Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ZAT GIZI SEIMBANG BAGI


DEWASA
Ditulis Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Gizi dalam Kesehatan Reproduksi

Dosen Pengampu:
Musmundiroh, SST, M.Kes

Disusun Oleh:
Ana Nurullia (020619019)

Program Studi S1 Kebidanan


INSTITUT MEDIKA Drg. SUHERMAN
Jl. Raya Industri Pasir Gombong Jababeka, Cikarang-Bekasi
Telp. 021 89111110, Fax. 021 8905196
Email: Info@imds.ac.id Website: www.imds.ac.id
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas dari mata kuliah Gizi dalam Kesehatan Reproduksi dengan judul “Zat
Gizi Seimbang Bagi Dewasa”.
Saya tentunya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, Saya mengharapkan kritik
serta salam dari pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen mata
kuliah Gizi dalam Kesehatan Reproduksi yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terimakasih.

Cikarang, 26 Juni 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................i
DAFTAR ISI........................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................3
C. Tujuan.......................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...........................................4
A. Konsep Zat Gizi Dewas............................................................4

B. Kebutuhan Zat Gizi Dewasa.....................................................6

C. Perubahan Kebutuhan Fisiologis Zat gizi Dewasa ..................8

D. Dampak Akibat Gizi Pada Dewasa...........................................9

BAB III PENUTUP...................................................11


A. Kesimpulan...............................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gizi pada dewasa awal lebih dibutuhkan untuk mencegah penyakit dan meningkatkan
kesehatan. Perubahan yang terjadi pada masa ini salah satunya adalah perubahan komposisi
tubuh dan kebutuhan energi. Dewasa awal terutama wanita mempunyai kepedulian yang lebih
besar terhadap masalah penampilan fisik. Pengetahuan gizi membuat mereka lebih mengetahui
tentang asupan zat gizi dan prakteknya.
Slogan “empat sehat lima sempurna” yang diciptakan tahun 1950-an memiliki tujuan
membuat kebiasaan makan masyarakat akan semakin sehat sehingga berbagai masalah
kesehatan, baik karena kekurangan maupun kelebihan gizi, dapat dicegah dan dikurangi.
Namun pada kenyataannya, hal ini tidak terwujud baik di Indonesia maupun di negara-negara
lain. Pada tahun 1992 diselenggarakan kongres gizi internasional di Roma yang membahas
pentingnya gizi seimbang untuk menghasilkan manusia yang berkualitas. Salah satu
rekomendasi kongres tersebut adalah anjuran kepada setiap negara untuk menyusun Pedoman
Umum Gizi Seimbang (PUGS) (Depkes 2005).
Depkes melalui Direktorat Bina Gizi Masyarakat pada tahun 1994 telah mengeluarkan
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Tujuan PUGS adalah sebagai alat untuk memberikan
penyuluhan pangan dan gizi kepada masyarakat luas, dalam rangka memasyarakatkan gizi
seimbang. Yayasan Institut Danone (2010) mendefinisikan gizi seimbang sebagai susunan
makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan,
aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan ideal. Visualisasi prinsip gizi seimbang di berbagai
negara disesuaikan dengan budaya dan pola makan setempat.
Nutrisi adalah ikatan kimia yang di perlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu
membentuk energi, membangun dan memelihara jaringan , serta mengatur proses-proses
kehidupan .nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk
membentuk energi ,mempertahankan kesehatan ,pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi
normal setiap organ dan jaringan tubuh . masalah nutrisi erat kaitanya dengan makanan dan

1
metabolisme tubuh serta faktor-faktor yang mempengaruhinya .secara umum faktor yang
mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan metabolisme
basal. (widya astuti.2011)
Faktor patologis seperti adanya penyakit tertentu yang menggangu pencernaan atau
meningkatkan kebutuhan nutrisi faktor sosio ekonomi seperti adanya kemampuan individu
dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.
Nutrisi pariental adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yang di berikan langsung
melalui pembulu darah tanpa melalui saluran pencernaan .nutrisi parental diberikan apabila
usus tidak di pakai karena suatu hal .misalnya transformasi, kongenital, intesfinal, enterokolitis,
nikrotikana ,dan distresrestirasi berat. (widya astuti.2011)
Malnutrisi dengan berbagai tingkatan sering terjadi pada pasien dirumah sakit.hal ini
dapat menekan kekebalan mempermudah tarinfeksi mengganggu proses penyembuhan luka
,meningkatngkatkan komplikasi,meningkatkan respon terhadap teraphi medis ,oprasi yang
kurang optimal ,dan mengarah pada hasil klinis yang jelek .banyak penyakit yang menurunkan
nafsu makan ,meningkatkan kebutuhan nutrisi ,menyebabkan obstruksi saluran pencernaan dan
infeksi pada mulut sehingga makan menjadi sulit dan menyakitkan selain itu obat dapat
memnyebabkan kehilangan selera makan mual dan muntah , sehingga pemberian nutrisi secara
parental perlu di lakukan untuk mengatasi masalah masalah timbulnya malnutrisi pada pasien
dirumah sakit. (widya astuti.2011)
       Kelompok orang dewasa membutuhkan nutrien untuk energi, pemeliharaan dan
proses kebaikan tubuh.kelompok orang dewasa dianjurkan untuk mengonsumsi asupan yang
seimbang seperti susu, sayuran, buah-buahan supaya semua vitamin dan kebutuhan tubuh dapat
terpenuhi. (widya astuti.2011)

