Anda di halaman 1dari 21

Pengantar Dasar Matematika

Fungsi

Oleh:
Hanifah Julia Salsabila (1104190005)
Luluk Purwanti (1104190009)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN
Jl. Manunggal 61 Tuban Telp (0356) 322233 Fax (0356) 331578
E-mail : prospective@unirow.ac.id Web : www.unirow.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia – Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengantar
Dasar Matematika: Fungsi” ini hingga selesai tanpa ada kendala apapun.

Tidak lupa, saya ucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak – pihak yang
telah menuangkan ide pemikiran tentang materi ini khususnya kepada Dr. WARLI, M.Pd
selaku dosen pembimbing yang telah mendukung serta memberi ide pemikiran.

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat berguna dalam menambah ilmu
pengetahuan bagi para pembaca. Untuk kedepannya semoga saya dapat memperbaiki
membuat makalah dengan lebih baik lagi.Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman, saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah baik dari segi isi,
penulisan, maupun hal lainnya. Karena kami tahu kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT
dan kami hanyalah manusia biasa. oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Tuban, 13 Maret 2020

Penyusun

i | P e n g a n t a r D a s a r M a t e m a ti k a : F u n g s i
Daftar Isi

Kata Pengantar....................................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
A. Pengertian Fungsi..................................................................................................2
B. Macam-Macam Fungsi..........................................................................................3
1. Fungsi Identitas ...............................................................................................3
2. Fungsi Konstan ...............................................................................................3
3. Fungsi Linear...................................................................................................3
4. Fungsi Kuadrat ...............................................................................................7
5. Injektif (Satu-satu) .........................................................................................8
6. Surjektif (Onto) ...............................................................................................9
7. Bijektif (Korespondensi Satu-satu).................................................................9
8. Fungsi Sama..................................................................................................10
9. Fungsi Tangga...............................................................................................10
10. Fungsi Ganjil dan Fungsi Genap...................................................................10
11. Fungsi Polinom..............................................................................................11
C. Komposisi dan Infers...........................................................................................11
BAB III PENUTUP.........................................................................................................13
A. Simpulan..............................................................................................................13
B. Saran....................................................................................................................13
Daftar Pustaka..................................................................................................................14

ii | P e n g a n t a r D a s a r M a t e m a ti k a : F u n g s i
BAB I
PENDAULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu konsep dalam matematika yang paling penting adalah konsep
fungsi. Dengan konsep fungsi, para matematikawan maupun para ahli di bidang yang
lain dengan jelas dapat mengetahui apakah suatu struktur identik dengan struktur yang
lain. Dan hampir semua cabang matematika menggunakan konsep fungsi dalam
pengembangannya.
Fungsi linier dan fungsi kuadrat merupakan salah satu fungsi yang banyak
digunakan dalam kehidupan. Banyak masalah sehari hari menjadi lebih mudah
diselesaikan dengan menggunakan konsep fungsi linier dan fungsi kuadrat.
Diharapkan mahasiswa dapat menerapkan konsep fungsi baik fungsi linier
maupun fungsi kuadrat dalam berbagai permasalahan sehari-hari dan berbagai bidang
ilmu yang lain.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian fungsi
2. Macam-macam fungsi
3. Komposisi dan infers
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian fungsi
2. Mengetahui macam-macam fungsi
3. Mengetahui komposisi dan infers
1.

1 | P e n g a n t a r D a s a r M a t e m a ti k a : F u n g s i
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Fungsi
Fungsi adalah pemetaan setiap anggota sebuah himpunan kepada anggota himpunan
yang lain. Suatu fungsi f dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu relasi yang
memasangkan setiap elemen dari A secara tunggal, dengan elemen pada B. Apabila f
memetakan suatu elemen x ∈ A ke suatu y ∈ B dikatakan bahwa y adalah peta dari x oleh f
dan peta ini dinyatakan dengan notasi f(x), dan biasa ditulis dengan f : x → f(x), sedangkan x
biasa disebut prapeta dari f(x).
Himpunan A dinamakan daerah asal (domain) dari fungsi f , sedangkan himpunan B
disebut daerah kawan (kodomain) sedangkan himpunan dari semua peta di B dinamakan
daerah hasil (range) dari fungsi f tersebut.
Contoh

Diagram sebagaimana pada Gambar 1 di atas adalah fungsi karena pertama, terdapat relasi
(yang melibatkan dua himpunan yakni A dan B) dan kedua, pemasangan setiap elemen A
adalah secara tunggal.

Diagram di atas bukan merupakan fungsi karena ada elemen A yang dipasangkan tidak secara
tunggal dengan elemen pada B.

