Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KONSEP PENDIDIKAN SENI DI SEKOLAH DASAR


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Seni SD

Dosen Pengampu : Estri Rukmana Jayanti, M.Pd

Disusun oleh :
Puput Agustina
2020201072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMADIYAH OKU TIMUR
2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai.Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.Bahkan kami berharap lebih jauh lagi
agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.Bagi kami sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................1
KATA PENGANTAR..................................................................................2
DAFTAR ISI ................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................4
1.1 Latar Belakang......................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................5
2.1 Konsep pendidikan seni.........................................................................5
2.2. Konsep pendidikan seni di sekolah dasar..............................................7
BAB III PENUTUP.......................................................................................9
3.1 Kesimpulan ...........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Seni merupakan istilah yang identik dengan keindahan, kesenangan, dan rekreasi. Saat
kita mendengar kata seni maka yang mungkin muncul dalam benak kita adalah suatu karya
seni entah berupa benda, music, bangunan, lukisan atau benda-benda indah lainnya yang
dihasilkan oleh seorang seniman yang tentunya sangat berbakat dan memiliki kreativitas yang
tinggi. Dalam seni, setiap orang dinilai memiliki kreatifitas dan kecerdasannya masing-masing.
Seni dapat memfasilitasi setiap orang untuk menuangkan atau mencurahkan segala kreativitas
berdasarkan kehendak masing-masing orang itu sendiri. Oleh karena itu, dalam makalah ini
akan dibahas mengenai bagaimana Konsep Pendidikan Seni. Semoga dengan makalah ini, kita
dapat mengetahui konsep mengenai pendidikan seni.

1.2.Rumusan Masalah
1. Apa itu konsep pendidikan seni?
2. Apa itu konsep pendidikan seni di sekolah dasar?

1.3.Tujuan Penulisan
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini di susun dengan tujuan untuk
mengetahui :

1. Konsep pendidikan seni


2. Konsep Pendidikan seni disekolah dasar

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Konsep Pendidikan Seni


Pendidikan seni merupakan saran untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan
pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni bukan
untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif.
Seni merupakan aktivitas permainan. Melalui permainan, kita dapat mendidik anak dan
membina kreativitasnya sedini mungkin. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seni dapat
digunakan sebagai alat pendidikan. Melalui permainan dalam pendidikan seni anak memiliki
keleluasaan untuk mengembangkan kreativitasnya.

Beberapa aspek penting yang perlu mendapat perhatian dalam pendidikan seni antara lain
kesungguhan, kepekaan, daya produksi, kesadaran berkelompok, dan daya cipta. Pendidikan
seni adalah segala usaha untuk meningkatkan kemampuan kreatif ekspresif anak didik dalam
mewujudkan kegiatan artistiknya berdasarkan aturan-aturan estetika tertentu. selain itu,
pendidikan seni di SD bertujuan menciptakan cipta rasa keindahan dan kemampuan mengolah
menghargai seni. Jadi melalui seni, kemampuan cipta, rasa dan karsa anak di olah dan
dikembangkan.

Selain mengolah cipta, rasa dan karsa seperti yang diterapkan di atas, pendidikan seni
merupakan mengolah berbagai ketrampilan berpikir. Hal tersebut meliputi ketrampilan kreatif,
inovatif, dan kritis. Ketrampilan ini di olah melalui cara belajar induktif dan deduktif secara
seimbang.

Dunia anak adalah dunia bermain. Salah satu fungsi seni adalah sebagai media bermain.
Oleh sebab itu, aktivitas berolah seni dapat dikembangkan melalui bermain. Melalui bermain
kemampuan mencipta atau berkarya, bercita rasa estetis dan berapresiasi seni diperoleh secara
menyenangkan. Melalui kondisi yang menyenangkan seperti ini, anak akan mengulang setiap
aktivitas belajarnya secara mandiri dan akan menjadi kebiasaan dan keinginan terhadap seni.

