Disusun Oleh:
BINTI MASCHURROH
NIM: 210610008
Dosen Pengampu:
KURNIA HIDAYATI. M.Pd.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, tak lupa sekuntum sholawat bertangkaian salam tetap
terlimpahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW yang telah membawa umatnya menuju
zaman sekarang ini.
Pada kesempatan ini saya menyusun makalah ini yang berjudul “SISTEM
KOORDINAT” guna memenuhi tugas pada mata kuliah Matematika 3.
Saya selaku penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyusun makalah ini. Sebagai manusia biasa saya menyadari masih banyak
kesalahan dan kekurangan. Sebab itu saya minta maaf dan mohon kritik serta sarannya agar
menjadi lebih baik dan mendekati sempurna. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi rekan-rekan semua umumnya. Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN
Kesimpulan..................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Jawaban:
1. (4, N)
2. (5, J)
3. (12, K)
4. Tapak Tuan
5. Lhoksumawe
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Menentukan letak suatu benda atau lokasi dapat dilakukan dengan memperhatikan denah suatu
benda atau lokasi.
2. Titik koordinat sangat berguna untuk mengetahui posisi suatu kota, gunung, danau dan lain
sebagainya dalam bidang datar yang disebut peta.
3. Sumbu diagram terdiri dari dua garis yang berpotongan tegak lurus. Garis yang mendatar
disebut sumbu x dan yang tegak disebut sumbu y. Titik potong sumbu x dan y disebut titik asal.
Titik ini dinyatakan sebagai titik nol.
4. Setiap titik pada bidang Cartesius dihubungkan dengan jarak tertentu ke sumbu x yang disebut
absis, sedangkan jarak tertentu ke sumbu y disebut koordinat. Absis dan ordinat mewakili
pasangan bilangan atau pasangan berurut yang disebut koordinat.
PENGERTIAN
Koordinat adalah suatu titik hasil dari perpotongan antara garis lintang dan garis bujur yang
menunjukan suatu objek baik itu orang, lokasi atau gedung dalam sebuah lokasi di lapangan atau
bumi dengan di peta. Pengertian lain dari koordinat yang dilansir dari wikipedia, Koordinat adalah
kedudukan suatu titik pada peta.
TUJUAN
Pengertian Koordinat
Koordinat adalah suatu titik hasil dari perpotongan antara garis lintang dan garis bujur yang
menunjukan suatu objek baik itu orang, lokasi atau gedung dalam sebuah lokasi di lapangan
atau bumi dengan di peta.
Pengertian lain dari koordinat yang dilansir dari wikipedia, Koordinat adalah kedudukan
suatu titik pada peta. Secara teori, koordinat merupakan titik pertemuan antara absis dan
ordinat. Koordinat ditentukan dengan menggunakan sistem sumbu, yakni perpotongan antara
garis-garis yang tegak lurus satu sama lain.
a. Sistem Koordinat kartesian dua dimensi merupakan sistem koordinat yang terdiri dari dua
salib sumbu yang saling tegak lurus, biasanya sumbu X dan Y.
b. Sistem Koordinat polar, koordinat suatu titik didefinisikan fungsi dari arah dan jarak dari
titik ikatnya.
a. Sistem Koordinat Kartesian 3 Dimensi, pada prinsipnya sama dengan sistem koordinat
kartesian 2 Dimensi, hanya menambahkan satu sumbu lagi yaitu sumbu Z, yang ketiganya
saling tegak lurus.
b. Sistem Koordinat Bola, Posisi suatu titik dalam ruang, selain didefinisikan dengan sistem
kartesian 3 Dimensi, dapat juga didefinisikan dalam sistem koordinat bola (pronsip dasarnya
sama dengan koordinat polar, yaitu sudut dan jarak).
c. Sistem Koordinat Ellipsoida, Untuk pendefinisian bentuk bumi sangatlah susah. Bentuk
bumi dikenal sebagai geoid. Geoid didekati oleh permukaan muka laut rata-rata. Untuk
mempermudah hitungan bentuk bumi, digunakan suatu model matematik yang disebut
ellipsoida yaitu ellips yang putar.
Dalam menentukan titik koordinat, orang sangat dibantu dengan adanya Garis Lintang dan
Garis Bujur, dua garis maya yang sangat berperan penting dalam pemetaan.
Garis Lintang adalah garis maya yang melingkari bumi ditarik dari arah barat hingga ke timur
atau sebaliknya , sejajar dengan equator (garis khatulistiwa). Garis lintang terus melingkari
bumi, dari equator hingga ke bagian kutub utara dan kutub selatan bumi. Menurut
penamaannya, kelompok garis yang berada di sebelah selatan equator disebut Lintang Selatan
Garis Bujur adalah garis maya yang ditarik dari kutub utara hingga ke kutub selatan atau
sebaliknya.
