Anda di halaman 1dari 35

Mata Kuliah: Biomolekul

KARBOHIDRAT

Disusun oleh :
Dinda Prihatini Fitri Amne (4162131007)
Khuzaimah Dasopang (4161131016)
Novira Dewita (4162131010)
Ribka Satria Simatupang (4161131028)

Kimia Dik B 2016


Dosen Pengampu:
Dr. Ida Duma Riris, M.Si

Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa dimana atas limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami bisa menyusun dan menyelesaikan tugas ini tepat
pada waktunya. Tugas ini membahas tentang “Makalah Karbohidrat”.
Pembuatan tugas ini bertujuan sebagai tugas kelompok mata kuliah Biomolekul dan
Pengembangan kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia sebagai bahan
perkuliahan.Dalam penyusunan tugas ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu,
kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ida Duma Riris, M.Si sebagai dosen pengampu
kami dalam mata kuliah “Biomolekul” sekaligus pemberi motivasi kepada kami, serta kami
mengucapkan terimakasih kepada keluarga dan teman-teman yang juga ikut memberikan
motivasi dan semangat kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini, dan
semoga Tuhan Yang Maha Esa Esa kiranya menyertai kita.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kami sangat mengharapkan kritik, saran ataupun sanggahan
dari pembaca untuk lebih memperbaiki tulisan ini kedepannya. Semoga tulisan ini dapat
memberikan manfaat kepada kita sekalian. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih.

Medan, November 2018

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar belakang..................................................................................................................1
1.2 Tujuan...............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
2.1 Pengertian Karbohidrat....................................................................................................2
2.2 Sumber-Sumber Karbohidrat...........................................................................................2
2.3 Fungsi Karbohidrat...........................................................................................................3
2.4 Jenis-Jenis Karbohidrat dan Strukturnya.........................................................................5
2.5 Uji Identifikasi Karbohidrat...........................................................................................13
2.6 Penyakit-penyakit yang Berhubungan dengan Karbohidrat..........................................15
Materi Karbohidrat Dari Artikel Dan Jurnal............................................................................18
1. Pengertian Karbohidrat.................................................................................................18
2. Manfaat Karbohidrat.....................................................................................................20
3. Penggolongan Atau Jenis Jenis Karbohidrat.................................................................22
BAB III PENUTUP..................................................................................................................31
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................31
3.2 Saran...............................................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................32

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktivitas, baik yang telah merupakan
kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan dan sebagainya atau yang hanya kadang-
kadang saja kita lakukan. Untuk melakukan aktivitas itu kita memerlukan energi. Energi yang
diperlukan ini mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia, yaitu karbohidrat, protein
dan lemak atau lipid.
Di Indonesia bahan makanan pokok yang biasa kita makan ialah beras, jagung, sagu
dan kadang-kadang juga singkong atau ubi. Bahan makanan tersebut berasal dari tumbuhan
dan senyawa yang terkandung didalamnya sebagian besar adalah karbohidrat, yang terdapat
sebagai amilum atau pati. Karbohidrat ini tidak hanya terdapat sebagai pati saja, tetapi
terdapat pula sebagai gula misalnya dalam buah-buahan, dalam madu lebah dan lainnya.
Karbohidrat terbagi menjadi beberapa jenis yaitu: monosakarida, disakarida, oligosakarida,
dan polisakarida. Keempat jenis karbohidrat tersebut dibedakan erdasarkan struktur
penyusunnya.
Dalam makalah ini penulis akan memaparkan materi mengenai karbohidrat meliputi:
definisi karbohidrat, sumber-sumber karbohidrat, fungsi karbohidrat, jenis-jenis karbohidrat
beserta strukturnya, ada juga uji identifikasi untuk karbohidrat dan penyakit yang disebakan
karena kekurangan maupun kelebihan karbohidrat itu sendiri.

1.2 Tujuan
Setelah mempelajari materi mengenai karbohidrat kita diharapkan dapat:
1. Memahami pengertian tentang karbohidrat molekul karbohidrat.
2. Mengetahui sumber-sumber karbohidrat yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mengetahui fungsi dari karbohidrat.
4. Mengidentifikasi jenis-jenis karbohidrat beserta strukturnya.
5. Mengetahui uji identifikasi adanya karbohidrat pada sumber makanan.
6. Mengetahui penyakit yang disebabkan karena kekurangan ataupun kelebihan
karbohidrat.

1
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Karbohidrat


Karbohidrat berasal dari kata karbo yang berarti unsur karbon (C) dan hidrat yang
berarti unsur air (H2O), jadi karbohidrat berarti unsur C yang mengikat molekul H 2O.
Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul carbon , hidrogen dan oksigen.
Karbohidrat merupakan sumber energi utama dan paling efisien untuk metabolisme tubuh.
Karbohidrat yang terdapat dalam bahan nabati merupakan hasil fotosintesis, misalnya pati
atau amilum pada beras, jagung, sagu, kentang, gandum, umbi-umbian dan pemberi rasa
manis pada buah-buahan, tebu dan nira, serta karbohidrat lain yang tidak dapat dimakan
berupa selulosa pada kayu tanaman, serat kapas dan pada dinding sel tumbuhan. Karbohidrat
yang terdapat dalam tubuh hewan sebagian besar berasal dari bahan nabati (makanan).
(Simorangkir,M.,2018)

2.2 Sumber-Sumber Karbohidrat


Karbohidrat adalah satu dari tiga komponen penting dalam kebutuhan makro nutrisi
tubuh kita bersama dengan lemak dan protein. Kekurangan dapat menyebabkan kita jadi
lemas dan bila kelebihan dapat menyebabkan kegemukan atau obesitas. Untuk itu kita harus
mengatur dalam mengkonsumsi makanan mengandung karbohidrat setiap harinya. Orang
Indonesia sebagian besar mengkomsumsi nasi sebagai salah satu sumber karbohidrat,
sebenarnya masih banyak makanan sehat yang bisa digunakan untuk mengganti nasi, bahkan
dengan tambahan vitamin dan serat tinggi yang membantu tubuh dalam sistem
pencernaan. kami mengambil beberapa contoh makanan pengganti nasi yang mudah
didapatkan, sehat, mudah didapat dan sudah kita kenal selama ini.
1. Gandum
Gandum(wheat) mengandung karbohidrat yang cukup tinggi. Selain itu gandum dapat
diolah menjadi beberapa macam makanan enak yang menarik. Serat dalam gandum juga
membuat kita merasakan kenyang lebih lama, sehingga disarankan mengkonsumsi gandum
saat kita berada pada program penurunan berat badan.
2. Kentang
Kentang bisa diolah menjadi banyak jenis makanan, seperti donat, kroket hingga
perkedel. Dalam kentang terdapat banyak sekali karbohidrat sehingga dapat digunakan
sebagai salah satu alternatif pengganti nasi yang baik, di eropa kentang menjadi makanan
pokok, seperti kita yang di Indonesia yang menjadi makanan pokok adalah nasi.

2
3. Ubi
Kandungan karbohidrat dalam ubi sangat tinggi. Selain itu ubi juga mengandung beta-
karoten yang berfungsi dalam menjaga daya tahan tubuh, selain itu juga mengandung
vitamin A, C dan B6 di dalamnya yang mencukupi kebutuhan harian mikro nutrisi tubuh. Ubi
sangat baik dikonsumsi oleh penderita penyakit diabetes dan penderita mag.
4. Singkong
Singkong dapat diolah menjadi berbagai macam makanan. Mulai hanya dengan
direbus, digoreng, bermacam-macam kue tradisional bahkan dibuat tepung, di beberapa
daerah singkong diolah menjadi tiwul dan gatot, yaitu makanan dari singkong yang terlebih
dahulu di keringkan. Kandungan karbohidrat pada singkong sedikit lebih banyak dari nasi,
sehingga jika memakan singkong rasa kenyang akan bertahan lebih lama.
5. Jagung
Beberapa daerah di Indonesia menggunakan jagung sebagai makanan pokok. Seperti
Madura dan Nusa Tenggara Timur, karena jagung juga mengandung karbohidrat cukup tinggi
sebagai pengganti nasi. Jagung mengandung asam folat yang sangat berguna untuk tubuh,
selain itu kandungan seratnya juga sangat tinggi. Jagung dapat diolah menjadi nasi jagung
atau nasi ampok, aneka kue dan juga tepung untuk berbagai kegunaan.
6. Pisang dan buah yang manis
Salah satu buah dengan kandungan karbohidrat tinggi adalah pisang, kandungan
fruktosa yang tinggi membuat kita menjadi kenyang dan gula pada buah merupakan senyawa
yang sama dengan karbohidrat. Pisang menjadi makanan kesukaan, terutama untuk orang
yang sedang menjalani program diet untuk pengganti nasi yang efektif.
(http://kitacerdas.com/beberapa-sumber-karbohidrat-selain-nasi/)

