YOZ
dan XOZ maka diperoleh :
Jadi, koordinat R adalah :

Jika R adalah titik tengah ruas garis PQ, maka R membagi PQ dengan
perbandingan 1 : 1.

Jadi :

Bentuk perbandingan m : n dapat ditulis sebagai k, dimana k dapat bernilai


positif atau negatif tergantung pada kedudukan R apakah berada diantara P dan Q atau
pada perpanjangannya.

Jika :

 k > 0 maka R terletak antara P dan Q.


 -1 < k < 0 maka R terletak di perpanjangan QP (pada pihak p).
 k = -1 maka R suatu titik tak berhingga.
 k < -1 maka R terletak di perpanjangan PQ (pada pihak q).

Dalam hal ini koordinat R menjadi :

Dimana k ≠ -1.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem koordinat kartesius adalah koordinat yang menandai letak suatu objek dalam
bidang dengan bantuan dua garis saling tegak lurus. Garis terseut bisa dinamakan koordinat
sumbu-x (absis) dan koordinat sumbu-y (ordinat) dan seriap objek ditandai dengan titik.
Selain pada bidang terdapat juga sisitem koordinat kartesius dalam ruang yang fungsinya
hampir sama dengan bidang. Tapi pada ruang terdapat tambahan garis yakni koordinat
sumbu-z. Dengan menggunakan sistem koordinat Kartesius, bentuk-bentuk geometri seperti
kurva dapat diekspresikan dengan persamaan aljabar.

Konsep dasar jarak antara dua titik adalah pencarian jarak terdekat dari dua titik
tersebut. Sehingga bagaimanapun bentuk persoalan dari penentuan jarak antara dua titik di
bidang dan bangun ruang, pada prinsipnya kita hanya mencari jarak terdekat dari kedua titik
tersebut. Karena penentuan jarak terdekat ini menyesuaikan dengan bentuk masalah dari
bidang dan bangun ruang, maka tidak ada cara tunggal.

B. Saran

Penulis menyadari sepenuhnya, makalah ini masih banyak kekurangan dan bahkan
menimbulkan banyak pertanyaan yang belum sempat terjawab. Oleh karena itu, kritik, saran
dan masukan yang konstruktif sangat penulis harapkan dari berbagai kalangan demi
perbaikannya ke depan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Alfi Yunita dan Hamdunah. 2017. Modul Geometri Analitik. Bukittinggi : Penerbit Erka.

https://risalandi.com/definisi-rumus-soal-sistem-koordinat-kartesius/ Sistem Koordinat


Kartesius diunduh 3 Maret 2021, pukul 20.08 WIB.

Https://yos3prens.wordpress.com/2015/08/07/koordinat-ruang-dan-vektor-dalam-ruang/
Koordinat pada Ruang diunduh 3 Maret 2021, pukul 20.10 WIB.

https://geogebra.blogspot.com/2015/10/jarak-antara-dua-titik-pada-sistem.html Jarak Antara


Dua Titik pada Bidang diunduh 3 Maret 2021, pukul 20.15 WIB.

https://mathematic.my.id/koordinat-titik-yang-membagi-ruas-garis-dalam-ruang-dimensi-3/
Koordinat Titik yang Membagi Ruas Garis pada Dimensi 3 diunduh 3 Maret 2021, pukul
20.20 WIB.

https://id.wikihow.com/Mencari-Titik-Tengah-Ruas-Garis Koordinat Titik Tengan yang


Membagi Ruas Garis pada Bidang diunduh 4 Maret 2021, pukul 10.47 WIB.

Anda mungkin juga menyukai