Ada 3 cara penunjukan dalam penggunaan koordinat peta yakni cara koordinat 4 angka, cara
koordinat 6 angka, dan cara koordinat 8 angka.
1. Cara 4 angka digunakan untuk memperlihatkan posisi suatu tempat yang cukup lebar,
misalkan untuk menunjukan lokasi danau, telaga dsb. Jarak kira-kira 1000 meter (sisi bujur
sangkar dibagi 1000).
2. Cara 6 angka: digunakan untuk menunjukan lokasi yang sempit. Semisal, loksai kemah,
titik pertemuan (check poin) dll. Jarak 100 meter (sisi bujursangkar dibagi 10 bagian).
3. Cara 8 angka: digunakan untuk menunjukan suatu titik, miasal titik triangulasi, lokasi
korban (sisi bujur sangkar dibagi 100).
Dalam matematika, Sistem koordinat Kartesius digunakan untuk menentukan tiap titik
dalam bidang dengan menggunakan dua bilangan yang biasa disebut koordinat x (absis) dan
koordinat y (ordinat) dari titik tersebut.
Untuk mendefinisikan koordinat diperlukan dua garis berarah yang tegak lurus satu sama lain
(sumbu x dan sumbu y), dan panjang unit, yang dibuat tanda-tanda pada kedua sumbu
tersebut (lihat Gambar 1).
Sistem koordinat Kartesius dapat pula digunakan pada dimensi-dimensi yang lebih tinggi,
seperti 3 dimensi, dengan menggunakan tiga sumbu (sumbu x, y, dan z).
Gambar 2 - Sistem koordinat Kartesius disertai lingkaran merah yang berjari-jari 2 yang
berpusat pada titik asal (0,0). Persamaan lingkaran merah ini adalah x² + y² = 4.
Istilah Kartesius digunakan untuk mengenang ahli matematika sekaligus filsuf dari Perancis
Descartes, yang perannya besar dalam menggabungkan aljabar dan geometri (Cartesius
adalah latinisasi untuk Descartes). Hasil kerjanya sangat berpengaruh dalam perkembangan
geometri analitik, kalkulus, dan kartografi.
Ide dasar sistem ini dikembangkan pada tahun 1637 dalam dua tulisan karya Descartes. Pada
bagian kedua dari tulisannya Discourse on the Method, ia memperkenalkan ide baru untuk
menggambarkan posisi titik atau objek pada sebuah permukaan, dengan menggunakan dua
sumbu yang bertegak lurus antar satu dengan yang lain. Dalam tulisannya yang lain, La
Géométrie, ia memperdalam konsep-konsep yang telah dikembangkannya.
Lihat koordinat untuk sistem-sistem koordinat lain seperti sistem koordinat polar.
Titik pertemuan antara kedua sumbu, titik asal, umumnya diberi label 0. Setiap sumbu juga
mempunyai besaran panjang unit, dan setiap panjang tersebut diberi tanda dan ini membentuk
semacam grid. Untuk mendeskripsikan suatu titik tertentu dalam sistem koordinat dua
dimensi, nilai x ditulis (absis), lalu diikuti dengan nilai y (ordinat). Dengan demikian, format
yang dipakai selalu (x,y) dan urutannya tidak dibalik-balik.
Gambar 3 - Keempat kuadran sistem koordinat Kartesius. Panah yang ada pada sumbu berarti
panjang sumbunya tak terhingga pada arah panah tersebut.
Pilihan huruf-huruf didasari oleh konvensi, yaitu huruf-huruf yang dekat akhir (seperti x dan
y) digunakan untuk menandakan variabel dengan nilai yang tak diketahui, sedangkan huruf-
huruf yang lebih dekat awal digunakan untuk menandakan nilai yang diketahui.
Karena kedua sumbu bertegak lurus satu sama lain, bidang xy terbagi menjadi empat bagian
yang disebut kuadran, yang pada Gambar 3 ditandai dengan angka I, II, III, dan IV. Menurut
konvensi yang berlaku, keempat kuadran diurutkan mulai dari yang kanan atas (kuadran I),
melingkar melawan arah jarum jam (lihat Gambar 3). Pada kuadran I, kedua koordinat (x dan
y) bernilai positif. Pada kuadran II, koordinat x bernilai negatif dan koordinat y bernilai
positif. Pada kuadran III, kedua koordinat bernilai negatif, dan pada kuadran IV, koordinat x
bernilai positif dan y negatif (lihat tabel dibawah ini).
FUNGSI KOORDANASI
1. Sistem Koordinat digunakan untuk menunjukkan suatu titik di Bumi berdasarkan garis
lintang dan garis bujur.
