Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
India memiliki luas daerah 3.287.263 Km2, india merupakan negara ketujuh terluas
didunia. Mayoritas penduduk India beragam Hindu yaitu sebesar 83% dan agama terbanyak
kedua di India yaitu Islam sebesar 12%, dan selebihnya beragama kristen, siktis dan
lainnya. Kondisi ekonomi di India bertumpu pada sektor peternakan mencapai 34% dari
endapatan negara, sedangkan pertanian 69% mampu menyerap tenaga kerja yang ada.
Industri perfilman india tergolong besar dan banyak merekrut tenaga kerja, contohnya
Bollywood dengan alur dan model cerita dalam film dengan tarian dan nyanyiannya, slain
membuat peluang pekerjaan juga melestarikan seni dan budaya India itu sendiri. India
merupakan salah satu kawasan Asia Selatan yang memiliki kemegahan kebudayaan yang
menyaingi cina dalam kesusastraan, seni dan arsitektur. Pendapatan perkpita di india adalah
US$200 per tahun. Dari sensus tahun1987-1988 diketahui bahwa 30% penduduknya
dibawah garis kemiskinan. Kesenjangan sosial cukup mencolok dalam hal ekonomi dan
distribusi keshatan. Bisa dimaklumi bahwa populasi penduduk yang sangat besar tersebut.
Perkembangan ilmu pengetahuan di bidang pertanian, nutrisi, obat-obatandan industri oleh
para pendidik di india diakui harus memiliki hubungan dengan pendidikan dan
modernisasi. Ilmu – ilmu sosial dan perilaku belum digunakan secara efektif dalam
menyelesaikan persoalan dan hambatan yang dihadapi oleh masyarakat yang sedang
berubah. Di dalam makalah ini penulis akan mencoba menguraikan kondisi pendidikan di
India dari masa kuno sampai bad ke-20 guna mengetahui sejarah pendidikaan di India
sehingga pembaca akan lebih mengerti tentang kondisi Pendidikan di India.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimna Sejarah Pendidikan di India pada masa klasik/kuno-abad ke 20?
b. Bagaimana Kebijakan dan Sistem Pendidikan di India?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui Sejarah Pendidikan di India pada masa klasik/kuno-abad ke 20.
b. Untuk mengetahui Kebijakan dan Sistem Pendidikan di India.

S e j a r a h P e n d i d i k a n d i I N D I A 1 | 15
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendidikan Di India Pada Masa Klasik - Abad Ke 20


India Klasik

Selama pembauran bangsa Arya dengan suku Dravida dan penduduk asli lainnya,
tradisi bangsa India yang besar dituangkan dalam bentuk tulisan yang terpelihara hingga
masa mendatang.Hasil pembaharuan bangsa dan kepemimpinan bangsa Arya disebut
sebagai peradaban India.

Kesusatraan angung India yaitu Weda, tersusun dari empat kumpulan naskah utama,
meliputi: Rigweda, Samaweda, Yajurweda dan Atharwaweda. Selain weda juga
menghasilkan upanishad , merupakann penafsiran mistis ritual weda dan hubungannya
dengan manusia dan alam semesta. Selain itu terdapat dua epik yang terkenal yaitu kisah
Mahabarata dan Ramayana. Menurut sejarah, umat Hindu menganggap Weda sebagai
kumpulan kebenaran mutlak yang diwahyukan dan kepercayaan akan wahyu ini masih
diakui oleh sebagian besar orang Hindu pada saat itu. Tanpa pengetahuan tentang
Hinduisme, seseortang tidak dapat menemukan kunci untuk memahami India Modern,
hubungan denga Tuhan dan sesama umat manusia dan citra dirinya sendiri. Hinduisme
telah menjadi cara hidup dengan implikasi sosial, ekonomi. Politik dan juga agama bagi
sebagian besar rakyat India selama lebih dari 2000 tahun.1

Salah satu kekuatan utama yang memecah-belah masyarakat India adalah sistem kasta.
Rakyat India terbagi dalam 4 kasta, yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra.
Bagi orang India ilmu adalah alat untuk mencari kesempurnaan mistik. Mistik adalah
penyepian batin dari kenyataan dengan tujuan manunggal dengan Tuhan. Kasta brahmana
terdiri dari kaum pendeta. Kasta ksatria adalah kaum bangsawan, prajurit, mereka
menerima pengajaran dalam membaca, menulis, berhitung, dan ilmu siasat berperang.
Kasta waisya terdiri dari para tukang, pedagang, peladang, dan sebagainya. Kasta
waisya mendapatkan pengetahuan dan pengajaran dalam bidang pertanian. Kasta
paling rendah atau kasta sudra dianggap sebagai manusia yang hina, yang hanya
dapat melakukan pekerjaan budak, sehingga mereka tidak berhak mendapat pengajaran.

