MATEMATIKA DASAR
FUNGSI
FAKULTASPENDIDIKANMATEMATIKADANILMUPENGETAHUANALAM
INSTITUTPENDIDIKANTAPANULISELATAN(IPTS)
TAHUNAJARAN2023/2024
KATAPENGANTAR
Assalamualaikumwr.wb.
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai. Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................................
BAB l PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar Belakang..................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
1. Pengertian Fungsi..............................................................................................
2. koordinat kartesius.............................................................................................
3. Relasi...................................................................................................................
4. Gradien................................................................................................................
5. Fungsi linear.......................................................................................................
6. Menentukan persamaan garis…………………………………………………...
7. Menentukan koordinat titik potong dua garis……………………………………
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fungsi sering diidentikkan dengan hubungan atau relasi. Namun, keduanya tidaklah
sama. Secara umum, fungsi sering dikatakan sebagai hubungan atau relasi yang istimewa.
Kata “istimewa” ini muncul karena fungsi dedefinisikan sebagai aturan yang menghubungkan
setiap elemen domain dengan tepat satu anggota pada kodomain (Denbel, 2015)
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian fungsi?
2. cara operasi koordinat kartesius, relasi, fungsi, gradien, dan fungsi linear?
3. Bagaimana menentukan persamaan garis?
4. Bagaimana cara menentukan koordinat titik potong dua garis ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian Fungsi.
2. Mengetahui cara operasi dari koordinat kartesius, relasi, fungsi, gradien, dan fungsi linear .
3. Mengetahui cara menentukan persamaan garis.
4. Mengetahui cara menentukan koordinat titik potong dua garis.
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Perngertian Fungsi
Fungsi dalam matematika adalah suatu relasi yang menghubungkan setiap anggota x
dalam suatu himpunan yang disebut daerah asal (domain) dengan suatu nilai tunggal f(x) dari
suatu himpunan kedua yang disebut daerah kawan (codomain). Himpunan nilai yang
diperoleh dari relasi tersebut disebut daerah hasil (range).
Jika terdapat dua himpunan yaitu himpunan A dan himpunan B, maka suatu fungsi dari
himpunan A ke himpunan B merupakan relasi yang khusus, yaitu relasi yang setiap elemen A
berpasangan dengan satu elemen B.
Untuk mendefinisikan fungsi dapat digunakan notasi berikut.
f:A→B
Oleh karena itu, fungsi f didefinisikan dengan memetakan setiap elemen himpunan A ke
B. Notasi ini hanya mengatakan bahwa ada fungsi f yang memetakan dua himpunan, A ke B.
Tetapi bagaimana tepatnya pemetaan tersebut tidaklah terungkapkan dengan baik.
Contoh:
f(x) = 2x - 1
f(x) = -6 + 2x
f(x) = x² + 2x - 3
Ada berbagai jenis fungsi. Di atas merupakan contoh rumus fungsi linear dan fungsi
kuadrat. Rumus fungsi umumnya digunakan untuk mengolah data yang cukup besar.
Pembahasan:
Suatu fungsi dapat dinyatakan dalam bentuk himpunan pasangan berurutan, diagram
panah, dan diagram Cartesius. Selain huruf f, fungsi juga dapat dinotasikan dengan huruf
kecil lainnya seperti g. h, i, dan lain sebagainya. Misalkan fungsi g memetakan himpunan x
ke himpunan y, maka fungsi tersebut dinotasikan dengan g : x → y atau g : x → g(x).
2. Koordinat kartesius
Dari gambar di atas bisa kita jumpati jika terdapat 4 titik yang sudah ditandai. Antara lain: [-
3,1], [2,3], [-1.5,-2.5] dan [0,0]. Titik [0,0] disebut juga titik asal.
Sebab kedua sumbu bertegak lurus satu sama lain, maka bidang xy akan terbagi menjadi
empat bagian yang disebut sebagai kuadran. Hal tersebut dapat dilihat pada pada Gambar di
atas dengan ditandai adanya titik [-3,1], titik [2,3], titik [-1.5,-2.5].
