Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masyarakat adalah makhuluk sosial yang selalu berinteraksi. Dalam
interaksinya, manusia sering kali dihadapkan pada situasi yang disebut integrasi
dan konflik sosial. Munculnya integrasi dan konflik sosial tidak terjadi dengan
sendirinya dan tidak sesederhana yang kita bayangkan. Banyak faktor yang harus
dikaji mengapa integrasi dan konflik sosial tersebut muncul kepermukaan.
Pada umumnya integrasi dan konflik merupakan suatu gejala sosial yang
sering muncul dalam kehidupan masyarakat. Bila kita menengok kebelakang,
dalam sejarah, negeri ini menjadi negara yang merdeka dan berdaulat sering kali
diwarnai dengan berbagai konflik, baik konflik yang terjadi antara bangsa
Indonesia dan para penjajah maupun konflik yang terjadi diantara sesama bangsa
ini.
B. Rumusan Masalah
1. Konsep Tentang Integrasi dan Konflik Sosial
2. Bentuk-bentuk Integrasi dan Konflik Sosial
3. Faktor-faktor Pengintegrasi Sosial
4. Faktor-faktor Konflik Sosial

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Tentang Integrasi dan Konflik Sosial


1. Konsep Tentang Integrasi
a) Integrasi berasal dari kata “integration” (bahasa inggris) berarti
keseluruhan atau kesempurnaan. Integrasi juga berarti proses
pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat.
b) Maurice Duverger Integrasi sosial adalah dibangunnya interdependensi
yang lebih rapat antara bagian-bagian dari organisme hidup atau
anggota-anggota dalam masyarakat.
c) Menurut Paul B. Horton Integrasi sosial merupakan suatu proses
pengembangan masyarakat dimana segenap kelompok ras dan etnik
mampu berperan serta secara bersama-sama dalam kehidupan budaya
dan ekonomi
2. Bentuk-bentuk Integrasi dan Konflik Sosial
a) Bentuk- bentuk Integrasi Sosial
1) Integrasi keluarga
Suatu kondisi dalam keluaraga dimana seluruh anggota keluaraga
sesuai dengan posisi dan kedudukannya secara sendiri-sendiri
maupun bersama-sama melaksanakan peranannya sehingga seluruh
fungsi keluarga dapat berlangsung dengan baik.
2) Integrasi kekerabatan
Suatu kondisi dimana nilai-nilai norma-norma, kedudukan serta
peranan sosial yang diakui dan ditaati bersama seluruh anggota
kekerabatan.
3) Integrasi asosiasi (perkumpulan)
Suatu kondisi dalam kelompok perkumpulan dimana orang-orang
yang menjadi anggotanaya mempunyai kesamaan minat, tujuan,
kepentingan dan kegemaran.

2
4) Integrasi masyarakat
Suatu kondisi dalam kelompok manusia yang telah lama bertempat
tinggal pada suatu daerah tertentu yang mempunyai aturan-aturan
tertentu yang mengatur tata hidup mereka untuk mencapai suatu
tujuan. Sedangkan diantara anggota tersubut mempunyai kosekuensi
yang tinggi dalam melaksanakan aturan-aturan tersebut.
5) Integrasi suku bangsa
Suatu kondisi dari suatu kelompok manusia yang mempunyai
karakteristik yang paling mendasar dan umum berkaitan dengan asal
usul dan tempat asal serta kebudayaanya sementara sifat-sifat
tersebut telah dimiliki oleh masing-masing anggota dan juga oleh
kelompok sebagai satu kesatuan.
6) Integrasi bangsa
Suatu kondisi dari kesatuan etnis dan kultural yang mempunyai
kesamaan yang berhubungan dengan politik, latar belakang sejarah
dan tujuan, dimana seluruh anggota yang ada mempunyai komitmen
yang sama dalam mencapai tujuan tersebut.
3. Faktor-faktor Pengintegrasi Sosial
a. Faktor internal
Merupakan faktor pendorong integrasi yang berasal dari diri sendiri
meliputi : kesadaran diri sebagai makhluk sosial; tuntutan kebutuhan;
jiwa dan semangat gotong royong.
b. Faktor eksternal
Merupakan faktor pendorong integrasi yang berasal dari luar diri
sendiri meliputi : tuntutan perkembangan jaman; persamaan
kebudayaan; terbukanya kesempatan; sikap menghargai atau toleransi;
persamaan visi, misi dan tujuan; adanya konsensus nilai-nilai dalam
masyarakat; adanya tantangan

