XI
GEOGRAFI
MENGENAL
BENCANA ALAM
DAN MITIGASINYA
OKKI LAVIO ANANTA
180721639144
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkah dan rahmat Nya, sehingga penyusunan buku bahan
ajar dengan judul “Mengenal Bencana Alam dan Mitigasinya” dapat
terselesaikan. Kita tinggal di negara yang rentan akan ancaman
terjadinya berbagai macam bencana alam, maka sangat diperlukan
pengetahuan ataupun pemahaman dari kita mengenai bencana dan
mitigasinya.
m i t i g a s i n y a .
Indonesia merupakan wilayah yang rawan akan bencana. Hal tersebut
di latar belakangi suatu realitas bahwa Indonesia dikelilingi oleh tiga
lempeng tektonik aktif, deretan gunungapi aktif bagian dari ring of fire
yang dapat gempa bumi, gunung meletus dan tsunami. selain itu letak
geografis yang dilewati garis khatulistiwa dan kondisi hidrologi dari
indonesia juga sangat berpengaruh terhadap bencana seperti angin
puting beliung, banjir dan tanah longsor
Menghadapi bencana dibutuhkan sikap, pemikiran dan perilaku tangguh
sehingga dibutuhkan sebuah proses internalisasi antara pengetahuan
dan pengalaman sehingga diharapkan timbul kesadaran tidak hanya
pada sikap tetapi juga pemikiran dan perilaku. Kesiapsiagaan menjadi
elemen penting sebagai bentuk tangguh menghadapi potensi bencana
yang perlu ditumbuhkan sedari dini mulai dari jenjang pendidikan dasar
hingga menengah.
oleh karena itu, sebagai upaya untuk mengurangi resiko bencana pada
siswa , maka sekolah sebagai wadah pendidikan perlu memberikan
pengetahuan untuk mengedukasi maupun melatih anak dalam hal
k e s i a p s i menghadapi
kesiapsiagaan a g a a n bencana.
m e n g h a d a p i b e n c a n a .
melalui buku bahan ajar ini, kami ingin memperkenalkan pengetahuan
kebencanaan kepada siswa, serta menjadi panduan siswa untuk
membentuk ketangguhan terhadap bencana.
salam tangguh,
BAB Ii
PENDAHULUAN
1
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
BAB I
PENDAHULUAN
Dari pertimbangan risiko bencana dan luasnya paparan, maka diperlukan upaya terpadu,
sinkron dan sinergis antar Kementerian/Lembaga, masyarakat dan dunia usaha untuk
mencegah risiko bencana, menguatkan kemampuan lembaga dan masyarakat, mengurangi
dampak bencana, menyiapsiagakan masyarakat, memastikan sistem peringatan dini, serta
menguatkan kemampuan tanggap darurat dan pemulihan.
2
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
3
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
BAB Ii
GEMPA BUMI
4
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
BAB II
GEMPA BUMI
2.1 Apa Itu Gempa Bumi?
Gempabumi (earthquake) adalah peristiwa
bergetar atau bergoncangnya bumi karena
pergerakan/pergeseran lapisan batuan
pada kulit bumi secara tiba-tiba akibat
pergerakan lempeng-lempeng tektonik.
Gempabumi yang disebabkan oleh aktivitas
pergerakan lempeng tektonik disebut
gempabumi tektonik. Namun selain itu,
gempabumi bisa saja terjadi akibat aktifitas
gunung berapi yang disebut sebagai
gempabumi vulkanik. GEMPA
BUMi
Berbeda dengan letusan gunung api dan bencana alam lain yang
didahului dengan tanda-tanda atau gejala-gejala yang muncul sebelum
kejadian, gempabumi selalu datang secara mendadak dan mengejutkan
sehingga menimbulkan kepanikan umum yang luar biasa karena sama
sekali tidak terduga sehingga tidak ada seorang pun yang sempat
mempersiapkan diri.
gempabumi dapat mengakibatkan hancurnya bangunan-bangunan karenagoncangan tanah.
