Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MATEMATIKA

KEKONGRUENAN DAN KESEBANGUNAN

SMA WACHID HASYIM 2 TAMAN


Disusun oleh :
Deta Wulandari | XII IPS 3 | 09

1
A. Kata Pengantar

Assalamu’alaikum wr. Wb.


Puji syukur kepada Allah SWT. Karena berkat rahmat, hidayah dan karuniahnya, penulis dapat
menyelesaikan proposal akhir berjudul “KEKONGRUENAN DAN KESEBANGUNAN”. Laporan
proposal ini disusun sebagai tugas akhir mata pelajaran matematika. Penulis menyadari dalam penyusunan
proposal ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Junayah selaku guru matematika kelas XII di sekolah SMA WH 2 TAMAN.
2. Orang tua yang mensupport
3. Teman-teman yang membantu mencari materi

Penulis menyadari bahwa proposal ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Untuk itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik sehingga laporan proposal ini dapat memberikan manfaat bagi semuanya.
Terima kasih.

Sidoarjo, 2 Maret 2023

Deta Wulandari
XII IPS 3 / 09
NIS 21785

2
B. Daftar isi

Cover......................................................................................................................................................... 1
A, Kata Pengantar...................................................................................................................................... 2
B. Daftar Isi................................................................................................................................................ 3
Bsb I : Pendahuluan................................................................................................................................... 4
Bab II : Pembahasan
A. Kesebangunan dan kekongruenan................................................................................................ 5
B. Perbedaan kongruen dan sebangun.............................................................................................. 6
C. Kesebangunan segitiga................................................................................................................. 6
D. Kesebangunan trapesium.............................................................................................................. 7
E. Kongruen....................................................................................................................................... 8
F. Contoh soal dan pembahasan........................................................................................................ 9
Bab III : Penutup......................................................................................................................................... 10
Bab IV : Kesimpulan................................................................................................................................... 11
Bab V : Saran.............................................................................................................................................. 12
Bab VI : Daftar Pustaka............................................................................................................................... 13

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Pada makalah kali ini akan dibahas salah satu materi geometri yaitu sebangun dan kongruen.
Pernahkah kalian melihat ada benda yang berbentuk sama, dan apakah ukuran benda tersebut benar-benar
sama? Jika terdapat dua benda yang memiliki bentuk sama tetapi ukurannya berbeda dapat dikatakan bahwa
kedua benda tersebut sebangun. Selain itu, jika terdapat dua benda mempunyai bentuk dan ukuran yang
sama, kedua benda tersebut dapat dikatakan kongruen.
Konsep kesebangunan dan kekongruenan banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Konsep
kesebangunan dapat diterapkan untuk mengukur tinggi gedung, tinggi pohon, tinggi tiang, tinggi menara dan
objek-objek lainnya.
Lalu apakah sebenarnya konsep sebangun dan kongruen itu? Untuk mendalami materi ini saya buat makalah
ini dengan judul KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka saya merumuskan masalah
menjadi beberapa, diantaranya:
1. Apa yang dimaksud dengan kekongruenan dan kesebangunan?
2. Perbedaan kongruen dan sebangun
3. Trapesium sebangun
4. Segitiga-Segitiga Sebangun

1.3. Tujuan Pembelajaran

Tujuan dari pembelajaran dan penulisan makalah ini adalah :


1. Sebagai tugas akhir mata pelajaran matematika
2. Sebagai modul belajar pada bab kekongruenan dan kesebangunan
3. Mengetahui dan memahami konsep kekongruenan dan kesebangunan pada bangun datar dan segitiga

4
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Kesebangunan dan Kekongruenan


Bagaimana dua bangun dikatakan sebangun? Dua bangun dikatakan sebangun jika memenuhi dua syarat,
yaitu
1. sudut-sudut yang bersesuaian sama besar
2. sisi-sisi yang bersesuaian memiliki perbandingan yang sama.
Perhatikan gambar berikut.

Pada gambar di atas terdapat dua segitiga yang sebangun.


Sudut-sudut yang bersesuaian yaitu :
1. sudut ABC dengan sudut PQR,
2. sudut ACB dengan sudut PRQ, dan
3. sudut BAC dengan sudut QPR.
Dengan sisi yang bersamaan yaitu sisi AB dengan sisi PQ, sisi BC dengan sisi QR, dan sisi AC dengan sisi
PR. Sisi-sisi yang bersesuaian tersebut memiliki perbandingan yang sama.

Bagaimana dengan kekongruenan? Bagaimana dua bangun dikatakan kongruen?


Dua bangun dikatakan kongruen jika memenuhi dua syarat, yaitu sudut-sudut yang bersesuaian sama besar
sisi-sisi yang bersesuaian memiliki ukuran yang sama. Perhatikan gambar berikut.

Pada gambar di atas terdapat dua segitiga yang kongruen.


Sudut-sudut yang bersesuaian yaitu sudut KLM dengan sudut XYZ, sudut KML dengan sudut XZY, dan
sudut LKM dengan sudur YXZ. Pada kedua bangun tersebut, sisi-sisi yang bersesuaian memiliki ukuran
yang sama, yaitu sisi KL = sisi XY, sisi LM = sisi YZ, serta sisi KM = sisi XZ.