2.3 Fungsi Karbohidrat


Karbohidrat merupakan nutrisi yang sangat penting untuk kesehatan. Namun tidak
sedikit pula yang menghindari nutrisi ini karena sedang menjalani proses diet. Biasanya
orang yang ingin mengurangi berat badan akan menghindari mengonsumsi makanan yang
mengandung karbohidrat. Namun demikian, sebenarnya karbohidrat sangat berfungsi untuk
kesehatan anda. Artikel berikut akan membahas tentang 10 fungsi karbohidrat bagi tubuh
yang wajib anda ketahui. Berikut adalah ulasannya.
1. Sumber Energi
Fungsi karbohidrat bagi tubuh yang pertama adalah untuk sumber energi. Kebutuhan
energi akan dapat dipenuhi jika kandungan karbohidrat dalam makanan yang dikonsumsi juga
cukup. Karbohidrat sendiri kemudian akan dipecah menjadi glukosa sebelum nantinya akan

3
diserap dalam aliran darah. Perlu anda ketahui bahwa energi yang dihasilkan oleh karbohidrat
itu tidak hanya diperlukan oleh fisik saja, melainkan diperlukan juga untuk proses
metabolisme tubuh.
2. Mempertahankan Massa Otot Tubuh
Fungsi karbohidrat bagi tubuh selanjutnya adalah untuk mempertahankan massa otot
tubuh. Biasanya ketika tidak ada energi dari lemak, tubuh akan menggunakan otot untuk
beraktivitas. Perlu anda ketahui ketika tubuh kehilangan massa otot maka akan semakin
melemah dan tidak memiliki tenaga. Bahkan beberapa kasus yang terlambat untuk ditangani,
akan menyebabkan kematian.
3. Menghindarkan Tubuh dari Resiko Penyakit
Fungsi karbohidrat bagi tubuh selanjutnya adalah menghindarkan tubuh dari berbagai
resiko penyakit. Padahal kenyatannya karbohidrat selalu dihubungkan dengan penyakit
seperti jantung dan diabetes. Masyarakat mengatakan bahwa akibat kelebihan
karbohidrat menyebabkan penyakit tersebut. Hal ini tentu saja tidak berlaku jika anda
mendapatkan karbohidrat dari sumber makanan seperti sayuran, buah-buahan. Karbohidrat
tersebut akan menghindarkan anda dari resiko penyakit.
4. Karbohidrat Penting untuk Fungsi Otak
Fungsi karbohidrat bagi tubuh selaanjutnya adalah untuk perkembangan otak.
Karbohidrat merupakan salah satu sumber dari energi. Dan otak akan sanggup menampung
energi tersebut. Tujuannya adalah untuk mengaktifkan sel-sel yang dimiliki oleh otak. Oleh
karena itu, penting bagi anda untuk mencukupi kandungan karbohidrat yang dibutuhkan oleh
tubuh.
5. Kesehatan Pencernaan
Fungsi karbohidrat bagi tubuh selanjutnya adalah untuk kesehatan pencernaan.
Karbohidrat merupakan nutrisi yang baik untuk menciptakan energi dalam tubuh. Dan hal itu
akan berguna untuk menyehatkan pencernaan tubuh manusia. Dengan pencernaan yang baik
maka sistem metabolisme dalam tubuh akan berjalan dengan baik. Sehingga memungkinkan
tubuh manusia akan terhindar dari segala serangan penyakit.
6. Mengoptimalkan Fungsi Protein
Fungsi karbohidrat bagi tubuh selanjutnya adalah untuk mengoptimalkan fungsi
protein. Seperti kita ketahui bahwa protein merupakan nutrisi yang sangat penting dan
dibutuhkan oleh seluruh organ tubuh agar dapat bekerja dengan baik. Maka protein ini akan
berfungsi dengan baik dengan adanya karbohidrat. Sehingga sangat disarankan untuk anda

4
menjaga asupan karbohidrat dalam tubuh anda agar fungsi protein dapat berjalan dengan
optimal dan mencukupi kebutuhan yang dibutuhkan oleh organ dalam tubuh manusia.
7. Mengendalikan Berat Badan
Fungsi karbohidrat bagi tubuh selanjutnya adalah untuk mengendalikan berat badan
agar tidak mengalami kelebihan berat bada. Karbohidrat sendiri dikenal adalah zat yang dapat
memicu bertambahnya berat badan. Bahkan bagi orang yang melakukan diet, karbohidrat ini
akan dihindari. Namun demikian, ternyata karbohidrat malah akan memberikan fungsi untuk
mengendalikan berat badan.
8. Mencegah Berbagai Serangan Penyakit
Fungsi karbohidrat bagi tubuh selanjutnya adalah untuk mencegah berbagai serangan
penyakit. Hal ini dikarenakan karbohidrat sendiri adalah salah satu nutrisi untuk menciptakan
energi. Serat yang terkandung dalam karbohidrat inilah yang akan menghindarkan anda dari
serangan berbagai penyakit yang akan menembus sistem kekebalan tubuh anda. oleh karena
itu sangat disarankan bagi anda untuk mencukupi kandungan karbohidrat agar terhindar dari
berbagai serangan penyakit. Anda juga disarankan untuk mengetahui tentang gejala varises.
9. Memelihara Kesehatan Jantung
Fungsi karbohidrat bagi tubuh selanjutnya adalah untuk memelihara kesehatan jantung.
Perlu anda ketahui bahwa kandungan serat di dalam karbohidrat akan membuat jantung
semakin sehat. Bahkan anda akan terhindar dari berbagai serangan penyakit jantung lainnya.
namun demikian perlu anda ingat, bahwa karbohidrat yang baik adalah yang berasal dari
sumber makanan seperti buah-buahan, dan kacang-kacangan.
10. Meningkatkan Penyerapan Nutrisi
Fungsi karbohidrat bagi tubuh selanjutnya adalah untuk meningkatkan penyerapan
nutrisi. Perlu anda ketahui bahwa salah satu jenis karbohidrat yang baik adalah jenis laktosa
yang sangat baik untuk tubuh. Jenis karbohidrat ini akan membuat nutrisi dapat diserap oleh
seluruh organ dengan baik. Sehingga seluruh organ akan bekerja dengan baik dan
memungkinkan anda untuk terhindar dari segala serangan penyakit. Oleh karena itu anda
sangat disarankan untuk menjaga asupan karbohidrat dalam makanan yang anda konsumsi
agar fungsi ini dapat berjalan. Anda juga disarankan untuk mengetahui tentang nyeri sendi
lutut.

2.4 Jenis-Jenis Karbohidrat dan Strukturnya


1. Monosakarida
5
Monosakarida merupakan sakarida sederhana yang tidak dapat dihidrolisis menjadi
satuan kecil walaupun dalam suasana yang lunak sekalipun. Monosakarida yang apling
sederhana adalah gliseraldehid, yakni suatu aldosa dan isomerinya adalah dihidroksiaseton,
yaitu suatu ketosa. Kedua senyawa tersebut merupakan suatu triosa karena mengandung tiga
atomkarbon. Jadi, suatu monosakarida tidak hanya dpaat dibedakan berdasarkan gugus-gugus
fungsionalnya, tetapi juga dari jumlah atom karbonnya.
Rumus monosakarida sering ditulis menggunakan perjanjian yang diajukan oleh Emil
Fisher, di mana rangka karbon dituliskan secara vertikal, dengan gugus fungsional aldehid
atau keton kea rah atas dan kedua gugus –OH terakhir diarahkan ke kanan untuk isomer D
dan ke arah kiri untuk isomer L. Rumus proyeksi Fischer untuk kedua isomer gliseraldehid
ditunjukkan pada gambar dibawah ini

Berdasarkan jumlah atom karbonnya, monosakarida dapat digolongkan ke dalam


tri-,tetr-,pent-, dan heks-. Contoh triosa, yaitu monosakarida dengan tiga atom karbon. Triosa
adalah monosakarida paling sederhana, dan semua monosakarida yang lain dianggap sbeagai
turunan dari triosa, khususnya D-gliseraldehid.
Beberapa monosakarida yang penting ditunjukkan berdasarkan jumlah atom karbonnya,
contoh:
a. Triosa dan eritrosa: suatu tetrosa
b. Ribosa, Arabinosa, xilosa, dan liksosa: suatu pentosa
c. Glukosa, manosa, galaktosa, dan fruktosa: suatu heksosa.

Struktur monosakarida ditunjukkan pada Gambar

6
Monosakarida dapat melangsungkan reaksi antarmolekul secara reversibel membentuk
senyawa lingkar. Suatu aldosa, seperti glukosa membentuk cincin piranosa lingkar enam,
sedangkan ketosa, seperti fruktosa membentuk cincin furanosa lingkar lima. Kedua isomer itu

dikenal sebagai bentuk dan . Keduanya berbeda hanya pada atom karbon pertama atau C1.

7
Glukosa, C6H12O6 dinamakan juga dektrosa, merupakan senyawa karbon yang
melimpah di alam dan sebagai komponen dari polisakarida seperti selulosa, pati dan
glikogen. Dalam kedokteran, glukosa sering disebut gula darah, karena glukosa diketahui
terdapat dalam aliran darah dengan jumlah yang cukup melimpah.
Fruktosa juga dikenal dengan levulosa atau gula buah, mempunyai rumus molekul yang
sama seperti glukosa, tetapi mengandung keton sebagai gugus fungsionalnya. Fruktosa terjadi
secara alami baik dalam buah-buahan maupun madu, yang ditemukan bergabung dengan
glukosa dalam sukrosa membentuk disakarida, disebut gula pasir. Fruktosa memiliki rasa
paling manis di antara semua sakarida.
Fruktosa juga dikenal dengan levulosa atau gula buah, mempunyai rumus molekul yang
sama seperti glukosa, tetapi mengandung keton sebagai gugus fungsionalnya. Fruktosa terjadi
secara alami baik dalam buah-buahan maupun madu, yang ditemukan bergabung dengan
glukosa dalam sukrosa membentuk disakarida, disebut gula pasir. Fruktosa memiliki rasa
paling manis di antara semua sakarida.

