Anda di halaman 1dari 12

BAHAN AJAR

Materi : Kesebangunan dan Kekongruenan


Submateri : Kesebangunan Bangun Datar
Kelas : IX SMP
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit (1 Pertemuan)

KOMPETENSI DASAR
3. 6 Menjelaskan dan menentukan kesebangunan dan kekongruenan antar bangun datar
4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kesebangunan dan kekongruenan antar
bangun datar
INDIKATOR
3.6.1 Menjelaskan kesebangunan dua bangun datar (C2)
3.6.2 Menentukan kesebangunan dua bangun datar (C3)
4.6.1 Menyelesaikan soal sehari hari yang berkaitan dengan kesebangunan dua bangun datar (C4)

TUJUAN PEMBELAJARAN
 Siswa mampu menjelaskan kesebangunan dua bangun datar
 Siswa dapat menentukan kesebangunan dua bangun datar
 Dengan metode diskusi dan Tanya jawab siswa mampu menjelaskan kesebanguan dengan
benar
 Siswa mampu menyelesaikan masalah kontektual terkait kesebangunan dua bangun datar

PERBANDINGAN

Materi perbandingan terdiri atas perbandingan senilai dan berbalik nilai. Tetapi, untuk saat ini kita
hanya membahas tentang perbandingan yang berhubungan dengan kesebangunan yaitu perbandingan
senilai. Untuk lebih mengerti, perhatikan penjelasan dibawah ini.

Apa sih yang dimaksud dengan perbandingan senilai?

Perbandingan senilai yaitu perbandingan yang mempunyai sifat besaran dimana, jika nilai satu
besaran semakin besar, maka besaran lain juga semakin besar dan jika nilai satu besaran semakin
kecil, maka besaran lain juga semakin kecil.

Contoh perbandingan senilai yang ada dalam kehidupan sehari hari:


 Harga pensil akan semakin besar jika jumlah pensil yang dibeli semakin banyak
 Jika Permintaan Pasar meningkat maka kebutuhan produksi juga meningkat

CONTOH
Di suatu pom bensin, Dewa membeli 3 liter bensin dengan harga Rp. 13.500,00. Jika seseorang yang
antri di belakangnya membeli bensin dengan harga Rp. 27.000,00, berapa liter bensin yang
diperolehnya?
Pembahasan
Diketahui :
𝑛 = 3 liter bensin
𝐻 = Rp. 13.500,00
𝐻 = Rp. 27.000,00
Ditanya : 𝑛 = 𝑥 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 𝑏𝑒𝑛𝑠𝑖𝑛
Solusi :
𝑛 𝐻
=
𝑛 𝐻
3 13.500
=
𝑥 27.000
13.500 x = 3 (27.000 )
.
x= .
x = 6 liter bensin
Jadi, jika seseorang membeli dengan uang Rp. 27.000,00, maka ia memperoleh 6 liter bensin.

A. DEFENISI BANGUN DATAR


Apa itu sih bangun datar ? Bangun datar merupakan penamaan bagi kelompok bangun-bangun dua
dimensi seperti persegi, persegi panjang, segitiga, jajar genjang, trapesium, layang-layang, belah
ketupat dan lingkaran.

B. BANGUN DATAR YANG SEBANGUN


Dua bangun datar dikatakan sebangun jika dan hanya jika bentuknya sama

Perhatikan gambar berikut ini


Persegi panjang ABCD dengan AB = 30 cm dan AD = 12 cm dibagi menjadi 4 persegi panjang,
yaitu persegi panjang AEMH, EBFM, HMND, MFCN.
Berdasarkan gambar diatas, apakah bangun AEMH bentuknya sama dengan ABCD?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perhatikan bangun AEMH dan ABCD yang sudah
diilustrasikan secara terpisah. Lalu bandinganlah kedua bangun tersebut.
A 30cm B
A 15 cm E
12 cm
6cm
H M

D C

1. Berdasarkan Sisi sisi yang bersesuaian


𝐴𝐵 30 1
= 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑑𝑒𝑟ℎ𝑎𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 =
𝐴𝐸 15 2
𝐴𝐷 12 1
= 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑑𝑒𝑟ℎ𝑎𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 =
𝐴𝐻 6 2
(Jika bangun AEMH = EBFM = HMND = MFCN, maka nilai perbandingan sisi yang
bersesuaian juga )
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa persegi panjang ABCD dan AEMH memiliki nilai
perbandingan sisi yang bersesuaian sama besar

2. Berdasarkan Sudut Persegi panjang ABCD dan AEMH


< CAB = < HAE = 90°
< ABD = < AEM = 90°
< BDC = < EMH = 90°
< DCA = < MHA = 90°
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa persegi panjang ABCD dan AEMH memiliki sisi
sisi yang bersesuaian sama besar

KESIMPULAN

Dua bangun geometri dengan sisi sisi lurus dikatakan sebangun jika :
1. Kedua bangun memiliki bentuk yang sama
2. Sudut sudut yang bersesuaian pada kedua bangun sama besar
3. Nilai perbandingan sisi yang bersesuaian sama besar
1. Perhatikan contoh berikut ini:
Sebuah jajargenjang ABCD dan jajargenjang PQRS di bawah ini dengan cermat dan teliti.