1
Rahmad Sahid, “Pendidikan di India”, dalam http://sangit26.blogspot.co.id/2011/07/pendidikan-di-
india.html, diakses pada tanggal 16-04-2017 pukul 12.00 Wib
S e j a r a h P e n d i d i k a n d i I N D I A 2 | 15
Ciri pendidikan pada masa itu adalah:

1. Pendidikan agama diutamakan. Dasar pendidikannya adalah kitab veda (kitab suci
orang India);

2. Kasta Brahmana menjadi penyelenggara dari pendidikan. Mereka menguasai hidup


dan hanya kasta ini yang mempunyai pengetahuan;

3. Tujuan pendidikan adalah untuk mencapai kebahagiaan serta kesempurnaan


mistik dengan ilmu pengetahuan sebagai alatnya;

4. Pendidikan untuk kaum perempuan tidak diperhatikan, kecuali untuk calon-calon


penari kuil.

Pelaksanaan pendidikan diawali dengan pemberian munya (kalung suci),


yaitu: seutas tali yang digantungkan dari bahu kiri ke pinggang kanan. Munya
sebagai tanda penerimaan dalam lingkungan keagamaan. Upacara ini disebut
upacara upanayana (udayana). Pemberian munya pada anak brahmana saat berumur 8
tahun, sedang untuk anak ksatria pada usia 11 tahun, dan bagi anak waisya saat berusia
12 tahun. Selama penyelenggaraan pendidikan, murid-murid tinggal bersama dengan
gurunya, hidup sederhana dan bekerja keras membantu keluarga gurunya. Sistem ini
disebut sistem guru-kula (kula:murid), atau pendidikan asrama. Guru dan istrinya
dianggap sebagai orangtua oleh para murid. Sistem guru kula masih tetap
dipertahankan sampai masa India modern di samping sistem pendidikan yang lain
(klasikal), terutama sekali karena pengaruh Rabindranath Tagore. Ia adalah seorang
tokoh pendidikan di India yang terkenal. Tokoh lain yang besar pengaruhnya bagi
pendidikan agama Islam di India adalah Sayyid Ahmad Khan.

1. Rabindranath Tagore

Lahir di Calcutta tanggal 7 Mei 1861. Dikirim untuk belajar di Inggris


pada tahun 1877 untuk belajar ilmu kehakiman. Tahun 1886 ia menikah dan gemar
menjalani hidup secara pendeta. Pada tahun 1900 mendirikan Shanti Niketan (panti
perdamaian). Tahun 1913 ia mulai mengadakan perjalanan mengelilingi dunia. Tagore
adalah seorang pembaharu sosial, pendidik, pujangga, ahli musik dan ahli filsafat yang
berusaha memperjuangkan kemajuan bangsanya dan memperjuangkan tercapainya
perdamaian dunia.

S e j a r a h P e n d i d i k a n d i I N D I A 3 | 15
Hasil karyanya di bidang kesusastraan yang terkenal adalah Gitanjali (1913),
dan merebut hadiah nobel bagi kesusastraan. Tahun 1915 mendapat gelar Doktor
honoris causa dalam bidang kesusastraan dari universitas Calcutta dan tahun 1941 dari
universitas Oxford. Pada tahun 1927 ia mengunjungi Jawa dan Bali, juga
mengunjungi Taman Siswa. Tagore meninggal pada usia 80 tahun di Santi Nikethan
pada tahun 1941. Bukunya yang terkenal adalah the Hope and Despair of Bengalie
(1878), isinya adalah bahwa antara Timur dan Barat harus ada kerjasama.

Cita-cita hidupnya adalah:

a. Pembaharuan kebudayaan india lama dengan menggabungkan antara idealisme


timur dan realisme barat. Tapi tetap dengan pedoman bahwa india harus tetap memiliki
sifatsifatnya yang asli;

b. Persaudaraan sedunia tanpa mengenal perbedaan kasta, kulit, bangsa, dan agama;

c. Pembaharuan di lapangan sosial, memajukan rakyat dengan pendidikan rakyat,


sehingga setiap desa menjadi suatu sriniketan (panti kemakmuran).

Dalam bidang pendidikan dan pengajaran:

a. Murid belajar dengan melakukan (mencoba sendiri), dengan kegiatan musik


dan tari,dengan hidup dan bekerja di alam bebas;

b. Agama menjadi dasar sistem pendidikan asrama (sistem guru-kula);

c. Kehidupan di sekolah harus otonom, yang berhak mengatur dan memerintah sendiri
(self government).

