Anda di halaman 1dari 12

SUDUT PADA DIMENSI TIGA

Disusun Oleh:

I Gede Gandi Sanjaya Putra 202001060006


I Made Juniartha 202001060007

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI MAHADEWA INDONESIA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Sudut pada Dimensi 3” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Geometri Datar dan
Ruang. Selain itu, juga untuk menambah wawasan mengenai Geometri khususnya
pada Sudut pada Dimensi 3 bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya ucapkan terima kasih kepada bapak I Gusti Agung Ngurah Trisna
Jayantika, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Geometri Datar dan
Ruang yang secara tidak langsung membimbing saya dalam pengerjaan tugas ini,
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan saya. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan
membagi pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah yang saya tulis ini jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan untuk
kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 19 Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
2.1 Sudut antara Dua Garis..............................................................................2
2.2 Sudut antara Garis dengan Bidang............................................................3
2.3 Sudut antara Dua Bidang...........................................................................4
BAB III PENUTUP.................................................................................................7
3.1 Kesimpulan................................................................................................7
3.2 Saran..........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Geometri merupakan ilmu pengetahuan yang sudah lama. Kata geometri
berasal dari bahasa Yunani. Geo artinya bumi dan metri artinya ukuran. Sehingga
geometri didefinisikan sebagai cabang ilmu matematika yang dikembangkan
untuk memudahkan studi dan pengukuran berbagai bentuk rupa.
Geometri adalah sistem pertama untuk memahami ide. Dalam geometri
beberapa pernyataan sederhana diasumsikan, dan kemudian ditarik menjadi
pernyataan-pernyataan yang lebih kompleks. Sistem seperti ini disebut sistem
deduktif. Geometri mengenalkan tentang ide konsekuensi deduktif dan logika
yang dapat digunakan sepanjang hidup. Dalam mendefinisikan sebuah kata,
pertama digunakan kata yang lebih sederhana kemudian kata yang lebih sederhana
ini pada gilirannya didefinisikan menjadi kata yang lebih sederhana lagi, sehingga
pada akhirnya, proses tersebut akan berakhir. Pada beberapa tingkatan, definisi
harus menggunakan sebuah kata yang artinya sudah sangat jelas, ini dikarenakan
agar artinya diterima tanpa memerlukan definisi lagi, dengan kata lain dapat
disebut dengan istilah tak terdefinisikan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini, yaitu:
A. Bagaimana mencari sudut antar dua garis?
B. Bagaimana mencari sudut antar garis dengan bidang?
C. Bagaimana mencari sudut antar dua bidang?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada makalah ini, yaitu:
A. Mengetahui cara mencari sudut antar dua garis.
B. Mengetahui cara mencari sudut antar garis dengan bidang.
C. Mengetahui cara mencari sudut antar dua bidang.

1
BAB II
PEMBAHASAN

Sudut terbentuk karena dua sinar garis bertemu pada suatu titik. Dalam
bangun ruang, ada banyak titik yang dapat menjadi pertemuan dua sinar garis.
Sudut pada bangun ruang terbagi menjadi tiga bagian yaitu (1) sudut antara dua
garis, (2) sudut antara garis dan bidang, dan (3) sudut antara dua bidang.

A. Sudut Antara Dua Garis.


Apersepsi kedudukan antara dua garis ada empat yaitu:

- Dua garis saling berimpit


- Dua garis saling berpotongan
- Dua garis saling bersilangan
- Dua garis saling sejajar

Contoh kasus

Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk a cm. Tentukan besar


sudut antara:
a. Rusuk AH dan Rusuk BF
b. Rusuk DE dan rusuk BG
c. Rusuk FC dan rusuk BD

Gambar :

2
Penyelesaian

a. Besar sudut antara AH dan BF:

- Rusuk AH dan BF merupakan dua rusuk yang saling bersilangan.

- Tentukan rusuk-rusuk yang sejajar dengan BF tetapi berpotongan


dengan AH.

- Karena ada dua garis yang sejajar dengan BF dan berpotongan dengan
AH, yaitu AE dan DH, maka:

∠(𝐴𝐻, 𝐴𝐸) = ∠(𝐴𝐻, 𝐷𝐻)

𝛼1 = 45𝑜

b. Besar sudut antara DE dan BG:

- Rusuk DE dan BG merupakan dua rusuk yang saling bersilangan.

- Tentukan rusuk-rusuk yang sejajar dengan DE tetapi berpotongan


dengan BG.

- Karena ada satu garis yang sejajar dengan DE dan berpotongan


dengan BG, yaitu CF, maka:

∠(𝐶𝐹, 𝐵𝐺) = 𝛼2
=90𝑜 Atau

- Tentukan rusuk-rusuk yang sejajar dengan BG tetapi berpotongan


dengan DE.
- Karena ada satu garis yang sejajar dengan BG dan berpotongan
dengan DE, yaitu AH, maka:

∠(𝐴𝐻, 𝐷𝐸) = 90𝑜

c. Besar sudut antara BD dan FC:

- Rusuk FC dan BD merupakan dua rusuk yang saling bersilangan.

- Tentukan rusuk-rusuk yang sejajar dengan FC tetapi berpotongan


dengan BD.

