Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

“BANGUN RUANG”
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pembelajaran
Matematika SD Kelas Tinggi

Dosen Pengampu:
Krisno Budi Prasetya, M.Pd

Disusun Oleh:
Darma Sastra 2020201087
Diana Marseli 2020201062
Ellen Tasya 2020201071
Mayesi 2020201065
Nadia Ulumiyah 2020201080
Siti Aisah 2020201087
Yunita Sari 2020201078

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLA DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH OKU TIMUR
2022

1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Bangun Ruang ”. Kami ucapkan juga
terima kasih kepada Bapak Krisno Budi Prasetya, M.Pd selaku dosen mata kuliah
Pembelajaran Matermatika SD kelas Tinggi yang telah membimbing kami dalam
penyusunan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki
makalah ini.

2
DAFTAR ISI

Hal
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bangun Ruang...........................................................2
2.2 Macam Macam Bangun Ruang...................................................2
2.2.1 Kubus...........................................................................................2
2.2.2 Balok............................................................................................5
2.2.3 Prisma...................................................................................... 7
2.2.4 Limas...........................................................................................9
2.2.5 Kerucut........................................................................................13
2.2.6 Tabung.........................................................................................15
2.2.7 Bola..............................................................................................16

BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan.........................................................................................19
3.2 Saran...............................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 20

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengetahuan geometri dapat mengembangkan pemahaman seseorang


terhadap dunia sekitarnya, tidak hanya kemempuan tentang bangun datar tetapi
juga kemampuan tentang bangun ruang.

Bangun ruang merupakan sebutan untuk bangun-bangun tiga dimensi atau


bagian ruang yang dibatasi oleh kemampuan titik-titik yang terdapat pada seluruh
permukaan bangun tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah yang dimaksud dengan Bangun Ruang?

Bagaimankah macam-macam bentuk Bangun ruang?

1.3 Tujuan Masalah

Dengan disusunya makalah ini, kami berharap naik penyusun ataupun pembaca
dapat memmahi apa itu Bangun Ruang dan Bagaimanakah macam macam bentuk
Bangun Ruang.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bangun Ruang

Bangun ruang adalah bangun-bangun yang mempunyai ruang dan dapat


dihitung isi atau volumenya. Bangun ruang memiliki beragam bentuk, apa saja?
Berbeda dengan bangun datar yang memiliki dua dimensi, bangun ruang
merupakan suatu bangun yang memiliki 3 dimensi dan memiliki volume.

2.2 Macam-macam Bangun Ruang

2.2.1 Kubus

Bangun ruang tersebut merupakan bangun ruang kubus. Kubus adalah


bangun ruang yang dibatasi oleh enam sisi yang berbentuk persegi. Kubus
mempunyai enam sisi yang berukuran sama (kongruen), mempunyai delapan titik
sudut, dan dua belas rusuk yang sama panjang.

a) Unsur pada Kubus

1. Sisi atau bidang

Pengertian sisi kubus adalah bidang yang membatasi kubus. Kubus


merupakan bangun ruang yang memiliki 6 buah sisi yang semuanya berbentuk
persegi dengan luas yang sama.

2. Titik Sudut

Titik sudut adalah titik potong antara 2 atau 3 rusuk. Kubus memiliki 8 titik sudut.

3. Rusuk

 Pada kubus tersebut terdapat 12 rusuk.

 Rusuk-rusuk pada kubus memiliki ukuran yang sama panjang.

 Rusuk AB sejejar dengan rusuk CD, EF, dan GH.

2
 Rusuk BC sejajar dengan rusuk AD, EH, dan FG.

 Rusuk AE sejajar dengan rusuk BF, CG, dan DH.

4. Diagonal ruang kubus

Kubus memiliki empat diagonal ruang yang menghubungkan dua titik sudut yang
berhadapan.

Terdapat ruang tersebut antara lain AG, BH, CE, dah DF.

Misalkan panjang rusuk pada kubus tersebut adalah r, maka panjang diagonal
ruang kubus yaitu

AC = √(AB2 + BC2) = √(r2 + r2) = √(2r2) = r √2

AG = √(AC2 + CG2) = √((r √2)2 + r2) = √(3r2) = r √3

Jadi, panjang diagonal ruang kubus dengan rusuk r adalah r √3.

