Nim : 22058085 Matkul : Sistem dan Struktur Sosial Indonesia
Ujian Tengah Semester
1. Jelaskan dengan sistem sosial dan unsurnya serta struktur masyarakat. Sistem Sosial adalah suatu perangkat peran sosial sosial yang berinteraksi atau kelompok yang memiliki nilai-nilai, norma dan tujuan yang sama. Bisa disebut bahwa sistem sosial itu pada dasarnya adaah suatu sistem dari berbagai tindakan. Unsur-unsur Sistem sosial a. Keyakinan b. Perasaan c. Tujuan dan cita-cita d. Norma e. Status dan peran f. sanksi Struktur masyarakat adalah pola hubungan sosial yang terbentuk antara individu lain yang membentuk suatu kelompok di dalam suatu lingkungan masyarakat. 2. Jelaskan pendekatan struktural fungsional dalam memahami sistem dan struktur masyarakat Struktural Fungsional adalah sebuah sudut pandang luas dalam sosiologi dan antropologi yang berupaya menafsirkan masyarakat sebagai sebuah dengan bagian- bagian yang saling berhubungan.Dalam paradigma struktural fungsional semua unsur pembentuk masyarakat terjalin satu sama lain yang dikenal dengan sistem. Paradigma struktural fungsional adalah keteraturan, ekuilibrium, harmoni, danm integrasi. 3. Jelaskan pendekatan struktural konflik dalam memahami fenomena sisten dan struktur sosial masyarakat Struktural Konflik Menurut teori ini, masyarakat terdiri atas individu yang masing-masing memiliki berbagai kebutuhan keinginan yang tidak terbatas. Namun kemampuan individu untuk mendapatkan kebutuhan berbeda-beda, perbedaan kemauan inilah yang melahirkan konflik. Teori konflik menekankan adanya pada tiga isu sentral yang dijelaskan oleh Marx yaitu : a. Teori perjuangan kelas Berangkat dari konsep revolusi, revolusi merupakan yang harus terjadi akibat dari kondisi masyarakat itu sendiri, emansipasi manusia hanya dapat dicapai dengan perjuangan kelas yaitu kelas buruh terhadap kelas majikan. b. Teori materialisme dialektika Yang menentukan struktur masyarakat dan perkembangan dalam sejarah adalah kelas-kelas sosial, bukan kesadaran manusia yang menentukan keadaan sosial, melainkan sebaliknya keadaan sosial lah yang menentukan kesadaran manusia. c. Teori nilai lebih Artinya buruh mendapat upah yang senilai dengan apa kebutuhan buruh untuk memulihkan kembali tenaganya dan kebutuhan keluarga. 4. Apa yang dimaksud dengan masyarakat majemuk, lalu kaitkan dengan integrasi bangsa dan Bhineka Tunggal Ika Masyarakat majemuk adalah masyarakat yang terdiri atas kelompok- kelompok, yang tinggal bersama dalam suatu wilayah, tetapi terpisah menurut garis budaya masing-masing. Kemajemukan suatu masyarakat patut dilihat dari dua variabel yaitu kemajemukan budaya dan kemajemukan sosial. Kaitan masyarakat majemuk dengan integrasi bangsa dan Bhineka tunggal ika yaitu, Indonesia merupakan sebuah kesatuan dari keberagaman suku bangsa yang juga memiliki perbedaan dalam bahasa, etnis, kepercayaan, suku, agama dan ideologi. Maka untuk mewujudkan persatuan dengan adanya banyak perbedaan itu, Indonesia membutuhkan nilai-nilai yang dapat mengikatkan masyarakatnya menjadi satu kestuan masyarakat yang majemuk. 5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan multi etnik dan semangat masyarakat kultural Masyarakat Multi Etnis adalah suatu kelompok masyarakat yang mana di dalamnya terdapat kelompok etnis yang berbeda-beda dan mereka bersama-sama melakukan aktivitas sosial tanpa memandang suku, agama, dan lainnya. Sikap toleransi sangat kuat dalam Multi Etnis. Multikulturalisme merupakan ideologi yang lahir dari keragaman struktur budaya dalam masyarakat yang membentuk suatu masyarakat yang multikultur. Kehidupan masyarakat multikultural rentan adanya konflik sosial. Oleh karena itu, terbentuklah multikulturalisme sebagai acuan utama terwujudnya kedamaian di tengah keragaman, yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan baik secara individual maupun secara kebudayaan. Semangat masyarakat kultural adalah bagaimana kelompok-kelompok etnik dan budaya itu semestinya memposisikan dirinya ke dalam sebuah kehidupan bersama dalam sebuah masyarakat nasional yang di kelilingi oleh etnik-etnik yang berbeda, seperti jawa, bugis, makasar, batak, minang dan lain sebagainya, itu semua mampu hidup berdampingan dalam sebuah proses sosial yang di satu pihak memberi tempat bagi terpeliharanya identitas lokal dan kepercayaan partikularnya masing-masing dan pihak lain memberikan kesempatan bagi sebuah proses terjadinya integrasi nasional.