Gambar Fruktosa melangsungkan reaksi reversible menghasilkan bentuk isomer dan

isomer dari cincin lima fruktofuranosa.


Apabila suatu sakarida dilarutkan dalam air, maka rotasi optiknya lemabat laun berubah
sampai diperoleh rotasi yang tetap dengan harga khas untuk setiap sakarida. Peristiwa ini

dinamakan dengan mutarotasi, yang disebabkan adanya perubahan bentuk dari isomer

menjadi isomer , atau sebaliknya (Yayan, 2012).


Galaktosa merupakan monosakarida yang jarang terdapat bebas dalam alam. Umumnya
berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu.

8
Galaktosa mempunyai sifat memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kanan. Pada proses
oksidasi oleh asam nitrat pekat dan dalam keadaan panas galaktosa menghasilkan asam musat
yang kurang larut dalam air bila dibandingkan dengan asam sakarat yang dihasilkan oleh
oksidasi glukosa. Pembentukan asam musat ini dapat dijadikan cara identifikasi galaktosa,
karena Kristal asam musat mudah dimurnikan dan diketahui bentuk Kristal maupun titik
leburnya (Poedjiadi, 1994).

Struktur Galaktosa

Beberapa reaksi monosakarida


1. Senyawa Iodo
Jika suatu aldosa direaksikan dengan asam iodide (HI), maka aldosa akan kehilangan
seluruh oksigennya dan digantikan dengan senyawa iodida (C6H13I). Turunan yang dihasilkan
merupakan suatu senyawa dengan rantai lurus seperti heksana. Ini membutikan bahwa aldosa
tersebut tidak mempunyai rantai samping.
2. Oksidasi
Oksidasi monosakarida, khususnya aldosa akan menghasilkan asam. Gugus aldehid
yang terdapat pada aldosa teroksidasi menjadi gugus aldonat. Apabila gugus CH 2OH
teroksidasi, maka akan terbentuk asam uronat. Larutan HNO 3 pekat dapat mengoksidasi
kedua gugus aldehid membentuk asam sekarat. Pada umumnya, asam sekarat larut dalam
HNO3 encer, tetapi asam mukat yang berasal dari hasil oksidasi galaktosa tidak larut.
2. Disakarida
Disakarida terdiri dari dua lingkar monosakarida. Ikatan yang menghubugkan kedua
monosakarida tersebut dinamakan ikatan glikosidik, yang terbentuk dengan cara kondensasi
gugus hidroksil pada atom karbon nomor satu dari satu monosakarida dengan gugus hidroksil
dari salah satu atom karbon nomor 2,4 atau 6 pada monosakarida yang kedua. Bentuk
disakarida yang umum, seperti maltosa terdiri dari dua glukosa. Dalam maltosa, jembatan
oksigen terbentuk antara atom karbon nomor 1 dari D-glukosa dan atom karbon nomor 4 dari
D-glukosa lain. Ikatan yang terbentuk dinamakan ikatan 1→ 4 glikosidik.

9
Fruktosa dan glukosa juga dapat membentuk suatu disakarida, dinamakan sukrosa,

sedangkan laktosa yang terdapat dalam susu terbentuk dari -D-glukosa (Yayan, 2012).

Pembentukan Sukrosa
Sukrosa ialah gula yang dikenal sehari-hari, baik yang berasal dari tebu
maupun dari bit. Selain pada tebu dan bit, sukrosa terdapat pula pada tumbuhan lain,
misalnya dalam buah nanas dan dalam wortel. Dengan hidrolisis sukrosa akan
terpecah dan menghasilkan glukosa dan fruktosa.
Pada molekul sukrosa terdapat ikatan antara molekul glukosa dan fruktosa,
yaitu antara atom karbon nomor 1 pada glukosa dengan atom karbin nomor 2 pada
fruktosa melalui atom oksigen. Kedua atom karbon tersebut adalah atom karbon yang
mempunyai gugus –OH glikosidik, atau atom karbon yang merupakan gugus aldehida
pada glukosa dan gugus keton pada fruktosa. Sukrosa mempunyai sifat memutar
cahaya terplarisasi ke kanan. Hasil yang diperoleh dari reaksi hidrolisis ialah glukosa
dan fruktosa dalam jumlah yang ekuimolekuler. Glukosa memutar cahaya
terpolarisasi ke kanan, sedangkan fruktosa ke kiri. Oleh karena fruktosa mempunyai
rotasi spesifik lebih besar daripada glukosa, maka campuran glukosa dan fruktosa
sebagai hasil hidrolis itu memutar ke kiri.
Dengan hidrolisis laktosa akan menghasilkan D-glaktosa dan D-glukosa,
karena itu laktosa adalah suatu disakarida. Ikatan galaktosa dan glukosa terjadi antara
atom karbon nomor 1 pada galaktosa dan atom karbon nomor 4 pada glukosa. Oleh
karenanya molekul laktosa masig mempunyai gugus –OH glikosidik. Dengan
demikian laktosa mempunyai sifat mereduksi dan mutarotasi. Biasanya laktosa
mengkristal dalam bentuk α. Dalam susu terdapat laktosa yang sering disebut gula
susu.

10
Struktur Laktosa
Maltosa adalah suatu disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa. Ikatan yang
terjadi iadalah antara atom karbon nomor 1 dan atom karbon nomor 4, oleh karenanya
maltosa masih mempunyai gugus –OH glikosidik dan dnegan demikian masih mempunyai
sifat mereduksi. Maltosa merupkan hasil antara dalam proses hidrolisis amilum dengan asam
maupun dengan enzim. Maltosa mudah larut dalam air dan mempunyai rasa lebih manis
daripada laktosa, tetapi kurang manis daripada sukrosa (Poedjiadi, 1994).

3. Polisakarida
Polisakarida terdiri dari rantai monosakarida yang dapat digolongkan secara
fungsional ke dalam dua kelompok besar, yaitu strukturak polisakarida dan nutrient
polisakarida. Struktural polisakarida berlaku sebagai pembangun komponen dari organel sel
dan sebagai unsur pendukung intrasel. Polisakarida yang termasuk golongan ini adlaah
selulosa (ditemukan dalam dinding sel tumbuhan), kitin, kondroitin, dan asam hialuronat.
Polisakarida nutrient berperan sebagai sumber cadangan monosakarida. Polisakarida yang
termasuk kelompok ini adalah paramilum, pati dan glikogen.
a. Selulosa
Selulosa merupakan polisakarida yang banyak dijumpai dalam dinding sle tumbuhan

dan merupakan polimer yang tidak bercabang. Selulosa terbentuk dari monomer -D-

glukosa yang membentuk rantai polimer melalui ikatan (1→4) glikosidik. Panjang

rantai beranekaragam, mulai dari beberapa ratus sampai ribuan unit glukosa.

Dalam dinding sel tumbuhan, sejumlah besar selulosa berkumpul menjadi


rantai silang, serabut parallel, dan bundel yang merupakan rantai tersendiri.
b. Glikogen

11
Glikogen merupakan homopolisakarida nutrient yang bercabang, terdiri dari
satuan glukosa yang berikatan 1→4 dan 1→6. Glikogen umumnya ditemukan
dalam hamper semua sel hewan, juga protozoa dan bakteri. Pada manusia dan
vertebrata, glikogen dutemukan dalam hati dan otot, yang merupakan karbohidrat
cadangan.

Glikogen tersusun atas jutaan glikosil, yang terikat dengan ikatan 1→4
glikosidik membentuk rantai panjang. Pada titik percabangan membentuk ikatan
1→6.
c. Pati (Amilum)
Pati adalah nutrient polisakarida yang ditemukan dalam sel tumbuhan dan
beberapa mikroorganisme. Dalam beberapa hal, pati memiliki kesamaan dengan
glikogen (glikogen kadang-kadang dsebut pati hewani). Pati selalu terdapat dalam
sel tumbuhan berbentul granula dengan diameter beberapa micron. Granula pati
mengandung campuran dari dua polisakarida berbeda, yaitu amilosa dan
amilopektin. Jumlah kedua polisakarida ini berbeda tergantung dari jenis pati.
Pada kentang, jagung, dan tumbuhan lain yang banyak mengandung pati memiliki
kandungan amilopektin sekitar 75-80% dan amilosa sekitar 20-25%.
Komponen amilosa pati merupakan polisakarida tak bercabang yang terdiri
dari glukosa dan ribuan satuan glikosil yang terikat pada 1→4 glikosidik. Rantai
polisakarida ini membentuk untai heliks. Jika pari direaksikan dengan iodium
akan muncul warna biru terang, ini disebabkan terjadi ikatan koordinasi antara ion
iodida dan pati. Ikatan koordinaso yang terjadi antara ion iodide pati tersebut akan
menghasilkan warna biru dengan intensitas yang berbeda tergantung pada
kandungan amilosa yang terdapat dalam pati (Yayan, 2012).

