Kelas : 3A
NIM : P1337421020042
MK : Manajemen Siaga Bencana
Tugas TM 5
Manajemen Siaga Bencana
TsunamiSKENARIO
BENCANA TSUNAMI
Waktu Kejadian
Aktivitas normal
07.00
Tanda-tanda alam - hewan menunjukkan perilaku diluar kebiasaan
Gempa kuat dirasakan oleh masyarakat. Kepanikan luar biasa. Sulit berdiri
07.55
selama kira-kira 1 menit
08.10 Fasilitas kritis rusak/tidak berfungsi, seperti listrik dan jaringan telepon selular
08.25 Dikabarkan oleh masyarakat di pesisir pantai, bahwa air laut terlihat surut jauh
08.29 Dikabarkan oleh masyarakat di pesisir pantai, bahwa air laut terlihat surut jauh
08.34 Gelombang pertama tsunami menghempas pesisir barat, dan sisi tenggara (teluk)
11.03 Masyarakat pesisir melihat gelombang balik di pantai tidak lagi terjadi.
Terdapat empat upaya pendekatan dalam melakukan upaya mitigasi bencana yaitu
pendekatan teknis, manusia, administratif, dan kultural. Mitigasi bencana tsunami yang
dapat dilakukan berdasarkan empat pendekatan tersebut adalah:
1. PENDEKATAN TEKNIS
• Hal lain yang dapat dilakukan yaitu pembangunan rumah yang tahan terhadap
bahaya tsunami sebagai sebuah rencana kedaruratan dalam menghadapi tsunmi
• Kemudian dapat juga membangunan tembok penahan tsunami pada garis pantai
yang berisiko, seperti bangunan pemecah ombak atau penahan gelombang.
2. PENDEKATAN MANUSIA
• Hal ini dilakukan supaya dapat membentuk pemahaman masyarakat untuk
mengatahui dan sadar mengenai bencana tsunami, sehingga dalam pendekatan
ini perilaku dan cara hidup manusia dapat diperbaiki. Misalnya dengan
memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang karakteristik dan
pengenalan bahaya tsunami.
3. PENDEKATAN ADMINISTRATIF
• Pendekatan ini dilakukan oleh pihak pemerintah / organisasi secara
administratif dalam melakukan manajemen bencana, misalnya menyusun
payung hukum yang efektif dalam mewujudkan upaya-upaya mitigasi bencana
seperti penyusunan produk hukum yang mengatur pelaksanaan upaya mitigasi,
pengembangan peraturan dan pedoman perencanaan dan pelaksanaan bangunan
penahan bencana, serta pelaksanaan peraturan dan penegakan hukum terkait
mitigasi.
• Hal penting lainnya yang perlu pemerintah dan organisasi lakukan adalah
melakukan peningkatan peran dan kerjasama yang sinergis dari berbagai pihak,
pengembangan forum koordinasi dan integrasi program antar sektor, antar level
birokrasi, guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam penanggulangan
bencana, khususunya bencana tsunami.
4. PENDEKATAN KULTURAL
• Masih banyak anggapan oleh masyarakat bahwa terjadinya bencana adalah
takdir yang harus diterima dengan apa adanya, namun tetap dengan tidak
melupakan untuk melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan yang
sebenarnya dapat mereka lakukan.
• Dalam hal ini masyarakat sebaiknya diberikan pemahanan secara lebih dengan
melakukan pendekatan yang sesuai dengan kultur masyarakat sekitar, yang
dapat dilakukan juga selain dengan pemahaman kita dapat mendorong
keberlanjutan aktivitas ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat
pesisir melalui melakukan kegiatan mitigasi yang mampu meningkatkan nilai
ekonomi kawasan, meningkatkan keamanan dan kenyamanan kawasan pesisir
untuk kegiatan perekonomian (Kemendagri, 2006).
• Hal tersebut akan lebih diterima oleh masyarakat karena selain mereka
mengetahui hal apa yang dilakukan dalam mitigasi bencana, kegiatan ekonomi
masyrakat juga dapat meningkat.