PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang sangat rentan akan terjadinya perpecahan dan
konflik. Hal ini disebabkan Indonesia adalah negara dengan keberagaman suku, etnik,
budaya, agama serta karakteristik dan keunikan di setiap wilayahnya. Indonesia
merupakan negara yang memiliki keistimewaan keanekaragaman budaya, suku, etnik,
bahasa, dan sebagainya dibandingkan dengan negara lain. Pernahkah kalian mendengar
atau membaca peristiwa konflik antarsuku di Indonesia atau konflik yang
mengatasnamakan wilayah atau daerah? Jadikanlah peristiwa konflik tersebut sebagai
pelajaran agar tidak terjadi kembali di masa yang akan datang. Konflik dapat
mengakibatkan perpecahan dan akhirnya merugikan seluruh rakyat Indonesia.
Persatuan bangsa merupakan syarat yang mutlak bagi kejayaan Indonesia. Jika
masyarakatnya tidak bersatu dan selalu memprioritaskan kepentingannya sendiri, maka
cita-cita Indonesia yang terdapat dalam sila ketiga Pancasila hanya akan menjadi mimpi
yang tak akan pernah terwujud. Kalian harus mampu menghidupkan kembali semboyan
“Bhinneka Tunggal Ika”, yang berarti berbedabeda tetapi tetap satu. Keberagaman
harus membentuk masyarakat Indonesia yang memiliki toleransi dan rasa saling
menghargai untuk menjaga perbedaan tersebut. Kuncinya terdapat pada komitmen
persatuan bangsa Indonesia dalam keberagaman.
Kontrol atas konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu.
Menciptakan keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu.
1
Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah ketika dikontrol, dikombinasikan, atau terhubung
satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.
Integrasi sosial mensyaratkan bahwa orang tidak bubar meski menghadapi banyak tantangan,
baik tantangan merupa fisik dan konflik sosial-budaya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana penjelasan tentang integrasi social?
2. Bagaimana penjelasan tentang integrasi nasional ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui penjelasan tentang integrasi social
2. Untuk mengetahui penjelasan tentang integrasi nasional
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. INTEGRASI SOSIAL
1. Pengertian Integrasi Sosial Menurut Para Ahli
3
Norma-norma dan nilai social itu berlaku cukup lama dan di jalankan secara konsisten
serta tidak mengalami perubahan sehingga dapat menjadi aturan baku dalam
melangsungkan proses interaksi sosial.
Bentuk integrasi social dalam masyarakat dapat dibagi menjadi dua bentuk yakni:
a) Integrasi keluarga
Didalam kehidupan keluarga terdapat anggota-anggota keluarga yang antara anggota satu dan
lainya memiliki peranan dan fungsi. Integrasi keluarga akan tercapai jika antar-anggota keluarga
satu dan lainya menjalankan kedudukan, peranatau fungsinya sebagaimana mestinya. Apabila
antar-anggota keluarga sudah tidak lagi memerankan peranannya sesuai dengan kedudukannya,
maka keluarga tersebut sudah dianggap tidak terintegrasi lagi.
4
b) Integrasi kekerabatan
Yang dimaksud dengan kekerabatan adalah hubungan sosial yang diikat oleh pertalian darah dan
hubungan perkawinan sehingga menghasilkan nilai-nilai, norma-norma, kedudukan serta
peranan sosial yang diakui dan ditaati bersama oleh seluruh anggota kekerabatan yang ada.
Integarsi antar-anggota kekerabtan akan terjadi jika masing-masing anggota kerabat yang ada
mematuhi norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku didalam sistem kekerabatan tersebut.
Asosiasi adalah satuan sosial yang ditandai oleh adanya kesamaan kepentingan, atau dengan lain
perkata dapat dikatakan bahwa asosiasi merupakan perkumpulan yang didirikan oleh orang-
orang yang memiliki kesamaan minat, tujuan, kepentingan, dan kegemaran.
d) Integrasi masyarakat
J.P gillin dan J.L gillin dalam bukunya Cultural Sosiology mendefinisikan masyarakat sebagai
“the largest grouping in which common customs, traditions, attitudes, dan felling of unity are
operative”. Berangkat dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah : (1)
sekelompok manusia yang menempati wilayah tertentu, (2) bertempat tinggal dalam waktu yang
relatif lama, (3) terdapat tata aturan hidup seperti adat, kebiasaan, sikap, dan perasaan kesatuan,
(4) rasa identitas di antara para warganya. integrasi masyarakat akan tercapai jika kehidupan
masyarakat tersebut telah terpenuhi semua unsur-unsur yang tadi begitupun sebaliknya jika salah
satu unsur tidak terpenuhi maka keadaan masyarakat tersebut tidak terintegrasi lagi.
