Anda di halaman 1dari 12

Menu  Cari

Sosial Berkarya
Cerita dan Karya Kami

IPS Terpadu – Ringkasan Materi: “Interaksi Sosial”


Diposkan oleh Tri Artivining

            40 Votes

Teman, ini ringkasan materi Interaksi Sosial, kelas VII (tujuh) SMP, insyaAllah saya tambahkan dan lengkapi
dengan gambar karya siswa saya (dalam bentuk komik).

Selamat belajar..

===

Asal kata sosial dari bahasa Latin → socius = teman


Interaksi adalah tindakan atau aksi yang dibalas dengan reaksi. Interaksi tidak dapat dilakukan secara
sendiri, harus ada orang atau kelompok lain sebagai mitra untuk berinteraksi.

Cth: berbincang-bincang, bersalaman, jual-beli

Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis antara satu individu dengan individu lain, antara
individu dengan kelompok masyarakat, atau antara kelompok satu dengan kelompok lain yang ada dalam
masyarakat.

Interaksi sosial (positif maupun negatif) diwujudkan dalam bentuk tindakan sosial.

Tindakan sosial adalah perilaku, aksi, atau perbuatan yang dilakukan seseorang atau kelompok untuk
mencapai tujuan tertentu.

Interaksi Sosial

Interaksi sosial POSITIF: interaksi yang dilakukan dalam bentuk tindakan sosial yang bersifat positif (baik).

Contoh: bekerja sama dalam bisnis, gotong-royong, berdagang, membentuk koperasi, menjadi pengurus
organisasi, dll.

Interaksi sosial NEGATIF: tindakan/aksi yang merugikan orang lain

Contoh: membunuh, merampok, menjelek-jelekkan orang lain, melakukan pemerasan, dll

Tindakan Sosial

(berdasarkan sifat)

Tindakan sosial yang bersifat RASIONAL: tindakan sosial yang dilakukan secara sadar dan masuk akal
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang mantap.

Contoh: menentukan pilihan jurusan di perguruan tinggi berdasarkan cita-cita, minat, dan bakat

Tindakan sosial yang bersifat IRRASIONAL: tindakan sosial yang tidak masuk akal, akan tetapi dipercaya
bahwa tindakannya itu akan memberi manfaat padanya.

Contoh: menerima iming-iming menggandakan uang karena berharap mendapat keuntungan (misalnya: 1
juta menjadi 5 juta tanpa upaya keras, melalui dukun, dsb)

Catatan:

Tidak semua tindakan manusia digolongkan sebagai TINDAKAN SOSIAL.

Contoh: menyanyi sambil mencuci karena senang/menghibur diri, tindakan tersebut tidak dapat digolongkan
sebagai tindakan sosial. Namun, jika seseorang berlatih bernyanyi untuk mengikuti festival/lomba menyanyi,
maka tindakannya digolongkan sebagai tindakan sosial.

Suatu tindakan dapat dapat digolongkan sebagai tindakan sosial apabila tindakan tersebut dilakukan
dengan tujuan tertentu, atau dipengaruhi orang lain.

Interaksi sosial akan menimbulkan proses sosial. Tanpa interaksi sosial tidak akan timbul proses sosial
karena syarat utama terjadi proses sosial ialah adanya interaksi sosial.

PROSES SOSIAL: hubungan timbal baik antara bidang-bidang kehidupan dalam masyarakat melalui interaksi
antar individu masyarakat.
Proses sosial dan interaksi sosial adalah dua istilah yang saling terkait. Bentuk umum dari proses sosial
adalah interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan kunci dari seluruh kehidupan karena adanya interaksi
sosial akan memungkinkan kehidupan bersama.

Ciri interaksi sosial:

pelakunya > 1 orang

antara pelaku terjadi komunikasi melalui kontak sosial

SYARAT INTERAKSI SOSIAL:

Kontak sosial;

Komunikasi

KONTAK SOSIAL

tidak hanya dilakukan secara langsung, tetapi dapat pula dilakukan secara tidak langsung.


