Anda di halaman 1dari 15

GEOMETRI TRANSFORMASI

GEOMETRI DAN TRANSFORMASI

KELOMPOK 10 :

1. ASTIA NINGSIH : ( 17221034)


2. UNGGUL MENAWAN : ( 17221053)
3. MUHAMMAD ZEIN KASIMPA : (17221041)
4. HIDAYAT : (17221014)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN

BAUBAU

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga
saat ini masih memberikan kita kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa
ini untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Geometri Transformasi.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari dosen dan teman-teman agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap kita semua.

Wasalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

BauBau, 5 April 2020

KELOMPOK 10
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................

A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................

A. Geometri..................................................................................................................
B. Transformasi............................................................................................................

BAB III PENUTUP.............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar ilmu matematika merupakan hal yang sangat penting dan harus di jalani
oleh setiap manusia.Dengan Ilmu Matematika kita mengetahui adanya geometri dan
geometri transformasi. Kata “ geometri ” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “ukuran
bumi“. Maksudnya mencakup segala sesuatu yang ada di bumi. Geometri adalah ilmu
yang membahas tentang  hubungan antara titik, garis, sudut, sinar garis dan
kesejajaran. Geometri transformasi merupakan suatu bab yang membahas mengenai
perpindahan suatu titik pada bidang dimensi dua atau datar. Transformasi meliputi
refleksi, rotasi, dilatasi, translasi. Dimana refleksi adalah pencerminan, yaitu proses
mencerminkan setiap titik bangun geometri itu terhadap garis tertentu (sumbu cermin /
sumbu simetri). Rotasi adalah transformasi dengan cara memutar objek dengan titik pusat
tertentu.

Maka dari itu penulis akan membahas tentang transformasi yang didalamnya
memuat refleksi(pencerminan), rotasi (perputaran) dan geometri yang memuat tentang
titik, garis, sinar garis, kesejajaran dan sudut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan geometri?
2. Apa yang dimaksud dengan tranformasi?
C. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa dapat memahami konsep geometri.
2. Mahasiswa mampu memahami konsep transformasi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Geometri
Menurut Wright (2002: 181), Geometri adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat-
sifat, pengukuran-pengukuran, dan hubungan-hubungan titik, garis, bidang dan bangun
ruang. Sedangkan menurut Marhijanto (1999: 136), geometri adalah cabang matematika
yang mempelajari tentang ilmu ukur. Geometri yang memuat tentang titik, garis, sinar
garis, kesejajaran dan sudut .
1. Titik
Dalam geometri, titik adalah konsep abstrak yang tidak berwujud atau tidak
berbentuk, tidak mempunyai ukuran, tidak mempunyai berat, atau tidak mempunyai
panjang, lebar, atau tinggi. Titik adalah ide atau gagasan abstrak yang hanya ada dalam
benak orang yang memikirkannya. Untuk melukiskan atau menggambarkan titik
diperlukan simbol atau model (sartininuhaaa). Gambar simbol atau model untuk titik
digunakan noktah seperti di bawah ini :

•••

Gambar atau model sebuah titik biasanya diberi nama. Nama untuk sebuah titik
umumnya menggunakan huruf kapital yang diletakan dekat titik tersebut, misalnya
seperti contoh di bawah ini adalah titik B, dan titik Q. 

2. Garis
Garis adalah penghubung dua buah titik. Garis adalah kumpulan atau himpunan
titik-titik yang teratur dan berkesinabungan.Mengambar model garis dapat dilakukan
dengan membuat goresan alat tulis pada bidang tulis, kertas, atau papan tulis dengan
bentuk yang lurus. Atau model garis dapat dibuat dengan menggambar bagian sisi
benda yang lurus, misalnya menggambar salah satu sisi penggaris kayu. Berikut adalah
model garis yang diperoleh dari hasil menggambar salah satu bagian sisi penggaris
dengan memberi tanda anak panah pada kedua ujungnya yang menandakan bahwa garis
tersebut memanjang kedua arah tidak mempunyai titik akhir. (sartininuhaaa).

Menamai sebuah garis dapat dilakukan dengan menggunakan dua cara. Pertama
dengan sebuah huruf kecil pada salah satu ujung garis. Kedua menggunakan dua hurup
besar yang diletakan pada dua titik pada garis tersebut. Di bawah ini adalah dua cara
memberi nama terhadap garis.

Garis yang paling kiri adalah garis ℓ dan yang sebelah kanan adalah garis AB.
Notasi menyatakan garis AB ditulis dengan AB. Garis disebut juga sebagai unsur
geometri satu dimensi. Karena garis adalah konsep yang hanya memiliki unsur panjang
saja (linier).

3. Sinar Garis
Sinar Garis adalah sebuah garis yang memiliki satu titik ujung dan ujung yang lain
membentang tak terbatas.

