Anda di halaman 1dari 3

Cara Menumbuhkan Semangat Nasionalisme

Generasi Muda
admin published 11 months ago in politik. Tags: film dan musik, generasi muda, pendidikan
formal, pendidikan non formal, semangat nasionalisme, sosial media
0
Seringkali kita temukan para pemuda yang tidak memahami atau salah memahami makna
nasionalisme. Padahal pemahaman yang benar tentang makna nasionalisme akan menjadi
pemicu semangat untuk berbuat. Ia akan menjadi motivasi bagi para pemuda untuk turut serta
membangun negeri. Untuk itu, semangat nasionalisme tersebut harus ditumbuhkan pada generasi
muda dengan berbagai cara, diantaranya yaitu:
a. Pendidikan formal
Semangat nasionalisme religius bisa ditumbuhkan melalui pendidikan formal dimulai dari
pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Caranya bisa dengan memasukkan semangat
nasionalisme religius ini ke dalam kurikulum pelajaran tertentu seperti PKn, sejarah dan
sebagainya. Metode pengajarannya disesuaikan dengan usia peserta didik.
Meskipun diajarkan di sekolah, metode pengajarannya bisa dilakukan dengan berbagai cara.
Misalnya story telling kisah para pahlawan, menonton film perjuangan seperti Tjokroaminoto,
pentas drama, baca puisi, dan sebagainya. Cara mengajarkan anak semangat nasionalisme
religius tidak perlu dengan cara yang dogmatis. Seorang anak akan lebih mudah menerima pesan
dengan cara penyampaian yang menyenangkan.
Jika semangat nasionalisme religius ini secara konsisten ditanamkan sejak anak-anak hingga
menjadi mahasiswa maka ia akan tertanam dalam sanubari. Dengan begitu generasi muda kita
tidak akan mudah terpedaya oleh rayuan ideologi yang justru akan merusak bangsa. Untuk itu,
pemerintah harus membuat kurikulum pendidikan yang memuat semangat nasionalisme religius
secara berkesinambungan.
b. Pendidikan non formal
Selain melalui pendidikan formal, menumbuhkan semangat nasionalisme religius juga bisa
dilakukan melalui pendidikan non formal. Misalnya semangat nasionalisme religius bisa
ditumbuhkan melalui pengajian di pesantren. Begitu juga dengan pengajian remaja masjid, rohis
SMA atau kampus, taman pendidikan Al Quran dan sebagainya.
Jika mungkin ada sesi pengajian khusus bertema cinta tanah air dan semacamnya. Mungkin juga
semangat kebangsaan ini selalu diselipkan disela-sela pengajian dengan tema yang berkaitan.
Metode pengajarannya tidak mesti kaku dan terkadang membosankan. Apabila memungkinkan
bisa juga menerapkan metode pengajaran seperti pendidikan formal di atas. Misalnya dengan
story telling, nonton film, pentas drama, baca puisi dan lain sebagainya.

Penerapan cara ini akan menjangkau para pemuda yang tidak menempuh pendidikan formal.
Sebagian pemuda yang hanya belajar di pesantren pun bisa mengetahui, memahami dan
menjiwai semangat nasionalisme religius. Dengan demikian diharapkan semangat kebangsaan ini
bisa merasuk ke semua elemen generasi muda.
c. Sosial media
Saat ini penggunaan sosial media di kalangan pemuda Indonesia sudah menjadi hal biasa.
Bahkan berdasarkan laporan tahunan dari We Are Social, sebuah agensi marketing sosial,
Indonesia memiliki 72,7 juta pengguna aktif internet, 72 juta pengguna aktif sosial media,
dimana 62 juta penggunanya mengakses sosial media menggunakan perangkat mobile. Waktu
yang digunakan untuk mengakses sosial media rata-rata selama 2 jam 52 menit dalam sehari.
Data lain dari hasil studi berjudul Digital Citizenship Safety among Children and Adolescents in
Indonesia (Keamanan Penggunaan Media Digital pada Anak dan Remaja di Indonesia) yang
diadakan oleh UNICEF bermitra dengan Kementerian Kominfo serta Berkman Center for
Internet and Society, Harvard University menyatakan bahwa setidaknya 30 juta anak-anak dan
remaja di Indonesia merupakan pengguna internet, dan media digital saat ini menjadi pilihan
utama saluran komunikasi yang mereka gunakan. Berdasarkan data di atas, bisa disimpulkan
bahwa para pemuda kita mayoritas sudah menggunakan internet dan mereka menjadikan sosial
media sebagai salah satu sarana untuk melakukan komunikasi.
Untuk itu, salah satu cara menumbuhkan semangat nasionalisme religius bisa dilakukan dengan
menggunakan sosial media. Pemerintah, LSM, partai politik dan pihak yang berkepentingan
lainnya bisa melakukan kampanye untuk meningkatkan semangat kebangsaan melalui sosial
media. Kampanye tersebut bisa berupa pemuatan tulisan berisi berita atau cerita, gambar, video
dan sebagainya. Tentu saja penyajiannya harus menarik agar para pemuda mau membaca atau
melihatnya.
d. Film dan Musik
Salah satu hal yang paling disukai oleh generasi muda adalah film dan musik. Kedua sarana
hiburan ini sangat efektif untuk mempengaruhi para pemuda. Kita bisa melihat bagaimana
penyebaran budaya, ideologi, trend busana dan lain sebagainya dengan mudah dilakukan melalui
dua media ini.
Oleh karena itu, film dan musik bisa dijadikan sarana penumbuhan semangat nasionalisme
religius untuk generasi muda. Kehadiran film Tjokroaminoto bisa menjadi sarana pembelajaran
tentang sosok seorang guru bangsa. Belajar keteladanan seorang pahlawan jauh lebih mudah
dengan menonton filmnya daripada hanya sekedar membaca riwayat hidupnya di buku sejarah.
Semangat kebangsaan yang beliau miliki pun lebih mudah ditularkan kepada generasi muda.
Keberadaan film sejenis Tjokroaminoto ini perlu terus didorong oleh pemerintah dan pihak yang
berkepentingan lainnya. Film seperti ini jauh lebih bermanfaat karena punya misi mendidik
dengan tidak melupakan aspek hiburannya. Pemerintah bisa memberikan insentif kepada
produser yang mau membuat film-film sejenis ini.
Musik yang bertema semangat kebangsaan pun bisa dirangsang untuk muncul ke permukaan.
Salah satu caranya yaitu dengan mengadakan festival musik yang menampilkan hasil karya cipta

generasi muda. Rangsangan yang diberikan bisa berupa hadiah dan kesempatan untuk tampil di
televisi nasional. Jika lomba seperti ini sering dilakukan maka akan lahir banyak lagu-lagu
bertema cinta kepada negara.
Tentu akan sangat terasa berbeda ketika para pemuda tidak hanya bisa bersenandung lagu asmara
tapi mereka menyanyikan lagu-lagu cinta kepada bangsa. Syair lagu yang sering dinyanyikan
akan mempengaruhi pikiran dan perasaan. Jika syair yang dilantunkan bernada positif tentu akan
memberi semangat dan motivasi. Begitu juga sebaliknya. Jadi lagu bisa menjadi sarana untuk
mempengaruhi generasi muda.
http://akhmadfarhan.com/cara-menumbuhkan-semangat-nasionalisme-generasimuda/

Anda mungkin juga menyukai