12
2.5 Uji Identifikasi Karbohidrat
a. Pereaksi Fehling
Pereaksi fehling terdiri dari dua jenis larutan, yaitu larutan Fehling A dan larutan
Fehling B. Larutan Fehling A adalah larutan CuSO4 dalam air, sedangkan larutan Fehling
B adalah larutan garam kalium-natrium-tartrat dan NaOH dalam air. Kedua macam larutan
ini disimpan secara terpisah dan baru dicampur ketika akan digunakan. Dalam identifikasi
karbohidrat, ion Cu2+ direduksi menjadi ion Cu+, yang dalam suasana basa akan
diendapkan sebagai Cu2O.
Cu2+(aq) + Karbohidarat Cu+(aq)
+ -
2Cu (aq) + 2OH (aq) Cu2O(S) + H2O(l)
Dengan larutan glukosa 1 %, pereaksi Fehling menghasilkan endapan berwarna
merah bata, sedangkan jika digunakan larutan yang lebih encer misalnya larutan glukosa
0,1%, endapan yang terbentuk berwarna hijau-kuning.

b. Pereaksi Benedict
Pereaksi benedict adalah larutan yang mengandung tembaga (II) sulfat, natrium
karbonat, dan natrium sitrat. Glukosa dapat mereduksi ion Cu2+ dari tembaga (II) sulfat
menjadi ion Cu+, yang selanjutnya mengendap sebagai Cu2O. Endapan yang terbentuk
berwarna hijau, kuning, atau merah bata, bergantung pada konsentrasi karbohidart yang
diuji.
Perekasi benedict lebih banyak digunakan untuk uji glukosa dalam urin
dibandingkan pereaksi Fehling karena beberapa alasan. Jika dalam urin terdapat asam urat
atau kreatinin, kedua senyawa ini dapat mereduksi Fehling tetapi tidak dapat mereduksi
pereaksi Benedict. Disamping itu, pereaksi Benedict lebih peka daripada pereaksi Fehling.

13
c. Pereaksi Barfoerd
Pereaksi ini terdiri dari larutan tembaga (II) asetat dan asam asetat dalam pelarut air
yang berguna untuk membedakan antara monosakarida dan disakarida. Monosakarida
dapat mereduksi lebih cepat daripada disakarida. Jadi, Cu2O terbentuk lebih cepat dalam
monosakarida daripada dalam disakarida dengan konsentrasi tidak berbeda secara
signifikan.
Perbedaan pereaksi Barfoerd dengan pereaksi Fehling atau Benedict adalah pada
pereaksi Barfoerd berlangsung pada suasana asam. Apabila karbohidarat mereduksi suati
ion logam, karbohidrat ini akan teroksidasi. Gugus aldehid pada karbohidarat teroksidasi
menjadi gugus karboksilat dan terbentuk asam mono karboksilat. Contoh : galaktosa akan
teroksidasi menjadi asam galaktonat sedangkan glukosa menjadi asam glukonat.

d. Pereaksi Molisch
Pereaksi molisch terdiri dari larutan α-naftol dalam pelarut alkohol. Jika pereaksi ini
ditambahkan kedalam larutan glukosa, kemudian ditambahkan asam sulfat pekat secara
hati-hati (dialirkan melalui dinding wadah) maka akan terbentuk dua lapisan zat cair pada
batas antara dua lapisan itu terbentuk cincin berwarna ungu akibat terjadi reaksi
kondensasi antara α-naftol dan furfural (furfural terbentuk akibat dehidrasi glukosa dalam
asam pekat yang panas).

2.6 Penyakit-penyakit yang Berhubungan dengan Karbohidrat

14
Telah kita ketahui bersama bahwasanya karbohidrat merupakan sumber pokok utama
dalam komponen penyusunan gizi seimbang. Tidak hanya dikarenakan mudah didapatkan,
namun juga karbohidrat memiliki banyak manfaat yang dapat membantu meningkatkan
kualitas gizi masyarakat. Dan apabila gizi yang kita miliki didalam tubuh kita tidak seimbang
maka akan menimbulkan penyakit dalam tubuh.
Penyakit yang dapat ditimbulkan akibat kekurangan karbohidrat seperti:
1. Marasmus (busung lapar)
Gangguan akibat kekurangan asupan makanan yang mengandung karbohidrat dapat
mengakibatkan penyakit diantaranya adalah penyakit yang sering mengenai anak
balita.
Ciri-ciri penyakit marasmus :
 Selalu merasa kelaparan.
 Anak sering menangis.
 Tubuh menjadi sangat kurus, biasanya pada anak yang terkena penyakit busung lapar.
 Kulit menjadi keriput.
 Pernapasan terganggu akibat tekanan darah dan detak jantung yang tidak stabil.
 Penyakit marasmus sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian apabila tidak
ditangani secara serius.
 Penyakit marasmus akan mengakibatkan tumbuh kembang anak menjadi terhambat,
perkembangan kecerdasannya menjadi lambat, dan tidak menutup kemungkinan akan
berdampak pada perkembangan psikologisnya.
2. Kekurangan kalori dan protein (kwashiskor)
Terjadi karena defisiensi energi dan defisiensi protein, disertai susunan hidangan yang
tidak seimbang. Penyakit KKP memyerang anak yang sedang tumbuh pesat (balita),
terutama berusia 2-4 tahun. Beberapa gejala definiensi energi, anak kelihatan kurus
seolah-olah hanya tinggal kulit pembalut tulang. Muka berkerut seperti orang tua, kulit di
dekat pantat Juga tampak berlipat-lipat, mengenaskan kulit yang terlalu lebar untuk badan
anak. Anak tergeletak pasif, apatis, tanpa respon terhadap keadaan sekitar, dan bila
dipegang tidak terasa jariagan lemak subkutan di antara lipatan kulitnya.
Pada anak yang kekurangan protein (kwashiskor) ditemui gejala antara lain, anak
aptis, rambut kepala halus dan jarang, rambut bewarna kemerahan, kusam tidak hitam
mengkilap seperti pada anak Sehat, rambut ini aering mudah dicabut tanpa terasa sakit
oleh ponderita. Kadang kala terdapat uban yang momperkuat diagnosa, kwashiorkor.
3. Hipoglikemia

15
Hipoglikimia (kadar glukosa darah yang abnormal-rendah) terjadi kalau
kadar glukosa turun di bawah 50 hingga 60 mg/dl (2,7 hingga 3,3mmol/L). Hipoglikemi
adalah suatu kondisi dimana kadar glukosa darah yang abnormal rendah) terjadi kalau
kadar glukosa turun di bawah 50 hingga 60 mg/dl.
Faktor-faktor yang menyebabkan hipoglikemia:
a) Asupan karbohidrat kurang, Makan tertunda atau lupa, porsi makan kurang
b) Diet slimming, anorexia nervosa
c) Muntah, gastroparesis
d) Menyusui
e) Absorbsi yang cepat, pemulihan glikogen otot
f) Alkohol, pemakaian alkohol dalam jumlah banyak tanpa makan dalam waktu yang
lama bisa menyebabkan hipoglikemia yang cukup berat sehingga
menyebabkan stupor.
Penyakit yang dapat ditimbulkan akibat kekurangan karbohidrat seperti:
1. Diabetes Melitus
Diabetes dinyatakan sebagai keadaan di mana terjadi produksi urin yang melimpah
pada penderita Diabetes mellitus (DM).
Diabetes melitus dapat ditangani dengan upaya diet, kegiatan fisik dan otak. Jika
penangannya cukup baik, penderita dapat menjalani kehidupan normal untuk jangka waktu
cukup lama. Penyakit kencing manis dapat dikatakan suatu kelainan akibat kekurangan
hormon insulin. Akibatnya, glukosa yang dikonsumsi tetap redah dalam darah dan sukar
menembus dinding sel untuk disimpan menjadi glikogen atau digunakan sebagai energi.
Pada. penderita diabetes, kadar gula dapat mencapai 1.200ol/dl, Keadaan ini hanya dapat
diatasi dengan suntikan hormon insulin secara teratur dan pembatasan makanan atau diet
yang ketat.
2. Obesitas
Obesitas atau kegemukan adalala kelebihan gizi yang ditandai dengan adanya
penimbunan lemak secara berlebihan dalan tubuh sehingga menaikkan berat Badan.
Kegemukan hanya dapat terjadi jika ada kelebihan energi karena berbagai sebab, antara
lain kelebihan zat gizi, kelainan baagian otak tertentu, kelainan hormon endokrin, faktor
keturunan, dan akibat pemakaian obat tertentu.
Kelebihan berat antara lain disebabkan ketidakseimbangan konsumsi kalori dengan
kebutuhan energi, dimana konsumai terlalu berlebihan dibanding kebutuhan energi.
Kelebihan energi itu disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Pada keadaan normal,
jaringan lemak itu ditimbun di beberapa tempat, diantaranya dalam jaringan subkutan dan

16
dalam jaringan tirai khusus (ementum).Penimbunam lemak pada wanita memiserikan
bentuk khas feminin, misalaya di daerah pinggul, daerah bahu, dan dada. Timbunan ringan
lemak di daerah khusus itu sangat ditakuti dan dijauhi kaum wanita karena cukup sulit
diatasi.
3. Jantung Koroner
Penyakit jantung dimulai ketika kolesterol, bahan lemak, dan kalsium tertumpuk
dalam arteri.
Gejala penyakit jantung biasanya terjadi selama latihan atau aktivitas. Itu karena
meningkatnya permintaan nutrisi dan oksigen yang tidak dapat dipenuhi karena arteri
koroner yang diblokir. Gejala lain dari penyakit jantung termasuk nyeri dada (angina),
sesak napas, rahang sakit, dan sakit punggung, terutama di sisi kiri. Selain nyeri dada
(angina) dan sesak nafas, beberapa gejala umum lainnya penyakit jantung termasuk rasa
sakit rahang, nyeri punggung, dan jantung berdebar-debar.

