Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN

LANSIA DENGAN PEMENUHAN NUTRISI

Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan
Gerontik
Dosen Pengampu: Rika Mayasari.,S.Kep.,Ns.,M.Kep

Kelompok I / 3B

1. Silvia Anggrita Sari (17613088)


2. Syifa okta auliya (17613083)
3. Anggra safitri (17613076)
4. Anisa putri solekah (17613069)
5. Arinda Rizky (17613062)
6. Puput lestari (17613056)
7. Iqbal Efendi (17613053)
8. Karisma Dewi (17613050)
9. Anisa Hidayatul R (17613043)
10. Ronand Avigusta (17613039)

PROGAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

2019

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini dengan judul “ASUHAN
KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN NUTRISI”

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Keperawatan Gerontik dalam makalah ini mengulas tentang Asuhan Keperawatan
Pada Lansia Dengan Pmenuhan Nutrisi. Dalam penulisan makalah ini kami
menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. H. Sulton M,Si selaku rektor Unversitas Muhammadiyah Ponrogo


yang telah mendukug pembutan makalah ini.
2. Bapak Sulistyo Andarmoyo, S.Kep,Ns. M.Kep. Selaku dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan
3. Ibu Rika Mayasari, S.Kep.,Ns., M.Kep selaku dosen pengampu mata kuliah
Keperawatan Gerontik
4. Ibu Ririn Nasriati, S.Kep., Ns., M.Kep selaku wali kelas 3B
5. Kedua Orang Tua kami yang senantasa selalu mendukung kami.
6. Semua rekan-rekan kelas DIII Keperawatan 3B yang telah membantu
kegiatan tersebut.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari penulisan makalah ini.
Oleh karena itu penulis mengharapkan banyak kritik maupun saran yang
membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat kkhususnya bagi penulis dan
untuk siapapun yang membaca makalah ini dan mempelajarinya.

Ponorogo,19 September 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

C. Tujuan .......................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 3

A. Definisi ......................................................................................................... 3

B. Batasan- Batasan umur Lanjut Usia ............................................................. 3

C. Kebutuhan Nutrisi pada Lansia .................................................................... 4

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nutrisi Pada Lansia ............................ 5

E. Gangguan Nutrisi Pada Lansia ..................................................................... 6

F. Konsep Asuhan Keperawatan ...................................................................... 8

1. Anamnesa.................................................................................................. 8

2. Diagnosa ................................................................................................. 10

3. Intervensi ................................................................................................ 10

4. Implementasi .......................................................................................... 12

5. Evaluasi .................................................................................................. 12

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 13

A. Kesimpulan ................................................................................................ 13

B. Saran ........................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lansia merupakan keadaan alamiah yang di alami oleh setiap orang
ketika mencapai umur tertentu. Menurut UU no. 13 tahun 1998 tentang
Kesejahteraan Lansia yang dimaksud dengan kelompok lansia adalah
seorang yang telah mencapai usia 60 tahun atau lebih (Besral, 2007). Pada
tahun 2000 jumlah orang lansia diproyeksikan sebesar 7,2% dan pada tahun
2020 sebesar 11,34% (Ulfa, 2012). Dari data United State of America-
Burean of the Census, bahkan Indonesia diperkirakan akan mengalami
pertambahan warga lansia terbesar di seluruh dunia, antara 1990-2025, yaitu
sebesar 414% (Darmojo, 2009).
Jumlah populasi lansia yang meningkat diperkotaan mengakibatkan
meningkatnya kebutuhan akan caregiver yang ditujukan kepada lansia,
sehingga lansia tetap dipertahankan untuk produktif dalam arti mandiri dan
dapat memenughi kebutuhan dasar manusia tanpa bantuan sepenuhnya,
sehingga lansia juga dapat melakukan perannya di dalam lingkungan
keluarga dan sosial. Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan
nutrisi. Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan untuk
mempertahankan kehidupannya, karena didalam makanan terdapat gizi-gizi
yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan kegiatan metabolismenya. Bagi
lansia pemenuhan kebutuhan gizi yang diberikan dengan baik dapat
membantu dalam proses beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan yang dialaminya selain itu dapat menjaga
kelangsungan pergantian sel-sel tubuh sehingga dapat memperpanjang usia
serta.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi dari Lansia?
2. Apa Definisi dari Nutrisi?
3. Apa saja batasan dalan Lansia?