Menurut dari konvensi yang berlaku, keempat daerah kuadran tersebut diurutkan mulai dari
yang kanan atas [kuadran I], melingkar melawan arah jarum jam.
Dalam kuadran II, koordinat x akan bernilai negatif dan koordinat y akan bernilai positif.
Serta dalam kuadran IV, koordinat x bernilai positif dan y akan bernilai negatif .
Titik [2,3] berada pada kuadran I, tititk [-3,1] berada pada kuadran II dan titik [-1.5,-2.5]
berada pada kuadran III.
Atau secara umum, keempat daerah kuadran tersebut diurutkan mulai dari yang kanan
atas [kuadran I], melingkar melawan arah jarum jam.
Dalam kuadran II, koordinat x akan bernilai negatif serta koordinat y akan bernilai positif.
Dalam kuadran III, kedua koordinat akan bernilai negatif, serta dalam kuadran IV, koordinat
x akan bernilai positif dan y negatif [perhatikan kembali pada gambar di atas].
Kuadra
Nilai x Nilai y
n
I bernilai positif [> 0] bernilai positif [> 0]
bernilai negatif [<
II bernilai positif [> 0]
0]
bernilai negatif [< bernilai negatif [<
II
0] 0]
bernilai negatif [<
IV bernilai positif [> 0]
0]
Sistem dari koordinat cartesius dalam dua dimensi pada umumnya diartikan dengan
menggunakan dengan dua sumbu yang saling bertegak lurus antar satu dengan yang lain.
Di mana kedua letak dari sumbu tersebut berada pada satu bidang yakni bidang xy. Sumbu
horizontal akan diberi label x, semetara untuk sumbu vertikal diberi label y.
Titik pertemuan antara kedua sumbu, titik asal, pada umumnya akan diberi label 0.
Pada masing-masing sumbu juga memilikiu besaran panjang unit, serta masing-masing
panjang tersebut akan diberi tanda sehingga akan membentuk semacam grid.
Untuk mendeskripsikan sebuah titik tertentu dalam sistem koordinat dua dimensi, maka nilai
x ditulis [absis], kemudia diikuti dengan nilai y [ordinat].
Dengan begitu, format yang digunakan akan selalu [x,y] serta urutannya tidak akan dibalik-
balik.
Sistem koordinat cartesius bisa juga dipakai dalam pada dimensi-dimensi yang lebih tinggi.
Sebagai contoh: 3 [tiga] dimensi, dengan memakai tiga sumbu yakni sumbu x, sumbu y, dan
sumbu z.
Apabila dalam dua dimensi garisnya berada dalam bidang xy, maka pada sistem koordinat
tiga dimensi, akan ditambahkan sumbu lain yang sering diberi label z.
Di mana sumbu z ini berada saling tegak lurus dengan sumbu x dan sumbu y [dengan kata
lain, sumbu x, sumbu y, serta sumbu z saling tegak lurus atau ortogonal].
Titik akan saling berpotongan diantara garis Y dan garis X yang disebut sebagai pusat
Koordinat (titik O).
Dalam koordinat tersebut dikenal dengan bidang koordinat Cartesius. Seperti yang telah
dijelaskan di atas, bidang koordinat Cartesius dipakai dalam menentukan letak suatu titik
yang dinyatakan dalam pasangan bilangan.
Perhatikan titik A, B, C, dan D dalam bidang tersebut. Untuk menentukan posisinya, mulailah
dari titik O. Lalu, bergerak mendatar kearah kanan (sumbu X), kemudian bergerak ke atas
(sumbu Y).
Posisi dari titik pada bidang koordinat Cartesius ditulis dalam bentuk pasangan bilangan (x,
y), di mana:
Dalam bidang koordinat Cartesius bisa kita perluas menjadi seperti pada gambar di bawah
ini:
Sebagai contoh:
Soal 1.
a. -9
b. 9
c. -21
d. 21
Jawab:
Pada umumnya, penulisan suatu titik = (absis, ordinat). Dalam soal di atas titik A (9, 21)
menunjukkan jika:
Absis = 9
Ordinat = 21
Soal 2.
