Anda di halaman 1dari 4

BUKU BAHAN AJAR

OKKI LAVIO ANANTA


180721639144

TSUNAMI

MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA


BUKU BAHAN AJAR

BAB Vi
TSUNAMi
Apa Itu Tsunami?
stilah tsunami murni berasal dari kosakata
bahasa Jepang (Hiragana), yaitu Tsu yang
berarti gelombang dan Nami yang berarti
pelabuhan atau bandar, sehingga tsunami
dapat didefinisikan sebagai gelombang
pelabuhan. Pengertian lain bahwa tsunami
adalah gelombang besar yang terjadi ketika
bagian lantai samudera berubah akibat
letusan gunung berapi, longsoran bawah
laut, gempabumi bumi bawah laut. atau
jatuhnya meteor di laut TSUNAMi
Gelombang tsunami ketinggiannya bisa
mencapai puluhan bahkan ratusan meter.
Periode gelombang tsunami antara 10-60
menit dengan panjang gelombangnya
bisa mencapai 50-200 km.
Di tengah lautan, tinggi gelombang tsunami hanya sekitar 5 meter, namun ketika mencapai
pantai tinggi gelombangnya bisa sampai puluhan meter karena terjadi penumpukan
massa air. Tsunami akan merayap jauh masuk ke daratan dengan jangkauan 500 meter
dari garis pantai. Dengan kecepatan terendah tsunami masih sanggup menjebol
infrastruktur jalan, tiang listrik, jembatan, perumahan, perhotelan, dan gedung kontruksi
kuat
Institusi yang berwenang untuk memberikan peringatan bencana tsunami adalah

Mitigasi Tsunami
Sebelum Tsunami
Ketahui tanda-tanda sebelum tsunami terjadi, terutama setelah gempa bumi (intensitas
gempa bumi lama dan terasa kuat, air laut surut, bunyi gemuruh dari tengah lautan, banyak
ikan menggelepar di pantai yang airnya surut, dan tanda-tanda alam lain).
Memantau informasi dari berbagai media resmi mengenai potensi tsunami setelah
gempa bumi terjadi
Segera menjauhi pantai dan tidak perlu melihat datangnya tsunami atau menangkap
ikan yang terdampar di pantai karena air surut.

MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA


BUKU BAHAN AJAR

Cepat berlari ke tempat yang tinggi dan berdiam diri di sana untuk sementara waktu
setelah satu gempa bumi besar mengguncang.
Mengetahui tingkat kerawanan tempat tinggal akan bahaya tsunami dan jalur
evakuasi tercepat ke dataran yang lebih tinggi.

Saat Tsunami
Setelah gempa bumi berdampak pada rumah Anda, jangan berupaya untuk merapikan
kondisi rumah. Waspada gempa bumi susulan !
Tidak semua gempa bumi memicu tsunami.Jika mendengar sirine tanda bahaya
atau pengumuman dari pihak berwenang mengenai bahaya tsunami, Anda perlu
segera menyingkir dari daerah pantai. Perhatikan peringatan dan arahan dari pihak
berwenang dalam proses evakuasi.
Jika tidak terjadi gempa, namun terdengar suara gemuruh yang keras seperti
kereta api atau pesawat jet segara jauhi pantai, dan pergi ke tempat yang lebih
tinggi atau tempat evakuasi / shelter yang ditentukan.
Jika berada dalam perahu/kapal di tengah laut, dan mendengar kabar tsunami,
jangan mendekat ke pantai, tetapi arahkan perahu ke laut.
Jika Anda berada di rumah, usahakan untuk tetap tenang dan segera membimbing
keluarga untuk menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi dan aman.
Jika telah sampai di daerah tinggi, bertahanlah disana karena gelombang tsunami
yang kedua dan ketiga biasanya lebih besar dari gelombang pertama serta
dengarkan informasi dari pihak yang berwenang melalui radio atau alat komunikasi
lainnya.
Jangan kembali sebelum keadaan dinyatakan aman oleh pihak berwenang.
Tsunami tidak datang sekali, tetapi bisa sampai lima kali. Oleh karena itu, sebelum
ada pengumuman dari pihak berwenang bahwa kondisi telah aman, janganlah
meninggalkan tempat evakuasi karena seringkali gelombang yang datang
kemudian justru lebih tinggi dan berbahaya.

JAUHi DAERAH EVAKUASi TUNGGU


PANTAi KE DAERAH
YANG LEBiH
SAMPAi
ATAU DiNYATAKAN
PELABUHAN TiNGGi AMAN

MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA


BUKU BAHAN AJAR

Setelah Tsunami
Apabila Anda terluka, dapatkan perawatan kesehatan di pos kesehatan terdekat.
Hubungi anggota keluarga lain untuk pemberitahuan kabar
Hindari memasuki wilayah kerusakan kecuali setelah dinyatakan aman.
Tetap utamakan keselamatan Waspada dengan instalasi listrik bertegangan tinggi
dan pipa gas.
Mendengarkan radio dan televisi lokal yang memberitakan informasi dan
instruksi. Otoritas lokal akan menyediakan jalan keluar yang sesuai dengan
situasi terakhir.
Ajaklah sesama warga untuk melakukan kegiatan yang positif. Misalnya, mengubur
jenazah, mengumpulkan benda-benda yang dapat digunakan kembali, sembahyang
bersama, dan lain sebagainya. Tindakan ini akan dapat menolong kita untuk
segera bangkit dan membangun kembali kehidupan.

MENGENAL BENCANA ALAM DAN MiTiGASiNYA

Anda mungkin juga menyukai