Lembaga pendidikan yang berhasil ia dirikan: Shantiniketan (panti


perdamaian), tahun 1901 di Bolpur (159 km dari Calcutta); Sriniketan (panti
kemakmuran), sekolah pertanian dan perkebunan, tahun 1913; Universitas Visva
Bharati (Visva: dunia, Bharati: India), tahun 1921, merupakan penjelmaan
perdamaian dunia. Semboyannya jatra visvan bharatiekanidan: seluruh dunia
berkumpul pada satu tempat, ia menghendaki universitasnya menjadi pusat
kebudayaan dunia. Fakultas-fakultasnya meliputi:

a. Fakultas Kala Bhavana (Fakultas Kesenian);

b. Fakultas Sangit Bhavana (Fakultas Musik);

S e j a r a h P e n d i d i k a n d i I N D I A 4 | 15
c. Fakultas Hindi Bhavana (Fakultas Sastra Dan Kebudayaan Hindu).

Pengaruh Tagore cukup besar di tingkat dunia atas usahanya


memperkenalkan dan mengangkat kebudayaan Timur. Moh. Syafei dan Ki Hadjar
Dewantara termasuk di antaranya yang terpengaruh juga prinsip pendidikan dari
Tagore.

2. Sayyid Ahmad Khan (1817-1896)

lahir di Delhi pada tahun 1817. Ia mendapatkan pendidikan dan pengajaran


termasuk membaca Al Qur’an di rumahnya sendiri. Ia adalah tokoh pendidikan yang
besar di India, pendiri Universitas Islam di India (Aligarch College, 1875). Pada
tahun 1889 mendapat gelar doktor honoris causa dalam ilmu hukum dari Universitas
Edenburgh, dan meninggal dunia pada tahun 1899.

Cita-citanya adalah mewujudkan masyarakat Islam yang modern dengan


mengambil Turki sebagai contoh. Semboyannya adalah “tolonglah dirimu sendiri,
hanya dengan demikian engkau dapat maju”. Beberapa usahanya di bidang pendidikan
antara lain:

a. Mendirikan Alifarch College (universitas Islam), yang bertujuan: menciptakan


pemimpin-pemimpin dan sarjana-sarjana muslim yang sanggup mewujudkan
masyarakat Islam yang modern. Universitas dibagi menjadi 2 bagian, yaitu: bagian
Inggris dan Timur. Seluruh mahasiswa diwajibkan mempelajari agama Islam.
Orang Hindu dan Kristen juga diterima menjadi mahasiswa;

b. Pada tahun 1875 mendirikan Mohammadan Educational Conference, konferensi


ini diadakan setiap tahun sekali;

c. Tahun 1888 mendirikan organisasi Patriotic Association, yang bertujuan


mengimbangi usaha-usaha kongres India yang makin mengutamakan kepentingan-
kepentingan golongan Hindu saja.2

Dyah kumalasari, “Dikat Pengantar Sejarah Pendidikan I”, (Yogyakarta:Fakultas Ilmu Sosial dan
2

Ekonomi UNY), 2008, hlm 21-24.


S e j a r a h P e n d i d i k a n d i I N D I A 5 | 15
India Abad ke-20

Perkembangan ilmu pengetahuan di bidang pertanian, nutrisi, obat-obatan, dan industri,


oleh para pendidik India diakui harus memiliki hubungan dengan pendidikan dan
modernisasi. Ilmu-ilmu sosial dan perilaku belum digunakan secara efektif dalam
menyelesaikan persoalan dan hambatan yang dihadapi oleh masyarakat yang sedang
berubah. INDIA merupakan sebuah Negara yang kaya akan sumber daya alam, tetapi lebih
dari 40 persen penduduknya hidup di bawah 1 dollar AS per hari. India memiliki begitu
banyak ahli bidang teknik. Sejumlah 30 persen dokter di AS dan para pekerja teknologi
informasi serta ahli teknik menguasai perusahaan-perusahaan penting di AS. Banyak orang
India menduduki posisi bagus di organisasi internasional. Namun, hampir 40 persen atau
lebih dari 350 juta orang dewasa di India buta huruf, hampir 40 persen anak putus sekolah
setelah kelas lima, dan lebih dari 55 persen putus sekolah setelah kelas delapan. Indeks
Pembangunan Manusia India berada di peringkat 127, jauh di bawah Indonesia yang berada
di peringkat 111.
Setelah tahun 1947, Jawaharlal Nehru menyatakan bahwa seluruh dasar pendidikan mesti
diubah secara revolusioner.
Berdasarkan laporan diperkirakan bahwa pada tahun 1960, sekitar 35% dari mereka
yang masuk kelas 1, 56% kelas 2, dan 66% kelas 5, serta 31% kelas 6, hingga 8, tidak
menyelesaikan sekolah. Selanjutnya, 55% murid kelas 10 dan 40% murid kelas 11 gagal
dalam ujian sekolah menengahnya. Laporan tersebut juga memperkirakan bahwa sekitar
15,4% dari 40,3% anak berusia antara 6 dan 7 tahun yang masuk kelas 1 pada tahun 1955
seharusnya sudah berada dikelas 8. Kondisi ini terus berkembang seiring dengan
berkembangnya kebijakan pemerintah dalam menangani pendidikan.India tergolong cepat
dalam mengambil inisiatif pembangunan di bidang pendidikan ini. Dalam satu juta
penduduk di India (1997), terdapat 1.250 doktor, Mesir 400 doktor, dan di Indonesia baru
65 doktor.
Problem politik dan pendidikan yang paling kompleks bagi India adalah problem
bahasa sebab India menggunakan 16 bahasa ibu dengan ratusan dialek.Para pendukung atau
‘’penghubung’’bahasa nasional, baik itu Hindi maupun Inggris, beragumen bahwa
masalahnya terletak pada konteks politik regional atau kepentingan nasional. Sebaliknya,
para pendidik yang berpikiran bahwa bahasa berhubungan dengan proses belajar dan
komunikasi dengan masyarakat, kebanyakan tidak melakukan kontak komunikasi dengan
atau bahasa Inggris. Komisi pendidikan merekomendasikan penggunaan bahasa daerah