2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan materi yang saya bawa, saya merumuskan beberapa rumusan masalah antara lain
sebagai berikut :
1. Bagaiamana konsep zat gizi seimbang pada dewasa
2. Apa saja kebutuhan zat gizi pada dewasa?
3. Apa saja perubahan fisiologis pada dewasa kebutuhan dengan kebutuhan zat gizi?
4. Apa resiko akibat kekurangan dan kelebihan gizi?

C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami zat gizi seimbang pada dewasa

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Zat Gizi Pada Dewasa


Dewasa melambangkan segala organisme yang telah matang yang lazimnya
merujuk pada manusia yang bukan lagi anak-anak yang telah menjadi pria atau wanita.
Periode perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan tahun atau awal usia dua
puluhan tahun dan yang berakhir pada usia tiga puluh tahun. Masa dewasa adalah masa
yang penting dan panjang dalam siklus kehidupan manusia dan juga merupakan usia yang
paling produktif. Ada beberapa ahli membagi masa dewasa menjadi tiga tahapan yaitu:
dewasa muda (21-25 tahun), dewasa madya (26-40 tahun), dewasa akhir (41-59 tahun).
(ns.harwina.2011).
Pada masa dewasa zat gizi lebih dibutuhkan untuk mencegah penyakit dan
meningkatkan kesehatan. Individu sering kali mulai merasa sadar tentang arti kesehatan
tubuhnya ketika ia sedang mengalami sakit, tak terkecuali untuk orang yang memasuki
masa dewasa muda. Dewasa muda adalah mereka yang berusia 19-24 tahun, dimana
seseorang sedang mengalami peralihan dari masa remaja untuk memasuki masa tua.
Perubahan yang terjadi pada masa ini salah satunya adalah perubahan komposisi
tubuh dan kebutuhan energi.Adanya perubahan komposisi tubuh menyebabkan
kebutuhan akan zat gizi meningkat. Asupan zat gizi tertentu yang tidak adekuat dan
berlebih atau tidak seimbang dapat menyebabkan kondisi kesehatan yang buruk.
Kelompok usia dewasa membutuhkan nutrien untuk energi, pemeliharaan, dan
perbaikan tubuh. Kelompok usia dewasa muda dan menengah dianjurkan dengan asupan
yang sama. Kebutuhan pada kelompok ini diantar lain susu,sayuran, dan buah-buahan
sebagai sumber vitamin C yang dikonsumsi setiap hari dan 3-4 minggu mengkonsumsi
sumber vitamin A, semua sumber makanan yang mengandung zat epung, atau diperkaya
dengan kelompok makanan sereal, juga 1-2 sendok makan margarin dan mentega.(ns.
Harwina.2011)
Dewasa yang matang memerlukan untuk energi, pemeliharaan dan perbaikan.
Kebutuhan energi biasanya menurun selama bertahun-tahun. Obesitas dapat menjadi

