Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

GIZI DAN MAKANAN

"ARTI GIZI DALAM MAKANAN"

   
 Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah 
Gizi dan Makanan yang diampu oleh: 
Nurillah, M.Pd. 

Disusun oleh: 
Rosita Aini
Nim: 2022.105.03.0003

PEROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH


IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH(STIT) 
NW PRAYA TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR 
       Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan karunia dan anugerah
yang begitu luas sehingga tak satu pun orang bisa menghitungnya. Berkat rahmat
dan karunianya itu juga saya bisa menyelesaikan makalah mata kuliah bahasa
Indonesia dengan judul “ARTI GIZI DALAM MAKANAN". 
      Shalawati dan salam mudah-mudahan selalu tercurahkan kepada junjungan
alam nabi kita nabi besar Muhammad SAW. Karena berkat perjuangan dan
pengorbanan beliau kita bisa menikmati manisnya iman hingga saat ini. 
       Terima kasih juga tak lupa pula saya ucapkan kepada pihak-pihak yang
mendukung baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini
dapat saya disusun dengan baik.  
      Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini jauh dari
kata sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi menciptakan makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

      Mantang, 14 Maret 2023


                                                                                          Penulis
                                                                                           

Rosita Aini
DAFTAR ISI 
COVER.................................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN 
A. Latar belakang.......................................................................................
B. Rumusan masalah.................................................................................. 
C. Tujuan masalah...................................................................................... 
BAB II
PEMBAHASAN 
A. Pengertian pangan dan gizi....................................................................
B. Ketersediaan pangan..............................................................................
C. Sumber zat gizi......................................................................................
BAB III
PENUTUP 
A. Kesimpulan............................................................................................
B. Saran......................................................................................................
Daftar Pustaka....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Arti gizi dalam makanan merupakan salah satu faktor penting yang
menentukan tingkat kesehatan dan keserasian antara perkembangan fisik dan
perkembangan mental. Tingkat keadaan gizi normal tercapai bila kebutuhan zat
gizi optimal terpenuhi. Tingkat gizi seseorang dalam suatu masa bukan saja
ditentukan oleh konsumsi zat gizi pada masa lampau, bahkan jauh sebelum
masa itu (Budiyanto, 2002).
Menurut jumlah kebutuhannya, zat gizi dibedakan menjadi dua jenis yaitu
gizi makro dan mikro. Gizi makro merupakan zat gizi yang dapat
menghasilkan energi meliputi karbohidrat, protein, dan lemak. Adapun bahwa
sesungguhnya fungsi utamanya sebagai penghasil energi adalah dari
karbohidrat, sedangkan protein dan lema disebut sebagai cadangan energi. Gizi
mikro meliputi vitamin dan mineral. Zat gizi mikro sangat kecil jumlah
dibutuhkan oleh manusia. Dalam sehari tidak lebih dari 100gr, berbeda dengan
gizi makro yang dibutuhkan lebih dari 100gr per hari. Namun, gizi mikro yang
memiliki peran sepenting zat gizi makro kadang diremehkan. Akhirnya banyak
mal nutrisi tidak seimbang, zat gizi mikro berfungsi utamanya untuk
membantu metabolisme, penyerapan dan proses pencernaan lainnya agar zat
gizi lainnya dapat terserap sempurna hingga berfungsi dalm tubuh. Dalam zat
gizi mikro kita mengenali vitamin dimana dibedakan menjadi 2 macam yaitu
larut air dan larut lemak.
Jadi arti gizi di dalam makanan itu sangatlah penting, apabila tidak ada
gizi maka tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, perkembangan akan
terganggu dan tubuh mudah menjadi lelah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian gizi dan pangan?
2. Bagaimana ketersediaan pangan?
3. Bagaimana sumber zat gizi?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mendefinisikan gizi dan pangan
2. Untuk menganalisis ketersediaan pangan
3. Untuk mengetahui sumber zat gizi
BAB II
PEMBAHASAAN
A. Pengertian Gizi dan Pangan
1. Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses penyerapan, absorpsi,
transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang 
tidak  digunakan untuk  mempertahankan kehidupan,  pertumbuhan dan
fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Kata gizi
merupakan kata yang relatif baru dikenal sekitar tahun 1857. Kata gizi
berasal dari Bahasa Arab “Ghidza” yang berarti makanan. Dalam Bahasa
Inggris, “food” menyatakan makanan, pangan, bahan
makanan(Kuspriyanto Susilowati, 2016).
Zat gizi dibedakan menjadi dua jenis yaitu zat makro dan zat
mikro. Dalam pengertian di atas, terdapat tiga fungsi dasar gizi yaitu
sebagai penghasil energi, penentu tumbuh kembang, dan penjaga imunitas
tubuh. Sebagai penghasil energi, zat gizi tidak hanya diperlukan ketika
beraktivitas secara fisik, namun dalam keadaan tidur pun zat gizi
digunakan oleh tubuh untuk metabolisme. Dalam keadaan tidur seseorang
tidak berarti tidak membutuhkan energi. Untuk tumbuh kembang, gizi
dalam makanan berperan dalam pertumbuhan sel-sel hingga berpengaruh
terhadap ukuran tubuh menjadi lebih tinggi dan lebih besar serta lebih
mampu menggunakan organnya semaksimal mungkin dalam kehidupan
manusia.

