Anda di halaman 1dari 21

SISTEM KOORDINAT

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah satu Tugas


Pada mata kuliah“Matematika 3”

Disusun Oleh:

BINTI MASCHURROH
NIM: 210610008

Dosen Pengampu:
KURNIA HIDAYATI. M.Pd.

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI


(STAIN) PONOROGO
2012

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, tak lupa sekuntum sholawat bertangkaian salam tetap
terlimpahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW yang telah membawa umatnya menuju
zaman sekarang ini.
Pada kesempatan ini saya menyusun makalah ini yang berjudul “SISTEM
KOORDINAT” guna memenuhi tugas pada mata kuliah Matematika 3.
Saya selaku penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyusun makalah ini. Sebagai manusia biasa saya menyadari masih banyak
kesalahan dan kekurangan. Sebab itu saya minta maaf dan mohon kritik serta sarannya agar
menjadi lebih baik dan mendekati sempurna. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi rekan-rekan semua umumnya. Amin.

Ponorogo, 21 Maret 2012

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah...................................................................... 1

BAB II : PEMBAHASAN

A. Membuat Denah Letak Benda................................................... 2

B. Mengenal Koordinat Posisi Sebuah Benda................................. 3

C. Menentukan Posisi Titik Pada Sistem Koordinat Cartesius.......... 4

D. Menyelesaikan Masalah Yang Berkaitan dengan Sistem Koordinat Cartesius 5

BAB III : PENUTUP

Kesimpulan..................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam kehidupan sehai-hari kita sering menjumpai gambar peta. Peta sangat
memudahkan kita dalam mencari suatu tempat atau wilayah. Di peta juga terdapat garis lintang
dan garis bujur. Dalam Ilmu Matematika itu disebut sistem koordinat.Pada makalah ini saya
akan membahas lebih dalam tentang sitem koordinat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana membuat denah letak benda?
2. Bagaimana mengenal koordinat posisi sebuah benda?
3. Bagaimana menentukan posisi titik pada sistem koordinat cartesius?
4. Bagaimana menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem koordinat cartesius?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Membuat Denah Letak Benda


Perhatikan denah berikut:

Dari denah tersebut, kamu dapat memperoleh informasi berikut.


1. Sebelah timur Kantor Kelurahan terdapat perumahan penduduk.
2. Puskesmas terletak di sebelah barat perkebunan kelapa.
3. Sebelah utara komplek perumahan terdapat perkebunan kelapa dan sekolah.
4. Jembatan terletak di sebelah selatan pesawahan.
Latihan 1
Perhatikan denah di atas
1. Di sebelah utara puskesmas terdapat...
2. Kompleks perumahan terdapat di sebelah... Pasar Tradisional
3. Di sebelah barat perumahan penduduk terdapat...
Jawaban:
1. Perumahan Penduduk
2. Timur
3. Kantor Kelurahan
B. Mengenal Koordinat Posisi Sebuah Benda
Koordinat adalah bilangan yang dipakai untuk menunjukkan lokasi suatu titik di garis
permukaan atau ruang. Koordinat dapat memudahkan kita dalam menemukan letak benda.
Latihan 2
Perhatikan gambar berikut:

1. Telepon terletak di posisi (3, B).


2. Helm terletak di posisi (6, ...).
3. Tempat pensil terletak di posisi (..., F).
4. Motor terletak di posisi (..., ...).
5. Kursi terletak di posisi (..., ...).
6. Komputer terletak di posisi (..., ...).
7. Rumah terletak di posisi (..., ...).
8. ... terletak di posisi (7, A).
9. ... terletak di posisi (5, E).
10. ... terletak di posisi (4, C).
Jawaban:
1. (3, B)
2. (6, B)
3. (2, F)
4. (4, F)
5. (6, G)
6. (1, G)
7. (7, F)
8. Handphone
9. Mobil
10. Rumah Sakit