1
4. Apa saja Kebutuhan Nutrisi Pada Lansia ?
5. Apa saja Gangguan Nutrisi Pada Lansia ?
6. Apa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Pada Lansia ?
7. BagaimanaAsuhanKeperawatanLansiadenganKebutuhan Nutrisi ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Definisi dari Lansi
2. Untuk mengetahui Definisi dari Nutrisi
3. Untuk mengetahui batasan dalan Lansia
4. Untuk mengetahui Kebutuhan Nutrisi Pada Lansia
5. Untuk mengetahui Gangguan Nutrisi Pada Lansia
6. Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi
Pada Lansia
7. Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Lansia dengan Kebutuhan
Nutrisi

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Lansia adalah seseorang yang telah berusia 60 tahun
(Kemenkes,1998). Menurut WHO lansia adalah seseorang yang telah
memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada
manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya.

Seseorang dikatakan lansia apabila berusia 60tahun atau lebih,


karena faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara
baik jasmani, rohani maupun sosial. (Nugroho,2012).

Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di


dalam kehidupan manusia. Pada lansia untuk memenuhi asuapan-asupan
yang ada di dalam tubuhnya dibutuhkan banyak nutrisi, nutrisi itu sendiri
adalah merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh
tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas
tubuh (Aziz,2006)

Nutrisi merupakan zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan


dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh
manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan tersebut untuk
aktivitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan sisanya. (Tarwato dan
Martonah, 2010).

B. Batasan- Batasan umur Lanjut Usia


Umur yang dijadikan patokan sebagai lanjut usia berbeda-beda,
umumnya berkisar antara 60-65 tahun. Batasan umur lansia menurut
organisasi kesehatan dunia (WHO) lanjut usia meliputi :
a. Usia pertengahan (middle age), ialah kelompok usia 45 sampai 59
tahun
b. Lanjut usia (elderly) = antara 60 sampai 74 tahun.
c. Lanjut usia tua (old) = antara 75 sampai 90 tahun
d. Usia sangat tua (very old) = diatas 90 tahun

3
Menurut Depkes RI batasan lansia terbagi dalam empat kelompok
yaitu meliputi:
a. Pertengahan umur usia lanjut (virilitas) yaitu masa persiapan usia
lanjut yang menampakkan keperkasaan fisik dan kematangan jiwa
antara 45-54 tahun.
b. Usia lanjut dini (prasenium) yaitu kelompok yang mulai memasuki
usia lanjut antara 55-64tahun.
c. kelompok usia lanjut (senium) usia 65 tahun ke atas
d. dan usia lanjut dengan resiko tinggi yaitu kelompok yang berusia
lebih dari 70 tahun atau kelompok usia lanjut yang hidup sendiri,
terpencil, tinggal di panti, menderita penyakit berat, atau cacat
(Mutiara, 1996).
Di Indonesia, batasan lanjut usia adalah 60 tahun ke atas. Hal ini
dipertegas dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang
kesejahteraan lanjut usia pada Bab 1 Pasal 1 Ayat 2. Adapun ciri-ciri
Lansia (Lanjut Usia) adalah sebagai berikut
a. Lansia merupakan periode kemunduran
b. Lansia memiliki status kelompok minoritas
c. Menua mebutuhkan perubahan peran
d. Penyuseuaian yang buruk pada lansia

