Anda di halaman 1dari 23

BAB 2

INDIVIDU, KELOMPOK, DAN


HUBUNGAN SOSIAL

A. Interaksi Sosial

Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik/saling meme­


ngaruhi antara individu dengan individu, antara individu de­
ngan kelompok, atau antara kelompok dengan kelompok.
1. Jenis-jenis Interaksi Sosial
a. Interaksi antarindividu
Interaksi antarindividu merupakan interaksi sosial
yang terjadi antara individu yang satu dengan indivi­
du yang lainnya. Contoh: interaksi sosial yang terjadi
pada dua orang yang saling berbincang-bincang.
b. Interaksi antara individu dengan kelompok
Interaksi antara invidu dengan kelompok ­dapat terja­
di ketika seorang individu memberikan rangsangan/
stimulus kepada suatu kelompok sehingga kelom­
pok tersebut memberikan reaksi atas stimulus yang
diberikan. Contoh: seorang guru yang meng­ ajar
siswa-siswanya di dalam kelas.
c. Interaksi antara kelompok dengan kelompok
Interaksi sosial antarkelompok merupakan interaksi
sosial yang terjadi antara kelompok yang satu de­ngan
kelompok yang lainnya. Contoh: pertandingan sepak
bola (terjadi interaksi antartim yang bertanding).

25
2. Ciri-ciri Interaksi Sosial
a. Jumlah pelaku lebih dari satu orang
b. Ada komunikasi antarpelaku dengan menggunakan
simbol-simbol
c. Ada dimensi waktu (masa lampau, masa kini, dan
masa mendatang) yang menentukan sifat hubungan
d. Ada tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai
3. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
a. Kontak sosial
Pertemuan antara individu dengan individu lain. Kon­
tak sosial bisa terjadi secara langsung (primer) dan
secara tidak langsung (sekunder).
b. Komunikasi sosial
Menyampaikan pesan terhadap orang lain, dan orang
lain itu memberi tafsiran atas sinyal tersebut. Dalam
komunikasi terdapat empat unsur yaitu: pengirim,
penerima, pesan, dan umpan balik.
4. Faktor Pendorong Interaksi Sosial
a. Imitasi
Tindakan meniru kata-kata, gaya, sikap/penampilan
orang lain. Imitasi dapat menimbulkan dampak posi­
tif atau negatif tergantung dari model/panutan yang
ditiru.
b. Sugesti
Terpengaruh oleh pandangan, pendapat, saran, bujuk­
an orang lain tanpa dipikir secara kritis.
c. Identifikasi
Ingin ‘sama’ dengan orang lain yang menjadi idola­nya.
Ia akan melakukan tindakan yang berlebihan demi
meniru orang yang diidolakannya.

26
d. Simpati
Rasa tertarik dengan kelebihan orang lain atau ikut
bersedih pada penderitaan orang lain.
e. Empati
Merasakan apa yang dirasakan orang lain, bia­sa­nya
diwujudkan dalam bentuk tindakan.
f. Motivasi
Dorongan atau pengaruh yang dapat bersumber dari
diri sendiri, maupun diberikan oleh seorang individu
kepada individu lain, kepada kelompok lain, maupun
antarkelompok. Pihak yang diberikan motivasi akan
bersikap kritis, rasional, dan bertanggung jawab.

D. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Menurut Gillin dan Gillin, ada dua macam proses sosial yang
timbul akibat interaksi sosial, yaitu:
1. Proses Asosiatif
Proses asosiatif merupakan proses interaksi yang meng­
hasilkan kerja sama meliputi:
a. Kerja sama (Cooperation)
Kerja sama merupakan usaha bersama untuk men­
capai tujuan. Berdasarkan pelaksanaannya, kerja sama
dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk antara lain:
1) Tawar menawar (bargaining)
Merupakan bentuk kerja sama yang dilakukan se­
bagai hasil kesepakatan kedua belah pihak setelah
melalui proses tawar menawar.
2) Kooptasi (cooptation)
Merupakan proses penerimaan unsur-­­unsur baru
dalam pelaksana­an kepemimpinan organisasi de­

