• Ruas garis AB ditulis AB (tidak dengan panah). Ruas garis AB adalah himpunan titik-titik A dan
B dan semua titik-titik diantara A dan B. Ciri-ciri ruas garis yaitu:
▪ Mempunyai pangkal
▪ Mempunyai ujung
▪ Panjangnya terhingga (terbatas/dapat diukur).
• Sinar garis AB ditulis AB.Sinar AB adalah himpunan bagian dari garis termasuk titik A dan
semua titik di sisi/ di pihak yang sama. Ciri-ciri sinar garis yaitu:
▪ Mempunyai pangkal.
▪ Tidak mempunyai ujung (digambar panah).
▪ Panjangnya tidak terhingga.
Contoh Soal 1
Jika persegi panjang ABCD sebangun dengan persegi panjang PQRS, hitung panjang QR.
Penyelesaian:
Salah satu syarat dua bangun dikatakan sebangun adalah sisi-sisi yang bersesuaian sebanding.
Oleh karena itu,
AB/PQ = BC/QR
2/6 = 5/QR
2QR = 30
QR = 15
Jadi, panjang QR adalah 15 cm.
Panjang dan lebar persegi panjang ABCD 13 cm dan 39 cm. Persegi panjang KLMN sebangun
dengan persegi panjang ABCD. Hitunglah lebar dari persegi panjang KLMN jika panjang sisinya
24 cm!
penyelesaian:
karena persegi panjang ABCD sebangun dengan persegi panjang KLMN maka panjang dan lebar
kedua persegi panjang sebagai nilai perbandingan, maka lebar persegi panjang KLMN
AB / KL = BC / LM
39 cm / 24 cm = BC / 13 cm
24 cm x 13 cm = BC x 39 cm
312 cm2/ 39 cm= BC
8 cm = BC
Jadi lebar persegi panjang ABCD 8 cm.
Contoh Soal 3
Jika layang-layang KLMN dan layang-layang PQRS pada gambar di bawah ini sebangun,
tentukan besar ∠R dan ∠S.
Penyelesaian:
Salah satu syarat dua bangun dikatakan sebangun adalah sudut-sudut yang bersesuaian sama
besar sehingga ∠P = 125° dan ∠Q = 80°. Amati layang-layang PQRS, menurut sifat layang-
layang, sepasang sudut yang berhadapan sama besar sehingga ∠R = ∠P = 125°. Oleh karena
sudut dalam layang-layang berjumlah 360° maka
∠P + ∠Q + ∠R + ∠S = 360°
∠S = 360° – (∠P + ∠Q + ∠R)
∠S = 360° – (125° + 80° + 125°)
∠S = 360° – 330°
∠S = 30°
Contoh Soal 4
Perhatikan gambar di bawah ini! Apakah persegipanjang ABCD kongruen dengan persegi panjang
PQRS dan apakah persegipanjang ABCD sebangun dengan persegi panjang PQRS? buktikan!
Ingat! karena kedua bangun kongruen maka jumlah sudut pada bangun datar ABCD sama dengan
jumlah sudut pada bangun datar EFGH = 360°, maka:
∠G = 360° - (∠F + ∠H + ∠E)
∠G = 360° - (45° + 60° + 120°)
∠G = 360° - 225°
∠G = 35°
Jadi besar sudut G adalah 35°
C. Aturan Sinus
Permasalahan trigonometri biasanya melibatkan segitiga siku-siku. Akan tetapi pada segitiga yang
bukan siku-siku, tidak tertutup kemungkinan dapat diselesaikan dengan menggunakan
trigonometri. Misalkan jika diketahui besar dua sudut dalam segitiga dan panjang satu sisinya, kita
dapat menentukan panjang kedua sisi lainnya dengan menggunakan aturan sinus (law of sines).
Aturan sinus berhubungan dengan luas dari segitiga.
Selanjutnya kita tentukan luas dari segitiga PQR yaitu setengah kali alas kali tinggi.
Dapat disimpulkan bahwa rumus luas segitiga sembarang adalah L = 1/2 ∙ a ∙ b ∙ sin θ, dengan a
dan b adalah panjang sisi-sisi segitiga, sedangkan θ adalah besar sudut yang diapit kedua sisi
tersebut.