Jatuhnya korban jiwa biasanya terjadi karena tertimpa reruntuhan bangunan, terkena longsor,
dan kebakaran. Jika sumber gempabumi berada di dasar lautan maka bisa membangkitkan
gelombang tsunami yang tidak saja menghantam pesisir pantai di sekitar sumber gempa
tetapi juga mencapai beberapa km ke daratan
5
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
Untuk rumah tinggal perlu dilakukan persiapan rutin, di antaranya adalah perabotan (lemari,
kabinet) diatur menempel pada dinding dengan cara dipaku atau diikat untuk menghindari
jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi, menyimpan bahan yang mudah terbakar
pada tempat yang tidak mudah pecah, agar terhindar dari kebakaran, selalu mematikan air,
gas, dan listrik apabila sedang tidak digunakan. Perhatikan juga letak pintu, lift, serta tangga
darurat, apabila terjadi gempabumi, sudah mengetahui tempat paling aman untuk berlindung. .
Biasanya penyebab kecelakaan yang paling banyak pada saat gempabumi bumi adalah akibat
kejatuhan material. Oleh karenanya perlu diatur benda yang berat sedapat mungkin berada
pada bagian bawah. Cek juga kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat
gempabumi terjadi seperti lampu lampu dan kipas angin.
Tak ada salahnya mulai belajar melakukan pertolongan darurat medis dan kecelakaan.
Siapkan juga daftar nomor telpon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.
BERLINDUNG
LINDUNGI JANGAN
DI BAWAH
MEJA KEPALA PANIK
6
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
Apabila berada di sekolah atau pusat keramaian seperti mall, bioskop, apartemen, hotel, dan
lainnya, jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari
penunjuk arah jalur evakuasi maupun petunjuk langsung dari guru,pegawai atau satpam.
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempabumi, Jika kita merasakan getaran gempabumi
saat berada di dalam lift dan kita terjebak di dalam, hubungi manajer gedung dengan
menggunakan interphone jika tersedia.
Akan tetapi apabila berada di luar bangunan atau area terbuka, hindari bangunan yang ada di
sekitar kita seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat kita berpijak, hindari apabila
terjadi rekahan tanah. Lindungi kepala kita dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah
perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-
papan reklame. Lindungi kepala kita dengan menggunakan tangan, tas, atau apapun yang
kita bawa.
Jika kita sedang mengendarai mobil segera keluar, turun, dan menjauh dari mobil. Hindari jika
terjadi rekahan tanah atau kebakaran. Untuk penduduk atau wisatawan yang sedang berada di
pantai, jauhi pantai menuju ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari terjadinya tsunami.
Sedangkan di daerah pegunungan, apabila terjadi gempabumi hindari daerah tebing yang
mungkin terjadi longsoran.
7
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
JANGAN
CARi
PANIK iNFORMASi
IKUTI IMBAUAN
TETAP PEMERINTAH
YANG BENAR
TENANG
8
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
BAB IiI
TANAH LONGSOR
9
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
BAB III
TANAH LONGSOR
3.1 Apa Itu Tanah Longsor?
Umumnya masyarakat menyebut gerakan
tanah sama dengan longsor. Gerakan
Tanah mencakup semua jenis/proses
perpindahan (pergerakan) massa tanah
dan/atau batuan menuruni lereng, akibat
kestabilan tanah atau batuan penyusun
lereng tersebut terganggu. Longsor adalah
proses perpindahan massa tanah/batuan
pada lereng melalui bidang gelincir
lengkung atau lurus.Dengan demikian,
longsor merupakan salah satu jenis gerakan TANAH
LONGSOR
tanah. Bencana ini dipengaruhi oleh kondisi
morfologi (terutama kemiringan lereng),
kondisi batuan atau tanah penyusun lereng,
dan kondisi hidrologi lereng. Namun, longsor
tidak akan terjadi tanpa adanya proses pemicu
Pemicu longsor, yakni penggunduluan hutan diatas lereng peningkatan kandungan air
dalam lereng, getaran akibat gempa bumi atau ledakan, penggalian, serta getaran alat
atau kendaraan berat pada lereng. Pemicu lainnya adalah Pemanfaatan lahan pada
lereng yang tidak tepat seperti pembebanan lereng yang berlebihan oleh rumah atau
bangunan & pohon yang terlalu lebat dan pemotongan atau pengerukan lereng tanpa
perhitungan
Bencana longsor biasanya terjadi begitu cepat sehingga menyebabkan terbatasnya waktu
untuk melakukan evakuasi mandiri. Material longsor menimbun apa saja yang berada di
jalur longsoran.