4
suatu masalah karena penurunan latihan fisik dan peningkatan makan malam yang
berlebihan. Wanita dewasa yang menggunakan kontrasepsi oral memerlukan ekstra asam
folat, vitamin C, tiamin, riboflavin, B6 dan B12.
Seseorang memiliki asupan zat gizi yang adekuat atau tidak, tergantung dari
perilaku makan orang tersebut. Berdasarkan data ADA (The American Dietetic
Assosiation), asupan gizi dewasa meningkat dari tahun 2000 sebanyak 10% menjadi 38%
pada tahun 2002, ini dikarenakan faktor gaya hidup sehingga mempengaruhi perilaku
makan individu tersebut.
Departemen Kesehatan Amerika Serikat dan Pelayanan Kesehatan (DHHS) tahun
2010, mengakui pentingnya faktor gaya hidup dalam mencapai tujuan kesehatan dan
meningkatkan kualitas hidup sehat orang Amerika. Faktor gaya hidup dapat
mempengaruhi tingkah laku seseorang termasuk perilaku makan.
Manusia membutuhkan asupan makanan yang bergizi untuk mempertahankan
hidup guna menunjang pertumbuhan dan melakukan aktivitas harian. Usia, jenis kelamin,
status kesehatan, pengetahuan, pendapatan, agama dan budaya merupakan faktor-faktor
yang mempengaruhi asupan makan seseorang. Asupan makan harus sesuai dengan
kebutuhan gizi seseorang, bila tidak terjadi kesesuaian antara makanan yang dikonsumsi
dengan kebutuhan gizi seseorang, akan menimbulkan masalah kesehatan.
Kebiasaan makan yang baik yang diberlakukan mulai dari awal kehidupan akan
meningkatkan kualitas kesehatan pada masa dewasa. Penelitian yang dilakukan terhadap
mahasiswa UNDIP pada tahun 2010 menyebutkan bahwa tingkat asupan energi 60,5%
tergolong defisiensi tingkat berat jika dibandingkan dengan Angka Kecukupan Gizi
(AKG). Hal ini dipengaruhi oleh faktor body image dan faktor ekonomi serta akses
terhadap makanan.
Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi asupan makan
seseorang. Pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pendidikan, media
massa, sosial budaya, ekonomi, lingkungan dan pengalaman. Sikap dan perilaku dalam
memilih makanan secara tidak langsung dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan gizi
seseorang, yang menentukan mudah tidaknya seseorang memahami manfaat kandungan
gizi dari makanan yang dikonsumsi. Pengetahuan gizi yang baik diharapkan

5
mempengaruhi konsumsi makanan yang baik. Pengetahuan gizi juga mempunyai peranan
yang sangat penting dalam pembentukan kebiasaan makan seseorang.
B. Kebutuhan Zat Gizi Pada Dewasa
1. Kebutuhan karbohidrat
Angka kecukupan gizi energi untuk dewasa 2000-2200 kkal (untuk perempuan)
dan untuk laki-laki antara 2400-2800 kkal setiap hari. Energi ini dianjurkan sekitar
60% berasal dari sumber karbohidrat. Makanan sumber karbohidrat adalah antara lain
beras, terigu, umbi-umbian, jagung, dan gula. (anda, 2012)
2. Kebutuhan Protein
Kebutuhan protein laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan karena perbedaan
komposisi tubuh2000-. Kecukupan protein dewasa adalah 48-62 gr/hr untuk
perempuan dan pada laki-laki 55-66 gr/hr. Kebutuhan protein pada usia dewasa
adalah 50-60 gr/hr atau berkisar 11% dari total masukan energi. Berbagai sumber
protein adalah antara lain daging merah, susu, tempe, kacang-kacangan, dll
(sudarmani.2005)
3. Kebutuhan Lemak
Kebutuhan lemak pada orang dewasa todak boleh melebihi 630 kkal atau sekitar
30% dari total kalori. Energi yang paling dekat dengan makanan adalah lemak.
Konsumsi lemak yang tinggi dari makanan kemungkinan akan menaikkan kadar lipid
darah yang disertai peningkatan resiko terserang penyakit jantung koroner.
Adapun contoh lemak jenuh adalah kolesterol. Kolesterol dibuat di hati dan
berperan dalam produksi garam empedu serta hormon-hormon. Namun kolesterol ini
dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang kecil.
Makanan yang mengandung lemak tidak jenuh antara lain, daging, merah, hasil
peternakan yang banyak mengandung lemak serta telur dan banyak juga ditemukan
pada makanan olahan kalengan. Konsumsi lemak harus diimbangi dengan makanan
yang mengandung serat, karena serat mengikat kolesterol dan menyingkirkannya dari
darah. (Mary E. Beck.2011)

