Disusun oleh :
Darma Sastra 2020201087
Dea Ayu Riyanti 2020201091
Ihkwanul Muslimin 2020201088
Intan Natarina P 2020201086
Lisa Karisma 2020201093
Peni Nur Anggraini 2020201089
Siti Aisyah 2020201171
Yanuar Adam R 2020201090
2
DAFTAR ISI
Cover Halaman..................................................................................................................1
Kata Pengantar...................................................................................................................2
Daftar Isi............................................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN...............................................................................................4
1.1 Latar Belakang......................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................4
1.3 Tujuan ..................................................................................................................4
BAB II : PEMBAHASAN.................................................................................................5
2.1 Bahan Makanan...........................................................................................................5
2.2 Karbohidrat..................................................................................................................6
2.3 Protein..........................................................................................................................7
2.4 Lemak..........................................................................................................................9
BAB III : PENUTUP.......................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................11
Daftar Pustaka..................................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.2 Nabati
Bahan pangan nabati adalah bahan pangan yang dihasilkan oleh tumbuhan yang dapat
dikonsumsi oleh manusia. Bahan pangan nabati dapat dikonsumsi setelah diolah ataupun
dikonsumsi secara langsung. Bahan pangan jenis ini mengandung berbagai gizi yang
diperlukan bagi tubuh manusia, seperti vitamin, mineral, serat, karbohidrat, kalsium, zat besi,
dan protein.
Bahan pangan nabati terbagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu bahan pangan yang berasal dari
tanaman hortikultura dan bahan pangan yang berasal dari tanaman pangan.
Jenis-Jenis Makanan Nabati :
a) Tanaman Holtkultura
Tanaman hortikultura merupakan tanaman yang dihasilkan dari proses budidaya
pertanian secara modern. Tanaman budidaya ini memiliki beberapa ciri, yaitu dapat mudah
5
busuk, memerlukan ruangan yang besar dalam proses penanamannya, panen secara musiman,
serta memerlukan lokasi tanam yang sesuai. Tanaman hortikultura dapat membantu menjaga
kesehatan tubuh manusia karena memiliki banyak kandungan serat, zat besi, kalsium, fosfor,
mineral, serta vitamin, seperti vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan vitamin E. Jenis tanaman
hortikultura yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan adalah buah-buahan dan sayur-
sayuran. Beberapa contoh sayur-sayuran, yaitu sawi, bayam, wortel, kangkung, selada, kol,
buncis, dan mentimun.
b) Tanaman Pangan
1. Buah
2. Sayur-sayuran
3. Kacang-kacangan
4. Umbi-umbian
5. Serelia
6. Rempah- rempah
2.2. Karbohidrat
Karbohidrat yaitu senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.
Terdiri atas unsur C, H, O dengan perbandingan 1 atom C, 2 atom H, 1 atom O. karbohidrat
banyak terdapat pada tumbuhan dan binatang yang berperan struktural & metabolik.
sedangkan pada tumbuhan untuk sintesis CO2 + H2O yang akan menghasilkan
amilum/selulosa, melalui proses fotosintesis, sedangkan Binatang tidak dapat menghasilkan
karbohidrat sehingga tergantung tumbuhan. karbohidrat merupakan sumber energi dan
cadangan energi, yang melalui proses metabolisme. Banyak sekali makanan yang kita makan
sehari hari adalah suber karbohidrat seperti : nasi/beras, singkong, umbi-umbian, gandum,
sagu, jagung, kentang, dan beberapa buah-buahan lainnya, dll.
2.2.1 Klasifikasi Karbohidrat
a) Monosakarida : terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan
asam dalam air menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. berikut macam-macam
monosakarida : dengan ciri utamanya memiliki jumlah atom C berbeda-beda : triosa (C3),
tetrosa (C4), pentosa (C5), heksosa (C6), heptosa (C7).
Triosa : Gliserosa, Gliseraldehid, Dihidroksi aseton
Tetrosa : threosa, Eritrosa, xylulosa
Pentosa : Lyxosa, Xilosa, Arabinosa, Ribosa, Ribulosa
Hexosa : Galaktosa, Glukosa, Mannosa, fruktosa
6
Heptosa : Sedoheptulosa
c) Polisakarida : senyawa yang terdiri dari gabungan molekul- molekul monosakarida yang
banyak jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakarida.
Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari lebih 6 monosakarida dengan
rantai lurus/cabang.
