GEOMETRI EUCLID
PERBANDINGAN DAN KESEBANGUNAN SEGITIGA
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna atas rahmat-
Nya karna kami dapat membuat makalah ini untuk belajar. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kritik dan
masukan. Kami menyadari dengan adanya masukan makalah ini menjadi lebih
lengkap.
Secara khusus kami mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah
membimbing kami dalam menyusun makalah ini sehingga dapat diselesaikan
dengan baik. Dan banyak pihak pihak lain yang terlibat.
Kami menyadari pada makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan masukan dari pembaca guna untuk
menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya, semoga makalah ini dapat membantu dalam proses pembelajaran
pengantar pendidikan.
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................4
1.3 Tujuan Pembahasan..................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................6
2.1 Kesebangunan Bangun Datar...................................................................................6
2.2 Kesebangunan Segitiga............................................................................................8
BAB III..................................................................................................................15
PENUTUP.............................................................................................................15
3.1 Kesimpulan............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
Dua benda yang memiliki bentuk yang sama tetapi ukurannya berbeda
disebut sebangun. Adanya kesebangunan antara dua benda akan berguna
untuk mengungkapkan informasi berkaitan dengan benda kedua dengan
memanfaatkan informasi pada benda pertama atau sebaliknya.
PEMBAHASAN
Segi empat ABCD dan PQRS tidak sebangun, karena sudut yang
bersesuaian tidak sama, meskipun sisi yang bersesuaian sebanding.
Definisi 10.1.
Diberikan ABC dan DEF dengan ABC DEF.
Jika : 1) A D , B E , C F ;
AB AC BC
2) = =
DE DF EF
maka ABC dan DEF sebangun.
A E
B C
F G
EF FG EG
= = =a
AB BC AC
m∠A =m∠E
m∠B =m∠F
m∠C =m∠G
b a d
D’ E’ e
l
A c B D f E
Bukti:
1. Tanpa bermaksud mengkhususkan, misalkan DF < AC
2. Tentukan D’ pada ⃗ CA sehingga CD ' FD
3. Tentukan l melalui D’ dan sejajar AB ;
4. Misalkan E’ = l BC sebab tidak mungkin l sejajar BC .
5. Berdasarkan Teorema 10.2, CAB CD’E’
CE’ = ,
D’E’ =
a b c
8. Diketahui, = = sehingga
d e f
d = EF = dan f = DE =
9. Dari (7) dan (8) disimpulkan D’E’ = DE dan CE’ = EF
10. Berdasarkan Teorema kongruensi s-s-s maka CD’E’ DEF
11. Dari (5) dan (10) maka ABC DEF
12.
a) Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
Segitiga ABC dan KLM sebangun karena,
Sudut A sama dengan sudut K yaitu 72°
Sudut B sama dengan sudut M yaitu 44°
Sudut C sama dengan sudut L yaitu 64°
Definisi 10.2.
Garis berat suatu segitiga adalah ruas garis yang salah satu ujungnya pada
titik sudut dan ujung lainnya pada pertengahan sisi di depan sudut itu.
Teorema 10.5.
Ketiga garis berat suatu segitiga berpotongan di satu titik.
Definisi 10.5.
Garis tinggi sebuah segitiga adalah ruas garis dari sebuah titik sudut tegak
lurus ke sisi di depan sudut atau perpanjangannya.
S
R
P T Q
Teorema 10.8.
Ketiga garis tinggi pada suatu segitiga adalah konkuren.
Misalkan ABC dan h, k, l adalah garis-garis tinggi dibawah ini. Ketiga
garis tinggi tersebut akan berpotongan pada satu titik atau terdapat T = h
k l. Dengan kata lain, ketiga garis tinggi pada sebuah segitiga adalah
konkuren. Bukti dari Teorema 10.8 diangkat sebagai bahan diskusi.
C
E
F
T
A D B
Teorema 10.9.
Garis tinggi ke hipotenusa pada segitiga siku-siku membagi segitiga itu
dalam dua segitiga yang sebangun.
Dalil-dalil segitiga
2. Jika dua segitiga memiliki dua pasang sisi sebanding dan sudut-sudut
yang diapit oleh kedua sisi itu sama besar maka kedua segitiga itu
sebangun.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Dua bangun datar bukan lingkaran dikatakan sebangun jika pasangan sisi-
sisi yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang sama dan besar
sudut-sudut yang bersesuaian adalah sama.
2. Kesebangunan pada segitiga:
Dua segitiga dikatakan sebangun jika memenuhi salah satu syarat
berikut :
a. Perbandingan panjang sisi-sisi yang bersesuaian senilai.
b. Dua pasang sudut yang bersesuaian yang sama besar.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/28927081/Kesebangunan_and_Kekongruenan.docx
http://rizkihandayani91.blogspot.com/2015/02/makalah-kesebangunan-bangun-
datar-dan.html
Setiawan, Y. E. (2020). Analisis Kemampuan Siswa dalam Pembuktian
Kesebangunan Dua Segitiga. Al-Khwarizmi: Jurnal Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, 8(1), 23-38.
Galih,O.T.(2018). Perbandingan Sifat-Sifat pada Geometri Euclides dan
Geometri Bola:Skripsi.