3
B. Konsep Konflik Sosial
1. Konflik Sosial
a) Konflik berasal dari bahasa latin “Conflique” artinya saling memukul.
Jadi konflik berarti pertentangan atau perbedaan antara dua kekuatan
yang disertai dengan intimidasi dan kekerasan untuk saling menguasai.
b) Konflik menurut Berstein konflik merupakan suatu pertentangan,
perbedaan yang tidak dapat dicegah, konflik mempunyai potensi
memberikan dampak positif dan negatif dalam interaksi sosial.
c) Konflik menurut Soerjono soekanto konflik adalah suatu proses sosial
dimana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk
memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang
disertai dengan ancaman atau kekerasan.
2. Bentuk-bentuk Konflik Sosial
a. Menurut hubungannya dengan tujuan organisasi :
o Konflik fungsional adalah konflik yang mendukung tujuan
organisasi, oleh karenanya sering kali bersifat kostruktif.
o Konflik disfungsional adalah konflik yang menghambat
tercapainya tujuan organisai dan sifatnya destruktif.
b. Menurut hubunganya dengan pelaku :
o Konflik intrapribadi (konflik didalam diri sendiri) adalah konflik
yang terjadi dalam diri seseorang sebagai akibat perbedaan atau
kesenjangan antara kemauan dan kemampuannya untuk
melakukan keingginanaya.
o Konflik antar pribadi adalah apabila terjadi pertentangan antara
dua orang individu yang disebabkan perbedaan presepsi, orientasi
atau kedudukan.
o Konflik dalam kelompok adalah konflik yang terjadi dalam suatu
kelompok karena keputusan kelompok bertentangan dengan
keinginan satu atau dua individu dalam kelompok tesebut.
o Konflik dalam organisasi adalah konflik yang dapat diindikasikan
apabila suatu konflik telah mengarah ke dalam seluruh fungsi di
dalam organisasi tersebut.

4
o Konflik antar organisasi adalah konflik antar kelompok yang
mempunyai badan hukum yang biasanya berhubungan dengan
masalah bisnis dan politik.
3. Faktor-faktor Konflik Sosial
a. Perbedaan antar individu
Merupakan perbedaan yang menyangkut perasaan,pendirian,
pendapat, atau ide yang berkaitan dengan harga diri, kebanggan, dan
identitas seseorang.
b. Perbedaan latar belakang kebudayaan
Kepribadian seseorang dibentuk dalam lingkungan keluarga dan
masyarakat. Tidak semua masyarakat memiliki nilai-nilai dan norma-
norma sosial yang sama. Apa yang dianggap baik oleh suatu
masyarakat belum tentu sama dengan apa yang dianggap baik oleh
masyarakat lain.
c. Perbedaan kepentingan
Setiap individu atau kelompok sering kali memiliki kepentingan yang
berbeda dengan indivudu atau kelompok lainnya. Semua itu
bergantung dari kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Perbedaan
kepentingan ini menyangkut kepentingan ekonomi, politik, sosial dan
budaya.
d. Perubahan sosial
Perubahan sosial dalam sebuah masyarakat yang terjadi terlalu cepat
dapat mengganggu keseimbangan sistem nilai dan norma yang berlaku
dalam masyarakat tersebut. Konflik dapat terjadi karena adanya
ketidak sesuai antara harapan individu atau masyarakat dan kenyataan
yang timbul akibat perubahan tersebut

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hubungan antara integrasi dan konflik sosial pada masyarakat yang
majemuk, keteraturan dan iteraksi sosial yang selaras sangat sulit terwujud. Hal
ini disebabkan karena setiap individu-individu ataupun kelompok memiliki tata
nilai dan ukuran yang berbeda dalam memandang sesuatu. Konflik tersebut
apabila cara penanganannya tepat dan profesional maka akan tercipta suatu ikatan
yang kuat diantara individu dan kelompok-kelompok dalam masyarakat tersebut.
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami susun, kami sadar makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran pembaca
guna untuk perbaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua .... Amin.

6
DAFTAR PUSTAKA

Rohman Taufik, Sosiologi. Jakarta : Yudhistira. 2007


Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar Edisi Keempat. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada. 1990
Dr. Kartono Kartini, Patologi Sosiologi. Jakarta : PT. Grafindo Persada. 2007
http://id.wikipedia.org/wiki/sosiologi

7
MAKALAH

KONFLIK SOSIAL DAN


INTEGRASI SOSIAL

Disusun Oleh :

SYAHRIANI ADELINA

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AUFA ROYHAN
PADANG SIDIMPUAN
2018

8
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada penulis sehingga saya
berhasil menyelesaikan makalah “Konflik Sosial Dan Integrasi Sosial. Penulis
menyadari bahwa makalah yang penulis selesaikan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
bersifat membangun guna kesempurnaan makalah penulis selanjutnya.
Akhir kata, penulis menyucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta
penulis berharap agar makalah ini dapat bermamfaat untuk kita semua.

Padangsidimpuan, Nopember 2018

Penulis

i
9
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Tujuan ......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Tentang Integrasi.............................................................. 2
B. Konsep Konflik Sosial .................................................................. 4

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .................................................................................. 6
B. Saran ............................................................................................ 6

DAFTAR PUSTAKA

ii

10
11

Anda mungkin juga menyukai