Sinar AB, disimbolkan , memiliki titik pangkal A, tetapi tidak memiliki titik ujung.
Begitu juga sebaliknya, Sinar BA, disimbolkan , memiliki titik pangkal B, tetapi tidak
memiliki titik ujung (darmayasa, 2015).
4. Kesejajaran
Kesejajaran dua garis dapat juga jelaskan dengan konsep jarak. Dua garis sejajar
akan mempertahankan jarak yang sama di sepanjang kedua garis tersebut, sehingga
kedua garis tersebut tidak akan pernah bertemu (berpotongan).Dua garis sejajar bila
kedua garis itu tidak memiliki titik potong. (Nisak, 2015)

Selain kesejajaran garis ada juga kedudukan garis yang lainnya yaitu:

a. Garis Berpotongan
Dua buah garis dikatakan berpotongan apabila keduanya memiliki sebuah titik
potong atau biasa disebut sebagai titik persekutuan.
b. Garis berhimpit
Dua buah garis akan dikatakan berhimpit apabila kedua garis tersebut memiliki
setidaknya dua titik potong. sebagai contoh jarum jam ketika menunjukkan pukul 12
pas. kedua jarum jam tersebut akan saling berhimpit.
c. Garis Bersilangan
d. Dua buah garis dapat dikatakan bersilangan apabila keduanya tidak sejajar dan tidak
berada pada satu bidang.

Untuk memahami beragam kedudukan garis di atas perhatikan saja gambar berikut ini:

5. Sudut
Sudut adalah suatu daerah yang dibentuk oleh dua buah ruas garis yang titik
pangkalnya sama. Besar sudut pada lingkaran 360°. Besar sudut pada segitiga siku-siku
180°. Besar sudut pada persegi/segi empat 360°. Untuk mengukur sudut dapat digunakan

busur derajat.
1. Sinar garis BC dan BA membentuk sudut ABC (ÐABC) atau sudut CBA (ÐCBA)
2. B - Sinar garis BC dan BA disebut kaki sudut
3. B merupakan titik sudut
4. Besar sudut tidak ditentukan oleh panjangnya kaki sudut.

Macam-macam Sudut:

a. Sudut lancip, yaitu sudut yang besarnya antara 0˚ dan 90˚ atau 0˚ <  x < 90˚, x  adalah
sudut lancip.
b. Sudut siku-siku, yaitu sudut yang besarnya 90˚.
c. Sudut tumpul, yaitu sudut yang besarnya di antara 90˚ dan 180˚ atau 90˚ < x <
180˚, x adalah sudut tumpul.
d. Sudut lurus, yaitu sudut yang besarnya 180˚.
e. Sudut refleks, Sudut yang besarnya antara 180˚ dan 360˚, atau 180˚  < x< 360˚ 

B. Transformasi
1. Pengertian Transformasi
Untuk memindahkan suatu titik atau bangun pada sebuah bidang dapat dikerjakan
dengan transformasi. Transformasi T pada suatu bidang ‘memetakan’ tiap titik P pada
bidang menjadi P’ pada bidang itu pula. Titik P’ disebut bayangan atau peta titik P.
2. Macam-macam Transformasi
a. Translasi (Pergeseran)
Translasi adalah transformasi yang memindahkan setiap titik pada bidang
menurut jarak dan arah tertentu. Jarak dan arah suatu translasi dapat dilambangkan
dengan garis berarah.

Sifat-sifat Translasi:

1) Dua refleksi berturut-turut terhadap sebuah garis merupakan suatu identitas,


artinya yang direfleksikan tidak berpindah.
2) Pengerjaan dua refleksi terhadap dua sumbu yang sejajar, menghasilkan translasi
(pergeseran) dengan sifat:
 Jarak bangun asli dengan bangun hasil sama dengan dua kali jarak kedua
sumbu pencerminan.
 Arah translasi tegak lurus pada kedua sumbu sejajar, dari sumbu pertama ke
sumbu kedua. Refleksi terhadap dua sumbu sejajar bersifat tidak komutatif.
3) Pengerjaan dua refleksi terhadap dua sumbu yang saling tegak lurus,
menghasilkan rotasi (pemutaran) setengah lingkaran terhadap titik potong dari
kedua sumbu yang saling tegak lurus bersifat komutatif.
4) Pengerjaan dua refleksi berurutan terhadapdua sumbu yang berptongan akan
menghasilkan rotasi (perputaran) yang bersifat:
 Titik potong kedua sumbu pencerminan merupakan pusat perputaran.
 Besar sudut perputaran sama dengan dua kali sudut antara kedua sumbu
pencerminan.