C. Kebutuhan Nutrisi pada Lansia


Pada lansia nutrisi yang harus terpenuhi diantaranya:
1. Kalori
Kecepatan metabolisme basal pada orang berusia lanjut akan
menurun sekitar 15-20%, disebabkan karena berkurangnya massa otot
dan aktivitas. Bagi lansia komposisi energi sebaiknya 20-25% berasal
dari protein, 30% lemak dan sisanya karbohidrat.
2. Protein
Pada lansia terjadi penurunan massa otot, namun ternyata
kebutuhan tubuh akan protein tidak berkurang, bahkan harus
ditingkatkan karena pada lansia efisiensi penggunaan senyawa
nitrogen (protein) oleh tubuh telah berkurang, disebabkan pencernaan

4
dan penyerapannya kurang efisien. Beberapa penelitian
merekomendasikan kebutuhan protein lansia ditingkatkan 12-14% dari
kebutuhan untuk orang dewasa.
3. Lemak
Konsumsi lemak yang dianjurkan adalah 30% dari total kalori yang
dibutuhkan. Konsumsi lemak yang terlalu tinggi (lebih dari 40%)
dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah.
4. Karbohidrad dan Serat
Lansia tetap dianjurkan mengonsumsi serat. Sumber serat yang
baik adalah sayuran, buah-buahan dan biji-bijian utuh. Konsumsi
suplemen serat tidak dianjurkan bagi lansia karena dikhawatirkan
konsumsi serat yang terlalu banyak dapat menyebabkan mineral dan
zat gizi lain terserap oleh serat.
Lansia dianjurkan untuk mengurangi konsumsi gula sederhana dan
menggantinya dengan karbohidrat kompleks.
5. Vitamin dan Mineral
Kekurangan mineral yang paling banyak diderita lansia adalah
kurang mineral kalsium dimana hal ini dapat menyebabkan
kerapuhan tulang dan kekurangan zat besi menyebabkan anemia.
Kebutuhan vitamin dan mineral bagi lansia menjadi penting untuk
membantu metabolisme zat-zat gizi yang lain. Sayuran dan buah
hendaknya dikonsumsi secara teratur sebagai sumber vitamin, mineral
dan serat.

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nutrisi Pada Lansia


Pada usia lanjut nutrisi yang dikonsumsi oleh lansia dipengaruhi oleh
beberapa hal diantaranya:
1. Tinggal sendiri
Seseorang yang hidup sendirian sering tidak mempedulikan
tugas memasak untuk menyediakan makanannya. Sehingga lansia lebih
sering bergantung dengan orang lain.
2. Kelemahan fisik
Contohnya atritis atau cedera serebrovaskular (CVA) yang

5
menyebabkan kesulitan untuk berbelanja dan masak. Mereka tidak
mampu merencanakan dan menyediakan makanannya sendiri.
3. Kehilangan
Terutama terlihat pada pria lansia yang tidak pernah memasak
untuk mereka sendiri. Mereka biasanya tidak memahami nilai suatu
makanan yang gizinya seimbang.
4. Depresi
Menyebabkan kehilangan nafsu makan. Mereka tidak mau
bersusah payah berbelanja, memasak atau memakan makanannya.
5. Pendapatan yang rendah
Ketidakmampuan untuk membeli makanan yang cermat untuk
meningkatkan pengonsumsian makanan yang bergizi.
6. Penyakit saluran pencernaan
Termasuk sakit gigi dan ulkus.Berkurangnya kemampuan
mencerna makanan akibat kerusakan gigi atau ompong,
Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran Rasa lapar menurun,
asam lambung menurun,Berkurangnya indera pengecapan
mengakibatkan penurunan terhadap cita rasa manis, asin, asam, dan
pahit., Gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan biasanya
menimbulkan konstipasi,Penyerapan makanan di usus menurun
7. Penyalahgunaan alcohol
Mengurangi asupan kalori dan tidak berkalori seperti asupan
energy dengan sedikit factor nutrisi lain
8. Obat
Pada lansia yang mendapat lebih banyak obat dibandingkan
kelompok usia lain yang lebih muda ini berakibat buruk terhadap nutrisi
lansia. Pengobatan akan mengakibatkan kemunduran nutrisi yang
semakin jauh.