17
Materi Karbohidrat Dari Artikel Dan Jurnal

1. Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat merupakan kelas biomolekul yang paling berlimpah di alam. Lebih lazim
dikenal sebagai gula, karbohidrat merupakan produk akhir utama penggabungan fotosintetik
dari karbon anorganik (CO2) ke dalam zat hidup.Perubahan energi matahari ini menjadi
energi kimiawi dari biomolekul menjadikan karbohidrat sumber utama dari energi metabolik
bagi organisme hidup. Karbohidrat juga bertindak sebagai sumber karbon untuk sintesis
biomolekul lain dan sebagai bentuk cadangan polimerik dari energi.
Karbohidrat didefinisikan sebagai polihidroksialdehid atau polihidrosiketon dan
derivatnya. Suatu karbohidrat merupakan suatu aldehid (-CHO) jika oksigen karbonil
berkaitan dengan suatu atom karbon terminal, dan suatu keton (=C=O) jika oksigen karbonil
berikatan dengan suatu karbon internal. Dalam alam, karbohidrat terdapat sebagai
monosakarida (gula individual atau sederhana), oligosakarida, dan polisakarida.
Oligosakarida umumnya didefinisikan sebagai suatu molekul yang mengandung dua hingga
sepuluh unit monosakarida, beberapa di antaranya mempunyai berat molekul beberapa
juta.Dalam konteks ketiga klasifikasi inilah disajikan subjek karbohidrat yang luas.
Pembentukan Glikosida apabila glukosa direaksikan dengan metil alcohol,
menghasilkan dua senyawa. Kedua senyawa ini dapat dipisahkan satu dari yang lain dan
keduanya tidak memiliki sifat aldehida. Keadaan ini membuktikan bahwa yang menjadi pusat
reaksi adalah gugus –OH yang terikat pada atom karbon nomor 1. Senyawa yang terbentuk
adalah suatu asetal dan disebut secara umum glikosida. Ikatan yang terjadi antara gugus metil
dengan monosakarida disebut ikatan glikosidik dan gugus –OH yang bereaksi disebut gugus
–OH glikosidik.Isomerisasi Kalau dalam larutan asam encer monosakarida dapat stabil, tidak
demikian halnya apabila monosakarida dilarutkan dalam basa encer. Glukosa dalam larutan
basa encer akan berubah sebagian menjadi fruktosa dan manosa. Ketiga monosakarida ini ada
dalam keadaan keseimbangan. Demikian pula apabila yang dilarutkan itu fruktosa atau
manosa, keseimbangan antara ketiga monosakarida akan tercapai juga. Reaksi ini dikenal
sebagai transformasi Lobry de Bruin Van Eckenstein yang berlangsung melalui proses
enolisasi. Pembentukan ester Adanya gugus hidroksil pada karbohidrat memungkinkan
terjadinya ester apabila direaksikan dengan asam. Monosakarida mempunyai beberapa gugus
–OH dan dengan asam fosfat dapat menghendakinya menghasilkan ester asam fosfat.
Pembentukan osazon Semua karbohidrat yang mempunyai gugus aldehida atau keton bebas

18
akan membentuk osazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih. Osazon yang terjadi
mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang khas bagi masing-masing karbohidrat.
Pembentukan furfural Dalam larutan asam yang encer, walaupun dipanaskan monosakarida
umumnya stabil. Tetapi apabila dipanaskan dengan asam kuat yang pekat, monosakarida
menghasilkan furfural atau derivatnya. Reaksi pembentukan furfural ini adalah reaksi
dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa.Sifat mereduksi Monosakarida dan
beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat
sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat maupun
analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton
bebas dalam molekul karbohidrat.
Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton dan meliputi kondensat
polimer-polimernya yang terbentuk. Nama karbohidrat dipergunakan pada senyawa-senyawa
tersebut, mengingat rumus empirisnya yang berupa CnH 2nOn atau mendekati Cn(H2O)n yaitu
karbon yang mengalami hidratasi. Namun demikian nama ini sebenarnya kurang tepat karena
hidrat (H2O) yang melekat pada gugus karbon bukanlah sebagai hidrat yang sebenarnya.
Misalnya tak dapat dipisahkan atau dikristalkan tersendiri yang terlepas dari gugusnya.
Karbohidrat banyak terdapat dalam bahan nabati, baik berupa gula sederhana, heksosa,
pentosa, maupun karbohidrat dengan berat molekul yang tinggi seperti pati, pectin, selulosa,
dan lignin. Selulosa dan lignin berperan sebagai penyusun dinding sel tanaman. Pada
umumnya buah-buahan mengandung monosakarida seperti glukosa dan fruktosa. Disakarida
seperti gula tebu (sukrosa atau sakarosa) banyak terkandung dalam batang tebu; di dalam air
susu terdapat laktosa atau gula susu. Beberapa oligosakarida seperi dekstrin terdapat dalam
sirup pati, roti, dan bir. Sedangkan berbagai polisakarida seperti pati, banyak terdapat dalam
serealia dan umbi-umbian; selulosa dan pectin banyak terdapat dalam buah-buahan.
Karbohidrat mempunyai fungsi biologi diantaranya yaitu:
1) Pati dan glikogen berperan penting sebagai penyedia sementara glukosa.
2) Berperan sebagai unsur struktural dan penyangga di dalam dinding sel bakteri dan
tanaman dan pada jaringan pengikat dan dinding sel organisme hewan.
3) Karbohidrat lain berfungsi sebagai pelumas sendi kerangka sebagai senyawa perekat
diantara sel, dan senyawa pemberi spesifisitas biologi pada permukaan sel hewan.
Beberapa sifat kimia karbohidrat :
1. Sifat mereduksi Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat
mereduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan
untuk keperluan identifikasi karbohidrat maupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi

19
ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul
karbohidrat.
2. Pembentukan furfural Dalam larutan asam yang encer, walaupun dipanaskan
monosakarida umumnya stabil. Tetapi apabila dipanaskan dengan asam kuat yang
pekat, monosakarida menghasilkan furfural atau derivatnya. Reaksi pembentukan
furfural ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa.
3. Pembentukan osazon Semua karbohidrat yang mempunyai gugus aldehida atau keton
bebas akan membentuk osazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih. Osazon
yang terjadi mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang khas bagi masing-masing
karbohidrat.
4. Pembentukan ester Adanya gugus hidroksil pada karbohidrat memungkinkan terjadinya
ester apabila direaksikan dengan asam. Monosakarida mempunyai beberapa gugus –OH
dan dengan asam fosfat dapat menghendakinya menghasilkan ester asam fosfat.
5. Isomerisasi Kalau dalam larutan asam encer monosakarida dapat stabil, tidak demikian
halnya apabila monosakarida dilarutkan dalam basa encer. Glukosa dalam larutan basa
encer akan berubah sebagian menjadi fruktosa dan manosa. Ketiga monosakarida ini
ada dalam keadaan keseimbangan. Demikian pula apabila yang dilarutkan itu fruktosa
atau manosa, keseimbangan antara ketiga monosakarida akan tercapai juga. Reaksi ini
dikenal sebagai transformasi Lobry de Bruin Van Eckenstein yang berlangsung melalui
proses enolisasi.
6. Pembentukan Glikosida Apabila glukosa direaksikan dengan metil alcohol,
menghasilkan dua senyawa. Kedua senyawa ini dapat dipisahkan satu dari yang lain
dan keduanya tidak memiliki sifat aldehida. Keadaan ini membuktikan bahwa yang
menjadi pusat reaksi adalah gugus –OH yang terikat pada atom karbon nomor 1.
Senyawa yang terbentuk adalah suatu asetal dan disebut secara umum glikosida. Ikatan
yang terjadi antara gugus metil dengan monosakarida disebut ikatan glikosidik dan
gugus –OH yang bereaksi disebut gugus –OH glikosidik.
(http://artikelkimia.blogspot.com/2010/12/karbohidrat.html)