C. Menentukan Posisi Titik Pada Sistem Koordinat Cartesius


Sumbu diagram terdiri dari dua garis yang berpotongan tegak lurus. Garis yang
mendatar disebut sumbu x dan yang tegak disebut sumbu y. Titik potong sumbu x dan y disebut
titik asal. Titik ini dinyatakan sebagai titik nol. Pada sumbu x dan sumbu y terletak titik yang
berjarak sama.
Pada sumbu x dari titik nol ke kanan dan seterusnya merupakan bilangan positif,
sedangkan dari titik nol ke kiri dan seterusnya merupakan bilangan negatif. Pada sumbu y, dari
titik nol ke atas merupakan bilangan positif, dan dari titik nol ke bawah merupakan bilangan
negatif.
Setiap titik pada bidang cartesius dihubungkan pada jarak tertentu ke sumbu x yang
disebut absis, sedangkan jarak tertentu ke sumbu y disebut ordinat. Absis dan ordinat mewakili
pasangan bilangan (pasangan berurut) yang disebut koordinat. Penulisan koordinat ditulis
dalam tanda kurung. Koordinat x selalu ditulis terlebih dahulu diikuti tanda koma dan
kemudian koordinat y.
Garis tegak lurus pada bidang cartesius, membagi bidang menjadi empat bagian, yang
dinamakan kuadran, yaitu kuadran 1, kuadran 2, kuadran 3, dan kuadran 4. Pada kuadran 1
nilai x dan y positif, pada kuadran 2 nilai x negatif dan nilai y positif, pada kuadran 3 nilai x
negatif dan nilai y negatif, dan pada kuadran 4 nilai x positif dan nilai y negatif
Latihan 3
Gambarlah pada kertas berpetak sebuah bidang koordinat kemudian tentukan letak titik-titik A
(-2, 2), B (3, 2), C (3, -3), D (-2, -3)
Jawaban:
D. Menyelesaikan Masalah Yang Berkaitan dengan Sistem Koordinat Cartesius
Untuk memudahkan pebacaan peta, sering peta dilengkapi garis bantu yang mendatar
dan tegak atau garis lintang dan garis bujur. Dasar pembuatan garis tersebut merupakan dasar
dari bidang koordinat.
Latihan 4
Gambar dibawah menunjukkan peta propinsi Aceh.

Salin dan lengkapilah pernyataan-pernyataan berikut di buku latihanmu.

1. Kota Janto terletak pada koordinat (4, ...).


2. Kota Meulaboh terletak pada koordinat (..., J).
3. Kota Langsa terletak pada koordinat (..., ...).
4. Kota ... terletak pada koordinat (9, F).
5. Kota ... terletak pada koordinat (9, N).

Jawaban:
1. (4, N)
2. (5, J)
3. (12, K)
4. Tapak Tuan
5. Lhoksumawe
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
1. Menentukan letak suatu benda atau lokasi dapat dilakukan dengan memperhatikan denah suatu
benda atau lokasi.
2. Titik koordinat sangat berguna untuk mengetahui posisi suatu kota, gunung, danau dan lain
sebagainya dalam bidang datar yang disebut peta.
3. Sumbu diagram terdiri dari dua garis yang berpotongan tegak lurus. Garis yang mendatar
disebut sumbu x dan yang tegak disebut sumbu y. Titik potong sumbu x dan y disebut titik asal.
Titik ini dinyatakan sebagai titik nol.
4. Setiap titik pada bidang Cartesius dihubungkan dengan jarak tertentu ke sumbu x yang disebut
absis, sedangkan jarak tertentu ke sumbu y disebut koordinat. Absis dan ordinat mewakili
pasangan bilangan atau pasangan berurut yang disebut koordinat.
PENGERTIAN
Koordinat adalah suatu titik hasil dari perpotongan antara garis lintang dan garis bujur yang
menunjukan suatu objek baik itu orang, lokasi atau gedung dalam sebuah lokasi di lapangan atau
bumi dengan di peta. Pengertian lain dari koordinat yang dilansir dari wikipedia, Koordinat adalah
kedudukan suatu titik pada peta.