S e j a r a h P e n d i d i k a n d i I N D I A 6 | 15
untuk seluruh tahap pendidikan, penggunaan bahasa sebagai sebagai bahasa penghubung
bagi ssemua lapisan masyarakat, dan penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa
penghubung kedua bagi pendidikan yang lebih tinggi.
B. Kebijakan dan Sistem Pendidikan di India
Kebijakan Pendidikan
Kebijakan pendidikan dan pembangunan di India telah di-review dibawah kawasan
tujuan pembangunan nasional dan dari waktu ke waktu selalu mendapat prioritas
tersendiri.Dalam revolusi Kebijakan Pendidikan Nasional 1968 dinyatakan bahwa
penekanannya pada perbaikan kualitas dan pengembangan fasilitas pendidikan yang lebih
sesuai dengan rencana.Kebutuhan pendidikan bagi kaum wanita juga ditekankan.
Kebijakan Pendidikan Nasional (the Nasional Policy on Education, NPE-1986 )telah
dirumuskan dan kemudian diperbaharui pada tahun 1992. Kebijakan ini menyatakan
kerangka menyeluruh bagi pembangunan pendidikan hingga akhir abad ke-20 dan Rencana
Aksi (a Plan of Action) 1992, yang menandai wewenang khusus untuk mengorganisasi,
melaksanakan, dan membiayai proposalnya.
Komitmen India untuk menyebarluaskan pengetahuan dan kebebasan berpikir
dikalangan penduduk direflesikan dalam kebijakan atau undang-undangnya, the Directive
Prin-Ciple. Pada pasal 45 dinyatakan bahwa negara berupaya untuk menyediakan
pendidikan wajib secara gratis selama sepuluh tahun, dan bagi anak-anak hingga mereka
mencapai usia 14 tahun. Adapun pasal 29 ayat 1 menyatakan bahwa warga negara yang
memiliki ragam bahasa dan tulisan mendapatkan perlakuan khusus secara ekonomi dan
pendidikan berdasarkan perlakuan istimewa, khususnya bagi kasta dan suku tertentu, dan
mereka berada dibawah wewenang negara sebagaimana disebut dalam pasal 46.
Sejak 1976, pemerintah pusat telah menetapkan bertanggung jawab atas pembiayaan
dan pengaturan standar pendidikan dasar sampai menengah, dan mengadakan koordinasi
dengan program pendidikan tinggi. Pemerintah juga memberikan kesempatan yang sama
dalam pendidikan umum, serta perlindungan keagamaan bagi minoritas. Sistem
pendidikannya dipengaruhi oleh Mahatma Gandhi yang memiliki gagasan untuk
membentuk ‘’kepribadian yang utuh, kreatif, dan produktif’’.Departemen yang menangani
pendidikan adalah Departemen Pendidikan dan Kesejahteraan (1996).
Pada tahun 1986, pemerintah memutuskan bahwa kebijakan pendidikan diambil
berdasarkan ketentuan parlemen federal, sedangkan pemerintah hanya bertindak sebagai
pelaksana.Ide ini muncul berdasarkan usul ari Departemen pengembangan SDM. Pada
tahun 1986, atas dasar telah meningkatnya kesenjangan sosial akibat konflik Islam-Hindu,
S e j a r a h P e n d i d i k a n d i I N D I A 7 | 15
yakni kasus Masjid Babri di Kashmir, saat itu umat Hindu mengklaim bahwa kaum muslim
telah mendirikan masjid ditanah kelahiran Dewa Rama yang dianggap suci, bahkan umat
islam dianggap telah menghancurkan sebuah kuil Hindu di atas tanah tersebut, yang
menyulut kkonflik berkepanjangan.
Akar gerakan reformasi Islam di India bisa dilacak pada abad ke-18 dan saat
merosotnya Dinasti Mughal, serta pada saat munculnya kolonialisme Inggris.Yang layak
di pandang sebagai sentral ide pembaharuan ini adalah Shah Wali Allah al-Dihlawi (1703-
1763) dan putranya, Shah Abul Aziz (1746-1824). Pengaruhnya dirasakan melalui berbagai
gerakan , mulai dari gerakan Thariqa-i-Muammadiyah oleh Sayid Ahmed Barelwi sampai
pada ulama yang mendirikan lembaga pendidikan Darul Ulum di Deoband. Sejak itu
gerakan reformasi Islam ini berkembang terus menurut kondisi zamannya.
Abad 20 gerakan reformasi Islam di India terbentuk dalam tiga gerakan utama, yaitu:
1. Jam’iyatul Ulama-i Hind yang berdiri pada tahun 1921 sebagai perhimpunan
ulama. Tokohnya antara lain Maulana Husain Ahmad Madani (1897-1959) dan
kawan-kawannya dari pesantren di Deoband. Mereka berpaling dari sejarah panjnag
apolitisme mereka dan masuk kongres untuk tujuan yang sama : mengusir Inggris
dari India.
2. Jama’ah Tablighi, merupakan salah satu gerakan pada tahun 1920-an yang
berfokus pada tabilgh, suatu neologisme yang membawa peasan Islam dengan
tujuan memberi bimbingan atau mengajak orang masuk Islam.
3. Jama’at-I Islami yang didirikan oleh Maulana Abu al-A’la al-Maududi,
memperlebar lingkup kepemimpinan religious dengan cara lain. Maududi
mengajarkan gaya Islam yang skriptualis-non sufi, yang secara eksplisit
menawarkan Islam sebagai sebuah ‘’sistem’’, ‘’jalan hidp yang sempurna’’, yang
kontras dengan Barat yang dekaden-materialis yang dilambangkan, terutama sekali,
oleh kehidupan wanita yang tak teratur. Jama’at Islami berdiri pada tahun 1941
sebagai sebuah kelompok inti yang sangat selektif, yang dapat mengubah
masyarakat.
Berkaitan dengan konflik etnis dan akibat perbedaan agama ini, pemerintah
memberlakukan kebijakan yang diharapakn dapat meredakan ketegangan kedua potensi
konflik tersebut, antara lain, dengan jalan :
a) Membuka program penyetaraan pendidikan bagi sekolah dasar dan melakukan
pemberantasan buta huruf. Sensus 1991 mengindikasikan bahwa tingkat illiterate