2. Manfaat Karbohidrat
Makromolekul biologis adalah molekul besar yang diperlukan untuk hidup dan
dibangun dari molekul organik yang lebih kecil. Satu kelas utama makromolekul biologis
adalah karbohidrat, yang dibagi lagi menjadi tiga subtipe: monosakarida, disakarida, dan
polisakarida. Karbohidrat, pada kenyataannya, merupakan bagian penting dari makanan kita
biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran adalah sumber alami dari karbohidrat. Yang penting,
karbohidrat menyediakan energi untuk tubuh, terutama melalui glukosa, gula sederhana yang
20
merupakan komponen pati dan bahan dalam banyak makanan dasar. Karbohidrat dalam
Nutrisi Karbohidrat telah menjadi topik yang kontroversial dalam dunia makanan. Orang
yang mencoba untuk menurunkan berat badan sering menghindari karbohidrat, dan terhadap
pola makan benar-benar melarang konsumsi karbohidrat, mengklaim bahwa diet rendah
karbohidrat membantu orang untuk menurunkan berat badan lebih cepat. Namun, karbohidrat
telah menjadi bagian penting dari diet manusia selama ribuan tahun; artefak dari peradaban
kuno menunjukkan adanya gandum, beras, dan jagung di daerah penyimpanan nenek moyang
kita.
Karbohidrat adalah makromolekul biologis yang dibagi lagi menjadi tiga subtipe:
monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Seperti semua makromolekul, karbohidrat yang
diperlukan untuk hidup dan dibangun dari molekul organik yang lebih kecil.
Karbohidrat harus dilengkapi dengan protein, vitamin, dan lemak untuk menjadi bagian dari
diet seimbang. Kalori-bijaksana, satu gram karbohidrat menyediakan 4,3 Kcal. Sebagai
perbandingan, lemak menyediakan 9 Kcal / g, rasio yang kurang diinginkan. Karbohidrat
mengandung unsur larut dan tidak larut; bagian tidak larut dikenal sebagai serat, yang
sebagian besar selulosa. Serat memiliki banyak kegunaan; itu meningkatkan gerakan usus
yang teratur dengan menambahkan sebagian besar, dan mengatur tingkat konsumsi glukosa
darah. Serat juga membantu menghilangkan kelebihan kolesterol dari tubuh. Serat mengikat
dan menempel pada kolesterol di usus kecil dan mencegah partikel kolesterol memasuki
aliran darah. Kemudian kolesterol keluar dari tubuh melalui feses. Diet kaya serat juga
memiliki peran protektif dalam mengurangi terjadinya kanker usus besar. Selain itu, makanan
yang mengandung biji-bijian dan sayuran memberikan perasaan kenyang. Sebagai sumber
langsung energi, glukosa dipecah selama proses respirasi selular, yang menghasilkan
adenosin trifosfat (ATP), mata uang energi sel. Tanpa konsumsi karbohidrat, ketersediaan
“energi instan” akan berkurang. Menghilangkan karbohidrat dari diet bukan cara terbaik
untuk menurunkan berat badan. Diet rendah kalori yang kaya akan biji-bijian, buah-buahan,
sayuran, dan daging tanpa lemak, bersama-sama dengan banyak olah raga dan banyak air,
adalah cara yang lebih masuk akal untuk menurunkan berat badan.
(https://dorisikembar.wordpress.com/2015/01/14/artikel-karbohidrat/)
Karbohidrat adalah senyawa karbon yang mengandung gugus fungsi keton/aldehida dan
gugus hidroksi.
3. Penggolongan Atau Jenis Jenis Karbohidrat.
Karbohidrat ditinjau dari strukturnya ada 2 golongan yaitu aldosa (karbohidrat yang
mengikat gugus fungsi aldehida) dan ketosa (karbohidrat yang mengikat gugus keton).
21
Karbohidrat sederhana contohnya monosakarida seperti glukosa, fruktosa dan galaktosa atau
juga disakarida seperti sukrosa dan laktosa. Karbohidrat sederhana terkandung dalam produk
pangan seperti madu , buah-buahan dan susu. Karbohidrat kompleks contonya pati, glikogen
(simpanan energi didalam tubuh), selulosa serat (fiber). Karbohidrat kompleks terkandung
didalam produk pangan seperti nasi, kentang, jagung, singkong, ubi, pasta, roti dan
sebagainya.
1. Monosakarida: karbohidrat yang sederhana dalam arti molekulnya hanya terdiri atas
beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi
lunak menjadi karbohidrat lain.
 Monosakarida mempunyai 2 jenis struktur yaitu terbuka dan melingkar(siklis). Sifat
sifat monosakarida: berupa zat padat yang mudah larut dalam air, mereduksi pereaksi
fehling, tollens, dan benedict, bersifat optis aktif dan menunjukkan gejala mutarotasi.
 Monosakarida dibedakan menjadi aldosa dan ketosa. Aldosa dan ketosa merupakan
monosakarida (gula sederhana) yang dibedakan berdasarkan gugus yang dimilikinya.
Suatu monosakarida dikatakan aldosa apabila memiliki gugus aldehida, dan dikatakan
ketosa apabila memiliki gugus keton.
 Aldehida dan keton sama-sama terdiri atas ikatan rangkap C=O. Pada aldehida ikatan
C=O memiliki satu atom hidrogen yang terikat padanya, sedangkan keton ikatan C=O
memiliki dua gugus hidrokarbon (C-H-O) yang terikat padanya.
 Berdasarkan jumlah atom karbon tersebut, monosakarida dibagi menjadi:
triosa(C3H6O3), tetrosa(C4H8O4), pentosa(C5H10O5), heksosa (C6H12O6), heptosa
(C7H14O7).
Monosakarida yang termasuk aldosa antara lain: erithrosa, threosa, ribosa, arabinosa,
xilosa, glukosa, manosa, dan galaktosa. Monosakarida yang termasuk ketosa antara lain:
erithrulosa, ribulosa, fruktosa, psikosa, dan sedoheptulosa. Contoh aldosa yaitu glukosa dan
galaktosa sedangkan contoh ketosa yaitu fruktosa. Monosakarida yang paling sederhana
adalah gliseraldehida dan di hidroksiaseton. Contohnya monosakarida.
a. Glukosa: suatu aldoheksosa dan sering disebut destrosa karena mempunyai sifat dapat
memutar cahaya terpolarisasi kearah kanan
b. Fruktosa: suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi kekiri,
karenanya disebut juga levulosa

c. Galaktosa: mempunyai sifat memutar bidang cahaya terpolarisasi kekanan.

22
d. Pentosa: beberapa pentosa yang penting diantaranya adalah arabinosa,xilosa, ribosa,
dan 2-deoksiribosa.

2. Oligosakarida: senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai molekul yang terdiri


atas beberapa molekul monosakarida.
a. Disakarida: terbentuk dari dua monosakaridaBeberapa disakarida dan unit unit
pembentuknya: Sukrosa tersusun dari 1 unit glukosa dan 1 unit fruktosa, maltosa
tersusun dari 2 unit galaktosa, laktosa tersusun dari 1 unit glukosa dan 1 unit galaktosa.
b. Trisakarida: terbentuk dari tiga monosakarida
c. Tetrasakarida: terbentuk dari empat monosakarida.
d. Rafinosa adalah suatu trisakarida yang terdiri atas 3 molekul monosakarida yang
berikatan yaitu galaktosa-glukosa-fruktosa.
e. Stakiosa yaitu suatu tetrasakarida stakiosa tidak mempunyai sifat mereduksi, contohnya
galaktosa-glaktosa-glukosa+fruktosa.
Beberapa contoh termasuk oligosakarida:
a. Sukrosa: glukosa dan fruktosa jika direaksikan menghasilkan sukrosa. Sukrosa dapat
memutar cahaya terpolarisasi kekanan. Glukosa + fruktosa = -H20 => sukrosa.
b. Laktosa: dengan hidrolisis laktosa akan menghasilkan D-galaktosa dan D-glukosa
karena laktosa adalah suatu disakarida yang terkagung dalam molekul gukosa dan
galaktosa.
c. Maltosa: suatu disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa.
d. Rafinosa: suatu trisakarida yang jika dihidrolisis akan menghasilkan galaktosa,
glukosa, dan fruktosa.

3. Polisakarida
Molekul polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida. Polisakarida utama
yaitu amilum, glikogen dan selulosa merupakan polimer galaktosa. Isomer optis adalah
isomeri yang disebabkan perbedaan arah putar bidang polarisasi cahaya. Polisakarida yang
terdiri atas satu macam monosakarida atau monomer saja disebut homopolisakarida
sedangkan yang mengandung senyawa lain disebut heteropolisakarida. Contoh senyawa
homopolisakarida adalah:
a. Amilum: amilum terdiri atas 250-300 unit D-glukosa yang terikat dengan ikatan 1,4-
glikosidik, jadi molekulnya merupakan rantai terbuka.
b. Glikogen: glikogen jika dihidrolisis juga akan menghasilkan D-glukosa
23
c. Selulosa adalah suatu disakarida yang terdiri atas 2 molekul glukosa yang berikatan
glikosidik antara atom karbon satu dengan atom karbon empat, dengan asam encer
tidak dapat terhidrolisis tetapi oleh asam dengan konsentrasi tinggi dapat terhidrolisis
menjadi selobiosa dan D-glukosa
d. Pati yang mengandung unit-unit D-glukosa sedangkan asam hialuronat yang
mengandung Nasetil- glukosamin dan asam glukoronat contoh senyawa
heteropolisakarida adalah mukopolisakarida.
Pati umunya akan terbentuk dari 2 polimer molekul glukosa yaitu amilosa (polimer
glukosa rantai panjang yang tidak bercabang), amilopektin (polimer glukosa dengan susunan
yang bercabang-cabang).
Mukopolisakarida adalah suatu heteropolisakarida yaitu polisakarida yang terdiri atas
dua jenis derivat monosakarida. Derivat monosakarida yang membentuk mukopolisakarida
tersebut adalah gula amino dan asam uronat. Polisakarida yang larut dalam air akan
membentuk larutan koloid. Polisakarida dibedakan 2 jenis yaitu: polisakarida simpanan
berfungsi sebagai materi cadangan yang ketika dibutuhkan akan dihidrolisis untuk memenuhi
permintaan gula bagi sel. Contohnya pati,glikogen, dekstran. Polisakarida struktural
berfungsi sebagai materi penyusun dari suatu sel atau keseluruhan organisme, contohnya
selulosa, kitin. Heteropolisakarida mengandung dua atau lebih jenis unit monosakarida yang
berbeda. (http://firmanwahyuit.blogspot.com/2015/10/penggolongan-karbohidrat.html)