TUJUAN

Pengertian Koordinat

Koordinat adalah suatu titik hasil dari perpotongan antara garis lintang dan garis bujur yang
menunjukan suatu objek baik itu orang, lokasi atau gedung dalam sebuah lokasi di lapangan
atau bumi dengan di peta.

Pengertian lain dari koordinat yang dilansir dari wikipedia, Koordinat adalah kedudukan
suatu titik pada peta. Secara teori, koordinat merupakan titik pertemuan antara absis dan
ordinat. Koordinat ditentukan dengan menggunakan sistem sumbu, yakni perpotongan antara
garis-garis yang tegak lurus satu sama lain.

Sistem Koordinat Peta

Sistem koordinat pada peta terbagi dua, yaitu;

1. Sistem Koordinat 2 Dimensi

a. Sistem Koordinat kartesian dua dimensi merupakan sistem koordinat yang terdiri dari dua
salib sumbu yang saling tegak lurus, biasanya sumbu X dan Y.

b. Sistem Koordinat polar, koordinat suatu titik didefinisikan fungsi dari arah dan jarak dari
titik ikatnya.

Sistem kooerdinat 3 Dimensi

a. Sistem Koordinat Kartesian 3 Dimensi, pada prinsipnya sama dengan sistem koordinat
kartesian 2 Dimensi, hanya menambahkan satu sumbu lagi yaitu sumbu Z, yang ketiganya
saling tegak lurus.

b. Sistem Koordinat Bola, Posisi suatu titik dalam ruang, selain didefinisikan dengan sistem
kartesian 3 Dimensi, dapat juga didefinisikan dalam sistem koordinat bola (pronsip dasarnya
sama dengan koordinat polar, yaitu sudut dan jarak).

c. Sistem Koordinat Ellipsoida, Untuk pendefinisian bentuk bumi sangatlah susah. Bentuk
bumi dikenal sebagai geoid. Geoid didekati oleh permukaan muka laut rata-rata. Untuk
mempermudah hitungan bentuk bumi, digunakan suatu model matematik yang disebut
ellipsoida yaitu ellips yang putar.

Fungsi Koordinat Pada Peta


Fungsi dari koordinat pada peta adalah menentukan letak atau keberadaan sebuah benda.
Contohnya untuk menentukan posisi kapal. Setelah diketahui koordinatnya, posisi pada peta
bisa segera disebutkan.

Dalam menentukan titik koordinat, orang sangat dibantu dengan adanya Garis Lintang dan
Garis Bujur, dua garis maya yang sangat berperan penting dalam pemetaan.

Garis Lintang adalah garis maya yang melingkari bumi ditarik dari arah barat hingga ke timur
atau sebaliknya , sejajar dengan equator (garis khatulistiwa). Garis lintang terus melingkari
bumi, dari equator hingga ke bagian kutub utara dan kutub selatan bumi. Menurut
penamaannya, kelompok garis yang berada di sebelah selatan equator disebut Lintang Selatan

Garis Bujur adalah garis maya yang ditarik dari kutub utara hingga ke kutub selatan atau
sebaliknya.

Ada 3 cara penunjukan dalam penggunaan koordinat peta yakni cara koordinat 4 angka, cara
koordinat 6 angka, dan cara koordinat 8 angka.

1. Cara 4 angka digunakan untuk memperlihatkan posisi suatu tempat yang cukup lebar,
misalkan untuk menunjukan lokasi danau, telaga dsb. Jarak kira-kira 1000 meter (sisi bujur
sangkar dibagi 1000).
2. Cara 6 angka: digunakan untuk menunjukan lokasi yang sempit. Semisal, loksai kemah,
titik pertemuan (check poin) dll. Jarak 100 meter (sisi bujursangkar dibagi 10 bagian).
3. Cara 8 angka: digunakan untuk menunjukan suatu titik, miasal titik triangulasi, lokasi
korban (sisi bujur sangkar dibagi 100).