S e j a r a h P e n d i d i k a n d i I N D I A 8 | 15
telah mencapai 52,1% yang meliputi anak berusia 7 tahun ke atas dan 23% di
antaranya adalah wanita.
b) Mengenalkan nilai warisan budaya India, persamaan derajat manusia, demokrasi,
sekularisme, kesetaraan gender, pengenalan program keluarga kecil bahagia, dan
menanamkan pola pikir ilmiah.
c) Menyiapkan program pendidikan bagi siswa yang memiliki bakat khusus.
d) Pembaharuan kebijaksanaan pendidikan yang rutin dilakukan setiap jangka waktu
5 tahun sekali.
Pada tahun 1990, India membentuk Komite Modifikasi Kecil yang bekerja selama dua
tahun untuk merevisi program jangka panjang dalam bidang pendidikan, yaitu :
a) Menetapkan kebijakan desentralisasi perencanaan pendidikan
b) Melakukan reformasi organisasi
c) Mengembangkan pendidikan non formal dan system pendidikan terbuka
d) Mengarahkan hasil pendidikan bagi kebutuhan industri dan sector pengembangan
pembangunan.
e) Melakukan mobilisasi komunitas SDM dan alam serta perbaikan sistem sosial.

Mengenai tujuan pendidikannya, dinyatakan bahwa tujuan pendidikan umum


dibuat atas pertimbangan politik, sosial, dan budaya bangsa. Program pendidikan
nasional India diarahkan sebagai berikut :
1. In the development of a vital democracy
2. In the promotion of national integration
3. In promoting faith in and respect for secularism
4. In the advancement of science and technology
5. In economic growth
6. In the free and full development of the individual personality
7. In the modernization of the social order
8. In bringing about a cultural renaissance
9. In continuing pursuit for excellence
10. In developing better international understanding
Translate
1. Di (dalam) pengembangan suatu demokrasi hal penting
2. Di (dalam) promosi pembauran nasional

