104119043-AKKI
Tugas 3: Tsunami
A. Kasus tsunami yang dijadikan study case: Tsunami 2004 di Aceh
Dalam kasus tsunami ini penulis memilih untuk menggunakan tsunami 2004 yang
mengguncang beberapa negara sekaligus memicu tsunami di Indonesia, India, Malaysia,
Myanmar, tahiland, Singapura, dan Maladewa. Dalam hal ini aceh merupakan daerah dengan
besar tsunami terbesar dengan tinggi gelombang tsunami mencapai 30 m dan kecepatan
gelombong hampir 360 km/jam yang meluluh lantahkan daerah aceh karena letaknya yang
dekat dengan daerah pusat gempa. Untuk pembahasan yang lebih detail dan mendalam
mengenai tsunami aceh 2004 ini akan dijelaskan di sub bab dibawah ini yang akan membahas
mengenai penyebab terjadinya tsunami, kerugian korban jiwa atau materi, pelajaran yang dapat
diambil. Kemudian dilakukan juga analisis metode yang tepat untuk melakukan mitigasi
tsunami ini khususnya untuk mitigasi di daerah aceh.
a. Penyebab terjadinya tsunami
Penyebab dari tsunami ini adalah gempa bumi besar Sumatera-Andaman yang
terjadi pada tanggal 26 Desember 2004. Untuk detail waktu yang terjadi adalah
07.58.53 WIB dengan pusat gempa berada di 3.316 LU dan bujur 95.854 BT pada
kedalaman 30 km. Menurut Dr. Hiroo Kanamori dari California Institute of Technology
mengatakan bahwa kekuatan dari gempa aceh adalah 9.2 Mw yang menjadikan gempa
ini terbesar kedua di dunia setelah gempa chile pada tanggal 22 Mei 1960 dengan
kekuatan 9.5 Mw. (www.ibnurusydy.com, 2022)
b. Kerugian
Daerah yang paling terdampak parah bencana gempa bumi dan tsunami di
Provinsi Aceh ini adalah Kota Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Barat, Aceh Jaya, dan
beberapa wilayah di Aceh bagian timur seperti, Pidie, Bireuen, dan Lhokseumawe.
(UGM, 2021)
1. Korban jiwa
Indonesia melaporkan jumlah korban dari tsunami Aceh kepada Internasional
Federation of Red Cross and Red Crescent Socienties (IFRC) mencapai 173.741 jiwa
meninggal dan mengakibatkan 394.539 mengungsi karena kehilangan tempat tinggal.
2. Materi atau sektor yang terdampak tsunami
- Pendidikan pemerintah melaporkan banyaknya sekolah yang rusak adalah 1.488
rusak dan sekitar 150.000 siswa mengalami kesulitan melaksanakan pembelajaran.
- Kesehatan banyak unit kesehatan yang mengalami kerusakan yang cukup parah
dengan jumlah kerusakan pada 26 Puskesmas.
- Konstruksi mengalami kerusakan yang paling ketara adalah rusaknya banya rumah
penduduk, 9 pelapuhan rusak parah, dan jalan sepanjang 230 Km jalan rusak berat
- Pertanian dan perkebunan 11.000 hektar tanah perkebunan rusak dan ditaksir
sekitar 2.900 hektar mengalami rusak parah atau permanen
- Perikanan tsunami telah merusak 90% terumbu karang, merusak tambak ikan,
merusak area dari hutan bakau yang mengakibatkan garis pantai berubah.
c. Pelajaran yang dapat diambil dari kejadian tersebut serta langkah-langkah yang
dapat diambil untuk mengurangi dampak terjadinya tsunami tersebut
Dalam hal yang dapat dipetik dari tsunami ini pemerintah dapat
Langkah-langkah yang diambil adalah
• pemerintah selaku stake holder tertinggi membuat kebijakan yang digunakan untuk
pemerataan bantuan yang diterima oleh para korban gempa ataupun tsunami agar
pemulihan aceh dapat dilakukan. Dalam pemulihan ini dibagi menjadi 3 tahapan
yaitu:
- pertama tahap kedaruratan (emergency) diperkirakan sekitar 1 tahun yaitu
dari desember 2004 sampai desember 2005. Tahapan ini meliputi pengadaan
makanan, pakaian, pelayanan medis, ketersediaan air bersih, listrik,
transportasi, telekomunikasi, bahan bakar, dan tenaga sosial. Mayoritas yang
dibutuhkan adalah kebutuhan primer untuk masyarakat harus dipenuhi
terlebih dahulu tahap darurat ini.
- Kemudian yang kedua adalah tahapan rehabilitasi aceh yang diperkirakan
berlangsung selama 1 tahun yang pelaksanaannya juga berbarengan dengan
tahapan pertama namun lebih diutamakan tahapan yang pertama. Tahapan
ini berisikan tindakan rehabilitasi pelayan publik, infrastruktur publik, sentra
ekonomi, pasar, dan rumah tinggal.
- Tahapan ketiga adalah program rekonstruksi, yaitu membangun kembali
infrastruktur kota aceh hingga kembali seperti semula. Dengan adanya
infrastruktur, pelayanan publik, dan rumah-rumah masyarakat. Semua
tahapan ini direncanakan dengan dengan tahapan pertama hingga tahapan
ketiga 10 triliun.
• Pemerintah aceh juga melakukan sistem pemetaan resiko setiap daerah terhadap
potensi tsunami atau dilakukan sistem zoning untuk tsunami. Hal ini bertujuan untuk
masyarakat agar tahu letak posisi mereka tinggal terhadap bencana tsunami.
Sehingga diharapkan masyarakt selalu siap siaga jika tsunami terjadi dan tahu apa
yang harus dilakukan. Kemudain untuk masyarakat yang ingin mendirikan bangunan
diarea dengan resiko tinggi hanya bisa dihimbau tanpa bisa dilarang dan diberikan
edukasi. (Fikrie, 2018)
Breakwater
Bangunan pemecah ombak/breakwater yang dibangun disalah satu daerah
terdampak tsunami aceh tahun 2004 yaitu di daerah Pantai Jelbab Gampong Keude
Susoh, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), hancur dihantam
gelombang pasang. Dengan biaya yang dianggarkan yaitu mencpai belasan miliar
dengan panjang breakwater mencapai 50 meter yang diharpakan mampu untuk
memecah gelombang pasang dan juga tsunami nantinya. Namun disini terlihat dari
kekuatan breakwater yang dalam satu tahun saja mengalami kerusakan akibat kurang
besarnya batuan yang digunakan sehingga malah merusak pantai karena efek dari
rusaknya breakwater dan breakwater tidak berfungsi. Sebenernya dengan adanya
breakwater ini sudah baik sebagai langkah awal penanganan namun kejujuran dari para
stakeholder sangat diperlukan untuk menciptakan konstruksi yang baik dan memiliki
dampak positif. (aceh.antaranews.com, 2016)
Soft approach
Dalam hal ini yang menjadi goal adalah dalam jangka panjang dari masyarakat
memiliki tingkat kesadaran yang tinggi terhadap suatu bencana dengan
mengkombinasikan sistem early warning system dengan edukasi masyarakat
kemudian, dan sistem mitigasi yang sudah baik dengan menentukan jalur evakuasi
ataupu melakukan zoning disetiap daerah dari dampak tsunami. Dengan adanya sistem
yang sudah saling teringrasi maka korban akibat tsunami dapat ditekan. Dalam
pendekatan tipe ini dilakukan untuk jangka panjang dan sifatnya kontinue atau berlanjut
dan tidak boleh terputus agar efektif.