2 | P e n g a n t a r D a s a r M a t e m a ti k a : F u n g s i
B. Macam-Macam Fungsi

1. Fungsi Identitas
Fungsi R→R yang didefinisikan sebagai f : x→x disebut fungsi identitas

f(1) = 1, f(2) = 2, f(3) = 3

2. Fungsi Konstan

f : x→C dengan C konstan disebut fungsi konstan (tetap). Fungsi f memetakan setiap
bilangan real dengan C.
Contoh
Fungsi f : x→3

3. Fungsi Linear
Fungsi pada bilangan real yang didefinisikan f(x) = ax + b, a dan b konstan dengan a
≠ 0 disebut fungsi linier. Grafik fungsi linier berupa garis lurus. Untuk menggambar grafik
fungsi linier bisa dilakukan dengan dua cara yaitu dengan membuat tabel dan dengan
menentukan titik potong dengan sumbu-x dan sumbu-y.
Contoh
Gambarlah grafik fungsi y = 2x + 3

3 | P e n g a n t a r D a s a r M a t e m a ti k a : F u n g s i
Penyelesaian :
Dengan membuat tabel :
y = 2x + 3

Dari tabel diperoleh titik-titik berupa pasangan koordinat, kita gambar titik tersebut dalam
bidang Cartesius kemudian dihubungkan, sehingga tampak membentuk garis lurus. Dengan
menentukan titik-titik potong dengan sumbu-x dan sumbu-y
y = 2x + 3
Titik potong grafik dengan sumbu-x :
Y=0→0= 2x + 3
- 2x = 3
X= -3/2
−3
sehingga titik potong grafik dengan sumbu x adalah ( , 0)
2
Titik potong grafik dengan sumbu-y :
X=0→y = 2x + 3
y = 2.0 + 3
y=0+3
y=3
sehingga titik potong grafik dengan sumbu-y adalah (0,3) Kedua titik potong tersebut
digambar dalam bidang Cartesius kemudian dihubungkan sehingga tampak membentuk garis
lurus.

4 | P e n g a n t a r D a s a r M a t e m a ti k a : F u n g s i
Beberapa hal penting dalam Fungsi Linear
a. Gradien
Gradien atau koefisien arah (m) adalah konstanta yang menunjukkan tingkat kemiringan
suatu garis.
Perhatikan gambar berikut ini :

Δ y y ₂− y ₁ f ( x ₂ )−f ( x ₁)
m= = =
Δ x x ₂−x ₁ x ₂− x ₁

Persamaan garis y = mx + c, dengan m, c ∈ R, c adalah konstanta, dengan m


melambangkan gradien / koefisien arah garis lurus. Pada gambar di atas, misalkan α adalah
sudut antara garis horizontal (sejajar sumbu x) dan grafik fungsi linier dengan arah putaran
berlawanan arah dengan arah putaran jarum jam, maka gradien dapat pula didefinisikan
sebagai

5 | P e n g a n t a r D a s a r M a t e m a ti k a : F u n g s i
Δy
m= =tan α
Δx

5 | P e n g a n t a r D a s a r M a t e m a ti k a : F u n g s i
Catatan :
1) Jika m = 0 maka grafik sejajar dengan sumbu-x dan ini sering disebut sebagai fungsi
konstan.
2) Jika m > 0 maka grafik miring ke kanan (0°< α < 90°)
3) Jika m < 0 maka grafik miring ke kiri ( 90° < α < 180°)
b. Menentukan Persamaan Garis melalui Satu Titik dan gradien m
Misalkan garis y = mx + c melalui titik P (x1, y1), setelah nilai koordinat titik P
disubstitusikan ke persamaan garis tersebut diperoleh:
y = mx + c
y1 = mx1 + c
y-y1 = m (x-x1)
Jadi persamaan garis melalui titik P (x1, y1), dan bergradien m adalah

y - y1 = m ( x - x 1 )

c. Menentukan Persamaan Garis melalui Dua Titik


Persamaan garis melalui dua titik A (x1, y1) dan B (x2, y2) dapat dicari dengan langkah
sebagai berikut :
Persamaan garis melalui titik A (x1, y1) dengan memisalkan gradiennya m Adalah
y – y1 = m (x - x1) .............................. (i)
karena garis ini juga melalui titik B (x2, y2), maka y2 -y1 = m (x2 - x2), sehingga diperoleh
gradiennya.
y ₂− y ₁
m= =...................(ii)
x ₂−x ₁
persamaan (ii) disubstitusikan ke persamaan (i) diperoleh
y−y₁ x−x ₁
=
y ₂− y ₁ x 2−x ₁