S e j a r a h P e n d i d i k a n d i I N D I A 9 | 15
3. Di (dalam) mempromosikan iman di (dalam) dan menghormati untuk
sekularisme
4. Di (dalam) kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
5. Di (dalam) pertumbuhan ekonomi
6. Di (dalam) pengembangan [yang] penuh dan yang cuma-cuma kepribadian
yang individu
7. Di [dalam] moderenisasi [order/ pesanan] sosial
8. Di (dalam) menyempurnakan suatu kebangkitan kembali budaya
9. Di (dalam) melanjutkan pengejaran untuk keunggulan
10. Di (dalam) mengembang;kan pemahaman internasional lebih baik
Sistem Pendidikan di India
Komisi pendidikan India telah menetapkan kebijakan sistem pendidikan 10-2-3 tahun
usia sekolah. Tingkat awal, 10 tahun sebagai pendidikan dasar terbagi dalam tiga jenjang,
yaitu primary (5 tahun ), upper primary (3 tahun), dan secondary (2 tahun). Jenjang
berikutnya ditempuh selama 2 tahun, sebagai persiapan memasuki pendidikan tinggi.Untuk
pendidikan kejuruan, jurusan teknik dan bisnis sudah di mulai sejak secondary school.
Struktur pendidikan sekolah yang seragam tersebut,yakni system 10-2-3 tahun, telah
diadopsi oleh seluruh negara bagian dan teritori India (Union Territory, UT). Meskipun
begitu, di lingkungan pemerintah dan teritori India, masih dijumpai sejumlah kelas yang
menyelenggarakan pendidikan dasar (primary), menengah (upper primary), dan atas (high
and higher secondary school) yang membolehkan kelas I mengikuti ujian umum,
pengajaran bahasa Inggris dan Hindi, beberapa hari kerja dalam setahun, sesi akademik,
masa liburan, stuktur biaya, pendidikan wajib, dan sebagainya. Bila dijabarkan dalam
tingkat usia sekolah akan tampak sebagai berikut :
1. Tingkat Dasar (Primary Stage) yang meliputi kelas I samapi V, yakni 5 tahun masa
belajar. Ini dilaksankan di 20 negara bagian dan teritori India, yaitu Andra Pradesh,
Arunachal Pradesh, Bihar, Haryana, Himachal Pradesh, Jammu dan Kashmir,
Madya Pradesh, Manipur, Orissa, Punjab, Rajasthan, Sikkim, Tamil Nadu, Tripura,
Uttar Pradesh, West Bengal, Andaman dan Nicobar Island, Chandingarh, Delhi dan
Karaikal dan wilayah Pondicherry, Yanam. Sementara Tingkat Dasar yang hanya
terdiri atas kelas I sampai IV diselenggarakan di Assam, Goa, Gujarat, Karnataka,
Kerala, Maharastra, Meghalaya, Mizoram, Nagaland, Dadra dan Nagar Haveli,
Daman dan Diu, Lakshadweep, dan Mahe, wilayah Pondisherry.

S e j a r a h P e n d i d i k a n d i I N D I A 10 | 15
2. Pendidikan Tingkat Menengah (Middle Stage) meliputi kelas VI sampai VIII
diselenggarakan di 18 negara bagian dan teritori India, yaitu Arunachal Pradesh,
Bihar, Haryana, Himachal Pradesh, Jammu dan Kashmir, Madya Pradesh, Manipur,
Orissa, Punjab, Rajasthan, Sikkim, Tamil Nadu, Ttipura, Uttar Pradesh, West
Bengal, Andaman dan Nicobar Island, Chandingarh, Delhi, dan Karaikal dan
Wilayah Pondicherry. Sedangkan kelas V sampai VII diselenggarakan di Assam,
Goa, Gujarat, Karnataka, Kerala, Maharastra, Meghalaya, Mizoram, Nagaland,
Dadra dan Nagar Haveli, Daman dan Diu, Lakshadweep dan Mahe, Wilayah
Pondicherry. Sementara itu kelas VI-VII diselenggarakan di Andra Pradesh, Orissa,
dan Yaman. Adapun wilayah Pondicherry dan di Nagaland diselenggarakan kelas
V-VIII.
3. Pendidikan Menengah Atas (Secondary Stage) meliputi kelas IX-X. Kelas ini
diselenggarakan di 19 negara bagian dan teritori India, yakni, Arunachal Pradesh,
Bihar, Haryana, Himachal Pradesh, Jammu dan Kashmir, Madya Ptadesh, Manipur,
Orissa, Punjab, Rajasthan, Sikkim, Tamil Nadu, Tripura, Uttar Pradesh, West
Bengal, Andaman dan Nicobar Island, Chandingarh, Delhi, Karaikal, dan Wilayah
Pondicherry. Sekolah Menengah Atas meliputi kelas VII-X di selenggarakan di 13
negara dan teritori, yaitu Andra Pradesh, Assam, Goa, Gujarat, Karnataka, Kerala,
Maharashtra, Meghalaya, Mizoram, Orissa, Dandra dan Nagar Haveli, Daman dan
Diu, Lakshadweep, Mahe dan Yaman Wilayah Pondicherry. Namun, sekolah
menengah atas yang terdiri atas kelas XI-XII (pola 10-2 tahun) bisa dijumpai di
seluruh negara bagian dan teritori India meskipun kelas-kelas ini berkaitan dengan
universitas atau college.
Pendidikan kejuruan, baik jurusan teknik maupun bisnis merupakan pola pendidikan
ghandi, yaitu pembentukan ”manusia berkepribadian yang utuh, kreatif dan produktif”.
Pada tahun 1960 kemajuan minat siswa pada pendidikan kejuruan sangat kecil. Hingga tahun
1992 siswa yang mengikuti pendidikan dalam bidang ini hanya 6%. Akan tetapi pada tahun
1995 terjadi lonjakan signifikan, yaitu sebesar 25% dari keseluruhan siswa yang mengikuti
pendidikan tinggi mengambil pendidikan kejuruan ini.3
Berkenaan dengan pendidikan Islam, strukturnya dilakukan berjenjang : pada tingkat
rendah (tahtania) dilaksanakan selama 3 tahun, tingkat menengah (watsania) selama 4 tahun,