2. membuat denah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengaplikasian denah letak benda dalam system koordinat?
2. Bagaimana cara menentukan posisi titik pada system koordinat kartesius?
3. Bagaimanamenggambar bengun datar pada bidang koordinat?
4. Bagaimana contoh penyelesaian masalah yang berkaitan dengan bidang koordinat cartesiua?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Denah Letak Benda
Itulah sekilas cara membaca denah. Tidaklah susah dalam membaca denah suatu tempat
jika kita memahaminya dengan seksama, Yang perlu diperhatikan dalam membaca denah
adalah arah denah itu sendiri yaitu bagian atas gambar merupakan bagian utara, bagian
gambar bawah adalah arah selatan, bagian kanan gambar adalah arah timur sedangkan bagian
kiri gambar adalah arah barat.
Tanaman anggur hijau terletak pada baris 1 lajur D atau dapat juga ditulis (1 ; D).
Tanaman jeruk terletak pada baris 2 lajur B atau dapat juga dituis (2 ; B).
Tanaman sayur mayor terletak pada baris 3 lajur C atau dapat juga dituis (3 ; C).
Tanaman ceri terletak pada baris 4 lajur A atau dapat juga ditulis (4 ; A).
Pertemuan baris dan lajur yaitu (1 ; D), (2 ; B), (3 ; C), dan (4 ; A) dinamakan koordinat.
Pada sumbu X, dari titik 0 ke kanan dan seterusnya merupakan bilangan positif,
sedangkan dari titik 0 ke kiri dan seterusnya merupakan bilangan negatif. Pada sumbu Y, dari
titik 0 ke atas merupakan bilangan posiif, dan dari titik 0 ke bawah merupakan bilangan
negatif. Garis tegak lurus pada bidang kartesius, membagi bidang menjadi empat bagian,yang
dinamakan kuadran, yaitu kuadran 1, kuadran 2, kuadran 3 dan kuadran 4. Pada kuadran 1
niai X dan Y positif, pada kuadran 2 nilai X negative dan nilai Y positif, pada kuadran 3 nilai
X negative dan nilai X dan Y negatif, dan pada kuadran 4 nilai X positif dan nai Y negative.
Dengan memakai bidang koordinat, letak suatu titik atau benda akan ditentukan oleh
pasangan koordinatnya. Misalnya pada gambar diatas :
Titik warna merah terletak pada koordinat (-3,1).
Titik warna biru terletak pada koordinat ( -1.5,-2.5).
Titik warna hijau terletak pada koordinat (2,3)
Berikut contoh cara menggambar garis lurus atau grafik fungsi linier :
Pertama dibuat daftar terlebih dahulu :
X Y (X,Y) Titik
2 3 (2,3) U
1 2 (1,2) T
0 1 (0,1) S
-1 0 (-1,0) R
-2 -1 (-2,-1) Q
-3 -2 (-3,-2) P
Dari daftar di atas ini tampak bahwa titik-titik yang menghubungkan satu garis lurus
adalah titik-titik P(-3,-2), Q(-2,-1), R(-1,0), S(0,1), T(1,2), U(2,3), sehingga tampak pada
gambar 3.3 berikut.
Jawab :
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
a. Letakkan titik-titik A,B,C, dan D pada bidang koordinat
b. Kemudian hubungkan titik A ke B, titik B ke C, titik C ke D, dan titik D ke A.
Bangun datar yang terbentuk adalah trapezium sama kaki.
y
11
10
9 B
8
7
6 C
5
4
3
2
1 D
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 x
-1
-2
-3 A
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1) Menentukan letak suatu benda atau lokasi dapat dilakukan dengan memperhatikan denah
suatu benda atau lokasi. Misalnya denah sekolah, dengan adanya denah sekolah akan dapat
lebih mudah diketahui letak gedung-gedung sekoah.
2) Titik koordinat sangat berguna untuk mengetahui posisi suatu kota, gunung, danau, dan lain
sebagainya dalam bidang datar yang disebut peta. Biasanya untuk memudahkan pembacaan,
pada peta tersebut dilengkapi dengan garis bantu, baik garis yang mendatar maupun garis
yang tegak.
3) Sumbu diagram terdiri dari dua garis yang berpotongan tegak lurus. Garis yang mendatar
disebut sumbu x dan garis yang tegak disebut sumbu y. titik potong sumbu x dan y disebut
titik asal. Titik ini dinyatakan sebagai titik nol.
4) Setiap titik pada bidang kartesius dihubungkan dengan jarak tertentu ke sumbu x yang
disebut absis titik itu, sedangkan jarak tertentu ke sumbu y disebut ordinat titik itu. Absis dan
ordinat mewakili pasangan bilangan (pasangan berurut) yang disebut koordinat.