Macam-macam Polisakarida :
1. AMILUM/TEPUNG
2. GLIKOGEN
3. INULIN
4. DEKSTRIN dari hidrolisis pati
5. SELULOSA (serat tumbuhan)
6. KHITIN
7. GLIKOSAMINOGLIKAN
8. GLIKOPROTEIN
2.3 Protein
Protein adalah kelompok biomolekul berukuran besar yang terbentuk dari satu rantai
panjang asam amino atau lebih. Protein terdiri atas rantai – rantai panjang asam amino, yang
terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur–unsur karbon,
hidrogen, oksigen dan nitrogen, beberapa asam amino di samping itu mengandung unsur –
unsur fosfor, besi, sulfur, iodium, dan kobalt.
2.3.1 Jenis-jenis Protein
1. Protein hormon
Salah satu jenis protein adalah yang berfungsi sebagai bahan kimia dasar pembentuk hormon.
Hormon ini bertindak sebagai pembawa pesan kimia yang mengantarkan pesan melalui aliran
7
darah. Setiap hormon ini akan memengaruhi satu sel tertentu di dalam tubuh yang dikenal
sebagai sel target.
Contohnya, organ tubuh bernama pankreas menghasilkan hormon insulin. Hormon insulin ini
diproduksi sebagai respons adanya kadar gula darah (misalnya habis makan). Hormon insulin
akan dikeluarkan pankreas khusus untuk mengikat gula yang ada di darah menuju sel
targetnya. Sehingga di darah tidak menumpuk gula.
2. Protein enzim
Jenis protein lainnya di dalam tubuh bertugas sebagai pembentuk enzim. Enzim berfungsi
untuk mendukung terjadinya reaksi kimia di dalam tubuh.
Contohnya di dalam tubuh semua sumber zat gizi mulai dari karbohidrat, protein, dan lemak
harus diubah menjadi bentuk yang lebih sederhana agar bisa diserap. Nah, untuk mengubah
itu semua diperlukan beberapa reaksi kimia yang rumit di dalam tubuh. Reaksi kimia tersebut
akan berjalan lancar jika ada enzim di dalam tubuh.
3. Protein struktural
Jenis protein paling besar adalah protein struktural. Protein struktural berfungsi sebagai
komponen penting yang membangun konstruksi tubuh dari tingkat sel.
Contoh protein struktural yang paling umum adalah kolagen dan keratin. Protein jenis keratin
adalah protein yang kuat dan berserat sehingga dapat membentuk struktur kulit, kuku, rambut,
dan juga gigi. Sementara, protein struktural berbentuk kolagen berfungsi sebagai pembentuk
tendon, tulang, otot, tulang rawan, dan juga kulit.
4. Protein antibodi
Protein defensif adalah protein yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari adanya zat asing
atau organisme asing yang memasuki tubuh. Protein bertindak sebagai komponen pembentuk
antibodi di dalam tubuh.
Dengan terpenuhinya kebutuhan protein maka pembentukan antibodi juga akan semakin
optimal dan bersifat semakin protektif. Maka, tubuh pun bisa mempertahankan diri dari
penyakit.
5. Protein transport
Protein di dalam tubuh juga berfungsi ibaratnya sebagai pengantar molekul dan zat-zat gizi di
dalam tubuh keluar dan masuk ke dalam sel. Contohnya adalah hemoglobin. Hemoglobin
adalah protein pembentuk sel darah merah.
Hemoglobin akan mengikat oksigen dan mengantarkannya ke jaringan yang membutuhkan
oksigen dari paru-paru. Contoh protein transport lainnya adalah serum albumin yang bertugas
mengantarkan lemak ke aliran darah.
6. Protein pengikat
Protein pengikat memiliki fungsi untuk mengikat zat gizi dan molekul untuk digunakan
nantinya. Contohnya adalah pengikat besi. Tubuh menyimpan besi dalam tubuh dengan
feritin. Feritin ini adalah protein yang bertugas pengikat besi. Ketika nantinya besi dibutuhkan
lagi untuk membentuk sel darah merah maka besi dalam feritin akan dilepaskan.
8
7. Protein penggerak
Protein penggerak mengatur kekuatan dan kecepatan jantung bergerak, dan juga otot saat
berkontraksi. Saat tubuh bergerak, akan terjadi kontraksi otot, saat kontraksi inilah peran
protein penggerak dibutuhkan.
Contohnya Anda menekuk kaki, hal ini akan melibatkan serabut-serabut otot Anda bergerak.
Saat serabut otot bergerak ini sebenarnya terjadi reaksi kimia yang berjalan sangat cepat.
Tubuh mengubah ATP atau bentuk energi kimia yang menjadi digunakan dalam tubuh untuk
menghasilkan perubahan mekanis. Proses pengubahan energi kimia tersebut menjadi
perubahan mekanis ini melibatkan protein penggerak yakni aktin dan miosin dalam serabut
otot. Perubahan mekanisnya adalah posisi kaki Anda yang akhirnya berubah jadi menekuk
yang sebelumnya lurus.