3
Abd. Rachman Assegaf, Internasionalisasi Pendidikan: Sketsa Perbandingan Pendidikan di Negara-
Negara Islam dan Barat (Yogyakarta: Gama Media, 2003), hal. 147-149.
S e j a r a h P e n d i d i k a n d i I N D I A 11 | 15
dan tingkat atas (fauqania) selama 2 tahun. Kemudian jenjang maulvi selama 2 tahun, ‘alim
selama 2 tahun, dan fadlil selama 2 tahun. Salah satu madrasah yang dikenal dengan jamiatul
banaat yang terletak di Hyderabad, bagian selatan India memberikan pendidikan khusus untuk
kaum putri dengan materi pelajaran bahasa Arab, sastra Arab, Alquran, Tafsir, hadis dan fikih,
disamping memberikan pelajaran pengetahuan kerumahtanggaan seperti perawatan anak,
menjahit, dan memasak.
Pendidikan di India dibentuk oleh adanya tensi antara kelembaman tradisi yakni
kewenangan guru, pengaruh Inggris dan Gandhi dan tuntutan pembangunan. Tujuan
pendidikan India tergantung pada pembentukan sistem pendidikan India modern, suatu tujuan
yang susah dicapai dalam masyarakat dengan populasi amat besar sementara banyak yang
masih buta huruf.

Sejak India merdeka pada tahun 1947, prioritas pertama India pada pendidikan
(sebagaimana dinyatakan dalam pasal 45 dari undang-undangnya) adalah menyediakan
pendidikan gratis dan wajib sekolah bagi semua anak sekurang-kurangnya sampai usia 14
tahun.
Stuktur dan kurikulum pendidikan di India secara esensial dipengaruhi oleh system
pendidikan Inggris karena latar belakang penjajahannya. Namun setelah merdeka , upaya
pendidikan ditekankan pada ekspansi yang cepat ketimbang reformasi menyeluruh. Maka,
konstitusi yang berlaku pada tahun 1950 selanjutnya menegaskan prinsip bahwa pendidikan
merupakan ‘’penyampaian materi’’ dan oleh karenanya berada dibawah kebijakan pemerintah,
sedangkan tugas mentri pendidikannya adalah membantu pemerintah melalui penyediaan
bimbingan dan dana. Pasal dalam konstitusi India menyatakan perlindungan hak bagi lembaga
swasta untuk menyelenggarakan pendidikan dan menerima bantuan dari pemerintah, serta
menyediakan standar tertentu yang harus dipenuhi oleh lembaga.
Kementrian juga telah membentuk sejumlah institusi untuk membantu pemerintah
Pemerintah dalam bidang penelitian dan publikasi. Badan ini meliputi Lembaga Pendidikan
Pusat, Biro Pusat Pendidikan dan Bimbingan Vokasional, Biro Pusat Penelitian Buku Teks,
Lembaga Nasional Pendidikan Dasar, Pusat Pendidikan Dasar Nasional, Direktorat
Pengembangan Program Pendidikan Menengah, dan Lembaga Nasional Pendidikan
Audiovisual. Dua lembaga yang penting, yakni Dewan Nasional Pelatihan dan Penelitian
Pendidikan dan Lembaga Pendidikan Nasional didirikan pada tahun 1961 untuk meningkatkan
kegiatan penelitian, studi, pelatihan pada tingkat tinggi (advanced level), dan pengembangan
pelayanan pendidikan yang efektif.
S e j a r a h P e n d i d i k a n d i I N D I A 12 | 15
Program pendidikan guru umumnya dilakukan selama satu atau dua tahun pelatihan
bagi rencana matrikulasi sekolah menengah atas, yang dipersiapkan untuk mengajar sekolah
tingkat rrendah, dan pelatihan selama satu tahun bagi rencana sarjana lulusan sekolah tinggi
untuk mengajar di tingkat sekolah menengah.
Kurikulum dan standar sekolah dasar (primary school) mencakup pelajaran membaca,
menulis dan mengeja bahasa daerah, sejarah dan kebudayaan India, geografi, sastra, sains, dan
kesehatan. Disekolah menengah (secondary school), kurikulum tersebut diteruskan dengan
penekanan pada sejarah India, sedangkan pelajaran sastra masih lebih ditekankan pada sastra
klasik Inggris daripada saatra India.Para siswa sekolah menengah (secondary school) juga
menerima pelajaran sains dan matematika, bahkan beberapa sekolah mengganti kajian ilmu-
ilmu sosial dengan sejarah dan geografi, serta sedikit sekolah menengah atas banyak tujuan
yang menawarkan jenis pelatihan manual dan ilmu kerumahtanggaan (home sciences).Bahasa
Hindi diajarkan (meskipun tidak selalu diberikan, kecuali di India bagian selatan) diseluruh
sekolah menengah atas. Bahasa Inggris justru diberikan, bahkan kadang kala diperlukan bagi
sekolah menengah tingkat atas (upper secondary school).
Bidang spesialisasi di jenjang pendidikan tingkat tinggi terkait dengan disiplin ilmu
tradisional seperti sejarah, sastra Inggris, dan ilmu politik. Ketika seorang mahasiswa telah
memilih jurusan tertentu, ia tidak dapat mengubah spesialisasinya. Beberapa universitas telah
mulai memberikan program studi umum atas dasar eksperimen.Mahasiswa yang cerdas
cenderung masuk ke jurusan fisika, kimia, teknik, atau kedokteran.
Metode pendidikan masih menekankan pada peranan hafalan, tetapi ada beberapa
jurusan di universitas yang mendorong dilakukannya metode penelitian (inquiry). Komisi
beasiswa Universitas telah mendirikan berbagai pusat studi lanjutan diberbagai
universitas.Dari subsidi pusat-pusat inilah kemajuan riset dan pelatihan dikembangkan.4