Kontak Sosial secara LANGSUNG (Primer) bertemu dan berhadapan, berjabat tangan, berbicara bertatap
muka, termasuk kontak melalui media komunikasi (berkirim surat, telepon, chatting lewat internet, dll)

Kontak sosial secara TIDAK LANGSUNG (Sekunder) → cth: jual beli tanah melalui perantara
 
SOSIALISASI sebagai PROSES PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN

Sosialisasi dalam Keluarga

Sosialisasi dalam Masyarakat

Nilai-nilai sosial di masyarakat


a. Nilai MATERIAL segala sesuatu yang berwujud kebendaan yang bermanfaat bagi manusia, misalnya
kendaraan, gedung, perabot rumah tangga, alat tulis, dsb


b. Nilai VITAL segala sesuatu yang diperlukan manusia agar dapat hidup dan melakukan kegiatan atau
aktivitas, misalnya makanan dan minuman, pakaian, dsb

c. Nilai SPIRITUAL dan KEROHANIAN → segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Nilai ini
dibedakan menjadi 4:

1) Nilai MORAL/kebaikan → bersumber dari unsur kemauan (etika) dan kehendak (karsa)
2) Nilai KEBENARAN → bersumber dari unsur akal manusia (akal, budi, dan cipta)
3) Nilai KEINDAHAN → bersumber dari rasa manusia (perasaan dan seni)

4) Nilai AGAMA/nilai religius → nilai ketuhanan dan kerohanian yang tertinggi dan bersifat mutlak

FUNGSI Nilai Sosial:

1) Sebagai petunjuk (pedoman) yang mengarahkan orang untuk berpikir dan bertindak sesuai dengan nilai-
nilai sosial yang berlaku

2) sebagai benteng perlindungan hidup masyarakat; mencegah kejahatan/maksiat


3) sebagai pendorong kehidupan bermasyarakat; menuntun kepada kebaikan (mampu menempatkan diri
sebagai orang yang berbudi luhur dan kreatif sehingga disenangi dan disegani masyarakat sekitarnya)

NORMA-NORMA SOSIAL di masyarakat

NORMA dan NILAI merupakan dua istilah yang saling berhubungan, akan tetapi terdapat perbedaan di
antara keduanya.

→ sesuatu yang baik, luhur, diinginkan, dan dianggap penting oleh masyarakat
NILAI

NORMA → kaidah atau aturan, patokan, ukuran-ukuran tertentu yang berkembang di masyarakat untuk
dipatuhi secara bersama. Norma adalah petunjuk hidup yang berisi perintah dan larangan yang ditetapkan
bersama berdasarkan budaya setempat yang mengatur perilaku manusia di masyarakat.

1) Norma AGAMA

2) Norma KESOPANAN

3) Norma KESUSILAAN

4) Norma HUKUM

5) Norma adat

6) Norma kebiasaan/kelaziman, dll

FUNGSI NORMA SOSIAL

a. mengatur orang untuk bertindak dan berpikir, bertindak, dan berperilaku sesuai dengan norma yang
berlaku

b. mewajibkan semua orang agar menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku

c. mengikat atau mengendalikan individu

BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL

Proses Sosial ASOSIATIF

; terjadi ketika suatu kelompok atau orang-perorang (individu) melakukan suatu interaksi sosial yang memilii
kesamaan dalam pandangan atau tindakan dalam hubungan satu sama lain. Adanya kesamaan tindakan di
antara kelompok atau individu yang berinteraksi tersebut akan

mengarah kepada terciptanya kerukunan dan kesatuan.

Jenis proses sosial asosiatif:

a) KERJASAMA (cooperation)

Kerjasama dapat terjadi pada anak-anak, pemuda, maupun orang dewasa. Mulai dari permainan petak
umpet, organisasi kepemudaan (karang taruna, dll), sampai organisasi politik dan pemerintahan.

