PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam pada masa Rasulullah SAW masih hidup apabila terdapat kekurangan paham terhadap
suatu hukum, para sahabat langsung menanyakan kepada Rasulullah SAW, sehingga bisa cepat
terselesaikan. Kemudian sepeninggalan Rasulullah SAW, para sahabat menggunakan
pengalaman yang diperoleh dari perkataan, perbuatan dan kebiasaan beliau ketika masih hidup.
Ketika sampai kepada masa tahap ini mereka berpegang kepada Al-Qur’an, As Sunnah dan
kepada perkataan sahabat. Seiring perkembangan jaman persoalan semakin bertambah
jumlahnya dari waktu ke waktu, sementara tidak seluruhnya solusi permasalahan ditemukan
dalam Al-Quran, As Sunnah maupun perkataan sahabat. Sehingga dilakukan jalan ijtihad sendiri,
termasuk melakukan qiyas (analogi) sebagai syara’ (hukum Islam). Sehingga seiring
perkembangan waktu pun banyak terjadi perbedaan madzhab. Madzhab adalah cara yang
ditempuh atau jalan yang diikuti. Embriio dari perbedaanm adzhab ini adalah karena terjadi
perbedaan cara pandang dan analisis terhadap nash (teks), walaupun semua mempunyai dasar
yang sama yaitu Al-Qur’an dan As Sunnah. Namun perbedaan tersebut dianggap wajar oleh para
ulama fiqih. Karena berbagai faktor yang mempengaruhinya, diantaranya faktor intuisi, interaksi
sosial budaya dan faktor adaptasi perkembangan jaman. Madzhab dalam hukum islam pun
semakin bermunculan. Sebagai contoh ada madzhab sunni yang terdiri dari madzhab Hanafi,
Maliki, Syafi’i dan Hambali. Sedangkan madzhab syi’a terdiri dari madzhab Zaidi dan Jarani
yang semua itu perlu untuk kita ketahui sebagai pertimbangan dalam kita melaksanakan
keislaman.
Dalam makalah ini kami bermaksud menuliskan 4 macam madzhab tersebut, yaitu madzhab
Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali serta metode fiqhnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud Madzhab?
2. Apa Madzhad Hanafi dan Maliki
C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Ibadah.
2. Untuk mengetahui pengertian dan macam-macam madzhab.
3. Untuk mengetahui metode dalam menetapkan hukum.
4. Sebagai bahan bacaan dan referensi tambahan bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Kata madzhab berasal dari bahasa Arab yaitu isim makan (kata benda keterangan tempat) dari
akar kata dzahab (pergi). Jadi, mazhab itu secara bahasa artinya, “tempat pergi”, yaitu jalan (ath-
tharîq).
Secara terminologis pengertian madzhab menurut Huzaemah Tahido Yanggo, adalah pokok
pikiran atau dasar yang digunakan oleh imam mujtahid dalam memecahkan masalah atau
mengistinbatkan hukum Islam.
Sedangkan menurut istilah ushul fiqih, madzhab adalah kumpulan pendapat mujtahid yang
berupa hukum-hukum Islam, yang digali dari dalil-dalil syariat yang rinci serta berbagai kaidah
(qawa’id) dan landasan (ushul) yang mendasari pendapat tersebut, yang saling terkait satu sama
lain sehingga menjadi satu kesatuan yang.
Sehingga dapat disimpulkan pengertian madzhab menurut istilah dalam kalangan umat Islam
ialah sejumlah dari fatwa-fatwa dan pendapat-pendapat seorang alim besar di dalam urusan
agama, baik ibadah maupun lainnya.
Ada empat madzhab yang masih bertahan sampai sekarang yakni:
a. Bermula dengan Imam Abu Hanifah (Madzhab Hanaffi). Pada zaman Bani Umaiyah heboh
dalam berdebat dan menentang paham Muktazilah.
b. Kemudian Imam Malik bin Anas (Mazhab Maliki). Mengarang kitab Muwatta', kitab yang
mengandung hadist-hadist dan hukum.
c. Diikuti dengan Imam Muhammad bin Idris As Syafie (Madzhab Syafi’i). Mengarang kitab
Ar Risalah dalam bidang Usul Fiqh Kitab Al Um dalam bidang Fiqah Pada zaman Bani
Abbasiyah semasa pemerintahan Khalifah Harun Ar Rasyid
d. Terakhir Imam Ahmad bin Hambal (Madzhab Hambali). Menentang golongan Muktazilah,
seorang al Hakim dalam gelaran ahli hadis kerana menghafal lebih 700 000 hadis. Mempunyai
anak murid yang hebat seperti Imam Bukhari.