Diselidiki kesebangunan kedua jajargenjang di atas sebagai berikut. Apakah kedua bangun diatas
sebangun atau tidak? Lalu berikan alasannya.

Pembahasan
a. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar
Sifat jajargenjang yaitu sudut yang berhadapan sama besar dan jumlah sudut yang berdekatan
sama dengan 180o .
maka diketahui sudut-sudut jajargenjang sebagai berikut.
∠A = ∠C = 60o
∠B = ∠D = 120o
∠P = ∠R = 60o
∠S = ∠Q = 120o
Sudut-sudut yang bersesuaian yaitu:
∠A = ∠C = ∠P = ∠R = 60o
∠B = ∠D = ∠S = ∠Q = 120o
b. Panjang sisi-sisi yang besesuaian dari kedua bangun itu memiliki perbandingan senilai
Sisi AB bersesuaian dengan sisi PQ maka;
𝐴𝐵 10 4
= 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑑𝑒𝑟ℎ𝑎𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 =
𝑃𝑄 7,5 3
Sisi BC bersesuaian dengan sisi QR maka;
𝐵𝐶 8 4
= 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑑𝑒𝑟ℎ𝑎𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 =
𝑄𝑅 6 3

Ternyata, nilai perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian pada jajargenjang ABCD dan jajargenjang
PQRS sama yaitu 4 : 3. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua jajargenjang tersebut sebangun.

CONTOH
2. Perhatikan contoh berikut ini:
Sebuah trapesium PQRS dan trapesium TUVW di bawah ini dengan cermat dan teliti.

70° 80°
70° 80°

110° 100° 110° 100°


Diselidiki kesebangunan kedua trapesium di atas sebagai berikut. Apakah kedua bangun diatas
sebangun atau tidak? Lalu berikan alasannya.

Pembahasan
a. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar
∠P = ∠T = 110o
∠Q = ∠U = 100o
∠R = ∠V = 80o
∠S = ∠W = 70o
b. Panjang sisi-sisi yang besesuaian dari kedua bangun itu memiliki perbandingan senilai
Sisi PQ bersesuaian dengan sisi TU maka;
𝑃𝑄 2
=
𝑇𝑈 1
Sisi QR bersesuaian dengan sisi UV maka;
𝑄𝑅 5
=
𝑈𝑉 3
Ternyata, nilai perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian pada trapesium PQRS dan trapesium TUVW
berbeda yaitu 2:1 dan 5 : 3. Walaupun sudut yang bersesuaian sama besar, tetapi perbandingan sisi
sisi yang bersesuaian beda. Maka dapat disimpulkan bahwa trapesium PQRS dan trapesium TUVW
tidak sebangun.

C. PENERAPAN KESEBANGUNAN BANGUN DATAR DALAM KEHIDUPAN SEHARI-


HARI
Untuk pertemuan kedua ini, guru diharapkan lebih fokus untuk membimbing dan mengarahkan
peserta didik untuk mencari salah satu panjang sisi bangun yang hilang berdasarkan syarat
kesebangunan. Diharapkan guru memberikan variasi soal, agar peserta didik benar benar
menguasai konsep pengerjaan masalah kesebangunannya.

CONTOH
Andi menggambar lapangan sepakbola dengan panjang 4 cm dan lebar 3 cm. Jika panjang lapangan
sepakbola yang sebenarnya 300 m, berapakah lebar lapangan sepakbola yang sebenarnya ?

Pembahasan

Bandingkanlah panjang lapangan sepakbola sebenarnya (Gambar b) dengan panjang lapangan


sepakbola pada gambar (Gambar a). Lakukan pula pada lebar lapangan sepakbola sebenarnya dengan
lebar lapangan sepakbola pada gambar, ubahlah satuannya sehingga sama.
Diketahui :
Panjang sebenarnya : 300 m = 30000 cm
Panjang pada gambar : 4 cm
Lebar pada gambar : 3 cm
Ditanya :
Lebar sebenarnya?
Jawaban :
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎
=
𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑔𝑎𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑔𝑎𝑚𝑏𝑎𝑟
30000 𝑙
=
4 3
3 × 30000 = 4 × l
l = 22500 cm ( 225 m)

CONTOH 2
Sebuah taman bermain berbentuk persegi panjang memiliki ukuran panjang 40 m dan lebar 18 m.
Setiap sisi taman tersebut akan diperluas sehingga lebarnya menjadi 24 m, maka berapakah
penambahan panjangnya agar taman setelah diperluas sebangun?

40 m
18 m

Pembahasan
Nah, karena panjang taman setelah diperlebar belum diketahui, maka dapat kita misalkan sebagai x.