5. Bidang Diagonal kubus

Bidang diagonal kubus yang lainnya yaitu bidang diagonal CDEF, ADGF, BCHE,
ACGE, dan BFHD. Sehingga terdapat 6 bidang diagonal pada kubus.
Bidang diagonal kubus memiliki luas yang sama. Misalkan ukuran panjang rusuk
kubus adalah r, maka luas bidang diagonalnya (misal bidang diagonal ABGH):
BG = √(BC2 + CG2) = √(r2 + r2) = √(2r2) = r √2
Luas bidang diagonal = AB x BG
Luas bidang diagonal =  r x r √2 = r2 √2
Keterangan:
r  : ukuran panjang rusuk kubus

3
6. Jaring-jaring Kubus
Jaring-jaring kubus merupakan beragam variasi kerangka yang dapat membentuk
bangun kubus. Atau dapat pula kita artikan bahwa jaring-jaring kubus adalah sisi-
sisi suatu kubus yang jika dipadukan akan membentuk suatu kubus.

Contoh jaring-jaring Kubus

b) Luas dan Volume Kubus


1. Rumus Luas Kubus
L = 6 × s2
Keterangan :
 L = luas permukaan kubus (cm2)
 s = panjang rusuk kubus (cm)
2. Rumus volume kubus
V = s3
Keterangan :
 V = volume kubus (cm3)
 s = panjang rusuk kubus (cm)

c) Contoh Soal
Diketahui sebuah kubus memiliki panjang rusuk sepanjang 8 cm. Tentukan luas
dan volume kubus tersebut Jawab :
Diketahui: 
s = 8cm
Ditanya:
Luas & Volume kubus

4
Penyelesaian:
L = 6 × s2 cm2
L = 6 × 82
L = 6 × 64
L = 384 cm2

V = s3
V = 83
V = 512 cm3
Jadi , Luas kubus adalah 384 cm2 dan volume kubus adalah 512 cm3

2.2.2 Balok

a) Unsur pada Balok


1. sisi
Berdasarkan contoh gambar balok tersebut, 6 sisi tersebut adalah:
 Sisi samping kiri dan sisi samping kanan = ADHE = BCGF
 Sisi alas (bawah) dan sisi atas = ABCD = EFGH
 Sisi depan dan sisi belakang = ABFE = DCGH
2. Memiliki 12 rusuk
Sebuah balok memiliki 12 buah rusuk, terdiri atas 4 rusuk panjang, 4 rusuk lebar,
dan 4 rusuk tinggi.
 4 rusuk panjang = AB = DC = EF = HG
 4 rusuk lebar = AD = BC = EH = FG
 4 rusuk tinggi = AE = BF = CG = DH

5
3. Memiliki 12 diagonal bidang
Diagonal bidang dapat disebut juga dengan diagonal sisi, yakni ruas garis
yang menghubungan antara dua titik sudut yang berhadapan pada setiap bidang
atau sisi dari balok.
 Diagonal AC = EG
 Diagonal BD = FH
 Diagonal AH = BG
 Diagonal CF = DE
 Diagonal AF = DG
 Diagonal BE = CH
4. Memiliki 8 titik sudut
Jika kamu memperhatikan contoh gambar balok sebelumnya, maka 8 titik
sudut tersebut adalah titik A, B, C, D, E, F, G, dan H.

5. Memiliki 4 diagonal ruang


Diagonal ruang merupakan garis yang menghubungkan antara dua buah
titik sudut yang saling berhadapan pada satu ruang.
 Ruas garis AG
 Ruas garis HB
 Ruas garis DF
 Ruas garis CE
6. Memiliki 6 bidang diagonal
Bidang diagonal adalah bidang yang dibatasi oleh dua rusuk dan dua diagonal
bidang. Nah, pada sebuah balok, terdapat 6 bidang diagonal.

 Bidang diagonal ACGE = BDHF


 Bidang diagonal ABGH = DCFE
 Bidang diagonal BCHE = ADGF

7. Jaring-jaring
Adapun contoh jaring-jaring pada balok disamping

6
b) Luas & Volume Balok
Rumus Luas Permukaan Balok
2 x (p.l + l.t + p.t)
p = panjang balok
l = lebar balok
t = tinggi balok
Rumus Volume Balok
V=pxlxt
p = panjang balok
l = lebar balok
t = tinggi balok
c) Contoh Soal
1. Sebuah balok memiliki ukuran panjang 12 cm, lebar 7 cm, dan tinggi 5 cm.
Berapakah luas permukaan balok tersebut?
Jawab:
L = 2 x (p.l + l.t + p.t)
L = 2 x (12.7 + 7.5 + 12.5)
L = 2 x (84 + 35 + 60)
L = 2 x 179
L = 358 cm²

2. Sebuah balok memiliki ukuran panjang 12 cm, lebar 7 cm, dan tinggi 5 cm.
Berapakah ukuran volume balok tersebut?
Jawab:
V=pxlxt
V = 12 x 7 x 5
V = 420 cm²

