PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konflik atau pertentangan mempunyai hubungan erat dengan proses integrasi. Hubungan ini
disebabkan karena proses integrasi adalah sekaligus suatu proses disorganisasi dan disintegrasi.
Makin tinggi konflik atu pertentangan intra kelompok makin besar gaya sentripetalnya, makin kecil
derajat integrasi kelompok. Konflik atau pertentangan mengenal beberapa fase, yaitu fase disorganisasi
dan fase disintegrasi. Karena suatu kelompok sosial selalu dipengaruhi oleh beberapa faktor, maka
pertentangan akan berkisar pada penyesuaian diri ataupun penolakan dari faktor-faktor sosial tersebut.
Disorganisasi sebagai taraf kehidupan sosial yang mendahului disintegrasi mungkin terjadi karena
karena umpan terjadi perbedaan faham tentang tujuan kelompok sosialnya, tentang norma-norma
sosialnya, tentang tindakan dalam masyarakat, apabila sanksi terhadap perubahan ataupun perbedaan
terhadap sistem norma,system tindakan ataupun system tindakan kelompok tidak ketat, maka dengan
sendirinya langkah pertama menuju ke disintegrasi telah terjadi. Dengan demikian maka disorganisasi
terjadi apabila perbedaan atau jarak antara tujuan sosial dan pelaksanaan terlalu besar.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiman Konsep tentang integrasi dan konflik social ?
2. Sebutkan Macam-macam integrasi dan konflik social ?
3. Sebutkan Faktor-faktor pengintegrasi sosial ?
4. Sebutkan Faktor-faktor konflik sosial ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
Macam-macam konflik :
a. Konflik gender
Istilah gender buka merucuk pada aspek jenis kelamin dimana laki-laki ditunjukan dengan
identitas diri dan dimana laki-laki memiliki alat kelamin yang berbeda dengan perempuan, akan tetapi
gender akan lebih berorientasi pada aspek sosiokultural. Gender lebih memperhatikan pada aspek
status dan peranan manusia dilihat dari jenis kelamin. Disalam struktur masyarakat tradisional istilah
gender tidak memunculkan persoalan yang berpangkal tolak pada status dan peranan. Artinya status
antara laki-laki dan perempuan slalu diposisikan dalam kelompok inferior diterimanya sebagai
adikodrati. Akan tetapi didalam struktur masyarakat modern istilah gender menjadi permasalahan
yang cukup penting, terutama isu-isu emansipasi yang diluncurkan oleh kaum perempuan menjadi
pembahasan yang penting didalam kehidupan sosial.
C. Faktor-faktor pengintegrasian
Munurut Prof. Dr. Ramlan Surbakti, ada lima faktor yang dapat mempengaruhi kelompok masyarakat
terintegrasi dalam komunitas bersama. Faktor faktor ini diantaranya :
1. Primodial
Identitas bersama komunitas dapat terbentuk karena adanya ikatan keaslian kedaerahan,
kekerabatan, kesamaan suku, ras, tempat tinggal, bahasa dan istiadat.
2. Sakral
Yang dimaksud sakral dalam konsep ini adalah ikatan-ikatan religius yang dipercayai sebagai hal
yang berkaitan dengan kebenaran mutlak karena dipercayai sebagai wahyu ilahiyah. Keyakinan
masyarakat yang bersifat sakral terwujud dalam agama dan kepercayaan kepada hal-hal yang
bersifat supranatural.
3. Tokoh
Integrasi bisa tercipta manakala dalam suatu masyarakat terdapat seorang atau beberapa tokoh
pemimpin yang disegani dan dihormati karena kepemimpinannya yang bersifat karismatik.
4. Bhineka tunggal ika
Bhineka tunggal ika dilihat sebagai pemersatu suatu bangsa yang majemuk untuk mencapai
integritas suatu bangsa. Dalam konsep ini biasanya bangsa di dalam suatu negara terdiri atas
kelompok-kelompok atas dasar suku, agama, ras, dan antargolongan yang tersegmentasi ke dalam
kelompok-kelompok yang antara kelompok satu dan lainnya tidak saling melengkapi akan tetapi
justru lebih bersifat kompetitif.