Anak usia pra sekolah adalah investasi bangsa, karena anak usia
tersebut adalah generasi penerus bangsa. Pada anak usia pra sekolah upaya
perbaikan gizi sangat penting dilakukan, Oleh karena itu perlu diberikan
perhatian, pembinaan, dan pengawasan yang sedini mungkin agar
menghasilkan kualitas yang baik. Masalah gizi pada anak balita timbul
karena tidak tersedianya zat-zat gizi dalam jumlah dan kualitas yang cukup
untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam hal ini konsumsi makanan
merupakan faktor utama untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Maka dari
pihak orang tua sangatlah berperan penting dalam menentukan makanan
yang sehat dan bergizi bagi balita ataupun anak usia dini(Aisyah, 2015).

Jadi gizi adalah zat makanan pokok yang diperlukan bagi


pertumbuhan, kesehatan tubuh maupun organisme dan sel-sel untuk
bertahan hidup kemudian dikonsumsi secara normal melalui penyerapan,
penyimpanan, metabolisme dan lainnya.
2. Pangan

Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan


menyatakan bahwa pangan merupakan segala sesuatu yang berasal dari
sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan,
peternakan, perairan dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang
diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia,
termasuk bahan tambahan makanan atau pangan, bahan baku pangan, dan
bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan
pembuatan makanan dan minuman.

Jadi, Negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan,


keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi Pangan yang cukup, aman,
bermutu, dan bergizi seimbang, baik pada tingkat nasional maupun daerah
hingga perseorangan secara merata di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia sepanjang waktu dengan memanfaatkan sumber daya,
kelembagaan, dan budaya lokal (UU No.18 Tahun 2012).

Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan yang mantap dan


berkesinambungan. terdapat 3 (tiga) komponen yang harus diperhatikan,
yaitu : 1) Ketersediaan pangan yang cukup dan merata; 2) Keterjangkauan
pangan yang efektif dan efisien; dan 3) Konsumsi pangan yang beragam,
bergizi seimbang, aman dan halal.

B. Ketersediaan Pangan

Kebutuhan pangan di dunia semakin meningkat seiring dengan


bertambahnya jumlah penduduk di dunia. Lonjakan penduduk dunia
mencapai peningkatan yang tinggi setelah tahun 1 ini dapat kita lihat dari
jumlah penduduk tahun 2000an yang mencapai kurang lebih 6 miliar orang,
tentu saja dengan pertumbuhan penduduk ini akan mengakibatkan berbagai
permasalahan di antaranya kerawanan pangan. Di Indonesia sendiri,
permasalahan pangan tidak dapat kita hindari, walaupun kita sering disebut
sebagai negara agraris yang sebagian besar penduduknya adalah petani.
Kenyataannya masih banyak kekurangan pangan yang melanda Indonesia, hal
ini seiring dengan meningkatnya penduduk. Bertambahnya penduduk bukan
hanya menjadi satu-satunya permasalahan yang menghambat untuk menuju
ketahanan pangan nasional. Berkurangnya lahan pertanian yang dikonversi
menjadi pemukiman dan lahan industri, telah menjadi ancaman dan tantangan
tersendiri bagi bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang mandiri dalam
bidang pangan.