3
- Karena ada satu garis yang sejajar dengan FC dan berpotongan dengan
BD, yaitu AH, maka:

EB = BD = DE

∠(𝐴𝐻, 𝐵𝐷) = 𝛼3 = 60𝑜

Kesimpulan
 Sudut anatara dua garis sejajar atau berhimpitan adalah 0 derajat.
 Susut antara dua garis berpotongan adalah sudut lancip atau siku-
siku antara kedua garis dalam 1 bidang.
 Sudut antara dua garis bersilangan adalah sudut lancip atau siku-siku
antara kedua garis bersilangan (tidak sebidang).

B. Sudut Antara Garis dan Bidang


Apersepsi kedudukan antara garis dan bidang ada tiga yaitu:
- Garis terletak pada bidang
- Garis menembus bidang

- Garis sejajar bidang

Contoh Soal:

Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 10cm. Tentukan besar sudut
antara garis AG dan bidang ABCD.

Gambar:

Penyelesaian:

Proyeksikan garis AG terhadap bidang ABCD. Sehingga didapat hasil


proyeksinya yaitu garis AC.

Sudut antara AG dan bidang ABCD adalah ∠𝐺𝐴𝐶 =∝


Menghitung besar sudutnya:

4
CG = 10cm dan AC =

Perhatikan bahwa ∆𝐺𝐴𝐶 adalah siku-siku di C, maka:

Jadi besar sudut antara garis AG dan ABCD adalah ∝ = 35,3𝑜

Kesimpulan

 Sudut yang dibentuk oleh garis dan bidang jika garis itu sejajar atau
terletak pada bidang maka sudut yang dibentuk adalah 𝟎𝒐.
 Sudut antara garis g dan bidang ∝ adalah sudut lancip yang dibentuk oleh
garis g dengan proyeksi garis g tersebut pada bidang ∝.
 Sudut antara garis l dan bidang ∝ dapat ditentukan dengan langkah,
sebagai berikut:

1. Buatlah garis l yang menembus bidang ∝ di titik P.


2. Proyeksikan garis l dengan bidang ∝ sehingga didapatkan garis 𝒍′
3. Sudut 𝒍𝑷𝒍′ adalah sudut antara bidang ∝ dengan garis l

Gambar:

5
C. Sudut antara Dua Bidang
Apersepsi kedudukan antara garis dan bidang ada tiga yaitu:
- Dua bidang saling berhimpit

- Dua bidang saling berpotongan


- Dua bidang sejajar
Unrtuk lebih memahami simaklah contoh berikut:

Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 10cm. Tentuka besar


sudut antara bidang ADGF dan bidang ABCD.

Gambar:

Penyelesaian:

Karea sudut ∠𝐵𝐴𝐹 = 45𝑜 dan AF merupakan diagonal sisi ABFE

Sudut antara ADGF dengan bidang alas ABCD adalah ∠𝐵𝐴𝐹 atau
∠𝐶𝐷𝐺. Jadi sudut antara bidang ADGF dengan bidang ABCD
sama dengan 45𝑜.

6
Kesimpulan

 Sudut yang dibentuk oleh dua bidang jika bidang tersebut


saling sejajar atau berhimpit, maka besar sudut yang
terbentuk adalah 𝟎𝒐.
 Sudut antara dua bidang yang berpotongan di garis g
merupakan sudut yang dibentuk oleh dua garis yang
berpotongan (sebuah garis pada bidang pertama, misalnya
garis m, dan sebuah garis pada bidang kedua, misalnya
garis n) garis m dan n saling tegak lurus terhadap garis g.
 Sudut antara dua bidang a dan b dapat ditentukan dengan
langkah berikut:
1. Ambil sebuah titik P pada garis potong antara bidang a dan b.
2. Buatlah garis PQ pada bidang a dan PR pada bidang b yang
masing-masing saling tegak lurus terhadap garis potong bidang a
dan b.
3. Sudut QPR ditetapkan sebagai ukuran sudut antara bidang a dan b
yang berpotongan.

Gambar:

7
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Sudut terbentuk karena dua sinar garis bertemu pada suatu titik. Dalam
bangun ruang, ada banyak titik yang dapat menjadi pertemuan dua sinar garis.
Sudut pada bangun ruang terbagi menjadi tiga bagian yaitu (1) sudut antara
dua garis, (2) sudut antara garis dan bidang, dan (3) sudut antara dua bidang.

Apersepsi kedudukan antara dua garis ada empat yaitu:

- Dua garis saling berimpit


- Dua garis saling berpotongan
- Dua garis saling bersilangan
- Dua garis saling sejajar
Apersepsi kedudukan antara garis dan bidang ada tiga yaitu:
- Garis terletak pada bidang
- Garis menembus bidang
- Garis sejajar bidang
Apersepsi kedudukan antara garis dan bidang ada tiga yaitu:
- Dua bidang saling berhimpit

- Dua bidang saling berpotongan


- Dua bidang sejajar

1.2 Saran

Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi
para pembaca terutama dalam memperluas ilmu pengetahuan tentang Sudut
pada Dimensi 3. Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan,
saran dan kritik yang membangun sangat saya harapkan untuk
menyempurnakan makalah ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

 https://spada.uns.ac.id/pluginfile.php/540921/mod_resource/content/1/
BAB%20VIII%20BANGUN%20RUANG.pdf
 http://p4tkmatematika.org/fasilitasi/9-Pengenalan-bangun-ruang-dan-
sifat2nya.pdf

Anda mungkin juga menyukai