5
B. Perbedaan kongruen dan sebangun
Bangun dikatakan kongruen jika sisi-sisi yang bersesuaian harus sama panjang. Sementaa jika bangun
dikatakan sebangun apabila perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian harus sama besar.
Sehingga dapat di simpulkan bahwa, seluruh bangun yang kongruen sudah pasti sebangun, namun jika
sebangun belum tentu kongruen.

C. Kesebangunan Segitiga
Perhatikan gambar berikut.

Gambar diatas menunjukkan ada dua bangun segitiga yaitu segitiga PQR dan segitiga QST. Kedua segitiga
tersebut sebangun, sehingga sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
Sudut-sudut yang bersesuaian tersebut diantaranya :
1. sudut QPR dengan sudut QST,
2. sudut PQR dengan sudut SQT, serta
3. sudut QRP dengan sudut QTS.
Sisi-sisi yang bersesuaian juga memiliki perbandingan yang sama, yaitu sisi PR dengan sisi ST, sisi QP
dengan QS, dan sisi QR dengan sisi QT. Sehingga diperoleh perbandingan sebagai berikut.

PR/ST = QP/QS = QR/QT


.

6
D. Sebangun pada trapesium

Perhatikan gambar berikut.

Gambar diatas menunjukkan ada dua trapesium yang sebangun. Sudut-sudut yang bersesuaian
memiliki besar sudut yang sama, yaitu
1. sudut ABC dengan sudut EBC,
2. sudut BCD dengan sudut BCF,
3. sudut CDA dengan sudut CFE,
4. sudut DAB dengan sudut FEB.
Sisi-sisi yang bersesuaian memiliki perbandingan yang sama, yaitu sisi AD dengan sisi EF, sisi AB dengan
sisi EB, sisi CD dengan sisi CF, sehingga didapatkan sebuah perbandinga yaitu

AD/EF = AB/EB = CD/CF

Cara cepat untuk menentukan ukuran EF yaitu sebagai berikut.

EF = ((BC x AE) + (AD x BE))/(AE + BE)

Atau

EF = ((BC x FD) + (AD x CF))/(CF + FD)

7
E. Kongruen
Perhatikan gambar berikut.

Pada bangun di atas terdapat dua segiempat yang kongruen. Sisi-sisi dan sudut-sudut yang
bersesuaian memiliki ukuran yang sama.

Sisi-sisi yang kongruen (sama)


1. Sisi AB = sisi PQ
2. Sisi BC = sisi QR
3. Sisi CD = sisi RS
4. Sisi AD = sisi PS

Sudut-sudut yang kongruen (berukuran sama)


1. Besar sudut BAD = besar sudut QPS
2. Besar sudut ABC = besar sudut PQR
3. Besar sudut BCD = besar sudut QRS
4. Besar sudut ADC = besar sudut PSR

8
F. Contoh soal dan pembahasan

1. Perhatikan gambar berikut.

Tentukan panjang DB?

Penyelesaian
AB / BC = AD / DE
AB / 17 = 14 / 12
AB = (14 x 17) / 12
AB = 19,83 cm

2. Perhatikan gambar berikut.

Tentukan panjang EF.


Pembahasan

EF = [(CD × BF) + (AB × CF)]/(BF + CF), maka:


EF = [(7 × 4) + (12 × 6)]/(4 + 6)
EF = [28 + 72]/10
EF = 10 cm

9
BAB III
PENUTUP

Demikian makalah ini saya buat dengan penuh sungguh-sungguh sebagai tugas akhir dari mata
pelajaran MATEMATIKA. Dengan makalah ini saya harap dapat mendapatkan nilai yang sesuai dengan
apa yang telah saya kerjakan. Bila ada kesalahan dalam pengetikan saya mohon maaf sebesar-besarnya. Dan
saya ucapkan kepada teman, guru, dan semua yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Terimakasih

10
BAB IV
KESIMPULAN

Syarat kesebangunan ada dua, yaitu:


 Sudut-sudut yang bersesuaian memiliki besar (ukuran) yang sama.
 Sisi-sisi yang bersesuaian memiliki perbandingan yang sama.
Syarat kekongruenan ada dua, yaitu:
 Sudut-sudut yang bersesuaian memiliki besar (ukuran) yang sama.
 Sisi-sisi yang bersesuaian memiliki panjang (ukuran) yang sama.
Kesebangunan pada segitiga.

Perbandingan sisi yang bersesuaian:


PR/ST = QP/QS = QR/QT

Kesebangunan pada trapesium

EF = ((BC x AE) + (AD x BE))/(AE + BE)

Atau

EF = ((BC x FD) + (AD x CF))/(CF + FD)

11
BAB V
SARAN

Berdasarkan apa yang saya ketik pada makalah ini, saya dapat sarankan untuk belajar lebih giat lagi
agar tidak kesulitan ketika mengerjakan matematika dan saya berharap makalah ini dapat menjadi bahan
pembelajaran untuk mereka yang sedang mempelajari bab KEKONGRUENAN DAN KESEBANGUNAN.
Apabila ada saran terhadap makalah ini maka dengan senang hati saya akan menerima saran atau masukan
yang saudara/i berikan terhadap makalah ini.

12
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

 https://rumuspintar.com/kesebangunan-kekongruenan/
#Kesebangunan_dan_Kekongruenan_dalam_Kehidupan_Sehari-hari
 https://forbes.id/kongruen-dan-kesebangunan-lengkap/
#Perbedaan_Kesebangunan_dan_Kekongruenan

13

Anda mungkin juga menyukai