Bagi Indonesia, pangan sering diidentikkan dengan beras karena jenis


pangan ini merupakan makanan pokok utama. Pengalaman telah membuktikan
kepada kita bahwa gangguan pada ketahanan pangan seperti meroketnya
kenaikan harga beras pada waktu krisis ekonomi 1997/1998, yang berkembang
menjadi krisis multidimensi, telah memicu kerawanan sosial yang
membahayakan stabilitas ekonomi dan stabilitas Nasional.

Berdasarkan data secara global juga, ketahanan pangan dunia saat ini
sebanyak 3,1 milyar penduduk tidak mampu mengakses pangan yang sehat.
Jumlah penduduk yang mengalami kelaparan di tahun 2021 tercatat sebanyak
828 juta jiwa, jumlah itu meningkat 196 juta sejak 2019. Selain itu, jumlah
penduduk rawan pangan parah meningkat dari 135 juta tahun 2019 menjadi
193 juta tahun 2021, dan tahun 2022 akan lebih buruk. Harga pangan telah
melonjak ke level tertinggi. Andriko menyampaikan prediksi bahwa akan
terjadi ekonomi gelap di 2023 (sesuai kalkulasi lembaga internasional), lalu
telah terjadi inflasi di berbagai negara di dunia, hingga ada yang mencapai 80
persen. Sedangkan, di dalam negeri, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa
kebutuhan pangan, yakni beras di Indonesia masih bisa dicari dan harganya
masih tetap stabil. Pencadangan pangan di Bulog telah dilakukan oleh
pemerintah di 514 kabupaten dan 37 provinsi di seluruh Indonesia. Adapun
berkat kerja keras dari seluruh elemen masyarakat, Jokowi mengajak semua
pihak untuk terus berupaya dan berdoa agar Indonesia terus dilimpahkan
pangan dan energi.
Selanjutnya, Komitmen dari Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara
Barat dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan tertuang dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Nusa Tenggara Barat
Tahun 2005-2025 yaitu “Mewujudkan masyarakat sejahtera dengan menjamin
ketersediaan pangan dan gizi masyarakat yang diarahkan untuk menjaga
ketahanan dan kemandirian pangan daerah dengan mengembangkan
kemampuan produk di daerah; memperkuat kelembagaan ketahanan pangan di
daerah yang mampu menjamin pemenuhan kebutuhan pangan ditingkat rumah
tangga yang cukup, baik jumlah maupun mutu gizinya, aman dan terjangkau;
dan mengembangkan sumber-sumber pangan yang beragam sesuai dengan
keragaman lokal”.

Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai


Perangkat Daerah yang menangani urusan pangan, terus berupaya mengatasi
permasalahan-permasalahan pembangunan ketahanan pangan dalam rangka
mewujudkan ketahanan pangan menuju NTB yang Gemilang. Upaya tersebut
dijabarkan melalui berbagai program dan kegiatan pembangunan ketahanan
pangan. Berbagai program dan kegiatan tersebut dilaksanakan secara
berkesinambungan dan terintegrasi baik di provinsi maupun di kabupaten.

C. Sumber Zat Gizi

Dalam pengelompokannya, zat gizi dibagi berdasarkan fungsi dan jumlah yang
dibutuhkan.
Berdasarkan fungsinya zat gizi digolongkan kedalam “Triguna
Makanan”, yaitu sebagai berikut:

1) Sumber zat tenaga, yaitu padi-padian dan umbi-umbian serta tepung-


tepungan, seperti beras, jagung, ubi-ubian, kentang, sagu, roti, dan makanan
yang mengandung sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.

2) Sumber zat pengatur, yaitu sayuran dan buah-buahan. Zat pengatur


mengandung berbagai vitamin dan mineral yang berperan untuk melancarkan
bekerjanya fungsi organ tubuh.

3) Sumber zat pembangun, yaitu kacang-kacangan, makanan hewani, dan hasil


olahannya. Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari nabati adalah
kacang-kacangan, tempe, dan tahu. Sedangkan makanan sumber zat
pembangun yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu,
serta hasil olahannya. Zat pembangun berperan sangat penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang.

Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh, zat gizi terbagi ke


dalam dua golongan, yaitu sebagai berikut:

1) Zat Gizi Makro adalah makanan utama yang membina tubuh dan memberi
energi. Zat gizi makro dibutuhkan dalam jumlah besar dengan satuan gram(g).
Zat gizi makro terdiri atas karbohidrat, lemak, dan protein.

2) Zat Gizi Mikro adalah komponen yang diperlukan agar zat gizi makro dapat
berfungsi dengan baik. Zat gizi mikro dibutuhkan dalam jumlah kecil atau
sedikit, tetapi ada di dalam makanan. Zat gizi mikro terdiri atas mineral dan
vitamin. Zat gizi mikro menggunakan satuan miligram (mg) untuk sebagian
besar mineral dan vitamin.

Dalam ilmu gizi dikenal lima macam zat gizi, yaitu karbohidrat, protein,
lemak, mineral dan vitamin dan air.

a) Karbohidrat

Karbohidrat adalah zat gizi makro yang berfungsi sebagai sumber energi
utama bagi sel-sel dalam tubuh untuk menjalankan fungsinya secara normal.
Terdapat dua jenis karbohidrat, yaitu karbohidrat kompleks dan karbohidrat
sederhana. Karbohidrat kompleks diperoleh dari sayuran, buah-buahan,
maupun kacang-kacangan dan dianggap lebih sehat karena tidak meningkatkan
gula darah secara drastis. Sementara itu, karbohidrat sederhana kurang
disarankan bagi penderita penyakit tertentu, seperti diabetes, karena dapat
meningkatkan gula darah dengan cepat. Jenis karbohidrat ini umumnya
terkandung dalam nasi putih, roti tawar, kue panggang, permen, dan minuman
maupun makanan kemasan.
b) Protein
Protein merupakan zat gizi makro yang menyusun berbagai jaringan
tubuh. Anda juga membutuhkan zat gizi ini untuk menjalankan metabolisme
tubuh, menghasilkan hormon dan enzim, serta menjaga keseimbangan asam
dan basa di dalam tubuh. Kebutuhan protein harian berbeda-beda menurut usia,
jenis kelamin, dan tingkat aktivitas fisik. Menurut Angka Kecukupan Gizi
(AKG), kebutuhan untuk masyarakat Indonesia berkisar antara 56 – 59 gram
untuk perempuan dan 62 – 66 gram untuk laki-laki.

c) Lemak

Lemak adalah senyawa yang tersusun dari Karbon (C), Hidrogen (H), dan
Oksigen (O). Fungsi utama lemak adalah sebagai sumber tenaga, selain itu
juga berfungsi sebagai pelarut vitamin, yaitu vitamin A, D, E, dan K. Lemak
dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu kolesterol (bersumber dari daging
dan susu), lemak jenuh (daging, kacang, susu, minyak kelapa), lemak tak jenuh
ganda (minyak sayur seperti pada minyak bunga matahari, jagung dan kedelai),
dan lemak tak jenuh tunggal (minyak sayur seperti olive dan kacang tanah).

d) Mineral

Mineral adalah senyawa organik yang mempunyai peran penting di dalam


tubuh dalam pemeliharaan fungsi tubuh. Selain itu, mineral juga berperan
penting dalam berbagai tahap metabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam
aktivitas enzim-enzim.

Mineral digolongkan menjadi dua macam yaitu mineral makro dan


mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan oleh tubuh
dalam jumlah lebih dari 100 mg per hari. Sedangkan mineral mikro dibutuhkan
kurang dari 100 mg per hari.

Jenis-jenis mineral makro antara lain natrium, kalsium, magnesium,


kalium, klorida, fosfor, dan sulfur. Sedangkan mineral mikro antara lain: Zat
besi (Fe), seng (Zn), iodium (I), selenium (Se), mangan (Mn), dan flour (F).

e) Vitamin

Vitamin adalah senyawa atau zat organik yang terdapat di dalam makanan
dalam jumlah yang sangat sedikit. Zat organik ini dibutuhkan dalam jumlah
yang sangat sedikit yang pada umumnya tidak dapat dibentuk di dalam tubuh
sehingga harus disuplai dari makanan. Vitamin berfungsi penting dalam reaksi
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.