2.2.3 Prisma
Prisma adalah bangun ruang yang memiliki bidang alas serta bidang atas
sejajar dankongruen. Mengapa sejajar dan kongruen? Itu karena sisi yang lainnya

7
adalah berupa sisi tegak yang berbentuk persegi panjang ataupun jajar genjang.
Prisma sendiri memiliki beragam variasi tergantung dengan bentuk alas dan
atapnya. Kita ambil contoh yang familiar saja yakni Prisma segi tiga dan segi
empat.

a) Sifat-Sifat Prisma
1. Sifat Prisma Segitiga
Beberapa sifat prisma segitiga, antara lain:
 Prisma segitiga mempunyai 5 sisi, 3 sisi di samping yang bentuknya
persegi panjang dan 2 sisi alas dan atap yang bentuknya segitiga.
 Prisma segitiga mempunyai 6 titik sudut.
 Prisma segitiga mempunyai 9 rusuk, 3 di antara rusuk tersebut adalah
rusuk tegak.

2. Sifat Prisma Segi Empat


 Prisma segi empat mempunyai 6 sisi, 4 sisi samping yang bentuknya
persegi panjang dan 2 sisi alas dan atap yang bentuknya segi empat.
 Prisma segi empat mempunyai 8 titik sudut.
 Prisma segi empat mempunyai 12 rusuk, 4 di antara rusuk tersebut adalah
rusuk tegak.
3. Jaring-jaring prisma segitiga

Prisma Segitiga Prisma Segi empat

b) Luas dan Volume Prisma


Untuk mencari luas permukaan, maka persamaannya adalah :
L = 2 Luas alas + (Keliling alas x tinggi)
Sedangkan untuk mencari volume prisma

8
V = Luas alas x tinggi

c) Contoh Soal

2.2.4 Limas
Limas merupakan bangun ruang yang alasnya berbentuk
segibanyak (segitiga, segiempat, segilima, dan lain-lain). Pada limas, bidang sisi
tegaknya berbentuk segitiga yang berpotongan pada satu titik.
Limas adalah bangun ruang yang mempunyai alas berbentuk segi banyak dan
bidang tegaknya berbentuk segitiga yang salah satu sudutnya bertemu di satu titik.
Titik ini disebut dengan puncak limas.
a) Ciri-Ciri Limas
Limas mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
 Limas memiliki satu sisi alas dan tidak memiliki sisi atas (tutup).
 Titik puncak dan titik sudut sisi alas dihubungkan oleh rusuk tegak.
 Semua sisi tegak limas berbentuk segitiga.
b) Unsur-Unsur Limas
Unsur-unsur limas adalah sebagai berikut.
 Titik sudut adalah pertemuan 2 rusuk atau lebih.
 Rusuk adalah garis yang merupakan perpotongan antara 2 sisi limas.

9
 Bidang sisi adalah bidang yang terdiri dari bidang alas dan bidang sisi
tegak.
 Bidang alas adalah bidang yang merupakan alas dari suatu limas.
 Bidang sisi tegak adalah bidang yang memotong bidang alas.
 Titik puncak adalah titik yang merupakan titik persekutuan antara selimut-
selimut limas.
 Tinggi limas adalah jarak antara bidang alas dan titik puncak.
c) Jenis-Jenis Limas
Limas dibedakan menjadi berikut.
Limas Segitiga
Limas segitiga adalah limas yang mempunyai alas berbentuk segitiga. Bentuk
segitiga tersebut dapat berbentuk segitiga sama kaki, segitiga sama sisi, segitiga
siku-siku, maupun segitiga sembarang.

Limas Segi Empat


Limas segi empat adalah limas yang mempunyai alas berbentuk segi empat. Alas
tersebut dapat berbentuk persegi, persegi panjang, trapesium, belah ketupat,
layang-layang, jajaran genjang dan lain-lain.