Suku bangsa adalah golongan sosial yang dibedakan dari golongan sosial lainya karena memiliki
ciri-ciri yang mendasar dan umum berkaitan dengan asl-usul dan tempat asal kebudayaan. Dalam
beberapa kepustakaan sosiologi ditekankan bahwa suku bangsa merupakan kesatuan penduduk
yang memiliki ciri-ciri : (1) secara tertutup berkembang biak dalam kelompoknya, (2) memiliki
nila-nilai dasar yang termanifestasikan dalam kebudayaan, (3) mewujudkan arena komunikasi
5
dan interaksi, dan (4) setiap anggota mengenali dirinya serta dikenal oleh lainya sebagai satu
bagian dari kategori yang dapat dibedakan dengan kategori lainnya.
f) Integrasi bangsa
Yang disebut bangsa adalah kelompok manusia yang heterogen sifatnya tetapi memiliki
kehendak yang sama dengan menempati daerah tertentu dan bersifat permanen. Ernest renan
lebih menekankan bahwa bangsa terbentuk dari orang orang yang mempunyai latar belakang
sejarah, pengalaman sejarah, dan perjuangan serta hasrat untuk bersatu.
Integrasi social akan terbentuk di masyarakat apabila sebagian besar anggota masyarakat
tersebut memiliki kesepakatan tentang batas-batas territorial dari suatu wilayah atau Negara
tempat mereka tinggal.
Selain itu, sebagian besar masyarakat tersebut bersepakat mengenai struktur kemasyarakatan
yang di bangun, termasuk nilai-nilai, norma-norma, dan lebih tinggi lagi adalah pranata-pranata
sosisal yang berlaku dalam masyarakatnya, guna mempertahankan keberadaan masyarakat
tersebut. Selain itu, karakteristik yang di bentuk sekaligus manandai batas dan corak
masyarakatnya.
Contoh Integrasi Sosial Masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari hari, dan di
sekolah baik individu, sosial ataupun kelompok :
7
5. Faktor Penentu Integrasi Sosial
Faktor integrasi bangsa Indonesia rasa senasib dan sepenanggungan serta rasa seperjuanagan di
masa lalu ketika mengalami penjajahan. Penjajahan menimbulkan tekanan baik mental ataupun
fisik. Tekanan yang berlarut-larut akan melahirkan reaksi dari yang ditekan ( di jajah ). Sehingga
muncul kesadaran ingin memperjuangkan kemerdekaan.
Yang bisa menjadi faktor integrasi bangsa adalah semboyan kita yang terkenal yaitu bhineka
tunggal ika, dimana kita terpisah-pisah oleh laut tetapi kita mempunyai ideologi yang sama yaitu
pancasila. Dengan kata lain yang dapat menjadi faktor integrasi bangsa Indonesia adalah;
(1)Pancasila, (2)Bhineka Tunggal Ika, (3) Rasa cinta tanah air, (4) Perasaan senasib
sepenanggungan. Dengan menyadari keadaan bangsa Indonesia yang majemuk itu, setiap warga
negara harus waspada agar jangan sampai melakukan hal-hal negatif yang dapat memperlemah
persatuan dan kesatuan bangsa.
Adapun faktor- faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi integrasi social dalam
masyarakat, antara lain sebagai berikut:
A. Faktor Internal :
B. Faktor External :
Munurut Prof. Dr. Ramlan Surbakti, ada 9 faktor yang dapat mempengaruhi kelompok
masyarakat terintegrasi dalam komunitas bersama. Faktor faktor ini diantaranya :
1. Primodial
Identitas bersama komunitas dapat terbentuk karena adanya ikatan keaslian kedaerahan,
kekerabatan, kesamaan suku, ras, tempat tinggal, bahasa dan istiadat.
2. Sakral
Yang dimaksud sakral dalam konsep ini adalah ikatan-ikatan religius yang dipercayai sebagai
hal yang berkaitan dengan kebenaran mutlak karena dipercayai sebagai wahyu ilahiyah.