Aturan sinus dapat ditulis sebagai berikut :
c2 = a2 + b2 – 2ab ∙ cos C
E. Latihan Soal Penilaian Harian
I. Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C,
D, atau E dibawah ini!
1 Pada layar TV, sebuah gedung yang tingginya 72 m tampak
setinggi 12 cm. Jika lebar gedung itu 24 m maka lebar
gedung pada TV adalah … cm
a. 10
b. 8
c. 6
d. 4
e. 3
2 Diketahui ΔABC sebangun dengan ΔPQR. Jika panjang AB
= 3 cm, BC = 4 cm dan PQ = 4,5 cm maka panjang PR
adalah …
a. 6 cm
b. 7.5 cm
c. 8, 5 cm
d. 9 cm
e. 10 cm
a. 6.0
b. 7.5
c. 8.0
d. 9.0
e. 12.0
5 Diketahui ΔABC siku – siku di B, kongruen dengan ΔPQR
siku – siku di P. Jika panjang BC = 8 cm dan QR = 10 cm,
maka luas ΔPQR adalah …
a. 24 cm2
b. 48 cm2
c. 40 cm2
d. 80 cm2
e. 96 cm2
6 Nilai sinus sudut terkecil dari segitiga yang sisinya 5 cm, 6
cm dan √21 cm adalah...
a. 15/15√21
b. 16/16√21
c. 5/15√5
d. 16/16√5
e. 13/13√5
7 Diketahui A dan B adalah titik-titik ujung sebuah terowongan
yang dilihat dari C dengan sudut ACB = 45°. Jika jarak CB =
p meter dan CA = 2p√2 meter, maka panjang terowongan itu
adalah... meter.
a. p√5
b. p√17
c. 3√2
d. 4p
e. 5p
8 Diketahui segitiga MAB dengan AB = 300 cm, sudut MAB =
60° dan sudut ABM = 75°. Maka AM = ...
a. 150(1 + √3) cm
b. 150(√2 + √3) cm
c. 150(3 + √3) cm
11
Panjang BE adalah .. cm
a. 10
b. 30
c. 32
d. 40
e. 52
Gambar 2.1 merupakan dua buah titik yaitu titik A dan titik B. Jarak dari titik A dan titik B dapat
dicari dengan cara menghubungkan titik A ke titik B sehingga terjadi sebuah garis. Jarak kedua titik
tersebut ditentukan oleh panjang garis itu. Jadi, jarak antara dua titik merupakan panjang ruas
garis yang menghubungkan kedua titik tersebut.
Contoh Soal 1
Perhatikan gambar kubus PQRS.TUVW di bawah ini!
Jika panjang rusuk kubus di atas adalah 8 cm dan titik X merupakan pertengahan antara rusuk
PQ. Maka hitung jarak:
a. titik W ke titik P
b. titik W ke titik X
c. titik W ke titik Q
d. titik T ke titik X
Jawab :
a. titik W ke titik P merupakan panjang garis PW. Garis PW merupakan panjang diagonal sisi
kubus, maka dengan menggunakan teorema phytagoras:
PW =√(TW2 + PT2)
PW =√(82 + 82)
PW =√(64 + 64)
PW =√128
PW =8√2
Jika panjang rusuk kubus di atas adalah 8 cm dan titik X merupakan pertengahan antara rusuk
PQ. Maka hitung jarak:
a. Titik X ke garis ST
b. Titik X ke garis RT
Jawab :
Perhatikan gambar di bawah ini
a. Titik X ke garis ST merupakan panjang garis dari titik X ke titik M (garis MX) yang tegak lurus
dengan garis ST, seperti gambar berikut.
ST = PW dan MT = ½ ST = ½ PW = 4√2
Dengan menggunakan teorema phytagoras:
MX =√(TX2 – MT2)
MX =√((4√5)2 – (4√2)2)
MX =√(80 – 32)
RT = QW dan NT = ½ RT = ½ QW = 4√3
Dengan menggunakan teorema phytagoras:
NX =√(TX2 – NT2)
NX =√((4√5)2 – (4√3)2)
NX =√(80 – 48)
NX =√32
NX =4√2 cm
C. Jarak Titik ke Bidang
Perhatikan gambar di bawah ini.