E. Gangguan Nutrisi Pada Lansia


Ada banyak ganguan yang menyerang pada lansia yang sering terjadi
diantaranya
1. Malnutrisi

6
Malnutrisi adalah suatu keadaan gizi buruk yang terjadi karena tidak
cukupnya asupan satu atau lebih nutrisi yang membahyakan status
kesehatan (Watson, Roger. 2003. Perawatan Pada Lansia.Jakarta:EGC).
2. Obesitas
Keadaan badan yang amat gemuk dan berat akibat timbunan lemak
yang berlebihan, dimana kelebihan lemak tubuh melebihi dari 20% dari
jumlah yang di anjurkan untuk tinggi dan usia seseorang. Pola
konsumsi yang berlebihan terutama yang mengandung lemak, protein
dan karbohidrat yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Pencetus
berbagai seperti Hipertensi, Penyakit jantung koroner, Strok, seta
Diabetes Melitus.
3. Osteoporosis
Kondisi dimana sering disebut tulang kropos yang disebabkan oleh
penurunan densitas tulang akibat kurangnya konsumsi kalsium dalam
jangka waktu yang lama. Mencapai maksimum pada usia 35 tahun pada
wanita dan 45 tahun pada pria.
4. Anemia
Kondisi dimana sel-sel darah mengandung tingkat haemoglobin yang
tidak normal, kimia yang bertugas membawa oksigen di seluruh tubuh
yang disebabkan kurang Fe, asam folat, B12 dan protein. Akibatnya
akan cepat lelah, lesu, otot lemah, letih, pucat, kesemutan, sering
pusing, mata berkunang-kunang, mengantuk, HB <8 gr/dL.
5. Konstipasi
Karena pergerakan usus besar semakin lambat, makanan lambat
diolah dalam tubuh. Akibatnya, buang air besar jadi jarang.
6. Kelebihan gula dan garam
Garam (natrium) dapat meningkatkan tekanan darah, terutama pada
orangtua. Makanan tinggi gula membuat tubuh mudah gemuk,
meningkatkan kolesterol dan gula darah. Karena itu, sebaiknya kurangi
konsumsi gula dan garam.

7
F. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Anamnesa
a. Identitas
Untuk identitas pasien yang mempengaruhi adalah umur dimana
umur, jenis kelamin, dan pekerjaan.
b. Riwayat Kesehatan
 Riwayat Penyakit Atau Masalah Kesehatan Sekarang
Pada lansiamengalami masalah pada pola makan, nafsu makan
berkurang, sulit mengunyah makanan sehinngga terjadi penurunan
BB pada beberapa kasus. Selain itu klien juga sering pusing ketika
ia terlalu banyak melakukan aktifitas dan badannya terasa letih dan
lemah.
 Riwayat Penyakit Atau Masalah Kesehatan Dahulu
Meliputi penyakit yang pernah diderita oleh klien tetapi masih
berhubungan dengan penyakit sekarang, misalnya : gastritis,
dispepsia, DM, Obesitas, Riwayat Hipertensi.
 Riwayat Kesehatan Keluarga
Berisi tentang penyakit yang pernah diderita oleh keluarga klien,
baik berhubungan dengan panyakit yang diderita oleh klien
maupun penyakit keturunan dan menular lainnya.
 Pola sehari-hari
 Nutrisi :pada lansia biasanyanafsu makan menurun, pola
makan tidak teratur, porsi makan dan minum tidak sesuai,
mual muntah, disfagia, dan perubahan berat badan
(penurunan/pertambahan)
 BAB & BAK : Gangguan defekasi (konstipasi), pola BAB
tidak teratur , Pada lansia dengan DM biasanya akan
mengalami poliuria
 Pola Tidur: pada lansia biasanya akan mengeluhkan kurang
tidur