27
ngan semua anggota bersedia me­nerima dan me­
mahami ke­pemimpinan dan gagasan baru yang
sebelumnya tidak ada.
3) Koalisi (coalition)
Merupakan bentuk kerja sama antarkelompok
untuk mencapai tujuan yang sama meskipun ter­
dapat perbedaan-perbedaan struktural di antara
kedua belah pihak.
4) Patungan (joint venture)
Merupakan usaha yang dilakukan bersama oleh
kedua belah pihak u­ ntuk melakukan suatu kegiat­
an demi keuntungan bersama yang akan dibagi
merata oleh pihak-pihak yang saling bekerja sama.
b. Akomodasi
Akomodasi adalah bentuk proses sosial yang dilaku­
kan beberapa pihak untuk menyelesaikan konflik so­
sial. Ada beberapa jenis akomodasi diantaranya:
1) Adjudikasi
Suatu bentuk akomodasi yang dilakukan melalui
jalur pengadilan.
2) Arbitrasi
Suatu bentuk akomodasi yang di­lakukan dengan
cara memunculkan pihak ketiga oleh badan yang
ber­
wenang untuk menyelesaikan per­ masalahan
yang terjadi antara pihak-pihak yang bersengketa.
3) Koersi
Suatu bentuk akomodasi yang di­lakukan dengan
cara pemaksaan ke­hendak dari pihak yang kuat
terhadap pihak yang lemah.

28
4) Kompromi
Suatu bentuk akomodasi yang di­lakukan dengan
cara pihak-pihak yang saling bersengketa, saling
me­ngurangi tuntutan sehingga ter­capai penyele­
saian masalah.
5) Konsiliasi
Suatu bentuk akomodasi yang dilakukan dengan
cara mem­per­temukan keinginan kedua belah pi­
hak untuk mencapai ke­sepakatan bersama.
6) Mediasi
Suatu bentuk akomodasi yang dilakukan dengan
bantuan pihak ketiga sebagai penengah/ juru damai.
7) Segregasi
Suatu bentuk akomodasi yang dilakukan oleh pi­
hak yang bertikai dengan cara memisahkan diri
dan saling menghindar untuk meng­hindari adanya
ketegangan di antara kedua belah pihak.
8) Stalemate
Suatu bentuk akomodasi yang di­dasari atas ada­
nya kesadaran bahwa kedua belah pihak memiliki
kekuat­an yang sama sehingga pertentangan yang
terjadi di antara kedua belah pihak berhenti de­
ngan sendirinya karena kekuatan yang seimbang
tersebut.
9) Subjugasi
Suatu bentuk akomodasi dengan cara mengem­
balikan suasana ako­mo­datif dari pertikaian yang
te­lah terjadi di mana pihak yang mempunyai ke­
kuatan besar me­minta pihak yang lemah untuk
menaati keingin­annya.

29
10) Toleransi
Suatu bentuk akomodasi yang di­lakukan dengan
cara saling meng­
hormati kepentingan masing-
ma­sing pihak untuk menghindari perselisihan
yang dapat mem­berikan kerugian masing-masing
pihak.
c. Asimilasi
Asimilasi merupakan perpaduan 2 budaya yang ber­
beda sehingga menghasilkan kebudayaan yang baru.
Syarat terjadinya asimilasi yaitu:
• Ada dua kelompok atau lebih yang memiliki kebu­
dayaan yang berbeda
• Terjadi pergaulan secara intensif di antara kelom­
pok yang ada
• Kebudayaan tiap kelompok mengalami ­perubahan

No Faktor Pendorong Faktor Penghambat


Asimilasi Asimilasi
1. Toleransi, keterbukaan Perbedaan yang mencolok
2. Kesempatan yang sama Kecurigaan dan kecem­
di bidang ekonomi buruan sosial
3. Sikap menghargai Perasaan primordial
4. Adanya perkawinan Prasangka negatif ter­
campuran hadap kelompok lain
5. Adanya musuh yang Kelompok yang teriso­
sama lasi atau terasing
6. Persamaan dalam kebu­ Kurang pengetahuan
dayaan yang universal akan kebudayaan lainnya

30
d. Akulturasi
Akulturasi adalah pertemuan 2 budaya yang berbe­
da, saling bertukar dan memengaruhi, namun tetap
mempertahankan identitas budaya masing-ma­ sing.
Contoh akulturasi adalah bentuk menara masjid Kudus
yang berupa candi (bentuk toleransi agama Islam de­
ngan agama Hindu pada masa itu); lalu anjuran umat
muslim di sekitar Kudus untuk tidak mengonsumsi
daging sapi, karena sapi merupakan binatang suci da­
lam agama Hindu.
e. Paternalisme
Paternalisme merupakan penguasaan kelompok pen­
datang (bidang ekonomi, pertanahan, permodalan,
pendidikan, kesehatan, dan lain-lain) terhadap kelom­
pok pribumi.
2. Proses Disosiatif
Proses disosiatif, interaksi yang menimbulkan kerenggang­
an hubungan bahkan perpecahan. Bentuknya meliputi:
a. Persaingan/Kompetisi
Persaingan merupakan proses memperebutkan se­
suatu yang jumlahnya terbatas dan pihak yang mem­
perebutkan sangat banyak. Persaingan yang tidak
sehat akan menuju kontravensi.
b. Kontravensi
Kontravensi ditandai dengan sikap menentang secara
tersembunyi agar perselisihan terbuka tidak terjadi.
Cara-cara kontravensi berupa provokasi, fitnah, go­
sip, maupun intimidasi.

31
c. Konflik
Konflik merupakan proses sosial di mana dua orang
atau kelompok berusaha menyingkirkan pihak lain
dengan jalan menghancurkan atau membuatnya ­tidak
berdaya.

E. Status, Peran, dan Kelas Sosial

1. Status Sosial
Status sosial adalah posisi seseorang dalam kelompok
sosial atau masyarakat secara umum. Dilihat dari cara
memper­olehnya, status sosial dibedakan menjadi:
a. Ascribed status → status yang didapat secara oto­ma­
tis melalui kelahiran, misal: jenis kelamin, gelar Raden,
gelar bangsawan, kasta.
b. Achieved status → status yang didapat melalui usaha
sendiri, misal: gelar sarjana, dokter, guru, hakim.
c. Assigned status → status yang diberikan kepada
seseorang karena jasanya bagi masyarakat, misal:
gelar pahlawan, hadiah Nobel.
2. Peran Sosial
Peran sosial adalah pelaksanaan hak dan kewajiban sese­
orang sesuai dengan status sosialnya. Dalam masyarakat
kadang dijumpai banyak individu yang memiliki peran
bera­gam. Hal ini dapat membawa akibat dinamis berupa:
a. Konflik peran
Konflik peran terjadi jika seseorang terpaksa melak­
sanakan peran yang tidak diharapkan.

32
b. Ketegangan peran
Ketegangan peran terjadi jika seseorang mengalami
kesulitan melakukan peran karena adanya ketidakse­
suaian antara kewajiban dan tujuan peran.
c. Kegagalan peran
Kegagalan peran terjadi jika seseorang tidak sanggup
menjalankan beberapa peran sekaligus.
d. Kesenjangan peran
Kesenjangan peran terjadi jika seseorang harus men­
jalankan peran yang tidak menjadi prioritas hidupnya
sehingga merasa tertekan.
3. Kelas Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, pengertian kelas sosial
sama dengan lapisan sosial tanpa membedakan ber­
dasarkan faktor uang, tanah, atau kekuasaan. Semen­
tara menurut W. Kornblum, kelas sosial memiliki penger­
tian hampir sama dengan kasta, yaitu hanya berdasarkan
kriteria ekonomi saja. Kelas sosial bersifat terbuka dan
heterogen.

F. Dampak Hubungan Sosial

1. Dampak Positif Hubungan Sosial


a. Terbentuk keteraturan sosial
Keteraturan sosial terwujud melalui tahapan berikut.
• Tertib sosial, dapat tercipta bila terdapat kese­
larasan antara tindakan individu dengan nilai dan
norma yang berlaku dalam masyarakat
• Order sosial, merupakan tatanan norma yang
pelaksanaannya disadari sepenuhnya oleh ma­
syarakat dari waktu ke waktu

33
• Keajegan, adalah keadaan yang memperlihat­
kan kondisi yang tetap (keteraturan) yang ber­
langsung terus menerus
• Pola perilaku, berkaitan dengan bentuk dan ­warna
interaksi sosial
b. Muncul penemuan baru
c. Peran nilai dan norma sosial terjaga
2. Dampak negatif hubungan sosial
a. Timbul solidaritas sosial yang berlebihan
b. Timbulnya kelompok-kelompok yang menyimpang

SOAL LATIHAN
1. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Perhatikan beberapa perilaku berikut!
1) Budi selalu mengurus keperluan sendiri
2) Guru sedang mengajar pelajaran Sosiologi di kelas
3) Ayah membaca koran setiap pagi dengan teliti
4) Ibu membujuk adik yang menangis karena jatuh
Perilaku yang menunjukkan adanya ­interaksi ­sosial se­
cara langsung adalah ....
A. 1 dan 2 D. 2 dan 4
B. 1 dan 3 E. 3 dan 4
C. 2 dan 3

2. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Menjelang pilkada untuk pemilihan Walikota Semarang,
partai-partai politik melakukan kerja­sama dengan t­ujuan
memenangkan pilkada. Ditinjau dari bentuk i­ nteraksi

34
s­ osialnya, tujuan kerja sama dalam memenangkan ­pilkada
termasuk ….
A. koalisi D. bersaing
B. joint venture E. koersi
C. kooptasi

3. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Sebagian besar masyarakat memiliki anggapan ­bahwa
seorang perempuan dikatakan cantik apabila me­
miliki kulit putih bersih. Kulit putih memberikan aura
tersendiri bagi kecantikan seseorang. Kondisi tersebut
menyebabkan banyak perusahaan kosmetik ber­lomba-
lomba mengeluarkan produk pemutih untuk dapat
menarik konsumen. Faktor pendorong interaksi sosial
yang tepat sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah ....
A. imitasi D. sugesti
B. identifkasi E. simpati
C. motivasi

4. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Dua orang teman melakukan percakapan (chatting)
melalui facebook. Dalam situasi ini apakah keduanya
melakukan interaksi sosial?
A. Ya, karena mereka melakukan percakapan
B. Ya, karena mereka melakukan kontak dan komunikasi
C. Tidak, karena mereka tidak bertemu secara langsung
D. Tidak, karena interaksi sosial dalam media sosial
adalah interaksi semu
E. Ya, karena media sosial sebagai sarana komunikasi

5. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Pemerintah daerah melakukan relokasi penduduk yang
ada di daerah rawan bencana ke tempat yang lebih

35
aman. Untuk itu, pemerintah daerah setempat melaku­
kan dialog dengan para warga yang akan dipindah agar
warga memahami tujuan dilakukan relokasi.
Faktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial pada
ilustrasi tersebut adalah ….
A. Usaha untuk bersaing dengan warga sekitar
B. Adanya keinginan untuk menahan pengaruh dari luar
C. Kerja sama yang baik antara kedua belah pihak
D. Keinginan untuk hidup di daerah yang aman dari
­bencana
E. Merealisasikan keinginan untuk hidup lebih maju dan
nyaman

6. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Dua kelompok masyarakat yang berbeda kebudayaan,
kemudian saling bertemu dan melakukan kontak sosial
intensif sehingga terjadi pembaharuan budaya, tetapi
­tidak menghilangkan budaya aslinya disebut .....
A. akulturasi D. kooperasi
B. asimilasi E. akomodasi
C. amalgamasi

7. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Pada masyarakat tradisional, interaksi bersifat terba­
tas dalam ruang dan waktu. Ketika teknologi berkem­
bang, interaksi juga berubah. Sifat interaksi yang
berkembang pada masyarakat digital adalah ....
A. Membutuhkan modal yang besar
B. Cepat dan tidak dibatasi oleh jarak
C. Memerlukan keahlian tertentu
D. Mempertimbangkan posisi sosial
E. Mudah dan interpersonal

36
8. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Setelah berupaya melalui berbagai cara untuk memper­
baiki hubungan, akhirnya pasangan suami istri sepakat
untuk bercerai. Mereka menyerahkan penyelesaiannya
dengan proses ajudikasi melalui Kantor Urusan Agama.
Bentuk akomodasi tersebut menjelaskan bahwa ....
A. Penyelesaian masalah harus difasilitasi orang lain
B. Kedua belah pihak berupaya menemukan jalan tengah
C. Konflik baru selesai setelah ada keputusan dari penga­
dilan
D. Kesadaran kedua pihak dapat meredam konflik
berlanjut
E. Terjadi pemaksaan pihak lain untuk menyelesaikan
konflik

9. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Beberapa karyawan melakukan sabotase dengan me­
rusak mesin-mesin pabrik karena mereka tidak suka
pada aturan kerja yang baru dibuat oleh manajemen
perusahaan. Kasus ini merupakan interaksi yang bersi­
fat disosiatif berjenis ....
A. kompetisi D. koersi
B. kontravensi E. agitasi
C. konflik

10. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Sikap saling ejek antarkomunitas pecinta sepak bola
dapat melahirkan konflik sesama kelompok suporter.
SEBAB
Kontravensi secara murni merupakan sikap terbuka
terhadap pihak lain atau unsur budaya lain.

37
11. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Interaksi yang berlangsung dengan mudah dan cepat
dengan menggunakan telepon selular, internet, dan
email t­ ermasuk kontak sosial yang bersifat ....
A. sekunder C. non-verbal E. negatif
B. primer D. positif

12. SOAL
zz1. STANDAR UTBK 2019
Pimpinan partai politik berkampanye untuk meyakinkan
dan memengaruhi masyarakat agar memilih partai­nya.
Hal tersebut menggambarkan proses ....
A. imitasi C. sugesti E. identifikasi
B. koersi D. simpati

13. SOAL
zz1. STANDAR UTBK 2019
Proses penerimaan kelompok oposisi ke dalam jajaran
kepemimpinan politik untuk menghindari terjadinya
­kegoncangan stabilitas pemerintahan disebut sebagai
proses ....
A. koersi D. kontroversi
B. koalisi E. kontravensi
C. kooptasi

38
14. SOAL
zz1. SBMPTN 2018
Ani hadir untuk mewakili sekolahnya pada pertemuan
pramuka tingkat nasional di Cibubur. Di saat yang
bersama­an, sebagai atlet taekwondo, ia harus meng­
ikuti l­omba di tingkat nasional. Dalam situasi ini, Ani
­mengalami ....
A. konflik status D. perangkat peran
B. tegangan peran E. perangkat status
C. konflik peran

15. SOAL
zz1. SBMPTN 2017
Untuk memajukan dan menghadapi persaingan dalam
perdagangan bebas, beberapa perusahaan bekerja
sama dalam penyediaan bahan baku dan inovasi tek­
nologi. ­
Kasus ini merupakan interaksi yang bersifat
asosiatif yang disebut ....
A. koalisi D. akomodasi
B. bargaining E. joint venture
C. asimilasi

39
Catatan

..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................

40
PEMBAHASAN BAB 2

1. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Interaksi sosial secara langsung dilakukan antarindividu
ataupun kelompok dengan cara ber­tatap muka t­anpa
melalui perantara. Dari beberapa pernyataan pada
soal, yang menunjukkan ­perilaku interaksi sosial secara
langsung adalah (2) Guru sedang mengajar Sosiologi di
kelas, (4) Ibu membujuk adik yang menangis karena jatuh.
Jawaban: C

2. PEMBAHASAN
1. CERDIK:

Ingat! Ingat!
Bentuk-bentuk interaksi sosial:
• Koalisi: penyatuan dua atau lebih kelompok
yang memiliki tujuan yang sama dan ingin ce-
pat mencapainya ber­sama-sama.
• Joint venture: kerja sama antara dua pihak da-
lam suatu pembangunan tertentu.
• Kooptasi: proses penerimaan unsur-unsur baru
dalam kepemimpinan sebagai salah satu cara
untuk menghindari ter­ jadinya kegoncang­an
dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.
• Bersaing: proses sosial ketika dua pihak atau
lebih saling memperebutkan sesuatu untuk
mencapai kemenangan.
• Koersi: suatu bentuk akomodasi yang terjadi
melalui pemaksaan kehendak pihak yang kuat
terhadap pihak yang lemah.

41
Menjelang Pilkada untuk pemilihan Walikota Semarang,
partai-partai politik melakukan kerja sama dengan tu-
juan memenangkan Pilkada. Ditinjau dari bentuk inter-
aksi sosialnya, tujuan kerja sama dalam memenangkan
Pilkada ter­masuk koalisi.
Jawaban: A

3. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Ingat! Ingat!
Faktor-faktor yang memengaruhi interaksi sosial
adalah MESISI: Motivasi, Empati, Sugesti, Imitasi,
Simpati, Iden­tifikasi
Perusahaan kosmetik yang mengeluarkan produk
pemutih untuk menarik konsumen agar konsumen
perempuan terlihat putih dan cantik seperti anggapan
masyarakat merupakan contoh sugesti.
Sugesti merupakan rangsangan, pengaruh atau stimu­
lus yang dilakukan kepada pihak lain sehingga pihak
tersebut menerima pengaruh yang diberikan tanpa
berpikir panjang dan rasional.
Jawaban: D

4. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Dua orang teman melakukan percakapan (chatting)
melalui facebook. Dalam situasi ini keduanya melakukan
interaksi sosial. Sebab mereka melakukan komunikasi
dan kontak sosial. Kontak sosial dilakukan dengan sara-
na penghubung secara online melalui facebook. Komu-
nikasi merupakan pesan yang mereka sampaikan dalam
percakapan melalui chatting.
Jawaban: B

42
5. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Pemerintah daerah melakukan relokasi pen­duduk yang
ada di daerah rawan bencana ke tempat yang le­bih
aman. Untuk itu, pemerintah melakukan dialog agar
warga memahami tujuan dilakukan relokasi. Faktor
yang mendorong terjadinya interaksi sosial pada ilus-
trasi tersebut adalah adanya keinginan untuk hidup di
daerah yang aman dari bencana.
Jawaban: D

6. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Dua kelompok masyarakat yang berbeda kebudayaan,
kemudian saling bertemu dan melakukan kontak sosial
intensif sehingga ter­jadi pembaharuan budaya, tetapi
tidak meng­hilangkan budaya aslinya disebut akultura­si.
Contoh bentuk akulturasi adalah percampuran antara
budaya Indonesia dan India, budaya Islam dan Hindu.
Jawaban: A

7. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Masyarakat digital dengan teknologi yang sudah ber­
kembang, interaksinya tidak terbatas dalam ruang dan
waktu, melainkan cepat dan tidak dibatasi oleh jarak.
Hal ini dapat dilakukan dengan bantuan teknologi ko-
munikasi seperti gawai dan media sosial yang mampu
menjadi perantara dalam komunikasi.
Jawaban: B

8. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Pasangan suami istri yang sepakat untuk bercerai,
menyerahkan penyelesaiannya dengan proses ­ajudikasi
melalui Kantor Urusan Agama. Hal ini menunjukkan

43
bahwa konflik bisa selesai setelah ada keputusan dari
pihak pengadilan.
Ajudikasi adalah proses penyelesaian konflik atau
perselisihan melalui pengadilan (meja hijau).
Jawaban: C

9. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Ingat! Ingat!
Kontravensi merupakan proses sosial yang di­tandai
dengan ketidakpastian, keraguan, pe­ nolakan, dan
penyangkalan yang tidak di­ungkapkan secara ter­
buka. Kontravensi cenderung menunjukkan adanya
sikap me­ nentang pihak lain secara tersembunyi
agar tidak sampai terjadi konflik secara terbuka.
Contoh: sabotase, penghasutan, provokasi, dan
lain-lain.