10
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
dengan melakukan penghijauan lereng yang gundul. menanam tanaman yang memiliki
sistem perakaran yang dalam dan jarak tanam yang tepat (khusus untuk lereng curam,
dengan kemiringan lebih dari 40 derajat atau sekitar 80% sebaiknya tanaman tidak terlalu
rapat serta diseling-selingi dengan tanaman yang lebih pendek dan ringan untuk
mennghindari pembebanan lereng yang berlebihan).
daerah yang memiliki resiko terjadinya bencana tanah longsor perlu mempersiapkan
sirine untuk memberitahu lingkungan masyarakat bila terdapat kemungkinan
terjadinya longsor. namun, untuk keadaan wilayah yang memiliki resiko terjadi
bencana tanah longsor, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat
akan memasang alat Early Warning system (EWS). EWS terdebut akan
berbunyi memberikan peringatan kepada masyarakat jika ketika hujan turun dengan
sangat lebat dan adanya gerakan pada tanah. selain itu BPBD memberikan sosialisasi
kepada masyarakat mengenai fungsi alat EWS tersebut serta resiko dan bagaimana
mitigasi yang harus dilakukan masyarakat untuk mengurangi maupun mengindari
resiko yang bisa terjadi dari bencana tanah longsor.
Ketika musim hujan tiba, upayakan adanya penjagaan secara bergantian di lingkungan
masyarakat seperti bersama tetangga atau anggota keluarga untuk mengecek apakah
terdapat tanda tanda sebelum terjadinya bencana tanah longsor seperti munculnya
rekahan pada lereng dan keruhnya mata air dan berjaga untuk mengingatkan
masyarakat jika sewaktu waktu suara sirine dari EWS berbunyi karena
Kebanyakan longsor terjadi pada malam hari saat orang-orang terlelap.
RUTiN
MELAKUKAN
MELAKUKAN MENGiKUTi
PENGECEKAN
PENGHiJAUAN SOSiALiSASi DAN
PENJAGAAN
11
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
12
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
BAB IV
ERUPSI GUNUNG API
13
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
BAB IV
ERUPSi GUNUNG APi
4.1 Apa Itu Erupsi Gunung Api?
Erupsi atau letusan gunung berapi merupakan
peristiwa keluarnya magma ke permukaan
bumi. Proses keluarnya magma bisa dalam
bentuk yang berbeda-beda untuk tiap gunung
api. Erupsi yang terjadi bisa elusif atau ekplosif.
Pada erupsi elusif lava keluar secara perlahan
dan membentuk aliran lava, sedangkan pada
erupsi eksplosif lava keluar diikuti dengan
ledakan.
ERUPSI
Erupsi gunung berapi biasanya dimulai dengan GUNUNG
gempa-gempa kecil. Erupsi terjadi dengan disertai API
awan panas dan turunnya hujan abu. Setelah
aktivitas erupsi menurun masyarakat masih belum
aman sepenuhnya dari bahaya, abu yang turun
biasanya akan menumpuk dengan tebal dan dapat
mengganggu saluran pernapasan. Jika turun hujan
setelah erupsi selesai maka akan menimbulkan
bahaya lahar dingin, yang berupa material-material
seperti pasir dan bebatuan yang mengalir kencang
dari lereng gunung
hal yang perlu diketahui mengenai ancaman bahaya erupsi gunung api yaitu tingkat
status gunung api (level)
14
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
Institusi teknis terkait dengan kegunungapian adalah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi (PVMBG). Informasi terkait gunungapi dapat dilihat pada laman
berikut:http://www.vsi.esdm.go.id/
PANTAU PAHAMi
SiAPKAN ARAH JALUR
iNFORMASi
AKTiViTAS
BARANG EVAKUASi DAN
YANG DiBUTUHKAN PATUHi iMBAUAN
GUNUNG APi
PETUGAS
15
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
16
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
BAB V
BANJIR
17
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
BAB V
BANJiR
5.1 Apa Itu Banjir?
Banjir merupakan peristiwa ketika air
menggenangi suatu wilayah yang biasanya
tidak digenangi air dalam jangka waktu
tertentu. Banjir biasanya terjadi karena
curah hujan turun terus menerus dan
mengakibatkan meluapnya air sungai,
danau,laut atau drainase karena jumlah
air yang melebihi daya tampung media
penopang air dari curah hujan tadi.