5. Perkembangan ekonomi
Perkembangan ekonomi melahirkan pembagian kerja dan spesialisasi pekerjaan yang mendukung
kelangsungan hidup suatu fungsi sistem ekonomi, yaitu menghasilkan barang dan jasa.
4
6. Homogenitas kelompok
Kemajemukan sosial selalu mengisi setiap lini kehidupan sosial hanya tiap-tiap kehidupan sosial akan
memiliki intensitas (tingkat tinggi dan rendah) yang berbeda-beda. Integrasi antar kemajemukan sosial
ini akan tercapai jika antar elemen pembentuk struktur sosial tersebut berusaha membentuk integritas
sosial dengan menekankan kesadaran untuk mengurangi intensitas perbedaan masing-masing
elemen sosial tersebut.
7. Besar kecilnya kelompok
Jika kehidupan sosial relativ kecil, maka akan mudah mencapai integrasi sosial dibandingkan dengan
kelompok yang memiliki intensitas perbedaanya lebih besar.
8. Mobilitas sosiogeografis
Mobilitas sosial artinya perpindahan manusia dari tempat yang satu ke tempat yang lain dengan
berbagai latar belakang tujuan. Pada umumnya mobilitas sosial di indonesia di dominasi oleh
tingginya tingakat urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari daerah pedesaan ke daerah
perkotaan.
9. Efektifitas dan efesiensi komunikasi
Cepat lambatnya integrasi sosial akan sangat dipegaruhi oleh tingkat efektivitas dan efesiensi
komunikasi sosial, sebab komunikasi merupakan salah satu prasyarat terjadinya interaksi, sedangkan
interaksi merupakan prasyarat terjadinya integrasi maupun konflik sosial.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Integrasi berasal dari bahasa inggris “integrasion” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan.
Integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam
kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi. Konflik merupakan gejala sosial yang serba
hadir dalam kehidupan sosial, sehingga konflik bersifat inheren, artinya konflik akan senantiasa dalam
ruangg dan waktu, dimana saja dan kapan saja. Istilah konflik secara etimologis berasal dari bahasa
latin “con” yang berarti bersama den “fligere” yang berarti beraturan atau tabrakan.
Macam-macam integrasi sosial : Integrasi keluarga, Integrasi kekerabatan, Integrasi asosiasi
(perkumpulan), Integrasi masyarakat, Integrasi suku bangsa, dan Integrasi bangsa.
Macam-macam konflik sosial : Konflik gender, Konflik sosial dan antar suku,Konflik antar umat
agama, Konflik antar golongan, Konflik kepentingan, Konflik antarpribadi, Konflik antarkelas, dan Konflik
antarnegara/bangsa.
Munurut Prof. Dr. Ramlan Surbakti, ada lima faktor yang dapat mempengaruhi kelompok masyarakat
terintegrasi dalam komunitas bersama. Faktor faktor ini diantaranya :
1. Primodial
2. Sakral
3. Tokoh
4. Bhineka tunggal ika
5. Perkembangan ekonomi
6. Homogenitas kelompok
7. Besar kecilnya kelompok
8. Mobilitas sosiogeografis
9. Efektifitas dan efesiensi komunikasi
B. Saran
Demikian makalah ini kami susun guna memenuhi tugas sosiologi. Semoga dapat menambah
wawasan dan pengetahuan kita. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah kami, oleh
karenanya kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah kami. Semoga makalh ini bermanfaat dan
dapat menambah wawasan bagi kita semua. Amin.
6
DAFTAR PUSTAKA
Susanto phil astrid.s, Pengantar sosiologi dan perubahan sosial, karya nusantara, bandung 1977, hal 124
Elly m setiadi dan usman kolip, pengantar sosiologi, kencana prenada media group, jakarta 2011, hal 347
http//id.m.wikipedia.org/wiki/integrasi_sosial/