Jadi persamaan garis melalui dua titik A (x1, y1) dan B (x2, y2) adalah

6 | P e n g a n t a r D a s a r M a t e m a ti k a : F u n g s i
y−y₁ x−x ₁
= 2
y ₂− y ₁ x −x ₁

6 | P e n g a n t a r D a s a r M a t e m a ti k a : F u n g s i
d. Menentukan Titik Potong antara Dua Garis
Misalkan dua garis g1 dan g2 saling berpotongan di titik P (x, y) maka nilai x dan y
harus memenuhi kedua persamaan garis tersebut. Titik potong dua garis dapat dicari dengan
metode substitusi, eliminasi, atau membuat sketsa grafiknya.
e. Hubungan Gradien dari Dua Garis
1) Garis g1 yang bergradien m1 dikatakan sejajar dengan garis g2 yang bergradien m2 jika
memenuhi m1 = m2.
2) Garis g1 yang bergradien m1 dikatakan tegak lurus dengan garis g2 yang bergradien m2
jika memenuhi m1 . m2
4. Fungsi Kuadrat
Definisi Bentuk umum fungsi kuadrat adalah y = ax2 + bx + c dengan a, b, c R dan a
≠ 0. Grafik fungsi kuadrat berbentuk parabola maka sering juga disebut grafik fungsi
parabola. Jika a > 0, parabola terbuka ke atas sehingga mempunyai titik balik minimum, dan
jika a < 0 parabola terbuka ke bawah sehingga mempunyai titik balik maksimum.
Langkah-langkah dalam menggambar grafik fungsi kuadrat y = ax2 + bx + c
a. Tentukan pembuat nol fungsi→ y = 0 atau f(x) = 0
Pembuat nol fungsi dari persamaan kuadrat y = ax 2 + bx + c diperoleh jika ax 2+ bx + c =
0. Sehingga diperoleh nilai x yang memenuhi ax 2 + bx + c = 0. Nilai ini tidak lain adalah
absis titik potong dengan sumbu-x, sedangkan untuk menentukan titik potong dengan
sumbu-y, dapat dilakukan dengan mensubstitusikan nilai x tadi pada persamaan kuadrat
semula.

−b
b. Tentukan sumbu simetri x=
2a
−b −D
c. Tentukan titik puncak P (x,y) dengan x= dan y= , dengan nilai D=b2−4 ac
2a 4a
Jika ditinjau dari nilai a dan D maka sketsa grafik parabola sebagai berikut:

7 | P e n g a n t a r D a s a r M a t e m a ti k a : F u n g s i
Catatan:
Persamaan kuadrat ax2+bx+c=0 dapat dicari akar-akarnya dengan:
1) Pemfaktoran
2) Melengkapi bentuk kuadrat sempurna
−b ± √ b2 −4 ac
3) Rumus abc : x ₁.₂=
2a
Contoh:
Gambarlah sketsa grafik fungsi y = x2 - 6x + 5
Penyelesaian:
a. Menentukan pembuat nol fungsi, dengan pemfaktoran diperoleh
x2 – 6x + 5 = 0
(x - 1) (x - 5) = 0
x = 1 atau x = 5
b. Menentukan sumbu simetri
−b −−6
x= = =3
2 a 2( 1)
c. Menentukan titik puncak P (x, y)
Karena nilai x sudah diperoleh maka tinggal mencari nilai y dengan substitusi
x = 3 pada fungsi semula
y = 32 - 6(3) + 5
= 9 - 18 + 8
=4
Jadi puncak parabola adalah titik (3, 4) sehingga sketsa grafiknya seperti
pada gambar di bawah ini.

5. Injektif (Satu-satu)
Misalkan fungsi f menyatakan A ke B maka fungsi f disebut suatu fungsi satu satu (injektif),
apabila setiap dua elemen yang berlainan di A akan dipetakan pada dua elemen yang berbeda
di B. Selanjutnya secara singkat dapat dikatakan bahwa f : A→B adalah fungsi injektif
apabila a≠ἀ berakibat f(a)≠f(a’) atau ekuivalen, jika f(a) = f(a’) maka akibatnya a = a’

8 | P e n g a n t a r D a s a r M a t e m a ti k a : F u n g s i
8 | P e n g a n t a r D a s a r M a t e m a ti k a : F u n g s i
Contoh
1. Fungsi f pada R yang didefinisikan dengan f(x) = X2 bukan suatu fungsi satu-satu
sebab f(-2) = f(2).
1. Perhatikan gambar berikut.