3. Tujuan Madzhab
Tujuan madzhab-madzhab Islam ialah memudahkan umat Islam mencapai ketaatan kepada Allah
melalui Al-Qur’an dan As Sunnah. Setiap ajaran madzhab adalah berdasarkan Al-Qur’an dan As
Sunnah. Oleh karena itu, mengikuti madzhab berarti mengikuti Al-Qur’an dan As Sunnah.
4. Madzhab-Madzhab Fiqh Islam dan Metode Fiqhnya:
a. Madzhab Hanafi
Pendiri madzhab Hanafi ialah: Nu'man bin Tsabit bin Zautha. Dilahirkan pada masa sahabat,
yaitu pada tahun 80 H = 699 M. Beliau wafat pada tahun 150 H bertepatan dengan lahirnya
Imam Syafi'i R.A. Beliau lebih dikenal dengan sebutan: Abu Hanifah An Nu'man.
Abu Hanifah adalah seorang mujtahid yang ahli ibadah. Dalam bidang fiqh beliau belajar kepada
Hammad bin Abu Sulaiman pada awal abad kedua hijriah dan banyak belajar pada ulama-ulama
Tabi'in, seperti Atha bin Abi Rabah dan Nafi' Maula Ibnu Umar.
Mazhab Hanafi adalah sebagai nisbah dari nama imamnya, Abu Hanifah. Jadi mazhab Hanafi
adalah nama dari kumpulan-kumpulan pendapat-pendapat yang berasal dari Imam Abu Hanifah
dan murid-muridnya serta pendapat-pendapat yang berasal dari para pengganti mereka sebagai
perincian dan perluasan pemikiran yang telah digariskan oleh mereka yang kesemuanya adalah
hasil dari pada cara dan metode ijtihad ulama-ulama Irak (Ahlu Ra'yi). Maka disebut juga
mazhab Ahlur Ra'yi masa Tsabi'it Tabi'in.
b. Madzhab Maliki
Madzhab Maliki adalah merupakan kumpulan pendapat-pendapat yang berasal dari Imam Malik
dan para penerusnya di masa sesudah beliau meninggal dunia.
Nama lengkap dari pendiri madzhab ini ialah: Malik bin Anas bin Abu Amir. Lahir pada tahun
93 M = 712 M di Madinah. Selanjutnya dalam kalangan umat Islam beliau lebih dikenal dengan
sebutan Imam Malik. Imam Malik terkenal dengan imam dalam bidang hadis Rasulullah SAW.
Imam Malik belajar pada ulama-ulama Madinah. Yang menjadi guru pertamanya ialah Abdur
Rahman bin Hurmuz. Beliau juga belajar kepada Nafi' Maula Ibnu Umar dan Ibnu Syihab Az
Zuhri.
Adapun yang menjadi gurunya dalam bidang fiqh ialah Rabi'ah bin Abdur Rahman. Imam Malik
adalah imam (tokoh) negeri Hijaz, bahkan tokohnya semua bidang fiqh dan hadits.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa madzhab adalah pokok pikiran atau
dasar yang digunakan oleh imam mujtahid (orang yang melakukan ijtihad) dalam memecahkan
masalah atau mengistinbatkan/menetapkan hukum Islam.
Ada banyak madzhab yang dibuat tetapi yang masih bertahan sampai sekarang ini yakni:
1. Madzhab Hanafi
2. Madzhab Maliki
Metode fiqhnya pun berbeda satu sama lain berdasarkan dilihat dari perbandingan madzhab
dalam penetapan hukum membaca Al-Fatihah dalam sholat jama’ah.
DAFTAR PUSTAKA