Dalam matematika, Sistem koordinat Kartesius digunakan untuk menentukan tiap titik
dalam bidang dengan menggunakan dua bilangan yang biasa disebut koordinat x (absis) dan
koordinat y (ordinat) dari titik tersebut.

Untuk mendefinisikan koordinat diperlukan dua garis berarah yang tegak lurus satu sama lain
(sumbu x dan sumbu y), dan panjang unit, yang dibuat tanda-tanda pada kedua sumbu
tersebut (lihat Gambar 1).

Sistem koordinat Kartesius dapat pula digunakan pada dimensi-dimensi yang lebih tinggi,
seperti 3 dimensi, dengan menggunakan tiga sumbu (sumbu x, y, dan z).
Gambar 2 - Sistem koordinat Kartesius disertai lingkaran merah yang berjari-jari 2 yang
berpusat pada titik asal (0,0). Persamaan lingkaran merah ini adalah x² + y² = 4.

Dengan menggunakan sistem koordinat Kartesius, bentuk-bentuk geometri seperti kurva


dapat diekspresikan dengan persamaan aljabar. Sebagai contoh, lingkaran yang berjari-jari 2
dapat diekspresikan dengan persamaan x² + y² = 4 (lihat Gambar 2).

Istilah Kartesius digunakan untuk mengenang ahli matematika sekaligus filsuf dari Perancis
Descartes, yang perannya besar dalam menggabungkan aljabar dan geometri (Cartesius
adalah latinisasi untuk Descartes). Hasil kerjanya sangat berpengaruh dalam perkembangan
geometri analitik, kalkulus, dan kartografi.

Ide dasar sistem ini dikembangkan pada tahun 1637 dalam dua tulisan karya Descartes. Pada
bagian kedua dari tulisannya Discourse on the Method, ia memperkenalkan ide baru untuk
menggambarkan posisi titik atau objek pada sebuah permukaan, dengan menggunakan dua
sumbu yang bertegak lurus antar satu dengan yang lain. Dalam tulisannya yang lain, La
Géométrie, ia memperdalam konsep-konsep yang telah dikembangkannya.

Lihat koordinat untuk sistem-sistem koordinat lain seperti sistem koordinat polar.

Sistem koordinat dua dimensi


Sistem koordinat Kartesius dalam dua dimensi umumnya didefinisikan dengan dua sumbu
yang saling bertegak lurus antar satu dengan yang lain, yang keduanya terletak pada satu
bidang (bidang xy). Sumbu horizontal diberi label x, dan sumbu vertikal diberi label y. Pada
sistem koordinat tiga dimensi, ditambahkan sumbu yang lain yang sering diberi label z.
Sumbu-sumbu tersebut ortogonal antar satu dengan yang lain. (Satu sumbu dengan sumbu
lain bertegak lurus.)

Titik pertemuan antara kedua sumbu, titik asal, umumnya diberi label 0. Setiap sumbu juga
mempunyai besaran panjang unit, dan setiap panjang tersebut diberi tanda dan ini membentuk
semacam grid. Untuk mendeskripsikan suatu titik tertentu dalam sistem koordinat dua
dimensi, nilai x ditulis (absis), lalu diikuti dengan nilai y (ordinat). Dengan demikian, format
yang dipakai selalu (x,y) dan urutannya tidak dibalik-balik.
Gambar 3 - Keempat kuadran sistem koordinat Kartesius. Panah yang ada pada sumbu berarti
panjang sumbunya tak terhingga pada arah panah tersebut.

Pilihan huruf-huruf didasari oleh konvensi, yaitu huruf-huruf yang dekat akhir (seperti x dan
y) digunakan untuk menandakan variabel dengan nilai yang tak diketahui, sedangkan huruf-
huruf yang lebih dekat awal digunakan untuk menandakan nilai yang diketahui.