Adapun fungsi pada A = {bilangan asli} yang didefinisikan dengan f(x) = 2x adalah fungsi
satu-satu, sebab kelipatan dua dari setiap dua bilangan yang berlainan adalah berlainan pula.

6. Surjektif (Onto)

Misalkan f adalah suatu fungsi yang memetakan A ke B maka daerah hasil f(A) dari
fungsi f adalah himpunan bagian dari B, atau f(A) B. Apabila f(A) = B, yang berarti setiap
elemen di B pasti merupakan peta dari sekurang-kurangnya satu elemen di A maka kita
katakan f adalah suatu fungsi surjektif atau “f memetakan A Onto B”
1) Fungsi f : R→ R yang didefinisikan dengan rumus f(x) = x2 bukan fungsi yang
onto karena himpunan bilangan negatif tidak dimuat oleh hasil fungsi
tersebut.
2) Perhatikan gambar berikut.

Misal A = {a, b, c, d} dan B = {x, y, z} dan fungsi f : A


→B yang didefinisikan dengan diagram panah adalah
suatu fungsi yang surjektif karena daerah hasil f adalah
sama dengan kodomain dari f (himpunan B).

7. Bijektif (Korespondensi Satu-satu)

Suatu pemetaan f : A B sedemikian rupa sehingga f merupakan fungsi yang injektif


dan surjektif sekaligus, maka dikatakan “f adalah fungsi yang bijektif” atau “A dan B berada
dalam korespondensi satu-satu”.

9 | P e n g a n t a r D a s a r M a t e m a ti k a : F u n g s i
Contoh:
1) Perhatikan gambar berikut.

Relasi dari himpunan A = {a, b, c} ke himpunan B = {p, q, r} yang didefinisikan sebagai


diagram di samping adalah suatu fungsi yang bijektif.

2) Fungsi f yang memasangkan setiap negara di dunia dengan ibu kota negaranegara di
dunia adalah fungsi korespondensi satu-satu (fungsi bijektif), karena tidak ada satu
kotapun yang menjadi ibu kota dua negara yang berlainan.

8. Fungsi Sama

Misalkan f : A → B dan g : A → B. Fungsi f dikatakan sama dengan fungsi g jika


f(a)=g(a), untuk setiap a A. Contoh ; f(x) = x2 dan g(y) = y2, maka fungsi f sama dengan
fungsi g, dan ditulis f = g.

9. Fungsi Tangga

Fungsi tangga f didefinisikan oleh ; f(x) = ||x|| = bilangan bulat terbesar yang
lebih kecil atau sama dengan x. Jika -1≤x<0, maka f(x) = -1 Jika 0≤x<1, maka f(x) = 0 Jika
1≤x<2, maka f(x) = 1 dan seterusnya.

10. Fungsi Ganjil dan Fungsi Genap

Sebuah fungsi f(x)  disebut sebagai fungsi ganjil apabila berlaku f(-x) = –f(x) serta


disebut sebagai fungsi genap dan apabila berlaku f(-x) = f(x).
Apabila fungsi f(-x) ≠ –f(x) dan f(-x) ≠ f(x)  maka bukan termasuk fungsi ganjil dan juga
fungsi genap.
Contoh:
Tentukan fungsi f di bawah ini termasuk fungsi ganjil, fungsi genap, atau tidak.
a. f(x) = 2x³ + x
b. f(x) = 3 cos x – 5
c. f(x) = x² – 8x

10 | P e n g a n t a r D a s a r M a t e m a ti k a : F u n g s i
Jawab:

a. f(x) = 2x³ + x
    f(-x) = 2(-x)³ + (-x)
            = -2x³ – x
            = -(2x³ + x)
            = -f(x)
    Sehingga, fungsi f(x) di atas merupakan fungsi ganjil.
b. f(x) = 3 cos x³ – 5
    f(-x) = 3 cos (-x) – 5
            = 3 cos x – 5
            = f(x)
    Sehingga, fungsi f(x) di atas merupakan fungsi genap.
c. f(x) = x² – 8x
    f(-x) = (-x)² – 8(-x)
            = x² + 8x
   Fungsi f(-x) ≠ –f(x) dan f(-x) ≠ f(x)
Sehingga, fungsi f(x) di atas bukan merupakan fungsi ganjil dan fungsi genap

11. Fungsi Polinom

Fungsi polinom adalah bentuk umum dari fungsi konstan, fungsi identitas, fungsi
linear, dan fungsi kuadrat. Bentuk umumnya adalah sebagai berikut:
F(x): anxn + an-1xn-1 + ... + a2x2 + a1x + a0 denngan an, an-1, ..., a2, a1, a0 bilangan real, an ≠ 0,
dan a0 adalah konstan.