Jika panjang rusuk kubus di atas adalah 8 cm dan titik X merupakan pertengahan antara rusuk
PQ. Maka hitung jarak titik X ke bidang RSTU
Jawab :
Perhatikan gambar di bawah ini!
titik X ke bidang RSTU merupakan panjang garis dari titik X ke titik Z (garis MX) yang tegak lurus
dengan bidang RSTU. XZ = ½ PW =4√2 cm
No Soal Jawaban
1
1 Diketahui sebuah kubus memiliki diagonal sisi 2√6. Maka diagonal ruang kubus tersebut
adalah …
2 Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 10 cm. melalui diagonal DF dan titik tengah rusuk
AE dibuat bidang datar. Tentuka luas bidang datar di dalam kubus tersebut !
3 Pada bangun D.ABC diketahui bahwa bidang ABC sama sisi. DC tegak lurus ABC. Panjang
DC 1 dan sudut DBC 30. Jika x menyatakansudut antara bidang DAB dengan CAB, maka
tentukan cos x!
I. Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D,
atau E dibawah ini!
1
Panjang EF adalah … cm
a. 3
b. 6
c. 7
d. 9
e. 11
3
Panjang TR adalah….
a. 2 cm
b. 3 cm
c. 4 cm
d. 6 cm
e. 8 cm
4
Panjang EF adalah...
a. 19 cm
b.
c.
d.
e.
17 Diketahui kubus ABCD.EFGH. P titik tengah HG, M titik
tengah DC. N titik tengah BC dan S titik tengah MN.
Perbandingan luas APS ke bidang ABCD adalah ...
a. 2:1
b. 1:2
c. 2:3
d. 3:1
d.
e.
19 ABCD adalah bidang empat beraturan. Titik E tengah-tengah
CD. Jika sudut BAE adalah α, maka cos α adalah ..
a.
b.
c.
d.
e.
20 Panjang setiap rusuk bidang empat beraturan T.ABC sama
dengan 16 cm. Jika P pertengahan AT dan Q pertengahan
BC, maka PQ sama dengan …
a. 8√2
b. 8√3
c. 8√6
d. 12√2
e. 12√3
21 Diketahui bidang empat T.ABC.TA = TB = 5, TC = 2, CA = CB
= 4, AB = 6. Jika α sudut antara TC dan bidang TAB, maka
cos α adalah …
a.
b.
c.
d.
e.
22 Rusuk TA dari bidang empat T.ABC tegak lurus pada alas. TA
dan BC masing-masing 8 cm dan 6cm. Jika P titik tengah TB,
Q titik tengah TC dan R titik tengah AB, dan bidang yang
melalui ketiga titik P, Q dan R memotong rusuk AC di S, maka
luas PQRS adalah …
a. 24
II. Isilah titik titik dibawah ini dengan jawaban yang tepat!
A. Penyajian Data
Berdasarkan cara penyajiannya, data dibagi menjadi dua, antara lain:
Data Tunggal Data Kelompok
• Disajikan secara utuh dari hasil • Disajikan dalam bentuk interval-interval
pengamatan atau pengumpulan data kelas
• Tabel distribusi frekuensi tunggal, • Table distribusi frekuensi berkelompok,
diagram batang, diagram garis, diagram histogram, polygon, dan ogive
lingkaran, diagram batang daun, dan
diagram kotak garis
1. Data Tunggal
a. Tabel distribusi frekuensi tunggal
Data Penyajian
Berikut adalah data ulangan
harian matematika dari 30
siswa.
