Anda di halaman 1dari 18

Pertentangan Sosial Dan

Integrasi Masyarakat
Kelompok 9
ANGGOTA :
 Sulfajri
 Carlos Darmawan
 Rian Syauqi
 Ridwansyah
Pengertian Integrasi Sosial
Integrasi berasal dari bahasa Inggris "integration" yang berarti
kesempurnaan atau keseluruhan.
Integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian diantara
unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat
sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang
memiliki keserasian fungsi
Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur
integrasi sosial senantiasa terbagi menjadi atas dua landasan
berikut :
• Suatu masyarakat senantiasa • Masyarakat terintegrasi
terintegrasi di atas karena berbagai anggota
masyarakat sekaligus
tumbuhnya kesepakatan menjadi anggota dari
diantara sebagian besar berbagai kesatuan. Setiap
anggota masyarakat tentang konflik yang terjadi diantara
nilai-nilai kemasyarakatan kesatuan sosial dengan
yang bersifat fundamental kesatuan sosial lainnya akan
segera dinetralkan oleh
(mendasar). adanya loyalitas ganda dari
anggota masyarakat terhadap
berbagai kesatuan sosial
Bentuk-bentuk integrasi sosial

• Asimilasi, yaitu pembauran • Akulturasi yaitu penerimaan


kebudayaan yang disertai sebagian unsur unsur asing
dengan hilangnya ciri khas tanpa menghilangkan
budaya asli. kebudayaan asli.
Syarat berhasilnya integrasi sosial
1. Untuk meningkatkan integrasi sosial, pada diri masing-
masing harus mengendalikan perbedaan/konflik yang ada
pada suatu kekuatan bangsa dan bukan sebaliknya.
2. Tiap warga masyarakat merasa saling dapat mengisi
kebutuhan antara satu dengan lainnya
Pengertian konflik
Konflik atau pertentangan berasal dari kata kerja latin
"configere"yang berarti saling memukul. Secara sosiologis
konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang
atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha
menyingkirkan kan pihak lain dengan menghancurkannya atau
membuatnya tidak berdaya
Pertentangan dan ketegangan dalam
masyarakat
Konflik (pertentangan) mengandung suatu pengertian tingkah laku
yang lebih luas daripada yang biasa dibayangkan orang dengan
mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar atau perang. Dasar
konflik berbeda-beda. Terdapat tiga elemen dasar yang merupakan
ciri-ciri dari situasi konflik yaitu :

Terdapatnya dua atau lebih unit unit atau bagian-bagian yang terlibat
di dalam konflik.

Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan perbedaan yang tajam


dalam kebutuhan kebutuhan, tujuan-tujuan masalah-masalah, nilai-
nilai, sikap-sikap, maupun gagasan-gagasan.
Terdapatnya interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai
perbedaan-perbedaan tersebut.

Konflik merupakan salah satu tingkah laku yang dibedakan


dengan emosi emosi tertentu yang sering dihubungkan dengan
nya, misalnya kebencian atau permusuhan titik konflik dapat
terjadi pada lingkungan yang paling kecil yaitu individu sampai
kepada lingkungan yang luas yaitu masyarakat. Contoh dari
konflik yaitu :
Pada taraf di dalam diri seseorang, konflik menunjuk kepada
adanya pertentangan, ketidakpastian, atau emosi-emosi dan
dorongan yang antagonistic di dalam diri seseorang.

Pada taraf kelompok konflik ditimbulkan dari konflik yang


terjadi dalam diri individu dari perbedaan-perbedaan pada para
anggota kelompok dalam tujuan-tujuan, nilai-nilai, dan norma-
norma, motivasi-motivasi mereka untuk menjadi anggota
kelompok, serta minat mereka.
• Pada taraf masyarakat konflik juga bersumber pada perbedaan
di antara nilai-nilai dan norma-norma kelompok dengan nilai-
nilai dan norma-norma kelompok yang bersangkutan berbeda.
Penyebab terjadinya konflikPerbedaan
kepentingan
Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku dari
individu-individu bertingkah laku karena adanya dorongan untuk
memenuhi kepentingannya kepentingan ini bersifat inten sial
bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri jika individu
berhasil memenuhi kepentingannya, maka mereka akan merasa
puas dan sebaliknya bila gagal akan menimbulkan masalah bagi
diri sendiri maupun bagi lingkungannya.
Contoh perbedaan kepentingan setiap individu yang dapat
menyebabkan terjadinya konflik yaitu :

1. Kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang


2. Kepentingan individu untuk memperoleh harga diri.
3. Kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang
sama.
4. Kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi.
5. Kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain.
6. Kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan di dalam
kelompoknya
Penyebab terjadinya konflik
• Prasangka dan diskriminasi

Prasangka dan diskriminasi dapat merugikan pertumbuh


kembangan dan bahkan integrasi masyarakat titik prasangka
mempunyai dasar pribadi di mana setiap orang memilikinya
melalui proses belajar dan semakin dewasa manusia membuat
sikap cenderung membeda-bedakan dan sikap tersebut menjurus
kepada prasangka.
Menurut Gordon Allpros (1958) ada 5 pendekatan dalam
menentukan sebab terjadinya prasangka :

1. Pendekatan historis
2. Pendekatan sosiokultural dan situasional
3. Pendekatan kepribadian
4. Pendekatan fenomenologis
5. Pendekatan naive
Cara-cara pemecahan konflik, yaitu :
1. Elimination, yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang
terlibat dalam konflik yang diungkapkan dengan : kami
mengalah, kami mendongkol kema kami keluar, kami
membentuk kelompok kami sendiri.
2. Subjugation atau domination, artinya orang atau pihak yang
mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau
pihak lain untuk mentaatinya.
3. Subjugation atau domination, artinya orang atau pihak yang
mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau
pihak lain untuk mentaatinya.
SEKIAN DAN TERIMAKASIh

Anda mungkin juga menyukai