Keyakinan masyarakat yang bersifat sakral terwujud dalam agama dan kepercayaan kepada hal-
hal yang bersifat supranatural.
3. Tokoh
Integrasi bisa tercipta manakala dalam suatu masyarakat terdapat seorang atau beberapa tokoh
pemimpin yang disegani dan dihormati karena kepemimpinannya yang bersifat karismatik.
Bhineka tunggal ika dilihat sebagai pemersatu suatu bangsa yang majemuk untuk mencapai
integritas suatu bangsa. Dalam konsep ini biasanya bangsa di dalam suatu negara terdiri atas
kelompok-kelompok atas dasar suku, agama, ras, dan antargolongan yang tersegmentasi ke
dalam kelompok-kelompok yang antara kelompok satu dan lainnya tidak saling melengkapi akan
tetapi justru lebih bersifat kompetitif.
5. Perkembangan ekonomi
6. Homogenitas kelompok
9
Kemajemukan sosial selalu mengisi setiap lini kehidupan sosial hanya tiap-tiap kehidupan sosial
akan memiliki intensitas (tingkat tinggi dan rendah) yang berbeda-beda. Integrasi antar
kemajemukan sosial ini akan tercapai jika antar elemen pembentuk struktur sosial tersebut
berusaha membentuk integritas sosial dengan menekankan kesadaran untuk mengurangi
intensitas perbedaan masing-masing elemen sosial tersebut.
Jika kehidupan sosial relativ kecil, maka akan mudah mencapai integrasi sosial dibandingkan
dengan kelompok yang memiliki intensitas perbedaanya lebih besar.
8. Mobilitas sosiogeografis
Mobilitas sosial artinya perpindahan manusia dari tempat yang satu ke tempat yang lain dengan
berbagai latar belakang tujuan. Pada umumnya mobilitas sosial di indonesia di dominasi oleh
tingginya tingakat urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari daerah pedesaan ke daerah
perkotaan.
Cepat lambatnya integrasi sosial akan sangat dipegaruhi oleh tingkat efektivitas dan efesiensi
komunikasi sosial, sebab komunikasi merupakan salah satu prasyarat terjadinya interaksi,
sedangkan interaksi merupakan prasyarat terjadinya integrasi maupun konflik sosial.
10
6. Tahapan Integrasi Sosial
Sebuah proses sosial dalam masyarakat selalu memiliki tahapan-tahapan tertentu yang harus
dilalui. Begitu pula pada integrasi sosial. Tahapan-tahapan yang ada dalam integrasi sosial
adalah tahap akomodasi, kerja sama, koordinasi, dan asimilasi. Untuk lebih jelasnya, mari kita
pelajari bersama pada pembahasan berikut ini :
1) Tahap Akomodasi
1. Akomodasi adalah suatu bentuk proses sosial yang di dalamnya terdapat dua atau lebih
individu atau kelompok yang berusaha untuk saling menyesuaikan diri, tidak saling
mengganggu dengan cara mencegah, mengurangi, atau menghentikan ketegangan yang
akan timbul atau yang sudah ada, sehingga tercapai kestabilan (keseimbangan).
2. Akomodasi bertujuan untuk mengurangi pertentangan antara dua kelompok atau
individu, mencegah terjadinya suatu pertentangan secara temporer, memungkinkan
terjadinya kerja sama di antara individu atau kelompok sosial, serta mengupayakan
peleburan antara kelompok sosial yang berbeda (terpisah), misalnya melalui perkawinan
campur (amalgamasi).
3.
Dengan akomodasi, kelompok-kelompok sosial yang ada dalam masyarakat multikultural seperti
masyarakat kita ini, dapat hidup berdampingan secara damai tanpa menimbulkan perpecahan.
Selain itu juga memungkinkan terjadinya kerjasama di antara kelompokkelompok sosial yang
yang ada dalam masyarakat tersebut. Hal ini karena di antara kelompok-kelompok sosial yang
berbeda dalam masyarakat dapat saling menyesuaikan diri satu sama lain. Dengan demikian
akan mendorong lahirnya integrasi dalam masyarakat tersebut.
1. Kerja sama merupakan bentuk interaksi sosial yang pokok. Kerja sama dapat
menggambarkan sebagian besar bentuk interaksi sosial. Kerja sama dimaksudkan sebagai
11
suatu usaha bersama antarpribadi atau antarkelompok manusia untuk mencapai satu atau
beberapa tujuan bersama.