10
d) Jaring Jaring Limas

Jaring –jaring Jaring-jaring


Limas segitiga Limas Segiempat

e) Rumus Limas
Luas Permukaan :
L alas + Jumlah L sisi tegak
Volume :
v = 1/3 x Luas alas x Tinggi

f) Contoh soal
1. Sebuah Limas dengan alas segitiga sama sisi memiliki alas 10cm, tinggi alas
15cm dan tinggi limas adalah 13cm, tentukan luas dan volume dari limas tersebut.
Jawab :
*Luas
Lp = L alas + L sisi tegak
Lp = ½ x a x t + 3 ( ½ x a x t)
Lp = ½ x 10 x 15 + 3 ( ½ x 10 x 13 )
Lp = 75 + 3 ( 65 )
Lp = 75 + 195
Lp = 270 cm2

11
*Volume
V = 1/3 x L alas x T limas
V = 1/3 x ½ x a x t x T limas
V = 1/3 x ½ x 10 x 15 x 13
V= 1/3 x 75 x 13
V = 25 x 13
V= 325 cm3

2.
Tentukan :
a. Luas Permukaan
4cm 5 cm
b. Volume

6cm

Penyelesaian :
a. Luas Permukaan
Lp = L alas + L sisi tegak
Lp= ( s x s ) + [ 4 ( ½ x a x t ) ]
Lp = ( 6 x 6 ) + [ 4 ( ½ x 6 x 5 ) ]
Lp = 36 + [ 4 ( 15 )
Lp = 36 + 60
Lp = 96 cm2
b. Volume
V= 1/3 x L alas x t
V= 1/3 x ( s x s ) x 4
V= 1/3 x ( 6 x 6 ) x 4
V= 1/3 x 36 x 4
V= 12 x 4
V= 48 cm3

12
2.2.5 Kerucut
Kerucut merupakan bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah sisi alas
berbentuk lingkaran dan sebuah sisi lengkung. Kerucut juga diartikan sebagai
bangun ruang sisi lengkung yang menyerupai limas segi-n beraturan yang bidang
alasnya berbentuk lingkaran.

a) Sifat-sifat Kerucut
Sifat-sifat yang dimiliki bangun ruang Kerucut adalah sebagai berikut:
 Berbentuk limas yang alasnya berupa lingkaran
 Memiliki satu titik puncak
 Mempunyai satu titik sudut
 Jaring-jaring kerucut terdiri dari lingkaran dan segitiga
 Memiliki 2 sisi dan 1 rusuk
 Salah satu sisinya berbentuk bidang lengkung yang disebut selimut
kerucut
b) Jaring-jaring Kerucut
Kerucut memiliki jaring-jaring yang terdiri dari lingkaran dan segitiga. Perhatikan
gambar berikut.

c) Rumus Kerucut
Rumus Luas Permukaan Kerucut
Luas Permukaan Kerucut = Luas Bidang Alas + Luas Selimut
L = πr2 + πrs
L = π r (r + s)
Keterangan:
 r : jari-jari lingkaran alas
 s : apotema
 π = 22/7 atau 3,14
Rumus volume kerucut

13
Volume kerucut = ⅓ × luas alas × tinggi
V = ⅓ πr2t
Ket :
 V = Volume Kerucut
 r = jari-jari lingkaran alas
 t = tinggi kerucut
 π = 22/7 atau 3,14
d) Contoh soal
1. Diketahui tinggi sebuah kerucut 15 cm. Jika diameter alasnya adalah 14 cm,
berapakah volume bangun tersebut?
Pembahasan
V = ⅓πr².t
V = 1/3 x 22/7 x 7cm x 7cm x 15cm
V = 770cm³
2. Diketahui tinggi sebuah kerucut 15 cm. Jika diameter alasnya adalah 14 cm,
berapakah volume bangun tersebut?
Pembahasan
V = ⅓πr².t
V = 1/3 x 22/7 x 7cm x 7cm x 15cm
V = 770cm³

2.2.6 Tabung
Pada dasarnya bangun ruang tabung ini juga sering dikenal dengan istilah
silinder. Tabung adalah sebuah bangun ruang yang mempunyai sisi lengkung dan
terdiri dari 3 sisi dan dua buah rusuk. Bidang sisi yang ada pada tabung terletak
pada bagian alas atau alas tabung yang terdiri dari 1 buah sisi serta 1 sisi lagi
terletak pada bidang lengkung bangun ruang tabung.

a) Ciri-ciri Tabung
 Memiliki 3 buah sisi
 Memiliki 2 buah rusuk
 Adanya Lingkaran pada Bagian Alas dan Tutup Tabung

14
b) Jaring-jaring Tabung
Pada dasarnya, setiap bangun ruang pasti memiliki jaring-jaring. Begitu
pun dengan bangun ruang tabung juga memiliki jaring-jaring yang terdiri dari dua
buah lingkaran dan satu buah persegi panjang. Berikut ini contoh jaring-jaring
bangun ruang tabung.

