ARITMATIKA SOSIAL
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta yang dibina oleh
Disusun oleh:
2019
A. Konsep Kekongruenan
1. Pengertian kekongruenan dan ciri-cirinya
Keadaan dimana dua bangun datar memiliki ukuran yang sama dan dikatakan
sebangun. Dari pengertian ini dapat dikatakan bahwa bangun datar yang kongruen
sudah pasti sebangun. Namun sebaliknya bangun datar yang sebangun belum tentu
kongruen. Jadi, ciri-ciri bangun datar yang kongruen adalah :
Memiliki panjang sisi yang sama.
Memiliki bentuk yang sama.
Memiliki besar sudut yang sama.
Sebangun.
Perhatikan contoh gambar berikut ini :
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Dari ketiga gambar tersebut, manakah yang sebangun? manakah yang kongruen?
Mari kita cari tahu bersama.
Pada gambar 1
Memiliki bentuk yang sama (iya)
Panjang sisi yang sama (iya)
Besar sudut yang sama (iya)
Pada gambar 2
Memiliki bentuk yang sama (iya)
Panjang sisi yang sama (tidak, namun memiliki perbandingan yang sama)
Besar sudut yang sama (iya)
Pada gambar 3
Memiliki bentuk yang sama (tidak)
Panjang sisi yang sama (tidak)
Besar sudut yang sama (tidak)
Dari hasil pengamatan diatas, diketahui bahwa :
Gambar 1 adalah contoh bangun kongruen.
Gambar 2 adalah contoh bangun sebangun.
Gambar 3 adalah contoh bangun yang tidak kongruen maupun sebangun.
Contoh:
Diketahui panjang AB = RS, BC = PS, CD = PQ, AD = QR,
, dan . Tentukan besar sudut R!
Jawab:
Agar dapat menemtukan besar sudut R, terlebih dahulu kita buktikan bangun trapesium
ABCD kongruen dengan bangun trapesium PQRS.
Bukti:
Berdasarkan gambar diperoleh keterangan bahwa panjang:
AB = RS BC = PS
CD = PQ AD = QR
Panjang sisi-sisi pada bangun trapesium ABCD ternyata sama panjang atau bersesuaian
dengan panjang sisi-sisi bangun trapesium PQRS.
Jadi, terbukti jika bangun trapesium ABCD kongruen dengan bangun trapesium PQRS,
atau:
Trapesium ABCD trapesium PQRS.
Berdasarkan sifat-sifat kekongruenan yang berlaku maka:
Contoh:
Gambar di atas adalah gambar permukaan lantai yang akan dipasang ubin
persegipanjang. Pada permukaannya diberi garis-garis sejajar. Jika ubin ABCD
digeser searah AB (tanpa dibalik), diperoleh A => B, B => E, D => C, dan C =>F
sehingga ubin ABCD akan menempati ubin BEFC. Akibatnya,
AB => BE sehingga AB = BE
BC => EF sehingga BC = EF
DC => CF sehingga DC = CF
AD => BC sehingga AD = BC
Contoh Soal 1
PQ = √(PR)2 - (QR)2
PQ = √(10)2 - (6)2
PQ = √64
PQ = 8
Contoh Soal 2
Penyelesaian:
Karena kedua bangun di atas kongruen maka sudut-sudut yang bersesuaian sudah
pasti sama besar.
∠A = ∠F = 45°
∠C = ∠H = 60°
∠D = ∠G = 120°
∠B = ∠E = ?
Ingat** karena kedua bangun kongruen maka jumlah sudut pada bangun datar
ABCD sama dengan jumlah sudut pada bangun datar EFGH = 360°, maka:
<=> ∠E = 35°