Kerjassama dapat terbentuk dan berkembang apabila orang dapat digerakkan karena memiliki kesadaran
untuk mencapai suatu tujuan yang dianggap bermanfaat bagi dirinya atau kelompok.


b) AKOMODASI (acomodation) suatu proses sosial di mana orang-orang atau kelompok-kelompok yang
mula-mula saling bertentangan, masing-masing pihak melakukan pendekatan dan penyesuaian diri untuk
mengakhiri pertentangan tersebut.
Salah satu cara penyesuaian diri dalam akomodasi misalnya: masing-masing pihak mengurangi tuntutannya
dan saling menerima tuntutan pihak lain agar dapat tercapai suatu kesepakatan di antara mereka yang
bertentangan.

Bentuk-bentuk akomodasi:


1. KOERSI (coercion) bentuk akomodasi yang dilaksanakan karena adanya paksaan dari salah satu pihak
yang lebih kuat terhadap pihak lain yang lebih lemah kedudukannya

Contoh: ketidakberdayaan pekerja ketika berhadapan dengan majikannya yang tidak mau memenuhi
tuntutannya. Karena takut diberhentikan, akhirnya pekerja tersebut menghentikan tuntutannya


2. KOMPROMI (compromise) bentuk akomodasi yang masing-masing pihak yang bertentangan saling
mengurangi tuntutannya sehingga terdapat suatu penyelesaian yang baik di antara pihak-pihak yang
bertentangan

Contoh: terjadinya kesepakatan antara buruh dengan perusahaan bahwa kenaikan upah akan diberikan
sebesar 50% dari tuntutan buruh. Buruh menerima penjelasan bahwa perusahaan kemampuan perusahaan
dan buruh merasakan kesulitan yang terjadi di masyarakat.

3. ARBITRASI (arbitration) → bentuk kompromi yang menggunakan pihak ketiga.


Contoh: dalam contoh sebelumnya, di antara pihak buruh dan perusahaan diundang pihak Departemen
Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam proses pengambilan keputusan.


4. MEDIASI (mediation) hampir sama dengan arbitrasi, hanya saja pihak ketiga yang diundang untuk
mendamaikan kedua pihak tidak memiliki wewenang dalam pengambilan keputusan, melainkan hanya
sebagai penasihat.

Contoh: dalam penyelesaian konflik di Myanmar (etnis Rohingya) yang dimediasi oleh tim PMI (Yusuf Kalla)
dan BSMI


5. KONSILIASI (consiliation) bentuk akomodasi dengan cara mempertemukan keinginan-keinginan dari
pihak yang bertikai untuk mencaai penyelesaian yang terbaik.


6. TOLERANSI (tolerantion) bentuk akomodasi di mana masing-masing pihak yang berbeda paham
menghindarkan diri dari perselisihan dengan cara menghargai dan menghormati pihak lain.


7. STALEMATE bentuk akomodasi di mana masing-masing pihak yang bertikai berhenti pada satu titik
tertentu karena kedua belah pihak memiliki kekuatan yang seimbang. Keduanya mundur, (tidak ada yang
menang atau kalah).

Contoh: “perang dingin” AS dan Uni Sovyet yang berakhir dengan sendirinya


8. AJUDIKASI (adjudication) bentuk akomodasi di mana penyelesaian pertikaian dilakukan melalui badan
peradilan karena semua cara musyawarah yang ditempuh tidak menghasilkan penyelesaian yang dapat
diterima semua masyarakat.

c) ASIMILASI

→ ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan di antara orang-orang atau


kelompok manusia.

Faktor-faktor yang mempengaruhi asimilasi:

sikap toleransi
kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi antarkelompok masyarakat yang berbeda kebudayaan

sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya

sikap terbuka dari golongan yang berkuasa

perkawinan campuran

adanya musuh bersama dari luar

 
2. Proses Sosial DISOSIATIF

Proses sosial disosiatif bertolak belakang dengan proses sosial asosiatif. Proses sosial disosiatif
menekankan pada persaingan atau perlawanan.

Proses ini disebut juga proses yang bersifat oposisi, yaitu suatu cara berjuang melawan seseorang atau
kelompok untuk suatu tujuan tertentu.