8
 Personal Hygiene: pada lansia sering juga akan mengalami
defisit perawatan diri, seperti BAK tanpa
memebersihkannya dan sembarangan, jarang keramas
 Aktivitas :Kaji kemandirian klien dalam melakukan
aktifitas apakah mandiri, membutuhkan bantuan sebagian
atau membutuhkan bantuan sepenuhnya. Pada beberapa
lansia biasanya mengalami intoleransi aktifitas atau
kegiatan fisik yang dilakukan kurang.
c. Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum
 Tanda tanda vital meliputi RR, Nadi, TD, Suhu
 Tingkat kesadaran pasien
 Ukur berat badan pasien, uk lila pasien
 Kepala
Kesimetrisan, kebersihan, warna rambut (beruban), rambut
mengalami kerontokan. Palpasi kepala px apakah terdapat nyeri
tekan atau tidak.
 Mata
Pada lansia periksa kejernihan lensa px, konjungktiva pada pasien
dengan anemia biasanya anemis, periksa pupil px.
 Hidung

Ada/tidak ada pernafasan cuping hidung, ada/tidak ada secret,


ada/tidak ada, pemberian O2 melalui nasal/masker.
 Mulut
Mukosa bibir pucat dan kering/lembab, jumlah gigi sudah tidak
lengkap(ompong), kerusakan pada gigi, karises dan radang pada
gusi. Ada/tidak stomatitis. Lidah simetris/tidak.
 Leher
Bentuk leher normal dan simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
massa, tidak ada pembesaran kalenjer tiroid
 Paru

9
Ada/ tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan, pergerakan
dada simetris, bentuk dada normal.tidak ada nyeri tekan dan tidak
ada kelainan pada dinding thorax. Vocal fremius teraba sama
bunyi paru sonor pada seluruh lapang paru.suara nafas vesikuler
 Jantung
Ictus cordis tidak tampak, tidakadapembesaran ictus cordis:adanya
bunyi redup pada batasjantung dan tidak terjadi pelebaran atau
pengecilan, bunyi jantung tunggal
 Abdomen
Ada/tidakterdapat pembesaran abdomen (distensi abdomen),
adakah peningkatan bising usus, hipertympani/timpani, dilakukan
perabaan apakah ada massa, nyeri tekan atau nyeri lepas
 Integumen
Warna kulit, ada lesi/tidak, tidak elastis, turgor kulit menurun
(kering)
 Ekstremitas
Tidak ada sianosis dan clubbing finger, suhu akral hangat
 Genetalia
Kebersihan, ada/tidak odema, ada/tidak nyeri tekan disekitar area
genetalia
 Neurologis
Pada beberapa lansia biasanya mengalami gangguan pada uji
nervus olfakturius, akustikus dan vagus.

2. Diagnosa
Diagnosa yang mungkin muncul adalah :
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh

3. Intervensi
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
NOC :
 Nutritional status : food and fluid intake

10
 Nutritional status : nutrient intake weight control
Kriterihasil :
1. Adanyapeningkaranberatbadasesuaidengantujuan
2. Beratbadan ideal sesuaidengantinggibadan
3. Mampumengidentifikasikebutuhannutrisi
4. Tidakadatanda-tandamalnutrisi
5. Tidakterjadipenurunanberatbadan yang ideal
NIC
a. monitor adanya alergi makanan
b. monitor tanda-tanda vital
c. monitor adanya penurunan berat badan
d. monitor turgor kulit
e. monitor kalori dan intake nutrisi
f. anjurkan pasien untuk menigkatkan intake protein dan vitamin
g. anjurkan pasien makan sedikit tapi sering
h. kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
nutrisi yang dibutuhkan pasien