6
4. Kebutuhan Vitamin
Kebutuhan vitamin juga meningkat selama dewasa karena pertumbuhan dan
perkembangan cepat terjadi, karena energi yang meningkat maka pertumbuhan
kebutuhan beberapa vitaminpun meningkat antara lain
1. Vitamin A, fungsi dari vitamin A ini adalah untuk mencegah kerusakan mata,
meningkatkan kesehatan imun, juga berperan penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan sel serta menjaga kesehatan kulit. Sumber vitamin A banyak
terdapat pada sayuran dan buah yang berwarna oranye seperti wortel, labu,
aprikot, peach, pepaya, dan mangga.
2. Vitamin C, berfungsi dalam pembentukan kolagen, yaitu jaringan tissue yang
menahan sel. Vitamin C juga penting untuk pertumbuhan tulang, gigi, gusi serta
pembuluh darah, membantu penyerapan zat besi dan kalsium, dan membantu
dalam proses penyembuhan luka. Vitamin C dalam jumlah banyak dapat
ditemukan pada buah berry, kiwi, jeruk, tomat, jambu biji, dan anggur.
3. Vitamin D, berfungsi untuk memperkuat tulang karena vitamin D membantu
penyerapan kalsium di dalam tubuh. Sumber vitamin D dapat diproduki oleh
tubuh saat terkena sinar matahari. Sumber lain yang mengandung vitamin D
adalah kuning telur, minyak ikan, dan susu.
4. Vitamin E, berfungsi sebagai anti oksidan yang dapat melindungi sel dari
kerusakan. Vitamin E juga penting untuk kesehatan sel darah merah. Sumber
vitamin E dapat ditemukan dalam berbagai macam makanan seperti minyak
nabati, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, alpukat, dan gandum.
5. Vitamin B1 (thiamin), berfungsi untuk mengubah karbohidrat menjadi energi,
diperlukan juga oleh jantung, otot, dan sistem saraf agar dapat berfungsi dengan
baik. Sumber vitamin B1 banyak terdapat pada daging, ikan, kacang-kacangan,
makanan yang terbuat dari kedelai, gandum, dan beras.
6. Vitamin B2 (riboflavin), berfungsi dalam pembentukan sel darah merah dan
kesehatan mata. Sumber vitamin B2 banyak terdapat pada kacang polong, telur,
daging, produk olahan susu, dll.

7
7. Vitamin B3, berfungsi membantu mengubah makanan menjadi energi, menjaga
kesehatan kulit, dan fungsi saraf. Sumber vitamin B3 terdapat pada daging,
unggas, ikan, dan kacang.
8. Vitamin B6, berfungsi untuk menjalankan fungsi normal otak dan saraf, serta
bermanfaat untuk memecah protein. Sumber vitamin B6 banyak terdapat pada
pisang, kentang, buncis, bayam, dan kacang-kacangan.
9. Vitamin B9 biasa disebut asam folat, berfungsi membantu pembentukan sel darah
merah dan DNA. Sumber vitamin B9 terdapat pada telur, daging merah, sayuran
berdaun hijau, asparagus, oti, mie, dan sereal.
10. Vitamin B12 berfungsi untuk menjaga fungsi saraf. Sumber vitamin B12 terdapat
pada ikan, telur, daging, susu, dan makanan yang telah difortifikasi.
(Mary E. Beck.2011)
5. Kebutuhan Kalsium
Lebih kurang dari 12% pertumbuhan tinggi badan dan sekitar 50% masa tulang
dewasa dicapai pada masa remaja, kalsium untuk orang dewasa adalah 600-700 mg.
Bagi laki-laki dewasa kebutuhan mineral akan kalsium cukup 0,45 gr/hr.
Bahwa kebutukan kalsium 7,5mg/kg berat badan adalah kurang lebih sama
dengan 0,5-0,7 gram sehari bagi orang dewasa normal. Sumber kalsium antara lain
adalah susu, ikan, kacang dan sayuran.
(Tim dokter anda. (2012))

C. Perubahan fisiologis pada dewasa kebutuhan dengan kebutuhan zat gizi


Perubahan fisiologis pada usia dewasa berkaitan dengan kebutuhan gizi yang
paling nampak adalah bentuk tubuh yang abnormal (obesitas). Kegemukan atau obesitas
merupakan salah satu resiko terjadinya penyakit kardiovaskular. Penyakit ini merupakan
salah satu dari penyakit degeneratif yang sekarang sudah menduduki tempat nomor satu
penyebab kematian di Indonesia. Dari beberapa penelitian menunjukkan adanya hubingan
antara dislipidemia, diabetes melitus, hipertensi, dan penyakit jantung koroner.
(Depkes RI. 2005)