Sebagai contoh, pada Gambar 3, titik P berada pada koordinat (3,5).

Karena kedua sumbu bertegak lurus satu sama lain, bidang xy terbagi menjadi empat bagian
yang disebut kuadran, yang pada Gambar 3 ditandai dengan angka I, II, III, dan IV. Menurut
konvensi yang berlaku, keempat kuadran diurutkan mulai dari yang kanan atas (kuadran I),
melingkar melawan arah jarum jam (lihat Gambar 3). Pada kuadran I, kedua koordinat (x dan
y) bernilai positif. Pada kuadran II, koordinat x bernilai negatif dan koordinat y bernilai
positif. Pada kuadran III, kedua koordinat bernilai negatif, dan pada kuadran IV, koordinat x
bernilai positif dan y negatif (lihat tabel dibawah ini).

Kuadran nilai x nilai y


I >0 >0
II <0 >0
III <0 <0
IV >0 <0

FUNGSI KOORDANASI

1. Sistem Koordinat digunakan untuk menunjukkan suatu titik di Bumi berdasarkan garis
lintang dan garis bujur.

2. membuat denah.

3. mengetahui suatu letak


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam mengirimkan surat kepada seseorang kita harus nengetahui alamat tujuannya
secara lengkap dan benar, hal ini dikarenakan untuk mempermudah dalam pengiriman surat.
Jika alamat yang kita cantumkan itu benar dan lengkap maka suratpun akan lebih cepat
sampai. Alamat rumah seseorang berhubungan dengan denah atau peta, maka dari itu dirasa
sangat penting anak-anak usia SD/MI mempelajari system koordinat yang berhubungan
dengan denah dan letak suatu benda. Agar anak mengerti tata cara membuat denah ataupun
membaca denah sejak dini.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengaplikasian denah letak benda dalam system koordinat?
2. Bagaimana cara menentukan posisi titik pada system koordinat kartesius?
3. Bagaimanamenggambar bengun datar pada bidang koordinat?
4. Bagaimana contoh penyelesaian masalah yang berkaitan dengan bidang koordinat cartesiua?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Denah Letak Benda

Perhatikan gambar denah sekolah berikut !


Dari denah sekolah sederhana tersebut dapat diketahui tempat-tempat tertentu. Lapangan
terletak tepat di tengah sekolah, ruang guru terletak paling barat dan paling selatan,
sedangkan ruang kepala sekolah terletak di sebelah timur ruang guru. Kamar mandi terletak
paling selatan dan paling timur atau bisa juga dikatakan disebelah selatannya kelas 1 dan
timur ruang tamu.

Itulah sekilas cara membaca denah. Tidaklah susah dalam membaca denah suatu tempat
jika kita memahaminya dengan seksama, Yang perlu diperhatikan dalam membaca denah
adalah arah denah itu sendiri yaitu bagian atas gambar merupakan bagian utara, bagian
gambar bawah adalah arah selatan, bagian kanan gambar adalah arah timur sedangkan bagian
kiri gambar adalah arah barat.

Koordinat posisi sebuah benda


Gambar berikut adalah denah kebun buah dan sayuran. Kebun tersebut dibuat petak-
petak berupa garis dan lajur tanaman buah. Baris diberi tanda angka 1 sampai dengan 4
sedangkan lajur diberi tanda A sampai dengan D. dengan adanya denah tersebut, maka
pengunjung akan dengan mudah untuk menuju kebun buah atau kebun sayuran yang disukai.

Tanaman anggur hijau terletak pada baris 1 lajur D atau dapat juga ditulis (1 ; D).
Tanaman jeruk terletak pada baris 2 lajur B atau dapat juga dituis (2 ; B).
Tanaman sayur mayor terletak pada baris 3 lajur C atau dapat juga dituis (3 ; C).
Tanaman ceri terletak pada baris 4 lajur A atau dapat juga ditulis (4 ; A).
Pertemuan baris dan lajur yaitu (1 ; D), (2 ; B), (3 ; C), dan (4 ; A) dinamakan koordinat.