2. Menurut Charles H. Cooley, kerja sama akan timbul apabila orang menyadari bahwa
mereka mempunyai kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai
cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk mencapai kepentingan
kepentingan bersama.
3) Tahap Koordinasi
Kerja sama yang dilakukan oleh kelompok-kelompok sosial yang berbeda dalam
masyarakat multicultural harus dikoordinasi agar lebih terarah dan bisa mencapai tujuan
demi kebaikan bersama.
Tanpa koordinasi, suatu organisasi tidak dapat berjalan dengan baik, mengingat
organisasi merupakan suatu kelompok yang terdiri dari orangorang dengan sifat dan
kepribadian yang berbeda-beda. Dengan demikian kelancaran jalannya organisasi
ditentukan faktor pendekatan antaranggotanya. Proses koordinasi mencakup berbagai
aspek kemasyarakatan, seperti aspek ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan, dan
lain sebagainya.
12
4) Tahap Asimilasi
Dalam asimilasi ini terdapat faktor-faktor yang dapat mendorong maupun menghambat
terjadinya asimilasi di antara kelompok-kelompok sosial yang berbeda. Adapun beberapa faktor
yang dapat mempermudah atau mendorong terjadinya asimilasi, di antaranya adalah sebagai
berikut.
13
Sementara itu, beberapa faktor yang dapat menghambat atau memperlambat terjadinya asimilasi
adalah sebagai berikut.
1. a) Perbedaan yang sangat mencolok, seperti perbedaan ras, teknologi, dan perbedaan
ekonomi.
2. b) Kurangnya pengetahuan terhadap kebenaran kebudayaan lain yang sedang dihadapi.
3. c) Kecurigaan dan kecemburuan sosial terhadap kelompok lain.
4. d) Perasaan primordial sehingga merasa kebudayaan sendiri lebih baik dari kebudayaan
bangsa atau kelompok lainnya.
Untuk memahami persoalan ini secara jelas lebih dahulu perlu disampaikan pengertian
interseksi, konsolidasi, dan kelompok sosial.
1. Interseksi
Interseksi ( intersection ) dalam Kamus Inggris – Indonesia yang disusun oleh Hasan Shadily,
antara lain diartikan sebagai titik potong atau pertemuan ( of two lines ) dapat pula disebut
persilangan. Sedangkan istilah section ( seksi ) menurut Kamus Sosiologi yang disusun oleh
Soerjono Soekanto antara lain diartikan sebagai suatu golongan etnik dalam masyarakat yang
14
masing – masing adalah seksi. Dari uraian ini maka dapat dirumuskan bahwa interseksi
merupakan persilangan atau pertemuan titik potong keanggotaan dari dua suku bangsa atau lebih
dalam kelompok – kelompok sosial didalam suatu masyarakat yang majemuk.
2. Konsolidasi
Konsolidasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diartika sebagai perbuataan ( hal, dan
sebagainya ) memperteguh atau memperkuat ( perhubungan, persatuan, dan sebagainya).
Berdasarkan pengertian tersebut maka konsolidasi diartikan sebagai penguatan atau peneguhan
keanggotaan anggota – anggota masyarakat dalam kelompok – kelompok sosial melaui tumpah –
tindih keanggotaan.
3. Kelompok sosial
Kelompok sosial atau sosial group merupakan pengumpulan ( agregasi ) manusia yang teratur.
Kelompok sosial atau sosial group adalah himpunan atau kesatuan – kesatuan manusia yang
menyangkut hubungan timbal – balik yang saling mempengaruhi dan adanya kesadaran untuk
saling menolong.
Kriteria yang sistematika tentang kelompok sosial ini dikemukakan oleh Soerjono Soekanto
dalam bukunya Sosiologi Suatu Pengantar, yaitu sebagi berikut.
1. Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa ia merupakan bagian dari kelompok yang
bersangkutan.
2. Ada hubungan timbal – balik antara anggota yang satu dengan yang lain.
3. Ada suatu factor yang dimiliki bersama sehingga hubungan antara mereka bertambah
erat.
Factor yang sama ini dapat berupa nasib yang sama, tujuan yang sama, idelogi yang sama,
musuh bersama, atau merupakn kelompok etnik ( suku bangsa ).
