OLEH:
HERI SURIYONO
I1A1 14 004
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya lah sehingga penulis masih diberi, kesehatan kekuatan
serta nikmat yang begitu besar, Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah ini meskipun penulis sadar bahwa masih banyak terapat kekurangankekurangan yang harus dibenahi.
Tak lupa Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata
kuliah wawasan kemaritiman yang telah membimbing penulis, agar tugas ini
dapat terselesaikan dengan cepat. Penulis juga banyak mengucapkan terima kasih
kepada orang tua dan teman-teman yang telah memberi motivasi kepada penulis
agar penupis juga dapat menyelesaikan tugas ini.
Makalah ini dibuat agar pembaca dapat mengetahui pengetahuan tentang
potensi dan mitigasi bencana dilaut adapun judul dari makalah ini yaitu mitigasi
bencana tsunami pada pesisir dan pulau-pulau kecil. Tugas ini dibuat oleh penulis
dengan berbagai macam rintangan baik dari dalam mauun luar pribadi
penulis.walaupun laporan ini masih memiliki kelebihan dan kekurangan, penulis
mohon saran dan kritiknya. Terima kasih
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......
DAFTAR ISI...
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang.
1.2.Rumusan Masalah..
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Tsunami..
2.4.Dampak Tsunami
3.2.Saran...
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki ribuan pulau-pulau
kecil dan pantai terpanjang Ke-2 didunia setelah kanada.karena kondisi
geografis dan geologisnya wilayah Indonesia berpotensi mengalami bencana
alam
terutama
pulau-pulau
kecil.umumnya
bencana
yang
terjadi
harta
benda
maupun
kerusakan
lingkungan
serta
merupakan
berbagai
tindakan/upaya
preventif
untuk
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Tsunami
Tsunami berasal dari bahasa jepang yaitu tsu = gelombang, dan name =
pelabuhan. Secara harfiah tsunami berarti gelombang/pasang laut besar
dipelabuhan. Dalam ilmu kebumian terminologi ini dikenal dan baku secara
umum. Secara singkat tsunami dapat dideskripsikan sebagai gelombang laut
dengan periode panjang yang ditimbulkan oleh suatu gangguan impulsif yang
terjadi pada medium laut.
2.2. Penyebab terjadinya Tsunami
Di Indonesia Tsunami terjadi karena adanya longsoran yang terjadi di dasar
laut, gempa bumi bawah laut, dan gunung meletus. Selama kurun waktu
1600-1999 terdapat 105 kejadian tsunami dimana 90% disebabkan oleh
gempa tektonik, 9% disebabkan oleh letusan gunung berapi dan 1%
disebabkan oleh longsoran rata-rata interval waktu kejadian tsunami adalah
10 tahun. Umumnya tsunami di Indonesia banyak disebabkan karena adanya
gempa bumi. Hal ini karena Indonesia terletak pada pertemuan empat
lempeng bumi yang aktif, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia,
Lempeng Pasifik, dan Lempeng Filipina. Lempeng tersebut saling mendorong
satu sama lain. Aktifitas lempeng tersebut adalah penyebab tsunami paling
sering di wilayah Indonesia.
Gelombang tsunami yang ditimbulkan oleh gaya impulsif bersifat
transien yaitu gelombangnya bersifat sesar. Gelombang semacam ini berbeda
dengan gelombang laut lainnya yang bersifat kontinyu, seperti gelombang
laut yang ditimbulkan oleh gaya gesek angina atau gelombang pasang surut
yang ditimbulkan oleh gaya tarik benda angkasa.
Periode gelombang tsunami ini berkisar antara 10-60 menit.
Gelombang tsunami mempunyai panjang gelombang yang besar sampai
dengan
mengembangkan
beberapa
intensif
seperti:
dan
pengaturan tentang kegiatan manusia agar sejalan dan sesuai dengan upaya
mitigasi structural maupun upaya lainnya. Upaya non struktural meliputi:
Kebijakan tentang tata guna lahan kawasan pantai yang aman bencana
Kebijakan tentang standariasi bangunan (pemukiman maupun
bangunan lainnya) serta infrastruktur sarana dan prasarana.
Mikrozonasi daerah rawan bencana dalam skala lokal.
Pembuatan peta potensi bencana Tsunami.
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Tsunami merupakan gelombang/pasang laut besar di pelabuhan. Umumnya di
Indonesia tsunami sering timbul akibat adanya gempa tektonik bawah laut.
Hal ini karena Indonesia terletak pada pertemuan empat lempeng bumi yang
aktif, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan
Lempeng Filipina.
Akibatnya Pulau-pulau di Indonesia memiliki potensi yang rawan
terhadap bencana terutama tsunami.dampak dari tsunami ini yaitu hilangnya
nyawa seseorang dan upaya mitigasi untuk mencegah terjadinya tsunami
dibedakan menjadi 2, yaitu upaya mitigasi struktural dan non struktural.
3.2. Saran
Perlu adanya proses komunikasi antara stasiun pengamatan dengan daerah
yang rawan Tsunami.
DAFTAR PUSTAKA
Basher, R. (2006) Global early warning system for natural hazards: systematic
and people-centered. Philos Trans A Math Phys Eng. Sci 364: 21672182.
Eisner, R.K. (2005) Planning for Tsunami: Reducing Fugture Losses Through
Mitigation. Natural Hazards 35: 155-162.
Praktikto,widi A,2004. pedoman mitigasi bencana alam diwilayah pesisir dan
pulau-pulau kecil.:direktorat jenderal pesisir dan pulau-pulau kecil.
departemen kelautan dan perikanan republik Indonesia.
Syamsidik, dkk. 2013. Analisis Pendahuluan Penanggulangan Bencana
Tsunami Indonesia. Mataram: Lembaga Penelitian Universitas Syiah
Kuala.