4
Makalah Seminar Kuliah Perbandingan Pendidikan Pasca Sarjana IAIN Syarif Hidayatullha Jakarta,
9 Oktober 2000, hal.17
S e j a r a h P e n d i d i k a n d i I N D I A 13 | 15
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Kondisi pendidikan india pada masa klasik yaitu, Rakyat India terbagi dalam 4 kasta,
yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Bagi orang India ilmu adalah alat untuk
mencari kesempurnaan mistik. Ciri pendidikan pada masa itu adalah:Pendidikan agama
diutamakan. Dasar pendidikannya adalah kitab veda (kitab suci orang India); Kasta Brahmana
menjadi penyelenggara dari pendidikan. Mereka menguasai hidup dan hanya kasta ini yang
mempunyai pengetahuan; Tujuan pendidikan adalah untuk mencapai kebahagiaan serta
kesempurnaan mistik dengan ilmu pengetahuan sebagai alatnya; Pendidikan untuk kaum
perempuan tidak diperhatikan, kecuali untuk calon-calon penari kuil. Tokoh yang berpengaruh
pada masa ini adalah Rabindranath Tagore. Ia adalah seorang tokoh pendidikan di India yang
terkenal. Tokoh lain yang besar pengaruhnya bagi pendidikan agama Islam di India adalah
Sayyid Ahmad Khan. Pada abad ke-20 pendidikan di India nerkembang cukup bagus ini terlihat
dari Sejumlah 30 persen dokter di AS dan para pekerja teknologi informasi serta ahli teknik
menguasai perusahaan-perusahaan penting di AS. Banyak orang India menduduki posisi bagus
di organisasi internasional. Namun disamping hal tersbut pendidikan di India harus di perbaiki
mengigat kondisi perekonomian masyarakat yang rendah dan masih banyak masyarakat yang
yang buta huruf.

S e j a r a h P e n d i d i k a n d i I N D I A 14 | 15
DAFTAR PUSTAKA

Assegaf, Abd. Rachman; 2003; Internasionalisasi Pendidikan: Sketsa Perbandingan


Pendidikan di Negara-Negara Islam dan Barat (Yogyakarta: Gama Media,)

kumalasari, Dyah; 2008 “Dikat Pengantar Sejarah Pendidikan I”,


(Yogyakarta:Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi UNY)

Makalah Seminar Kuliah Perbandingan Pendidikan Pasca Sarjana IAIN Syarif


Hidayatullha Jakarta, 9 Oktober 2000

Sahid, Rahmad; “Pendidikan di India”, dalam


http://sangit26.blogspot.co.id/2011/07/pendidikan-di-india.html, diakses pada tanggal 16-04-
2017 pukul 12.00 Wib

S e j a r a h P e n d i d i k a n d i I N D I A 15 | 15

Anda mungkin juga menyukai