Bentuk-bentuk Proses Sosial Disosiatif:


a. PERSAINGAN (kompetisi) suatu proses sosial yang terjadi di masyarakat di mana individu-individu
atau kelompok saling bersaing untuk berlomba atau berkompetisi mencari keuntungan melalui bidang-
bidang tertentu dengan menggunakan cara-cara yang terbuka dan adil.

Persaingan dapat terjadi dalam sebuah lomba/kompetisi, pemilu, dll.

Menurut berntuknya, persaingan dapat terjadi di berbagai bidang kehidupan, antara lain:

1) persaingan ekonomi

2) persaingan kebudayaan → (budaya, pendidikan, pergaulan, kesenian, adat istiadat, dll)


3) persaingan kedudukan dan peran → terjadi di antara orang dewasa untuk meraih kedudukan/pieran
dalam masyarakat dan negara

b. KONTRAVENSI → bentuk proses sosial yang berbeda dengan persaingan dan pertentangan.
Kontravensi ditandai oleh gejala-gejala adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang atau suatu rencana,
dan perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian atau keraguan terhadap kepribadian seseorang.

Kontravensi merupakan sikap mental yang tersembunyi (tidak kelihatan) terhadap orang lain atau kelompok.


c. PERTENTANGAN (pertikaian atau konflik) suatu proses sosial di mana seseorang atau kelompok
menentang pihak lain yang disertai dengan ancaman atau kekerasan untuk mencapai tujuan/keinginannya.

Pertentangan muncul karena adanya perbedaan-perbedaan antara individu dengan individu, antara individu
dengan kelompok, atau antara kelompok dengan kelompok. (dalam hal ciri jasmani, emosi, unsur budaya,
pola perilaku, kepentingan ekonomi, politik, dll)

 
Proses Sosial yang terjadi di masyarakat didasarkan atas beberapa faktor yaitu imitasi, sugesti, identifikasi,
dan simpati


a. IMITASI suatu proses yang terjadi dengan cara mencontoh, meniru, atau mengikuti perilaku orang lain.
Proses belajar dengan imitasi (meniru) ada yang bersifat positif, ada pula yang bersifat negatif (tergantung
dari apa yang ditiru dalam interaksi sosial tersebut).


b. SUGESTI suatu proses dalam interaksi sosial dengan memberikan pandangan atau pengaruh oleh
seseorang kepada orang lain sehingga dapat menggerakkan atau mempengaruhi hati orang tersebut untuk
mengikuti pandangan atau pengaruh yang diberikannya.

Pengaruh sugesti lebih mudah terjadi bila yang memberi sugesti adalah orang yang berpengaruh,
berwibawa, atau pemimpin dari orang tersebut. Selain itu, sugesti dapat pula terjadi dari teman-teman dekat,
atau bahkan yang lebih muda atau lebih rendah ‘derajat’nya dari orang tersebut.


c. IDENTIFIKASI suatu proses pada diri seseorang yang memiliki keinginan atau kecenderungan untuk
menjadi sama (identik) dengan orang lain.

Proses identifikasi dapat berlangsung tanpa disadari ataupun dilakukan secara sengaja oleh orang tersebut.
Dalam hal ini orang yang melakukan identifikasi mengenal betul orang yang menjadi idolanya. Sikap,
perilaku, cara hidup orang yang menjadi idolanya (orang yang dikagumi) sangat dia sukai dan menjiwai
dirinya sehingga ia ingin menjadi seperti orang itu.


d. SIMPATI ialah perasaan suka ataupun tertarik yang timbul pada diri seseorang pada diri orang lain.
Simpati juga berbentuk kepedulian atas sesuatu yang menimpa diri orang lain (musibah, kesedihan, dll).

Bagikan ini:

 Facebook  Surat elektronik  Cetak  Twitter

Suka

Jadilah yang pertama menyukai ini.

Terkait

Produk IPS Terpadu - Komik Materi Presentasi: Materi Presentasi IPS Terpadu:
Interaksi Sosial : "Bikin KOMIK, "Perusahaan dan Badan "Pasar"
Biar Tambah Asyiik..!!" Usaha" dalam "IPS Terpadu - Materi"
dalam "IPS Terpadu - dalam "IPS Terpadu - Materi"
Pembelajaran"

26 Oktober 2012  2 Balasan

« Sebelumnya Berikutnya »

Tinggalkan Balasan
Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Komentar

Nama

*
Email

*
Situs Web

Kirim Komentar

Beri tahu saya komentar baru melalui email.