7, 8, 6, 8, 7, 7,
6, 6, 6, 7, 7, 7,
7, 7, 8, 6, 6, 6,
7, 7, 5, 5, 7, 7,
6, 6, 8, 8, 5, 6,
b. Diagram batang
d. Diagram lingkaran
b. Histogram
c. Polygon
Data Penyajian
Data Penyajian
Keterangan :
x :mean
n :Banyaknya data
xi : nilai data ke-i
Contoh soal 1
Hasil ulangan mata pelajaran IPA yang didapat dari salah seorang murid, selama 1
semester, adalah:
Jawab:
Mean (Nilai rata-rata)
Mean = (7.5 + 8 + 7 + 6.5 + 7 + 7 + 6.5 + 8 + 7.5 + 8 + 7 + 7) : 12
Mean = 87 : 12
Mean = 7,25
Nilai rata-rata (Mean) yang didapat murid tersebut adalah: 7,25
b. Data Berkelompok
Untuk mencari mean data berkelompok dapat menggunakan persamaan berikut :
Keterangan :
xi = nilai tengah data ke-i
fi = frekuesni data ke -i
xs = rataan sementara (dipilih pada interval dengan frekuensi terbesar)
di = simpangan ke-i (selisih nilai xi dengan nilai xs)
Contoh soal 2
Tentukan mean dari data berikut :
Nilai Frekuensi
11-15 4
16-20 5
21-25 8
26-30 8
31-35 4
36-40 2
Penyelesaian
Cara 2
2. Median
Median adalah nilai data yang terletak di tengah setelah data diurutkan. Dengan demikian,
median membagi data menjadi dua bagian yang sama besar. Median (nilai tengah)
disimbolkan dengan Me.
a. Data Tunggal
Jika banyaknya data n ganjil maka median
Contoh soal 3
Hasil ulangan mata pelajaran IPA yang didapat dari salah seorang murid, selama 1
semester, adalah:
Setelah data diurutkan, maka selanjutnya kita dapat mencari Nilai tengah dari data
tersebut, dan karena banyaknya data jumlahnya Genap (12), maka nilai tengah menjadi
dua nilai, yaitu nilai ke-6 dan ke-7.
Median = (7 + 7) : 2
Median = 14 : 2
Median = 7
Keterangan:
Me = median
Tb = tepi bawah kelas median
p = panjang kelas
n = banyak data
F = frekuensi kumulatif sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
Contoh soal 4
Tentukan median dari data berikut :
Jawab :
Karena banyaknya data adlah 36 maka median terletak diantara data ke-18 dan data ke-
19 sehingga diperoleh kelas yang mengandung median adalah 4-40. Dengan demikian ,
Tb = 41-0,5 = 40,5; p=10 (11-20); f =7; F= 16.
3. Modus
Modus adalah data yang paling sering muncul atau memiliki frekuensi tertinggi. Modus
dilambangkan dengan Mo.
a. Data Tunggal
Contoh soal 5
Tentukan modus dari data : 7,6,5,8,3,7,9,4,6,4,8,4,10,7,5,7,dan 8.
Jawab:
Data diurutkan: 3,4,4,4,5,5,6,6,7,7,7,7,8,8,8,9,10.
Nilai 7 muncul paling banyak, yaitu 4 kali.
Jadi, modusnya adalah 7.
b. Data Kelompok
Sedangkan untuk data berkelompok dapat menggunakan persamaan berikut :
Keterangan :
Mo : modus
b : tepi bawah kelas modus
p : panjang kelas
b1 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
b2 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya
Contoh soal 6
Tentukan modus dari data berikut
Keterangan:
R = jangkauan
Xmaks = data terbesar
Xmin = data terkecil
Contoh soal 7
Tentukan jangkauan dari data : 3,6,10,5,8,9,6,4,7,5,6,9,5,2,4,7,8.
Jawab :
R = xmaks – xmin
= 10-2 = 8
Jadi, jangkaun data tersebut adalah 8.
b. Jangkauan interkuartil
Jangkauan interkuartil adalah selisih antara kuartil ketiga dan kuartil pertama.
Keterangan :
Sk = simpangan kuartil
Q3 = kuartil ketiga
Q1 = kuartil pertama
2. Simpangan Rata- Rata
Simpangan rata-rata merupakan nilai rata-rata dari selisih setiap data dengan nilai mean atau
rataan hitungnya. Simpangan rata-rata sering dilambangkan dengan SR.
a. Data Tunggal
Keterangan :
SR = simpangan rata-rata
Xi = data ke-i
X = rataan hitung
n = banyak data
Contoh soal 8
Tentukan simpangan rata-rata dari data 4,6,8,5,4,9,5,7.