2.4 Lemak
Lemak merupakan sumber nutrisi yang disimpan dari tubuh dan berasal dari makanan
yang dikonsumsi. Zat gizi ini menyumbangkan 60 % dari total energi yang dibutuhkan pada
saat beristirahat dan juga dibutuhkan dalam jumlah lebih besar saatz berolahraga. Ketika
mengonsumsi makanan yang mengandung lemak, maka akan terjadi penyimpanan dalam
tubuh. Selain itu jika terdapat kelebihan konsumsi protein dan karbohidrat, maka kedua zat ini
akan dikonversi menjadi lemak. Namun, reaksi ini tidak terjadi sebaliknya, lemak tidak dapat
diubah kembali menjadi protein dan karbohidrat. Lemak, disebut juga lipid, adalah suatu zat
yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber energi yang utama untuk proses
metabolisme tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari
makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai
cadangan energi.
2.4.1 Penyimpanan Lemak Dalam Tubuh
a) Lemak Subkutan
Lemak subkutan adalah lemak yang ditemukan di bawah permukaan kulit. Lemak ini
bisa diukur dengan sebuah alat yang disebut kaliper skin-fold yang bisa mengestimasikan
total lemak tubuh. Secara keseluruhan, lemak subkutan terdapat di bokong, pinggul, dan
terkadang di permukaan kulit perut.
9
b) Lemak Visceral
Berbeda dengan lemak subkutan yang berada di dekat permukaan kulit, lemak viseral
justru berada di antara organ-organ tubuh. Oleh karena itu para ahli menyatakan bahwa orang
yang memiliki lemak viseral di dalam tubuhnya berisiko untuk mengalami berbagai penyakit
degeneratif, seperti penyakit jantung, diabetes mellitus, stroke, dan bahkan demensia. Lemak
viseral diartikan sebagai lemak yang berada di posisi yang dalam, mengikat dan mengelilingi
organ dalam tubuh.
2.4.2 Fungsi Lemak
Lemak merupakan nutrisi yang berfungsi sebagai:
1.Sumber cadangan energi yang disimpan dalam tubuh
2. Media untuk transportasi beberapa vitamin yg larut dalam lemak (vitamin A, D,E, dan K)
3. Membantu menekan lasa rapar dengan mekanisme memperlambat pengosongan pada
lambung sehingga rasa kenyang dapat bertahan lebih lama.
4. Merupakan zat gizi yang menambah citarasa pada makanan
5. pembentukan sel,
6. sumber asam lemak esensial,
7. menghemat protein,
8. sebagai pelumas, dan memelihara suhu tubuh
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada bahan pangan yakni sumber bahan makanan yang bisanya berasal dari tumbuhan
dan hewan, yang dimana bahan makanan itu bisa dimakan atau dikonsumsi untuk dapat
memenuhi kebutuhan nutrisi manusia. Yang setiap makhluk hidup, terutama manusia sangat
memerlukan bahan pangan untuk makan, sebab tanpa makanan, manusia akan sulit dalam
mengerjakan aktivitas sehari-harinya. Makanan bisa membantu manusia dalam mendapatkan
energi, dan membantu pertumbuhan badan dan otak. Walaupun begitu setiap bahan pangan
memiliki kandungan gizi yang berbeda. Protein, karbohidrat dan lemak ialah salah satu
contoh gizi yang akan didapatkan dari bahan pangan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Burnama, Fitra Jaya. 2011. Metabolisme Protein dan Asam Nukleat. Universitas Syiah Kuala:
Banda Aceh
Hutagalung, Halomoan. 2004. Karbohidrat. Universitas Sumatera Utara: Sumatera Utara
Kistinnah, Idun dan Endang Sri Lestari. 2009. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya.
Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional: Jakarta
Mulasari, Surahma Asti dan Tri Wahyuni Sukesi. 2013. Biokimia. Penerbit Pustaka
Kesehatan: Yogyakarta
Najmiatul. 2011. Metabolisme Karbohidrat. Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta
Rochmah, Siti Nur. 2009. Biologi. Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional: Jakarta
Sembiring, Langkah. 2009. Biologi. Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional: Jakarta
Tika. 2011. Makalah Metabolisme Lemak. Universitas Andalas: Padang
Zhernia. 2013. Metabolisme Protein. http://zhernia.files.wordpress.com/metabolisme-protein/.
Diunduh pada tanggal 6 November 2014 di Yogyakarta.
12