Kehidupan budaya manusia bersifat dinamik, terus berkembang dan berubah demi untuk
mencapai kesempurnaan dalam kehidupan. Sebagai komponen dari kebudayaan baik seni
maupun pendidikan mengalami pola perubahan yang sejalan dengan perkembangan pandangan
hidup masyarakat. Pada dasarnya, konsep pendidikan seni ada dua macam, yang pertama yaitu
konsep pendidikan seni yang berkaitan dengan aspek ekspresi artistic dan kedua yaitu konsep

5
pendidikan seni yang dikaitkan dengan tujuan pendidikan. Beberapa konsep pendidikan seni
yang pernah ada antara lain.

a. Gerakan Reform

Gerakan reform adalah usaha pembaruan di bidang konsep pendidikan seni yang
mengutamakan kebebasan ekspresi sebagai cara untuk memberi peluang kepada anak didik
mengembangkan kemampuan yang ada pada dirinya. Gerakan ini bertujuan untuk
mendewasakan anak didik bukan hanya pada segi intelektualnya saja, akan tetapi
menghendaki agar anak belajar dari perbuatan aktif melalui kegiatan seni, maksudnya adalah
anak dapat belajar dengan baik dan mendapatkan “pelajaran” dari apa yang telah dialaminya
sendiri, bukan hanya melalui cerita, teori ataupun ceramah saja. Selain itu untuk melatih kedua
tangannya supaya supaya syaraf dari otak kanan dan otak kiri terlatih dalam menjalankan
fungsinya.

b. Konsep Pendidikan Seni untuk Apresiasi

Konsep ini dipelopori oleh Alfred Lichtwart dan Konrad Lange, dengan pemikiran bahwa
“persepsi” anak-anak kepada seni dan keindahan perlu dekembangkan melalui penghayatan
langsung, baik melalui kegiatan menggambar maupun kegiatan observasi, dengan
mengunjungi obyek-obyek seni seperti museum, sanggar seniman, pameran dan lainnya.

c. Konsep Pendidikan Seni untuk Pembentukan Konsepsi

Konsep ini bermula dari pemikiran bahwa “ menggambar adalah alat untuk
mengungkapkan pikiran” yang dicetuskan oleh Walter Sargent. Gambar adalah bahasa yang
digunakan untuk melahirkan dan mengembangkan ide-ide. Menggambar suatu obyek berarti
menerjemahkan persepsi ke dalam bahasa visual. Kegiatan menggambar merupakan kegiatan
mental dan pikir yang dapat membentik konsep. Konsep ini memandang seni pada proses
kegiatannya yang terkait dengan kemampuan kognitif.

d. Konsep Pendidikan Seni untuk Pertumbuhan Mental dan Kreatif

Menurut konsep ini, anak adalah idealnya, sedangkan seni adalah sarananya. Maksud dari
konsep ini adalah, bahwa seni merupakan sarana bagi anak dalam proses pertumbuhan mental
dan jiwa kreatifnya.

e. Konsep Seni sebagai Keindahan

Konsep ini menyatakan bahwa seni identik dengan keindahan. Hasil seni yang indah
didapatkan dari benda-benda yang terseleksi.

f. Konsep Seni sebagai Imitasi


6
Menurut konsep ini yang dimaksud dengan kegiatan seni adalah kegiatan meniru alam,
dan setiap hasil seni haruslah tiruan dari bentuk alam.

g. Konsep Seni sebagai Hiburan yang Menyenangkan

Konsep ini berpendapat bahwa seni haruslah sesuatu yang menyenangkan dan dapat
menghibur pengamat. Suatu karya disebut karya seni jika dapat dinikmati oleh pengamat dan
pengamat dapat menangkap makna atau mengerti pesan/ide penciptaannya.

Dalam pendidikan seni di sekolah dasar, konsep pendidikan seni diarahkan pada
pembentukan sikap, sehingga terjadi keseimbangan intelektual dan sensibilitas, rasional dan
irasional, akal pikiran dan kepekaan emosi. Konsep ini mulai dikembangkan oleh Plato dalam
tesisnya “ Art should be The Basis of Education “. Konsep ini menempatkan seni sebagai
materi, alat atau media dan metode yang digunakan dalam mencapai tujuan pendidikan.