Kebutuhan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh


NOC
 Nutritional status : fluid and food intake
 Nutritional status : nutrient intake weight control
Kriteriahasil :
1. Mengerti faktor yang meningkatkan berat badan
2. Penurunan berat badan sesuai ideal
3. Mampu memodifikasi dieat dalam waktu yang lama untuk
mengontrol berat badan
4. Mampu menggunakan energy untuk kegiatan sehari-hari
NIC
a. monitor adanya alergi makanan
b. monitor berat badan
c. monitor jumlah nutrisi dan intake kalori

11
d. dorong pasien untuk merubah kebiasaan makan
e. diskusikan bersama pasien mengenai kebiasaan , gaya hidup , dan
faktor yang mempengaruhi peningkatan berat badan
f. anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
g. anjurkan diet yang mengandung tinggi serat
h. berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
i. kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
nutrisi yang dibutuhkan pasien

4. Implementasi
Serangkaian kegiatan meliputi tindakan/intervensi baik yang direncanakan
maupun tidak disesuaikan dengan kebutuhan klien.

5. Evaluasi
Tahap akhir dalam proses keperawatan, dimana melalui evaluasi kita bisa
mengetahui kemajuan/perubahan penyakit klien. Evaluasi ini biasanya
diterapkan dengan teori SOAP

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Lansia merupakan kelompok manusia yang berusia 60 tahun keatas
( Hardywinoto dan Setiabudhi, 1999, 8). Oleh karena itu , dalam tubuh
akan menumpuk makin banyak distorsi metabolic dan struktur yang
disebut penyaki degenerative.
Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran , misal
kemunduran fisik , pendengaran yang berkurang , penglihatan semakin
memburuk dan figure tubuh yang tidak proposional. Kelompok lansia juga
sangat rentan terhadap masalah nutrisi dan gizi, timbulnya kerentanan
terhadap kondisi gizi disebabkan kondisi fisik, baik anatomis maupun
fungsionalnya. Salah satu indicator yang sangat spesifik pada status nutrisi
adalah berat badan.
Nutrisi yang adekuat merupakan suatu komponen esensial pada
kesehatan lansia itu sendiri. Karena pada proses lansia sangat dibutuhkan
nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan seperti kalori , protein , lemak ,
karbohidrat , vitamin dan mineral serta air yang cukup. Maka dari itu
perawat berperan sangat penting dalam pemenuhan nutrisi lansia terutama
di rumah sakit dan panti.

B. Saran
1. Bagi petugas kesehatan
Bagi perawat dalam memiliki tanggung jawab untuk selalu
memperbarui pengetahuan dan keterampilannya , perawat juga harus
memperhatikan dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien
khususnya lansia yang mengalami gangguan kebutuhan nutrisi.
2. Bagi lansia
Lansia diharapkan mau berperan aktif dalam meningkatkan kebutuhan
nutrisi yang belum terpenuhi , mengikuti kegiatan secara rutin yang
sudah dijadwalkan. Dan melakukan kegiatan pemenuhan nutrisi secara
mandiri

13
3. Bagi pembaca
Semoga makalah sederhana ini dapat menjadi ilmu yang bermanfaat bagi
pembaca makalah ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pembaca
terutama perawat dalam membuat asuhan keperawatan

DAFTAR PUSTAKA
Tarwato & Wartonah, (2010). Kebutuhan Dasar Manusia dan
Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Kholifah,Siti Nur.2006. Keperawatan Gerontik.Jakarta Selatan
:Kemenkes RI.

Nugroho, Wahyudi. 2000. Keperawatan Gerotik. Jakarta : ECG

https: //www.nsnita.com//2012/01/gangguan-nutrisi-pada-lansia.html

Amin , Hudha .2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan


Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC, Jilid 1. Yogyakarta: Mediaction
Publising

https://www.academia.edu/7664723/makalah_gizi_lansia

14
http://lagizi.com/apa-saja-kebutuhan-gizi-lansia/

http://dr-suparyanto.blogspot.com/2014/12/konsep-lansia-lanjut-
usia-atau-manula.html?m=1

15

Anda mungkin juga menyukai