B. Menentukan Posisi Titik Pada Sistem Kootdinat Kartesius


Matematika mempunyai cara praktis untuk menentukan letak suatu benda. Caranya yaitu
menggunakan system koordinat cartesius. Istilah Kartesius digunakan untuk mengenang ahli
matematika sekaligus filsuf dari Perancis Descartes, yang perannya besar dalam
menggabungkan aljabar dan geometri (Cartesius adalah latinisasi untuk Descartes). Hasil
kerjanya sangat berpengaruh dalam perkembangan geometri analitik, kalkulus, dan
kartografi.
Ide dasar sistem ini dikembangkan pada tahun 1637 dalam dua tulisan karya Descartes.
Pada bagian kedua dari tulisannya Discourse on Method, ia memperkenalkan ide baru untuk
menggambarkan posisi titik atau obyek pada sebuah permukaan, dengan menggunakan dua
sumbu yang bertegak lurus antar satu dengan yang lain. Dalam tulisannya yang lain, La
Géométrie, ia memperdalam konsep-konsep yang telah dikembangkannya.
Koordinat adalah bilangan yang dipakai untuk menunjukan lokasi suatu titik di garis
permukaan atau ruang. Sedangkan sumbu koordinat adalah garis lurus yang di dalamnya
tertulis bilangan-bilangan. Garis (sumbu) mendatar/horizontal atau sumbu absis X adalah
sumbu X. garis(sumbu) tegak/vertical atau sumbu ordinat Y adalah sumbu Y. Titik pusat
koordinat kartesius ditunjukan oleh titik O (0,0).
Setiap titik pada bidang koordinat Cartesius dinyatakan dengan pasangan berurutan x dan
y, di mana x merupakan koordinat sumbu X (disebut absis) dan y merupakan koordinat
sumbu Y (disebut ordinat). Penulisan koordinat ditulis dalam tanda kurung. Koordinat X
selalu ditulis terlebih dahulu didikuti dengan koordinat Y. Jadi, titik pada bidang koordinat
Cartesius dapat dituliskan (x, y).

Pada sumbu X, dari titik 0 ke kanan dan seterusnya merupakan bilangan positif,
sedangkan dari titik 0 ke kiri dan seterusnya merupakan bilangan negatif. Pada sumbu Y, dari
titik 0 ke atas merupakan bilangan posiif, dan dari titik 0 ke bawah merupakan bilangan
negatif. Garis tegak lurus pada bidang kartesius, membagi bidang menjadi empat bagian,yang
dinamakan kuadran, yaitu kuadran 1, kuadran 2, kuadran 3 dan kuadran 4. Pada kuadran 1
niai X dan Y positif, pada kuadran 2 nilai X negative dan nilai Y positif, pada kuadran 3 nilai
X negative dan nilai X dan Y negatif, dan pada kuadran 4 nilai X positif dan nai Y negative.

Empat Bagian Bidang Koordinat kartesius :

Contoh bidang koordinat kartesius :

Dengan memakai bidang koordinat, letak suatu titik atau benda akan ditentukan oleh
pasangan koordinatnya. Misalnya pada gambar diatas :
Titik warna merah terletak pada koordinat (-3,1).
Titik warna biru terletak pada koordinat ( -1.5,-2.5).
Titik warna hijau terletak pada koordinat (2,3)

Berikut contoh cara menggambar garis lurus atau grafik fungsi linier :
Pertama dibuat daftar terlebih dahulu :

X Y (X,Y) Titik
2 3 (2,3) U
1 2 (1,2) T
0 1 (0,1) S
-1 0 (-1,0) R
-2 -1 (-2,-1) Q
-3 -2 (-3,-2) P
Dari daftar di atas ini tampak bahwa titik-titik yang menghubungkan satu garis lurus
adalah titik-titik P(-3,-2), Q(-2,-1), R(-1,0), S(0,1), T(1,2), U(2,3), sehingga tampak pada
gambar 3.3 berikut.