Menurut Turner ada beberapa faktor yang memicu terjadinya konflik sosial, diantaranya :
15
1. Ketidakmerataan distribusi sumber daya yang sangat terbatas di dalam masyarakat.
2. Ditariknya kembali legitimasi pengusa politik oleh masyarakat kelas bawah.
3. Adanya pandangan bahwa konflik merupakan cara untuk mewujudkan kepentingan.
4. Sedikitnya saluran untuk menampung keluhan-keluhan masyarakat kelah bawah serta
lambatnya mobilitas sosial atas.
5. Melemahnya kekuasaan negara yang disertai dengan mobilitas masyarakat bawah oleh
elite.
6. Kelompok masyarakat kelas bawah menerima ideologi radikal.
Disintegrasi adalah suatu keadaan tidak bersatu padu atau keadaan terpecah belah; hilangnya
keutuhan atau persatuan; perpecahan. Disintegrasi secara harfiah difahami sebagai perpecahan
suatu bangsa menjadi bagian-bagian yang saling terpisah (Webster’s New Encyclopedic
Dictionary 1994). Pengertian ini mengacu pada kata kerja disintegrate, “to lose unity or
intergrity by or as if by breaking into parts”. Potensi disintegrasi bangsa Indonesia menurut data
empiris relatif tinggi. Salah satu indikasi dari potensi ini adalah homogenitas ethnik dan
linguistic yang rendah.
Faktor Disintegrasi
Yang menjadi faktor desintegrasi bangsa adalah kurang adanya rasa nasionalisme yang tinggi,
kurangnya rasa toleransi sesama bangsa, campur tangan pihak asing dalam masalah
bangsa. Selain faktor kemajemukan budaya, penyebab disintegrasi bangsa Indonesia juga terpicu
oleh sentralisasi pembangunan yang selama ini lebih terfokus di pulau Jawa, sehingga
menyebabkan kesenjangan dan kecemburuan dari daerah lain, sehingga timbul keinginan untuk
memisahkan diri dari NKRI.
16
Untuk mencegah disintegrasi, soal pertama yang harus diselesaikan adalah membangun
kesadaran politik umat. Kedua, Kaum Muslim selayaknya jangan mau didikte oleh pihak asing
dan tunduk pada negara-negara kafir seperti AS. Ketiga, umat Islam harus bersikap menolak
penguasa yang menjadi kepanjangan tangan AS maupun negara-negara kafir penjajah lain.
Keempat, harus ada sistem yang dapat mensejahterakan rakyat. Tingkat kesejahteraan
masyarakat merupakan parameter yang berpotensi melahirkan disintegrasi.
17
B. INTEGRASI NASIONAL
a. Kebhinnekaan Bangsa Indonesia
Apakah kalian tahu letak semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” dalam lambang
negara kita? Coba perhatikan lambang negara kita? Semboyan bangsa Indonesia
tersebut tertulis pada kaki lambang negara Garuda Pancasila. Bhinneka Tunggal Ika
merupakan alat pemersatu bangsa. Untuk itu, kita harus benar-benar memahami
maknanya. Selain semboyan tersebut, negara kita juga memiliki alat-alat pemersatu
bangsa sebagai berikut.
Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu “Integrasi” dan “Nasional”.
Integrasi berasal dari bahas inggris, Integrate artinya menyatupadukan,
menggabungkan, mempersatukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Integrasi
artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Kata Nasional
berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya bangsa. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti politis dan antropologis.
19
1. Secara Politis
Integrasi secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial
dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
2. Secara Antropologis
1. Howard Wriggins
2. Myron Weiner
Menurutnya, integrasi nasional ini sebagai proses penyatuan suatu bangsa yang
mencakup semua aspek kehidupannya, yaitu aspek sosial, politik, ekonomi, dan
budaya. Integrasi juga meliputi aspek vertikal dan horizonntal.
4. J. Soedjati Djiwandono
2. Sebagian besar anggotanya terhimpun dalam berbagai unit social yang saling
mengawasi dalam aspek-aspek sosia yang potensial.
21
c. Syarat Integrasi
1 Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah
2 Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda
Pancasila & semboyan Bhineka Tunggal Ika
22
5 Penggunaan bahasa Indonesia.
6 Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan tanah air
Indonesia.
10 Adanya rasa cinta tanah air dan mencintai produk dalam negeri.
23
3) Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan dari
luar.
