Anda di halaman 1dari 11

TUGAS INDIVIDU

MAKALAH WAWASAN KEMARITIMAN


POTENSI DAN MITIGASI BENCANA TSUNAMI PADA PESISIR
DAN PULAU-PULAU KECIL

OLEH:
HERI SURIYONO
I1A1 14 004

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya lah sehingga penulis masih diberi, kesehatan kekuatan
serta nikmat yang begitu besar, Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah ini meskipun penulis sadar bahwa masih banyak terapat kekurangankekurangan yang harus dibenahi.
Tak lupa Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata
kuliah wawasan kemaritiman yang telah membimbing penulis, agar tugas ini
dapat terselesaikan dengan cepat. Penulis juga banyak mengucapkan terima kasih
kepada orang tua dan teman-teman yang telah memberi motivasi kepada penulis
agar penupis juga dapat menyelesaikan tugas ini.
Makalah ini dibuat agar pembaca dapat mengetahui pengetahuan tentang
potensi dan mitigasi bencana dilaut adapun judul dari makalah ini yaitu mitigasi
bencana tsunami pada pesisir dan pulau-pulau kecil. Tugas ini dibuat oleh penulis
dengan berbagai macam rintangan baik dari dalam mauun luar pribadi
penulis.walaupun laporan ini masih memiliki kelebihan dan kekurangan, penulis
mohon saran dan kritiknya. Terima kasih

Kendari, 25 Mei 2015

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......

DAFTAR ISI...

ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang.

1.2.Rumusan Masalah..

1.3.Tujuan dan Manfaat....

BAB II PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Tsunami..

2.2.Penyebab Terjadinya Tsunami..

2.3.Daerah-Daerah Yang Rawan Tsunami..

2.4.Dampak Tsunami

2.5.Upaya Mitigasi Bencana Tsunami.

BAB III PENUTUP


3.1.Simpulan.

3.2.Saran...

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki ribuan pulau-pulau
kecil dan pantai terpanjang Ke-2 didunia setelah kanada.karena kondisi
geografis dan geologisnya wilayah Indonesia berpotensi mengalami bencana
alam

terutama

pulau-pulau

kecil.umumnya

bencana

yang

terjadi

menyebabkan penderitaan bagi masyarakat,baik berupa korban jiwa


manusia,kerugian

harta

benda

maupun

kerusakan

lingkungan

serta

musnahnya hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai.


Bencana diartikan sebagai suatu kejadian yang diluar kebiasaan
(kondisi normal).bencana dapat dibagi dalam bencana fisik dan bencanan
nonfisikbencana selain disebabkan oleh factor alam yang diluar kondisi
normal dapat juga disebabkan oleh tindakan manusia yang secara simultan
dapat mendatangkan bencana.Salah satu bencana yang disebabkan oleh faktor
alam yaitu tsunami.
Indonesia terletak pada pertemuan empat lempeng bumi yang aktif,
yaitu lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan
Lempeng Filipina. Lempeng tersebut saling mendorong satu sama lain.
Aktifitas lempeng tersebut adalah penyebab tsunami paling sering di wilayah
Indonesia.
Mitigasi

merupakan

berbagai

tindakan/upaya

preventif

untuk

meminimalkan dampak negatif bencana yang diantisipasi akan terjadi dimasa


dating disuatu daerah tertentu,merupakan investasi jangka panjang bagi
kesejahteraan semua lapisan masyarakat.mitigasi dapat bersifat structural
maupun non structural.kedepan terdapat kecenderungan bahwa sudah menjadi
kebutuhan untuk lebih menitikberatkan pada upaya mitigasi ketimpang
respon pasca bencana.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
Pengertian bencana tsunami
Penyebab terjadinya tsunami
Daerah-daerah yang rawan tsunami di indonesia
Dampak yang diperoleh dari bencana tsunami
Upaya mitigasi penanggulangan bencana tsunami terutama pada pulaupulau kecil
1.3. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dan manfaat dari makalah ini yaitu :
Dapat mengetahui pengertian dari tsunami
Mengetahui terjadinya tsunami
Mengetahui beberapa daerah yang rawan tsunami di indonesia
Mengetahui dampak yang diperoleh dari bencana tsunami
Mengetahui upaya mitigasi bencana tsunami terutama pada pulau-pulau
kecil

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Tsunami
Tsunami berasal dari bahasa jepang yaitu tsu = gelombang, dan name =
pelabuhan. Secara harfiah tsunami berarti gelombang/pasang laut besar
dipelabuhan. Dalam ilmu kebumian terminologi ini dikenal dan baku secara
umum. Secara singkat tsunami dapat dideskripsikan sebagai gelombang laut
dengan periode panjang yang ditimbulkan oleh suatu gangguan impulsif yang
terjadi pada medium laut.
2.2. Penyebab terjadinya Tsunami
Di Indonesia Tsunami terjadi karena adanya longsoran yang terjadi di dasar
laut, gempa bumi bawah laut, dan gunung meletus. Selama kurun waktu
1600-1999 terdapat 105 kejadian tsunami dimana 90% disebabkan oleh
gempa tektonik, 9% disebabkan oleh letusan gunung berapi dan 1%
disebabkan oleh longsoran rata-rata interval waktu kejadian tsunami adalah
10 tahun. Umumnya tsunami di Indonesia banyak disebabkan karena adanya
gempa bumi. Hal ini karena Indonesia terletak pada pertemuan empat
lempeng bumi yang aktif, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia,
Lempeng Pasifik, dan Lempeng Filipina. Lempeng tersebut saling mendorong
satu sama lain. Aktifitas lempeng tersebut adalah penyebab tsunami paling
sering di wilayah Indonesia.
Gelombang tsunami yang ditimbulkan oleh gaya impulsif bersifat
transien yaitu gelombangnya bersifat sesar. Gelombang semacam ini berbeda
dengan gelombang laut lainnya yang bersifat kontinyu, seperti gelombang
laut yang ditimbulkan oleh gaya gesek angina atau gelombang pasang surut
yang ditimbulkan oleh gaya tarik benda angkasa.
Periode gelombang tsunami ini berkisar antara 10-60 menit.
Gelombang tsunami mempunyai panjang gelombang yang besar sampai