C. Menggambar Bangun Datar Pada Bidang Koordinat


Cara menggambar bangun datar pada bidang koordinat sangatlah mudah, karena tidaklah
jauh berbeda dengan menentukan letak titik pada bidang koordinat. Hanya saja jika ingin
membuat bangun datar maka ada langkah lanjutannya, yaitu seteah menentukan titik-titik
tersebut kemudian titik-titik dihubungkan antara titik satu dengan titik lainnya dengan
menggunakan garis sehingga membentuk bidang datar yang dikehendaki.

Contoh pengaplikasiannya adalah sebagai berikut :


Tentukan letak titik A(6,3), B(6.9), C(2,5), dan D(2,1), pada bidang koordinat hubungan
titik itu. Bangun apakah yang terbentuk?

Jawab :
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
a. Letakkan titik-titik A,B,C, dan D pada bidang koordinat
b. Kemudian hubungkan titik A ke B, titik B ke C, titik C ke D, dan titik D ke A.
Bangun datar yang terbentuk adalah trapezium sama kaki.

y
11
10
9 B
8
7
6 C
5
4
3
2
1 D
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 x
-1
-2
-3 A

D. Penyelesaian Masalah Yang Berkaitan Dengan Bidang Koordinat Kartesius.


Dalam kehidupan sehari-hari bidang koordinat kartesius sangat mutlak dibutuhkan. Salah
satunya adalah dalam hal penerbangan. Seorang pilot dapat menerbangkan pesawat
terbangnya tanpa bertabrakan satu sama lainnya dan juga dapat mengetahui apabila pesawat
sudah sampai tujuan. Hal ini dikarenakan pesawat terbang itu dilengkapi dengan alat yang
canggih seperti radar sebagai alat pendeteksi, kompas sebagai petunjuk arah, dan radio
sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu seorang pilot harus memahami cara membaca dan
menentukan letak suatu tempat pada bidang koordinat kartesius.
Pada pelajaran ilmu-ilmu social, sering kita jumpai peta suatu provinsi atau bahkan peta
Negara. Etak suatu kota, gunung, danau, lapangan terbang, dapat dianggap sebagai
kadudukan. Untuk memudahkan pembacaan peta, peta sering dilengkapi dengan garis bantu
yang mendatar dan tegak atau garis lintang dan garis bujur. Dasar pembuatan garis tersebut
merupakan dasar dari bidang koordinat.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

1) Menentukan letak suatu benda atau lokasi dapat dilakukan dengan memperhatikan denah
suatu benda atau lokasi. Misalnya denah sekolah, dengan adanya denah sekolah akan dapat
lebih mudah diketahui letak gedung-gedung sekoah.
2) Titik koordinat sangat berguna untuk mengetahui posisi suatu kota, gunung, danau, dan lain
sebagainya dalam bidang datar yang disebut peta. Biasanya untuk memudahkan pembacaan,
pada peta tersebut dilengkapi dengan garis bantu, baik garis yang mendatar maupun garis
yang tegak.
3) Sumbu diagram terdiri dari dua garis yang berpotongan tegak lurus. Garis yang mendatar
disebut sumbu x dan garis yang tegak disebut sumbu y. titik potong sumbu x dan y disebut
titik asal. Titik ini dinyatakan sebagai titik nol.
4) Setiap titik pada bidang kartesius dihubungkan dengan jarak tertentu ke sumbu x yang
disebut absis titik itu, sedangkan jarak tertentu ke sumbu y disebut ordinat titik itu. Absis dan
ordinat mewakili pasangan bilangan (pasangan berurut) yang disebut koordinat.

Anda mungkin juga menyukai