C. Komposisi dan Invers

1. Fungsi Komposisi
Fungsi komposisi adalah suatu metode untuk menggabungkan / mensubtitusikan
fungsi.

Diberikan fungsi f dan g, maka:

11 | P e n g a n t a r D a s a r M a t e m a ti k a : F u n g s i
1) ( f ⃘ g )( x )=f [ g ( x ) ]
2) ( g ⃘ f )( x )=g [f ( x ) ]

11 | P e n g a n t a r D a s a r M a t e m a ti k a : F u n g s i
Contoh:
Diketahui f(x)= 2x + 1 dan g(x) = 3x2, maka (f o g)(x)!
Penyelesaian:
(f o g)(x) = F(g(x))
= f(3x2)
=2(3x2) + 1
=6x2 + 1

2. Fungsi Invers

Fungsi invers adalah suatu fungsi yang berkebalikan dari fungsi asalnya.
Suatu fungsi f memiliki fungsi infer f-¹ jika f merupakan fungsi satu-satu dan
fungsi bijektif. Hubungan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:
(f-¹)-¹ = f

Misalkan f fungsi yang memetakan x ke y, sehingga daapat ditulis y = f(x),


maka f-¹ adalah fungsi yang memetakan y ke x, ditulis x = f -¹(y). sebagai contoh f :
A→B fungsi bijektif. Invers fungsi f adalah fungsi yang mengawankan setiap
elemen B dengan tepat satu elemen pada A. Infers fungsi f dinyatakan dengan f -¹
seperti di bawah ini:

Ada 3 langkah untuk menentukan fungsi invers, yaitu:


1. Ubahlah bentuk y = f(x) menjadi bentuk x = f(y).
2. Tuliskan x sebagai f-¹(y) sehingga f-¹(y) = f(y)
3. Ubahlah variable y dengan x sehingga diperoleh rumus fungsi invers f-¹(x)
Contoh:
Tentukan infers fungsi dari f(x) = 2x + 6.
Penyelesaian:
y = f(x) = 2x + 6
2x = y – 6
x=½y–3
Jadi f-¹(x) = ½ y – 3

12 | P e n g a n t a r D a s a r M a t e m a ti k a : F u n g s i
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fungsi adalah pemetaan setiap anggota sebuah himpunan kepada anggota
himpunan yang lain. Suatu fungsi f dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu
relasi yang memasangkan setiap elemen dari A secara tunggal.
Terdapat beberapa macam fungsi, yaitu:
1. Fungsi Identitas
2. Fungsi Konstan
3. Fungsi Linear
4. Fungsi Kuadrat
5. Injektif (Satu-satu)
6. Surjektif (Onto)
7. Bijektif (Korespondensi Satu-satu)
8. Fungsi Sama
9. Fungsi Tangga
10. Fungsi Ganjil dan Fungsi Genap
11. Fungsi Polinom
Fungsi komposisi adalah suatu metode untuk menggabungkan /
mensubtitusikan fungsi.
Fungsi invers adalah suatu fungsi yang berkebalikan dari fungsi asalnya. Suatu
fungsi f memiliki fungsi infer f-¹ jika f merupakan fungsi satu-satu dan fungsi
bijektif.

B. Saran
Dalam mempelajari makalah ini, sebaiknya para pembaca juga membaca buku
atau referensi lain yang bersangkutan dengan materi yang dibahas pada makalah ini.
Karena makalah ini dibuat secara ringkas untuk memudahkan pembaca memahami
inti sari dari bahasan pada makah ini, yakni fungsi. selain itu, untuk lebih memahami
apa yang tersaji dalam makalah ini, alangkah baiknya jika dibarengi dengan
melakukan latihan mengerjakan soal-soal tentang fungsi.

13 | P e n g a n t a r D a s a r M a t e m a ti k a : F u n g s i
Daftar Pustaka

Munir, Rinaldi.2005.Matematika Diskrit.Bandung:Informatika Bandung


Mursita, Danang.2011.Matematika untuk Perguruan Tinggi,Bandung: Rekayasa Sains
Prasojo, Bayu Hari.2016.Bahan Ajar Matematika Dasar.Sidoarjo: Umsida Press
https://belajarkalkulus.com/fungsi-genap-dan-fungsi-ganjil/
https://www.studiobelajar.com/relasi-fungsi-komposisi-invers/
https://contohsoal.co.id/contoh-soal-fungsi/
https://www.yuksinau.id/fungsi-komposisi/

14 | P e n g a n t a r D a s a r M a t e m a ti k a : F u n g s i

Anda mungkin juga menyukai