Banjir adalah bencana yang paling sering dan
rutin melanda Indonesia. Penyebab utama BANJiR
bencana ini adalah curah hujan tinggi dan air
laut yang pasang. Penyebab lainnya adalah
permukaan tanah yang lebih rendah dari laut,
atau letak wilayah berada pada cekungan yang
dikelilingi perbukitan dengan pengaliran air
keluar yang sempit.
Selain disebabkan faktor alam, yaitu curah hujan yang tinggi, banjir juga terjadi karena
ulah manusia. Contoh, berkurangnya kawasan resapan air karena alih fungsi lahan,
penggundulan hutan yang meningkatkan erosi dan mendangkalkan sungai, serta perilaku
tidak bertanggung jawab seperti membuang sampah di sungai dan mendirikan hunian di
bantaran sungai.
18
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.
Membangun atau menetapkan lokasi dan jalur evakuasi bila terjadi banjir.
Mengetahui tingkat kerentanan tempat tinggal, apakah berada di zona rawan banjir.
19
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
BAB VI
TSUNAMI
20
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
BAB Vi
TSUNAMi
6.1 Apa Itu Tsunami?
stilah tsunami murni berasal dari kosakata
bahasa Jepang (Hiragana), yaitu Tsu yang
berarti gelombang dan Nami yang berarti
pelabuhan atau bandar, sehingga tsunami
dapat didefinisikan sebagai gelombang
pelabuhan. Pengertian lain bahwa tsunami
adalah gelombang besar yang terjadi ketika
bagian lantai samudera berubah akibat
letusan gunung berapi, longsoran bawah
laut, gempabumi bumi bawah laut. atau
jatuhnya meteor di laut TSUNAMi
Gelombang tsunami ketinggiannya bisa
mencapai puluhan bahkan ratusan meter.
Periode gelombang tsunami antara 10-60
menit dengan panjang gelombangnya
bisa mencapai 50-200 km.
Di tengah lautan, tinggi gelombang tsunami hanya sekitar 5 meter, namun ketika mencapai
pantai tinggi gelombangnya bisa sampai puluhan meter karena terjadi penumpukan
massa air. Tsunami akan merayap jauh masuk ke daratan dengan jangkauan 500 meter
dari garis pantai. Dengan kecepatan terendah tsunami masih sanggup menjebol
infrastruktur jalan, tiang listrik, jembatan, perumahan, perhotelan, dan gedung kontruksi
kuat
Institusi yang berwenang untuk memberikan peringatan bencana tsunami adalah
21
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
Cepat berlari ke tempat yang tinggi dan berdiam diri di sana untuk sementara waktu
setelah satu gempa bumi besar mengguncang.
Mengetahui tingkat kerawanan tempat tinggal akan bahaya tsunami dan jalur
evakuasi tercepat ke dataran yang lebih tinggi.
22
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
23
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
BAB VII
PUTING BELIUNG
24
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
BAB Vii
PUTiNG BELiUNG
7.1 Apa Itu Puting Beliung?
Angin puting beliung adalah angin kencang
yang datang secara tiba-tiba, mempunyai
pusat, bergerak melingkar menyerupai spiral
dengan kecepatan 40-50 km/jam hingga
menyentuh permukaan bumi dan akan hilang
dalam waktu singkat (3-5 menit).
Bencana puting beliung sebagai akibat
dari peristiwa hidrometeorologis meningkat
intensitas kejadiannya pada masa peralihan
musim musim penghujan ke musim kemarau PUTiNG
aataupun
t a u sebaliknya.
p u n s e b a l i k n y a . BELiUNG
Jenis bencana ini menjadi bagian dari proses pertumbuhan
awan hujan cumulus nimbus yang terbentuk akibat pemanasan
intensif. Ancaman puting beliung sulit diprediksi karena merupakan
fenomena atmosfer skala lokal. Beberapa akibat bencana puting
beliung adalah kerusakan rumah dan pohon tumbang
“Daerah tumbuh (angin puting beliung) sering di darat, bila terjadi di laut namanya water
spout. Arah gerakannya tergantung gerakan awan cumulusnimbus. Dan proses
terjadinya hanya dari awan cumulusnimbus bukan pergerakan angin monsun.