b. Data Berkelompok
Sedangkan untuk data berkelompok dapat menggunakan persamaan berikut :
Contoh soal 9
Tentukan simpangan rata-rata dari data berikut:
Jawab :
Keterangan :
s2= variasi
xi = data ke –i
x = rataan hitung
n = banyak data
b. Varian data berkelompok
Keterangan :
s2= variasi
xi = data ke –i
x = rataan hitung
fi = frekuensi data ke-i
4. Simpangan Baku
Simpangan baku atau disebut juga deviasi standar merupakan akar dari jumlah kuadrat
diviasi dibagi banyaknya data. Simpangan baku sering dilambangkan dengan s.
a. Simpangan baku data tunggal
Keterangan :
S = simpangan baku
xi = data ke –i
x = rataan hitung
n = banyak data
b. Simpangan baku data berkelompok
Keterangan :
s = simpangan baku
xi = data ke –i
x = rataan hitung
fi = frekuensi data ke-i
I. Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C,
D, atau E dibawah ini!
1 Dari tabel berikut ini, Batas bawah dari kelas yang memuat
datum ke-27 adalah …
a. 40
b. 44,5
c. 45
d. 49,5
e. 50
2 Dari table berikut ini, tepi bawah dari kelas yang memuat
datum ke 70 adalah …
a. 54,5
b. 55
c. 59,5
d. 59
e. 64,5
3 Table distribusi frekuensi pada nomor 1 memiliki interval
kelas sebanyak …
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
e. 7
4 Table distribusi frekuensi pada nomor 1 memiliki interval
kelas sebanyak …
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
e. 7
b.
c.
d.
e.
10 Tabel berikut adalah hasil pengukuran tinggi badan
sekelompok siswa
a. 46,20
b. 47
c. 47,35
d. 47,50
e. 49,50
13 Nilai kuartil atas dari data berikut adalah …
a. 54,50
b. 60,50
c. 78,25
d. 78,50
e. 78,75
14 Pada suatu kelas, diketahui nilai rata-rata ulangan
matematika adalah 58. Jika rata-rata nilai siswa laki-lai 64
dan rata-rata nilai siswa perempuan 58, maka perbandingan
banyak siswa laki-laki dan perempuan adalah …
a. 1:6
b. 1:3
c. 2:3
d. 3:2
e. 3:4
15 Median dari data berikut adalah …
a. 32
b. 37,625
c. 38,35
II. Isilah titik titik dibawah ini dengan jawaban yang tepat!
Dari tabel berikut ini, Batas bawah dari kelas yang memuat
datum ke-40 adalah …
2
I. Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, atau
E dibawah ini!
1
Panjang EF adalah … cm
a. 4
b. 8
c. 12
d. 16
e. 17
2 Sebuah segitiga ABC memiliki panjang sisi a = 6 cm dan sisi
b = 8 cm. Jika sudut A = 30 maka besar sudut C = ...
a. 0
b. 30
c. 45
d. 60
e. 90
3
a. 15
b. 30
c. 45
d. 60
e. 75
8 Perhatikan gambar segitiga di bawah ini!
b.
c.
d.
e.
11 Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 20 cm.
sudut α adalah sudut antara bidang BEG dan bidang EFGH.
Nilai tan α adalah …
a.
b.
c.
d.
e.
12 kubus ABCD.EFGH memiliki panjang rusuk 16 cm. nilai
cosinus sudut antara bidang AFH dengan bidang ABCD
adalah …
a.
b.
c.
d.
b.
c.
d.
e.
14 Diketahui limas segiempat beraturan T.ABCD. panjang
rusuk tegak 5 cm dan panjang alas 2 cm. nilai cos antara
bidang TAD dengan bidang TBC adalah …
a.
b.
c.
d.
e.
15 Diketahui limas segi empat beraturan T.ABCD. panjang
rusuk sisi tegak 8 cn\m dan panjang rusuk sisi alas 4 cm.
jarak titik A ke TC adalah … cm
a. √14
b. √28
c. 2√14
d. 3√14
e. 2√28
16 Diketahui limas beraturan T.ABCD dengan ABCD adalah
persegi yang memiliki panjang AB=4 cm dan TA =6 cm.
jarak titik C ke garis AT= … cm
a.
b.
c.
d.
e.