Upaya untuk mencapai integrasi nasional dapat dilakukan dengan cara menjaga
keselarasan antarbudaya. Hal itu dapat terwujud jika ada peran serta pemerintah dan
partisipasi masyarakat dalam proses integrasi nasional.
Kesadaran adalah sikap mawas diri sehingga dapat membedakan baik atau buruk,
benar atau salah, layak atau tidak layak, patut atau tidak patut dalam berkata dan
berperilaku. Kesadaran warga negara Indonesia saat ini masih perlu pembenahan.
Salah satunya kesadaran dalam bela negara. Memang negara Indonesia tidak sedang
dalam kondisi perang, tetapi kesadaran untuk bela negara harus tetap ada dalam
bentuk lain demi kemajuan bangsa.
24
Pengertian Bela Negara
UUD NRI Tahun 1945 Pasal 27 Ayat 3 mengamanatkan bahwa “Setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara”. Namun,
sebelum membahas lebih jauh mengenai bela negara, sebaiknya kalian memahami
terlebih dahulu pengertian bela negara. Bela Negara yang dilakukan oleh warga
negara merupakan hak dan kewajiban membela serta mempertahankan kemerdekaan
dan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari
segala ancaman. Pembelaan yang diwujudkan dengan keikutsertaan dalam upaya
pertahanan negara merupakan tanggung jawab dan kehormatan setiap warga negara.
Oleh karena itu, warga negara mempunyai kewajiban untuk ikut serta dalam
pembelaan negara, kecuali ditentukan lain dengan undangundang.
Ada beberapa dasar hukum dan peraturan tentang wajib bela negara.
a. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan
Nasional.
25
d. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
e. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
Negara, Ayat 1: “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
bela negara yang diwujudkan dalam Penyelenggaraan Pertahanan Negara”; Ayat
2: “Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara dimaksud Ayat 1
diselenggarakan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
1) Pendidikan Kewarganegaraan,
26
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara Pasal 9 Ayat 2, ditegaskan berbagai bentuk usaha pembelaan negara.
a. Pendidikan Kewarganegaraan
Selain TNI, salah satu komponen warga negara yang mendapat pelatihan dasar
militer adalah siswa sekolah menengah dan unsur mahasiswa. Unsur mahasiswa
tersusun dalam organisasi Resimen Mahasiswa (Menwa). Setelah memasuki
resimen tersebut, mahasiswa harus mengikuti latihan dasar kemiliteran. Adapun,
siswa sekolah menengah dapat mengikuti organisasi yang menerapkan dasar-dasar
kemiliteran, seperti Pramuka, Patroli Keamanan Sekolah (PKS), Pasukan Pengibar
Bendera (Paskibra), Palang Merah Remaja (PMR), dan organisasi sejenis lainnya.
27
negara berhak untuk mengabdi sebagai prajurit TNI dan Polri melalui syarat-
syarat tertentu.
Upaya bela negara tidak hanya melalui cara-cara militer saja tetapi banyak usaha
bela negara dapat dilakukan tanpa cara militer. Misalnya, sebagai atlet nasional
dapat mengharumkan nama bangsa dengan meraih medali emas dalam
pertandingan olahraga.
28
BAB III
KESIMPULAN
integrasi adalah pembauan sesuatu yang tertentu hingga menjadi kesatuan yang utuh dan
bulat. Istilah pembauran tersebut mengandung arti masuk ke dalam, menyesuikan, menyatu,
atau melebur sehingga menjadi satu.
a) Integrasi keluarga
b) Integrasi kekerabatan
d) Integrasi masyarakat
f) Integrasi bangsa
Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu “Integrasi” dan “Nasional”.
Integrasi berasal dari bahas inggris, Integrate artinya menyatupadukan,
menggabungkan, mempersatukan.
syarat Integrasi
29
a. Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi
kebutuhan-kebutuhan antara satu dan lainnya.
Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah, Adanya
ideologi nasional Garuda Pancasila & semboyan Bhineka Tunggal Ika, Adanya tekad
serta keinginan untuk bersatu, Adanya ancaman dari luar, Penggunaan bahasa
Indonesia, Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, Adanya kepribadian
dan pandangan hidup yaitu Pancasila, dll.
30
31
DAFTAR PUSTAKA
http://belajar-ppkn.blogspot.co.id/2016/04/integrasi-nasional-dalam-bingkai.html
https://www.gurupendidikan.co.id/integrasi-sosial/
32