25
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
26
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
BAB ViIi
KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
27
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
BAB ViIi
KEBAKARAN HUTAN & LAHAN
8.1 Apa Itu Kebakaran Hutan dan Lahan?
Kebakaran hutan dan lahan adalah suatu
keadaan di mana hutan dan lahan dilanda
api, sehingga mengakibatkan kerusakan
hutan dan lahan yang menimbulkan kerugian
ekonomis dan atau nilai lingkungan.
Kebakaran hutan dan lahan seringkali
menyebabkan bencana asap yang dapat
mengganggu aktivitas dan kesehatan
mayarakat sekitar.
Penyebab terjadinya kebakaran hutan ada dua
macam yaitu faktor alam dan faktor ulah manusia.
Kebakaran hutan yang disebabkan oleh faktor
alam bisa berupa kekeringan, musim panas yang
KARHUTLA
berkepajangan, dan sambaran petir. Terjadinya
angin yang kencang juga bisa menyebabkan
kebakaran hutan. Apabila membuat dua batang
pohon bergesekan karena tertiup angin kencang
maka bisa menyulut api kecil yang menajadi besar.
Kebakaran hutan yang disebabkan oleh faktor ulah manusia yaitu pembakaran hutan secara
sengaja untuk membuka lahan baru, membuang sembarangan putung rokok, dan membakar
sampah di dekat hutan.
Anda perlu memperhatikan kualitas udara di wilayah yang terdampak karhutla atau informasi
konsentrasi partikulat (Pm10). Berikut keterangan mengenai indikator kualitas udara.
TiDAK
BAiK SEDANG
SEHAT
(0-50) (50-150)
(150-250)
SANGAT
TiDAK BERBAHAYA
SEHAT (350-450)
(250-350)
28
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
29
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
30
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
BAB IX
LEMBAGA LEMBAGA
YANG BERPERAN DALAM
PENANGGULANGAN BENCANA
31
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
BAB iX
LEMBAGA - LEMBAGA YANG
BERPERAN DALAM
PENANGGULANGAN
BENCANA
9.1 BNPB
adalah sebuah Lembaga Pemerintah Non-
kementerian yang mempunyai tugas membantu
Presiden Republik Indonesia dalam melakukan
penanggulangan bencana sesuai dengan amanat
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana.
9.2 BPBD
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
adalah lembaga pemerintah non-departemen yang
melaksanakan tugas penanggulangan bencana di
daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota
dengan berpedoman pada kebijakan yang
ditetapkan oleh Badan Koordinasi Nasional
Penanggulangan Bencana.
9.3 BASARNAS
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau
dikenal dengan BASARNAS, adalah Lembaga
Pemerintah Nonkementerian berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Presiden
dalam melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
pencarian dan pertolongan (Search And
Rescue/SAR) saat bencana.
32
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
9.4 PVMBG
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
(PVMBG) adalah salah satu unit di lingkungan Badan
Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral bertugas melaksanakan perumusan
kebijaksanaan, standardisasi, bimbingan teknis dan
evaluasi bidang vulkanologi dan mitigasi bencana
alam geologi.
9.5 PMI
Palang Merah Indonesia (PMI) adalah sebuah
organisasi perhimpunan nasional di Indonesia
yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan.
salah satu tujuannya adalah Meningkatkan
ketahanan masyarakat untuk mengurangi risiko
dan dampak bencana serta penyakit.
33
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
BAB X
TAS SIAGA BENCANA
34
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
BAB X
TAS SIAGA BENCANA
10.1 Apa Itu Tas Siaga Bencana?
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) mengenalkan Tas Siaga Bencana
(TSB) sebagai bentuk mitigasi untuk
meminimalisir kerugian akibat bencana
alam. Lalu apa itu Tas Siaga Bencana?