Beritahu saya pos-pos baru lewat surat elektronik.

Aloysius Altio Randy Batmomolin pada 2 Oktober 2015 pukul 18:23

  7  2  Rate This
Gampang bgt diingetnya !!!

 Suka
 Balas

Tri Artivining pada 15 Desember 2015 pukul 06:19

  8  1  Rate This
alhamdulillah..
senang bisa membantu..

 Suka
 Balas

Sosial Berkarya di Facebook

Sosial Berkar…
46 suka

Sukai Halaman

Sosial Berkarya
sekitar 6 tahun yang
lalu

pahlawan ( PR_2A )
http://wp.me/p1sA0a-RA

SOSIALBERKARYA.WORDPRES…
pahlawan ( PR_2A )
Pahlawan itu unik. Tidak p…

“Ketika kau merasa letih dalam melakukan kebaikan maka sungguh keletihan akan segera sirna dan kebaikannya
akan abadi.
======================
Sekiranya kau merasa bahagia melakukan dosa dan maksiat, ketahuilah bahwa kebahagiaannya (kesanangannya,
red) akan segera sirna padahal dosa dan kemaksiatannya akan abadi.”

(Ali bin Abi Thalib ra.)

Meta

Daftar
Masuk
Feed entri
Feed Komentar
WordPress.com

Langgan Blog
Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan dan menerima lansiran pembaharuan.

Bergabunglah dengan 287 pengikut lainnya

Masukkan alamat email Anda

Ikuti Blog

Pelancong Sosial Berkarya (Sejak Des. 2011)

Free counters

Arsip SosialBerkarya

Pilih Bulan

Blog Guru SMART EI

Forevera | Guru Sejarah SMA SMART EI


Kelas Bindo | Blog Kelas B. Indonesia SMART EI

Blog Siswa SMART EI

AhfieRofi | Siswa Pendakwah kelas XII-IPS


Juno | Siswa SMART Ekselensia Pecinta Perjalanan
Titik Episodeku | Kumpulan Puisi Karya M. Robby Salam

Jejaring Dompet Dhuafa

Dompet Dhuafa
Dua Belas Detik | Portal Berita SMART Ekselensia
Kampoeng Ternak
OASE SMART EI | Organisasi Akademika SMART Ekselensia
Olimpiade Humaniora Nusantara 2014
SMART Ekselensia

Book Review on Goodreads


The Wind in the Willows by Kenneth Grahame
My rating: 4 of 5 stars

Berhari-hari -saat membaca buku ini- saya disibukkan dengan kegiatan bercerita -dengan
hebohnya- tentang buku ini.
Rekan yang menjadi 'korban'-nya adalah Ustzh. Retno (guru Bindo sekolah kami).

== Sebenarnya 'transaksi' peminjaman buku ini telah lama berlalu. (minjam Ustzh. Uci)
mm... ternyata saya terlupa, buku ini tetap berdiri di atas meja bersama berdirinya buku-
buku saya yang lain di kelas sosial kami..
Sampai pada suatu masa Allah menunjukkan kepada saya betapa buku ini layak dibaca.. :)

==== saya mulai yaa..

Keteduhan, persahabatan begitu terasa ketika Ratty (Sang Tikus Air) yang tadinya tidak menyadari keinginan
Molly (Tikus Tanah) untuk pulang ke rumahnya -setelah sekian lama tinggal di rumah Ratty-bersedia dengan
sigap mengantarkan Molly pulang.

Rumah yang telah lama dirindukan itu memang tidak sebagus dan seceria rumah Ratty, namun di sana Molly
merasakan keteduhan dan kedamaian. Ratty yang biasanya sibuk dengan 'kenikmatannya' bermain di air
digambarkan sangat bisa menghargai rumah mungil sahabatnya. Ia bahkan melakukan sesuatu yang membuat
Molly merasa 'BESAR'.