17 Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 8 cm. M adalah
titil tengah EH. Jarak titik M ke AG adalah … cm
a. 4√6
a. 40
b. 44,5
c. 45
d. 49,5
e. 50
19 Dari table berikut ini, tepi atas dari kelas yang memuat
datum ke 70 adalah …
a. 54,5
b. 55
c. 59,5
d. 59
e. 64,5
20
II. Isilah titik titik dibawah ini dengan jawaban yang tepat!
Atau secara sederhana digunakan saat ada sejumlah kejadian yang tidak saling berhubungan
(saling lepas). Dalam kondisi ini kejadian-kejadian tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan total
kejadian yang mungkin terjadi.
Contoh soal 1
Dari kota A ke kota B ada beberapa jenis angkutan yang dapat digunakan. Ada 4 travel, 2 kapal
laut, dan 1 pesawat terbang yang dapat dipilih. Ada berapa total cara berbeda untuk berangkat dari
kota A menuju kota B?
Pembahasan:
Dalam soal 1 ketika kita memilih travel, kapal laut, maupun pesawat terbang tidak berpengaruh
satu sama lain, ketiganya merupakan himpunan yang saling lepas. Sehingga ada 4+2+1 = 7 cara
berbeda untuk berangkat dari kota A menuju kota B.
Contoh soal 2
Dari kota A ke B ada 3 jenis angkutan yang bisa digunakan, yaitu travel sebanyak 5 pilihan, kapal
laut 4 pilihan, dan pesawat 2 pilihan. Dari kota B ke C ada 2 jenis angkutan yang bisa digunakan,
yaitu travel sebanyak 3 pilihan dan kapal laut 1 pilihan. Berapa banyak cara berbeda untuk
berangkat dari kota A ke kota C dengan melalui kota B?
Dari ilustrasi di atas terlihat bahwa dari A ke B akan ada 5+4+2 = 11 cara.
Sedangkan dari B ke C akan ada 3+1 = 4 cara.
Dengan demikian, total cara berbeda dari A ke C dengan melalui B adalah 11 x 4 = 44 cara.
Contoh soal 3
Dari angka 1, 2, 4, 5, dan 9 akan dibentuk suatu bilangan yang terdiri dari 4 digit. Ada berapa
bilangan yang dapat dibentuk bila:
a. Angka-angka tersebut tidak boleh berulang?
b. Angka-angka tersebut boleh digunakan berulang?
Pembahasan:
a. Maksud dari “angka-angka tersebut tidak boleh berulang” adalah bahwa bilangan yang
dibentuk tersebut tidak memiliki 2 digit atau lebih yang angkanya sama (contoh: 1224,
1222, 1255, dan 9999 tidak diperbolehkan).
Maka, filling slots-nya akan menjadi:
Ribuan Ratusan Puluhan Satuan
5 4 3 2
Digit ribuan memiliki 5 pilihan, yaitu 1, 2, 4, 5 dan 9.
Digit ratusan hanya memiliki 5-1 = 4 pilihan.
Digit puluhan hanya memiliki 5-1-1 = 3 pilihan.
Digit satuan hanya memiliki 5-1-1-1 = 2 pilihan.
Jadi, banyaknya bilangan yang dapat dibentuk adalah 5 x 4 x 3 x 2 = 120 bilangan.
b. Karena angka-angkanya boleh digunakan berulang, maka:
Ribuan Ratusan Puluhan Satuan
5 5 5 5
Pemilihan angka untuk digit ribuan tidak mempengaruhi jumlah cara pengisian untuk digit
ratusan, puluhan, maupun satuan karena angka yang telah dipakai masih boleh
digunakan. Demikian pula pemilihan angka untuk digit ratusan tidak mempengaruhi
jumlah cara pengisian digit puluhan dan satuan. Dan pemilihan angka untuk digit puluhan
tidak mempengaruhi jumlah cara pengisian digit satuan. Digit ribuan, ratusan, puluhan
maupun satuan masing-masing akan memiliki 5 angka yang dapat dipilih.
Jadi, banyaknya bilangan yang dapat dibentuk adalah 5 x 5 x 5 x 5 = 625 bilangan.
C. Permutasi
Permutasi adalah susunan unsur berbeda yang dibentuk dari n unsur, diambil dari n unsur atau
sebagian unsur. Permutasi dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam.