Vitamin dibedakan menjadi dua golongan yaitu vitamin larut lemak


(vitamin A, D, E, dan K) dan vitamin larut air (vitamin B dan C). Sumber
vitamin berasal dari semua jenis makanan. Misalnya sumber vitamin A adalah
produk susu, ikan dan sayuran. Sumber vitamin B seperti gandum, daging dan
susu. Vitamin C dari jeruk, tomat dan kentang. Vitamin D dari produk susu,
ikan dan minyak ikan. Vitamin E dari minyak sayur dan biji-bijian. Sedangkan
Vitamin K banyak berasal dari sayur-sayuran berdaun hijau dan margarine.

f) Air

Air merupakan komponen yang sangat penting yang dibutuhkan oleh


tubuh untuk proses metabolisme. Air berfungsi sebagai zat pelarut hasil
pencernaan. Selain itu air juga berfungsi sebagai pengatur panas tubuh melalui
proses respirasi.

Tubuh manusia dewasa mengandung 70% air sehingga merupakan


komponen terbesar di dalam struktur tubuh manusia. Air bersumber dari air
alam yang telah tersedia dan dapat dimanfaatkan secara langsung, selain itu air
juga banyak terdapat di hampir semua makanan. Buah dan sayuran adalah bahan
makanan yang banyak mengandung air hingga 95%.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Gizi adalah zat makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan,


kesehatan tubuh maupun organisme dan sel-sel untuk bertahan hidup kemudian
dikonsumsi secara normal melalui penyerapan, penyimpanan, metabolisme,
absorpsi, transportasi dan pengeluaran zat-zat yang  tidak  digunakan untuk 
mempertahankan kehidupan,  pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-
organ, serta menghasilkan energi.

Pangan merupakan segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk
pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan dan air, baik
yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau
minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan makanan atau
pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses
penyiapan, pengolahan dan pembuatan makanan dan minuman.

Ketersediaan pangan dan gizi masyarakat yang diarahkan untuk menjaga


ketahanan dan kemandirian pangan daerah dengan mengembangkan
kemampuan produk di daerah; memperkuat kelembagaan ketahanan pangan di
daerah yang mampu menjamin pemenuhan kebutuhan pangan ditingkat rumah
tangga yang cukup, baik jumlah maupun mutu gizinya, aman dan terjangkau;
dan mengembangkan sumber-sumber pangan yang beragam sesuai dengan
keragaman lokal.
Sumber zat gizi bermanfaat untuk menggerakkan tubuh, proses
metabolisme, membangun struktur tubuh dan memperbaiki jaringan yang rusak
dalam tubuh. Sumber zat gizi tergolong dari karbohidrat, lemak, protein,
vitamin, mineral dan air.

B. Saran

Demikianlah materi yang dapat penulis uraikan yang menjadi pokok


pembahasan makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena kurangnya pengetahuan dan referensi. Penulis berharap
para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan makalah pada kesempatan berikutnya. Semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Taufiqullah. (2023). Pengertian Zat Gizi, Jakarta.
Putri Ardhana Bebasari Endy, S.KM., (2022). Ilmu Gizi Dan Pangan(Teori dan
penerapannya), hal. 1-3, Bandung: Media Sains Indonesia.
Arismawati Fitra Dian, S.ST, (2022). Prinsip Dasar Ilmu Gizi, hal. 7-9, Bandung:
Media Sains Indonesia.
https://www.bulog.co.id/beraspangan/ketahanan-pangan/
Lestari Ayu Diah, (2022). Menganal Zat Gizi Makro dan Zat Gizi Mikro Beserta
Fungsinya, Semarang.
https://diskapang.ntbprov.go.id/po-content/uploads/laptah_apbd_2020.pdf
Laora Gusdian, S.KM., (2021). Strategi Peningkatan Ketahanan Pangan Dalam
Kaitan Perencanaan, Lima Puluh Kota.
Fathonah Siti, M.Kes, (2020). Literasi Zat Gizi Makro dan Pemecahan masalah-
nya, Yogyakarta: CV Budi Utama.
https://contohmakalah5.blogspot.com/2014/12/makalah-gizi.html
http://eprints.ums.ac.id/67381/3/Bab%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai