Anda di halaman 1dari 7

Nama : Dwiyan Bagus Saputra. S.

Kelas : 2A

NIM : P1337421020033

MK : Antropologi Kesehatan

A. Bentuk Interaksi Sosial


Dalam kehidupan manusia, pastinya selalu terjadi hubungan timbal balik. Dalam
bermasyarakat, senantiasa menjadi interaksi menurut suatu system adat istiadat
tertentu yang bersifat kontinu. Beberapa jenis proses sosial dalam kehidupan
bermasyarakat merupakan identifikasi dari interaksi yang bersifat kotinue. Ada
beberapa tokoh di dunia mempunyai pendapat yang berbeda – beda mengenai
interaksi sosial. Beberapa tokoh tersebut adalah Kimball Young, Gillin, Tamotsu
Shibutani, dan Soekanto.
1. Kimball Young (1948)
Kimball Young mengartikan pengertian interaksi sosial sebagai hubungan sosial
antara individu dengan perorangan atau kelompok atau hubungan kelompok
dengan kelompok secara dinamis.
Kimbal Young membedakan interaksi social antara lain sebagai berikut :
a. Oposisi
Oposisi ini mencakup persingan dan pertentangan
b. Kerja sama
Dengan adanya kerja sama, maka akan menghasilkan akomodasi
c. Diferensi
Diferensi ini bisa menyebabkan adanya perbedaan kerja antara orang – orang
atau kelompok dalam masyarakat
2. Gillin
Interaksi sosial dijelaskan oleh gillin sebagai hubungan sosial yang dinamis antara
individu dengan individu lain atau dengan kelompok atau hubungan antar
kelompok. Hubungan ini tercipta karena pada dasarnya manusia tidak bisa hidup
tanpa orang lain.
Gillin (1951) menggolongkan proses sosial menjadi dua macam:
a. Proses Asosiatif,
Bentuk dari proses asosiatif mencakup akomodasi, asimilasi, dan akulturasi
b. Proses Disosiatif
Bentuk dari proses disosiatif mencakup persaingan, pertentangan, atau
pertikaian yang berupa kontravensi dan konflik.

Pada tahun 1986 Tamotsu Shibutani megutarakan pendapatnya tentang interaksi


sosial. Ia lebih mengedepankan hal – hal berikut:

1. Akomodasi
2. Ekspresi
3. Interaksi Strategis
4. Pengembangan Perilaku Manusia

Soekanto, tahun 2003, mengembangkan pendapat Gilin dengan menyajikan jenis –


jenis proses sosial yang meliputi proses asosiatif dan proses diasosiatif.

B. Proses Asosiatif
Proses asosiatif adalah proses yang merupakan penggabungan antara dua objek atau
tanggapan indrawi. Proses penggabungan dapat diuraikan menjadi dua bentuk yakni:
1. Kerja sama (cooperation)
Kerja sama adalah kemampuan seseorang untuk bekerja bersama – sama dengan
orang lain atau secara kelompok dalam rangka menyelesaikan suatu tugas atau
kegiatan yang ditentukan sehingga mencapai daya guna yang sebesar –
besarnya.Kerja sama dapat muncul karena adanya orientasi perorangan terhadap
kelompoknya sendiri atau kelompok orang lain. Proses sosial terbentuknya kerja
sama secara tidak sengaja akan menimbulkan konflik sosial yang bersifatpositif
maupun negatif.
Munculnya konflik yang bersifat negatif dalam masyarakat dapat membuat
solidaritas sosial dalam kelompok itu menjadi rusak karena terjadi perpecahan.
Maka dari itu, konflik yang bersifat negatif segera harus segera diatasi meskipun
sifatnya sementara.Selain terdapat konflik yang bersifat negatif, juga terdapat
konflik yang bersifat positif. Konflik yang bersifat positif sangat bertolak
belakang dengan konflik yang bersifat negatif. Konflik yang bersifat positif dapat
membuat solidaritas sosial menjadi lebih tinggi apabila mengalami konflik dengan
kelompok luar.
Agar kehidupan manusia dapat terasa lebih ringan dalam permasalahan atau
pekerjaan maka diperlukan suatu kerja sama. Contoh – contoh dari kerja sama
yang bersifat positif antara lain kerukunan, tawar – menawar, kooptasi, koalisi,
joint – venture.
2. Akomodasi (acomodation),
Akomodasi mempunyai beberaapa pengertian yaitu:
• Persediaan atau penyediaan tempat kediaman dan fasilitas yang dibutuhkan
oleh seseorang atau kelompok untuk memenuhi kebutuhan
• Penyesuaian diri dengan alam
• Penyelesaian perselisihan
• Akomodasi dapat digunakan untuk dua kebutuhan, pertama akomodasi
sebagai suatu keadaan, dan yang kedua akomodasi sebagai suatu proses.
• Akomodasi sebagai proses adalah usaha – usaha manusia untuk meredakan
pertentangan dalam mencapai kestabilan. Sedangakn akomodasi sebagai
keadaan adalah kenyataan adanya keseimbangan kehidupan bermasyarakat.

Manfaat dari akomodasi dapat digunakan untuk beberapa hal yaitu:

1. Meredakan pertentangan orang perorangan atu kelompok akibat perbedaan


pendapat atau kesalah pahaman.
2. Mencegah meledaknya pertentangan atau ungkapan emosional untuk
sementara waktu.
3. Menentukan pilihan adanya kerja sama antar kelompok sosial sebagai akibat
faktor – faktor sosial ekonomi psikologis dan kebudayaan atau faktor
terisolasinya kehidupan oleh kondisi alam.
4. Mengupayakan penggabungan antara kelompok – kelompok yang terpisah
atau terpisah.

Akomodasi sebagai proses sosial memiliki beberapa bentuk antara lain paksaan
(coercion), kompromi (compromise), arbitrsi (arbitration), mediasi (mediation),
konsiliasi (conciliation), toleransi (tolerance), saling tidak bereaksi (stalemate),
dan penyelesaian pengadilan (adjudication).

Selain mempunyai manfaat, akomodasi juga mempunyai hasil. Hasil dari


akomodasi adalah kebersamaan, penekanan oposisi, koordinasi berbagai
kepribadian yang berbeda, perubahan lembaga – lembaga permasyarakatan,
perubahan – perubahan dalam kependudukan, dan pembukaan jalan ke arah
asimilasi.
3. Asimilasi (assimilation)
Asimilasi adalah suatu penyesuaian atau penyelarasan proses sosial dalm taraf
lanjutan yang ditandai dengan adanya usaha – usaha yang dilakukan untuk
mengurangi perbedaaan yang terdapat pada orang perorangan atau kelompok.
Beberapa bentuk interaksi soial yang memberikan arah ke satu proses asimilasi
antara lain sebagai berikut:
1. Interaksi sosial yang bersifat pendekatan terhadap pihak lain dan berlaku sama
bagi pihak lain juga.
2. Interaksi sosial yang tidak mengalami halangan atau pembatasan.
3. Proses asimilasi dipercepat apabila interaksi sosial bersifat langsung dan
primer.
4. Frekuensi interaksi sosial yang tinggi dan adanya keseimbangan antara pola –
pola asimilasi tersebut
Faktor pendorong terjadinya asimilasi antara lain:
1. Tingkat toleransi seseorang atau kelompok terhadap kelompok lain
2. Kesempatan berimbangnya ekonomi antar individu atau kelompok
3. Sikap menghargai kehadiran orang asing beserta kebudayaannya
4. Sikap terbuka yang dimiliki oleh golongan berkuasa dalam masyarakat
5. Memiliki persamaan historis dan perkembangan unsur – unsur kebudayaan
6. Perkawinan campuarn antar kelompok yang berbeda
7. Kedatangan musuh dari luar yang dipandang mengganggu kelangsungan hidup
bersama
Faktor – faktor yang menghambat terjadinya asimilasi:
1. Terisolasinya golongan tertentu dalam kehidupan masyarakat.
2. Kurangnya pengetahuan kebudayaan yang dimiliki oleh kelompok social.
3. Adanya perasaan takut terhadap suatu kekuatan kebudayaan yang
dihadapinya.
4. Adanya perasaan bahwa kebudayaan yang dimiliki loeh golongan atau
kelompok lain lebih unggul dibandingkan dengan kebudayaan yang
dimiliknya.
5. Adanya perbedaan warna kulit atau ciri fisik tertentu karena latar belakang
induk bangsa yang berbeda.
6. Adanya perasaan mengelompok atau menutup diri yang sangat kuat.
7. Adanya gangguan dari golongan mayoritas terhadap golongan minoritas.
8. Munculnya perbedaaan kepentingan dan pertentangan pribadi atau golongan
4. Akulturasi (acculturation).
Akulturasi adalah fenomena yang timbul sebagai akibat pertemuan (kontak
budaya) secara langsung dan terus – menerus antar kelompok manusia yang
memiliki kebudayaan berbeda namun tidak menghilangkan ciri atau sifat asli dari
masing – masing kebudayaan.
Bangunan candi di Indonesia contohnya. Pada Candi Prambanan, bangunannya
berbentuk punden berundak dan relief – reliefnya mengangkat kisah Ramayana.
Jadi dapat disimpulakn bahwa Indonesia mendpat pengaruh dari negara lain yaitu
India, Thailand dan Kamboja. Meskipun demikian suasana yang digambarkan
pada relief tersebut masih menggambarkan suasana alam Indonesia yang indah
nan asri, sehinnga masih mencerminkan ciri khas dari Indonesia.
C. Proses Disosiatif
Proses sosial disosiatif ini lebih mengarah kepada perpecahan baik individu maupun
kelompok. Artinya, berkebalikan dari asosiatif, disosiatif ini identik dengan hal-hal
"negatif". Adapun bentuk-bentuk dari disosiatif meliputi, persaingan (kompetisi),
kontravensi, dan pertentangan (konflik).
1. PERSAINGAN (KOMPETISI)
Persaingan merupakan suatu proses sosial di mana individu atau kelompok
manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan
tanpa menggunakan ancaman kekerasan. Misal, kompetisi sepakbola pada piala
dunia.
2. KONTRAVENSI
Meskipun terasa asing, tapi bisa dipastikan kamu pernah melakukan kontravensi.
Kontravensi merupakan suatu perasaan tidak suka yang disembunyikan. Nah,
kalo udah tahu artinya, sekarang ngaku deh. Ini mungkin mirip dengan "iri" atau
"dengki" kali ya. Biasanya, orang yang sedang melakukan kontravensi akan lebih
sering ngomong dalam hati. Kenapa? Ya karena... mereka menyembunyikanya.
Kalo disebar mah namanya julid. Kontravensi ini banyak kita temukan dalam
sinetron di televisi. Begitu tahu orang yang disebelin jadi ketua kelas, dalam hati
bakal langsung ngomong, "Hmmm... lihat saja nanti. Minumanmu akan kuberi
bubuk abate."
3. PERTENTANGAN (KONFLIK)
Konflik juga kayaknya udah sering kamu denger ya. Secara istilah, konflik adalah
proses sosial yang dilakukan individu atau kelompok dalam mencapai tujuannya
disertai dengan paksaan atau kekerasan. Pertentangan terjadi disebabkan oleh
adanya perbedaan antarindividu, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan,
dan perubahan sosial.
D. Factor – Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial
Berlangsungnya interaksi dapat didasarkan pada faktor yang dapat bergerak sendiri-
sendiri,terpisah, dan saling berkaitan. Menurut Mahmudah (2010) factor yang
mendasari berlangsungnya interaksi social antara lain:
1. Imitasi
Imitasi yaitu suatu proses belajar dengan cara meniru atau mengikuti perilaku
orang lain. Imitasi dapat bersifat positif, artinya imitasi tersebut mendorong
seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku. Misalnya,
seorang anak mencontoh perilaku orang dewasa yang bersikap sopan santun.
Namun imitasi juga dapat berpengaruh negative, apabila yang dicontoh adalah
perilaku-perilaku menyimpang. Misalnya anak yang terus menerus meniru dan
mengikuti perintah atau kehendak orang lain, akhirnya tidak dapat
mengembangkan daya kreatifitasnya sendiri.
2. Sugesti
Sugesti yaitu cara pemberian suatu pandangan atau pengaruh oleh seseorang
kepada oranglain dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut mengikuti
pandangan atau pengaruh orang tersebut tanpa berpikir panjang. Sugesti terjadi
karena pihak yang menerima anjuran itu tergugah secara emosional dan biasanya
emosi ini menghambat daya pikir rasionalnya.
3. Identifikasi
Identifikasi adalah suatu dorongan untuk menjaadi identik (sama) dengan orang
lain. Proses identifikasi tidak hanya melalui serangkaian proses peniruan pola
perilaku saja, akan tetapi juga melalui proses kejiwaan yang sangat dalam.
Identifikasi dilakukan oleh seseorang kepada oranglain yang dianggap ideal dalam
suatu segi.
4. Motivasi
Motivasi merupakan dorongan, rangsangan, pengaruh atau stimulasi yang
diberikan seorang individu kepada individu lainnya sedemikian rupa, sehingga
orang lain yang diberi motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan apa yang
dimotivasikannya itu secara kritis, rasional dan penuh rasa bertanggung jawab.
5. Simpati
Simpati adalah suatu proses seseorang merasa tertarik terhadap pihak lain,
sehingga mampu merasakan apa yang dialami, dilakukan dan diderita orang lain.
Dalam simpati, perasaan memegang peranan penting. Simpati akan berlangsung
apabila terdapat pengertian pada kedua belah pihak. Simpati lebih banyak terlihat
dalam hubungan persahabatan, hubungan bertetangga, atau hubungan pekerjaan.
Seseorang merasa simpati dari pada orang lain karena sikap, penampilan, wibawa,
atau perbuatannya. Misalnya, mengucapkan selamat ulang tahun pada hari ulang
tahun merupakan wujud rasa simpati seseorang.
6. Empati
Empati merupakan perasaan mirip simpati,akan tetapi tidak semata-mata perasaan
kejiwaan saja . Empati dibarengi perasaan organisme tubuh yang sangat dalam.
Misalnya, kita ikut merasakan kesakitan orang lain yang jatuh dari pohon dan
mengalami patah tulang.

Anda mungkin juga menyukai