c) Rumus Tabung
1. Volume Tabung
Volume pada bangun ruang tabung dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut
V = Luas alas x tinggi
V = 𝜋 x r2 x t
2. Luas Permukaan Tabung
Untuk menghitung luas permukaan tabung dapat dihitung dengan cara
menjumlahkan luas ketiga sisinya.
Luas permukaan tabung = Luas alas + Luas tutup + Luas selimut tabung
Luas alas =  𝜋 x r2
Luas tutup = 𝜋 x r2
Luas selimut tabung = 2 x 𝜋 x r x t
L = 2𝜋 . r (r+t)
3. Keliling Alas Atau Tutup Tabung
Untuk menghitung alas atau tutup tabung dapat dihitung menggunakan rumus
sebagai berikut:
K = 2𝜋r

15
d) Contoh soal
Sebuah tabung memiliki jari – jari 14 cm dan tinggi 10 cm, hitunglah luas
permukaan dan volume dari tabung tersebut?
Penyelesaian:
L = 2 π r (r + t)
L = 2 × 22/7 × 14cm × (14cm + 10cm)
L = 2 × 22 × 2cm × 24cm
L = 2.112cm2
V = π r2 t
V = 22/7 × (14cm)2 × 10cm
V = 6.160cm3
Jadi luas permukaan dan volume tabung tersebut masing-masing adalah
2.112cm2 dan 6.160cm3.

2.2.7 Bola

Bola merupakan bangun ruang tiga dimensi yang tersusun dari bangun


datar berupa lingkaran yang tidak terhingga dengan jari-jari yang sama
panjangnya dan berpusat pada satu titik.
Bola memiliki sisi yang sama pada tiap permukaannya maka dari itu dapat
disimpulkan bahwa bola hanya memiliki 1 sisi.
Bola dapat dinyatakan dengan besaran jari-jari atau diameter. Yang dimaksud
dengan jari-jari (radius) bola adalah jarak antar permukaan bola dengan titik pusat
pada bola.

16
a) Sifat-sifat Bola

 Terdapat 1 sisi
 Terdapat 1 titik pusat
 Tidak terdapat sudut pada bagiannya
 Jari-jarinya tak terhingga.

b) Jaring-jaring bola
Bola adalah bangun ruang yang tidak memiliki rusuk. Contoh bola pada
kehidupan sehari-hari adalah bola sepak, bola tenis, bola basket, dan lain
sebagainnya.
Untuk membuat jaring-jaring dapat dibuat berupa irisan-irisan yang berbentuk
menyerupai punggung daging buah jeruk. Jaring-jaring bola dapat dilihat seperti
gambar berikut :

c) Rumus menghitung Bola


Setiap bangun ruang tentunya dapat dihitung luas permukaan dan volume benda
tersebut. Pada bola dapat digunakan rumus berikut ini:
1. Luas permukaan ½ bola
L= Luas persegi panjang
=pxl
=2xπxrxr
= 2 x π x r2
2. Luas Permukaan Bola Penuh
L= 2 x luas permukaan ½ bola
= 2 x 2 x π x r2
= 4 x π x r2

17
Keterangan:
4 = 4 kali luas area lingkaran yang dimiliki radius sama
Π = (22/7 atau 3,14)
r  = jari-jari atau radius

3. Volume
½ volume bola = 1/3 x π x r2 x t
Volume (v)    = 2/3 x π x r2 x 2r
        = 4/3 x π x r3

d) Contoh Soal

18
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adanya bangun ruang akan membantu seseorang untuk memahami,
menggambarkan, atau mendiskripsikan benda-benda yang berada disekitarnya.
Seorang anak akan lebih mampu memahami bangun ruang dengan baik apabila ia
juga mampu melihat atau mengamati contoh konkret yang berada disekitarnya.
 Ada banyak macam bangun ruang, diantaranya adalah Limas Segi Empat,
Tabung, Kerucut, Balok, Kubus, dan Prisma. Dalam makalah ini, akan disajikan
berbagai pembahasan tentang bangun ruang Kerucut.

3.2 Saran
Jadikanlah Murid sebagai subjek ajar didalam melakukan pebelajaran baik
didalam maupun diluar kelas sehingga mereka terlibat aktif di dalamnya. Dengan
demikian akan diperoleh pengalama yang dapat mengembangkan kemampuan
pemecahan masalah.

Daftar Pustaka

19
Drs. Sunarto, dkk, 2017. Matematika kelas tinggi di Perguruan Tinggi. Semarang:
Pusatpengembangan MKU/MKDK-LP3 Universitas Negeri Semarang
Hairuddin, dkk. 2007. Bangun Ruang dalam Matematika. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional.
Sudjana (2005) Mengenal jaring-jaring Bangun Datar. Bandung : Sinar
Baru Algesindo

20

Anda mungkin juga menyukai