Diketahui titik P (3, 2) dan Q (15, 13). Koordinat relatif titik Q terhadap P adalah…
a. (12, 11)
b. (12, 9)
c. (18, 11)
d. (18, 13)
Jawab:
Koordinat relatif titik Q ke titik P bisa kita cari dengan cara mengurangkan:
Relasi dalah suatu yang menyatakan hubungan atau kaitan yang khas antara
dua himpunan. Relasi sangat erat kaitanya dengan fungsi, di mana keduanya
merupakan hal penting dalam berbagai cabang ilmu matematika.
1. Diagram Panah
Diagram panah adalah diagram yang membentuk pola dalam bentuk arah
panah dari suatu relasi, yang menyatakan hubungan antara anggota himpunan A
dengan anggota himpunan B.
2. Himpunan Pasangan
3.Diagram Kartesius
Diagram kartesius merupakan bentuk diagram yang terdiri dari sumbu X dan
Y, untuk menyatakan dua himpunan dari pasangan terurut yang menghubungkan
himpunan A dan himpunan B, dituliskan dalam bentuk titik (noktah/dot).
Misalnya, seperti diketahui bahwa setiap orang tentu saja memiliki nomor
sepatu masing-masing. Sekelompok teman akan mencoba untuk membuat relasi dan
fungsi dari ukuran sepatu.
4. Gradien
Gradien adalah nilai kemiringan / kecondongan suatu garis yang membandingkan antara
komponen Y (ordinat) dengan komponen X (absis).
1. Gradien Garis yang Melalui Titik Pusat (0,0) dan Titik (x, y)
Kalian sudah mengetahui bahwa persamaan garis yang melalui titik pusat (0,0) dan titik (x, y)
adalah y = mx. Perhatikan contoh berikut.
Tentukanlah gradien persamaan garis yang melalui titik pusat dan titik (3, 5)!
Penyelesaian:
Persamaan garis yang melalui titik (0, 0) dan (3, 5) adalah y = (5/3)x. Sehingga gradiennya
adalah 5/3.
Dari contoh soal di atas dapat disimpulkan bahwa gradien dari persaman garis y = mx adalah
m.
Kesimpulan bahwa perbandingan antara komponen y dengan komponen x pada setiap ruas
garis adalah sama. Nilai perbandingan tersebut dinamakan gradien.
2. Gradien Garis yang Melalui Dua Buah Titik (x1, y1) dan (x2, y2)
Tidak selamanya bahwa sebuah garis itu akan melewati titik pusat (0,0). Jika suatu garis tidak
melewati titik pusat (0,0), dapatkah kalian menentukan gradiennya?
Penyelesaian:
x1 = 6; y1 = 2; x2 = 3; y2 = 5
Kesimpulan bahwa perbandingan komponen x dan komponen y pada setiap ruas garis adalah
sama, yaitu 1. Bilangan 1 ini merupakan gradien dari persamaan garis y = x + 2.
5. Funsi linear
Fungsi linear merupakan sebuah fungsi yang variabelnya berpangkat satu atau fungsi yang
grafiknya adalah garis lurus. Rumus ini biasa disebut persamaan garis lurus (pgl).
f: x → mx + c atau
f (x) = mx + c atau
y = mx + c
Keterangan:
c = konstanta
Pedoman pada rumus fungsi linear yang perlu diingat adalah apabila b bernilai
negatif, maka fungsi linear akan digambarkan garis dari kiri atas ke kanan bawah. Sementara,
bila b bernilai nol, fungsi linear akan digambarkan garis yang sejajar dengan sumbu datar x.
(DNR) Pada postingan ini bentuk fungsi yang akan dibahas hanyalah fungsi linear saja, yaitu
f(x) = ax + b.
Contoh Soal Rumus Fungsi Linear
Contoh Soal
Diketahui suatu fungsi linear f(x) = 2x + m. Tentukan bentuk fungsi tersebut jika f(3) = 4.