4. Analisis Karbohidrat
1. Analisis Karbohidrat Pada Pembuatan Kecap Lamtoro Gung (Leucaenaleucocephala)
Terfermentasi Aspergillus oryzae.
 Metode Penelitian
Karbohidrat dalam bentuk gula reduksi dan pati dianalisis dengan metode Nelson-
Samogyi secara spektrofotometri (Sudarmadji dkk, 1984). Sampel (5 mL) ditambah143,75
mg enzim amilase kemudian digojok dan didiamkan selama 6 jam. Sampel (1 mL) yang
ditambah amilase dan sampel (1 mL) tanpa amilase masing-masing ditambah akuades sampai
volume akhir 10 mL , kemudian diambil 1 mL ditambah dengan 9 mL akuades dan digojog
dengan vorteks. Larutan sampel (1 mL) ditambahkan 1 mL larutan Nelson (campuran larutan
Nelson A dan Nelson B; 25:1 v/v), kemudian dipanaskan dengan water bath pada suhu 100°C
selama 20 menit. Larutan sampel didinginkan sampai mencapai suhu kamar, kemudian
ditambahkan 1 mL larutan arsenomolybdat. Larutan sampel digojog,kemudian ditambahkan
akuades 7 mL dan digojog lagi.Larutan sampel diukur penyerapan (absorbansi) cahaya

24
tampak (visible) padapanjang gelombang 540 nm.Nilai absorbansi sampel – nilai absorbansi
blanko kemudian dikonversi ke mg/mL gula reduksi berdasarkan persamaan regresi senyawa
standar (glukosa monohydrat).Kadar gula reduksi adalah kadargula reduksi tanpa enzim
amilase. Kadar pati = (Kadar gula reduksi setelah diberi enzim amilase–kadar gula reduksi
tanpa enzim amilase) X 0,9.
 Hasil Penelitian
Analisis karbohidrat (gula reduksi dan pati)
Kadar karbohidrat yang diukur dalam penelitian ini adalah karbohidrat dalam bentuk
gula reduksi dan pati.Pati dapat dihidrolisis oleh enzim, misalnya enzim amilase (Whistler et
al., 1984). A. oryzae kaya akan enzim amilase. Pada proses fermentasi kapang (koji), enzim
ini bekerja aktif, sehingga kadar pati berkurang dari 274,36 mg/g pada biji menjadi 260,92
mg/g pada koji (Gambar 1).

Gambar 1.Kadar gula reduksi dan pati pada biji, koji, dan moromi lamtoro gung dalam pembuatan
kecap secara fermentasi oleh A. oryzae. Keterangan: A. Waktu fermentasi kapang 3-5 hari. B. Waktu fermentasi
moromi 30 hari.
Penurunan kadar pati ini diikuti peningkatan kadar gula reduksi dari 78,38 mg/g pada
biji menjadi 119,08 mg/g pada koji. Hal ini terjadi karena hidrolisis pati oleh enzim amilase
A. Oryzae menjadi gula reduksi.Enzim Amilase A. oryzae merombak pati dalam biji menjadi
glukosa dan maltosa dalam koji.Menurut Whistler et al., (1984) pemecahanamilosa akan
menghasilkan glukosa dan maltosa, sedang pemecahan amilopektin akan menghasilkan
glukosa, maltosa, dan limit dekstrin. Aktivitas enzim amilase A. oryzae masih berlangsung
selama fermentasi moromi (Frazier and Westhoff, 1988). Hal ini mengakibatkan kadar pati
berkurang sehingga moromi menjadi 179,50 mg/g, sebaliknya gula reduksi bertambah
menjadi 164,29 mg/g. Penurunan kadar pati dan peningkatan kadar gula reduksi ditunjukkan
pada Gambar 1. (Rahayu, A., Suranto dan T. Purwoko, 2005).

2. Analisis Kandungan Sakarida Dalam TepungDan Pati Umbi Ganyong (Canna Edulis Ker.)
 Metode penelitian
25
a. Uji Benedict
Sebanyak 1 ml larutan sampel hasil ekstraksi dimasukan dalam tabung reaksi kemudian
tambahkan reagen Benedict, gojog, kemudian didihkan dengan api kecil selanjutnya
didinginkan. Hasil akhir yaitu terbentuk endapan warna merah bata jika sampel mengandung
gula pereduksi.
b. Uji Barfoed
Sebanyak 1 ml larutan sampel hasil ekstraksi dimasukan dalam tabung reaksi kemudian
tambahkan reagen Barfoed campur dengan baik, kemudian didihkan dengan apikecil,
perhatikan endapan merah yang terbentuk (Poedjiadi, 2009).
c. Uji Seliwanoff
Sebanyak 1 ml larutan sampel hasil ekstraksi dimasukan dalam tabung reaksi kemudian
tambahkan reagen Seliwanoff campur dengan baik, kemudian didihkan dengan apikecil, hasil
positif ditandai dengan adanya larutan berwarna merah oranye.
d. KLT
Larutan ekstrak sampel dibuat konsentrasi 2 mg/ml kemudian sebagai pembanding
digunakan standart glukosa, mannosa, maltosa, dan fruktosa, galaktosa.Kemudian filtrat dan
standar ditotolkan 0,5µL pada lempeng KLT kemudian dielusi sampai batas tertentu.
 Hasil penelitian
Analisis kualitatif bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan adanya senyawa–
senyawa tertentu dalam sampel. Penelitian ini menggunakan uji tabung berupa uji Benedict,
uji barfoed dan uji seliwanoff.Uji Kualitatif lainnya yang digunakan untuk mengetahui jenis
sakarida dalam sampel adalah Kromatografi Lapis Tipis.
a. Uji Benedict.
Uji Benedict bertujuan untuk mengetahui adanya gula pereduksi dalam larutan sampel.
Prinsip dari uji ini adalah gugus aldehid atau keton bebas pada gula reduksi yang terkandung
dalam sampel mereduksi ion Cu2+ dari CuSO4.5H2O dalam suasana alkalis menjadi Cu+ yang
mengendap menjadi Cu2O. Suasana alkalis diperoleh dari Na2CO3 dan Na sitrat yang terdapat
pada reagen Benedict. Pada uji ini menghasilkan endapan merah bata yang menandakan
adanya gula pereduksi pada sampel. Endapan yang terbentuk dapat berwarna hijau, kuning
atau merah bata tergantung pada konsentrasi gula reduksinya.Semakin berwarna merah bata
maka gula reduksinya semakin banyak. Pada Tabel II terlihat bahwa pati ganyong yang sudah
dihidrolisis berwarna merah bata dibandingkan tepung, hal ini menandakan bahwa pati yang
terhidrolisis mengandung gula reduksi yang lebih banyak.
b. Uji Barfoed

26
Pada uji Barfoed untuk mendeteksi karbohidrat yang tergolong monosakarida.Endapan
berwarna merah orange menunjukkanadanya monosakarida dalam sampel. Ion Cu 2+dari
pereaksi Barfoed dalam suasana asam akan direduksi lebih cepat oleh gula reduksi
monosakarida dari pada disakarida dan menghasilkan Cu2O (kupro oksida) berwarna merah
bata. Hal inilah yang mendasari uji Barfoed. Pada uji Barfoed, yang terdeteksi monosakarida
membentuk endapan merah bata karena terbentuk hasil Cu2O.
c. Uji Seliwanoff
Pada uji Seliwanoff, jika gula tersebut mempunyai gugus keton disebut
ketosa.Sebaliknya jika ia mengandung gugus aldehida, ia adalah aldosa. Prinsip dari uji ini
adalah dehidrasi fruktosa oleh HCl pekat menghasilkan hidroksimetilfurfural dengan
penambahan resorsinol akan mengalami kondensasi membentuk kompleks berwarna merah
oranye.
Uji ini didasarkan pada fakta bahwa ketika dipanaskan, ketosa lebih cepat terdehidrasi
daripada aldosa. Fruktosa dan sukrosa merupakan dua jenis gula yang memberikan uji
positif.Sukrosa menghasilkan uji positif karena ia adalah disakarida yang terdiri dari fruktosa
dan glukosa. Hasil menunjukan positif mengandung gula pereduksi dengan adanya endapan
merah pada larutan.dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel tepung ganyong yang
terhidrolisa memberikan warna oranye yang lebih pekat dibandingkan sampel yang lainnya.
d. Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
Uji kromatografi lapis tipis bertujuan untuk melihat sakarida apa saja yang ada dalam
sampel umbi ganyong. fase diam yang digunakan adalah silika gel G karena gula dapat
berfluroresensi telah disemprot dengan pereaksi yang sesuai. sedangkan fase gerak yang
digunakan etil asetat-isopropanol- air-piridin dengan perbandingan (26:14:7:2). Penampakan
noda dengan menggunakan anilin difenilamin karena dapat mendestruksi noda sehingga
membuat noda akan kelihatan yang dibantu dengan pemanasan.
Dari hasil perhitungan Rf diketahuibahwa sampel tepung ganyong yang belum
terhidrolisa menunjukan harga Rf sama dengan mannosa (0,51), sukrosa (0,45) setelah
terhidrolisis akan menjadi glukosa (0,45) dan fruktosa (0,61) serta mannosa (0,51).
Hasil elusi tidak menghasilkan Rf yang berbeda jauh karena struktur gula reduksi yang
tidak jauh berbeda, sedangkan pada pati umbi ganyong mengandung amilum, amilum terdiri
atas dua macam polisakarida yang kedua-duanya merupakan polimer dari glukosa. Amilum
jika dihidrolisis menghasilkan glukosa dengan harga Rf=0,44 dan maltosa dengan harga
Rf=0,35. (Kusbandari,2015)