Memiliki sebuah Tas Siaga Bencana merupakan
sebuah keharusan bagi anda yang tinggal di
kawasan rawan bencana. Tas Siaga Bencana
adalah sebuah tas yang disiapkan sebelum
terjadinya bencana. Jadi sebelum terjadinya
bencana kita harus memiliki sebuah tas yang
diisi dengan barang penting dan keperluan
TAS
pribadi kita. Tas tersebut diletakkan pada tempat SiAGA
yang mudah diambil. Ketika gempa besar atau BENCANA
bencana lainnya terjadi terjadi, maka kita tinggal
mengambil Tas Siaga Bencana dan langsung
melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman.
Tas siaga bencana diperlukan setelah terjadi keadaan darurat, bersiaplah untuk kondisi
terburuk untuk bertahan setidaknya dalam kurun waktu selama 72 jam (3 hari pertama)
yang diperlukan dalam keadaan darurat.
Kebutuhan dasar minimum yang direkomendasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) RI untuk dimasukkan ke dalam tas siaga bencana yang pertama adalah
dokumen-dokumen penting seperti foto copy kartu keluarga, tanda pengenal (KTP, SIM,
paspor), polis asuransi, buku tabungan, dan surat/sertifikat berharga dengan ijazah
dimasukkan ke dalam plastik kedap air.
Berikutnya berisi perbekalan antara lain air minum kemasan, makanan siap saji, pakaian
ganti (baju lengan panjang, celana panjang, pakaian dalam), senter dan baterai cadangan,
dan kotak P3K. Kemudian ada perlengkapan lain seperti uang tunai, kertas dan pensil,
foto anggota keluarga, tas ransel, peluit untuk memberi sinyal bantuan, jas hujan plastik,
pisau lipat serba guna, tali nilon, peta, serta telepon seluler dengan pengisi daya (charger)
plus baterai cadangan/power bank.
35
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
36
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
BAB Xi
APLiKASi APLiKASi SiAGA BENCANA
37
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
BAB Xi
APLiKASi APLiKASi SiAGA
BENCANA
iNARiSK PERSONAL
inaRISK Personal merupakan aplikasi yang berisikan
informasi tingkat bahaya suatu wilayah dan dilengkapi
dengan rekomendasi aksi untuk melakukan antisipasinya
secara partisipatif. Aplikasi ini disusun bersama antara
pemerintah dan pihak lain yang memiliki pengalaman
d a l a medukasi
dalam e d u kkebencanaan
a s i k e b e n cdiaIndonesia.
naan di Indonesia.
MAGMA
MAGMA Indonesia adalah aplikasi yang menyajikan
informasi dan rekomendasi secara quasi real-time
mengenai kebencanaan geologi di Indonesia termasuk
di antaranya Gunungapi, Gerakan Tanah, Gempa Bumi,
dan Tsunami.MAGMA Indonesia adalah terobosan baru
dalam rangka upaya mitigasi bencana geologi.
iNFO BMKG
BUMI KITA
Bumi Kita adalah sebuah aplikasi seluler gratis yang
menyediakan informasi tentang bahaya di seluruh
Indonesia. Dengan fitur push notification bernama
"LAPORKAN BENCANA", pengguna dapat
melaporkan dan melacak semua bahaya di
Indonesia.
38
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
BUKU BAHAN AJAR
DAFTAR PUSTAKA
Undang Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana. BNPB. 2007.
Buku Pedoman Latihan Kesiapsiagaan Bencana Nasional. BNPB.
2017
Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana.BNPB.
2019
Buku gempabumi edisi populer.Puslitbang BMKG.2012
https://bnpb.go.id/berita/basisdata-38-lembaga-untuk-kesiapsiag
aan-nasional-pb (diakses pada 26 September 2020)
Modul 2 Pilar 2 - Manajemen Bencana Di Sekolah, Kemendikbud.
2015
http://www.pmi.or.id/tentang-kami/ (diakses pada 26 September
2020)
https://basarnas.go.id/tugas-dan-fungsi (diakses pada 26 Septe
mber 2020)
http://indonesiabaik.id/infografis/lebih-siap-hadapi-bencana-den
gan-tas-siaga-bencana-1 (diakses pada 27 September 2020)
https://magma.vsi.esdm.go.id/# (diakses pada 27 September
2020)
http://inarisk.bnpb.go.id/inariskapps (diakses pada 27 Septem
ber 2020)
39
MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA
MENGENAL BENCANA
DAN MiTiGASiNYA
LiViNG
HARMONY
WiTH
RiSK