 Jika translasi T = (ab )


 memetakan titik P(x,y) ke P´(x’,y’)
 maka x’ = x + a dan y’ = y + b ditulis dalam bentuk matrik:

( xy '' ) = ( xy ) + (ab )
Contoh Soal
Diketahui segitiga OAB dengan koordinat titik O(0,0), A(3,0) dan B(3,5).Tentukan

(13 )
koordinat bayangan segitiga OAB tersebut bila ditranslasi oleh T =

Penyelesaian :
(0,0) → (0 + 1, 0 + 3)

T= (13 ) O’(1,3)

(3,0) → (3 + 1, 0 + 3)

T= (13 ) A’(4,3)

(3,5) → (3 + 1, 5 + 3)

T= (13 ) B’(4,8)
b. Pencerminan atau Refleksi
Pencerminan dalam arti geometri dapat disebut juga dengan refleksi. Refleksi
adalah menggambarkan pencerminan cermin suatu bangun. Pencerminan itu dapat
diperoleh sebagai berikut :
 Tentukan terlebih dahulu sumbu cerminnya atau sumbu simetri
 Tarik garis tegak lurus pada sumbu cermin dari tiap-tiap sudut bangun (titik)
 yang hendak dibuat pencerminannya.
 Jarak antara titik sudut bangunan dengan titik sudut pencerminannya harus
sama terhadap sumbu simetri.

Dalam transformasi geometri khususnya pencerminan terdapat beberapa sifat-


sifat yang selalu   ditemukan. Adapun sifat tersebut adalah sebagai berikut (ayu,
2012):

 Jarak suatu titik terhadap cermin sama dengan jarak antara pencerminan dengan
cermin.
 Garis yang menghubungkan titik dengan pencerminannya selalu tegak
lurus dengan cermin.
 Setiap garis dan pencerminannya selalu sama panjang
 Setiap bangun dan pencerminannya selalu kongruen
 Ciri khas suatu matriks Refleksi adalah determinannya = -1
 Berikut adalah rumus pencerminan :
1) Pencerminan terhadap sumbu x

Matriks percerminan :
2) Pencerminan Terhadap sumbu y
Matriks Pencerminan:

3) Pencerminan terhadap garis y = x

      Matriks Pencerminan :

4) Pencerminan terhadap garis y = -x        

Matriks Pencerminan:

5) Pencerminan terhadap garis x = h

     
Matriks Pencerminan:

Sehingga :

6) Pencerminan terhadap garis y=k

Matriks Pencerminan : 

   

Sehingga:

7) Pencerminan terhadap titik asal O (0, 0)

Matriks Pencerminan : 
   
Sehingga:

8) Pencerminan terhadap garis y = mx dimana m = tan q

c. Rotasi
Rotasi (Pemutaran) merupakan suatu transformasi yang memasangkan titik ke
himpunan titik lainnya dengan cara memutar. Atau dengan kata lain rotasi adalah

peristiwa memindahkan suatu objek (gambar) melalui garis lengkung dengan pusat
pada titik tertentu dan dengan sudut putar tertentu dengan arah searah atau berlawanan
arah jarum jam yang menyebabkan kedudukan gambar berubah.
Titik pusat rotasi adalah titik tetap atau titik pusat yang digunakan sebagai acuan
untuk menentukan arah dan besar sudut rotasi. Titik pusat dapat berada di dalam, pada,
atau di luar bangun geometri yang hendak dirotasi.
Arah rotasi disepakati dengan aturan bahwa jika perputaran berlawanan dengan
arah jarum jam, maka rotasi bernilai positif, sedangkan jika perputaran searah jarum
jam, maka rotasi bernilai negatif. Besarnya sudut putar rotasi menentukan jauhnya
rotasi. Jauh rotasi dinyatakan dalam bilangan pecahan terhadap satu kali putaran penuh
(360°) atau besar sudut dalam ukuran derajat atau radian.

Bayangan titik P (x,y) yang dirotasikan terhadap pusat O (0,0) sebesar θ adalah

P’(x’ ,y’ ) dengan:

X’ = x cos θ – y sin θ

Y’ = x sin θ + y cos θ

Bayangan titik P (x,y) yang dirotasikan terhadap pusat A (a,b) sebesar θ


adalah    P’(x’ , y’) dengan:
X’ – a = (x-a) cos θ – (y-b) sin θ

Y’ – a = (x-a) sin θ + (y-b) cos θ

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam geometri, titik adalah konsep abstrak yang tidak berwujud atau tidak
berbentuk, tidak mempunyai ukuran, tidak mempunyai berat, atau tidak mempunyai
panjang, lebar, atau tinggi. Garis adalah ide atau gagasan abstrak yang bentuknya lurus,
memanjang ke dua arah, tidak terbatas atau tidak bertitik akhir, dan tidak tebal. Sinar garis
adalah  garis yg berpangkal di satu titik dan tak berujung. Sinar garis adalah separuh garis
(halfline) sehingga sinar memiliki 1 arah. Garis-garis yang sejajar adalah dua garis yang
sebidang dan tidak berpotongan.
DAFTAR PUSTAKA

http://belajarbarengnabil.blogspot.com/2016/10/makalah-geometri-dan-transformasi.html

https://id.scribd.com/document/379566042/Makalah-Transformasi

Anda mungkin juga menyukai