2.2 Konsep Pendidikan Seni di Sekolah Dasar

1. Seni Sebagai Alat Pendidikan

Pendidikan seni merupakan sarana untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan


pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni dapat
dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni bukan untuk membina anak-
anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif. Seni merupakan
aktivitas permainan, melalui permainan kita dapat mendidik anak dan membina kreativitasnya
sedini mungkin. Dengan demikian dapat dikatakan seni dapat digunakan sebagai alat
pendidikan. Pendidikan Seni Rupa adalah mengembangkan keterampilan menggambar,
menanamkan kesadaran budaya lokal, mengembangkan kemampuan apreasiasi seni rupa,
menyediakan kesempatan mengaktualisasikan diri, mengembangkan penguasaan disiplin ilmu
Seni Rupa, dan mempromosikan gagasan multi kultural.

Pendidikan Seni Rupa sesungguhnya merupakan istilah yang relatif baru digunakan
dalam dunia persekolahan. Pada mulanya digunakan istilah menggambar. Penggunaan istilah
pengajaran menggambar ini berlangsung cukup lama hingga kemudian diganti dengan istilah
Pendidikan Seni Rupa. Materi pelajaran yang diberikan tidak hanya menggambar tetapi juga
beragam bidang seni rupa yang lain seperti mematung, mencetak, menempel dan juga apresiasi
seni. Tujuan pengajaran menggambar di sekolah adalah untuk menjadikan anak pintar
menggambar melalui latihan koordinasi mata dan tangan.

2. Bermain Sebagai Bentuk Ekspresi Kreatif Bebas Bagi Anak

Permainan adalah ekspresi tentang hubungan si anak dengan seluruh kehidupan. Sifatnya
spontan dan timbul dengan sendirinya. Segala bentuk permainan, kegiatan jasmani,
pengulangan pengalaman, fantasi, permainan dalam kelompok dan lainnya merupakan

7
gerakan. Gerakan yang berusaha mencari perpaduan antara proses mental dan gerak fisik.
Permainan menyangkut juga kegiatan seni.

Permainan bisa dikembangkan menjadi empat sesuai dengan empat fungsi mental.

a. Dari segi perasaan, permainan dapat dikembangkan dengan latihan-latihan penjiwaan kearah
drama.

b. Dari segi intuisi, dikembangkan dengan latihan, latihan ritmis, ke arah tari dan musik.

c. Dari segi sensasi, dapat dikembangkan dengan cara mengekspresikan diri ke arah desain
plastis atau visual.

d. Dari segi fikiran, dikembangkan dengan kegiatan-kegiatan konstruktif ke arah keahlian.

3. Pembelajaran Dengan Pendekatan Inovatif

Pembelajaran seni rupa dengan menggunakan pendekatan inovatif antara lain memberikan
ketrampilan yang kreatif dan daya imajinatif. Kreatif siswa sangat dipengaruhi oleh kinerja
guru dalampemeblajaran. Guru dituntut memiliki ide untuk dapat memberikan pendekatan
yang tepat begi materi yang akan disajikan. Guru mampu menciptakan kelas yang produktif
dan melaksanakan active learning dalam pembelajaran hal ini dimaksud untuk menciptakan
siswa tidak memeiliki kebosanan untuk menciptakan kelas yang produktif dengan penedekatan
inovatif yaitu tematik, CTL, kooperatife, SETS, dan Pakem.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pendidikan seni merupakan saran untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan


pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni bukan
untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif.
Seni merupakan aktivitas permainan.

Beberapa aspek penting yang perlu mendapat perhatian dalam pendidikan seni antara lain
kesungguhan, kepekaan, daya produksi, kesadaran berkelompok, dan daya cipta. Pendidikan seni
adalah segala usaha untuk meningkatkan kemampuan kreatif ekspresif anak didik dalam
mewujudkan kegiatan artistiknya berdasarkan aturan-aturan estetika tertentu.

Konsep pendidikan seni di sekolah dasar yaitu

1. Seni Sebagai Alat Pendidikan

2. Bermain Sebagai Bentuk Ekspresi Kreatif Bebas Bagi Anak

3. Pembelajaran Dengan Pendekatan Inovatif

9
DAFTAR PUSTAKA

http://little-chiyoo.blogspot.com/2013/03/konsep-pendidikan-seni-di-sekolah-dasar.html

http://pecintamakalah.blogspot.com/2017/02/konsep-pendidikan-seni.html?m=1

10

Anda mungkin juga menyukai