Penyelesaian:
Untuk menyelesiakan soal tersebut Anda harus mencari nilai m terlebih dahulu, yakni:
f(x) = 2x + m
f(3) = 2.3 + m = 4
4 = 2.3 + m
m = 4-6
m = -2
maka, f(x) = 2x -2
Ada dua hal yang perlu diperhatikan saat ingin membuat persamaan garis lurus. Pertama,
kamu harus tahu nilai gradien dari garis tersebut dan kedua, kamu harus tahu sedikitnya satu
titik yang dilalui garis itu. Berikut ini merupakan dua kondisi yang dapat dicari tahu bentuk
persamaan garis lurusnya. Hmm… kira-kira, grafik di atas termasuk kondisi yang mana, ya?
Misalnya, suatu garis melalui sebuah titik, yaitu (x 1, y1). Kamu dapat menentukan persamaan
garis lurusnya dengan rumus:
Contoh:
Misalnya, suatu garis melalui dua buah titik, yaitu (x 1, y1) dan (x2, y2). Kamu bisa
menggunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui persamaan garisnya.
Ternyata, kalau kamu perhatikan, kondisi ini cocok untuk mencari persamaan garis lurus dari
grafik kenaikan harga permen di atas. Coba yuk kita cari tahu persamaan garis lurusnya
bersama-sama.
Pada gambar grafik kenaikan harga permen, diketahui kalau garis melalui beberapa titik.
Misalnya, kita pilih dua titik dari beberapa titik tersebut, yaitu (x 1, y1) = (2011, 150) dan (x2,
y2) = (2019, 250). Sehingga,
Jadi, persamaan garis lurus dari grafik kenaikan harga permen di atas adalah 8y = 100x –
199900.
Jika terdapat dua buah garis sebidang yang tidak sejajar maka kedua garis tersebut akan
berpotongan. Jika kedua garis itu ditempatkan pada sistem koordinat Kartesius, kita dapat
menentukan koordinat titik potong kedua garis tersebut.
Misalkan diketahui garis g dengan persamaan A1x + B1y + C1 = 0 dan garis h yang tidak
sejajar g, dengan persamaan A2x + B2y + C2 = 0. Misalkan kedua garis itu berpotongan di
P(x*,y*). (Lihat gambar di bawah.)
Gambar 1
Karena P terletak di kedua garis, tentunya A1x* + B1y* + C1 = 0 dan A2x* + B2y* + C2 = 0.
Karena g tidak sejajar h, A1B2 – A2B1 ≠ 0 dan akibatnya nilai x* dan y* dapat ditentukan
dengan aneka ragam cara penyelesaian sistem persamaan dengan dua anu (misalnya dengan
teknik eliminasi, substitusi, dan lain-lain.) Semua teknik itu akan menghasilkan:
Contoh 1:
Jawab:
Contoh 2:
Jawab:
g ≡ 2x + 3y + 1 = 0 ……………………………… (1)
h ≡ 5x – 3y – 8 = 0 ……………………………… (2)
2x + 3y + 1 = 0
5x – 3y – 8 = 0 +
7x – 7 = 0
⇔x=1
Untuk menentukan y, eliminasikan x dengan cara mengalikan (1) dengan 5 dan mengalikan
(2) dengan (-2), dan kemudian menjumlahkan persamaan-persamaan yang terbentuk.
5.(1) ……………………… 10x + 15y + 5 = 0
21y + 21 = 0
y = -1
PENUTUP
1. Kesimpulan
Fungsi dalam matematika adalah suatu relasi yang menghubungkan setiap anggota x dalam
suatu himpunan yang disebut daerah asal (domain) dengan suatu nilai tunggal f(x) dari
suatu himpunan kedua yang disebut daerah kawan (codomain). Himpunan nilai yang
diperoleh dari relasi tersebut disebut daerah hasil (range).
2. Saran
Kami sadar dalam pembuatan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, baik
dalam penulisan dan kata kata yang ada didalam makalah ini. kami berharap para pembaca
dapat memahami dan mengerti semua pembahasan yang kami paparkan dalam makalah ini.
selain itu kritik dan saran kami perlukan untuk membangun dalam pembuatan makalah
kami untuk kedepannya.
DARTAR PUSTAKAH