1. Permutasi dari n elemen, tiap permutasi terdiri dari n elemen
Contoh soal 4
Untuk menyambut sebuah pertemuan delegasi negara yang dihadiri oleh lima negara, panitia
akan memasang kelima bendera dari lima negara yang hadir. Banyak cara panitia menyusun
kelima bendera tersebut adalah…
Jawab:
Dari lima bendera yang ada, berarti n = 5, maka banyak susunan bendera yang mungkin
yaitu:
5! = 5.4.3.2.1 = 120 cara.
2. Permutasi n elemen, tiap permutasi terdiri dari r unsur dari n elemen dengan r ≤ n
Untuk semua bilangan positif n dan r, dengan r≤n, banyaknya permutasi dari n objek yang
diambil r objek pada satu waktu adalah:
Contoh soal 5
Banyak cara untuk memilih seorang ketua, sekertaris dan bendahara dari 8 siswa yang
tersedia adalah…
Jawab :
Banyak siswa, n = 8
Ketua, sekretaris dan bendahara (banyak pilihan objek), r = 3
Maka:
3. Permutasi dari n unsur yang mengandung p.q dan r unsur yang sama
Keterangan:
n = banyaknya elemen seluruhnya
k1 = banyaknya elemen kelompok 1 yang sama
k2 = banyaknya elemen kelompok 2 yang sama
kt = banyaknya elemen kelompok kt yang sama
t = 1,2,3,…
Contoh soal 6
Banyak cara untuk menyusun dari kata ”BASSABASSI” adalah…
Jawab:
4. Permutasi Siklis
Permutasi siklis adalah permutasi melingkar (urutan melingkar).
Contoh soal 7
Dari 5 orang anggota keluarga akan duduk mengelilingi sebuah meja bundar, banyak cara
susunan yang dapat dibuat dari 5 orang tersebut adalah...
Jawab :
Banyak orang (n) = 5, maka :
5Psiklis = (5 – 1)! = 4! = 4.3.2.1 = 24 cara.
Contoh soal 8
Banyak susunan 3 bilangan dari angka-angka 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 adalah…
Jawab:
Banyak susunan 3 bilangan, berarti bilangan ratusan, k = 3
Banyak angka yang akan disusun, n = 6
Banyak susunan 3 bilangan dari angka 1, 2, 3, 4, 5, dan 6:
P6 = 63 = 216 susunan.
D. Kombinasi
Kombinasi adalah campuran atau gabungan atau susunan dari semua atau sebagian elemen dari
suatu himpunan yang tidak mementingkan urutan elemen. Banyaknya kombinasi dapat dihitung
melalui persamaan berikut
Sebagai ilustrasi : kombinasi 2 elemen dari 3 huruf a,b,c adalah ab, ac, bc . Sedangkan ba, ca,
cb tidak termasuk hitungan karena pada kombinasi ab=ba, ac=ca, bc=cb. Banyak kombinasi
adalah :
I. Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C,
D, atau E dibawah ini!
1 Banyak bilangan kelipatan 5 yang terdiri dari 3 angka
berbeda yang dapat disusun dari angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6
adalah ….
a. 55
b. 60
c. 70
d. 105
e. 120
2 Pada olimpiade matematika tahap seleksi, setiap peserta
wajib mengerjakan 8 dari 10 soal dengan syarat nomor 7, 8,
9 dan 10 wajib dikerjakan. Banyak cara peserta dalam
mengerjakan soal sisa adalah …
a. 6
b. 15
c. 24
d. 30
e. 45
3 Dari angka 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 akan disusun bilangan yang
terdiri dari 4 angka yang berbeda. Banyak bilangan yang
lebih dari 4.000 adalah ….
a. 120
b. 180
c. 240
d. 360
e. 720
4 Dalam sebuah ujian terdapat 10 soal, dari nomor 1 sampai
nomor 10. Peserta ujian wajib mengerjakan soal nomor 1, 3,
dan 5 serta hanya mengerjakan 8 dari 10 soal yang tersedia.
Banyak cara peserta ujian memilih soal yang dikerjakan
I. Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D,
atau E dibawah ini!