Diketahui :
Panjang awal : 40 m
Lebar akhir : 24 m
Lebar awal : 18 m
Ditanya :
Panjang akhir (x)?
Jawaban :
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑎𝑤𝑎𝑙
=
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
40 18
=
𝑥 24
18x = 40 (24)
x = 53,3 m
Berdasarkan uraian di atas, kita ketahui bahwa panjang setelah diperbesar adalah 53 cm.
Jadi, penambahan panjang taman agar sebangun adalah 53,3 – 40 = 13,3 m

CONTOH 3
Sebuah pesawat memiliki panjang badan 26 m serta sayapnya memiliki panjang 34 m. Jika seorang
perancang model pesawat menggambarkan pesawat tersebut dalam sebuah kertas berskala, dan dia
menggambarkan sayapnya 10 cm maka berapakah panjang badan pesawat dalam model?

26 m

34 m

Pembahasan
Nah, karena panjang model belum diketahui, maka dapat kita misalkan sebagai x.

Diketahui :
panjang badan = 26 m = 2600 cm
lebar sayap = 34 m = 3400 cm
lebar model = 10 cm
Ditanya :
Panjang model (x) ?
Jawaban :
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎𝑦𝑎𝑝
=
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑜𝑑𝑒𝑙 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑚𝑜𝑑𝑒𝑙
2600 3400
=
𝑥 10
3400 x = 2600 (10)
x = 7,6 cm

jadi panjang badan model pesawat tersebut dalam kertas berskala adalah 7,6 cm.
RANGKUMAN
 Bangun datar merupakan penamaan bagi kelompok bangun bangun dua dimensi seperti
persegi, persegi panjang, segitiga, jajargenjang, trapesium, layang layang, belah ketupat,
lingkaran
 Dua bangun geometri dengan sisi sisi lurus dikatakan sebangun jika :
1. Kedua bangun memiliki bentuk yang sama
2. Sudut sudut yang bersesuaian pada kedua bangun sama besar
3. Perbandingan sisi yang bersesuaian sama besar

.
EVALUASI MANDIRI 1
Perhatikanlah Bangun datar di bawah ini
D C H G
L K

I II III

28 cm
6 cm

4 cm
A 4 cm B E 42cm F I 4 cm J

Q U
Y
4 cm 80° 4cm 4 cm 70° 4 cm 13 cm 13 cm

R P V T Z X
IV 100° 110° V VI 70°

110°
4 cm 4cm 4 cm 4 cm 13 cm 13 cm
O S W

Tentukanlah pasangan bangun yang sebangun diantara gambar di atas. Lalu Jelaskanlah mengapa
pasangan bangun datar tersebut dikatakan sebangun
1. Budi akan menempelkan sebuah foto yang berukuran tinggi 32 cm dan lebar 16 cm pada sebuah karton. Setelah
ditempel, ada sisa karton disebelah kiri kanan dan atas yang masing masing berjarak 3 cm terhadap Poster. Jika
Karton dan poster sebangun, maka tentuan lebar karton dibagian bawah

3 cm

16 cm

3 cm 3 cm

32 cm

X cm
SOAL REMEDIAL (Jika dibutuhkan)
1. Tuliskan 3 syarat dua bangun datar dengan sisi sisi lurus dikatakan sebangun .
2. Diantara bangun-bangun berikut, manakah yang sudah pasti sebangun? jelaskanlah
a. dua persegi
b. dua segitiga samakaki
c. dua segitiga sama sisi
d. dua segitiga siku-siku
e. dua belah ketupat
f. dua segienam beraturan
g. dua lingkaran
h. dua layang-layang
3. Perhatikanlah dua bangun datar ABCD dan EFGH dibawah ini

Apakah dua bangun datar di atas sebangun? Jika ia, Buktikanlah.

4. Perhatikanlah dua bangun datar ABCD dan PQRS dibawah ini

7 cm

Apakah dua bangun datar di atas sebangun? Jika ia, Buktikanlah.


SOAL PENGAYAAN (Jika dibutuhkan)
1. Perhatikan gambar 2 bangun datar di bawah ini:

Apakah bangun datar ABCD dan EFGH sebangun? Jika ia, Buktikanlah

2. Perhatikan gambar 2 bangun datar di bawah ini:

12 cm

bangun datar ABC dan AFE sebangun? Jika ia, Buktikanlah


DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Buku Guru Matematika Kelas VIII SMP/MTs
Kemedikbud. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Lajanto, Dan. 2016. http://www.danlajanto.com/2016/08/menyelesaikan-masalah-matematika.html
(akses 06/04/2018)
Team. 2015. https://www.rumusmatematika.org/2015/06/sifat-sifat-bangun-datar-lengkap.html
(akses 06/04/2018)
Team. 2018. https://matematikastudycenter.com/smp/56-9-smp-soal-pembahasan-kesebangunan-
dan-kongruensi (akses 07/04/2018)

Anda mungkin juga menyukai