===
Kegemasan mulai merasuk ketika cerita beralih kepada seorang = seekor penghuni kastil nan besar di tepi
sungai. Dialah TUAN KATAK.

MasyaAllah..
Dari hari ke hari tingkahnya semakin membuat gelengan kepala semakin kencang..

Berdecak-decak atas 'kecerdikan' uniknya, pemaksaan yang begitu patuh dituruti kedua sahabat (Ratty dan
Molly).
Betapa sungguh keduanya hanya mengkhawatirkan Tuan Katak di saat Sang Katak hanya memikirkan keseruan
hidupnya sendiri.

===
Petualangan demi petualangan membawa keseruan, ketegangan, KEHERANAN atas polah laku makhluk hijau
yang diceritakan berhasil membawa lari kuda milik Ibu pembawa perahu..

==
Oh, seakan tak percaya.. akhir ceritanya......

(Baca sendiri, yaaa.....

View all my reviews

Goodreads

Total Forgiveness: Menghapus Kemarahan dan Meraih Kembali Damai Hati by Moch. Fakhruroji
My rating: 3 of 5 stars
Kutipan dalam buku ini memudahkan untuk memahami dan menginternalisasi makna kata
maaf (meminta dan memberi maaf)

Ini beberapa yang menurut saya berarti (dan saya SETUJU dengannya):

"Seseorang yang penuh kasih sayang hidup di dunia yang penuh kasih sayang. Seseorang
yang penuh rasa permusuhan hidup di dunia yang penuh permusuhan. Setiap orang yang
kita temui adalah cermin diri kita sendiri." (Ken Keyes, Jr)
(hlm. 110)

"Untuk dapat memaafkan, kita harus membiarkan diri kita dalam keadaan "kosong", jangan membela diri dengan
rasionalisasi dan dramatisasi yang bahkan sesungguhnya tidak kita inginkan"

Ini kisah yang bagi saya begitu bermakna (menjadi pengingat bagi saya):

Malik Asytar adalah seorang lelaki bertubuh gemuk dan berperawakan tinggi. Berkali-kali dia diberi kepercayaan
untuk memimpin pasukan dalam peperangan. Pada suatu hari, dia berjalan melewati pasar di Kufah dengan
berpakaian gamis dan sorban. Seorang penduduk Kufah memerhatikan langkahnya.

Melihat sosok tubuh dengan pakaian yang begitu asing baginya, tiba-tiba terlintas dalam pikiran orang itu untuk
berbuat iseng. Dia melempar sesuatu kepada Malik dengan tujuan mengolok-olok. Namun, Malik terus berjalan
tanpa menghiraukan perlakuan lelaki itu sampai akhrinya lenyap dari pandangan matanya.

Rupanya ada seesorang yang memerhatikan perilaku orang Kufah tadi.Maka, dia pun bertanya kepadanya,
"Apakah kau tidak kenal dengan orang yang kau lempari tadi?"

"Tidak, dia adalah seorang pejalan kai yang lewat, seperti yang lainnya," jawab lelaki iseng itu.

"Dia adalah Malik Asytar an-Nakha'i, sahabat Amirul Mukminin dan panglima perangnya."

Begitu mendengar penjelasan orang itu, lelaki iseng tadi segera mengejar Malik untuk meminta maaf. Dia
mendapati bahwa Malik telah masuk ke sebuah Masjid. Dan ketika telah sampai di masjid itu, Malik sedang
shalat. Dia pun menunggunya sampai selesai. Begitu selesai shalat, lelaki ini sgera merangkul kedua kai Malik
dan menciuminya. Melihat gelagat lelaki ini, Malik bertanya, "Apa-apaan ini?"

"Maafkan aku atas kekurang-ajaranku. Akulah yang tadi mengolok-olok Tuan," katanya gemetar.

Dengan tenang Malik menjawab, "Oh, tidak apa-apa. Sungguh, aku masuk ke dalam masjid ini untuk memintakan
ampun bagimu."
(hlm. 142-143)

View all my reviews

Lihat Situs Lengkap

Anda mungkin juga menyukai