8
Perubahan fisiologis pada dewasa kebutuhan dengan kebutuhan zat gizi meliputi :
1. Pola pertumbuhan berhenti ke tingkat homeostasis
Contoh (keseimbangan metabolisme KH,lemak,terutama protein)
2. Tingkat stabil metabolik tubuh hingga hasil keseimbangan antara tingkat pemecahan
protein tubuh dan sintesis jaringan protein
Contoh (Komposisi tubuh,pematangan fisiologi/tingkat pemeliharan)
Gizi dan faktor-faktor lain yang berperan dalam pertumbuhan seperti pengetahuan
gizi kesehatan dan pola pengasuhan gizi kesehatan yang dilakukan sangat berpengaruh
terhadap perkembangan tubuh. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses
perubahan yang terjadi pada setiap makhluk hidup. Perubahan yang terjadi pada
seseorang tidak hanya meliputi apa yang kelihatan seperti perubahan fisik dengan
bertambahnya berat badan dan tinggi badan, tetapi juga perubahan (perkembangan)
dalam segi lain seperti berfikir, emosi, dan bertingkah laku.(Jurnal Gizi dan Pangan.2006
1(2): 8-16)

D. Dampak Akibat Gizi Pada Dewasa


A. Akibat Kekurangan Gizi
Kurang gizi dapat mengakibatkan banyak kelainan antara lain:
1. Resiko mengalami komplikasi penyaki seperti campak, pneumonia, dan diare
lebih tinggi.
2. Depresi
3. Resiko komplikasi setelah operasi meningkat
4. Resiko hipotermia atau suhu rendah
5. Imunitas menurun sehingga meningkatkan risiko terhadap infeksi
6. Penyembuhan terhadap luka dan penyakit lama
7. Gangguan kesuburan
Sedangkan resiko penyakit yang ditimbulkan antara lain :
1.    Anemia, hal ini disebabkan kekurangan mengkonsumsi makanan sumber zat besi
2.    Gondok, akibat kurangnya mengkonsumsi yodium
3.    Kebutaan, disebabkan kurangnya mengkonsumsi vitamin A. (Almatsier.2003)

9
B. Akibat Kelebihan Gizi
Dampak kelebihan gizi pada orang dewasa dapat menyebabkan penyakit:
1. Jantung koroner
2. Diabetes melitus
3. Hipertensi
4. Penyakit hati
Penyebab dari kelebihan gizi disebabkan oleh kebanyakan energi dibandingkan
pengeluaran energi. Menurut WHO obesitas juga termasuk didalamnya. kurangnya
aktifitas fisik menyumbang 30% risiko terjadinya kanker. Dipercaya adanya
hubungan kanker dengan berat badan berlebihan, diet tidak sehat, dan kurangnya
aktifitas fisik. Jenis penyakit kanker yang timbul karena obesitas dapat berupa kanker
kerongkongan, ginjal, rahim, pankreas, payudara dan usus besar.(almatsier.2003)
Efek Kekurangan Atau Kelebihan gizi merupakan dua hal yang sangat
berlawanan, tetapi sama-sama menjadi masalah karena cukup banyak terjadi. Kedua
hal ini sebenarnya termasuk dalam keadaan malnutrisi. Malnutrisi dapat berupa
keadaan kekurangan nutrisi karena tidak mengkonsumsi cukup kalori untuk
pertumbuhan dan kebutuhan energi sehari-hari atau tidak dapat menggunakan nutrisi
yang masuk dalam tubuh dengan baik karena penyakit tertentu. Sebaiknya, malnutrisi
juga dapat berupa keadaan nutrisi berlebih karena mengkonsumsi terlalu banyak
kalori.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gizi pada dewasa awal lebih dibutuhkan untuk mencegah penyakit dan
meningkatkan kesehatan. Perubahan yang terjadi pada masa ini salah satunya adalah
perubahan komposisi tubuh dan kebutuhan energi. Dewasa awal terutama wanita
mempunyai kepedulian yang lebih besar terhadap masalah penampilan fisik. Pengetahuan
gizi membuat mereka lebih mengetahui tentang asupan zat gizi dan prakteknya.
Kebutuhan gizi utama pada orang dewasa antara lain: karbohidrat, lemak, protein,
serat, vitamin dan mineral. Kekurangan maupun kelebihan nutrisi sama-sama berdampak
tidak baik bagi tubuh kita. Di anjurkan untuk mengonsumsi makanan sesuai dengan diet
yang sehat dan seimbang di padu dengan olahraga karena terlalu banyak gizi juga dapat
menyebabkan obesitas yangdapat menimbulkan penyakit, diantaranya adalah penyakit
kanker.

11
DAFTAR PUSTAKA

eva ellya sibagariang, s. (2010). gizi dalam kesehatan reproduksi. jakarta: transinfomedia.
ns. harwina widya astuti, s. (2011). ilmu gizi dalam keperawatan. jakarta: transinfomedia.
https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/68764/1/2014smp.pdf
Journal of Nutrition College, Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013,

12

Anda mungkin juga menyukai