1 Disebuah kelas di SMA Y, terdiri dari 30 orang siswa. Pada
kelas tersebut akan dipilih 3 orang sebagai pengurus kelas
yang menjabat sebagai ketua, wakil ketua dan sekretaris.
Banyaknya cara memilih yang mungkin terjadi adalah...
a. 24.360
b. 24.630
c. 42.360
d. 42.630
e. 46.230
2 Seusai pertandingan tim basket SMA yang terdiri dari 5
orang akan berfoto bersama pelatih. Banyak cara mereka
dapat berfoto bersama jika posisi pelatih berada di paling
kiri atau kanan adalah....
a. 10 cara
b. 20 cara
II. Isilah titik titik dibawah ini dengan jawaban yang tepat!
1 Banyak bilangan yang terdiri dari lima langkah
berlainan yang dapat dibentuk dari angka angka 1, 3,
4, 5, 6, 7, 8 adalah ….
Frekuensi harapan suatu kejadian adalah hasil kali banyaknya percobaan dengan peluang
kejadian yang akan terjadi dalam suatu percobaan atau:
Apabila ada kejadian atau percobaan yang terjadi lebih dari satu kali sehingga menghasilkan
kejadian baru, maka kejadian baru itu disebut kejadian majemuk. Terdapat beberapa kejadian yang disebut
sebagai kejadian majemuk
A. Peluang Gabungan Dua Kejadian
Untuk dua kejadian sembarang A dan B pada ruang sampel S, berlaku rumus:
P (A ∪ B) = P (A) + P (B) – P (A ∩ B)
Contoh soal 1
Dari 45 siswa pada suatu kelas, diketahui 28 siswa suka Matematika, 22 siswa suka bahasa
Inggris, dan 10 siswa suka kedua-duanya. Jika seorang siswa dipilih secara acak, tentukan
peluang siswa yang terpilih adalah yang menyukai Matematika atau Bahasa Inggris!
n(S) = 45
Suka Matematika, n(M) = 28
Suka Bahasa Inggris, n(B) = 22
Suka keduanya, n(M ∩ B ) = 10
Jawab :
n(S) = 45
Suka Matematika, n(M) = 28
Suka Bahasa Inggris, n(B) = 22
Suka keduanya, n(M ∩ B ) = 10
Peluang terpilih yang suka Matematika atau Bahasa Inggris ialah:
P (M ∪ B) = P (M) + P (B) – P (M ∩ B)
Contoh soal 2
Pada pelemparan sebuah dadu bermata 6, berapakah peluang mendapatkan dadu mata 1 atau 3
?
Jawab:
A = {1}, B = {3}
n(A) = 1, n(B) = 1
Peluang mendapatkan dadu mata 1 atau 3:
Contoh soal 3
Jika peluang Andi dapat menyelesaikan suatu soal adalah 0,4 dan peluang Budi dapat
menyelesaikan soal yang sama adalah 0,3 maka peluang mereka berdua dapat menyelesaikan
soal tersebut adalah …
Jawab :
P(A) = 0,4
P(B) = 0,3
Peluang Andi dan Budi dapat menyelesaikan soal
Contoh soal 4
Sebuah kotak berisi 5 bola merah dan 4 bola kuning. Sebuah bola secara acak diambil berturut-
turut sebanyak dua kali tanpa pengembalian. Tentukan peluang terambil keduanya bola merah!
jawab:
Misal kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan pertama adalah A, sehingga :
P(A) = n(A)/n(S)= 5/9
Misal kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan kedua adalah B, sehingga :
P(B/A) = n(B/A)/n(S) = 4/8 = 1/2
P(A∩B) = P(A) × P(B/A) = 5/9 × 1/2 =5/18
I. Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D,
atau E dibawah ini, karena matematika adalah kebenaran, bukanlah kebetulan!
1 Banyak permutasi 3 unsur yang diambil dan 10 unsur yang
tersedia adalah ....
a. 720
b. 640
c. 500
d. 360
e. 60
2 Dari 10 pemain bulu tangkis akan dibentuk pasangan
ganda, banyak pasangan ganda yang dapat dibentuk
adalah ....
a. 10
b. 20
c. 45
d. 360
e. 720