Karyawan yang melakukan sabotase dengan me­rusak


mesin-mesin pabrik termasuk kontra­vensi.
Jawaban: B

10. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Pernyataan benar. Saling ejek antarkelompok ­suporter
pecinta sepak bola yang dapat berkembang ­menjadi
konflik terbuka antarkelompok, bahkan tidak jarang
dapat menimbulkan perilaku kekerasan.
Alasan salah. Kontravensi bukan sikap terbuka ter­hadap
pihak lain atau unsur budaya lain. Kontravensi adalah
sikap menentang secara tersembunyi agar perselisihan
terbuka tidak terjadi. Hal ini dapat diwujudkan melalui
gosip, fitnah, provokasi, dan intimidasi.
Jawaban: C

44
11. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Kontak sosial adalah pertemuan antara individu dengan
individu lain. Kontak sosial bersifat:
a. Primer, yakni terjadi secara langsung tanpa
­perantara
b. Sekunder, yakni terjadi secara tidak langsung
melalui perantara, seperti telepon seluler, internet
atau email
Jawaban: A

12. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Ingat! Ingat!
Faktor-faktor yang memengaruhi interaksi sosial:
1) Sugesti, yaitu menerima saran, bujukan orang
lain, tanpa dipikirkan secara kritis
2) Motivasi, yaitu dorongan untuk melakukan suatu hal
3) Imitasi yaitu meniru kata-kata, gaya seseorang
4) Identifikasi yaitu ingin menjadi sama dengan
orang lain yang menjadi idolanya
5) Simpati yaitu ikut merasakan apa yang di­
rasakan orang lain
6) Empati yaitu tindakan yang dilakukan karena ikut
merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain

Kampanye yang dilakukan untuk meyakinkan dan me­


mengaruhi masyarakat termasuk proses sugesti,
­karena terjadi tanpa pertimbangan rasional dan kritis
dari para simpatisan yang mengikuti.
Jawaban: C

13. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Proses penerimaan kelompok oposisi ke dalam jajaran
pemerintah merupakan bentuk kooptasi.

45
Kooptasi adalah proses penerimaan unsur-unsur baru
dalam suatu organisasi untuk pengembangan o­ rganisasi.
Kooptasi termasuk bentuk interaksi sosial asosiatif, yak-
ni proses yang menghasilkan kerja sama dan meng­arah
pada terbentuknya integrasi sosial.
Jawaban: C

14. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Peran (role) adalah pelaksanaan hak dan kewajiban se­
seorang sesuai status sosialnya di masyarakat. Ani yang
memiliki berbagai peran, dihadapkan pada s­ituasi di
mana ia harus menghadiri pertemuan pramuka n­ asional
dan mengikuti lomba taekwondo tingkat nasio­ nal di
saat yang bersamaan. Ini disebut sebagai konflik peran.
Konflik peran terjadi ketika seseorang harus melaksanakan
banyak peran dalam waktu yang bersamaan, karena me­
nyandang banyak status sosial.
Jawaban: C

15. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Salah satu bentuk interaksi sosial asosiatif adalah ­kerja
sama, yakni usaha bersama untuk mencapai tujuan.
Bentuk kerja sama meliputi:
a. Joint venture (usaha patungan), yaitu kerja sama
­dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu
b. Kooptasi, yaitu proses penerimaan unsur-unsur
baru dalam suatu organisasi
c. Koalisi yaitu gabungan dua organisasi yang memiliki
tujuan sama
d. Bargaining (tawar menawar) yaitu pelaksanaan
perjanjian penukaran barang atau jasa.
Jawaban: E

46
1. Group Belajar UTBK GRATIS)
Via Telegram, Quis Setiap Hari, Drilling Soal Ribuan, Full
Pembahasan Gratis. Link Group: t.me/theking_utbk

2. Instagram Soal dan Info Tryout UTBK


@theking.education
@video.trik_tpa_tps
@pakarjurusan.ptn

3. DOWNLOAD BANK SOAL


www.edupower.id
www.theking-education.id

4. TOKO ONLINE ORIGINAL


SHOPEE, nama toko: forumedukasiocial

5. Katalog Buku
www.bukuedukasi.com

WA Layanan Pembaca:
0878-397-50005

Anda mungkin juga menyukai