27
3. Analisis kandungan karbohidrat pada berbagaitingkat kematangan buah karika
(Caricapubescens) di Kejajar dan Sembungan, DataranTinggi Dieng, Jawa Tengah.
 Metode Penelitian
Penetuan kandungan karbohidrat secaraumum menggunakan metode analisis
ByDifferent, kandungan gula reduksi menggunakanmetode analisis Nelson-Somogyi,
sedangkanuntuk kandungan serat kasar menggunakanmetode analisis Hidrolisis Asam Kuat-
Basa Kua.(Sudarmoyo 1993).
Hasil penentuan kandungan karbohidradalam daging buah dan salut biji buah
Cpubescens bagian atas, tengah dan bawah atau berdasarkan perbedaan tingkat kematangan,
baik yang ada di daerah Kejajar maupun yang ada ddaerah Sembungan dianalisis secara
diskriptifkomparatif.
 Hasil dan Pembahasan
Pada Tabel 1 mengenai kandungan karbohidrat tertulis ada karbohidrat, gula reduksi
dan serat kasar, padahal gula reduksi dan serat kasar juga bagian dari karbohidrat. Jadi yang
dimaksud dengan karbohidrat dalam hal ini adalah karbohidrat secara umum atau karbohidrat
total yang di dalamnya terdapat monosakarida, disakarida (baik gula reduksi maupun non-
reduksi) dan polisakarida, termasuk serat kasar atau selulosa.
Gula reduksi meliputi semua monosakarida dan sebagian disakarida (sukrosa bukanlah
gula reduksi), sedangkan polisakarida yang seringterdapat pada tumbuhan adalah amilum,
pektin,mannan dan galaktan serta selulosa yang sering disebut serat. Oleh karena itu bila
diperhitungkan karbohidrat dikurangi gula reduksi danserat kasar, sisanya berarti disakarida
non-reduksi yaitu sukrosa dan polisakarida selain serat. Sukrosa merupakan bentuk
karbohidrat yang diangkut oleh floem ke tempat-tempat penyimpanan terutama buah yang
manis.
Menilik karakter buah karika yang lebih berasa masam maka diduga bahwa kadar
sukrosanya juga rendah. Demikian pula dengan pektin yang merupakan komponen lamela
tengah yang memisahkan dinding sel satu dengan dinding sel tetangga serta punya peranan
dalam pematangan buah, kandungannya dalam C. pubescens sangat sedikit. Hal ini
didasarkan pada hasil penelitian oleh Muhidin (1985) terhadap kadar pektin buah pepaya
semangka Paris pada berbagai derajad kematangan yang hanya 1% dan mengalami
penurunan pada buah yang semakin matang (0,5% pada yang paling matang). Dengan
demikian prosentase karbohidrat pada C. pubescens lebih menunjukkan kandungan
amilumnya yang merupakan karbohidrat simpanan pada sel tumbuhan. Untuk analisis, maka
data pada Tabel 1 dibuat 3 buah gambar grafik histogram yaitu Gambar 1, 2 dan 3. Data

28
kandungan karbohidrat dikurangi dulu dengan kandungan gula reduksi dan serat kasar
sehingga lebih mencerminkan kandungan amilumnya. Dengan demikian bila ketiga data
ditampilkan dalam satu gambar grafik lebih akurat menggambarkan karbohidrat totalnya.

Gambar 1.Kandungan karbohidrat pada daging buah C. pubescens dari Kejajar (1400m dpl)
pada berbagai tingkat kematangan.

Gambar 2.Kandungan karbohidrat pada salut biji buah C. pubescens dari Kejajar (1400m dpl)
pada berbagai tingkat kematangan.

Gambar 3.Kandungan energi* (kkal) buah C.pubescens dari Kejajar (1400m dpl).
Kandungan karbohidrat yang meliputi karbohidrat secara umum, gula reduksi dan serat
kasar pada C.pubescens baik pada daging buah maupun salut bijinya memiliki pola yang
sama. Kandungan karbohidrat dari buah atas ke tengah dan bawah atau dari yang kurang
29
matang menuju semakin matang polanya adalah menurun kemudian meningkat, sedangkan
untuk gula reduksi polanya justru berlawanan yaitu meningkat kemudian menurun.Sementara
untuk serat kasar semakin menurun kadarnya pada buah yang semakin matang, walaupun
tidak tajam.Kandungan serat kasar pada daging buah C.pubescens menunjukkan penurunan
dari buah mentah atau bagian atas sebesar 0,53%, buah sedang atau bagian tengah sebesar
0,50% danbuah matang atau bagian bawah 0,38%. Demikian pula pada salut bijinya dari
0,85% pada buah atas menjadi 0,73% pada buah tengah dan 0,61% pada buah bawah
menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar serat pada buah yang lebih matang.

30
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul carbon , hidrogen dan
oksigen. Karbohidrat merupakan sumber energi utama dan paling efisien untuk
metabolisme tubuh.
2. Sumber makanan yang mengandung karbohidrat diantaranya: gandum, kentang, ubi,
singkong, jagung, pisang dan buah yang manis.
3. Fungsi karbohidrat yaitu sebagai sumber energi, mempertahankan massa otot tubuh,
menghindarkan tubuh dari resiko penyakit, kesehatan pencernaan, mengoptimalkan
fungsi protein, mengendalikan berat badan, mencegah berbagai serangan penyakit,
memelihara kesehatan jantung dan meningkatkan penyerapan nutrisi.
4. Uji Identifikasi Karbohidrat: Pereaksi Fehling, Pereaksi Benedict, Pereaksi Barfoerd,
Uji molisch.
5. Penyakit yang dapat ditimbulkan akibat kekurangan karbohidrat seperti:Marasmus
(busung lapar), kekurangan kalori atau protein, hipoglikemia. Penyakit yang dapat
ditimbulkan akibat kelebihan karbohidrat seperti jantung koroner, diabetes melitus dan
obesitas.

3.2 Saran
Adapun makalah yang penulis buat adalah makalah yang berkaitan dengan penulisan
teks laporan. Banyak kekurangan yang terdapat pada makalah ini baik proses maupun
pengetikannya. Penulis sangat mengharapkan saran dari pembaca untuk memperbaiki
makalah yang sesharusnya diperbuat.

31
DAFTAR PUSTAKA

Artikel Karbohidrat, (https://dorisikembar.wordpress.com/2015/01/14/artikel-karbohidrat/),,


diakses tanggal 2 Oktober 2018
Fitriningrum, R., Sugiyarto., Ari, Susilowati., (2013), Analisis Kandungan Karbohidrat Pada
Berbagai Tingkat Kematangan Buah Karika (Carica pubescens), Bioteknologi Journal,
10(1): 6-14.
Industrial & Analysis Chemistry., (2010), (http://artikelkimia.blogspot.c om/2010/12/kar
bohidrat.html), diakses tanggal 2 Oktober 2018.
Kusbandari, A., (2015), Analisis Kualitatif Kandungan Sakarida Dalam Tepung
Dan Pati Umbi Ganyong (Canna Edulis Ker.), Pharmaciana Journal, 5(1): 35-42.
Penggolongan Karbohidrat., (2015), (http://firmanwahyuit.blogspot. com/2015/10/penggolon
gan-karbohidrat.html)
Poedjiadi, A dan F.M.T.Supriyanti, (1994), Dasar-Dasar Biokimia, UI-Press, Jakarta.
Rahayu, A., Suranto., dan Tjahjadi, P., (2005), Analisis Karbohidrat, Protein, dan Lemak Pada
Pembuatan Kecap Lamtoro Gung (Leucaena leucocephala) Terfermentasi Aspergillus
oryzae, Bioteknologi Journal, 2(1): 14-20.
Simorangkir, M., (2018), Biomolekuler, Unimed Press, Medan.
Sunarya,Y.,(2012), Kimia Dasar, CV.Yrama Widya, Bandung.

32

Anda mungkin juga menyukai