mencapai 100 km. Kecepatan rambat gelombang tsunami dilaut dalam


mencapai 500-1000 km/jam. Kecepatan penjalaran tsunami ini sangat
bergantung dari kedalaman laut dan penjalarannya.
Apabila tsunami mencapai pantai, kecepatannya dapat mencapai 50
km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya.kalau
ditengah lautan tinggi gelombang tsunami paling besar 5 meter, maka pada
saat mencapai pantai tinggi gelombang dapat mencapai puluhan meter. Hal
ini karena terjadi penumpukkan massa air, maka pada saat mencapai pantai
tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai. Tinggi rayapan
(run-up) tsunami ini dapat mencapai 300 meter dari garis pantai.
2.3. Daerah-Daerah yang Rawan Tsunami di Indonesia
Di Indonesia terdapat beberapa pantai yang rawan bencana tsunami yaitu
pantai barat Sumatra, pantai selatan jawa, pantai utara dan selatan pulaupulau nusa tenggara, pulau-pulau Maluku dan pantai utara irian jaya dan
hampir seluruh dipantai Sulawesi.
Berikut ini gambar daerah yang rawan tsunami di Indonesia yang
disebabkan oleh gempa bumi bawah laut.

2.4. Dampak dari Tsunami


Kerusakan yang ditimbulkan oleh gelombang tsunami amat beragam dan
dapat dikelompokkan menjadi beberapa tipe sebagai berkut:
Kerusakan structural akibat gaya hidrodinamik gelombang.
Kerusakan struktural bangunan karena fondasinya bergerus air laut yang
amat deras.
Kerusakan structural bangunan akibat hantaman benda-benda keras
seperti kapal dan semacamnyayang terbawa oleh gelombang.
Selain itu dampak yang ditimbulkan oleh Tsunami yaitu banyak menelan
korban jiwa ,serta hilangnya seluruh harta dan benda.
2.5. Upaya Mitigasi Bencana Tsunami
Upaya mitigasi tsunami terbagi 2 yaitu:upaya mitigasi struktural dan non
struktural.
1.

Upaya mitigasi bencana Tsunami struktural


Merupakan upaya teknis yang bertujuan untuk meredam/mengurangi
energy gelombang tsunami yang menjalar kepantai. Upaya ini dapat di
bedakan menjadi 2 yaitu:
Buatan, seperti penanaman hutan mangrove/green belt disepanjang
kawasan pantai
Memperkuat desain pembangunan serta infrastruktur lainnya dengan
kaidah tehnik bangunan tahan bencana tsunami dan tata runag akrab
bencana

dengan

mengembangkan

retrofitting, dan relokasi.

beberapa

intensif

seperti:

2. Upaya Mitigasi Bencana Tsunami Non striktural


Merupakan upaya non teknis yang menyangkut penyesuaian

dan

pengaturan tentang kegiatan manusia agar sejalan dan sesuai dengan upaya
mitigasi structural maupun upaya lainnya. Upaya non struktural meliputi:
Kebijakan tentang tata guna lahan kawasan pantai yang aman bencana
Kebijakan tentang standariasi bangunan (pemukiman maupun
bangunan lainnya) serta infrastruktur sarana dan prasarana.
Mikrozonasi daerah rawan bencana dalam skala lokal.
Pembuatan peta potensi bencana Tsunami.

BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Tsunami merupakan gelombang/pasang laut besar di pelabuhan. Umumnya di
Indonesia tsunami sering timbul akibat adanya gempa tektonik bawah laut.
Hal ini karena Indonesia terletak pada pertemuan empat lempeng bumi yang
aktif, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan
Lempeng Filipina.
Akibatnya Pulau-pulau di Indonesia memiliki potensi yang rawan
terhadap bencana terutama tsunami.dampak dari tsunami ini yaitu hilangnya
nyawa seseorang dan upaya mitigasi untuk mencegah terjadinya tsunami
dibedakan menjadi 2, yaitu upaya mitigasi struktural dan non struktural.
3.2. Saran
Perlu adanya proses komunikasi antara stasiun pengamatan dengan daerah
yang rawan Tsunami.

DAFTAR PUSTAKA

Basher, R. (2006) Global early warning system for natural hazards: systematic
and people-centered. Philos Trans A Math Phys Eng. Sci 364: 21672182.
Eisner, R.K. (2005) Planning for Tsunami: Reducing Fugture Losses Through
Mitigation. Natural Hazards 35: 155-162.
Praktikto,widi A,2004. pedoman mitigasi bencana alam diwilayah pesisir dan
pulau-pulau kecil.:direktorat jenderal pesisir dan pulau-pulau kecil.
departemen kelautan dan perikanan republik Indonesia.
Syamsidik, dkk. 2013. Analisis Pendahuluan Penanggulangan Bencana
Tsunami Indonesia. Mataram: Lembaga Penelitian Universitas Syiah
Kuala.

Anda mungkin juga menyukai